Wednesday 8 January 2014

Laporan Harga Grains: Jagung dan Gandum Anjlok Luar Biasa Akibat Naiknya Pasokan

BESTPROFIT FUTURES (09/01) - Harga komoditas jagung berjangka di penutupan perdagangan bursa CBOT dini hari tadi mengalami penurunan yang signifikan (09/01). Tadi malam harga komoditas ini sempat anjlok ke level paling rendah dalam 40 bulan belakangan. Harga gandum ikutan turun ke level paling rendah sejak tahun 2011 di tengah spekulasi bahwa pasokan global mengalami peningkatan yang tajam.
Pasokan jagung pada musim tanam yang berakhir tanggal 1 Oktober diperkirakan akan mengalami kenaikan menjadi 163.08 juta metric ton, tertinggi sejak tahun 2001. Penanaman gandum musim dingin di Amerika Serikat mengalami kenaikan hingga ke level tertinggi dalam enam tahun.
Harga pangan di seluruh dunia mulai melambat kenaikannya seiring dengan rekor panen dari India hingga Amerika Serikat dan Brazil. Pasokan yang tinggi mengakibatkan harga jagung, kedelai dan gandum masuk ke dalam trend bearish. Pada tahun 2013 lalu indeks S&P GSCI Agriculture mengalami penurunan tajam sebesar 22 persen, terbesar sejak 1981.
Harga jagung berjangka kontrak Maret mengalami penurunan sebesar 2.1 persen dan ditutup pada posisi 4.17 dollar per bushel dini hari tadi. Penurunan harian ini merupakan yang terbesar sejak 18 November 2013. Harga komoditas sempat menyentuh 4.14 dollar, paling rendah sejak 12 Agustus 2010.
Harga gandum berjangka kontrak Maret anjlok 2.3 persen dan ditutup pada posisi 5.8875 dollar per bushel. Harga sempat melorot ke level 5.8675 dollar, terendah sejak 19 Desember 2011.
Harga kedelai tampak juga mengalami penurunan mengikuti anjloknya harga jagung dan gandum. Terpantau komoditas ini membukukan penurunan sebesar 0.5 persen dan ditutup di level 12.6925 dollar per bushel.