Monday 24 October 2016

Minyak Turun seiring Irak Berusaha Terbebas dari Pembatasan Produksi OPEC | PT BESTPROFIT FUTURES

BESTPROFIT FUTURES (25/10) – Minyak turun menyusul Irak, produsen terbesar kedua OPEC, mengancam untuk menggagalkan rencana kelompok untuk menstabilkan pasar minyak mentah dengan mengatakan bahwa negara itu harus dibebaskan dari rencana pemangkasan produksi.
Futures melemah 0,7 persen di New York. Irak harus dikeluarkan dari perjanjian pembatasan produksi karena negara ini terlibat dalam perang dengan militan Islam, Menteri Perminyakan Jabbar Al-Luaibi mengatakan Minggu di Baghdad. Rusia pada hari Minggu kemarin kembali menolak untuk berkomitmen bergabung OPEC untuk melakukan pemangkasan produksi. Anjungan yang menargetkan minyak mentah di AS naik untuk minggu kedelapan, menurut Baker Hughes Inc.
Minyak berfluktuasi di dekat level $ 50 per barel di tengah ketidakpastian tentang apakah Organisasi Negara Pengekspor Minyak mampu menerapkan kesepakatan untuk mengurangi output di saat anggota berkumpul di KTT resmi pada bulan November. Komite akan bertemu akhir bulan ini untuk mencoba menyelesaikan perbedaan atas berapa banyak masing-masing negara harus melakukan pompaan. Pengebor di AS akan kembali mengebor di daerah shale seiring keuntungan baru-baru dalam minyak memberikan lebih banyak uang untuk meningkatkan produksi.
West Texas Intermediate untuk pengiriman Desember tergelincir 33 sen untuk ditutup di level $ 50,52 per barel di New York Mercantile Exchange. Total volume yang diperdagangkan yakni 11 persen di atas rata-rata 100-hari pada pukul 02:38 siang waktu New York.
Brent untuk pengiriman Desember turun 32 sen, atau 0,6 persen, ke level $ 51,46 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Minyak mentah acuan global ditutup dengan premi 94 sen untuk WTI. (sdm)
Sumber: Bloomberg