Thursday 12 August 2021

Best Profit | Harga Minyak Mentah Dunia Turun, Jadi Berapa?

 


Best Profit (13/8) - Harga minyak mentah berjangka sedikit turun, dipicu kekhawatiran para pedagang yang terus menilai kekhawatiran permintaan susut imbas penyebaran cepat varian delta virus corona.

Melansir laman spglobal.com, Jumat (13/8/2021), harga minyak mentah pada September di NYMEX WTI turun 16 sen menjadi USD 69,09 per barel. Sementara harga minyak Brent ICE menetap di posisi USD 71,31 per barel, turun 13 sen.

Dalam produk olahan, RBOB bulan depan NYMEX turun 2,68 sen menjadi USD 2.2754 per galon dan ULSD menetap 19 poin lebih rendah pada posisi USD 2.1039 per galon.

Penyebaran varian delta telah menarik minyak mentah NYMEX di bawah level hampir USD 74 per barel yang terlihat pada akhir Juli. best profit

Tetapi harga minyak mentah dunia sejauh ini mengalami kesulitan mendorong di bawah USD 66 per barel karena masih ada beberapa optimisme bahwa distribusi vaksin akan berhasil mencegah penguncian yang meluas.

Badan Energi Internasional 12 Agustus menurunkan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak pada tahun ini menjadi 5,3 juta dari 5,4 juta barel per hari.

Namun lembaga ini memangkas perkiraan permintaan semester kedua 2021 sebesar 600.000 barel per hari menjadi 98,15 juta.

IEA menunjukkan penurunan 120.000 barel per hari pada permintaan Juli karena kebangkitan virus corona di China, Indonesia, dan tempat lain di Asia. best profit

Tetapi OPEC mengatakan jika mereka mempertahankan perkiraan permintaan global untuk 2021 dan 2022 tidak berubah.

Dan bahwa permintaan minyak harus tetap lebih tinggi daripada pasokan selama beberapa bulan mendatang.

"Belum jelas apakah penyebaran varian delta akan lebih berdampak pada permintaan," ujar Carsten Fitsch, Analis di Commerzbank, mengatakan dalam catatan 12 Agustus.

Sementara permintaan bensin tersirat menurun di AS. Permintaan di beberapa bagian Eropa, termasuk Mediterania, tetap menguat karena musim liburan berlanjut.

Harga minyak mungkin terus melihat-lihat dalam waktu dekat di tengah fundamental yang beragam tetapi, lebih jauh, pandangannya lebih menguntungkan.

"Agak sulit untuk memprediksi arah jangka pendek minyak, karena kelompok dapat berubah arah setiap saat. Melihat minyak dalam jangka panjang, pemulihan global tetap di jalurnya, meskipun dengan cara yang sangat tidak merata ditentukan oleh vaksin ada dan tidak," kata Jeffrey Halley, analis pasar senior di OANDA, dalam catatannya. best profit

Sumber : Liputan6