Showing posts with label Obligasi. Show all posts
Showing posts with label Obligasi. Show all posts

Sunday 1 October 2023

Best Profit | Navigasi Kenaikan Yield Surat Utang Amerika Serikat

Best Profit (2/10) – Di dunia keuangan, penting untuk selalu berada di depan kurva, terutama ketika berkaitan dengan obligasi pemerintah. Lonjakan terbaru dalam Yield Surat Utang Amerika Serikat (UST) dengan tenor 10 tahun mendekati titik tertingginya tahun ini sebesar 4,59%, pada tanggal 29 September 2023, telah menarik perhatian investor di seluruh dunia. Kenaikan yield ini memiliki implikasi besar bagi strategi investasi Anda, dan memahami bagaimana mengarungi pasar obligasi selama periode seperti ini adalah hal yang sangat penting.

Lonjakan Yield Surat Utang Amerika Serikat

Yield Surat Utang Amerika Serikat (UST) berfungsi sebagai patokan untuk tingkat suku bunga secara global, memengaruhi berbagai instrumen keuangan dan peluang investasi. Lonjakan terbaru dalam yield UST tidak hanya memengaruhi AS, tetapi juga menciptakan dampak di pasar obligasi internasional.

Baca Juga : Reaksi Bursa Saham Asia Terhadap Rilis Data Ekonomi China

Baca Juga : Dampak Penurunan Harga Minyak Brent Crude sebesar 3.28%

Dampaknya pada Obligasi Indonesia

Lonjakan yield Surat Utang Amerika Serikat ini telah memiliki efek berantai pada obligasi Indonesia, mendorong kenaikan yield mereka. Hanya dalam bulan September 2023, yield obligasi Indonesia naik sebesar 50 basis poin menjadi 6,88%. Namun, bukan hanya faktor eksternal yang menyebabkan pergeseran ini. best profit

Pemerintah Indonesia diperkirakan akan terus mengeluarkan Surat Berharga Negara (SBN) secara agresif pada kuartal keempat tahun 2023. Hingga Agustus 2023, mereka telah menerbitkan net SBN senilai IDR 183 triliun dari target sebesar IDR 290 triliun.

Strategi untuk Menghadapi Kenaikan Yield

Jadi, apa yang dapat dilakukan oleh investor di tengah kondisi kenaikan yield seperti ini? Penting untuk mengadopsi pendekatan strategis untuk memaksimalkan keuntungan Anda sambil meminimalkan risiko.

Salah satu peluang terletak pada obligasi korporasi. Dengan meningkatnya kebutuhan pendanaan di kalangan bisnis dan sejumlah besar obligasi korporasi yang akan jatuh tempo pada akhir tahun, pasar obligasi korporasi menjadi semakin bersemangat. Di kuartal keempat, sekitar IDR 27,14 triliun dalam obligasi korporasi akan jatuh tempo, dengan volume besar pada bulan Oktober, November, dan Desember. best profit

Tuesday 6 February 2018

Best Profit | Harga Emas Tergelincir karena Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga AS

Best Profit (7/2) - Harga emas turun 1 persen ke level terendah dalam hampir tiga minggu pada perdagangan selasa karena investor fokus pada ekspektasi kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed).

Mengutip Reuters, Rabu (7/2/2018), harga emas di pasar spot turun 1 persen ke US$ 1.326,51 per ounce pada pukul 2.41 waktu New York, menghapus kenaikan 0,5 persen pada perdagangan Senin.

Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman April turun US$ 7 atau 0,5 persen menjadi US$ 1.329,50 per ounce.

"Harga emas tertekan karena adanya ekspektasi suku bunga yang lebih tinggi pada tahun ini," jelas analis Dillon Gage Metals, Walter Pehowich. best profit

Kenaikan suku bunga acuan AS akan mendorong kenaikan inbal hasil obligasi dan menakan harga emas. Alasannya, emas hanya memberikan keuntungan di kenaikan harga saja.
Sedangkan obligasi selain memberikan keuntungan di kenaikan harga juga memberikan keuntungan bunga.

Dengan kenaikan suku bunga acuan AS maka emas harus berjuang melawa obligasi dan seperti biasanya investor akan memilih obligasi. best profit

Pada perdagangan kemarin harga emas menguat terpicu anjloknya pasar saham yang mendorong kenaikan logam mulia. Kenaikan terjadi usai harga emas susut menuju penurunan terbesar satu hari dalam dua bulan di sesi sebelumnya.

"Emas akan mulai diperhatikan sebagai lindung nilai saat inflasi lebih dari sebelumnya, karena pasar saham nampaknya tidakhanya dalam aksi jual, tapi kemungkinan mengambil keuntungan," kata George Gero, Managing Director RBC Wealth Management di New York.
Bursa saham AS memperpanjang aksi jual mereka setelah mencapai penurunan pada Jumat, dipicu imbal hasil obligasi dan prospek kenaikan inflasi.

Adapun harga perak naik 0,8 persen menjadi US$ 16,72 per ounce. Ini mencatat angka terendah lima minggu dalam sesi sebelumnya.

Sementara harga Platinum mendatar di US$ 986,24 per ounce, masih mendekati level terendah tiga minggu, sementara paladium turun 1,5 persen menjadi US$ 1.031,20. best profit

Sumber : Liputan6

Sunday 26 June 2016

Keputusan Brexit Catatkan Kerugian $ 2 Triliun, Termahal Sepanjang Krisis Keuangan

BESTPROFIT FUTURES (27/6) - Referendum U.K yang memutuskan untuk meninggalkan Uni Eropa adalah keputusan termahal dimana terjadi kerugian lebih dari $ 2 triliun hanya satu hari pada hari Jumat, demikian menurut data dari S & P Global, dan ini merupakan yang terburuk dalam sejarah. Kerugian terparah sebelumnya adalah krisis keuangan 2008, namun  dikalahkan oleh dampak dari Brexit, menurut analis S & P, Howard Silverblatt.

Sebelumnya kerugian harian tercatat $ 1.9 triliun pada September 2008, Silverblatt mencatat. Menurut S & P Index Market Luas, dikombinasikan kapitalisasi maket saat ini bernilai hampir $ 42 triliun.

Bahkan, Bloomberg Billionaires Index mencatat bahwa 400 investor terkaya di dunia alami kerugian gabungan $ 127 miliar di penurunan pasar Jumat.

“Brexit adalah kejutan moneter global terbesar sejak 2008,” kata David Beckworth, seorang sarjana di Mercatus Center di George Mason University, dalam sebuah posting blog pada hari Jumat. “Ini bisa menjadi titik kritis yang mengubah perlambatan global yang ada dari 2016 ke dalam resesi global.”

Beckworth juga mencatat bahwa risiko yang berasal dari keputusan U.K. adalah “mempercepat perlombaan untuk menggunakan aset safe haven.” Safe haven harga obligasi pemerintah melonjak di seluruh dunia, mendorong imbal hasil ke posisi terendah dekat-sejarah. Imbal hasil obligasi bergerak terbalik dari harga.

Permintaan besar untuk aset safe-haven yang melebihi pasokan, lanjutnya, yang berarti mata uang seperti yen dan dolar AS, serta obligasi pemerintah dan emas, cenderung terus booming.

Sejak Brexit bergaung di pasar, risiko investor telah menghancurkan sejumlah besar kekayaan karena ketakutan gelombang tekanan yang menekan ekonomi global. Meskipun analis mengatakan sebuah keputusan suara U.K. tetap, pasar tampaknya mempersiapkan diri untuk ancaman lebih banyak kerugian semua tapi terbatas.

Pada hari Minggu, ekonom Nouriel Roubini mengatakan terpisahnya U.K. dari Eropa dapat menyebabkan pecahnya perdagangan seluruh blok 28 negara ini. Komentarnya sejalan dengan investor miliarder George Soros, yang menulis bahwa pembubaran Uni Eropa adalah “praktis tidak dapat diubah.”

Sumber : Vibiznews

Tuesday 10 November 2015

Reli Dolar Kembali dan Sekarang Miliki Pasar Obligasi di Belakangnya

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/11) - Dolar kembali bernafas lagi dan kali ini mendapat dukungan dari sekutu utama mereka: pasar suku bunga.
Mata uang AS mencapai level tertinggi enam bulan terhadap euro seiring dengan suku bunga dua tahun dollar swap melebihi suku bunga di daerah-daerah mata uang bersama itu pada hari Selasa dengan level terbesar sejak 2007. Hal itu mengubah keberuntungan untuk greenback, ketika kenaikan yang mereka raih melempem kembali pada bulan Maret setelah diferensial di swap suku bunga runtuh. Sebagian besar metrik pasar derivatif telah bergerak sejalan dengan mata uang selama dua tahun terakhir.
Suku bunga AS yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan rekan-rekan Eropa mencerminkan tumbuhnya sentimen bahwa Federal Reserve akan meningkatkan suku bunga acuan mereka pada bulan Desember, sedangkan bank-bank Sentral Eropa mempertimbangkan untuk menambah stimulus moneter.
Dolar menguat 0,6 persen ke level $ 1,0689 terhadap euro pada pukul 11:43 siang waktu New York, mencapai level terkuat sejak 15 April. Mata uang AS ini telah menguat 2,9 persen bulan ini, bergerak lebih dekat ke level $ 1,0458, level yang cicapai pada bulan Maret, yang merupakan level terkuat sejak Januari 2003. (sdm)
Sumber: Bloomberg

Tuesday 10 March 2015

Dolar Menguat Ke Level 12 Tahun Tertinggi Ditengah Pembelian Obligasi Eropa

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/03) - Dolar menguat ke level tertinggi dalam hampir 12 tahun terakhir karena momok kenaikan suku bunga AS yang lebih tinggi dan percepatan program pembelian obligasi oleh Bank Sentral Eropa (ECB) yang mengalir melalui pasar keuangan global.
Dolar menguat terhadap 14 dari 16 mata uang utama karena bank sentral nasional di zona euro menyatakan telah membeli utang untuk hari kedua dalam program pelonggaran kuantitatif mereka. Dolar menyentuh level tertinggi dalam 7 1/2 tahun terhadap yen dan naik ke rekornya terhadap peso Meksiko.
Dolar menguat 1,4 % ke level $ 1,0698 per euro pada pukul 5 sore di New York dan mencapai level $ 1,0693, merupakan level tertinggi sejak April 2003 lalu. Dolar menyentuh level ¥ 122,03, merupakan level terendah sejak Juli 2007 lalu, sebelum diperdagangkan stagnan pada level 121,13 ¥.
Greenback naik diikuti Swiss franc untuk pertama kalinya sejak Swiss National Bank (SNB) menghapus pencatatan mata uang terhadap euro pada bulan Januari lalu. (vck)
Sumber: Bloomberg

Wednesday 14 January 2015

Obligasi global Reli Tekan Saham AS Di Sesi Siang

BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/1) - Saham AS jatuh, sementara obligasi di seluruh dunia mecatat reli karena sektor komoditas bergejolak dan penurunan tak terduga pada penjualan ritel Amerika memicu keprihatinan atas melambatnya pertumbuhan global. Tembaga tersungkur sejak 2011 lalu dan yen catat penguatan
Indeks Standard & Poor 500 turun 1,2% pada 12:45 siang di New York, ini merupakan penurunan hari keempat sebesar 3%. Freeport-McMoRan Inc anjlok 12% memperpanjang gain pekan ini menjadi 21%, sementara saham energi menuju penutupan terendah dalam dua tahun terakhir. Indeks Stoxx Europe 600 turun karena saham Rio Tinto Group dan BHP Billiton Ltd, perusahaan tambang terbesar dunia tersebut, jatuh setidaknya sekitar 4%. Tembaga jatuh 5,2% dan minyak mentah AS menghapus kenaikan setelah rilis data pasokan pemerintah. Yen menguat terhadap 16 mata uang utama, sedangkan imbal hasil dengan tenor 30 tahun merosot ke rekornya
Penjualan ritel jatuh bulan lalu yang mungkin akan memangkas proyeksi pertumbuhan. Harga komoditas yang jatuh karena melimpahnya pasokan diikuti dengan memudarnya permintaan, mengurangi prospek pendapatan bagi produsen dan meningkatkan daya tarik obligasi sebagai inflasi. Bank Dunia memangkas prospek pertumbuhan global, mengutip melemahnya ekspansi di Eropa dan China. Saham finasial di AS tergelincir pasca laba JPMorgan Chase & Co 's turun.(yds)
Sumber: Bloomberg

Thursday 16 October 2014

Saham AS Berfluktuatif Seiring Obligasi, Dolar Hapus Keuntungan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/10) - Obligasi dan dolar hapus keuntungan sementara saham AS berfluktuasi pasca seorang pejabat Federal Reserve mengatakan bank sentral harus mempertimbangkan kembali untuk menunda mengakhiri program pembelian obligasi.
Indeks Standard & Poor 500 turun sebesar 0,3 persen pukul 12:32 siang di New York, pasca turun sebanyak 1,5 persen sebelumnya. Indeks Russell 2000 naik sebesar 0,4 persen. Obligasi imbal hasil tenor 10-tahun naik 2 basis poin menjadi 2,16 persen, membalikkan penurunan sebelumnya. Indeks Stoxx Europe 600 Index merosot sebesar 0,4 persen, pasca jatuh sebanyak 2,9 persen. Minyak West Texas Intermediate (WTI) berfluktuasi setelah turun di bawah level $80 untuk pertama kalinya sejak Juni 2012 lalu. Indeks Dollar Spot Bloomberg stagnan setelah sebelumnya naik 0,4 persen.
Presiden The Fed Bank St Louis James Bullard mengatakan bank sentral harus mempertimbangkan kembali untuk menunda akhir pembelian obligasi untuk menghentikan penurunan ekspektasi inflasi. Rilis data hari ini menunjukkan klaim pengangguran secara tak terduga turun pada pekan lalu ke level terendah dalam 14 tahun terakhir, sementara produksi industri naik pada bulan September lalu, meningkat tajam hampir dalam dua tahun terakhir.  
Dalam sebuah wawancara hari ini dengan Bloomberg News, Bullard mengatakan fundamental ekonomi AS tetap kuat dan ia menyalahkan gejolak pasar terkait penurunan peringkat terhadap prospek ekonomi Eropa.  (izr)
Sumber: Bloomberg