BESTPROFIT FUTURES (1/9) - Bursa Saham Asia melemah, dipimpin oleh
saham-saham alat kesehatan, hal tersebut akibat para investor mengkaji
eskalasi ketegangan di Ukraina yang akan memicu sanksi baru terhadap
Russia dan menunggu rilis data manufaktur China.
Indeks MSCI Asia
Pacific melemah sebesar 0.1% ke level 147.81 pukul 9:02 pagi waktu
Tokyo. Pada Agustus lalu indeks acuan tersebut mengalami penurunan
sebesar 0.6%, penurunan bulanan pertama sejak April lalu. Pemerintah Uni
Eropa menyepakati untuk memberikan sanksi baru jika konflik di Ukraina
semakin memburuk, sehingga European Commission dalam sepekan terakhir
membuat proposal yang diperkirakan akan menargetkan sanksi kepada sektor
energy dan industri keuangan Russia.
Manufaktur PMI China yang
akan dirilis hari ini diperkirakan akan menunjukkan pertumbuhan yang
melambat untuk pertama kalinya dalam 6 bulan terakhir, dengan ekonom
memeprkirakan berada pada level 51.2, turun dari 51.7 di Juli lalu.
Angka pembacaan akhir manufaktur PMI China dari HSBC Holdings Plc dan
Markit Economic akan dirilis hari ini, setelah angka pembacaan awal
turun di level 50.3, level terendah sejak Mei lalu. Angka pembacaan
diatas 50 memberikan sinyal kenaikan.
Indeks NZX 50 Index
Selandia Baru melemah sebesar 0.2%. Indeks S&P/ASX 200 Australia
satgnan. Indeks Topix Jepang menguat sebesar 0.2% dan Indeks Kospi Korea
Selatan menguat 0.1%. Sementara Bursa Saham China dan Hong Kong belum
buka. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Sunday, 31 August 2014
Cari Pinjaman Beli Pesawat Airbus, Saham GIAA Belum Keluar Dari Konsolidasi
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
mengumumkan tengah mencari pendanaan untuk membeli 18 unit pesawat
Airbus. Diperkirakan dan tersebut berjumlah US$810 juta setara dengan
Rp9,3 triliun. Garuda mencari pinjaman bertenor 10-12 tahun untuk
membeli 8 unit pesawat dengan tipe A320 dan 10 unit pesawat A320
Aircraft incorporting the New Engine Option (neo Aircraft). Kedua jenis
pesawat itu akan diproduksi pada 2016-2018 dengan tipe transaksi
pinjaman bertenor 10-12 tahun pembiayaan.
Perseroan mengundang calon-calon penawar
untuk berpartisipasi dalam proses lelang pembiayaan tersebut. pinjaman
yang akan dicari perseroan memiliki skema beli-sewa atau leasing.
Pesawat yang akan dibeli itu diperuntukkan bagi anak usaha Garuda,
Citilink.
Sebelumnya, GIAA telah memperoleh
pinjaman senilai US$200 juta yang diperoleh dari Emirates NBD dan
Standard Chartered Bank yang merupakan sindikasi dari beberapa bank di
Timur Tengah.
Secara fundamental kondisi keuangan,
neraca perseroan memang tengah tertekan. Tercatat Rasio utang terhadap
ekuitas atau debt to equity ratio (DER) Garuda yang tercatat mencapai
1,1 kali, dinilai terlalu ketat untuk mendukung kinerja perseroan.
Hingga akhir Juni 2014, total utang Garuda mencapai US$1,2 miliar dengan
nilai ekuitas mencapai US$1 miliar. Sehingga, DER perseroan mencapai
1,1 kali dengan utang jatuh tempo tahun ini mencapai US$200 juta-US$300
juta.
Menilik kabar dari lantai bursa
perdagangan saham hari Jumat (29/8/14), saham GIAA dibuka pada level 432
dan ditutup pada level 433 dalam kisaran 430 – 436 dan volume
perdagangan saham GIAA mencapai 4 juta lot saham dan terus bertambah
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting melihat sisi indikator teknikal, harga saham GIAA sejak awal
bulan Agustus terlihat terus mengalami penguatan dan saat ini bergerak
konsolidasi. Indikator MA sudah bergerak sepanjang bolinger band atas.
Selain itu indikator stochastic mulai bergerak ke area jenuh beli.
Sementara indikator ADX terpantau
bergerak naik didukung oleh +DI yang juga bergerak flat yang menunjukan
pergerakan GIAA dalam konsolidasi. Dengan kondisi teknikalnya dan
didukung fundamentalnya, diprediksi laju GIAA akan menguat terbatas dan
rawan koreksi dan menunggu sentimen fundamental yang menggerakan GIAA.
Saat ini level support berada pada Rp420 hingga resistance Rp440.
Sumber : Vibiznews
Minyak Mentah WTI Turun Pasca Gain Tertinggi Selama 6 Bulan Terakhir
BESTPROFIT FUTURES (1/9) - Minyak
mentah West Texas Intermediate (WTI) turun setelah naik tertinggi sejak
Februari lalu seiring produksi minyak mentah OPEC meningkat ke level
tertingginya dalam satu tahun terakhir. Brent turun di London.
Kontrak berjangka
tergelincir sebesar 0,3 persen di New York setelah naik selama empat
hari terakhir sejak 29 Agustus kemarin. Organisasi Negara Pengekspor
Minyak menaikkan output dari 891.000 barel menjadi 31 juta barel per
hari pada bulan lalu, menurut data yang disurvei oleh Bloomberg terhadap
perusahaan minyak, produsen dan para analis. Pasukan Irak memasuki kota
Amirli, melanggar pengepungan yang diberlakukan oleh militan Negara
Islam yang berlangsung selama lebih dari dua bulan, menurut seorang
ulama Syiah-Muslim senior . Pasar AS ditutup karena liburan Hari Buruh
pada hari ini.
Minyak WTI untuk
pengiriman bulan Oktober turun sebesar 25 sen ke level $ 95,71 per barel
di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada di
level $ 95,72 pukul 8:40 pagi waktu Seoul. Volume semua berjangka yang
diperdagangkan sebesar 14 persen di bawah rata-rata 100 hari. Minyak
mentah WTI melemah sebesar 2,3 persen pada bulan Agustus dan merosot
sebesar 2,7 persen tahun ini.
Minyak Brent untuk
pengiriman bulan Oktober sebesar 9 sen lebih rendah ke level $ 103,10
per barel di London berbasis ICE Futures Europe exchange. Minyak mentah
acuan Eropa diperdagangkan dengan premi sebesar $ 7,38, dibandingkan WTI
sebesar $ 7,23 pada akhir pekan lalu. (knc)
Sumber : Bloomberg
Dollar Tahan Gain Jelang Rilis Data Manufaktur
BESTPROFIT FUTURES (1/9) - Dollar mempertahankan gain terhadap
mayoritas mata uang lainnya menjelang rilis data manufaktur China dan
zona Eropa. Sementara minyak mentah turun dan palladium naik pasca
Indeks Standard & Poor 500 menguat ke rekor barunya.
Dollar AS berada pada level $1.3135 per euro pukul 7:58 pagi waktu Tokyo, setelah 29 Agustus lalu naik ke level 1 tahun tertingginya akibat rilis data yang menunjukkan inflasi Zona Eropa bulan lalu melambat ke laju terendahnya sejak 2009 silam. Dollar mendekati level 7 bulan tertingginya terhadap yen. Sementara itu, minyak di New York untuk pertama kalinya turun dalam 5 hari terakhir pada perdagangan elektronik, dengan Bursa Saham AS tutup untuk memperingati Labor Day dan palladium naik sebesar 0.3%. Indeks Berjangka S&P 500 melemah sebesar 0.1% setelah acuan kontrak tersebut ditutup pada level 2,003.37.
Spekulasi para pembuat kebijakan yang akan melanjutkan dukungan mereka terhadap ekonomi ditopang oleh gain bulanan tertinggi sejak Februari lalu pada bursa saham global, sementara dollar menguat dan obligasi reli telah menyebabkan imbal hasilnya tumbang. Meskipun bank sentral dari Australia hingga Zona Eropa pada pekan ini akan mengadakan pertemuan, output manufaktur menjadi fokus utama dengan sektor manufaktur dari China, Japan, India dan Zona Eropa yang dijadwalkan akan rilis hari ini. Di akhir pekan lalu Pemerintah Uni Eropa mengadakan voting guna memberikan sanksi kepada Russia sehingga hal tersebut menyebabkan konflik dengan Ukraina semakin memburuk. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Dollar AS berada pada level $1.3135 per euro pukul 7:58 pagi waktu Tokyo, setelah 29 Agustus lalu naik ke level 1 tahun tertingginya akibat rilis data yang menunjukkan inflasi Zona Eropa bulan lalu melambat ke laju terendahnya sejak 2009 silam. Dollar mendekati level 7 bulan tertingginya terhadap yen. Sementara itu, minyak di New York untuk pertama kalinya turun dalam 5 hari terakhir pada perdagangan elektronik, dengan Bursa Saham AS tutup untuk memperingati Labor Day dan palladium naik sebesar 0.3%. Indeks Berjangka S&P 500 melemah sebesar 0.1% setelah acuan kontrak tersebut ditutup pada level 2,003.37.
Spekulasi para pembuat kebijakan yang akan melanjutkan dukungan mereka terhadap ekonomi ditopang oleh gain bulanan tertinggi sejak Februari lalu pada bursa saham global, sementara dollar menguat dan obligasi reli telah menyebabkan imbal hasilnya tumbang. Meskipun bank sentral dari Australia hingga Zona Eropa pada pekan ini akan mengadakan pertemuan, output manufaktur menjadi fokus utama dengan sektor manufaktur dari China, Japan, India dan Zona Eropa yang dijadwalkan akan rilis hari ini. Di akhir pekan lalu Pemerintah Uni Eropa mengadakan voting guna memberikan sanksi kepada Russia sehingga hal tersebut menyebabkan konflik dengan Ukraina semakin memburuk. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Thursday, 28 August 2014
Pemerintah AS Berhasil Recovery Ekonominya, PDB Kuartal Kedua Tetap Melonjak
Pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal
kedua tahun ini kembali menunjukkan lonjakan seperti yang dilaporkan
Biro Analisis Ekonomi untuk perkiraan kedua rilis data PDB kuartal
II-2014. Dari laporan biro tersebut menunjukkan PDB tahunan kuartal
kedua secara basis tahunan naik 4,2 persen, yang lebih tinggi dari
perkiraan pertama untuk pertumbuhan sebesar 4 persen.
Pertumbuhan ini disebabkan oleh
pertumbuhan investasi bisnis dan ekspor memberikan kontribusi lebih
untuk pertumbuhan. Peningkatan PDB riil pada kuartal kedua ini terutama
tercermin kontribusi positif dari pengeluaran konsumsi pribadi (PCE),
investasi persediaan swasta, ekspor, investasi tetap non hunian, negara
dan belanja pemerintah daerah, dan investasi tetap perumahan. Impor,
yang merupakan pengurangan dalam perhitungan PDB.
Indeks harga untuk pembelian domestik bruto, yang mengukur harga yang
dibayar oleh warga AS meningkat 1,9 persen pada kuartal kedua,
peningkatan yang sama seperti pada perkiraan sebelumnya dan indeks ini
naik 1,4 persen pada kuartal pertama. Tidak termasuk harga makanan dan
energi, indeks harga untuk pembelian domestik bruto meningkat 1,7
persen, dibandingkan dengan peningkatan sebesar 1,3 persen.Pengeluaran konsumsi pribadi meningkat 2,5 persen pada kuartal kedua, dibandingkan dengan peningkatan sebesar 1,2 persen pada kuartal pertama. Barang tahan lama meningkat 14,3 persen, dibandingkan dengan peningkatan sebesar 3,2 persen. Barang tahan lama meningkat 1,9 persen pada kuartal kedua, jumlah ini tidak berubah dari sebelumnya.
Selain itu biro ini juga melaporkan
investasi tetap non hunian meningkat 8,4 persen pada kuartal kedua,
dibandingkan dengan peningkatan sebesar 1,6 persen pada kuartal pertama.
Investasi dalam struktur nonhunian meningkat 9,4 persen, dibandingkan
dengan peningkatan sebesar 2,9 persen.
Jumlah ekspor riil barang dan jasa
meningkat 10,1 persen pada kuartal kedua, berbeda dengan penurunan 9,2
persen pada kuartal pertama. Impor riil barang dan jasa meningkat 11,0
persen, dibandingkan dengan peningkatan sebesar 2,2 persen.
Dan untuk pengeluaran konsumsi riil pemerintah federal dan investasi
bruto menurun 0,9 persen pada kuartal kedua, dibandingkan dengan
penurunan 0,1 persen pada kuartal pertama. Untuk biaya pertahanan
nasional meningkat 0,9 persen, berbeda dengan penurunan 4,0 persen.
Dari semua data ini terlihatlah kondisi ekonomi AS pada kuartal kedua
tahun ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan.Sumber : Vibiznews
WHO: Dua puluh Ribu Orang akan Terinfeksi Ebola
BESTPROFIT FUTURES (29/8) - Organisasi
Kesehatan Dunia mengatakan wabah mematikan Ebola di Afrika Barat dapat
menginfeksi lebih 20.000 orang sebelum dapat dikendalikan.
Badan
PBB tersebut mengatakan jumlah kasus kemungkinan sudah lebih tinggi
empat kalinya dibandingkan 3.000 orang yang tercatat saat ini.
WHO
juga meminta maskapai penerbangan untuk melanjutkan penerbangan
"penting" di kawasan, dengan mengatakan pelarangan penerbangan mengancam
usaha mengatasi epidemi.
Sampai sejauh ini 1.552 orang tewas di Liberia, Sierra Leone, Guinea dan Nigeria.
Saat
mengumumkan rencana aksi WHO dalam mengatasi wabah ini, Asisten
Direktur Jenderal WHO Bruce Aylward mengatakan "jumlah kasus sebenarnya
kemungkinan dua hingga empat kali lebih tinggi dibandingkan yang saat
ini dilaporkan" pada sejumlah daerah.
Pejabat
WHO tersebut mengatakan kemungkinan adanya 20.000 kasus "adalah sebuah
skala yang saya pikir tidak pernah terpikirkan sebelumnya terkait dengan
wabah Ebola".
Rencana
aksi WHO memerlukan dana sebesar US$489 juta dalam sembilan bulan ini,
di samping 750 pekerja internasional dan 12.000 pekerja nasional di
Afrika Barat.
Sumber : BBC
Yen Menguat Seiring Meningkatnya Ketengangan di Ukraina
BESTPROFIT FUTURES (29/8) - Yen
menguat terhadap sebagian besar mitra utama seiring meningkatnya
ketegangan antara Rusia dan Ukraina mendorong permintaan untuk aset
haven.
Mata
uang Jepang memangkas kenaikan terhadap dolar pasca laporan menunjukkan
ekonomi AS tumbuh lebih cepat dari perkiraan pada kuartal kedua. Yen
menguat seiring presiden Ukraina mengadakan pertemuan dengan dewan
keamanan, sementara rubel Rusia melemah. Euro mendekati level 11-bulan
terendahnya terhadap dolar sebelum data inflasi zona euro dirilis besok
sementara Krona Swedia turun tajam dalam delapan pekan terakhir terhadap
mata uang bersama pasca penjualan ritel mengalami penurunan.
Yen
menguat sebesar 0,2 persen ke level 103,70 per dolar pukul 16:18 di New
York. Mata uang Jepang naik sebesar 0,3 persen ke level 136,71 per
euro. Euro merosot sebesar 0,1 persen ke level $ 1,3183.
Sumber: Bloomberg
Emas Naik ke Level Satu Pekan Tertinggi Akibat Ketengangan di Ukraina
BESTPROFIT FUTURES (29/8) - Emas
berjangka naik ke level tertingginya dalam lebih dari sepekan terakhir
akibat meningkatnya ketegangan di Ukraina sehingga mendorong permintaan
aset haven. Perak naik.
Presiden
Ukraina Petro Poroshenko berjanji untuk meningkatkan pertahanan
negaranya terhadap apa yang sebelumnya ia disebut "de facto" dari
serbuan Rusia pasca separatis pro-Rusia meningkatkan serangan di wilayah
timur. AS mengatakan Rusia mungkin mengarahkan serangan, dan Perancis
dan Jerman mengancam pemerintah Presiden Vladimir Putin dengan sanksi
lebih lanjut.
Bullion
telah naik sebesar 7,3 persen tahun ini akibat kekerasan yang terjadi
di Eropa Timur dan Timur Tengah menghidupkan kembali daya beli investor.
Penguatan menentang perkiraan bearish dari bank termasuk Goldman Sachs
Group Inc, dan emas telah mengungguli langkah-langkah komoditas yang
luas, ekuitas global dan Treasuries pada tahun 2014.
Emas
berjangka untuk pengiriman Desember naik sebesar 0,5 persen untuk
menetap di level $1,290.40 pukul 1:50 di Comex New York, setelah
menyentuh level $1,297.60, tertinggi untuk kontrak teraktif sejak 20
Agustus lalu.
Logam
mulia mengupas keuntungan pasca sebuah laporan pemerintah menunjukkan
ekonomi AS berkembang lebih dari perkiraan sebelumnya pada kuartal
kedua. Harga emas turun sebesar 3 persen pada Juli kemarin di tengah
kekhawatiran bahwa pertumbuhan yang lebih cepat akan mendorong Federal
Reserve untuk menaikkan suku bunga, meredamnya permintaan untuk nilai
lindung inflasi. (izr)
Sumber: Bloomberg
Bursa Saham AS Ditutup Turun Terkait Konflik Di Ukraina
BESTPROFIT FUTURES (29/8) - Saham-saham
AS turun mengirim Indeks Standard & Poor 500 di bawah level 2.000
terkait kekerasan di Ukraina dan pendapatan ritel yang mengecewakan
membayangi data yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi melebihi dari
perkiraan.
Indeks S & P 500
turun sebesar 0,2 persen ke level 1,996.9 pukul 16:00 di New York,
memangkas penurunan sebelumnya sebesar 0,5 persen. Indeks Dow Jones
Industrial Average melemah sebesar 41,67 poin, atau 0,2 persen, ke level
17,080.34.
Indeks ekuitas AS
rebound sekitar 4,6 persen dari level tiga bulan terendahnya sejak 7
Agustus lalu terkait spekulasi Federal Reserve akan mempertahankan
tingkat suku bunga ultra rendahnya seiring menguatnya perekonomian.
Indeks S & P 500 ditutup menembus level 2.000 untuk pertama kalinya
pada 26 Agustus kemarin. (knc)
Sumber : Bloomberg
Wednesday, 27 August 2014
Ekspor Nonmigas Ke Jepang Dilaporkan Naik, Data Agustus
Ekspor nonmigas ke negara Jepang menurut
laporan Badan Pusat Statistik (BPS) terkini menunjukkan kinerja yang
membaik dan perkembangan tersebut ditunjukkan dengan adanya kenaikan
pada nilai ekspor nonmigas. Nilai pada bulan Juni dilaporkan dapat
mencapai nilai 1214.4 juta Dollar AS .
Sementara itu pada bulan sebelumnya
ekspor nonmigas ke negara tersebut hanya mencapai nilai 1161.8 juta
Dollar AS. Dengan demikian kinerja ekspor nonmigas pada periode tersebut
mengalami peningkatan sebesar + 52.60 juta Dollar AS, atau naik sebesar
+ 4.52 %.
Data terkini dari Badan Pusat Statistik
juga menunjukkan bahwa ekspor nonmigas dari awal tahun ini sampai bulan
Juni secara total mencapai angka 7108.3 juta Dollar AS. Perkembangan
tersebut menunjukkan adanya penurunan sebesar -1042 juta Dollar AS atau
turun sekitar -12.78 %, dimana pada periode yang sama tahun lalu hanya
mencapai nilai 8150.3 juta Dollar AS.
Indikator fundamental ekonomi GfK German
Consumer Climate dilaporkan turun ke angka 8.6 dari nilai pada periode
sebelumnya yaitu 8.9. Penurunan tersebut menunjukkan performa yang lebih
buruk dari estimasi sejumlah ekonom, yang memperkirakan akan tetap
berada di angka 8.9. Nilai tukar Euro terpantau bergerak turun merespon
perkembangan tersebut.
Sumber : Vibiznews
Impor Nonmigas Dari Jepang Dilaporkan Meningkat, Rilis BPS Agustus
Perkembangan impor nonmigas dari negara
asal Jepang mengacu kepada laporan Badan Pusat Statistik (BPS) terkini
menunjukkan kenaikan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kenaikan pada
nilai impor nonmigas dari negara tersebut dimana nilai pada bulan Juni
dilaporkan dapat mencapai angka sekitar 1529.2 juta Dollar AS (CIF).
Sementara itu kinerja impor nonmigas pada
bulan sebelumnya hanya mencapai nilai 1257.6 juta Dollar AS . Dengan
demikian kinerja impor nonmigas pada rentang waktu Mei – Juni mengalami
peningkatan sebesar + 271.6 juta Dollar AS, atau sekitar + 21.59 %.
Laporan terkini dari Badan Pusat
Statistik juga menunjukkan bahwa impor nonmigas dari awal tahun ini
sampai bulan Juni secara total mencapai nilai 8672 juta Dollar AS. Data
ini menunjukkan adanya penurunan sebesar -1089.8 juta Dollar AS atau
sekitar -11.16 %, dimana pada periode yang sama tahun lalu hanya
mencapai nilai 9761.8 juta Dollar AS.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting mengemukakan bahwa pada analisa kurs BI hari ini Yen Jepang
terpantau bergerak melemah sekitar -2.19 % terhadap mata uang Rupiah
pada perdagangan valas dari awal Jui hingga pekan ini.
Sumber : Vibiznews
Emas Turun untuk kali Kedua dalam Tiga Hari Terkait Kurangnya Minat Investor
BESTPROFIT FUTURES (28/8) - Emas
berjangka turun untuk kedua kalinya dalam tiga hari terakhir terkait
tanda-tanda memudarnya permintaan investor untuk logam sebagai aset
alternatif.
Pengelolaan
uang telah memangkas spekulasi mereka pada reli emas dalam tiga dari
empat pekan terakhir, dan open interest di New York berjangka dan harga
opsi mendekati level terendah dalam lima tahun terakhir, data dari
pemerintah AS menunjukkan. Indeks Standard & Poor 500 mendatar pasca
penutupan di atas level 2.000 untuk pertama kalinya kemarin.
Emas
berjangka untuk pengiriman Desember turun sebesar 0,1 persen untuk
menetap di level $1,283.40 per ons pada pukul 1:44 di Comex di New York.
Harga emas menyentuh level $1,273.40 pada 21 Agustus lalu, terendah
sejak Juni lalu.
Harga emas telah meningkat 6,7 persen tahun ini karena kekerasan di Ukraina mendorong permintaan aset haven.
Perak berjangka untuk pengiriman Desember naik sebesar 0,1 persen ke level $19,475 per ons di Comex.
Di
New York Mercantile Exchange, platinum berjangka untuk pengiriman
Oktober naik kurang dari 0,1 persen ke level $1,419.90 per ons.
Palladium berjangka untuk pengiriman Desember melonjak sebesar 0,5
persen ke level $ 894,70 per ons.
Kepemilikan
reksadana berbasis paladium yang ditransaksikan dibursa terbesar
kemarin tergelincir 3,8 metrik ton menjadi 91,6 ton, penurunan terbesar
sejak 2007 lalu, ketika data yang dihimpun oleh Bloomberg dimulai. Aset
naik ke rekor tertingginya sebesar 95,9 ton pada 4 Agustus lalu. (izr)
Sumber: Bloomberg
Euro Menguat Dari level 11 Bulan Terendahnya
BESTPROFIT FUTURES (28/8) - Euro
naik dari level terendahnya dalam hampir satu tahun terakhir karena
dinginnya spekulasi bahwa Bank Sentral Eropa akan menambah stimulus
moneter lebih lanjut pada pertemuannya pekan depan.
Mata
uang 18-negara (Euro) naik untuk pertama kalinya dalam empat hari
terakhir terhadap dolar pasca sebuah laporan Reuters yang mengutip
sumber dari pejabat ECB yang tidak dikenal mengatakan bahwa bank sentral
tidak mungkin untuk menambah stimulus kecuali laporan inflasi Agustus
menimbulkan risiko deflasi. Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble
mengatakan kemarin bahwa komentar oleh Presiden ECB Mario Draghi
mengadvokasi dukungan untuk kebijakan fiskal zona euro yang
"over-ditafsirkan." Mata uang Selandia Baru menguat, sementara lira
Turki naik ke level tertingginya dalam dua pekan terakhir.
Euro
menguat sebesar 0,2 persen ke level $1,3195 pukul 14:41 di New York
pasca jatuh ke level $1,3153, level terendah sejak 6 September lalu.
Euro naik sebesar 0,1 persen ke level 137,12 yen. Dolar melemah sebesar
0,1 persen ke level 103,92 yen setelah menyelesaikan kenaikan selama
tujuh hari terakhir itu penguatan terpanjang sejak Juli lalu. (izr)
Sumber: Bloomberg
Saham AS Kehilangan Momentum Seiring Valuasi
BESTPROFIT FUTURES (28/08) - Rally saham yang mendorong Indeks Standard & Poor 500 tembus level 2.000 kehilangan sedikit momentumnya saat ini.
Indeks
S & P 500 naik sebesar 0,1 poin ke level 2,000.12 pukul 04:00 waktu
New York dengan sekitar jumlah yang sama saham naik seiring dengan
saham yang turun. Sekitar 4,2 miliar saham ditransaksikan di bursa AS,
yang merupakan volume perdagangan terendahnya sejak 3 Juli lalu, rilis
data yang disurvei oleh Bloomberg.
Pasar
global terlampaui diatas krisis di Ukraina, Jalur Gaza dan Irak karena
para investor memperbaharui spekulasi stimulus yang akan menghidupkan
kembali pertumbuhan ekonomi. Aksi unjuk rasa dari Brasil hingga Jepang
dan Indeks AS menembus level diatas 2.000 untuk pertama kalinya telah
mengirim nilai ekuitas global ke rekor baru tertingginya sebesar $ 66
triliun.
Indeks
S & P 500 naik hampir 5 persen sejak 7 Agustus lalu, didorong oleh
spekulasi bahwa Federal Reserve akan tetap mempertahankan tingkat suku
bunga ultra rendahnya karena menguatnya ekonomi. Presiden Bank Sentral
Eropa Mario Draghi juga telah mengisyaratkan para pembuat kebijakan
dapat mempertimbangkan memperkenalkan rencana pembelian aset. (knc)
Sumber : Bloomberg
Tuesday, 26 August 2014
Rilis BPS Agustus, Ekspor Nonmigas Ke Negara Utama Lainnya Dilaporkan Turun
Ekspor nonmigas tujuan Negara Utama
Lainnya menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS) terkini ,
menunjukkan perkembangan melemah. Hal tersebut ditunjukkan dengan
berkurangnya nilai ekspor nonmigas ke negara-negara ini, dimana nilai
pada bulan Juni dilaporkan hanya mencapai nilai 5992.5 juta Dollar AS .
Sementara itu pada bulan sebelumnya
ekspor nonmigas ke negara tersebut dapat mencapai nilai 6105.2 juta
Dollar AS. Dengan demikian kinerja ekspor nonmigas pada periode Mei –
Juni mengalami pelemahan sebesar -112.7 juta Dollar AS, atau berkurang
sebesar -1.84 %.
Laporan terbaru dari BPS juga menunjukkan
bahwa ekspor nonmigas dari awal tahun ini sampai bulan Juni secara
total mencapai nilai 36532.2 juta Dollar AS. Perkembangan tersebut
menunjukkan adanya penurunan sebesar -2271.8 juta Dollar AS atau sekitar
sekitar -5.85 %, dimana pada periode yang sama tahun lalu mencapai
nilai 38804 juta Dollar AS.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting mengemukakan bahwa pada analisa kurs BI hari ini Dollar
Amerika Serikat terpantau bergerak naik sekitar 0.28 % terhadap mata
uang Rupiah pada perdagangan valas dari awal Juni hingga pekan ini.
Sumber : Vibiznews
Impor Nonmigas Dari Negara Utama Lainnya Dilaporkan Naik, Data BPS Agustus
BESTPROFIT FUTURES (27/8) - Perkembangan impor nonmigas dari Negara
Utama Lainnya mengacu kepada laporan Badan Pusat Statistik (BPS) terkini
menunjukkan meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kenaikan pada
nilai impor nonmigas dari negara-negara tersebut dimana nilai pada bulan
Juni dilaporkan dapat mencapai angka sekitar 6947.6 juta Dollar AS
(CIF).
Sementara itu kinerja impor nonmigas pada
bulan sebelumnya hanya mencapai nilai 6114.7 juta Dollar AS . Dengan
demikian kinerja impor nonmigas pada rentang waktu Mei – Juni mengalami
peningkatan sebesar + 832.90 juta Dollar AS, atau sekitar + 13.62 %.
Laporan terkini dari Badan Pusat
Statistik juga menunjukkan bahwa impor nonmigas dari awal tahun ini
sampai bulan Juni secara total mencapai nilai 38594.2 juta Dollar AS.
Data ini menunjukkan adanya penurunan sebesar -1399.3 juta Dollar AS
atau sekitar -3.49 %, dimana pada periode yang sama tahun lalu hanya
mencapai nilai 39993.5 juta Dollar AS.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting mengemukakan bahwa pada analisa kurs BI hari ini Dollar
Amerika Serikat terpantau bergerak naik sekitar 0.28 % terhadap mata
uang Rupiah pada perdagangan valas dari awal Juni hingga pekan ini.
Sumber : Vibiznews
Euro Melemah ke Level Terendah dalam Hampir Satu Tahun Terakhir
BESTPROFIT FUTURES (27/8) - Euro
jatuh ke level terendahnya dalam hampir setahun terakhir terhadap dolar
terkait dengan spekulasi Bank Sentral Eropa (ECB) yang akan
meningkatkan stimulus moneternya sementara AS bergerak ke arah kenaikan
suku bunga.
Greenback
ditransaksikan pada hampir di level enam bulan tertingginya terhadap
sekeranjang mata uang utama seiring kepercayaan konsumen AS secara tidak
terduga meningkat. Dolar Selandia Baru turun ke level terendahnya dalam
enam bulan terakhir pasca neraca perdagangan negara mengalami defisit.
Lira Turki naik terkait tanda-tanda bank sentral dapat menghentikan
pelonggaran moneternya dan riil Brasil naik di tengah spekulasi jajak
pendapat pemilih yang akan menunjukkan berkurangnya dukungan untuk
presiden incumbent. ECB akan mengadakan pertemuan kebijakan pada pekan
depan.
Euro
turun sebesar 0,1 persen ke level $ 1,3176 pukul 03:31 di New York,
menyentuh level terendahnya sejak 9 September lalu, euro ditransaksikan
turun 0,1 persen ke level 137,11 yen. Sementara itu, dolar stagnan pada
level 104,06 yen. (izr)
Sumber: Bloomberg
Emas Naik Tajam dalam Dua Pekan Akibat Ketegangan di Ukraina Tingkatkan Permintaan
BESTPROFIT FUTURES (27/8) - Emas
naik tajam dalam lebih dari dua pekan terakhir karena meningkatnya
ketegangan perbatasan antara Ukraina dan Rusia, meningkatkan permintaan
logam mulia sebagai lindung nilai.
Presiden
Rusia Vladimir Putin memulai pembicaraan hari ini dengan Presiden
Ukraina, Petro Poroshenko. Ukraina mengatakan bahwa 12 prajurit dan 200
pemberontak tewas dalam 24 jam terakhir.
Tahun
ini, emas telah naik sebesar 6,9 persen terkait turbulensi geopolitik
di wilayah Gaza, Irak dan Eropa Timur menambah tanda-tanda perlambatan
pertumbuhan ekonomi global. Konflik antara pemerintah Ukraina dan
separatis pro-Rusia telah menewaskan lebih dari 2.000 orang sejak Putin
mencaplok Crimea pada Maret lalu.
Emas
berjangka untuk pengiriman Desember naik sebesar 0,5 persen untuk
menetap di level $1,285.20 per ons pada pukul 1:40 siang di Comex New
York, kenaikan terbesar untuk kontrak teraktif sejak 6 Agustus lalu.
Volume perdagangan sebesar 21 persen di bawah level RSI 100 hari untuk
hari ini, data yang dihimpun oleh Bloomberg menunjukkan.
Sementara
itu, bullion telah merosot ke level terendahnya dalam dua bulan
terakhir di level $1,273.40 pada 21 Agustus lalu, terkait kekhawatiran
bahwa Federal Reserve yang akan menaikkan suku bunga acuannya lebih
cepat dari yang diharapkan. Ketua Fed Janet Yellen mengatakan dalam
sebuah forum di Jackson Hole, Wyoming, pada hari berikutnya bahwa jika
kemajuan dalam pasar tenaga kerja "terus meningkat daripada yang
diantisipasi," kenaikan suku bunga dapat dilaksanakan lebih cepat dari
saat ini diharapkan, dan kenaikan lebih lanjut bisa lebih cepat. (izr)
Sumber: Bloomberg
Rally Saham AS Mengangkat S & P 500 Tembus Level 2.000
BESTPROFIT FUTURES (27/8) - Saham-saham
AS naik mengirimkan Indeks Standard & Poor 500 tembus level 2.000,
seiring laporan menunjukkan ke level tertingginya terhadap melonjaknya
pesanan barang tahan lama dan kepercayaan konsumen secara tak terduga
meningkat.
Indeks S & P 500
naik sebesar 0,1 persen ke level 2,000.05 pukul 04:00 waktu New York.
Indeks Dow Jones Industrial Average menguat sebesar 29,76 poin, atau 0,2
persen, ke level 17,106.63 pada hari ini, yang merupakan level
tertingginya sepanjang masa hari ini.
Rilis data hari ini
menunjukkan pesanan untuk barang tahan lama AS melonjak sebesar 23
persen pada bulan Juli lalu seiring melonjaknya pemesanan untuk pesawat
komersial. Sebuah pertunjukan udara di Inggris membantu mendorong
lonjakan sebesar 318 persen dalam pesanan pesawat komersial, yang
merupakan kenaikan terbesarnya sejak Januari 2011 lalu. Pesanan untuk
barang modal non-militer termasuk pesawat komersial pada bulan lalu
mengalami penurunan sebesar 0,5 persen diikuti peningkatan pada bulan
Juni lalu sebesar 5,4 persen.
Indeks kepercayaan
konsumen dari Dewan Konferensi menguat sebesar 92,4 pada bulan ini,
level tertingginya sejak Oktober 2007 silam, direvisi dari level
sebelumnya sebesar 90,3, menurut kelompok riset swasta.
Indeks S & P 500
melonjak selama tiga minggu terakhir dan lebih dari $ 1 triliun telah
ditambahkan ke nilai ekuitas Amerika merupakan level terendahnya dalam
dua bulan terakhir sejak 7 Agustus kemarin di tengah spekulasi bank
sentral yang akan terus mempertahankan tingkat suku bunga mendekati nol
terkait meningkatnya perekonomian. (knc)
Sumber : Bloomberg
Monday, 25 August 2014
Indeks Kurs Euro Mengalami Tekanan (26/08/14)
Pada pergerakan forex dini hari ini ( 26
Agustus ), indeks kurs Euro secara umum menunjukkan pergerakan turun
terhadap beberapa mata uang utama lainnya setelah dibuka pada 108.05 di
awal perdagangan (00.00 GMT), mata uang tersebut telah turun sekitar -19
pips atau sekitar -0.17 % dan pada saat berita ini diturunkan nilai
bergulir terpantau berada pada 107.86.
Sentimen negatif terhadap Euro nampak
menguat setelah Ifo Institute for Economic Research melaporkan kepada
publik bahwa terjadi pelemahan pada iklim bisnis di Jerman, melebihi
dugaan sebelumnya
Perkembangan tersebut ditunjukkan dengan
penurunan pada indikator fundamental German Ifo Business Climate yang
melemah 106.3 dari nilai pada periode sebelumnya yaitu 108. Laporan yang
kurang menguntungkan tersebut menunjukkan kinerja yang lebih rendah
dari estimasi sejumlah ekonom, yang memperkirakan hanya akan turun ke
angka 107.1. Mata uang Euro terpantau bergerak melemah merespon
perkembangan tersebut.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting mengemukakan analisis fundamental forex harian kurs Euro
bahwa range normal indeks Euro pada hari ini diperkirakan akan memiliki
level support pada kisaran 108.07 dan level resistance pada kisaran
108.45.
Sumber : Vibiznews
Subscribe to:
Posts (Atom)