BESTPROFIT FUTURES MALANG (2/7) - Ditengah
gejolak pasar global pada pekan ini terkait kemungkinan keluarnya
Yunani dari zona euro, emas terus melakukan apa yang dapat dilakukan
selama tahun ini: tidak begitu banyak.
Logam ini sedikit
berubah pada pekan ini dan volatilitas menurun ke level 7 bulan terendah
seiring permintaan untuk perlindungan aset dari gejolak politik di
Eropa diiringi penguatan dolar. Data payrolls swasta pada hari Rabu
memberikan sinyal membaiknya perekonomian AS, membatasi permintaan untuk
emas sebagai aset haven.
Sementara harga emas
stagnan ditengah krisis, bahkan Yunani melewati batas waktu pembayaran
Dana Moneter Internasional dan kreditur menolak proposal pendanaan.
Pemerintah Yunani mengatakan bersedia menerima tawaran terbaru dari
kreditor seiring dengan pembicaraan tentang kontrak baru, sementara
Kanselir Jerman Angela Merkel mengesampingkan diskusi tersebut hingga
referendum Yunani pada 5 Juli mendatang.
Emas berjangka untuk
pengiriman Agustus turun 0,2 % untuk menetap di level $ 1,169.30 per ons
pada pukul 1:51 siang di Comex New York.
Volatilitas logam
selama 60 hari menyentuh level terendahnya sejak November lalu, dan
agregat perdagangan adalah 34 % di bawah rata-rata 100 hari untuk saat
ini, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Harga emas telah
berada dalam 6 % atau $ 70, kisaran perdagangan sejak bulan Maret.
Emas kemarin mencatat
penurunan kuartalan secara berturut-turut, yang merupakan penurunan
terpanjangnya sejak Juni 1997 silam, karena Federal Reserve dekati
kenaikan suku bunga untuk pertama kalinya dalam 9 tahun terakhir.
Perak berjangka untuk
pengiriman September turun tipis kurang dari 0,1 % ke level $ 15,577 per
ons di Comex, penurunan kelima secara beruntun.
Palladium berjangka
untuk pengiriman September naik 4,2 % ke level $ 701,20 per ons di New
York Mercantile Exchange, kenaikan terbesarnya sejak 19 September 2013.
Platinum berjangka untuk pengiriman Oktober meningkat 0,8 % ke level $ 1,087.80 per ons. (knc)
Sumber : Bloomberg