Tuesday 10 March 2015

Emas Tembus Level 3 Bulan Terendah Akibat Penguatan Dolar

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/03) - Emas turun ke level terendah dalam tiga bulan terakhir pada hari Selasa, akibat tertekan oleh kenaikan mata uang dolar ke level tertinggi dalam hampir 12 tahun terakhir dan juga ekspektasi kenaikan suku bunga AS pada pertengahan tahun ini.

Spot emas turun ke level terendah sejak 1 Desember ke level $ 1,155.60 per ounce pada awal perdagangan dan turun 0,4 persen ke level $ 1,161.55 pukul 02:09 siang, sementara emas untuk pengiriman April menetap di level $ 6,40 per ounce ke level $ 1,160.10.

Platinum turun ke level terendah sejak Juli 2009 ke level $ 1.124 per ounce. Logam ini telah turun sebesar 6,3 % sejak awal tahun ini di tengah ekspektasi permintaan yang lebih rendah dari sektor otomotif dan perlengkapan tambang yang lebih tinggi.

Dolar naik ke level tertinggi sejak September 2003 lalu terhadap sekumpulan mata uang utama, sehingga membuat emas melemah dibandingkan mata uang lainnya.

Posisi investor menunjukkan outlook bearish. Sementara kepemilikan emas di SPDR Gold Trust, turun 0,43 % ke level 753,04 ton pada hari Senin kemarin. (vck)

Sumber: Reuters

Penguatan Dolar Kirim Saham AS ke Penurunan Terbesar dalam Dua Bulan Terakhir

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/03) - Dolar berada pada level terkuat dalam hampir 12 tahun terakhir terhadap euro dan momok kenaikan suku bunga AS memicu aksi jual di pasar saham global yang mengirim indeks Standard & Poor 500 anjlok tajam sejak 5 Januari lalu. Minyak dan tembaga menurun.
Indeks S&P 500 turun sebesar 1,7 persen pukul 16:00 di New York, merosot di bawah harga rata-rata selama 50 hari terakhir dan menghapus keuntungan pada 2015 ini. Indeks Dow Jones Industrial Average kehilangan 328 poin, penurunan terbesar sejak 5 Januari lalu. Indeks Stoxx Europe 600 terkoreksi sebesar 0,9 persen. Euro melemah 1,4 persen ke level $1,0704 dan merupakan ukuran dari 20 mata uang emerging market yang jatuh untuk hari kesembilan. Obligasi Imbal hasil Jerman 10-tahun turun menjadi rekor terendahnya, seiring perbedaan imbal hasil tenor 10-tahun dan obligasi terluas sejak 1989 lalu. Minyak mentah AS turun di bawah $49 per barel sementara tembaga turun terbesar sejak Januari lalu.
Presiden Federal Reserve Bank of Dallas Richard Fisher mengatakan bank sentral harus mulai menaikkan suku seiring membaiknya pasar tenaga kerja. Sementara pembuat kebijakan dari Sydney hingga Wellington, Tokyo, Zurich dan Frankfurt memotong suku bunga dan membeli obligasi pemerintah untuk merangsang pertumbuhan ekonomi negaranya, the Fed menonjol dalam menerima suku bunga nilai tukar yang lebih tinggi seiring tanda-tanda menguatnya perekonomian. Dolar telah rally tahun ini terhadap 14 dari 16 mata uang utama. (izr)
Sumber: Bloomberg

Saham Eropa Ditutup Turun Ditengah Kekhawatiran Suku Bunga AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/03) - Saham Eropa turun untuk hari kedua karena pelemahan saham minyak dan gas dan meningkatnya kekhawatiran terhadap Federal Reserve yang semakin dekat dalam menaikan tingkat suku bunga.
Indeks Stoxx Europe 600 turun 0,9 % ke level 389,66 pada penutupan perdagangan hari ini. Indeks tersebut sebelumnya naik sebesar 0,2 %. Mayoritas saham dari 19 kelompok industri turun, diikuti penurunan tajam saham energi. Royal Dutch Shell Plc, BG Group Plc dan BP Plc turun lebih dari 3 % seiring pelemahan minyak mentah untuk hari kelima di tengah tanda-tanda melimpahnya pasokan global yang terus bertahan.
Indeks Stoxx 600 naik pada hari Jumat ke level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir karena Bank Sentral Eropa (ECB) akan menetapkan tanggal mulai untuk program pembelian obligasi pemerintah tersebut. Sehingga membuat indeks tersebut menguat 14 % di tahun ini.
Di AS, Indeks Standard & Poor 500 menghapus keuntungan untuk tahun ini, sementara dolar menguat mendekati level 12 tahun tertingginya terhadap euro, di tengah spekulasi tentang kenaikan suku bunga. Dalam pidato terakhirnya Presiden Fed Bank of Dallas, Richard Fisher mengatakan bank sentral harus mulai secara bertahap dalam menaikkan tingkat suku bunga. The Fed selanjutnya akan melakukan pertemuan pada 17-18 Maret mendatang. (vck)
Sumber: Bloomberg

Deutsche Bank : S&P 500 Akan Turun Sebesar 9% Akibat Membaiknya Pasar Tenaga Kerja

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/3) - Indeks S&P 500 dalam lima pekan terakhir berada diatas kisaran level 2000 mungkin cukup lama, kata David Bianco dari Deutsche Bank AG.
Pasca rilis laporan ketenagakerjaan AS pekan lalu, investor semakin yakin Federal Reserve akan menaikkan suku bunga pada pertengahan tahun ini, kata Bianco. Itu bisa mengakibatkan penurunan pada indeks acuan hingga 9 persen, menurut Bianco. Level terkuat dolar terhadap euro sejak 2003 mengancam pertumbuhan laba AS, katanya.
Saham AS menghapuskan keuntungan untuk tahun ini, mendorong turun indeks S&P 500 sebesar 1,4 persen ke level 2,050.42 pukul 12:04 di New York. Dolar juga memberikan tekanan karena rally terhadap semua mata uang utama hari ini, melonjak hampir ke level 12 tahun tertingginya terhadap euro dan tertinggi di level 7 1/2 tahun terhadap yen.
Indeks S&P 500 anjlok tajam dalam dua bulan terakhir pada hari Jumat kemarin di tengah pengusaha melaporkan telah menambahkan lapangan pekerjaan lebih dari perkiraan pada bulan Februari dan tingkat pengangguran turun menjadi 5,5 persen, terendah dalam hampir tujuh tahun terakhir, menunjukkan pasar tenaga kerja tengah mempertahankan kemajuan pasca mencatat kinerja tahunan terbaiknya dalam 15 tahun terakhir. (izr)
Sumber: Bloomberg

Monday 9 March 2015

Saham Jepang Dibuka Menguat Terkait Pelemahan Yen Terhadap Dolar

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/3) - Saham Jepang dibuka menguat terkait pelemahan yen ke level terendahnya terhadap dolar dalam tiga bulan terakhir, meningkatkan prospek laba untuk sektor eksportir.
Indeks Topix naik 0,5% menjadi 1,539.88 pada 09:01 pagi di Tokyo, dengan semua kecuali satu dari 33 kelompok industri yang meningkat. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,6% menjadi 18,902.55. Yen turun 0,2% menjadi 121,42 per dolar, turun untuk hari keempat ke level terlemah sejak awal Desember lalu.
Sementara mengenai kebijakan moneter The Fed pada tanggal 18 Maret, para pelaku pasar menunggu apakah para otoritas mempertahankan janji mereka "bersabar" untuk menaikkan biaya pinjaman.
Kontrak pada indeks S&P 500 tergelincir 0,1% Indeks tersebut naik 0,4% kemarin karena ekuitas AS memasuki tahun ketujuh dari bull run.(yds)
Sumber: Bloomberg

Kecemasan Terhadap Yunani Dorong Harga Emas

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/3) - Emas berjangka naik dari level terendah dalam tiga bulan terakhir di tengah kekhawatiran bahwa kesepakatan sementara untuk memberikan bantuan ke Yunani akan terurai, mendorong permintaan untuk aset haven.
Ketua Eurogroup Jeroen Dijsselbloem mengatakan pada hari Minggu bahwa daftar langkah-langkah yang pemerintah Yunani diusulkan sebagai bagian bail out selama empat bulan yang "jauh" dari lengkap, dan Yunani mungkin tidak akan menerima pencairan bantuan bulan ini. Emas hentikan penurunan terpanjang dalam 11 pekan terakhir.
Logam ini turun sebesar 5,2 persen pada Februari lalu seiring menteri keuangan kawasan euro menyetujui paket ekonomi Yunani untuk memperpanjang kesepakatan bailout. Pada hari Jumat, emas anjlok terbesar sejak Desember 2013 lalu untuk menghapus keuntungan 2015 pasca laporan menunjukkan tingkat pengangguran AS turun ke level terendah dalam hampir tujuh tahun terakhir, meningkatkan spekulasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga dengan segera.
Emas berjangka untuk pengiriman April naik 0,2 persen untuk menetap di level $1.166,50 per ons pada pukul 1:39 di Comex di New York. Logam turun dalam lima sesi sebelumnya, kemerosotan terpanjang sejak pertengahan Desember lalu. Pada hari Jumat, harga emas menyentuh $1,162.90, terendah untuk kontrak teraktif sejak 1 Desember lalu. (izr)
Sumber: Bloomberg

Aktifitas Merger Dorong Saham AS ditutup Menguat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/3) - Saham AS naik di tengah transaksi akuisisi perusahaan pasca indeks Standard & Poor 500 anjlok tajam dalam dua bulan terakhir pada hari Jumat kemarin.
Indeks S&P 500 menguat 0,4 persen ke level 2,079.43 pada penutupan di New York, seiring ekuitas memasuki bull run tahun ketujuh. Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 138,94 poin, atau 0,8 persen, ke level 17,995.72. Sekitar 6,2 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, 11 persen di bawah moving average tiga bulan.
Kekhawatiran Federal Reserve yang mungkin akan menaikkan suku bunga tahun ini di tengah penguatan ekonomi telah menyeret ekuitas terkoreksi tajam. Indeks S&P 500 turun 1,6 persen pekan lalu, terbesar sejak Januari, pasca data menunjukkan tingkat pengangguran mencapai kisaran full employment bagi bank sentral. Para pembuat kebijakan bertemu berikutnya pada 17-18 Maret mendatang. (izr)
Sumber: Bloomberg

Saham Eropa Ditutup Turun Dari Level 7-Tahun Tertingginya

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/3) - Penurunan saham Yunani mendorong ekuitas Eropa turun lebih rendah pasca reli dalam lima pekan terakhir.
Indeks Stoxx Europe 600 turun 0,3 % ke level 393,19 pada penutupan perdagangan di London hari ini setelah turun sebesar 0,9 %. Indeks ASE Yunani turun tajam di antara 18 pasar saham Eropa karena menteri keuangan zona euro mengatakan negara harus bergerak lebih cepat untuk memenuhi komitmen penyelamatan untuk membuka dana talangan lebih.
Menteri Keuangan Belanda Jeroen Dijsselbloem, yang memimpin kelompok menteri keuangan di kawasan itu, mengatakan pembicaraan dengan Yunani telah meluncur mundur sejak kesepakatan bulan lalu seiring negara tersebut tidak menawarkan langkah-langkah rinci yang diperlukan. Sehingga mengirim Indeks ASE turun 4,2 %, merupakan penurunan terbesar dalam sebulan terakhir. Eurobank Ergasias SA dan Piraeus Bank SA melemah lebih dari 11 %.
Indeks Stoxx 600 yang ditutup pada Jumat lalu catat kenaikan beruntun terpanjang mingguan sejak Juni lalu, ditutup pada level tertinggi sejak Juli 2007, karena Bank Sentral Eropa (ECB) mengatakan akan memulai program pembelian aset. Sehingga akan membeli obligasi Belgia, Prancis, Jerman, Italia dan Spanyol pada hari Senin. (vck).
Sumber: Bloomberg

Saham AS Catat Kenaikan 0,4% Pada Sesi Siang

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/3) - Saham AS naik di tengah transaksi perusahaan pasca indeks Standard & Poor 500 turun tajam dalam dua bulan terakhir pada hari Jumat lalu.

Saham Macerich Co naik 6,1 % setelah tawaran pembelian saham dari Simon Property Group Inc senilai sekitar $ 22.4 miliar, termasuk utang. RTI International Metals Inc. menguat 37 % setelah Alcoa Inc setuju untuk mengakuisisi saham mereka sekitar $ 1.26 miliar. General Motors Co naik setelah mengumumkan program pembelian kembali sahamnya sebesar $ 5 miliar.

Indeks S&P 500 naik 0,4 % ke level 2,078.62 pukul 12:58 siang di New York. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 131,04 poin, atau 0,7 %, ke level 17,987.82 seiring ekuitas memasuki tahun ketujuh dari bullish run. Perdagangan saham perusahaan di S&P 500 sebesar 15 % di bawah RSI 30-hari.

Kekhawatiran Federal Reserve mungkin mulai menaikkan suku bunga tahun ini di tengah penguatan ekonomi telah menyeret ekuitas ke level yang lebih rendah. Indeks S&P 500 turun 1,6 % pekan lalu, merupakan penurunan terbesar sejak Januari lalu, karena data menunjukkan tingkat pengangguran mencapai kisaran bank sentral untuk apa yang dianggap full employment. Para pembuat kebijakan akan melakukan pertemuan berikutnya pada 17-18 Maret mendatang. (vck)

Sumber: Bloomberg

Sunday 8 March 2015

Laju IHSG Dibayangi Aksi Ambil Untung

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/3) - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ada potensi melemah di awal pekan kedua Maret 2015 seiring pelaku pasar akan merealisasikan keuntungan usai indeks saham cetak rekor baru.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menembus level tertinggi sepanjang sejarah pasar modal Indonesia. IHSG naik 1,17 persen menjadi 5.514,78 pada penutupan perdagangan saham Jumat 6 Maret 2015.

Analis PT Sucorinvest Asset Management, Jemmy Paul menuturkan, investor asing melakukan aksi beli bersih ketimbang investor lokal telah mengangkat IHSG. Investor asing melakukan aksi beli ini didukung ada harapan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang membaik. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), aksi beli investor asing mencapai Rp 11 triliun sepanjang awal 2015.

"Selain itu, tren suku bunga turun juga membuat investor asing tertarik karena laba bersih per saham perusahaan naik," kata Jemmy, saat dihubungi Liputan6.com, yang ditulis Senin (9/3/2015).

Meski demikian, Jemmy memprediksi, IHSG rawan koreksi di awal pekan ini. Hal itu mengingat bursa saham Amerika Serikat melemah pada penutupan perdagangan saham Jumat pekan lalu seiring spekulasi kenaikan suku bunga The Federal Reserve. Indeks Dow Jones turun 226,21 atau 1,25 persen menjadi 17.909,51, indeks S&P 500 telah kehilangan 23,35 poin atau 1,11 persen menjadi 2.077,69.

Ia menambahkan, di awal pekan ini juga belum ada rilis data ekonomi yang akan keluar sehingga pergerakan IHSG tidak terlalu banyak. Pelaku pasar akan cenderung menunggu keputusan Bank Indonesia (BI) soal suku bunga acuan/BI Rate. Ada harapan kalau BI akan kembali menurunkan suku bunga.

Jemmy mengatakan, meski ada koreksi di IHSG tapi selama investor asing masih masuk ke pasar modal Indonesia maka mendorong kenaikan IHSG ke depan. Hingga akhir 2015, IHSG akan berada di kisaran 6.000-6.300.

Dalam riset PT Bahana Securities menyebutkan, IHSG akan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat di kisaran 5.475-5.525 pada perdagangan saham Senin pekan ini.

Analis teknikal PT BNI Securities, Andri Zakarias Siregar menuturkan, IHSG ditutup di atas 5.409-5.463 dapat mendorong kenaikan indeks ke target 5.480-5.550 di awal pekan ini.

Untuk rekomendasi saham, Andri memilih sejumlah saham yang dapat dicermati pelaku pasar antara lain PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Astra International Tbk (ASII), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON).

Sedangkan riset PT Bahana Securities menyebutkan, saham yang dapat diperhatikan yaitu saham BRMI, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). (Ahm/)


Sumber : Liputan6

Rebound Jepang dari Resesi Lebih Lemah dari Perkiraan Pertama

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/3) - Rebound ekonomi Jepang dari resesi merupakan yang terlemah dari perkiraan pertama oleh Pemerintah mengikuti penurunan tak terduga dalam investasi usaha.
Produk domestik bruto Jepang diperluas menjadi 1,5% secara tahunan dalam tiga bulan sampai dengan bulan Desember dari kuartal sebelumnya, kurang dari data awal sebesar 2,2%, menurut data revisi yang dirilis pada hari Senin oleh Kantor Kabinet. Ekspansi mengikuti kontraksi dalam dua kuartal berturut-turut yang disebabkan oleh peningkatan pajak penjualan pada bulan April tahun lalu.
Gubernur Bank of Japan (BOJ) Haruhiko Kuroda mengandalkan kenaikan pertumbuhan untuk mengurangi penurunan dalam perekonomian dan meningkatkan tekanan inflasi. Sementara itu ia mengatakan pelemahan harga minyak akan menguntungkan negaranya dalam jangka panjang, energi yang lebih murah mengancam akan memicu penurunan harga konsumen dalam beberapa bulan mendatang yang menantang target inflasiyang dicanangkannya sebesar 2%.
Belanja modal swasta turun 0,1% dari kuartal sebelumnya, pasca pembacaan awal naik 0,1%. Belanja konsumen naik 0,5%. Data awal menunjukkan penguatan dari 0,3%.
Yen menguat 0,1% menjadi 120,74 per dolar pada pukul 08:58 pagi di Tokyo.(frk)
Sumber : Bloomberg

Saham Jepang Turun Terkait Spekulasi Meningkatnya Suku Bunga AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/3) - Saham Jepang turun pasca rilid data pekerjaan AS sehingga memicu spekulasi kenaikan suku bunga AS, sementara laporan menunjukkan Jepang keluar dari resesi lebih lemah dari yang dilaporkan sebelumnya.
Indeks Topix turun 0,4% menjadi 1,534.69 pada 09:01 pagi di Tokyo, setelah naik 1,1% pekan lalu. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,5% menjadi 18,868.51. Yen diperdagangkan pada level 120,75 pasca melemah 0,6% pada hari Jumat karena saham AS merosot tajam dalam dua bulan terakhir setelah meningkatnya nonfarm payrolls lebih dari yang diproyeksikan dan tingkat pengangguran merosot ke level terendah tujuh tahun.
Sebuah laporan pemerintah yang dirilis Senin pagi ini menunjukkan GDP Jepang pada kuartal keempat diperluas menjadi 1,5% pada kuartal keempat, kurang dari 2,2% yang dilaporkan dalam laporan awal bulan lalu.
Obligasi AS turun tajam dalam sebulan terakhir, sedangkan kontrak berjangka menunjukkan kemungkinan kenaikan suku bunga di bulan Juni naik menjadi 22% dari 17% pada hari Kamis. Bulan yang paling mungkin untuk kenaikan suku bunga adalah September, dimana keyakinan para trader sebesar 60%.
Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 tergelincir 0,1% Indeks saham turun 1,4% pada hari Jumat lalu.(yds)
Sumber: Bloomberg

Harga Emas Bisa Terpuruk ke US$ 1.000 per Ounce

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/3) - Akhir pekan lalu, harga emas tercatat turun lebih dari US$ 30 per ounce setelah data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) meningkat dan membuat nilai tukar dolar melonjak. Dengan kondisi tersebut, Chairman of Sprott Asset Management, Rick Rule mengatakan, harga emas dapat dengan mudah jatuh ke level US$ 1.000 per ounce.

"Harga emas dapat dengan mudah jatuh ke harga US$ 1.000 per ounce. Saya bukan analis teknis tapi pergerakan emas tampak lemah dan kepercayaan para konsumen terhadap dolar AS masih sangat tinggi," kata Rule seperti dikutip dari Mining.com, Senin (9/3/2014).

Dia menjelaskan, sebelum aksi jual pada akhir pekan lalu, harga emas banyak bergerak di kisaran US$ 1.200 per ounce. Ini mendorong para spekulator bahwa harga emas dapat menuju level terendah tahun ini.

Harga emas untuk pengiriman April jatuh US$ 32,33 per ounce atau 2,7 persen pada perdagangan Kamis ke level terendah di harga US$ 1.163,87 per ounce. Itu menjadi salah satu perdagangan terburuk sepanjang tahun.

Harga emas kini berada di harga terendah sejak pertengahan November tahun lalu dan lebih rendah US$ 140 dari level tertinggi pada 2015.

Naiknya harga emas tahun ini sebelumnya diterjemahkan sebagai nilai lindung investasi di tengah melemahnya mata uang, lelemahan ekonomi global, kekhawatiran geopolitik, dan jatuhnya harga minyak dunia.

Namun dengan isu kenaikkan suku bunga AS dalam lebih dari enam tahun terakhir yang rencananya akan dilakukan pada Juni, para pelaku pasar mengalihkan fokusnya pada faktor yang lebih fundamental. Suku bunga yang lebih tinggi juga mendorong naik nilai tukar dolar ke level tertinggi sepanjang tahun.

Dolar AS telah menguat lebih dari 20 persen dalam setahun terakhir.

"Emas selalu bereaksi negatif pada kepercayaan para pelaku pasar dan saat ini kepercayaan diri para pelaku pasar berada pada dolar AS. Harga emas akan bergerak bertentangan dengan nilai tukar dolar AS," tuturnya.

Rule menegaskan, saat ini nilai tukar dolar bergerak jauh lebih positif dibandingkan mata uang lain. (Sis/Ndw)

Sumber : Liputan6

Laporan Keuangan Warnai IHSG Sepekan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/3) - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan kurang menggembirakan pada perdagangan saham sepekan. Setelah menembus rekor di level 5.5514,78, IHSG bakal terkoreksi.

Analis PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee mengatakan, pasar akan memanfaatkan penguatan tersebut dengan aksi ambil untung.

"Saya melihat  terbuka peluang koreksi lebih dahulu," kata dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Senin (9/3/2015).

Dia menerangkan, IHSG tembus rekor dipengaruhi oleh sentimen bank sentral Eropa yang akan merealisasikan stimulus. Dana asing masuk ke negara emerging market, tak terkecuali Indonesia.

"Sebenarnya yang ada ECB untuk memutuskan bulan Maret  stimulus mereka di pasar. Itu sentimen yang positif pasar modal, tetapi dengan rencana tersebut membuat nilai tukar langsung melemah," lanjutnya.

Lebih lanjut, dia menerangkan sentimen positif yang membayangi IHSG saat ini berasal dari dua faktor, yakni laporan keuangan serta rencana pembagian deviden.

"Sentimen yang ada cuma laporan keuangan. Setelah itu  melihat ke dividen. Cuma dua faktor itu, kalau laporan keuangan bagus," paparnya.
Hans memprediksi IHSG bergerak pada level support 5.500-5.435. Kemudian resistance pada level 5.520-5.555 selama sepekan.

Sementara itu, Analis PT NH Koorindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, IHSG telah empat kali menyentuh level tertinggi terbarunya. Oleh karena itu, pelaku pasar perlu mewaspadai potensi pembalikan arah jika ada aksi ambil untung. Namun, IHSG masih ada peluang untuk bertahan di zona hijau.

"IHSG akan berada di rentang support 5.428-5.470 dan resistance di kisaran 5.528-5.542 selama pekan ini," kata Reza.

Adapun data ekonomi yang keluar antara lain dari China ada rilis neraca perdagangna, pinjaman, penjualan ritel, fixed asset investment, dan produksi industri. Lalu dari Korea Selatan ada rilis suku bunga, dan Jepang akan merilis neraca transaksi berjalan, produk domestik bruto, dan kepercayaan konsumen.

Untuk saham, Hans merekomendasikan akumulasi saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Modernland Realty Tbk (MDLN). (Amd/Ahm)


Sumber : Liputan6

Thursday 5 March 2015

Euro Turun Dibawah Level $ 1,10 Pertama Kali Sejak 2003

BESTPROFIT FUTURES MALANG (6/3) - Mata uang euro turun di bawah level $ 1,10 untuk pertama kalinya dalam lebih dari 11 tahun terakhir pasca Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengungkapkan rincian pembelian utang yang direncanakan untuk meningkatkan inflasi dan mengembalikan pertumbuhan ekonomi.
Mata uang euro turun untuk hari keenam, merupakan penurunan terpanjang lebih dari satu tahun terakhir, Draghi mengatakan ECB akan mulai membeli obligasi pekan depan dan termasuk utang dengan hasil negatif. Dolar menguat ke level tertinggi dalam lebih dari 10 tahun terakhir  karena investor menunggu laporan tenaga kerja Jumat besok yang mungkin mendukung Federal Reserve yang akan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak tahun 2006 lalu.
Mata uang euro turun sebesar 0,8 % ke level $ 1,0988 sebelumnya diperdagangkan pada level $ 1,1030 pukul 05:00 sore di New York, turun 0,4 %. Mata uang euro turun di bawah level $ 1,10 pada September 2003 lalu. Euro stagnan pada level 132,50 ¥.
Indeks Dollar Spot Bloomberg, yang memantau dolar AS terhadap 10 mata uang utama, naik 0,5 % ke level 1,185.15, merupakan penutupan tertinggi dalam data sejak 2004 silam.
ECB akan mulai membeli obligasi pada tanggal 9 Maret, Draghi mengatakan kepada wartawan di Nicosia, Siprus, setelah pertemuan kebijakan. Dia menegaskan bahwa pembelian sebesar 60 miliar euro ($ 66 miliar) setiap bulan dan dijalankan pada September 2016 mendatang. (vck)
Sumber: Bloomberg

Emas Melemah Setelah Volatilitas Turun ke 4 Bulan Terendah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (6/3) - Volatilitas historis 30 hari logam turun ke level terendah sejak awal bulan November pada hari Kamis, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Bahkan Mario Draghi berencana untuk membeli lebih banyak obligasi yang mengirim euro ke level terendah dalam 11-tahun terhadap dolar tidak cukup untuk memacu beberapa gerakan untuk emas, dengan perdagangan berjangka sedikit berubah untuk sebagian besar hari ini di New York.
Harga naik 1% pada tahun 2015, memangkas gain sebanyak 10% sampai pertengahan bulan Januari. Emas turun 1,5% pada tahun 2014, dan pada tahun lalu logam adalah yang paling volatile dari 22 komponen yang dilacak oleh Bloomberg Commodity Index. Departemen Tenaga Kerja AS akan merilis data pekerjaan pada tanggal 6 Maret yang diprediksi akan menunjukkan lebih banyak perbaikan bagi perekonomian, yang memungkinkan Federal Reserve akan menaikkan suku bunga lebih cepat.
Emas berjangka untuk pengiriman April turun 0,4% untuk menetap di level $ 1,196.20 pada pukul 1:46 siang di Comex New York. Perdagangan adalah sekitar 11% lebih rendah dari rata-rata 100-hari untuk hari ini, data yang dikumpulkan oleh Bloomberg menunjukkan.(frk)
Sumber : Bloomberg

Saham AS Ditutup Naik Jelang Laporan Tenaga Kerja Bulan Februari

BESTPROFIT FUTURES MALANG (6/3) - Saham AS catat kenaikan, pasca ekuitas membukukan penurunan terbesar mereka selama dua hari lebih dari sebulan terakhir, di tengah transaksi perusahaan jelang rilis laporan tenaga kerja pemerintah Jumat besok.
Saham Pharmacyclics Inc menguat 10 % setelah AbbVie Inc setuju untuk membeli saham produsen obat tersebut dalam kesepakatan sebesar $ 21 miliar. Saham Mallinckrodt Plc naik 4,8 % setelah membeli saham Ikaria Inc. sebesar $ 2,3 miliar.
Indeks Standard & Poor 500 naik 0,1 % ke level 2,101.09 pukul 16:00 sore di New York.
Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi mengisyaratkan para investor bersiap untuk pertama kalinya dalam pembelian obligasi bank sentral saat ia mengisyaratkan para pejabat yakin Indeks acuan akan berhasil dari ancaman deflasi. (vck)
Sumber: Bloomberg

Bursa AS Menguat pada Istirahat Perdagangan Pagi; Bursa Eropa Naik, Euro Turun

BESTPROFIT FUTURES MALANG (6/3) - Saham-saham AS naik di tengah kesepakatan perusahaan, sementara ekuitas Eropa menguat dan euro melemah ke level terendah dalam 11-tahun setelah bank sentral Eropa mengumumkan rincian rencana pembelian utang.

Indeks Standard & Poor 500 naik 0,2% pada pukul 12:13 siang di New York, menghentikan penurunan dalam dua hari. Saham Pharmacyclics Inc melonjak 11% setelah AbbVie Inc. setuju untuk membeli saham produsen obat tersebut dalam kesepakatan sebesar $ 21 miliar. Indeks Stoxx Europe 600 naik 0,8%. Euro terdepresiasi di bawah $ 1,10 untuk pertama kalinya sejak September 2003. Yield Portugal dengan tenor 10 tahun turun sembilan basis poin menjadi 1,79%. Treasuries sedikit berubah di tengah mix-nya data ekonomi AS. Sementara itu ekuitas China turun setelah ekonomi terbesar di Asia tersebut memangkas target pertumbuhan.

ECB menaikkan prospek untuk pertumbuhan tahun 2016 dan Presiden Mario Draghi berkomitmen untuk memulai pembelian aset minggu depan yang akan berjumlah 60 miliar euro ($ 66 miliar) per bulan setelah pelonggaran kuantitatif oleh lembaga Bank sentral untuk mematahkan ancaman deflasi. Data AS menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran naik ke level tertinggi dalam sembilan bulan sebelum laporan pekerjaan pemerintah pada hari Jumat.(frk)

Sumber : Bloomberg

Saham Eropa Ditutup Naik Seiring Pembelian Obligasi Yang Dimulai Pekan Depan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (6/3) - Saham Eropa menguat untuk hari kedua, sehingga mendorong Indeks Stoxx Europe 600 ke level tertinggi sejak Juli 2007 lalu, karena Bank Sentral Eropa (ECB) berkomitmen untuk memulai pembelian aset pada tanggal 9 Maret mendatang.
Indeks Stoxx 600 naik 0,8 % ke level 393,78 pada penutupan perdagangan hari ini. Indeks tersebut telah menguat 15 % tahun ini setelah ECB mengatakan akan memulai program pelonggaran kuantitatif. Pada saat yang sama, data ekonomi memperkirakan kenaikan dalam dua tahun terakhir, menurut Citigroup Inc.
ECB mempertahankan suku bunga tidak berubah pada rekor terendah hari ini. Bank sentral akan mulai melakukan pembelian aset pekan depan, termasuk beberapa utang dengan obligasi negatif, sebesar 60 miliar euro ($ 66 miliar) bulan ini, Presiden Mario Draghi mengatakan kepada wartawan di Nicosia, Siprus. Ia juga memperkirakan dalam menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dengan outlook inflasi yang menempatkan ECB di jalur untuk mencapai tujuannya di bawah 2 % pada tahun 2017 mendatang.
Indeks DAX Jerman naik 1 % mendekati rekornya. Indeks PSI 20 Portugal menguat 1,7 %, merupakan kinerja terbaik dari 18 pasar saham Eropa. Volume saham yang berpindah tangan di Indeks Stoxx 600 adalah sekitar 8,7 % lebih rendah dari RSI 30-hari. (vck)
Sumber: Bloomberg

Wednesday 4 March 2015

Menunggu Sentimen Baru, Wall Street Ditutup Melemah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/3) - Wall Street kembali tumbang pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta), melanjutkan penurunan pada sehari sebelumnya. Padahal di awal pekan ini, Wall Street mampu mencetak rekor tertinggi.

Mengutip Reuters, Kamis (5/3/2015), Indeks Dow Jones Industrial Averange turun 130,75 poin atau 0,72 persen ke level 18.072. Indeks Standard & Poor 500 kehilangan 12,2 poin atau 0,58 persen ke level 2.095,58 dan Nasdaq Composite melemah 16,53 poin atau 0,33 persen ke 4.963,37.

Padahal sebelumnya atau di awal pekan ini, Dow Jones Industrial Averange dan Standard & Poor 500 mencetak level tertinggi. Sedangkan Nasdaq melampaui level 5.000 untuk pertama kalinya dalam 15 tahun terakhir.

"Pelaku pasar sedang menunggu sentimen baru yang bisa mendorong kenaikan indeks setelah mencapai rekor tertinggi di awal pekan ini," jelas Analis  RidgeWorth Investments, Atlanta, Amerika Serikat, Alan Gayle.

Data ekonomi yang akan keluar pada Jumat nanti kemungkinan besar akan dijadikan oleh Bank Sentral Amerika Serikat sebagai pertimbangan untuk menaikkan suku bunga acuan. Data tersebut mengenai jumlah tenaga kerja baru dan laporan mengenai gaji bulanan yang bakal dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja AS.

Pada perdagangan Rabu ini, hanya saham-saham di sektor kesehatan yang mampu membukukan penguatan setelah regulator AS setuju Opdivo digunakan untuk penyakit kanker paru-paru.  Saham Bristol Myers Squibb naik 4,2 persen menjadi US$ 64,43  per saham. Saham  HCA Holdings juga naik 5,4 persen menjadi US$ 74,61 per saham dan Tenet Healthcare menguat 4,3 persen menjadi 49,10 per saham.

Sehari sebelumnya, Wall Street juga tumbang. Penurunan angka penjualan mobil dan pernyataan Iran membuat investor menarik diri untuk bertransaksi setelah sempat reli sehingga memperkuat indeks pada Februari. Pedagang juga masih menunggu data ekonomi yang dirilis pekan ini, diprediksi akan mencapai puncaknya dengan laporan gaji bulanan.

Saham teknologi jatuh karena investor mengambil keuntungan sehari setelah Nasdaq sempat menembus 5.000 untuk pertama kalinya sejak puncaknya pada Maret 2000. (Gdn)


Sumber : Liputan6

Emas Memperpanjang Penurunan Terkait Data Tenaga Kerja AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/3) - Emas berjangka mengalami penurunan beruntun ketiga mereka secara berturut-turut karena para pedagang mengkaji data tenaga kerja AS di dan melihat ke depannya terhadap laporan tenaga kerja pada hari Jumat mendatang.
Emas untuk pengiriman April turun US $ 3,50, atau 0,3%, menetap di level $ 1,200.90 per ounce di Comex, pasca menyentuh level terendah $ 1,197.70. Silver untuk pengiriman Mei turun 13,8 sen, atau 0,9%, ke level $ 16,158 per ounce. (vck)
Sumber: MarketWatch

Bursa AS Perpanjang Penurunan; Euro Melemah Jelang Keputusan ECB

BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/3) - Saham-saham AS melemah untuk hari kedua, sementara dolar menguat karena investor menilai data pekerjaan dan industri jasa sebagai petunjuk waktu kenaikan suku bunga. Euro merosot ke level terendah dalam 11 tahun terakhir dan emas turun.
Semua kecuali satu dari 10 kelompok industri turun di indeks Standard & Poor 500, turun 0,4% pada pukul 16:00 sore di New York, hanya 1% dari rekor. Saham-saham Eropa menghentikan penurunan dua hari. Indeks Bloomberg Dollar Spot kembali ke level satu dekade tertinggi setelah euro menyentuh level terlemah sejak September 2003. Emas berjangka turun 0,3%. Sementara minyak mentah AS naik 2%, sedangkan minyak mentah Brent tergelincir 0,5%.
Perusahaan menambahkan sedikit pekerja untuk payroll AS pada bulan Februari dibandingkan dengan bulan sebelumnya, data swasta menunjukkan sebelum laporan pekerjaan bulanan resmi pada hari Jumat, sedangkan industri jasa tiba-tiba berkembang dengan kecepatan yang lebih cepat di bulan Februari. Federal Reserve Beige Book menunjukkan sebagian besar ekonomi AS terus tumbuh dari bulan Januari sampai pertengahan Februari, setelah pengeluaran dan manufaktur menguat. Bank Sentral Eropa diperkirakan akan mengungkapkan rincian lebih lanjut tentang rencana pelonggaran kuantitatif pada hari Kamis.(frk)
Sumber : Bloomberg

Bursa AS Turun, Dolar Menguat Ditengah Data Ekonomi; Euro Melemah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/3) - Saham-saham AS turun untuk hari kedua, sementara dolar menguat karena investor menilai data pekerjaan dan layanan sebagai petunjuk terkait waktu suku bunga yang lebih tinggi. Euro melemah ke level terendah dalam 11 tahun dan komoditi logam tenggelam.

Indeks Standard & Poor 500 turun 0,4% pada pukul 12:30 siang di New York setelah penutupan Senin pada rekor. Indeks Stoxx Europe 600 menghentikan penurunan dua hari, sementara mata uang bersama Eropa meluncur ke level $ 1,1098, level terlemah sejak September 2003. Yield Treasury note dengan tenor 10-tahun naik satu basis poin menjadi 2,13%. Indeks Bloomberg Dollar Spot melonjak 0,4%. Sementara minyak mentah turun setelah persediaan naik melebihi perkiraan.

Sekitar empat saham melemah untuk setiap satu saham yang naik dalam S&P 500 setelah sembilan dari 10 kelompok utama yang turun dalam indeks. Perusahaan menambahkan sedikit pekerja untuk payroll pada bulan Februari, menurut data ADP Research Institute menunjukkan sebelum laporan pekerjaan pemerintah pada hari Jumat. Industri jasa tiba-tiba berkembang dengan kecepatan yang lebih cepat di bulan Februari. Euro memperpanjang penurunan sebelum pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa pada hari Kamis.(frk)

Sumber : Bloomberg

Saham Eropa Ditutup Menguat 0,6 %

BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/3) - Indeks acuan saham perbankan reli sehingga mendorong ekuitas Eropa naik pasca penurunan dalam dua hari terakhir.
Indeks Stoxx Europe 600 naik 0,6 % ke level 389,9 pada penutupan di London hari ini, diikuti ekuitas yang reli dalam dua jam terakhir perdagangan. Saham Standard Chartered Plc memimpin kenaikan saham kreditur ke harga tertinggi sejak Oktober lalu. Indeks acuan menguat sebelumnya turun sebesar 0,2 % setelah memantau indeks manufaktur zona euro dan jasa meningkat kurang dari perkiraan.
Investor menunggu pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) hari Kamis untuk rincian tentang program pelonggaran kuantitatif yang diumumkan pada bulan Januari. ECB juga akan memberikan perkiraan pertumbuhan dan inflasi pertama sampai 2017 mendatang. Langkah bank sentral memicu reli Indeks Stoxx 600 hampir 15 % dalam tahun ini sampai akhir Februari.
Pembacaan akhir dari Indeks Purchasing Managers untuk industri manufaktur dan jasa di zona euro naik ke level tertinggi dalam tujuh bulan terakhir di angka sebesar 53,3 pada Februari dari 52,6 pada bulan sebelumnya, menurut Markit Economics. Hasil rilis lainnya menunjukkan penjualan ritel bulan Januari di wilayah tersebut naik lebih dari perkiraan. (vck)
Sumber: Bloomberg

Tuesday 3 March 2015

Emas memperpanjang penurunan untuk sesi kedua berturut-turut

BESTPROFIT FUTURES MALANG (4/3) - Emas berjangka memperpanjang penurunan berturut-turut pada hari Selasa, setelah investor mencerna serentetan laporan ekonomi dari seminggu yang sibuk dengan indikator ekonomi, yang berpuncak pada laporan pekerjaan hari Jumat mendatang.
Emas untuk pengiriman bulan April turun $ 3,80, atau 0,3%, untuk menetap di level $ 1,204.40 per ons di Comex New York, sementara perak untuk bulan Mei menetap di level 15,5 sen, atau 0,9%, ke $ 16,296 per ons setelah kehilangan 0,7% sehari sebelumnya.(frk)
Sumber : MarketWatch

Dolar Tertekan oleh Data Ekonomi Eropa & Inggris Yang Kuat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (4/3) - Dolar beringsut lebih rendah melawan rival utamanya pada hari Selasa setelah data ekonomi yang kuat dari Eropa dan Inggris mengindikasikan bahwa pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia mulai mengejar AS

Euro diperdagangkan di level $ 1,1175, dibandingkan dengan $ 1,1183 pada Senin malam, sementara pound diperdagangkan di level $ 1,5363, dibandingkan dengan $ 1,5359.

Dolar juga melayang lebih rendah terhadap yen, diperdagangkan pada 119,70 yen, dibandingkan dengan 120,14 yen.

Penjualan ritel di Jerman memulai tahun yang kuat, menunjukkan pertumbuhan tahunan sebesar 5,3% pada bulan Februari, naik dari pembacaan revisi pertumbuhan 4,8% pada bulan Januari. Ekonom yang disurvei oleh The Wall Street Journal memperkirakan pertumbuhan sebesar 2,6%.

Laporan penjualan ritel pada hari Selasa adalah yang terbaru dalam serangkaian laporan ekonomi yang menunjukkan pertumbuhan yang cukup kuat di zona euro.

Markit Inggris / CIPS PMI Konstruksi Inggris menunjukkan industri konstruksi di Inggris memiliki satu lagi bulan terbaik pada bulan Februari. Indeks tersebut mencatatkan 60,1, pembacaan tertinggi dalam empat bulan. Ekonom yang disurvei oleh The Wall Street Journal memperkirakan pembacaan di angka 59, sedikit menurun dari pembacaan indeks bulan Januari di 59,1.

Volatilitas pasar mata uang anjlok pada bulan Februari, dengan perdagangan dolar dalam rentang yang ketat terhadap yen, euro dan pound.

Dean Popplewell, wakil presiden analisis mata uang dan penelitian di Oanda Corp., mengatakan pasar akan mengamati laporan pekerjaan pada hari Jumat untuk kejutan yang bisa memaksa dolar kembali ke rentang tersebut.

Indeks ICE US Dollar yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mitra dagang terbesarnya, turun 0,06% pada hari ini ke 95,4090.

Ada kelangkaan pada rilis data ekonomi AS selama sesi hari Selasa. Tapi angka penjualan mobil AS, dianggap data tingkat kedua oleh analis, mengungkapkan sedikit penurunan dari bulan Januari.(frk)

Sumber : MarketWatch

Saham AS Ditutup Turun 0,5 % Dari Rekor Tertingginya

BESTPROFIT FUTURES MALANG (4/3) - Saham AS turun pasca Indeks Nasdaq Composite naik di atas level 5.000 untuk pertama kalinya dalam 15 tahun terakhir, karena melemahnya saham perusahaan perawatan kesehatan dan teknologi.
Saham perusahaan perawatan kesehatan di Indeks Standard & Poor 500 turun 0,9 %, setelah mencapai level tertinggi sepanjang masa pada Senin kemarin. Alibaba Group Holding Ltd turun ke level terendah sejak mulai diperdagangkan pada bulan September lalu.
Indeks S&P 500 turun 0,5 % ke level 2,107.80 pukul 16:00 sore di New York, setelah ditutup pada rekor Senin kemarin. Indeks Nasdaq Composite turun 0,6 %.
Indeks S&P 500 naik ke rekor terbaru sebanyak empat kali pada bulan Februari lalu, sementara Indeks Dow Jones Industrial Average naik 5,6 % selama satu bulan terbaik sejak Januari 2013 lalu. Indeks tersebut juga mencapai rekor tertingginya dari Desember untuk pertama kalinya pada tahun ini. (vck)
Sumber: Bloomberg

Saham AS Catat Penurunan Dari Level Tertinggi Pada Sesi Siang Ini

BESTPROFIT FUTURES MALANG (4/3) - Saham AS catat penurunan pasca Indeks Nasdaq Composite ditutup di atas level 5.000 untuk pertama kalinya dalam 15 tahun terakhir, seiring saham otomotif dan kesehatan melemah.
Saham Ford Motor Co turun 2,6 % setelah penurunan penjualan kendaraan pada bulan Februari lalu. Saham perusahaan perawatan kesehatan di indeks Standard & Poor 500 melemah 1,2 %, dipimpin oleh saham bioteknologi. Alibaba Group Holding Ltd turun ke level terendah sejak mulai diperdagangkan pada bulan September lalu.
Indeks S&P 500 turun 0,8 % ke level 2,100.70 pukul 12:09 siang di New York, dan Indeks Dow Jones Industrial Average turun 131,75 poin, atau 0,7 %, ke level 18,156.88. Kedua Indeks acuan tersebut ditutup pada rekor terendah hari Senin kemarin. Indeks Nasdaq Composite turun 0,9 %. Perdagangan saham perusahaan di S&P 500 sebesar 14 % di bawah RSI 30-hari.
Indeks Nasdaq Composite berada di angka sebesar 1,6 % dari rekor dicapai pada tahun 2000 lalu. Hal ini telah mengambil dua pasar bullish dan lebih dari 4.500 hari untuk Indeks Nasdaq. Indeks tersebut menguat 7,1 % pada Februari lalu, merupakan bulan terbaik sejak 2012 lalu.
Indeks S&P 500 naik ke rekor terbarunya selama empat kali pada bulan Februari, sedangkan rata-rata Indeks Dow naik 5,6 % selama satu bulan sejak Januari 2013 lalu. Indeks tersebut juga mencapai level tertinggi pada Desember lalu untuk pertama kalinya di tahun ini. (vck)
Sumber: Bloomberg

Bursa Eropa Terkoreksi Tajam Setelah Saham Perbankan Melemah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (4/3) - Saham-saham Eropa turun tajam dalam lebih dari sebulan setelah saham pemberi pinjaman melemah.
Indeks Stoxx Europe 600 turun 0,9% menjadi 387,68 pada penutupan perdagangan, menghapus gain sebanyak 0,3%. Perusahaan pemberi pinjaman menjadi hambatan terbesar pada indeks patokan, dengan ING Groep NV dan BNP Paribas SA turun lebih dari 3%. Saham Barclays Plc turun 3,2% setelah menyisihkan tambahan 750 juta pound ($ 1,2 milyar) untuk penyelesaian probe manipulasi mata uang.
Stoxx 600 pada minggu lalu naik ke level tertinggi sejak Juli 2007. Indeks tersebut telah menguat 13% pada tahun 2015 setelah Yunani mencapai kesepakatan bailout dan Bank Sentral Eropa mengumumkan pelonggaran kuantitatif. Presiden ECB Mario Draghi diprediksi hadir dalam rincian rencana pada pertemuan Dewan Pemerintahan di Nicosia, Kamis. Investor juga menunggu perkiraan pertumbuhan dan inflasi pertama ECB untuk tahun 2017 yang akan diumumkan pada hari itu, sebagai petunjuk terkait jangka waktu QE.
Rilis data pada hari Jumat diprediksi akan menunjukkan penguatan payrolls sebesar 235.000 pada bulan lalu, menyusul kenaikan pada bulan Februari sebesar 257.000, menurut ekonom yang disurvei oleh Bloomberg.(frk)
Sumber : Bloomberg

Monday 2 March 2015

Laju Emas Terhenti Akibat Penguatan Ekuitas

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/3) - Emas berjangka jatuh untuk mengakhiri reli terpanjang dalam lima minggu setelah saham teknologi AS memangkas permintaan untuk logam mulia sebagai safe haven.
Indeks Nasdaq Composite naik di atas 5.000 untuk pertama kalinya sejak tahun 2000 terkait optimisme bahwa belanja konsumen akan menguat. Emas turun 29% dalam dua tahun sebelumnya setelah ekonomi memperoleh traksi dan ekuitas global melonjak.
Di Comex New York, emas berjangka untuk pengiriman April turun 0,4% untuk menetap di level $ 1,208.20 per ons pada pukul 1:46 siang. Penguatan harga terjadi dalam tiga sesi sebelumnya, yang merupakan reli terpanjang sejak 20 Januari.
Sebelumnya, logam mencapai level $ 1.223, level tertinggi untuk kontrak teraktif sejak 17 Februari, setelah pemotongan biaya pinjaman di China, konsumen terbesar kedua di dunia.
Bank Rakyat China menurunkan patokan suku bunga kredit dan deposito seperempat persentase poin pada hari Sabtu. Impor emas oleh India, konsumen teratas, dapat melonjak ke 100 metrik ton pada bulan Maret dari sekitar 25 ton pada bulan Februari, menurut Rajesh Mehta, ketua Rajesh Ekspor Ltd.(frk)
Sumber : Bloomberg

Minyak Brent Terkoreksi, Sementara WTI Menguat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/3) - Minyak mentah terkoreksi dari penutupan tertingginya dalam tahun ini di London terkait kekhawatiran surplus global akan berkepanjangan. Minyak berjangka AS rebound setelah survey industri melaporkan kenaikan tipis dalam cadangan di hub persedian utama.
Brent untuk pengiriman bulan April menyelesaikan turun $ 2.31, atau 3.7%, menjadi $ 60.27 per barel pada pukul 11:40 siang waktu New York di bursaICE Futures Europe exchange. Harga naik 18% di bulan Februari, kenaikan bulanan terbesar sejak Mei 2009. Minyak acuan Eropa menyempit dengan WTI menjadi $ 9,81 setelah melebar ke level terbesar sejak Januari 2014.
Minyak mentah WTI untuk pengiriman bulan April naik 82 sen, atau 1.7%, menjadi $ 50.58 per barel di New York Mercantile Exchange setelah sebelumnya turun 2.1%. Minyak berjangka 3.2% pada bulan lalu. Volume semua perdagangan berjangka sekitar 41% di atas rata-rata 100 hari untuk hari ini.(frk)
Sumber : Bloomberg

Indeks Nasdaq Composite Reli Diatas Level 5.000, Pertama Kali Dlm 15 Tahun

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/3) - Indeks Nasdaq Composite ditutup di atas level 5.000 untuk pertama kalinya dalam 15 tahun terakhir, sementara Indeks Dow Jones Industrial Average dan indeks Standard & Poor 500 mencapai rekornya seiring keuntungan dalam pembelian konsumen AS yang menandakan meningkat merupakan bagian terpenting dari perekonomian AS.
Indeks Nasdaq Composite naik 0,9 % ke level 5,008.10 pukul 04:00 sore di New York. Indeks S&P 500 naik 0,6 % ke level 2,117.18, dan indeks Dow naik 153,29 poin, atau 0,9 %, ke level 18,285.99, merupakan penutupan tinggi sepanjang waktu. Indeks Russell 2000 naik 0,7 % ke level 1,242.48.
Indeks S&P 500 mencapai rekor barunya sebanyak empat kali pada bulan Februari lalu, sedangkan rata-rata Indeks Dow naik 5,6 % yang merupakan bulan terbaik sejak Januari 2013 lalu. Indeks tersebut juga menduduki rekor tertinggi pada Desember lalu untuk pertama kalinya pada tahun ini.
Sumber: Bloomberg

Indeks Nasdaq Composite Catat Kenaikan Diatas Level 5.000

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/3) - Saham AS naik, mengirimkan Indeks Nasdaq Composite di atas level 5.000 untuk pertama kalinya dalam 15 tahun terakhir, sementara obligasi turun dan dolar menguat seiring keuntungan dalam pembelian konsumen sehingga menandakan kekuatan terbesar dari perekonomian AS.
Indeks Standard & Poor 500 naik 0,3 % pukul 12:55 siang di New York, yang dipimpin oleh perusahaan consumer-discretionary. Indeks Stoxx Europe 600 melemah 0,2 %. Obligasi dengan tenor 10-tahun naik delapan basis poin menjadi 2,07 %. Indeks Dollar Spot Bloomberg naik 0,3 %, sementara minyak di New York naik 1,4 % setelah menghapus penurunan. Mata uang yuan turun ke level terendah dua tahun terakhir pasca China memangkas suku bunga.
Indeks Nasdaq telah melampaui level itu hanya dalam tujuh hari pada Maret 2000 silam. Indeks Pembelian konsumen yang disesuaikan dengan tingkat inflasi naik 0,3 % pada Januari lalu. The Federal Reserve menilai inflasi dan tingkat lapangan kerja dapat menentukan waktu untuk meningkatkan biaya pinjaman. Harga konsumen zona euro turun kurang dari perkiraan bulan lalu, sehingga menawarkan beberapa bantuan kepada bank sentral di kawasan itu yang sedang mempersiapkan diri untuk melakukan program pembelian obligasi. (vck)
Sumber: Bloomberg

Saham Eropa Ditutup Turun Dari Level Tertinggi Sejak 2007

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/3) - Saham Eropa catat penurunan dari level tertinggi dalam lebih dari tujuh tahun terakhir seiring pelemahan saham perusahaan energi.
Indeks Stoxx Europe 600 melemah 0,2 % ke level 391,29 pada penutupan perdagangan hari ini, sehingga memangkas penurunan sebelumnya sebesar 0,7 %. Indeks acuan ekuitas naik 2,6 % pekan lalu, memperpanjang gain bulan Februari sebesar 6,4 %, di tengah hasil keuangan yang lebih baik dari perkiraan saham perusahaan termasuk EADS NV, dan sentimen data konsumen AS.
Indeks Stoxx 600 telah reli sebesar 14 % pada tahun ini, merupakan kenaikan terbaik yang pernah ada mulai tahun ini, karena Yunani mencapai kesepakatan bailout dan Bank Sentral Eropa mengumumkan pelonggaran kuantitatif. Indeks tersebut diperdagangkan 16,6 kali laba yang diproyeksikan anggotanya, merupakan yang tertinggi dalam setidaknya satu dekade terakhir.
Indeks ASE Yunani turun 2,5 %, merupakan kinerja terburuk dari 18 pasar saham Eropa. Saham perbankan memimpin penurunan, diikuti Piraeus Bank SA dan National Bank of Greece SA yang turun lebih dari 11 %. Indeks ekuitas naik 22 % pada Februari lalu.
Indeks acuan saham energi turun dari level tertinggi dalam tiga bulan terakhir, sehingga mencatatkan kinerja terburuk dari 19 kelompok industri pada Stoxx 600, karena melemahnya minyak mentah setelah data menunjukkan produksi minyak OPEC melebihi kuotanya untuk bulan kesembilan pada bulan Februari lalu. Royal Dutch Shell Plc mengalami penurunan terbesarnya, sebesar 1,7 %. (vck)
Sumber: Bloomberg

Sunday 1 March 2015

Yen Tahan Penurunan Pasca China Pangkas Suku Bunga, Aussie Dolar Melemah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (2/3) - Yen mengadakan penurunan dua hari setelah China memangkas suku bunga, sehingga memacu spekulasi saham di Asia yang akan mengalami penguatan dan permintaan untuk aset safe haven.
Indeks dolar adalah 0,1% dari penutupan tertinggi sejak setidaknya 2004 terkait outlook The Fed yang akan menaikkan suku bunga tahun ini, meningkatkan daya tarik mata uang itu. Dolar Australia turun jelang Reserve Bank menetapkan kebijakan moneter pada pertemuan Selasa.
Mata uang Jepang turun 0,1% ke level 119,77 ¥ per dolar pada 08:35 pagi di Tokyo, memperpanjang penurunan sebanyak turun 0,6 % selama dua hari terakhir.
Indeks Spot Dollar Bloomberg, yang menelusuri mata uang terhadap 10 mata uang utama, naik 0,1% menjadi 1,174.06 Senin, setelah menyentuh level 1,174.87 pada 11 Februari.
Aussie turun 0,2% menjadi 77,90 sen AS. Euro turun 0,3% menjadi $ 1,1168.
Bank Rakyat China menurunkan suku bunga deposito satu tahun menjadi 2,5% dan satu tahun suku bunga pinjaman menjadi 5,35%
Pedagang bertaruh ada 60% kemungkinan Reserve Bank of Australia akan menurunkan suku bunga 2,25% ke rekor 2 persen pada Selasa,  menurut data dihimpun oleh Bloomberg. Delapan belas dari 29 ekonom dalam survei Bloomberg News memprediksi lpenurunan.
Dolar Selandia Baru turun 0,3% menjadi 75,43 sen AS.(yds)
Sumber: Bloomberg

Saham Asia Dibuka Menguat Diikuti Tembaga Pasca Suku Bunga China

BESTPROFIT FUTURES MALANG (2/3) - Saham Asia dibuka naik diikuti indeks berjangka AS dan tembaga, sedangkan yuan tergelincir ke level dua tahun terendah karena para pedagang mengkaji suku bunga China ditengah tanda-tanda pelemahan di bidang manufaktur. Minyak jatuh pasca gain bulanan pertama sejak Juni.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,1% pada 09:16 pagi di Tokyo, Indeks ekuitas dari Jepang ke Australia naik setidaknya 0,2%. Indeks Standard & Poor 500 berjangka naik 0,2% pasca penurunan tiga hari dalam Indeks acuan, sementara tembaga berjangka melonjak sebanyak 0,5%. Mata uang China menyentuh level terlemah sejak Oktober 2012 di perdagangan luar negeri, seiring pelemahan pada dolar Australia dan Selandia Baru. Minyak di New York dan London turun setidaknya 0,6% diikuti dengan produksi OPEC yang melebihi kuotanya untuk bulan kesembilan pada bulan Februari ini.(yds)
Sumber: Bloomberg

Bursa Saham Jepang Dibuka Menguat Menyusul Penurunan Yen

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/2) - Bursa Saham Jepang dibuka menguat, kenaikan dipimpin oleh saham-saham perusahaan pelaku ekspor, hal itu seiring yen yang kembali mencatat penurunan pada hari ke-3 dan para investor mengkaji pemangkasan suku bunga oleh pemerintah China ditengah tanda-tanda penurunan perekonomian negeri Tirai Bambu tersebut.

Indeks Topix menguat 0.3% ke level 1,528.13 pukul 9:02 pagi ini waktu Tokyo, dengan 2 saham menguat untuk setiap yang melemah. Pekan lalu indeks acuan tersebut mengalami kenaikan 1.6% dengan mencatat lonjakan 7.7% pada Februari lalu, kenaikan tertinggi sejak September 2013 silam. Indeks Nikkei 225 Stock Average mencatat gain 0.3% ke level 18,862.71. Sedangkan yen melemah 0.2% ke level 119.83 per dolar.

PMI (purchasing managers index) China yang dirilis hari Minggu kemarin memberikan sinyal terjadinya kontraksi kembali pada output manufaktur di bulan Februari lalu, sehari setelah bank sentral meningkatkan dukungan bagi perekonomian dengan memangkas suku bunga kedua kalinya dalam 3 bulan terakhir.

Pemangkasan suku bunga diumumkan akhir Sabtu lalu menjelang pertemuan tahunan pemerintah China yang akan mengesahkan anggaran dan mengumumkan target pertumbuhan ekonomi tahun 2015 ini yang oleh sebgaian besar ekonom perkirakan akan melambat 7%. Upaya untuk beragbung dengan negara-negar lainnya di arena global dengan pelonggaran mencerminkan kekhawatiran yang mendalam mengenai penurunan perekonomian oleh merosotnya sektor properti, pengawasan yang lebih ketat terkait hutang pemerintah lokal dan arus modal keluar. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Diwarnai Aksi Ambil Untung, Laju IHSG Bakal Mendatar

BESTPROFIT FUTURES MALANG (2/3) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan cenderung mendatar dan rawan koreksi pada perdagangan saham pekan ini. Pelaku pasar akan melakukan ambil untung setelah pasar relatif menguat pada perdagangan saham pekan lalu.

"Peluang koreksi di seminggu ke depan. Karena ambil untung," kata Direktur PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Senin (2/3/2015).

Dia mengatakan, saat ini pelaku pasar tengah menunggu laporan data ekonomi makro yang rilis awal pekan. Badan Pusat Statistik (BPS) akan melaporkan inflasi untuk  Februari 2015 .

"Inflasi jadi perhatian plus neraca perdagangan, karena pelemahan rupiah yang cukup mencemaskan," ujar Hans.

Di sisi lain, pemerintah telah menetapkan harga baru bahan bakar minyak (BBM) untuk jenis premium menjadi Rp 6.800 per liter. Angka ini naik dari sebelumnya Rp 6.600 per liter.

Menurut Hans, kenaikan ini tak terlalu berimbas ke perdagangan saham. Lantaran, kenaikan BBM awal Maret ini terhitung tipis. "BBM naik tipis pasti nggak signifikan pengaruhnya," ucapnya.

Pada perdagangan saham kali ini, Hans memprediksi IHSG bergerak pada level support 5.425-5.380 dan resistance 5.470-5.490.

Sementara itu, Analis PT Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada menuturkan,  laju IHSG masih mampu bertahan di atas area target support 5.300-5.355 dan hampir melampaui target resistance 5.438-5.465. Kenaikan IHSG mulai terbatas untuk mencoba menyentuh target resistance berikutnya.

Meski demikian, IHSG masih ada peluang bagi IHSG untuk bertahan di zona hijau. Namun, pelaku pasar perlu mewaspadai potensi pembalikan arah bila aksi ambil untung terus berlanjut sehingga membuka peluang IHSG melemah.

"IHSG akan berada di rentang support 5.374-5.390 dan resistance 5.471-5.485 pada perdagangan saham pekan ini," ujar Reza.

Menurut Reza, ada sejumlah rilis data ekonomi yang akan keluar pada pekan ini. Dari dalam negeri akan dirilis data inflasi, HSBC manufacturing PMI, dan consumer confidence. Sedangkan China merilis data NBS manufacturing PMI, non manufacturing PMI, HSBC manufacturing PMI, dan HSBC China services PMI.

Sedangkan dari Jepang akan dirilis data manufacturing PMI, markit service PMI, dan capital spending. Dari Amerika Serikat akan dirilis data personal income, personal spending, markit manufacturing PMI, ISM manufacturing PMI, ISM non manufacturing PMI, dan klaim pengangguran.

Untuk pilihan saham pada pekan ini, Hans merekomendasikasikan akumulasi PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan PT Tbk Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). Kemudian jual untuk saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan PT Multipolar Tbk  (MLPL).

Sedangkan Reza memilih saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).

Pada perdagangan, Jumat 27 Februari 2015, IHSG ditutup pada level 5.450,29. Investor asing mencatatkan aksi beli bersih Rp 200 miliar. (Amd/Ahm)


Sumber : Liputan6

Negara Ini Bantu Dongkrak Harga Emas Dunia

BESTPROFIT FUTURES MALANG (2/3) - Harga emas di India diprediksi dapat naik sekitar US$ 5 per ounce, melampaui kenaikkan harga emas dunia pekan depan. Itu terjadi setelah Menteri Keuangan India Arun Jaitley mengurangi pajak impor ke level terendah akhir pekan lalu.

Mengutip laman Reuters, Senin (2/3/2015), musim pernikahan yang melebar hingga Mei biasanya juga meningkatkan permintaan emas. Tapi banyak pembelian yang ditunda karena pembeli memprediksi adanya pemangkasan pajak 10 persen.

Dalam beberapa pekan terakhir, pembelian emas sempat berkurang di Mumbai dan New Delhi.

"Sebelumnya, harga emas menurun karena para pembeli memprediksi pajak impor emas akan turun. Tapi kini harga emas akan naik hingga US$ 3 - US$ 4 per ounce," ujar Rahul Gupta, Direktur P.P. Jewellers di New Delhi.

Pimpinan riteler emas Muthoot Pappachan, Keyur Shah mengatakan, para pengusaha emas dan manufaktur akan mengeluarkan pasokan yang mendorong naik harga emas US$ 5 per ounce. Sebelumnya, para penjual dan produsen emas memang menunggu pajak impor turun untuk mengeluarkan pasokan.

"Pekan depan, akan ada pembelian emas dalam jumlah besar," kata Keyur.

Sekitar 20 ribu ton emas akan digelontorkan ke pasar menyambut penurunan pajak impor emas.

Analis Sudheesh Nambiath, India diprediksi dapat membeli lebih dari 90 ton pada Maret dibandingkan estimasi 50 ribu ton bulan ini. Meskipun pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi tidak memangkas bea impor pada 2013, saat ini pembatasan pembelian emas telah dilonggarkan. (Sis/Ndw)


Sumber : Liputan6