Thursday 16 April 2015

Mayoritas Saham Asia Jatuh, Indeks Regional Menuju Gain Mingguan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/4) - Mayoritas saham Asia jatuh pasca indeks acuan regional ditutup di level tertinggi tujuh tahun pada Kamis. Saham Jepang turun untuk memangkas kenaikan mingguan ketiga.
Dua saham jatuh untuk setiap satu saham yang naik. Indeks MSCI Asia Pacific sedikit berubah pada level 154,44 pada 09:05 pagi di Tokyo. Indeks tersebut ditutup pada level tertinggi sejak Januari 2008 pada hari Kamis, dan siap untuk mengakhiri pekan ini di 1,4% lebih tinggi.
Indeks Topix Jepang turun 0,4% dan Indeks Australia S & P/ASX 200 turun 0,1%. Indeks NZX 50  Selandia Baru dan indeks Kospi Korea Selatan sedikit berubah.
Kontrak berjangka E-mini pada indeks Standard & Poor 500 sedikit berubah. Indeks yang mendasari tergelincir 0,1% pada hari Kamis di New York karena perusahaan semikonduktor menurun pada laba SanDisk Corp untuk mengimbangi reli di Netflix Inc.
Investor mengkaji laporan ekonomi guna petunjuk pada waktu kenaikan suku bunga pertama Federal Reserve sejak 2006. Ketua The Fed Janet Yellen mengatakan bahwa suku bunga mungkin akan naik di tahun ini, keputusan tergantung pada data ekonomi. Sektor perumahan naik kurang dari perkiraan pada Maret, sementara klaim pengangguran meningkat pada pekan yang berakhir 11 April.(yds)
Sumber: Bloomberg

Topix Menuju Kenaikan Mingguan Ketiga, Saham Jepang Dibuka Melemah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/4) - Indeks Topix Jepang turun dari level tertinggi tujuh tahun, memangkas kenaikan mingguan ketiga beruntunnya, karena yen melanjutkan gain selama lima hari. Produsen instrumen presisi dan perusahaan eksplorasi energi memimpin penurunan.
Topix melemah 0,4% menjadi 1,593.27 pada 9:03 pagi di Tokyo, dengan lebih dari dua saham jatuh untuk setiap satu saham yang naik. Menuju kenaikan 0,2% di pekan ini. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,6% menjadi 19,777.34.
Kontrak berjangka E-mini futures pada Standard & Poor 500 sedikit berubah. Indek saham tergelincir 0,1% pada hari Kamis di New York.(yds)
Sumber: Bloomberg

Saham AS Ditutup Sedikit Berubah Ditengah Lonjakan Laba Netflix

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/4) - Saham AS sedikit berubah dekati rekornya ditengah lonjakan laba perusahaan Netflix Inc, sementara itu saham SanDisk Corp perusahaan pembuat chip memimpin penurunan. Obligasi Yunani turun terkait meningkatnya tekanan pada negara tersebut untuk mengamankan pendanaan dan tembaga melonjak.
Indeks Standard & Poor 500 turun 0,1 % pada pukul 04:00 sore waktu New York, setelah sebelumnya naik 0,3 % dari semua waktu tertinggi. Saham Netflix melonjak sebesar 17 % ke rekornya. Sedangkan harga minyak mentah sedikit berubah setelah sebelumnya turun lebih dari 2 %. Indeks Stoxx Europe 600 melemah 0,7 % dari semua waktu tertinggi. Imbal hasil obligasi Yunani tenor 10-tahun menguat ke level tertingginya dalam lebih dari 2 tahun terakhir. Indeks Spot Dollar Bloomberg turun pada hari ketiga.
Saham Netflix rally karena melonjaknya jumlah pelanggan, sedangkan Indeks Semiconductor Philadelphia turun 0,5 % diiringi pelemahan saham SanDisk yang tidak sesuai dengan perkiraan. Mata uang dolar turun karena data perumahan di AS menunjukkan mulai mengalami kenaikan pada bulan Maret kurang dari perkiraan seiring dengan klaim pengangguran awal secara tiba-tiba meningkat pada minggu lalu, menambah tanda-tanda pertumbuhan ekonomi yang kehilangan momentum. Minyak mentah telah rally lebih dari 16 % pada bulan April. Yunani menghadapi krisis pendanaan dan Menteri Keuangan Jerman mengatakan tidak mungkin diselesaikan sebelum pertemuan anggota parlemen kawasan euro pada pekan depan. (knc)
Sumber : Bloomberg

Penguatan Saham Netflix Akibatkan Indeks S&P 500 Berfluktuasi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/4) - Saham-saham AS berfluktuasi setelah Netflix Inc. meningkatkan saham konsumen, sementara produsen chip melamah. Obligasi Yunani turun akibat meningkatnya tekanan untuk mengamankan pendanaan, sementara minyak pangkas penurunan dan tembaga menguat.
Indeks Standard & Poor 500 kehilangan 0,1% pada pukul 01:01 siang di New York, setelah ditutup 0,5% di bawah semua waktu tinggi. Saham Netflix melonjak 16% menuju rekor, sementara indeks semikonduktor kehilangan 0,6%. Indeks Stoxx Europe 600 turun 0,7% dari semua-waktu tertinggi. Imbal hasil pada obligasi Yunani dengan tenor 10-tahun naik ke level tertinggi dalam lebih dari dua tahun terakhir. Indeks Bloomberg Dollar Spot turun untuk hari ketiga. Sementara Minyak sedikit berubah di New York setelah sebelumnya turun lebih dari 2%.
Netflix mengalami reli terkait naiknya jumlah pelanggan, sementara perkiraan penjualan yang lemah menghantarkan saham SanDisk Corp turun 5,4%. Dolar tergelincir setelah laporan menunjukkan perumahan AS mulai naik kurang dari perkiraan pada bulan Maret sementara klaim pengangguran awal tiba-tiba menguat pada minggu lalu, menambah tanda-tanda bahwa pertumbuhan kehilangan momentum. Minyak telah reli lebih dari 16% pada bulan April. Yunani menghadapi krisis pembiayaan yang menurut Menteri Keuangan Jerman tidak mungkin diselesaikan sebelum pertemuan anggota parlemen zona Eropa minggu depan.(frk)
Sumber: Bloomberg

Wednesday 15 April 2015

Emas Mengalami Rebound Setelah Data Manufaktur New York Melemah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/4) - Emas berjangka rebound setelah indeks manufaktur di New York tiba-tiba turun, mengangkat daya tarik logam mulia sebagai safe haven.
Kejutan pembacaan negatif pada New York Federal Reserve Bank™s index menambahkan tanda-tanda baru-baru ini bahwa ekspansi AS tidak merata dan mengurangi kekhawatiran bahwa ekonomi cukup kuat bagi para pembuat kebijakan untuk mulai menaikkan suku bunga. Bulan lalu emas turun 2,5% di tengah spekulasi bahwa harga akan mengalami kenaikan, yang meredaman daya tarik emas karena emas umumnya hanya menawarkan pengembalian melalui kenaikan harga.
Harga emas sedikit berubah di kuartal terakhir karena para investor menimbang outlook pengetatan moneter di AS terhadap peningkatan stimulus global. Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengatakan pada hari Rabu bahwa program pelonggaran kuantitatif sebesar 1,1 triliun euro ($ 1.2 triliun) yang dimulai bulan Maret lalu akan membantu untuk meningkatkan penurunan inflasi. Logam ini secara historis telah digunakan sebagai lindung nilai terhadap biaya konsumen yang lebih tinggi.
Emas berjangka untuk pengiriman bulan Juni naik 0,7% untuk menetap di level $ 1,201.30 per ons pada pukul 1:41 siang di Comex New York. Pada hari Selasa lalu, harga emas menyentuh level $ 1,183.50, yang merupakan terendah untuk kontrak teraktif sejak 1 April yang lalu.(frk)
Sumber: Bloomberg

Dolar Turun Setelah Manufaktur AS Melemah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/4) - Dolar melemah untuk hari kedua pasca penurunan dalam manufaktur AS yang lebih besar dari perkiraan menambahkan tanda-tanda bahwa pertumbuhan ekonomi melemah dan memicu spekulasi Federal Reserve akan mendorong kembali jadwal untuk menaikkan suku bunga.
Greenback turun terhadap sebagian besar mata uang utama setelah sebuah laporan menunjukkan pabrik di Amerika sedang berjuang untuk menemukan lebih banyak permintaan dari luar negeri di tengah lonjakan 12% dalam dolar selama enam bulan terakhir. Peningkatan payroll dan penjualan ritel bulan ini juga membuntuti proyeksi.
Bloomberg Dollar Spot Index, yang melacak mata uang AS terhadap 10 mata uang utama, turun 0,4% ke level 1,194.73 pada pukul 1:56 siang waktu New York.(frk)
Sumber: Bloomberg

Bursa Saham Asia Rebound Ke Level Tertingginya Di 2008

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/4) - Saham Asia menguat, dengan indeks regional yang rebound ke level tertinggi di tahun 2008, karena saham perusahaan material dan produsen energi memimpin kenaikan.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,4% menjadi 153,33 pada 09:05 pagi di Tokyo. Indeks tersebt menghentikan kenaikan beruntun terpanjang sejak Desember 2013 pada hari Rabu setelah data menunjukkan ekonomi China mencatat pertumbuhan ekonomi terendah dalam enam tahun terakhir.
Sementara itu output industri AS turun lebih dari ekspektasi ekonom pada bulan Maret, diikuti dengan  Federal Reserve yang akan mengkaji data untuk menentukan waktu terbaik untuk menaikkan suku bunga pinjaman.(yds)

Sumber: Bloomberg

Saham Jepang Naik Terkait Outlook Suku Bunga AS Tingkat; Perusahaan Energi Melonjak

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/4) - Saham Jepang naik, dipimpin oleh perusahaan eksplorasi energi minyak yang mencapai level tertingginya di 2015 dan setelah data manufaktur yang lemah sehingga memicu spekulasi AS akan mendorong kembali waktu untuk kenaikan suku bunga.
Indeks Topix naik 0,2% menjadi 1,591.16 pada 09:02 pagi di Tokyo. Indeks tersebut telah berada dalam kisaran delapan poin sejak mencapai tujuh tahun tertinggi di pekan lalu. Indeks Nikkei 225 Stock Average sedikit berubah pada level 19,872.95. Indeks tersebut sempat naik di atas level 20.000 di pekan lalu untuk pertama kalinya dalam 15 tahun terakhir.
Bahkan dengan indeks Topix diperdagangkan mendekati level tertinggi tujuh tahun, valuasi masih rendah dan Jepang memiliki prospek pendapatan terbaik di pasar utama, menurut Dan Chamby, seorang manajer keuangan BlackRock Inc.
Indeks Topix senilai 15,5 kali estimasi laba pada penutupan terbaru, dibandingkan dengan 17,9 untuk indeks Standard & Poor 500 dan 17,3 untuk Indeks Stoxx Europe 600, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg.(yds)
Sumber: Bloomberg

Saham Intel & Minyak Naik Angkat Bursa AS pada Sesi Penutupan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/4) - Saham AS naik seiring laba pada Intel Corp mengalami rally diikuti lonjakan saham energi setelah harga minyak mentah mencapai level tertingginya pada tahun ini. Sementara itu, Dolar jatuh setelah indeks manufaktur mengalami penurunan didukung kasus untuk stimulus lanjutan.
Indeks Standard & Poor 500 naik 0,5 % pada pukul 04:00 sore waktu New York, ditutup 0,5 % di bawah level tertinggi sepanjang masa. Indeks Russell 2000, perusahaan berskala kecil menguat 0,8 % ke rekornya, sedangkan Indeks Stoxx Europe 600 naik 0,6 % untuk memperpanjang level tertinggi. Imbal hasil obligasi Jerman tenor 10 tahun menetapkan hasil rekor terendahnya terkait dengan komentar Mario Draghi yang mengisyaratkan bahwa program pembelian obligasi. Mata uang dolar melemah pada hari kedua terhadap euro. Sedangkan minyak mentah melonjak sebesar 5,8 % seiring berkurangnya pasokan minyak mentah AS.
Total output industri AS turun lebih dari perkiraan bulan Maret, tanda-tanda penguatan dolar dan menurunnya harga minyak diikuti dengan penurunan manufaktur Amerika seiring pembicaraan Federal Reserve tentang kenaikan suku bunga. Draghi, Presiden Bank Sentral Eropa, mengatakan bahwa pelonggaran kuantitatif mendorong pemulihan pertumbuhan ekonomi di zona eropa dan program ini harus dilaksanakan secara penuh. Saham Intel menguat setelah perkiraan pada kuartal kedua melebihi proyeksi beberapa analis, sementara saham energi rally diikuti lonjakan pada harga minyak mentah. (knc)
Sumber : Bloomberg

Tuesday 14 April 2015

Dolar Merosot Tajam Dalam 3 Minggu Terakhir

BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/4) - Dolar merosot tajam dalam 3 minggu terakhir setelah data penjualan ritel mengalami kenaikan kurang dari perkiraan bulan lalu, memicu spekulasi Federal Reserve tidak terburu-buru untuk memulai menaikkan suku bunga.
Dolar AS reli dalam 6 hari terakhir terhadap mata uang euro seiring rebound pada sektor konsumen ditambahkan dengan pertumbuhan pekerjaan dibawah perkiraan yang akan menimbulkan kekhawatiran terhadap melambatnya pertumbuhan ekonomi karena cuaca ekstrim musim dingin. Kemarin, mata uang AS hampir menyentuh level 12 tahun tertinggi terhadap 19 mata uang zona euro seiring para investor menunggu waktu kenaikan suku bunga pertama The Fed sejak tahun 2006 silam.
Indeks Spot Dollar Bloomberg, yang melacak mata uang AS terhadap 10 mata uang utama, turun 0,7 % ke level 1,119.30 pada pukul 02:14 siang waktu New York, mencapai level penutupan terendahnya sejak 20 Maret lalu.
Mata uang AS melemah sebesar 0,9 % ke level $ 1,0665 per euro. Menguat ke level $ 1,0458 pada tanggal 16 Maret lalu, yang merupakan level tertingginya sejak Januari 2003. Mata uang AS merosot sebesar 0,7 % ke level 119,30 yen. (knc)
Sumber : Bloomberg

Emas Melemah Terkait Outlook Suku Bunga The Fed

BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/4) - Emas berjangka turun ke level terendah dalam hampir dua minggu di tengah spekulasi bahwa keuntungan yang lebih kecil dari perkiraan dalam penjualan ritel AS tidak akan cukup untuk menjaga kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve tahun ini.
Pembelian ritel AS meningkat sebesar 0,9%, kenaikan pertama dalam empat bulan terakhir, setelah penurunan 0,5% pada bulan Februari yang lalu, menurut rilis data dari pemerintah pada hari Selasa. Perkiraan rata-rata dari 87 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg menyerukan kenaikan sebesar 1,1%.
Emas berjangka untuk pengiriman Juni turun 0,6% untuk menetap di level $ 1,192.60 per ons pada pukul 1:48 siang di Comex New York, setelah mencapai $ 1,183.50, yang merupakan level terendah sejak 1 April lalu.
Perak untuk pengiriman bulan Mei turun 0,8% ke level $ 16,161 per ons di Comex, juga merupakan penurunan kelima dalam enam sesi terakhir.(frk)
Sumber: Bloomberg

Saham Asia Hentikan Kenaikan Beruntunnya Jelang Rilis Data China

BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/4) - Saham Asia jatuh, bersiap untuk meenghentikan kenaikan beruntun terpanjangnya sejak Desember 2013 lalu, jelang China melaporkan pertumbuhan ekonomi. Saham Jepang turun terkait penguatan yen.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,2% menjadi 152,77 pada 09:01 pagi di Tokyo. Indeks tersebut naik sembilan hari terakhir untuk ditutup pada level tertinggi sejak Mei 2008 pada Selasa. Ekspansi China mungkin melambat menjadi 7% pada kuartal pertama, yang merupakan level terendah sejak tiga bulan pertama tahun 2009, menurut ekonom yang disurvei sebelum data Laporan penjualan ritel dan output industri pada Rabu.
Indeks Topix Jepang turun 0,2% setelah yen menguat 0,6% pada Selasa. Indeks NZX 50 Selandia Baru turun 0,2%. Indeks Kospi Korea Selatan dan Indeks Australia S & P/ASX 200 naik 0,2%.
Kontrak pada indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,1% di sebagian besar perdagangan baru-baru ini. Ekuitas di Hong Kong merupakan yang mencatat kenaikan terbesar di dunia bulan ini, turun setidaknya 1,6% pada Selasa, dengan indeks Hang Seng turun tajam tahun ini.
Gain pada PetroChina Co, Industrial & Commercial Bank of China Ltd dan China Mobile Ltd telah membuat saham mereka menjadi yang keempat, tujuh dan delapan yang paling penting di dunia, setelah masing-masing tidak hadir setahun yang lalu, data yang dihimpun oleh Bloomberg show. Masing-masing telah meningkat dalam 12 bulan terakhir ditengah kenaikan yang mendorong Indeks Shanghai Composite Index naik sebesar 94%.(yds)
Sumber: Bloomberg

Saham Jepang Turun Karena Penguatan Yen Pasca Penjualan Ritel AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/4) - Saham Jepang turun setelah yen menguat tajam terhadap dolar dalam lebih dari sepekan. Produsen makanan dan obat memimpin penurunan, sementara perusahaan energi melonjak karena harga minyak mentah naik untuk hari kelimanya.
Indeks Topix turun 0,3% menjadi 1,586.70 pada 09:05 pagi di Tokyo, dengan sembilan saham jatuh untuk setiap lima saham yang naik. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,3% menjadi 19,858.93. Indeks saham sempat  naik di atas level 20.000 pada hari Jumat untuk pertama kalinya dalam 15 tahun. Yen diperdagangkan pada level 119,50 setelah penguatan 0,6% terhadap dolar pada Selasa kemarin.
Kontrak berjangka E-mini pada indeks Standard & Poor 500 tergelincir 0,1%. Indeks saham naik 0,2% pada Selasa di New York seiring reli perusahaan energi melebihi data penjualan ritel yang lebih lemah dari yang diperkirakan pada bulan Maret.
Minyak menguat untuk hari kelima dikarenakan Iran menjadi setidaknya anggota OPEC kedua bulan ini untuk memanggil kelompok untuk mengurangi produksi ditengah melimpahnya pasokan minyak global.(yds)
Sumber: Bloomberg

Reli Saham Energi Angkat Bursa AS Ditutup Menguat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/4) - Saham AS naik, dengan Indeks Standard & Poor 500 dekati harga rata-rata selama 50 hari terakhir, seiring dengan reli pada perusahaan energi dan harga minyak mentah dibayangi oleh penurunan saham semikonduktor sebelum hasil Intel Corp..
Indeks S&P 500 naik 0,2 % ke level 2,096.11 pada pukul 16:00 sore waktu New York. Sementara itu, Indeks Nasdaq Composite turun 0,2 %.
Penjualan ritel AS naik kurang dari perkiraan bulan Maret setelah tertekan oleh cuaca musim dingin yang ekstrim, menandakan konsumen berbelanja sesuai dengan kebutuhan.
Pembelian meningkat 0,9 %, kenaikan pertama dalam 4 bulan terakhir, setelah mengalami penurunan sebesar 0,5 % pada bulan Februari, menurut angka dari Departemen Perdagangan. Perkiraan rata-rata dari 87 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg menyerukan kenaikan sebesar 1,1 %. (knc)
Sumber : Bloomberg

Monday 13 April 2015

Emas Tertekan untuk Hari ke-5 oleh Penguatan Dolar

BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/4) - Emas berjangka turun untuk keempat kalinya dalam lima sesi terakhir setelah kenaikan dolar memotong permintaan logam sebagai alternatif investasi.
Bloomberg Dollar Spot Index naik ke tiga minggu tertinggi sebagai tanda-tanda perlambatan ekonomi China menyoroti nasib divergen dari ekonomi terbesar kedua di dunia, meningkatkan daya tarik mata uang AS.
Emas telah mencatatkan penurunan bulanan kedua berturut-turut setelah greenback naik ke level tertinggi setidaknya sejak 2004 terhadap sekeranjang 10 mata uang dan kekhawatiran tertuju pada prospek biaya pinjaman AS yang lebih tinggi. Spekulasi bahwa bank sentral global akan mendorong stimulus ekonomi lebih membantu penurunan batas dalam bullion, pada hari Senin.
Di Comex, emas berjangka untuk pengiriman Juni turun 0,4% untuk menetap di level $ 1,199.30 per ons pada pukul 1:45 siang di New York.
Para pembuat kebijakan The Fed terbagi pada pertemuan bulan lalu ketika mulai menaikkan suku bunga. Peningkatan suku bunga mengekang daya tarik emas karena logam umumnya hanya menawarkan pengembalian melalui kenaikan harga, mendorong investor untuk mendukung aset dengan prospek hasil yang lebih baik seperti saham dan obligasi.
Perak untuk pengiriman bulan Mei turun 0,6% ke level $ 16,291 per ons di Comex. Logam ini telah mencatatkan penurunan mingguan kedua beruntun.(frk)
Sumber: Bloomberg

Dolar Menguat untuk Hari Ke-3 Terkait Data Ekonomi China

BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/4) - Dolar menguat untuk hari ketiga setelah tanda-tanda pelemahan ekonomi China menyoroti nasib divergen dari ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.
Greenback menguat sebelum laporan hari Selasa yang diperkirakan akan menunjukkan penjualan ritel AS meningkat tajam dalam satu tahun, meningkatkan kasus bagi Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga dalam tahun 2015. Yuan dan mata uang komoditas turun, dipimpin oleh Dolar Australia, setelah kemerosotan pertumbuhan perdagangan diperkuat oleh kekhawatiran laporan China pekan ini mengenai perlambatan output ekonomi sejak terjadinya resesi global.
Bloomberg Dollar Spot Index, yang melacak mata uang AS terhadap 10 mata uang utama, naik 0,3% ke level 1,207.55 pada pukul 1:22 siang waktu New York. Indeks tersebut mencapai level tertinggi sejak 19 Maret yang lalu.
Greenback menguat 0,2% ke level 1,0580 per euro setelah pekan lalu melonjak 3,3%, mendekati level terkuatnya sejak 2003. Mata uang AS sedikit berubah terhadap yen di level 120,13.(frk)
Sumber: Bloomberg

Indeks Asia Sedikit Berubah Seiring Penguatan Saham Finansial

BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/4) - Indeks saham Asia sedikit berubah, diperdagangkan hampir pada level tujuh tahun tertinggi, karena saham finansial menguat sementara perusahaan meterial turun.
Indeks MSCI Asia Pacific menambahkan kurang dari 0,1% menjadi 152,81 pada 09:05 pagi di Tokyo, setelah penutupan Senin di level tertinggi sejak Mei 2008. Bursa saham Hong Kong mencatat kenaikan tertajam di bulan ini, dengan Indeks acuan di Jepang dan China daratan juga membukukan gain. RSI-14 hari pada indeks regional Asia berada di angka 76 pada hari Senin, diperdagangkan di atas angka 70 untuk hari keempat. Angka pembacaan dari beberapa pedagang berada di atas angka 70 seiring sinyal bahwa saham siap untuk mengalami penurunan.
Indeks Topix Jepang sedikit berubah di Tokyo, sedangkan Indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,2%, sedangkan Indeks Australia S&P/ASX 200 turun 0,3%.
Kontrak pada indeks Hang Seng Hong Kong sedikit berubah dalam perdagangan terbaru. Indeks saham reli untuk hari kedelapan kemarin, mendorong RSI ke level tertinggi sejak tahun 1989 silam.
Kontrak berjangka E-mini pada indeks Standard & Poor 500 naik kurang dari 0,1% pasca Indeks saham turun 0,5% pada Senin. General Electric Co turun dari level enam tahun tertinggi, memimpin perusahaan industri ke lvel terendah sementara investor menunggu laporan laba perusahaan di pekan ini.(yds)
Sumber: Bloomberg

Saham Industri Melemah Tekan Bursa AS Pada Sesi Penutupan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/4) - Saham AS turun diikuti penurunan saham General Electric Co dari level 6 tahun tertinggi, seiring dengan perusahaan industri memimpin penurunan, sementara para investor menunggu laporan laba perusahaan pada minggu ini.
Indeks Standard & Poor 500 turun 0,4 % ke level 2,092.57 pada pukul 04:00 sore waktu New York. Indeks Nasdaq Composite melemah 0,2 %, menghentikan kenaikan sebelumnya di atas level 5.000 untuk pertama kalinya dalam 3 minggu terakhir.
Pada hari Senin, Indeks Nasdaq Composite sebelumnya naik sebesar 25 poin dari rekornya. Bulan lalu indeks tersebut ditutup 3 kali lipat di atas level 5.000, ke level tertinggi pertama kalinya sejak Maret tahun 2000 silam. Menghentikan rekor era dot-com sebesar 7 poin pada tanggal 20 Maret lalu, sebelumnya turun 2,5 % sampai akhir bulan ini. Hal ini telah rebound sebesar 2 % pada bulan April setelah catat gain kuartalan kesembilan berturut-turut.
Pada hari Jumat, Indeks Dow diperdagangkan sebesar 1,3 % dari rekornya pada bulan Maret, sementara itu, Indeks S&P 500 menghentikan rekornya sebesar 1 %. Dengan valuasi mendekati level tertingginya dalam lebih dari 5 tahun terakhir, para investor menginginkan laba perusahaan sebagai petunjuk lebih lanjut pada kekuatan pasar bullish AS yang belum terkoreksi sebesar 10 % sejak 2011 lalu. (knc)
Sumber : Bloomberg

Saham Internet Menguat Angkat Indeks Nasdaq Composite Diatas Level 5.000

BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/4) - Indeks Nasdaq Composite naik di atas level 5.000, mendekati semua waktu tertinggi seiring dengan saham Netflix Inc memimpin reli di saham Internet sementara para investor menunggu laporan laba perusahaan pada pekan ini.
Saham Netflix melonjak sebesar 6,3 % setelah upgrade analis, dan saham Facebook Inc naik sebesar 1,9 % terkait Indeks Nasdaq Internet naik ke level tertingginya dalam lebih dari sebulan terakhir. Saham Gilead Sciences Inc menguat lebih dari 1,2 % diikuti penguatan pada saham bioteknologi.
Indeks Nasdaq Composite naik 0,4 % ke level 5,013.47 pada pukul 12:23 siang waktu New York naik kembali dalam semua waktu tertinggi sejak Maret tahun 2000 silam sebesar 0,7 %. Indeks S&P 500 sedikit berubah pada level 2,102.06 setelah sebelumnya memangkas kenaikan sebesar 0,3 %. Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 6,72 poin atau kurang dari 0,1 % ke level 18,064.37.
Indeks Nasdaq Composite pada bulan lalu ditutup tiga kali lipat di atas level 5.000, ke level tertinggi pertama kalinya sejak Maret 2000. Menghentikan rekor era dot-com sebesar 7 poin pada tanggal 20 Maret lalu, sebelumnya turun sebesar 2,5 % sampai akhir bulan ini. Hal ini telah rebound sebesar 2,3 % pada bulan April setelah catat gain kuartalan kesembilan secara berturut-turut. (knc)
Sumber : Bloomberg

Sunday 12 April 2015

Harga Emas Bisa Berbalik Naik Tahun Ini

BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/4) - Akhir pekan lalu, harga emas turun hingga ke US$ 1.200 per ounce. Meski begitu, hasil survei yang digelar Reuters menunjukkan, kepercayaan terhadap emas akan meningkat tahun ini meskipun dalam beberapa tahun terakhir, harganya terus menurun.

Mengutip laman The Daily Stars, Senin (11/4/2015), seperti kebanyakan aset, harga emas butuh waktu untuk bangkit dari keterperukan harganya. Dan di awal 2015, emas memang terus menunjukkan stabilitas harga dari keterpurukan parahnya sepanjang 2013.

Survei tersebut juga menunjukkan prediksi para analis bahwa permintaan emas yang menurun pada 2014 akan segera pulih. Tahun lalu, permintaan emas menurun lantaran pembelian China yang melampaui batas di tahun sebelumnya.

Sementara itu, tahun lalu, para pelaku pasar belum terlalu yakin akan adanya pemulihan harga dalam waktu dekat.

"Ada sinyal yang menunjukkan kepercayaan diri para pelaku pasar terhadap emas mulai kembali. Saat ini harga emas masih melakukan penyesuaian dan memanfaatkan stabilisasi harga sejak November 2014," tutur para analis dalam survei yang digelar Reuters.

Survei tersebut juga menyinggung kenaikkan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dalam beberapa bulan terakhir. Kenaikan dolar AS tersebut juga ikut berdampak pada harga komoditas seperti emas.

"Di pasar Barat ini hal yang biasa terjadi, penguatan dolar dan fokus terhadap arah kebijakan The Fed masih menjadi kunci yang ikut mempengaruhi harga emas," seperti tertera dalam hasil survei tersebut.

Meski begitu, para analis yakin, secara teknis, harga emas mampu menguat kembali tahun ini.


Sumber : Liputan6