Tuesday 14 July 2015

Wall Street Menghijau Ditopang Penguatan Saham Energi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/7) - Wall Street melonjak untuk sesi keempat pada hari Selasa (Rabu pagi WIB) didukung penguatan sektor energi karena harga minyak rebound dari penurunan awal. Kenaikan secara beruntun ini merupakan terpanjang sejak Januari 2015.

Dilansir dari Reuters, Rabu (15/7/2015),  sektor energi S&P 500 menguat 0,8 persen topang kenaikan Exxon Mobil Corp menjadi US$ 83,11 per saham. Harga minyak Brent ditutup naik 1,1 persen menjadi US$ 58,51 dan harga minyak West Texas Intermediate (WTI) ditutup naik US$ 84 sen menjadi US$ 53,04 per barel.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 75,9 poin atau 0,42 persen ke 18.053,58, indeks S&P 500 naik 9,35 poin atau 0,45 persen menjadi 2.108,95 dan indeks Nasdaq Composite menguat 33,38 poin atau 0,66 persen ke 5.104,89.

Harga minyak pada awalnya lebih rendah di tengah kekhawatiran kesepakatan antara Iran dan enam kekuatan global yang bisa memicu semakin melimpahnya pasokan minyak. Namun, harga minyak rebound merepons keputusan sanksi terhadap ekspor minyak Iran belum akan dicabut. Investor kini telah mengalihkan fokus pada kinerja keuangan perusahaan secara kuartalan, mengalihkan perhatian dari krisis utang di Yunani dan aksi jual besar-besaran di pasar saham China.

Perusahaan-perusahaan AS diperkirakan akan melaporkan penurunan penjualan terburuk selama hampir enam tahun saat mereka merilis hasil kuartal II 2015, sementara pendapatan diperkirakan telah jatuh 2,8 persen, menurut perkiraan Thomson Reuters.

JPMorgan (JPM.N) dan Wells Fargo (WFC.N) membantu mengangkat saham sektor keuangan S&P sebesar 0,4 persen setelah membukukan hasil kuartalan. Saham JPMorgan naik 1,4 persen menjadi US$ 69,04 dan Wells Fargo naik 0,9 persen menjadi US$ 57,25.

Saham Twitter (TWTR.N) melonjak sebanyak 8,5 persen setelah laporan palsu  yang menyebutkan perusahaan media sosial itu menerima tawaran untuk diakuisisi sebesar US$ 31 miliar. Bloomberg dan Twitter mengatakan laporan itu palsu dan saham mengakhiri sesi naik 0,9 persen menjadi US$ 36,72. (Ndw/Gdn)


Sumber : Liputan6

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Mustahil Dimulai 17 Agustus

BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/7) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno berencana memulai pembangunan atau groundreaking kereta super cepat Shinkansen Jakarta-Bandung 17 Agustus 2015. Rencana tersebut sepertinya hanya mimpi, karena butuh persiapan matang untuk menggarap megaproyek senilai Rp 60 triliun itu.

Demikian disampaikan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Andrinof Chaniago. Dia secara lugas menegaskan bahwa High Speed Railways (HSR) tidak mungkin dimulai pembangunannya pada HUT Kemerdekaan RI ke-70.

"Enggak mungkin (17 Agustus 2015). Kalau tender terbuka kan butuh waktu," kata dia saat berbincang dengan wartawan di kantornya, Jakarta, seperti ditulis Rabu (15/7/2015).

Andrinof meminta groundreaking kereta super cepat Jakarta-Bandung ditunda sampai ada kepastian siapa investor yang akan membangun Shinkansen tersebut.

"Ditunda lah, tunggu kepastian. Kan groundreaking harus jelas siapa yang akan mengerjakan. Jadi dipastikan dulu siapa investornya," tegas  Andrinof.

Dijelaskannya, proyek kereta Shinkansen rute Jakarta-Bandung masih dalam pembahasan proposal. Pencarian investor akan melalui sebuah beauty contest atau sayembara.

"Proyek kereta super cepat hampir tiap minggu dirapatkan. Beauty contest baru mau dibuka," ujar dia.

Menurut Andrinof, sayembara atau beauty contest ini terbuka bagi investor asal manapun yang berkomitmen membangun megaproyek senilai Rp 60 triliun itu. Saat ini proposal yang baru masuk ke pemerintah berasal dari Jepang dan China.

"Terbuka buat negara lain, bahkan kita mau undang investor Prancis. Kalau ada yang kurang, kita undang juga investor dari negara lain," tandas dia. (Fik/Ndw)


Sumber : Liputan6

Emas Tertahan Terkait Investor Berfokus Mengenai Waktu Kenaikan Suku Bunga AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/7) - Pedagang emas bimbang bertindak jelang testimoni dari Janet Yellen pekan ini yang dapat memberikan rincian lebih lanjut mengenai waktu kenaikan suku bunga AS.
Logam ini menetap sedikit berubah di New York, sementara perak dan platinum turun. Ketua Federal Reserve Janet Yellen, yang pekan lalu mempertahankan untuk meningkatkan suku bunga tahun ini, akan memberikan testimoninya pada kongres yang di mulai Rabu.
Emas berjangka untuk pengiriman Agustus turun 0,2% menjadi $ 1,153.50 per ons pada 1:49 siang di New York Comex, sehingga menjatuhkan untuk sesi keempat secara berturut-turut.
Investor meningkatkan kepemilikan global emas ETP untuk pertama kalinya dalam empat sesi, data yang dihimpun oleh Bloomberg menunjukkan. Pada hari Senin, aset naik 1,7 metrik ton menjadi 1,586.9 ton, masih mendekati level terendah sejak 2009.
Perak berjangka untuk pengiriman September turun 0,9% menjadi $ 15,315 per ons di Comex.
Platinum berjangka untuk pengiriman Oktober turun 0,7% menjadi $ 1,028.40 per ons di Mercantile Exchange New York.
Palladium berjangka untuk pengiriman September turun 0,3% menjadi $ 657,10 per ons.(yds)
Sumber: Bloomberg

Bursa Saham AS Ditutup Menguat Untuk Hari Keempat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/7) - Saham AS dibukukan menguat dalam empat hari untuk pertama kalinya sejak Januari, ditengah rally saham semikonduktor dan bioteknologi sementara penjualan ritel yang lebih lemah dari perkiraan mendorong spekulasi menggenai waktu kenaikan suku bunga.
Indeks Standard & Poor 500 naik 0,4 persen menjadi 2,108.86 pada pukul 4 sore di New York, dengan indeks di atas harga rata-rata selama 50 hari terakhir dan ditutup pada level tertinggi dalam tiga minggu.
laporan hari ini menunjukkan tingkat belanja konsumen turun 0,3 persen pada bulan Juni dan telah pulih sebesar 1 persen dari rekornya yang dilaporkan pada bulan Mei lalu,sehingga  membatasi optimisme tentang kekuatan rebound tingkat belanja konsumen selama kuartal kedua.
Indeks S & P 500 minggu lalu turun sebesar 4 persen dari level tertinggi sepanjang masanya, dan telah pulih sebesar 1 persen dari rekornya yang  ditetapkan pada bulan Mei terkait  krisis Yunani yang mendekati resolusi dan stabilnya ekuitas China. Indeks acuan dan Dow naik 3 persen selama empat sesi, sedangkan indeks Nasdaq Composite naik 4 persen.(mrv)
Sumber: Bloomberg