Monday 12 July 2021

Best Profit | Harga Emas Tertekan Penguatan Dolar AS

 


Best Profit (13/7) - Harga emas turun pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Pelemahan harga emas ini sejalan dengan penguatan dolar AS.

Investor lebih berhati-hati melakukan transaksi di sela penantian keluarnya data inflasi AS yang dapat mempengaruhi kebijakan moneter Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed).

Megutip CNBC, Selasa (13/7/2021), harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi USD 1.804,80 per ounce pada pukul 13.50 ET. Sedangkan harga emas berjangka AS lebih rendah 0,3 persen ke level USD 1.805,90 per ounce.

Para investor tengah memusatkan perhatian mereka kepada laporan indeks harga konsumen AS yang akan dirilis pada hari Selasa. best profit

Gubernur the Fed Jerome Powell juga dijadwalkan akan melakukan pidato mengenai kebijakan moneter di depan Kongres pada hari Rabu dan Kamis.

"Kami hampir berada di lingkungan ini di mana kabar baik adalah kabar buruk dan kabar buruk adalah kabar baik," kata Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures David Meger.

Pernyataan Meger ini merujuk pada data indeks harga konsumen dan dampaknya terhadap kebijakan the Fed.

Menurutnya, jika data inflasi menjadi lebih jinak, The Fed akan cenderung untuk mengurangi pembelian aset. Hal ini seharusnya menguntungkan emas.

Namun, khawatir kekhawatiran investor soal inflasi memuncak maka kemungkinan besar akan menekan harga emas. best profit

Dalam catatannya, analis JP Morgan menyarankan agar investor berhati-hati mengingat pandangan mereka tentang imbal hasil obligasi yang terus meningkat dan dolar AS yang terus menguat.

JP Morgan memperkirakan harga emas rata-rata di USD 1.686 per troy ounce tahun ini.

Sebelumnya, harga emas mampu mengakhiri perdagangan pada pekan lalu di atas USD 1.800 per ounce. di pekan ini, harga emas diperkirakan bisa melanjutkan penguatan karena beberapa sentimen yang mendukung.

Sebagian besar analis komoditas di Wall Street yang turut serta dalam survei mingguan Kitco menyatakan bahwa periode konsolidasi harga emas etelah aksi jual pada Juni kemarin akan segera berakhir. Namun memang, Investor harus lebih berhati-hati karena masih ada beberapa tekanan. best profit

Sentimen yang mampu menekan harga emas antara lain Bank Sentral Eropa yang mengubah target inflasi menjadi rata-rata 2 persen dalam jangka menengah, penurunan suku bunga Bank of China, dan imbal hasil obligasi yang turun tajam.

"Harga emas mampu bertahan di atas USD 1.800 per ounce, tetapi belum ada sentimen kuat untuk mendukung kenaikan harga yang lebih tinggi lagi," tutur kepala riset komoditas Commerzbank, Eugen Weinberg. dikutip dari Kitco, Senin (12/7/2021).

Weinberg menambahkan, harga emas mungkin harus berkonsolidasi pada level saat ini sebelum kembali melanjutkan bullish atau penguatan.

“Saya pikir ini hanya masalah waktu sebelum harga emas mulai bergerak lebih tinggi. Saya pikir kita bisa melihat emas bergerak tersenggol sentimen Bank Sentral Eropa. Saya hanya tidak tahu kapan itu akan terjadi," katanya. best profit

Minggu ini 16 analis Wall Street berpartisipasi dalam survei emas Kitco News. Sebanyak 12 analis atau 75 persen memperkirakan harga emas naik. Analis yang menyatakan bearish dan netral masing-masing mengumpulkan dua suara atau 12,5 persen.

Sementara itu, 902 suara diberikan dalam jajak pendapat Main Street online. Dari jumlah tersebut, 550 responden atau 61 persen memperkirakan emas akan naik minggu depan. Sedangkan 178 lainnya atau 20 persen mengatakan lebih rendah. Di luar itu 174 pemilih atau 19 persen netral.

Kepala analis Saxo Bank Ole Hansen mengatakan, pada pekan ini harga emas masih akan bullish. Namun tetap perlu diwaspadai karena banyak investor yang mulai mengambil liburan musim panas.

"Meskipun kinerja semua pasar emas lesu, saya masih berpikir harga bisa naik lebih tinggi. Ada cukup alasan untuk percaya bahwa risiko condong ke sisi atas untuk emas," katanya. best profit

Hansen mengatakan meskipun dia yakin harga emas akan bullish tetapi dirinya tidak akan membeli secara agresif.

Analis ABC Bullion Nicholas Frappell mengatakan, harga emas bisa menyentuh USD 1.820 per ounce selama harga tetap di atas support USD 1.790 per ounce.

"Harga emas masih dalam fase konsolidasi setelah penurunan baru-baru ini. Tetapi mulai diperdagangkan secara konstruktif, menunjukkan pemulihan," katanya.

Berbeda, Direktur Pelaksana Bannockburn Global Forex Marc Chandler mengatakan, harga emas bakal bearish di pekan ini karena imbal hasil obligasi tampaknya terlalu berlebihan di sisi negatif. best profit

Sumber : Liputan6

Sunday 11 July 2021

Best Profit | Harga Emas Tembus USD 1.800 per Ounce, Mampu Terus Melambung?

 


Best Profit (12/7) - Harga emas mampu mengakhiri perdagangan pada pekan lalu di atas USD 1.800 per ounce. di pekan ini, harga emas diperkirakan bisa melanjutkan penguatan karena beberapa sentimen yang mendukung.

Sebagian besar analis komoditas di Wall Street yang turut serta dalam survei mingguan Kitco menyatakan bahwa periode konsolidasi harga emas etelah aksi jual pada Juni kemarin akan segera berakhir. Namun memang, Investor harus lebih berhati-hati karena masih ada beberapa tekanan.

Sentimen yang mampu menekan harga emas antara lain Bank Sentral Eropa yang mengubah target inflasi menjadi rata-rata 2 persen dalam jangka menengah, penurunan suku bunga Bank of China, dan imbal hasil obligasi yang turun tajam. best profit

"Harga emas mampu bertahan di atas USD 1.800 per ounce, tetapi belum ada sentimen kuat untuk mendukung kenaikan harga yang lebih tinggi lagi," tutur kepala riset komoditas Commerzbank, Eugen Weinberg. dikutip dari Kitco, Senin (12/7/2021).

Weinberg menambahkan, harga emas mungkin harus berkonsolidasi pada level saat ini sebelum kembali melanjutkan bullish atau penguatan.

“Saya pikir ini hanya masalah waktu sebelum harga emas mulai bergerak lebih tinggi. Saya pikir kita bisa melihat emas bergerak tersenggol sentimen Bank Sentral Eropa. Saya hanya tidak tahu kapan itu akan terjadi," katanya.

Minggu ini 16 analis Wall Street berpartisipasi dalam survei emas Kitco News. Sebanyak 12 analis atau 75 persen memperkirakan harga emas naik. Analis yang menyatakan bearish dan netral masing-masing mengumpulkan dua suara atau 12,5 persen. best profit

Sementara itu, 902 suara diberikan dalam jajak pendapat Main Street online. Dari jumlah tersebut, 550 responden atau 61 persen memperkirakan emas akan naik minggu depan. Sedangkan 178 lainnya atau 20 persen mengatakan lebih rendah. Di luar itu 174 pemilih atau 19 persen netral.

Kepala analis Saxo Bank Ole Hansen mengatakan, pada pekan ini harga emas masih akan bullish. Namun tetap perlu diwaspadai karena banyak investor yang mulai mengambil liburan musim panas.

"Meskipun kinerja semua pasar emas lesu, saya masih berpikir harga bisa naik lebih tinggi. Ada cukup alasan untuk percaya bahwa risiko condong ke sisi atas untuk emas," katanya.

Hansen mengatakan meskipun dia yakin harga emas akan bullish tetapi dirinya tidak akan membeli secara agresif. best profit

Analis ABC Bullion Nicholas Frappell mengatakan, harga emas bisa menyentuh USD 1.820 per ounce selama harga tetap di atas support USD 1.790 per ounce.

"Harga emas masih dalam fase konsolidasi setelah penurunan baru-baru ini. Tetapi mulai diperdagangkan secara konstruktif, menunjukkan pemulihan," katanya.

Berbeda, Direktur Pelaksana Bannockburn Global Forex Marc Chandler mengatakan, harga emas bakal bearish di pekan ini karena imbal hasil obligasi tampaknya terlalu berlebihan di sisi negatif. best profit

Sumber : Liputan6

Thursday 8 July 2021

Best Profit | Wall Street Anjlok Imbas Kekhawatiran Pemulihan Ekonomi Bakal Melambat

 


Best Profit (9/7) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan saham Kamis, 8 Juli 2021 seiring kekhawatiran terhadap pemulihan ekonomi global akibat COVID-19.

Salah satunya datang dari Jepang yang mengumumkan status darurat di Tokyo jelang Olimpiade. Jepang juga hadapi kenaikan kasus COVID-19 karena varian baru.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melemah 259,86 poin atau 0,75 persen ke posisi 34.421,93. Indeks S&P 500 tergelincir 0,86 persen menjadi 4.320,82. Indeks Nasdaq melemah 0,72 persen ke posisi 14.559,78.

Indeks S&P 500 dan Nasdaq sebelumnya mencatat rekor tertinggi didorong saham teknologi. Indeks saham acuan tersebut pun turun ke level terendah. best profit

Departemen Tenaga Kerja AS mengumumkan data klaim pengangguran mencapai 373.000, memberi sinyal kemungkinan perlambatan tenaga kerja meski ekonomi pulih dari COVID-19. Ekonom memperkirakan klaim pengangguran sekitar 350.000 hingga akhir 3 Juli, berdasarkan data Dow Jones.

Penurunan saham dipimpin perusahaan yang akan mendapatkan keuntungan dari pemulihan ekonomi. Saham Carnival Norwegian Cruise Line dan Royal Caribbean masing-masing turun lebih dari satu persen. Saham United Airlines dan Delta Air Lines masing-masing tergelincir satu persen. Perusahaan ritel Nordstrom merosot tiga persen, Home Depot dan Lowe masing-masing susut 1,5 persen.

Saham perusahaan chip juga tergelincir. Saham Micon, Qualcomm, Intel dan Applied Materials merosot lebih dari satu persen. Saham Nvidia susut 2,3 persen. Saham teknologi juga anjlok. Saham Microsoft, Apple, Facebook dan Alphabet berada di zona merah. Sedangkan saham Amazon naik 0,9 persen. best profit

"Pasar telah berada di salah satu rentang ‘goldilocks’ ketika pertumbuhan ekonomi meningkat sementara inflasi dan suku bunga tetap rendah. Peningkatan kasus COVID-19, khususnya varian delta telah menimbulkan kekhawatiran bahwa akselerasi ekonomi akan melambat," ujar Timothy Lesko dari Granite Investment Advisors dilansir dari CNBC, Jumat (9/7/2021).

Ia menambahkan, dengan indeks acuan di wall street pada level tertinggi sepanjang masa dan valuasi yang melebar, ada sedikit ruang untuk perlambatan ekonomi pada pasar saham.

Investor juga beralih mencermati surat berharga. Imbal hasil surat berharga AS bertenor 10 tahun menjadi 1,25 persen, terendah sejak akhir Februari 2021.

Meski pun ekonomi pulih dan inflasi cepat, imbal hasil surat berharga bertenor 10 tahun terus menurun. Imbal hasil surat berharga sempat 1,58 persen pada Juli, dan mencapai level tertinggi 1,78 persen pada Maret 2021. Pelaku pasar juga tetap bingung tentang alasan pasti untuk rollover dalam imbal hasil dengan banyak kekhawatiran. best profit

Di sisi lain, saham Bank of America, Wells Fargo dan Goldman Sachs, serta saham keuangan lainnya masing-masing turun lebih dari dua persen pada Kamis, 8 Juli 2021. Hal ini karena prospek profitabilitas meredup dengan tingkat yang lebih rendah. Saham JPMorgan Chase dan PNC Financial juga melemah.

"Tidak ada yang menunjukkan penurunan imbal hasil yang hampir berakhir,” ujar Head of Equity Strategy Wells Fargo, Christopher Harvey.

Ia mengatakan, penurunan tajam imbal hasil surat berharga di bawah 1,25 persen dapat menyebabkan pelaku pasar percaya ada sesuatu yang salah. “Akibatnya kami melihat kemungkinan yang berkembang dari aksi jual lima persen dalam ekuitas sebelum musim laporan keuangan,” kata dia. best profit

Harvey mencatat pembelian obligasi lebih bersifat teknis dan bukan karena faktor ekonomi makro.

Sementara itu, Olimpiade Musim Panas di Jepang  yang telah ditunda selama satu tahun, akan melarang ada penonton. Ini mengikuti keadaan deklarasi darurat untuk Tokyo oleh pemerintah Jepang. Langkah ini mengekang gelombang infeksi COVID-19 baru.

Keadaan darurat akan dimulai pada 12 Juli 2021 dan akan berlangsung hingga 22 Agustus 2021. Sedangkan olimpiade dijadwalkan dari 23 Juli 2021-8 Agustus 2021.

Sementara itu, jumlah kematian akibat COVID-19 global terus meningkat melebihi 4 juta pada Rabu malam, 7 Juli 2021 karena negara-negara termasuk India memerangi varian yang lebih menular. Indeks volatilitas Cboe atau VIX melonjak ke level 20 pada Kamis pagi dan turun ke level 19 pada penutupan. best profit

Sumber : Liputan6

Wednesday 7 July 2021

Best Profit | Wall Street Menguat, Indeks S&P Kembali Cetak Rekor Berkat Saham Teknologi

 


Best Profit (8/7) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Rabu, 7 Juli 2021. Indeks S&P 500 cetak rekor terbaru seiring investor kembali masuk ke saham teknologi berkapitalisasi besar.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 naik 0,34 persen ke level tertinggi di posisi 4.358,13. Indeks Dow Jones mendaki 104,42 poin ke posisi 34.681,79. Indeks Nasdaq ditutup mendatar di posisi 14.665,06 meski mencapai rekor intraday tak lama setelah pembukaan.

Dengan penurunan suku bunga dan wall street mengkhawatirkan puncak pertumbuhan ekonomi, investor kembali ke saham teknologi raksasa. Saham Apple dan Amazon menguat sekitar 15 persen selama sebulan terakhir. Angka ini di atas kinerja indeks S&P 500 naik 3,1 persen. Saham Apple naik 1,8 persen dan Amazon menguat hampir 0,6 persen. best profit

Menentang banyak prediksi, imbal hasil treasury 10 tahun turun ke level terendah 1,296 persen pada Rabu pekan ini. "Seperti yang terjadi selama beberapa waktu, arah imbal hasil obligasi dan saham teknologi telah bergabung,” ujar Chief Investment Strategist Leuthold Group, Jim Paulsen, dilansir dari CNBC, Kamis (8/7/2021).

Ia menambahkan, pelaku pasar akan mengawasi saat indeks teknologi S&P 500 bergerak lebih dekat ke harga relatif tinggi yang ditetapkan September lalu. "Penembusan di atas level itu tentu akan memperkuat siklus kepemimpinan berkelanjutan untuk teknologi," kata dia.

Di sisi lain, risalah the Federal Reserve dari pertemuan 15-16 Juni, bank sentral AS mempertahankan suku bunga jangka pendek mendekati nol tetapi juga menunjukkan kemungkinan akan menyesuaikan kebijakan sebaliknya pada bulan mendatang. best profit

Selain itu, risalah mengungkapkan bank sentral membahas pengurangan pembelian obligasi tetapi tidak terburu-buru untuk memulai proses tersebut.

Saham energi berada di zona merah karena harga minyak turun. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) sempat menyentuh level tertinggi dalam enam tahun pada perdagangan Selasa, 6 Juli 2021.

Namun, perdagangan Rabu, 7 Juli 2021, harga minyak kembali turun. Occidental Petroleum turun hampir 3,4 persen, APA Corp dan Pioneer Natural Resources keduanya turun sekitar 2,3 persen. best profit

Sahma bank termasuk Goldman Sachs dan Bank of America melanjutkan penurunan pada Rabu pekan ini karena imbal hasil obligasi jangka panjang turun dalam, dan merusakan prospek keuntungan industri.

Investor mungkin khawatir ekonomi mendekati puncaknya dan koreksi dapat terjadi. Analis menilai, kombinasi dari tekanan margin keuntungan, ketakutan inflasi, rencana pengurangan stimulus the Fed dan kemungkinan pajak lebih tinggi dapat berkontribusi pada penarikan akhirnya. best profit

Sumber : Liputan6

Tuesday 6 July 2021

Best Profit | Wall Street Bervariasi, Investor Mencermati Data Ekonomi AS

 


Best Profit (7/7) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street tergelincir pada perdagangan saham Selasa, 6 Juli 2021. Hal ini seiring kekhawatiran pemulihan ekonomi.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones merosot 208,98 poin menjadi 34.577,37. Indeks Dow Jones tertekan karena saham Dow Inc, Caterpillar, JPMorgan dan Chevron yang melemah. Indeks S&P 500 turun 0,2 persen menjadi 4.343,54 setelah capai rekor. Indeks S&P 500 hentikan kenaikan beruntun selama tujuh hari, terpanjang sejak Agustus.

Indeks Nasdaq naik 0,17 persen menjadi 14.663,64. Saham Amazon menguat 4,7 persen setelah Departemen Pertahanan membatalkan kontrak cloud JEDI senilai USD 10 miliar dengan Microsoft.

Sebaliknya, departemen meluncurkan kontrak baru dan meminta proposal dari Amazon dan Microsoft. Ditambah, Andy Jassy resmi mengambil alih sebagai CEO Amazon pada Senin, 5 Juli 2021. Jeff Bezos sekarang Chairman Amazon. best profit

Investor berupaya mencerna sejumlah tanda pertumbuhan ekonomi yang cepat dari pandemi COVID-19. Indeks ISM Services, ukuran utama sektor jasa melambat menjadi 60,1 pada Juni dari rekor pada bulan sebelumnya.

Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan 63,5. Ini mengikuti laporan pekerjaan pada Jumat pekan ini yang menunjukkan tingkat pengangguran kembali naik 5,9 persen terhadap ekspektasi 5,6 persen.

Imbal hasil obligasi juga turun pada Senin, 5 Juli 2021 dengan imbal hasil surat berharga tenor 10 tahun di bawah 1,4 persen. Ini dinilai bukti lebih lanjut investor meragukan kekuatan ekonomi AS.

Banyak pelaku pasar di Wall Street mengharapkan keuntungan yang lebih kecil dan tajam pada sisa 2021 setelah kinerja yang kuat selama semester I 2021. Indeks S&P 500 menguat hampir 16 persen pada 2021. best profit

"Ekonomi AS sedang booming, tetapi ini sekarang dikenal dan pasar aset mencerminkannya. Apa yang tidak begitu jelas lagi adalah berapa harga yang akan diperoleh pertumbuhan ini,” ujar Chief US Equity Strategist Morgan Stanley, Michael Wilson dilansir dari CNBC, Rabu (7/7/2021).

Ia menambahkan, biaya lebih tinggi berarti keuntungan lebih rendah, alasan lain mengapa pasar saham secara keseluruhan telah menyempit. “Pasar saham kemungkinan akan beristirahat musim panas ini,” ujar dia.

Target konsensus pada akhir 2021, indeks S&P 500 berada di posisi 4.276, berdasarkan survey CNBC Market Strategist Survey.

"Semuanya sempurna dan itu membuat saya khawatir,” ujar Portfolio Manager DCLA, Sarat Sethi.

Ia menuturkan, sejak Oktober, bursa saham alami koreksi lima persen. Ia menilai, saat ini pelaku pasar alami euphoria jangka pendek. best profit

"Kami perlu berhati-hati dan saya pikir Anda ingin berada pertumbuhan perusahaan sekuler, tidak hanya mengejar pasar di sini karena saya pikir pasar akan sangat pilih-pilih untuk sektor apa yang akan berjalan dengan baik,” ujar Sethi.

Analis Citi mengatakan, pihaknya khawatir tentang kebijakan bank sentral dan melihat potensi laporan pendapatan yang dimulai dalam beberapa minggu bisa jauh dari harapan. Juli dapat menjadi bulan yang meresahkan karena harapan bawaan yang lebih tinggi menyusul laporan kuartal pertama yang kuat.

Saham Didi Cuxhing melemah hampir 19,6 persen setelah China mengatakan pengguna baru tidak dapat mengunduh aplikasi hingga melakukan tinjauan keamanan siber. Pengumuman itu mengejutkan pasar karena Didi baru saja melakukan debut di bursa saham New York. best profit

Selain itu, investor menunggu rilis risalah rapat Komite Pasar Terbuka pada Juni yang dijadwalkan Rabu untuk petunjuk tentang langkah bangk sentral terkait penghentian program pelonggaran kuantatif.

Di sisi lain, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik ke level tertinggi dalam enam tahun karena pertemuan penting antara kelompok produsen minyak OPEC dan mitranya mengenai kebijakan produksi minyak mentah telah dibatalkan.

Penundaan itu terjadi karena Uni Emirat Arab menolak proposal untuk memperpanjang peningkatan produksi minyak untuk hari kedia.

Pada Selasa, harga minyak mentah WTI ke posisi USD 76,98 yang merupakan harga tertinggi sejak November 2014, setelah sempat turun sebelum bel pembukaan. Harga minyak WTI berada di posisi USD 73,37. best profit

Sumber : Liputan6

Monday 5 July 2021

Best Profit | Harga Emas Tertekan Penguatan Dolar AS

 


Best Profit (6/7) - Harga emas turun tipis pada penutupan perdagangan hari Senin (Selasa pagi waktu Jakarta), setelah sebelumnya mencapai level tertinggi dalam dua minggu. Pendorong penurunan harga emas ini karena kenaikan dolar Amerika Serikat (AS).

Sementara investor menunggu data-data ekonomi AS yang akan menjadi petunjuk rencana kebijakan moneter Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (The Fed).

Mengutip CNBC, Selasa (6/7/2021), harga emas di pasar spot turun 0,1 persen menjadi USD 1.785,41 per ounce pada 00.37 GMT, setelah mencapai level tertinggi sejak 18 Juni di USD 1.794,86 per ounce pada perdagangan Jumat.

Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,1 persen menjadi USD 1.785,20 per ounce.

Nilai tukar dolar AS naik 0,1 persen terhadap para pesaingnya, membuat harga emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. best profit

Perusahaan AS mempekerjakan pegawai paling banyak dalam 10 bulan pada bulan Juni, menaikkan upah dan menawarkan insentif untuk menarik jutaan orang AS yang menganggur.

Laporan ketenagakerjaan AS yang lebih baik dari perkiraan ini memperkuat fokus investor pada data ekonomi dan langkah the Fed selanjutnya. Pasar mendukung bukti lebih lanjut dari pemulihan ekonomi yang kuat di tengah kekhawatiran atas inflasi.

Data Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS menunjukkan, ppekulan mengurangi posisi beli bersih mereka di emas COMEX dalam pekan yang berakhir 29 Juni dan menaikkan posisi beli bersih mereka di perak.

Emas di India pekan lalu dijual dengan harga premium untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua bulan karena permintaan meningkat setelah pembatasan untuk memerangi gelombang kedua virus Covid-19 sedikit dilonggarkan. best profit

Sebelumnya, harga emas berpeluang reli signifikan di atas level USD 1.800 per ounce pada pekan ini, setelah rilis hasil rapat kebijakan moneter Juni Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed. Salah satu peristiwa besar yang harus diperhatikan pada pekan ini adalah hasil rapat kebijakan moneter The Fed.

Pertemuan yang berlangsung pada pertengahan Juni itu disebut memicu aksi jual emas yang signifikan.

Pelaku pasar akan memantau dengan cermat apakah komentar hawkish yang dibuat oleh beberapa anggota The Fed selama beberapa pekan terakhir sesuai dengan catatan dari hasil rapat.

"Hasil rapat FOMC (Federal Open Market Committee) menarik jika bertentangan dengan apa yang kita dengar dari The Fed sejauh ini, khususnya dar beberapa anggotanya yang lebih hawkish," kata pakar logam mulia Gainesville Coins, Everett Millman, dikutip dari Kitco pada Senin (5/7/2021). best profit

Harga emas mengakhiri pekan lalu dengan catatan kuat. Hal ini karena harga emas sekali lagi mencoba menembus level USD 1.800 per ounce menyusul laporan ketenagakerjaan AS yang beragam.

Kepala Strategi Global TD Securities, Bart Melek, mengatakan bahwa sejauh ini tidak ada dorongan kuat bagi The Fed untuk mengetatkan kebijakan moneter.

"Kita mendapatkan 850 ribu pekerjaan baru yang ditambahkan ke ekonomi pada Juni, tapi tingkat pengangguran naik menjadi 5,9 persen. Tingkat partisipasi juga masih rendah, yang artinya tidak ada dorongan khusus bagi Fed mengetatkan kebijakan moneter dalam waktu dekat. Dan itu bagus untuk emas," kata Melek.

Selain itu, katanya, pertumbuhan upah AS juga melambat dan itu menyiratkan bahwa inflasi kemungkinan bersifat sementara. Sehingga tidak ada alasan besar bagi The Fed untuk mulai menaikkan suku bunga.

Kendati demikian, menurut Melek, masih belum jelas apakah ada momentum yang cukup untuk mendorong harga emas jauh lebih tinggi pada pekan depan. Namun, Melek memperkirakan harganya bisa kembali ke level USD 1.900 per ounce dalam enam bulan ke depan. best profit

Pendorong lain yang harus diperhatikan adalah pergerakan harga minyak. Millman menilai bahwa kenaikan harga tambahan pada akhirnya akan menguntungkan ems.

Harga minyak yang lebih tinggi mendorong inflasi, dan itu hal yang positif untuk emas.

Analis lain mencatat bahwa ini adalah waktu yang frustasi bagi emas untuk bullish.

"Satu langkah maju dan dua langkah mundur. Emas tidak bisa menahan USD 1.800, dan turun ke posisi terendah pertengahan April di sekitar USD 1.760. Sekarang kita muncul kembali pada data pengangguran. Semuanya berteriak inflasi, tapi masalahnya adalah reli dolar AS," kata Co-Director Walsh Trading, Sean Lusk. best profit

Lusk sendiri optimistis untuk periode Juli, karena musiman emas akan kembali.

"Kita akan kembali ke pola beli emas tradisional pada pertengahan Juli. Ada bias beli, siklus perdagangan kembali masuk ke pasar," jelasnya.

Jika harga emas bisa di atas USD 1.800 pada pekan ini, maka akan membuka pintu untuk reli emas lainnya.

"Jika mendekati di atasnya, emas bisa naik jauh lebih tinggi dan bahkan mencapai level tertinggi baru," kata broker komoditas senior RJO Futures, Daniel Pavilonis. best profit

Sumber : Liputan6

Sunday 4 July 2021

Best Profit | Harga Emas Berpotensi Tembus USD 1.800 Pekan Ini

 


Best Profit (5/7) - Harga emas berpeluang reli signifikan di atas level USD 1.800 per ounce pada pekan ini, setelah rilis hasil rapat kebijakan moneter Juni Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed. Salah satu peristiwa besar yang harus diperhatikan pada pekan ini adalah hasil rapat kebijakan moneter The Fed.

Pertemuan yang berlangsung pada pertengahan Juni itu disebut memicu aksi jual emas yang signifikan.

Pelaku pasar akan memantau dengan cermat apakah komentar hawkish yang dibuat oleh beberapa anggota The Fed selama beberapa pekan terakhir sesuai dengan catatan dari hasil rapat.

"Hasil rapat FOMC (Federal Open Market Committee) menarik jika bertentangan dengan apa yang kita dengar dari The Fed sejauh ini, khususnya dar beberapa anggotanya yang lebih hawkish," kata pakar logam mulia Gainesville Coins, Everett Millman, dikutip dari Kitco pada Senin (5/7/2021). best profit

Harga emas mengakhiri pekan lalu dengan catatan kuat. Hal ini karena harga emas sekali lagi mencoba menembus level USD 1.800 per ounce menyusul laporan ketenagakerjaan AS yang beragam.

Kepala Strategi Global TD Securities, Bart Melek, mengatakan bahwa sejauh ini tidak ada dorongan kuat bagi The Fed untuk mengetatkan kebijakan moneter.

"Kita mendapatkan 850 ribu pekerjaan baru yang ditambahkan ke ekonomi pada Juni, tapi tingkat pengangguran naik menjadi 5,9 persen. Tingkat partisipasi juga masih rendah, yang artinya tidak ada dorongan khusus bagi Fed mengetatkan kebijakan moneter dalam waktu dekat. Dan itu bagus untuk emas," kata Melek.

Selain itu, katanya, pertumbuhan upah AS juga melambat dan itu menyiratkan bahwa inflasi kemungkinan bersifat sementara. Sehingga tidak ada alasan besar bagi The Fed untuk mulai menaikkan suku bunga. best profit

Kendati demikian, menurut Melek, masih belum jelas apakah ada momentum yang cukup untuk mendorong harga emas jauh lebih tinggi pada pekan depan. Namun, Melek memperkirakan harganya bisa kembali ke level USD 1.900 per ounce dalam enam bulan ke depan.

Pendorong lain yang harus diperhatikan adalah pergerakan harga minyak. Millman menilai bahwa kenaikan harga tambahan pada akhirnya akan menguntungkan ems.

Harga minyak yang lebih tinggi mendorong inflasi, dan itu hal yang positif untuk emas.

Analis lain mencatat bahwa ini adalah waktu yang frustasi bagi emas untuk bullish. best profit

"Satu langkah maju dan dua langkah mundur. Emas tidak bisa menahan USD 1.800, dan turun ke posisi terendah pertengahan April di sekitar USD 1.760. Sekarang kita muncul kembali pada data pengangguran. Semuanya berteriak inflasi, tapi masalahnya adalah reli dolar AS," kata Co-Director Walsh Trading, Sean Lusk.

Lusk sendiri optimistis untuk periode Juli, karena musiman emas akan kembali.

"Kita akan kembali ke pola beli emas tradisional pada pertengahan Juli. Ada bias beli, siklus perdagangan kembali masuk ke pasar," jelasnya.

Jika harga emas bisa di atas USD 1.800 pada pekan ini, maka akan membuka pintu untuk reli emas lainnya.

"Jika mendekati di atasnya, emas bisa naik jauh lebih tinggi dan bahkan mencapai level tertinggi baru," kata broker komoditas senior RJO Futures, Daniel Pavilonis. best profit

Sumber : Liputan6

Thursday 1 July 2021

Best Profit | Wall Street Kompak Menguat, Indeks S&P 500 Cetak Rekor Enam Kali Berturut-turut

 


Best Profit (7/2) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan saham Kamis, 1 Juli 2021. Indeks S&P 500 kembali cetak rekor tertinggi sehingga mendorong indeks acuan memasuki semester II dengan kinerja positif.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 naik 0,5 persen, dan mencatat enam kali rekor. Indeks S&P 500 sentuh posisi di atas 4.300 untuk pertama kali, tepatnya 4.319,94. Indeks Dow Jones menguat 131 poin ke posisi 34.633,53. Indeks Nasdaq naik 0,1 persen ke posisi 14.522,38.

Saham energi memimpin penguatan seiring harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik di atas USD 75 per barel. Saham Chevron naik 1,4 persen sehingga mencatat saham dengan performa terbaik di indeks Dow Jones.

Saham Nike menguat dua persen, saham Walgreen Boots Alliance turun lebih dari tujuh persen setelah rilis kinerja keuangan. best profit

Di sisi lain, data ekonomi menunjukkan penguatan. Klaim pengangguan mingguan mencapai 364.000, dan merupakan terendah selama era pandemi COVID-19. Kemudian indeks manufaktur the Institute for Suppy Management pada Juni menunjukkan ekspansi dan sesuai harapan.

Data ekonomi pada semester I 2021 menunjukkan pemulihan ekonomi AS yang cepat didukung program vaksinasi yang luas dan pembukaan bisnis. Sentimen tersebut juga mendorong wall street dengan kenaikan indeks S&P 500 naik lebih dari 14 persen. Indeks Dow Jones dan Nasdaq juga mencatat penguatan double digit secara persentase.

"Berita baik dari COVID-19, vaksinasi, pembukaan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan kenaikan laba,” ujar Chief Investment Strategist Leuthold Group, Jim Paulsen dilansir dari CNBC, Jumat (2/7/2021). best profit

Indeks kapitalisasi kecil Russell 2000 naik lebih dari 17 persen selama enam bulan pertama 2021 sehingga menunjukkan penguatan rotasi menjadi value stocks seiring pembukaan kembali ekonomi.

Namun, perusahaan-perusahaan kapitalisasi kecil dan value stocks tampaknya kehilangan momentum dalam beberapa pekan terakhir. Sementara, saham-saham teknologi kapitalisasi besar untuk kembali mendapatkan pijakannya.

Chief Investment Strategist Northwestern Mutual, Brent Schutte mengatakan, pembalikan terbukti sementara karena pemulihan ekonomi berlanjut.

"Saya pikir ketakutan inflasi agak membebani dan membuat investor berpikir bahwa kita mungkin lebih jauh dalam siklus dari pada yang saya kira sebenarnya. Saya masih berpikir Anda memiliki momentum ekonomi yang cukup bahwa pertumbuhan akan tetap kuat, mungkin tinggi pada tahun depan, yang berarti Anda masih ingin investasi dalam hal pertumbuhan pendapatan lebih bersifat siklus,” ujar Schutt.

Paulsen menuturkan, jalur inflasi dan pertumbuhan ekonomi harus menentukan penguatan pasar pada paruh kedua. best profit

“Jika ketakutan inflasi lebih tenang dan imbal hasil obligasi tetap rendah untuk waktu yang lebih lama, perkirakan pertumbuhan dan saham teknologi akan terus memimpin pasar saham lebih tinggi,” ujar Paulsen.

Ia menambahkan, jika pertumbuhan ekonomi yang kuat memperburuk kekhawatiran inflasi dan memaksa imbal hasil obligasi lebih tinggi, kekhawatiran koreksi dapat meningkat. “Kenaikan harus dipusatkan di antara sektor saham siklikal, saham kapitalisasi kecil dan bahkan saham global,” ujar Paulsen.

Sekilas berita ekonomi yang paling diantisipasi pada pekan ini mengenai laporan pekerjaan pada Jumat pekan ini. Ekonom memperkirakan 683.000 pekerjaan ditambahkan pada Juni.

Pergerakan wall street mengakhiri enam bulan pertama 2021 dengan solid pada sesi sebelumnya. Penguatan pasar saham selama enam bulan pertama secara historis menjadi pertanda baik untuk sisa 2021.

Setiap kali ada kenaikan dua digit pada paruh pertama, indeks Dow Jones dan S7P 500 tidak pernah mengakhir tahun itu dengan penurunan tahunan, berdasarkan data Refinitiv sejak 1950. Ketika indeks S7P 500 naik lebih dari 12,5 persen untuk memulai 2021, semester kedua memiliki rata-rata keuntungan 9,7 persen, berdasarkan data LPL Financial pada 1950an. best profit

Sumber : Liputan6

Wednesday 30 June 2021

Best Profit | Wall Street Bervariasi, Indeks S&P 500 Cetak Rekor Tertinggi

 


Best Profit (7/1) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi dengan indeks S&P 500 cetak rekor tertinggi pada akhir Juni 2021. Wall street membukukan kinerja positif selama semester I 2021.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones naik 210 poin ke posisi 34.502,51. Indeks Dow Jones didorong saham Walmart, Boeing dan Goldman Sachs. Sementara itu, indeks S&P 500 menguat 0,1 persen menjadi 4.297,50. Indeks Nasdaq melemah 0,2 persen ke posisi 14.503,95.

Sepanjang semester I 2021, indeks saham S&P 500 menguat 14,4 persen, sementara itu indeks Nasdaq dan Dow Jones masing-masing naik lebih dari 12 persen. Pada kuartal II 2021, indeks S&P 500 bertambah 8,2 persen.

Indeks S&P 500 mencatat kinerja positif selama lima bulan berturut-turut. Indeks acuan ini naik lebih dari dua persen pada Juni, dan mencatat paruh pertama terbaik sejak 2019. Demikian dilansir dari CNBC, Kamis (1/7/2021). best profit

Investor juga telah mengabaikan pembacaan inflasi yang tinggi dan terus membeli saham dengan harapan kembalinya ekonomi dari pandemi COVID-19 akan berlanjut. Selain itu, the Federal Reserve akan mempertahankan kebijakan moneter yang longgar.

Sementara itu, saham terbaik di indeks Dow Jones antara lain saham Goldman Sachs yang naik hampir dua persen pada Rabu pekan ini dan mencatat kenaikan lebih dari 40 persen sepanjang 2021. Saham American Express dan Walgreen Boots Alliance masing-masing naik lebih dari 30 persen pada 2021.

Kenaikan wall street juga tak lepas dari hampir 60 persen orang dewasa Amerika Serikat telah menerima vaksin COVID-19 yang memungkinkan kembali ekonomi dibuka dengan cepat. best profit

Namun, varian baru COVID-19 telah menimbulkan beberapa kekhawatiran lebih banyak pembatasan seperti pemakaian masker harus diterapkan kembali karena kecepatan vaksinasi telah melambat.

Managing Partner Gloval Advisors, Tom Lee menuturkan, investor memiliki sejumlah alasan untuk tetap konstruktuktif. Hal ini seiring momentum ekonomi, pasar kredit yang kuat dan kemungkinan stimulus fiskal.

Lee menaikkan target S&P 500 untuk 2021 menjadi 4.600 dari 4.300. Kepala Investasi Sanctuary Wealth, Jeff Kilburg optimistis semester II 2021. Hal ini didorong komitmen berkelanjutan the Federal Reserve terhadap pemulihan ekonomi.

"Kita dapat melawan semua yang kita inginkan tentang inflasi, dan kita dapat bertarung tentang metrik mana yang kita gunakan untuk inflasi. Tetapi saya pikir pada akhirnya kita benar-benar melihat komitmen yang akan dimiliki the Fed,” ujar Kilburg. best profit

Beberpaa investor dan ahli strategi menilai penyebaran varian Delta COVID-19 sebagai risiko pasar pada semester II 2021. Namun, Marko Kolanovic dari JP Morgan menuturkan, varian tersebut seharusnya tidak merugikan pasar saham. Hal ini melihat tingkat kematian yang rendah di negara-negara dengan vaksinasi yang meluas.

Kinerja semester I yang baik biasanya menjadi pertanda positif pada sisa tahun 2021. Berdasarkan data Refinitiv, setiap kali ada kenaikan dua digit pada paruh pertama, indeks Dow Jones dan S&P 500 tidak pernah mengakhiri tahun tersebut dengan penurunan tahunan.

Satu kelompok saham yang membantu indeks acuan mencapai rekor tertinggi adalah saham chip. Indeks VanEck Semiconductor telah naik 6,2 persen sejak 18 Juni dan lebih dari tiga persen pada pekan ini. Hal itu didorong dari kenaikan Nvidia. best profit

“Semiconductor telah kembali bangkit secara besar-besaran, dan selama dua hari perdagangan terakhir akhirnya mematahkan tren penurunan yang telah terjadi sejak puncak pertengahan Februari,” tulis Bespoke Investment Group dalam sebuah catatan kepada klien.

Pada Rabu pekan ini, ada pencatatan perusahaan ridesharing Didi. Saham didi menuju harga IPO pada akhir sesi.

Di sisi lain, penjualan rumah tertunda melonjak ke level tertinggi pada Mesi sejak 2005. Namun, permintaan hipotek turun pekan lalu. The Mortgage Bankers Association menuturkan, harga tinggi dan pasokan rendah tampaknya menekan beberapa pembeli potensial.

Selain itu, indeks manager pembelian Chicago Instituted for Supply Management  datang lebih rendah dari yang diharapkan pada Juni tetapi masih menunjukkan ekspansi. ADP melaporkan gaji swasta naik 692.000 pada Juni 2021, mengalahkan harapan. Adapun pada Jumat pekan ini akan rilis laporan pekerjaan yang memberikan gambara lebih baik tentang ekonomi. Ekonom memperkirakan 683.000 pekerjaan ditambahkan pada Juni 2021. best profit

Sumber : Liputan6

Tuesday 29 June 2021

Best Profit | Wall Street Menguat Terbatas, Kasus COVID-19 Varian Delta Bebani Saham

 


Best Profit (30/6) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street naik terbatas pada perdagangan saham Selasa, 29 Juni 2021. Penguatan wall street terjadi di tengah data ekonomi AS yang menguat dan volatilitas perdagangan yang rendah.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 naik kurang dari 0,1 persen menjadi 4.291,80. Indeks Dow Jones menguat sembilan poin ke posisi 34.292,29. Indeks Nasdaq naik 0,2 persen menjadi 14.528,33.

Saham pembangunan rumah bergerak lebih tinggi setelah S&P Case-Shiller mengatakan, harga rumah naik lebih dari 14 persen pada April 2021 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Lima kota di Amerika Serikat termasuk Seattle alami peningkatan tahunan terbesar. Saham PulteGroup naik 2 persen.

Saham semikonduktor menguat dengan saham Skyworks dan Advanced Micro Devices masing-masing naik 4,5 persen dan 2,8 persen. Saham General Electric naik 1 persen. best profit

Pasar telah menghasilkan serangkaian rekor tertinggi dalam beberapa minggu terakhir, tetapi kenaikannya relatif terbatas. Sejumlah ahli telah menunjukkan luasnya pasar yang lemah diukur dengan rata-rata kinerja saham dan jumlah saham yang mencatat kinerja tertinggi baru seperti area potensial yang menjadi perhatian.

Di sisi lain, pada perdagangan wall street Selasa pekan ini, sejumlah saham tertekan di indeks S&P 500.Chief Investment Officer Charles Schwab Investment Management, Bill McMahon menuturkan, volatilitas bisa menjadi jeda alami selama musim panas jelang musim laporan keuangan pada Juli 2021.

“Saya pikir orang-orang berada dalam sedikit mode menunggu dan melihat, jadi tidak mengherankan melihat penurunan volatilitas dan luasnya sedikit memburuk,” ujar McMahon dilansir dari CNBC, Rabu (30/6/2021). best profit

Ia menambahkan, kekhawatiran tentang kasus COVID-19 varian delta yang menyebar juga bisa membebani saham.

Sementara itu, saham Morgan Stanley melonjak lebih dari tiga persen setelah mengatakan akan melipatgandakan dividen kuartalannya. Bank juga mengumumkan program pembelian kembali saham senilai USD 12 miliar.

Pengumuman tersebut mengikuti stress bank pekan lalu oleh the Federal Reserve yang dilewati 23 bank besar. Namun, beberapa saham bank lalin menyerahkan keuntungan awal dan membebani indeks yang lebih laus meskipun meningkatkan rencana pembayarannya sendiri.

Pembacaan kepercayaan konsumen conference board untuk Juni datang lebih tinggi dari yang diharapkan, menambah penguatan tentang pemulihan ekonomi. best profit

Dengan pasar memasuki hari perdagangan terakhir Juni dan kuartal II, indeks S&P 500 berada di jalur untuk mencatat kenaikan bulan kelima berturut-turut. Indeks Nasdaq untuk bulan ketujuh yang positif. Indeks Dow Jones berada di zona merah pada Juni 2021.

Sepanjang 2021, indeks S&P 500 telah naik 14 persen. Sedangkan indeks Nasdaq menguat 12 persen. Analis JP Morgan, Dubravkos Lakos-Bujas menuturkan, pasar tampaknya memiliki kenaikan jangka pendek.

“Latar belakang kebijakan pertumbuhan menurut kami masih tetap mendukung untuk aset berisiko secara umum, termasuk saham. Pada periode musim panas dua bulan ke depan, adalah di mana saya berpikir pasar terus menembus ,” ujar dia. best profit

Sumber : Liputan6

Monday 28 June 2021

Best Profit | Wall Street Bervariasi, Indeks S&P 500 dan Nasdaq Kembali Cetak Rekor

 


Best Profit (29/6) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Senin, 28 Juni 2021. Wall street dibayangi sentimen Facebook yang menang dalam pengadilan dan mendorong saham teknologi menguat.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 naik 0,23 persen ke posisi 4.290,61. Indeks Nasdaq menanjak 0,98 persen ke posisi 14.500,51. Indeks Dow Jones melemah 150,57 poin menjadi 34.283,27 karena saham energi dan transportasi yang tertekan.

Sektor saham teknologi menjadi pendorong wall street pada awal pekan ini. Saham Apple dan Salesforce naik lebih dari satu persen. best profit

Saham Facebook melompat lebih dari empat persen setelah pengadilan federal AS menolak kasus antimonopoly terhadap perusahaan dari Komisi Perdagangan Federal. Sentimen itu mendorong kenaikan harga saham Facebook sehingga membentuk kapitalisasi pasar di atas USD 1 triliun.

Saham semikonduktor berada titik terang dengan Nvidia naik lima persen dan Broadcom menguat lebih dari dua persen.

Saham Boeing membebani indeks Dow Jones dengan turun lebih dari tiga persen. Hal ini setelah regulator mengatakan tidak mungkin menerima sertifikasi untuk pesawat jarak jauh hingga pertengahan akhir 2023. CEO Boeing Dave Calhoun memperkirakan sertifikasi pada kuartal IV 2023.

Kepala Investasi di Bryn Mawr Trust, Jeff Mills menuturkan, kekuatan baru-baru ini untuk saham teknologi dapat menjadi bagian dari berlanjutnya penurunan kinerja saham siklikal dari awal tahun. best profit

"Saya pikir jika Anda melihat keuangan, yang merupakan contoh yang sangat bagus, saya pikir itu menjadi perdagangan yang ramai. Di sisi lain, Anda melihat Amazon, dan banyak grafik itu telah menyimpang selama enam bulan,” ujar dia dilansir dari CNBC, Selasa (29/6/2021).

Pergerakan wall street pada awal pekan juga didukung imbal hasil obligasi AS yang melemah. Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun melemah 1,48 persen.

”Di tingkat sektor, imbal hasil menghasilkan kinerja lebih baik dari saham dengan hasil dividen tinggi seperti utilitas. Sementara keuangan tertinggal. Energi adalah sektor dengan kinerja terburuk karena perdagangan yang lebih luas ditunda,” tulis Chris Hussey dari Goldman Sachs dalam sebuah catatan kepada klien.

Selain kenaikan wall street juga didorong investor semakin yakin inflasi saat ini di Amerika Serikat bukan ancaman ekonomi yang berkelanjutan, tetapi kenaikan sementara. Indeks S&P 500 mencapai rekor tertinggi, sedangkan Nasdaq bertambah 2,35 persen dalam sepekan. best profit

Kenaikan juga terjadi setelah Departemen Perdagangan melaporkan inflasi naik 3,4 persen pada Mei, dan merupakan kenaikan tercepat sejak awal 1990.

Lonjakan dalam indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi inti dapat membuat investor khawatir. Hal ini karena bank sentral AS atau the Federal Reserve suka mengawasi tanda-tanda inflasi.

Namun, kenaikan month-over-month sebenarnya menekankan apa yang diperkirakan oleh para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones dan memperkuat investor kalau inflasi cenderung bersifat sementara dan dapat dikelola.

Di sisi lain, kesepakatan infrastruktur bipartisan besar-besaran muncul direvitalisasi pada Minggu malam setelah Presiden AS Joe Biden klarifikasi dia tidak berencana untuk memveto undang-undang jika itu datang tanpa RUU rekonsialisais terpisah yang disukai oleh Partai Demokrat. Senator Republik kemudian mengatakan, kesekapatan tersebut dapat dilanjutkan.

"Perjanjian infrastruktur bipartisan yang disepakati di Washington DC tampaknya memiliki beberapa peluang untuk menjadi kenyataan,” tulis Kepala Strategi Investasi Oppenheimen Asset Management, John Stoltzfus. best profit

Ia menambahkan, program ini dapat melayani pemerintah dalam jangka pendek dan panjang dalam menciptakan lapangan kerja, mendorong pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, menopang pendapatan perusahaan, serta meningkatkan kemampuan AS untuk bersaing dengan negara lain pada abad ke-21 yang masih relatif baru tetapi hiperkompetitif.

Pada pekan ini, investor juga akan mencermati laporan pekerjaan Juni yang akan rilis pada Jumat. Ekonom perkirakan data nonfarm payrolss meningkat menjadi 683.000 pada Juni.

Investor juga akan mempelajari laporan Juni untuk tanda-tanda inflasi upah karena pengusaha berjuang untuk menemukan pekerja yang dapat mengisi lowongan pekerjaan dan tunjangan pengganguran era pandemi COVID-19 berkurang di beberapa negara bagian. best profit

Sumber : Liputan6

Sunday 27 June 2021

Best Profit | Mampukah Harga Emas Sentuh USD 1.800 per Ounce Pekan Ini?

 


Best Profit (28/6) - Para analis dan pelaku pasar di Wall Street memperkirakan harga emas akan melaju pada perdagangan di pekan akhir Juni dan awal Juli ini. Hal ini karena pada pekan sebelumnya harga emas sudah berada di tepat di bawah level USD 1.800 per ounce.

Pada pekan lalu, harga emas mengakhiri pekan dengan naik sekitar 1 persen setelah mengalami tekanan yang dalam usai pengumuman kebijakan moneter dari Bank Sentral AS atau The Federal reserve (the Fed). Pada sesi terakhir perdagangan pekan lalu, harga emas berjangka Comex Agustus diperdagangkan terakhir di level USD 1.786,10 per ounce.

Mengutip Kitco, Senin (28/6/2021), para analis mengatakan bahwa pendorong utama kenaikan harga emas adalah sentimen dolar AS, imbal hasil obligasi 10 tahun AS dan juga daya makro ekonomi AS. best profit

Hasil survei harga emas Kitco menunjukkan bahwa dari 13 analis yang berpartisipasi, 53,8 persen menyatakan harga emas akan bullish pada minggu ini.

Separuh suara lainnya dibagi rata antara kubu bearish dan netral, masing-masing mengumpulkan 23,1 persen suara.

Tren serupa terlihat dari survei ke pelaku pasar di Main Street. Dari 839 investor ritel yang berpartisipasi, sebanyak 54,1 persen menyatakan harga emas akan bullish pada minggu ini. best profit

Sedangkan sebanyak 24,2 persen menyatakan harga emas akan bearish, dan sebanyak 21,7 persen pelaku pasar menyatakan netral.

Para analis melihat pergerakan di atas level psikologis USD 1.800 per ounce menjadi tanda bullish utama yang harus diperhatikan.

"Momentum sedang naik, dan basis tampaknya telah ditempa di sekitar USD 1.773 per ounce. Pergerakan di atas USD 1.800 diperlukan untuk mengkonfirmasi bagian bawah. Target awal USD 1.820 dari penurunan Juni dan USD 1.833 dari pergerakan rata-rata harian," jelas Direktur Pelaksana Bannockburn Global Forex Marc Chandler kepada Kitco News.

"Saya melihat harga emas akan bergeak lebih tinggi minggu depan." tambah dia. best profit

Analis teknikal SIA Wealth Management Colin Cieszynski mengatakan, aksi jual emas telah berjalan dari perspektif teknis pada pekan lalu.

"Saya bullish pada emas untuk minggu ini. berbalik arah dari perdagangan sebelumnya," kata Colin.

Selain itu, ada pandangan bahwa aksi jual yang dipicu the Fed sudah berlebihan, terutama mengingat komentar yang lebih dovish yang datang dari Gubernur the Fed Jerome Powell.

Sinyal bullish lainnya adalah bahwa Bitcoin tidak lagi mengalami reli baru setelah sempat jatuh di bawah USD 30.000 dan menghapus semua kenaikan year-to-date selama pekan lalu kata Presiden Adrian Day Asset Management Adrian Day. best profit

Sumber : Liputan6

Thursday 24 June 2021

Best Profit | Wall Street Semringah, Indeks S&P 500 dan Nasdaq Sentuh Rekor Tertinggi

 


Best Profit (25/6) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melonjak ke posisi tertinggi dengan indeks Nasdaq dan S&P 500 sentuh rekor pada perdagangan Kamis, 24 Juni 2021. Wall street melambung setelah Presiden AS Joe Biden menyatakan memperoleh kesepakatan terkait infrastruktur dengan senator grup bipartisan.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 menyentuh rekor tertinggi dengan naik 0,6 persen menjadi 4.266,49. Indeks Dow Jones melompat 322,58 poin atau 1 persen menjadi 34.196,82. Indeks Nasdaq menguat 0,7 persen menjadi 14.369,71.

Kesepakatan infrastruktur diharapkan mencakup lebih dari USD 500 miliar dalam pengeluaran baru yang ditetapkan oleh Kongres, jauh lebih sedikit dari pada yang diusulkan pertama kali oleh Partai Demokrat. Partai Republik telah menentang usulan presiden untuk menaikkan tarif pajak perusahaan menjadi 28 persen dari 21 persen. best profit

Sejumlah saham naik ke level tertinggi baru. Sektor jasa keuangan, energi dan komunikasi merupakan sektor dengan kinerja terbaik pada Kamis. Saham Tesla naik 3,5 persen, dan Caterpillar melonjak 2,6 persen.

Indeks Dow Jones alami pekan terburuk sejak Oktober dengan susut 3,5 persen pada pekan lalu setelah the Federal Reserve meningkatkan harapan kenaikan inflasi dan suku bunga setelah 2023.

Saham yang berkaitan dengan kembalinya pemulihan ekonomi memimpin kerugian karena pertumbuhan yang lebih lambat di tengah kebijakan bank sentral yang hawkish. Indeks S&P 500 turun 1,9 persen pekan lalu. best profit

Pada kesaksian di kongres, Ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell menegaskan kembali tekanan inflasi hanya bersifat sementara yang tampaknya menenangkan kegelisahan pasar di wall street.

"Dengan pasar mencapai level tertinggi baru minggu ini, investor dapat menerima fakta the Fed pasti akan menaikkan suku bunga,” ujar Direktur E-Trade, Mike Loewengart dilansir dari CNBC, Jumat (25/6/2021).

Di sisi lain data klaim pengangguran mencapai 411.000 pada pekan yang berakhir 19 Juni 2021, lebih tinggi dari perkiraan ekonom yang disurvei Dow Jones sebanyak 380.000. best profit

“Pekerjaan yang terbaca adalah titik bukti lain ekonomi akan hidup kembali, meski pun mungkin dengan cara yang sedikit lebih bergelombang dari pada yang diantisipasi oleh beberapa orang pada tahap ini,” ujar dia.

Saham bank naik menjelang hasil stress test bank tahunan the Federal Reserve yang dijadwalkan untuk dirlis setelah perdagangan Kamis, 24 Juni 2021. Tes tersebut menguji bagaiaman bank beroperasi selama berbagai hipotetis kemerosotan ekonomi.

Bank terpakasa membekukan dividen dan menghentikan pembelian kembali selama pandemi COVID-19. Hasil ini seharusnya memberi mereka lampu hijau untuk akhirnya meningkatkan pembayaran. Saham Goldman Sachs naik 2,1 persen, dan JP Morgan hampir menguat 1 persen. best profit

Sumber : Liputan6

Wednesday 23 June 2021

Best Profit | Harga Emas Terangkat Kata-kata Ketua The Fed

 


Best Profit (24/6) Harga emas naik terangkat kata-kata menenangkan dari Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell yang mengatakan inflasi tidak akan menjadi satu-satunya penentu keputusan suku bunga dan bank sentral tidak akan terburu-buru menaikkan suku bunga.

Harga emas di pasar spot naik 0,3 persen menjadi USD 1.782,96 per ounce. Harga emas berjangka AS ditutup naik 0,3 persen ke posisi USD 1.783,40.

Kata-kata Powell, melansir CNBC, Kamis (24/6/2021), dikatakan telah menenangkan investor yang khawatir tentang pengetatan kebijakan menyusul langkah hawkish The Fed pada pekan lalu.

Namun, logam mulia telah gagal membalikkan penurunan 6 persen pada minggu lalu karena ekspektasi pengetatan kebijakan Fed akan tetap bertahan di pasar. best profit

Suku bunga yang lebih tinggi diterjemahkan ke dalam pengurangan biaya peluang memegang emas batangan, yang tidak membayar bunga.

Tetapi Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger,  mengatakan itu bukan kesimpulan sebelumnya bahwa Fed akan bergerak untuk menaikkan suku bunga atau mengurangi pembelian aset secepat yang disarankan pertemuan minggu lalu.

"Kita jelas berdagang di lingkungan yang sangat akomodatif yang akan menopang harga emas (dan) secara keseluruhan masih terlalu dini untuk mulai menyebutkan pengurangan pembelian aset dan kenaikan suku bunga," kata Meger. best profit

Emas juga diuntungkan dari dolar yang lemah, yang mencapai hampir satu minggu di awal sesi. Ini meningkatkan daya tarik emas bagi pemegang mata uang lainnya.

Dukungan secara teknis juga ada. Analis Quantitative Commodity Research Peter Fertig mencatat emas tampaknya telah mencapai titik terendah dari aksi jual minggu lalu. best profit

Sementara harga pasar emas untuk kenaikan Fed bisa terbukti terlalu hawkish, tren inflasi yang mendasari kemungkinan akan tetap terdistorsi selama berbulan-bulan, menghambat aliran positif ke emas untuk saat ini, analis TD Securities mengatakan dalam sebuah catatan.

Adapun, harga perak naik 1,1 persen menjadi USD 26,02 per ounce dan paladium naik 2,5 persen menjadi USD 2.620,12. Platinum naik 1,1 persen menjadi USD 1.091,43. best profit

Sumber : Liputan6

Tuesday 22 June 2021

Best Profit | Wall Street Menguat, Indeks Nasdaq Cetak Level Tertinggi Imbas Kenaikan Saham Teknologi

 


Best Profit (23/6) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Selasa, 22 Juni 2021 waktu setempat. Indeks S&P 500 berada di bawah rekor penutupan baru, dan indeks Nasdaq naik ke level tertinggi sepanjang masa seiring bitcoin kembali ke posisi intraday.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones naik 68,61 poin ke posisi 33.945,58. Indeks S&P 500 menguat 0,5 persen ke posisi 4.246,44. Indeks Nasdaq bertambah 0,8 persen ke posisi rekor intraday baru di posisi 14.253,27.

Bitcoin bergerak fluktuaktif dan menembus di bawah posisi USD 30.000 dan kemudian menghijau. Pada satu titik, mata uang kripto terbesar tersebut menghapus semua keuntungan 2021. Di sisi lain, saham Tesla naik hampir 0,5 persen dari titik terendahnya. best profit

Saham teknologi memimpin reli pasar seiring saham Netflix naik 2,3 persen. Saham Amazon, Apple dan Microsoft menguat satu persen. Saham Facebook melonjak dua persen. Saham Alphabet naik setelah Komisi Eropa membuka penyelidikan ke unit periklanan Google.

Pada Senin, 21 Juni 2021, wall street menguat dengan indeks Dow Jones naik 580 poin ke posisi terbaiknya sejak 5 Maret seiring saham yang berkaitan dengan pemulihan ekonomi kembali menguat. Saham tersebut sempat terpukul karena proyeksi terbaru the Federal Reserve tentang inflasi dan kenaikan suku bunga.

"Ini adalah waktu yang genting, saham telah melewati periode relatif lama tanpa aksi jual besar-besaran, dan ada kepekaan yang meningkat terhadap setiap ucapan dari the Fed saat mencoba untuk bertransisi ke awal normalisasi,” ujar Invesco Chief Global Market Strategist, Kristina Hooper dalam catatannya, dilansir dari CNBC, Rabu (23/6/2021). best profit

Ketua the Fed Jerome Powell bersaksi di depan Dewan Perwakilan Rakyat AS pada Selasa waktu setempat tentang tanggapan bank sentral terhadap pandemi COVID-19. Pernyataannya mendukung gagasan the Fed siap segera mulai membahas penghapusan beberapa langkah stimulus yang belum pernah terjadi sebelum yang diberlakukan selama pandemi COVID-19.

Indeks mencapai level tertinggi saat Powell menjawab pertanyaan dari anggota DPR. Powell optimistis dengan pemulihan ekonomi dan mempertahankan kekuatan inflasi bersifat sementara. Mungkin ada beberapa pembelian dari para pelaku pasar yang khawatir kalau Powell akan sedikit lebih hawkish atau agresif pada kenaikan suku bunga dari pada bank sentral pada pekan lalu. best profit

"Sejak terakhir kali kami bertemu, ekonomi telah menunjukkan perbaikan berkelanjutan. Vaksinasi yang meluas telah bergabung dengan tindakan kebijakan moneter dan fiskal yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam memberikan dukungan kuat untuk pemulihan," ujar dia.

Ia menambahkan, indikator kegiatan ekonomi dan lapangan kerja terus menguat dan produk domestik bruto (PDB) riil pada 2021 tampaknya berada di jalur untuk mencatat tingkat kenaikan tercepat dalam beberapa dekade.

"Inflasi telah meningkat terutama dalam beberapa bulan terakhir,” ujar dia.

Namun, ia mencatat sebagian besar dari efek sementara dan inflasi akan kembali ke dua persen dalam jangka panjang. best profit

Sumber : Liputan6

Monday 21 June 2021

Best Profit | Harga Emas Kembali Menguat Usai Aksi Jual pada Pekan Lalu

 


Best Profit (22/6) - Harga emas kembali naik pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta), setelah sebelumnya mengalami kerugian yang dalam karena aksi jual dari Investor.

Mengutip CNBC, Selasa (22/6/2021), harga emas di pasar spot naik 1,1 persen ke level USD 1.782,83 per ounce pada pukul 13:48 EDT. Sementara harga emas berjangka AS ditutup naik 0,8 persen ke level USD 1.782,90 per ounce.

"Orang-orang menggunakan momen koreksi untuk membeli emas, pada tingkat harga ini, ada nilai untuk menahan posisi emas, terutama untuk jangka panjang," kata kepala analis Blue Line Futures Chicago, Phillip Streible.

Harga emas telah turun 6 persen atau USD 113 per ounce pada minggu lalu karena Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) mengisyaratkan akan segera mulai mengurangi pembelian aset dan dapat mulai menaikkan suku bunga pada 2023. best profit

Namun dampak dari isyarat tersebut, indeks dolar telah turun dari level tertinggi dalam 2 1/2 bulan, mendorong investor untuk beralih ke emas, yang jatuh selama enam sesi berturut-turut sebelum kembali menguat pada perdagangan Senin.

Streible memperkirakan, harga emas akan melayang di atas USD 1.800 per ounce, karena dolar AS overbought.

Sebelumnya, harga emas mengalami pergeseran pada pekan lalu. Logam mulia tersebut turun USD 100 per ounce karena dibayangi sikap hawkish The Fed.

Investor kini tengah sibuk mencoba menilai kembali nilai wajar emas. Harga emas berjangka Comes diperdagangkan terakhir pada USD 1.771,10, turun lebih dari 5 persen pada pekan lalu. best profit

"Itu adalah penurunan besar, dan itu mengguncang banyak orang. Emas bisa reli kembali sedikit pada pekan depan dengan menemukan nilai wajarnya. Dengan semua yang saya lihat, USD 1.950 - USD 2.000 bukanlah nilai wajar, tapi saya pikir USD 1.600 juga bukan nilai wajar. Pekan depan, emas akan mencari pijakannya," kata Presiden Phoenix Futures and Options LLC, Kexin Grady, dikutip dari Kitco, Senin (21/6/2021).

Menurut Grady, harga emas telah berjuang bahkan sebelum pengumuman Fed, dan gagal membuat kenaikan signifikan di atas level USD 1.900 per ounce. Ini merupakan pertanda buruk.

"Dengan stimulus di luar sana, emas tidak bisa mencapai USD 2.500. Emas seharusnya berkinerja jauh lebih baik di lingkungan ini. Sebaliknya, emas diredam dan mengalami kesulitan reli. Dan dengan inflasi yang masuk, The Fed harus menghadapinya di beberapa titik dengan berbicara tentang menaikkan suku bunga," tuturnya. best profit

Dalam jangka panjang, Grady mencatat bahwa investor mungkin harus mempersiapan diri untuk kisaran perdagangan emas yang lebih rendah. Menurutnya di kisaran USD 1.700 - USD 1.500.

"Saat kita mendekati kuartal empat, saat itulah Anda bisa melihat emas di USD 1.500 per ounce," katanya.

Co-Director Walsh Trading, John Weyer, mengatakan penurunan harga emas memang sudah diantisipasi, tapi tidak menyangka bahwa itu akan sangat fluktuatif.

"Pasar logam mulia tampaknya bereaksi berlebihan terhadap jenis berita utama ini, dengan investor benar-benar memperhatikan perkataan Fed. Dan orang-orang berlarian ke pintu. Saya menduga kita akan melihat banyak penurunan pada pekan depan," jelasnya. best profit

Sumber : Liputan6

Sunday 20 June 2021

Best Profit | Sempat Anjlok, Harga Emas Berpeluang Bangkit Kembali Pekan Ini?

 


Best Profit (21/6) - Harga emas mengalami pergeseran pada pekan lalu. Logam mulia tersebut turun USD 100 per ounce karena dibayangi sikap hawkish The Fed.

Investor kini tengah sibuk mencoba menilai kembali nilai wajar emas. Harga emas berjangka Comes diperdagangkan terakhir pada USD 1.771,10, turun lebih dari 5 persen pada pekan lalu.

"Itu adalah penurunan besar, dan itu mengguncang banyak orang. Emas bisa reli kembali sedikit pada pekan depan dengan menemukan nilai wajarnya. Dengan semua yang saya lihat, USD 1.950 - USD 2.000 bukanlah nilai wajar, tapi saya pikir USD 1.600 juga bukan nilai wajar. Pekan depan, emas akan mencari pijakannya," kata Presiden Phoenix Futures and Options LLC, Kexin Grady, dikutip dari Kitco, Senin (21/6/2021).

Menurut Grady, harga emas telah berjuang bahkan sebelum pengumuman Fed, dan gagal membuat kenaikan signifikan di atas level USD 1.900 per ounce. Ini merupakan pertanda buruk. best profit

"Dengan stimulus di luar sana, emas tidak bisa mencapai USD 2.500. Emas seharusnya berkinerja jauh lebih baik di lingkungan ini. Sebaliknya, emas diredam dan mengalami kesulitan reli. Dan dengan inflasi yang masuk, The Fed harus menghadapinya di beberapa titik dengan berbicara tentang menaikkan suku bunga," tuturnya.

Dalam jangka panjang, Grady mencatat bahwa investor mungkin harus mempersiapan diri untuk kisaran perdagangan emas yang lebih rendah. Menurutnya di kisaran USD 1.700 - USD 1.500.

"Saat kita mendekati kuartal empat, saat itulah Anda bisa melihat emas di USD 1.500 per ounce," katanya. best profit

Co-Director Walsh Trading, John Weyer, mengatakan penurunan harga emas memang sudah diantisipasi, tapi tidak menyangka bahwa itu akan sangat fluktuatif.

"Pasar logam mulia tampaknya bereaksi berlebihan terhadap jenis berita utama ini, dengan investor benar-benar memperhatikan perkataan Fed. Dan orang-orang berlarian ke pintu. Saya menduga kita akan melihat banyak penurunan pada pekan depan," jelasnya.

Dijelaskannya, pasar akan mengalami kenaikan suku bunga lebih cepat daripada perkiraan, karena ekspektasi inflasi yang lebih tinggi mengubah banyak hal untuk emas.

Sementara itu, Weyer menunjukkan USD 1.750 sebagai level dukungan teknis. "Emas bisa kembali ke USD 1.900, tapi itu akan memakan waktu lebih lama daripada penurunan pekan ini. Emas membutuhkan sesuatu untuk mendorongnya lebih tinggi," jelas Weyer. best profit

Broker komoditas senior RJO Futures, Daniel Pavilonis, mengungkapkan bahwa emas akan mencari dasar dari tren penurunannya pada pekan depan. Setelah itu, emas akan memulai pemulihannya.

"Ini adalah peluang beli lainnya di logam. Dolar AS juga akan naik pekan depan, yang seharusnya membantu emas. Imbal hasil 10-tahun juga turun setelah naik," sambungnya.

Emas di USD 1.770 adalah level yang menarik untuk masuk ke ruang emas. Pavilonis menambahkan, bahwa level dukungan yang solid untuk pekan depan adalah USD 1.763 dan USD 1.740. best profit

Sumber : Liputan6

Thursday 17 June 2021

Best Profit | Harga Minyak Terjatuh dari Posisi Tertingginya

 


Best Profit (18/6) - Harga minyak mentah dunia susut usai menggapai posisi tertingginya dalam beberapa tahun di tengah kekhawatiran pasokan.

Harga minyak mentah berjangka Brent turun 2,4 persen menjadi USD 72,56 per barel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS turun 2,2 persen menjadi USD 70,54 per barel.

Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang lainnya setelah Federal Reserve mengisyaratkan akan menaikkan suku bunga pada kecepatan yang jauh lebih cepat dari yang diperkirakan.

Melansir laman CNBC, Jumat (18/6/2021), penguatan greenback membuat harga minyak dalam dolar lebih mahal dalam mata uang lain, berpotensi membebani permintaan.

Data dari Administrasi Informasi Energi menunjukkan bahwa stok minyak mentah AS di konsumen terbesar dunia turun tajam pekan lalu. best profit

Ini imbas kilang yang meningkatkan operasi ke level tertinggi sejak Januari 2020, menandakan peningkatan permintaan yang berkelanjutan.

Juga mendorong harga minyak pada produksi kilang di China, selaku konsumen minyak terbesar kedua di dunia, naik 4,4 persen pada Mei dari bulan yang sama tahun lalu ke rekor tertinggi.

Pedagang minyak terbesar dunia mengatakan minggu ini mereka melihat harga minyak tetap di atas USD 70 per barel dengan permintaan diperkirakan akan kembali ke tingkat pra-pandemi pada paruh kedua tahun 2022.

Iran sedang menuju ke pemilihan presiden pada hari Jumat, di mana Ebrahim Raisi menjadi kandidat terdepan. best profit

"Hasil pemilihan presiden besok di Iran juga kemungkinan akan memberikan dukungan pada harga minyak ... Setiap pengembalian cepat ekspor minyak Iran patut dipertanyakan," kata Commerzbank dalam sebuah catatan.

Harga emas turun lebih dari 2 persen. Aksi jual membuat seluruh logam mulia termasuk paladium menempati hari terburuknya dalam lebih dari setahun, dipicu dolar yang menguat setelah Federal Reserve AS memberikan nada hawkish pada strategi moneter.

Melansir laman CNCB, Jumat (18/6/2021), harga emas di pasar spot turun 2 persen menjadi USD 1.776.10 per ounce, setelah sebelumnya menyentuh level terendah sejak 3 Mei di posisi USD 1.766.29. Adapun harga emas berjangka AS turun 4,7 persen menjadi USD 1.774,80.

Mayoritas dari 11 pejabat Fed memproyeksikan akan adanya kenaikan suku bunga dua seperempat poin pada 2023, meskipun para pejabat berjanji untuk menjaga kebijakan untuk tetap memberikan dukungan untuk saat ini guna mendorong pemulihan pekerjaan. best profit

Pengumuman itu mendorong dolar ke level tertinggi lebih dari dua bulan, mengikis daya tarik emas batangan bagi mereka yang memegang mata uang lain.

Sert mendorong lonjakan imbal hasil Treasury AS, meningkatkan biaya peluang memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

"Dot plot The Fed memberikan perubahan nada yang jelas, pada akhirnya menunjukkan bahwa meskipun The Fed terus menegaskan kembali bahwa inflasi bersifat sementara, penilaian formal mereka terhadap risiko terhadap ekonomi jelas lebih hawkish," kata ahli strategi komoditas TD Securities Daniel Ghali.
Melemahnya permintaan fisik dan melambatnya aliran spekulatif ke emas, yang keduanya dimulai sebelum pertemuan Fed, mendorong penurunan harga emas lebih lanjut. best profit

Sumber : Liputan6

Wednesday 16 June 2021

Best Profit | Wall Street Tersungkur Setelah The Fed Beri Sinyal Kenaikan Suku Bunga

 


Best Profit (17/6) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan Rabu, 16 Juni 2021. Wall street merosot setelah bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) menaikkan harapan inflasi dan menaikkan kerangka waktu kapan akan menaikkan suku bunga.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melemah 265,66 poin atau 0,8 persen menjadi 34.033,67. Rata-rata saham unggulan melemah tajam setelah pernyataan the Fed. Indeks S&P 500 tergelincir 0,5 persen menjadi 4.223,70 didorong sektor saham utilitas dan kebutuhan konsumen.

Indeks saham acuan turun satu persen setelah 11 sektor saham anjlok ke zona merah. Selain itu, indeks Nasdaq turun 0,2 persen menjadi 14.039,68 setelah sempat susut 1,2 persen ke posisi terendah.

The Federal Reserve mengindikasikan kenaikan suku bunga dapat terjadi segera setelah 2023 setelah memberi sinyal pada Maret tidak ada kenaikan hingga tahun itu. best profit

"Ini bukan yang diharapkan pasar. The Fed sekarang memberi sinyal suku bunga perlu naik lebih cepat. Perubahan sikap ini sedikit mengejutkan dengan klaim the Fed baru-baru ini lonjakan inflasi baru-baru ini bersifat sementara,” Wakil Kepala Ekonom Aberdeen Standard Investments James McCann, dilansir dari CNBC, Kamis (17/6/2021).

Indeks saham utama diperdagangkan dari posisi terendah setelah Ketua the Fed Jerome Powell mengatakan, apa yang disebut proyeksi dot-plot yang merinci perkiraan anggota the Fed untuk kenaikan suku bunga pada masa mendatang.

Bank sentral AS tidak memberikan indikasi kapan akan mulai mengurangi pembelian obligasi yang agresif yang juga membantu mendorong kenaikan pasar. The Fed telah membeli obligasi senilai USD 120 miliar setiap bulan. best profit

Ketua the Fed mengatakan, bank sentral memberitahukan informasi lanjutan sebelum mengumumkan langkahnya untuk mengurangi pembelian aset.

"Anda dapat menganggap pertemuan yang kami lakukan ini sebagai pertemuan berbicara tentang membicarakan. Dalam pertemuan mendatang, komite akan terus menilai kemajuan ekonomi menuju tujuan kami,” ujar Powell.

Powell menuturkan, pihaknya akan memberitahukan terlebih dahulu sebelum mengumukan keputusan apapun.

"Seperti yang telah kami katakan, kami akan memberitahukan terlebih dahulu sebelum mengumumkan keputusan apapun untuk melakukan perubahan pada pembelian kami,” ujar dia. best profit

The Fed juga menaikkan harapan inflasi utama menjadi 3,4 persen pada 2021, angka ini lebih tinggi dari proyeksi Maret. Pada pernyataan sebelumnya, the Fed menyebutkan tekanan inflasi bersifat sementara.

Pertemuan the Fed terjadi saat inflasi memanas dengan harga produsen naik pada tingkat tahunan tercepat dalam hampir 11 tahun selama Mei. Powell menuturkan, inflasi bisa berjalan lebih panas dari yang diharapkan the Fed di tengah pemulihan ekonomi.

"Seiring pembukaan kembali berlanjut, pergeseran permintaan bisa besar, cepat, dan macet. Kesulitan perekrutan dan kendala lainnya dapat terus membatasi seberapa cepat pasokan dapat menyesuaikan, meningkatkan kemungkinan inflasi bisa menjadi lebih tinggi dan lebih konsisten dari yang kami harapkan,” kata Powell.

Pembukaan kembali ekonomi memberi pasar yang lebih luas dengan beberapa dukungan. Saham Royal Caribbean naik hampir dua persen, Norwegian Cruisse Line naik mendekati tiga persen setelah saham dinaikkan dari Wolfe Research. Saham United Airlines dan American Airlines juga mencatat keuntungan.

Pada Rabu 16 Juni 2021, China mengatakan akan melepaskan logam industri termasuk tembaga, aluminium, dan seng dari cadangan nasionalnya untuk mengekang harga komoditas. Harga tembaga telah turun lebih dari 10 persen dari posisi rekornya. best profit

Sumber : Liputan6

Tuesday 15 June 2021

Best Profit | Wall Street Tergelincir Jelang Pertemuan The Fed

 


Best Profit (16/6) – Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan saham Selasa, 15 Juni 2021 waktu setempat. Indeks S&P 500 dan Nasdaq tergelincir dari posisi tertingginya seiring investor menanti hasil pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 melemah 0,2 persen menjadi 4.246,59 setelah naik 0,1 persen ke posisi tertinggi baru di kisaran 4.257,16. Indeks Dow Jones susut 94,42 poin atau 0,3 persen menjadi 34.299,33. Indeks Nasdaq turun 0,7 persen menjadi 14.072 setelah saham Apple, Alphabet, Amazon dan Microsoft melemah.

Sektor real estate dan teknologi alami tekanan terbesar pada perdagangan Selasa, sementara itu sektor energi naik 2,1 persen. Saham Diamondback Energy naik 5,1 persen dan Exxon Mobil dan Occidental Petroleum menguat lebih dari tiga persen.

Dari data ekonomi, indeks harga produsen melonjak 6,6 persen hingga Mei 2021. Kenaikan itu terbesar dalam 12 bulan ini. Secara bulanan, indeks harga produsen naik 0,8 persen. Angka ini lebih tinggi dari perkiraan Dow Jones 0,6 persen. best profit

Sementara itu, data ritel penjualan pada Mei 2021 susut 1,3 persen dibandingkan dari harapan ekoom sekitar 0,7 persen.

“Data yang beragam tidak membuat pasar khawatir. Pasar hampir tidak merespons dengan sedikit cukup berani untuk mengambil posisi besar menjelang pertemuan the Fed,” ujar Analis City Index Fiona Cincotta, dilansir dari CNBC, Rabu (16/6/2021).

Ia menambahkan, hal yang menjadi pertanyaan mengenai the Federal Reserve (the Fed) akan memulai dengan sangat lambat mendiskusikan taper tantrum atau pengurangan pembelian obligasi dan perdebatan seputar kebijakan moneter  yang lebih ketat. best profit

Pertemuan kebijakan the Federal Reserve dalam dua hari ini menjadi titik fokus pasar pekan ini. Bank sentral AS diperkirakan tidak akan mengambil tindakan apapun.

Namun, komentar tentang suku bunga, inflasi dan ekonomi dapat mendorong pergerakan pasar. Pelaku pasar akan mendengarkan dengan cermat komentar tentang inflasi dan rencana pengurangan obligasi.

“Semakin lama mereka menunggu untuk berbicara, apalagi taper, ketidakseimbangan tumbuh. Risiko taper ditambah data inflasi tinggi baru-baru ini dan masalah seputar tingkat RRP/IOER kemungkinan akan membuat pertemuan terakhir the Fed bisa dovish,” kata Head of US Macro Strategy MUFG, George Goncalves. best profit

Miliarder Paul Tudor Jones menuturkan, pertemuan the Fed ini bisa menjadi paling penting dalam karier ketua the Federal Reserve Jerome Powell.

Tudor juga memperingatkan Powell dapat memicu aksi jual besar-besaran dalam aset berisiko jika tidak melakukan pekerjaan yang baik untuk memberi sinyal penurunan dalam pembelian aset bulanan the Fed. best profit

Sumber : Liputan6

Monday 14 June 2021

Best Profit | Harga Emas Jatuh karena The Fed Kurangi Likuiditas

 


Best Profit (15/6) - Harga emas tergelincir 0,7 persen pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Kejatuhan harga emas ini karena investor khawatir Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) akan mengurangi kebijakan moneter yang ekspansif.

Mengutip CNBC, Selasa (15/6/2021), harga emas di pasar spot turun 0,7 persen menjadi USD 1.863,98 per ounce pada pukul 13.43 EDT, setelah mencapai level terendah sejak 17 Mei di USD 1.848,49 per ounce.

Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup turun 0,7 persen di level USD 1.865,9 per ounce.

Kepala analis Blue Line Futures Chicago Phillip Streible mengatakan, mungkin ada beberapa aksi jual emas menjelang pertemuan the Fed, yang dimulai pada hari Selasa.

"Ada kemungkinan the Fed akan mulai mengurangi kebijakan yang eskpansif. Hal ini seharusnya membebani emas," kata Streible. best profit

Ia melanjutkan, The Fed sedang dalam proses mengurangi likuiditas dari sistem dan itu juga akan membebani harga emas. Pengurangan likuiditas ini mengacu pada lonjakan volume pembelian kembali Federal Reserve minggu lalu.

Pelaku pasar juga akan melihat pandangan Federal Reserve yang berkembang tentang pengangguran, inflasi dan pertumbuhan ekonomi, serta kemungkinan kenaikan suku bunga untuk pertama kalinya selama pandemi Covid-19.

"Kami melihat risiko pelemahan harga emas berlanjut karena pembicaraan taper (the Fed) melemahkan minat investor pada logam mulia," tulis analis TD Securities dalam sebuah catatan.

Sebelumnya, harga emas sekali lagi terjebak dalam level konsolidasi pada pekan ini. Logam mulia akan diperdagangkan dalam level koridor yang sempit.

Para analis di Wall Street melihat bahwa harga emas belum bisa melaju ke level positif dalam di pekan ketiga Juni 2021 ini. best profit

Mengutip Kitco, Senin (14/6/2021), analis mencatat bahwa ada dukungan fundamental yang solid bagi harga emas dengan tekanan inflasi terus meningkat.

Namun mereka melihat bahwa harga emas akan bearish karena tidak mampu menahan kenaikan di atas USD 1.900 per ounce meskipun ada penurunan imbal hasil riil dan dolar AS melemah.

Pekan ini, 15 analis berpartisipasi dalam survei emas Kitco News. Hasil yang diperoleh belum pernah terjadi sebelumnya. Kesimpulannya mengarah ke tiga arah dengan masing-masing skenario mengumpulkan lima suara.

Artinya, 5 analis menyatakan harga emas akan naik, 5 analis menyatakan harga emas akan tertekan dan sisanya 5 analis netral.

Sementara itu, total 1.056 suara diberikan pelaku pasar dalam survei online. Dari jumlah tersebut, 695 responden atau 66 persen menyebutkan bahwa harga emas naik minggu ini.

Sebanyak 181 responden atau 17 persen lainnya menyatakan melemah. Sedangkan 180 pemilih atau 17 persen juga netral. best profit

Pada pekan lalu investor dan analis Wall Street memperirakan harga emas akan bullish. Namun pada kenyataannya harga emas tidak mampu ditutup di atas USD 1.900 per ounce.

Sepertinya, pasar emas sekali lagi akan menyambut pelemahan kembali. Emas berjangka pengiriman Agustus terakhir diperdagangkan di USD 1.881,80 per ounce, turun 0,5 persen dari minggu sebelumnya.

Minggu ini, para analis mengatakan secara fundamental sulit untuk melihat harga emas melonjak ketika inflasi di Mei naik menjadi 5 persen, kenaikan paling signifikan sejak Agustus 2008.

Meningkatnya inflasi ditambah dengan suku bunga yang lebih rendah berarti bahwa hasil riil telah turun lebih jauh ke wilayah negatif.

Banyak analis mengatakan bahwa meskipun harga emas berkonsolidasi, tren dan momentum tetap bullish karena harga bertahan di atas USD 1.855 per ounce. best profit

Kepala analis Saxo Bank Ole Hansen mengatakan, meskipun dia secara teknis menyatakan harga emas akan bearish, dia tidak melihat alasan kejatuhannya akan dalam.

Dia menambahkan bahwa pasar kehilangan beberapa momentum dan perlu menemukan katalis baru untuk tren naik.

"Saya percaya The Fed salah, tetapi pasar telah membeli pandangan bahwa inflasi tidak akan berdampak besar pada perekonomian," katanya.

"Saya dapat melihat beberapa alasan jangka pendek menjadi negatif pada emas, tetapi saya melihat alasan fundamental yang kuat harga emas tidak akan mengalami kejatuhan yang dalam." tambah dia. best profit

Sumber : Liputan6