Thursday 16 October 2014

Ekuitas AS Pangkas Pelemahan, Bursa Saham Jepang Dibuka Menguat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/10) - Bursa Saham Jepang menguat, memangkas penurunan mingguan ke-3, setelah ekuitas AS memangkas  penurunan dan yen menahan penurunan setekah James Bullard dari Federal Reserve menyatakan bahwa pemerintah semestinya mempertimbangkan penundaan diakhirinya pembelian obligasi.

Indeks Topix catat gain 0.2% ke level 1,197.87 pukul 9:01 pagi waktu Tokyo, memangkas penurunan pekan ini sebesar 3.7%. Kemarin indeks acuan tersebut mengalami penurunan 11% dari level 6 tahun tertingginya yang tercatat pada 25 September lalu. Indeks Nikkei 225 Stock Average menguat 0.3% ke level 14,789.02. Kemarin Indeks Berjangka Standard & Poor 500 menguat 0.3% setelah acuan ekuitas tersebut ditutup stagnan. Sementara yen berada pada level 106.35 setelah kemarin turun 0.4%.

Saham-saham global telah mengalami penurunan lebih dari $3.2 triliun pada Oktober ini ditengah kekhawatiran bahwa pemulihan ekonomi AS sedang melambat akibat rencana Federal Reserve guna mengakhiri pelonggaran kuantitatif pada bulan ini dan adanya resiko resesi di Eropa. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Saham AS Berfluktuatif Seiring Obligasi, Dolar Hapus Keuntungan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/10) - Obligasi dan dolar hapus keuntungan sementara saham AS berfluktuasi pasca seorang pejabat Federal Reserve mengatakan bank sentral harus mempertimbangkan kembali untuk menunda mengakhiri program pembelian obligasi.
Indeks Standard & Poor 500 turun sebesar 0,3 persen pukul 12:32 siang di New York, pasca turun sebanyak 1,5 persen sebelumnya. Indeks Russell 2000 naik sebesar 0,4 persen. Obligasi imbal hasil tenor 10-tahun naik 2 basis poin menjadi 2,16 persen, membalikkan penurunan sebelumnya. Indeks Stoxx Europe 600 Index merosot sebesar 0,4 persen, pasca jatuh sebanyak 2,9 persen. Minyak West Texas Intermediate (WTI) berfluktuasi setelah turun di bawah level $80 untuk pertama kalinya sejak Juni 2012 lalu. Indeks Dollar Spot Bloomberg stagnan setelah sebelumnya naik 0,4 persen.
Presiden The Fed Bank St Louis James Bullard mengatakan bank sentral harus mempertimbangkan kembali untuk menunda akhir pembelian obligasi untuk menghentikan penurunan ekspektasi inflasi. Rilis data hari ini menunjukkan klaim pengangguran secara tak terduga turun pada pekan lalu ke level terendah dalam 14 tahun terakhir, sementara produksi industri naik pada bulan September lalu, meningkat tajam hampir dalam dua tahun terakhir.  
Dalam sebuah wawancara hari ini dengan Bloomberg News, Bullard mengatakan fundamental ekonomi AS tetap kuat dan ia menyalahkan gejolak pasar terkait penurunan peringkat terhadap prospek ekonomi Eropa.  (izr)
Sumber: Bloomberg

Wednesday 15 October 2014

Dolar Memperpanjang Penurunan Terhadap Yen; Aussie Melemah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/10) - Dolar melemah terhadap yen dan memperpanjang penurunan terbesarnya dalam 6 bulan terakhir, menurut JPMorgan Chase & Co, dengan pasar global bergolak oleh kekhawatiran bahwa pertumbuhan dan inflasi melambat.
Indeks Spot Dollar Bloomberg mengalami penurunan karena para pedagang mendorong kembali harapan untuk Federal Reserve kenaikan suku bunga pertama sampai Desember 2015 mendatang, setelah awal bulan ini melihat kenaikan pada bulan Juli. Sementara mata uang yen menguat untuk hari keenam terhadap 9 mata uang utama seiring kontrak berjangka mengisyaratkan saham Asia akan turun setelah Indeks Standard & Poor 500 kemarin menyentuh level 6 bulan terendahnya. Mata uang Dolar Australia jatuh seiring kemarin kenaikan sebesar 1,3 persen pada spekulasi tidak beralasan.
Dolar sedikit berubah pada level 106,01 yen pada pukul 08:50 waktu Tokyo setelah sebelumnya turun sebesar 1,1 persen kemarin, penurunan terbesarnya sejak 8 April lalu. Dollar AS naik sebesar 0,1 persen ke level $ 1,2825 per euro setelah kemarin melemah sebesar 1,4 persen. Mata uang Jepang berada di level 135,94 per euro.
Indeks Dolar Bloomberg sedikit berubah pada level 1,060.46, setelah kemarin merosot sebesar 0,7 persen, yang merupakan penurunan terbesarnya sejak 6 Oktober lalu. Hedge fund dan spekulan besar lainnya telah menaikkan spekulasi laba bersih dolar bullish terhadap 8 mata uang utama ke rekor 313.878 kontrak pada 7 Oktober, menurut data dari Commodity Futures Trading Commission yang berbasis di Washington. (knc)
Sumber : Bloomberg

WTI Perpanjang Penurunan Ditengah Kenaikan Pasokan Minyak di AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/10) - Minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) memperpanjang penurunannya dari level terendahnya dalam lebih dari 2 tahun terakhir ditengah spekulasi bahwa kenaikan pasokan minyak di AS menambah pasokan minyak global yang memicu harga memasuki situasi pasar bearish.

Kontrak berjangka minyak turun sebesar 1.5% di New York, turun untuk ke-7 kalinya dalam 8 hari terakhir. Pekan lalu pasokan minyak mentah AS naik sebesar 10.2 juta barel, menurut rilis data dari API (American Petroleum Institute) kemarin yang berdasarkan data dari Bain Energy. Rilis data oleh pemerintah hari ini diproyeksikan akan menunjukkan pasokan minyak mentah naik 2.45 juta, menurut survei Bloomberg News.

WTI untuk pengiriman bulan November turun sebesar $1.22 ke level $80.56 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada pada level $80.74 pukul 10:41 pagi waktu Sydney. Kemarin kontrak turun 0.1% ke level $81.78, level harga penutupan terendah sejak Juni 2012 lalu. Volume semua kontrak berjangka diperdagangkan sebesar 62% diatas 100 hari rata-rata. Sepanjang tahun 2014 ini harga telah mengalami penurunan sebesar 18%.

Brent untuk penyelesaian November tergelincir sebesar $1.26 atau 1.5% ke level $83.78 per barel di Bursa ICE Futures Europe, London, level harga penutupan terendah sejak November 2010 lalu. Acuan minyak mentah Eropa tersebut mengakhiri sesi lebih tinggi sebesar $2 dibanding WTI. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Emas Catat Reli Terpanjangnya Dalam 2 Bulan Terakhir

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/10) - Emas catat reli terpanjangnya sejak Agustus lalu karena melemahnya ekonomi global dan merosotnya ekuitas AS sehingga menghidupkan kembali permintaan untuk logam sebagai aset haven.
Lebih dari $970 juta telah masuk ke nilai produk yang diperdagangkan di bursa global yang didukung oleh bullion bulan ini. Emas telah meningkat pascas para pejabat Federal Reserve mengindikasikan lemahnya ekspansi asing menimbulkan risiko terhadap prospek pemulihan ekonomi AS. Penjualan ritel Amerika turun lebih dari perkiraan pada September lalu, rilis data pemerintah menunjukkan hari ini.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember naik sebesar 0,9 persen di tutup di level $1,244.80 per ons pada pukul 1:42 di Comex di New York, kenaikan berturut-turut dan rally terpanjang sejak 14 Agustus lalu. Perdagangan lebih dari dua kali lipat moving average untuk masa lalu 100 hari untuk hari ini, data yang dikumpulkan oleh Bloomberg menunjukkan.
Harga naik emas 2,4 persen pekan lalu, tertinggi sejak Juni lalu. Sementara itu, risalah dari pertemuan the Fed pada bulan September yang dirilis 8 Oktober kemarin menyorot berkembangnya kekhawatiran bahwa penguatan dolar dapat merugikan eksportir. Para pembuat kebijakan mempertahankan janjinya untuk mempertahankan tingkat suku bunga ultra rendahnya untuk "waktu yang cukup."  (izr)
Sumber: Bloomberg

Indeks Topix Jepang Menuju Koreksi Seiring Yen Menguat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/10) - Saham-saham Jepang melemah, menyeret Indeks Topix menuju koreksi, pasca yen menguat ke level tertingginya sejak April lalu dan penjualan ritel AS turun melampaui perkiraan.
Indeks Topix melemah sebesar 1,8 persen ke level 1,201.85 pada pukul 09:01 waktu Tokyo. Indeks tersebut ditutup pada tingkat ini akan mengalami penurunan sekitar 11 persen dari level 6 tahun tertingginya pada 25 September lalu. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun sebesar 1,9 persen ke level 14,794.18 hari ini.
Penutupan pada Indeks Topix dalam 3 pekan terakhir menghapus kenaikan untuk tahun ini setelah sebelumnya mengalami lonjakan sebesar 51 persen mengalahkan dunia pada tahun 2013 lalu. Saham AS kemarin melemah seiring laporan menunjukkan penurunan penjualan ritel, sementara indeks ekuitas Jepang telah diterpa kekhawatiran pemerintah yang mungkin akan menaikkan pajak konsumsi sebesar 10 persen dari sebelumnya sebesar 8 persen pada April lalu dan bahwa melambatnya pertumbuhan ekonomi China.
Penjualan ritel di AS turun melebihi perkiraan pada bulan September, yang menandakan konsumen mengambil nafas. Laporan lain menunjukkan manufaktur di The Fed Bank wilayah New York melambat lebih dari yang diperkirakan pada bulan Oktober. Indeks Empire State bank anjlok menjadi 6,2 dari level tertingginya hampir lima tahun terakhir dari 27,5 pada bulan September. (knc)
Sumber : Bloomberg

Melemahnya Data Ekonomi Picu Aksi Jual, Saham AS Ditutup Turun

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/10) - Indeks acuan saham AS turun ke level terendah dalam enam bulan terakhir karena saham perbankan turun pasca melaporkan laba penjualan ritel yang menurun sehingga meningkatkan kembali kekhawatiran terhadap perekonomian AS, sementara tenaga kesehatan AS kedua yang terjangkit virus Ebola di Texas.
Indeks S&P 500 turun sebesar 0,8 persen ke level 1,862.50 pukul 04:00 sore di New York, memangkas penurunan sebelumnya sebesar 3 persen yang menandai intraday turun tajam sejak 2011 lalu. Indeks tersebut memangkas gain untuk tahun ini kurang dari 0,8 persen dan telah turun dari level tertinggi pada 18 September lalu sebesar 7,4 persen. Dow Jones Industrial Average turun 173,58 poin, atau 1,1 persen, ke level 16,141.61 pasca turun sebesar 460 poin. Sementara Indeks Russell 2000 naik sebesar 1 persen. (vck)
Sumber: Bloomberg

Tuesday 14 October 2014

Indeks Euro Melemah , Isyarat Rally Kembali Pudar (15/10/14)

BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/10) - Euro pada hari ini (15 Oktober 2014) bergerak melemah terhadap beberapa mata uang utama. Harga pembukaan berada pada 106.38 di awal perdagangan (00.00 GMT), indeks mata uang tersebut telah turun sekitar -15 pips atau sekitar -0.14 % dan nilai bergulir terpantau berada di 106.23.
Sentimen negatif terhadap saham unggulan di bursa Eropa nampak menguat setelah Zentrum fur Europaische Wirtschaftsforschung (ZEW) menyampaikan bahwa keyakinan investor dan analis institusional anlok dan mengalami penurunan.
Perkembangan tersebut ditunjukkan dengan merosotnya indikator ekonomi German ZEW Economic Sentiment yang berkurang ke angka -3.6 dari nilai pada periode sebelumnya yaitu 6.9. Informasi yang kurang menggembirakan tersebut menunjukkan performa yang lebih buruk dari estimasi sejumlah ekonom, yang memperkirakan hanya akan turun ke angka 0.2.
Analyst Vibiz Research Center mengemukakan analisis fundamental forex harian kurs Euro bahwa range normal indeks Euro pada hari ini diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 105.91 dan level resistance pada kisaran 106.65.

Sumber : Vibiznews

Emas Turun dari Level 4 Pekan Tertinggi Akibat Penguatan Dolar

BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/10) - Emas tergelincir pada Selasa karena harga minyak mentah turun dan rebound dolar mendorong pasar bullion untuk mengambil nafas pasca reli baru-baru ini.
Pasar energi merosot lebih lanjut pada Selasa, dengan AS dan minyak mentah berjangka Brent keduanya jatuh lebih dari 4 persen pasca pengawas energi Barat memangkas estimasi permintaan minyak tahun ini dan berikutnya.
Kecemasan tentang pertumbuhan ekonomi global yang melambat juga mengirimkan obligasi imbal hasil AS tenor 30-tahun berada di bawah level 3 persen untuk pertama kalinya sejak Mei 2013 lalu, sedangkan obligasi imbal hasil AS acuan tenor 10-tahun jatuh ke level terendah dalam 16-bulan terakhir di level 2,18 persen.
Spot emas turun 0,3 persen ke level $1,232.75 per ons pukul 2:34 waktu setempat pasca menyentuh level tertinggi dalam empat pekan terakhir dari level $ 1,237.90 per ons.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember mengungguli spot di COMEX AS, ditutup naik $ 4,30 per ons ke level $ 1,234.30 omset lebih rendah dari biasanya.
Dolar rebound terhadap sejumlah mata uang utama pasca data ekonomi yang lemah dari zona euro dan Inggris menggarisbawahi kesehatan relatif dari ekonomi AS. (izr)
Sumber: Bloomberg

Rilis Data Ekonomi Eropa Menunjukan Resiko Perlambatan, Dolar Menguat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/10) - Dolar meningkat tajam terhadap euro dalam lebih dari sepekan terakhir seiring tanda-tanda pertumbuhan yang goyah di Eropa kontras dengan membaiknya ekonomi AS.
Mata uang euro turun pasca laporan menunjukkan produksi industri di eropa merosot dan pemerintah Jerman memangkas prospek ekonomi untuk tahun ini dan berikutnya. Pound jatuh terhadap sebagian besar mata uang utama seiring laporan menunjukkan laju inflasi Inggris turun ke level terendah dalam lima tahun terakhir. Yen menguat terhadap sebagian besar mata uang utama terkait permintaan aset haven, sementara dolar Kanada mencapai level terendahnya sejak Juli 2009 lalu seiring penurunan harga minyak mentah turun.
Dolar menguat sebesar 0,8 persen ke level $1,2647 per euro pada pukul 3:43 sore waktu New York, gain intraday terbesar sejak 3 Oktober lalu dan rebound dari penurunan sebesar 1 persen kemarin. Greenback naik sebesar 0,2 persen ke level 107,03 yen. Yen menguat sebesar 0,7 persen ke level 135,36 per euro.
Dolar memangkas penurunan dari kemarin dipicu oleh Federal Reserve komentar bahwa pertumbuhan global lebih lambat yang mungkin akan menunda kenaikan suku bunga AS. Ekonomi AS akan meningkat sebesar 2,2 persen tahun ini dan 3 persen pada tahun 2015 mendatang, menurut survei Bloomberg News. Kawasan euro akan tumbuh 0,8 persen dan 1,3 persen, sementara Jepang akan meningkat 1 persen pada 2014 dan 1,2 persen pada tahun berikutnya, survei memprediksi. (izr)
Sumber: Bloomberg

Penurunan Obligasi Tenor 30 Tahun dibawah 3% Angkat Saham AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/10) - Saham AS naik, dipimpin oleh reli saham lapis kedua, spekulasi terburuk aksi jual selama tiga hari terakhir sejak 2011 lalu sudah berlebihan. Minyak memperpanjang penurunannya dan obligasi imbal hasil 30-tahun turun di bawah 3 persen untuk pertama kalinya sejak 2013 lalu.
Indeks Standard & Poor 500 naik sebesar 1,2 persen ke level 1,897.37 pukul 12:13 siang di New York, pasca anjlok sebesar 4,8 persen selama tiga sesi sebelumnya. Indeks Russell 2000 meningkat sebesar 2,4 persen, terbesar sejak Mei. Obligasi tenor 30-tahun turun 3 basis poin menjadi 2,99 persen di tengah spekulasi Federal Reserve yang akan mendorong kembali waktu terkait kenaikan suku bunga. Dolar menguat terhadap sebagian besar mata uang utama. Minyak mentah Brent turun 2,2 persen.
Sekitar $744 miliar telah keluar dari ekuitas AS sejak 8 Oktober lali di tengah kekhawatiran melambatnya pertumbuhan global yang bisa melukai perekonomian seiring the Fed menarik upaya stimulus. Rilis data di Eropa hari ini menunjukkan harga konsumen di Swedia dan Spanyol jatuh, laju inflasi Inggris melambat menuju lima tahun terendahnya dan tingkat kepercayaan investor Jerman turun untuk bulan ke-10. Sementara itu, saham Citigroup Inc melonjak sebesar 2,7 persen seiring naiknya pendapatan perdagangan obligasi dan meningkatnya pinjaman. (izr)
Sumber: Bloomberg

Saham Jepang Naik Pertama Kalinya Dalam 6 Hari Beruntun

BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/10) - Saham-saham Jepang naik untuk pertama kalinya dalam 6 hari beruntun di tengah spekulasi saham merosot tajam terlalu cepat. Pada sektor maskapai memimpin kenaikan pasca harga minyak melemah.
Indeks Topix naik sebesar 0,4 persen ke level 1,218.49 pada pukul 09:02 pagi waktu Tokyo, dengan semua saham kecuali tiga dari 33 kelompok industri yang meningkat. Indeks acuan anjlok sebesar 6,3 persen dalam 5 hari terakhir perdagangan, dan kemarin sebesar 9,8 persen sejak baru-baru ini pada level tertingginya pada 25 September lalu. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik sebesar 0,3 persen ke level 14,987.02 hari ini. Sementara yen tergelincir untuk hari kedua, turun sebesar 0,2 persen ke level 107,25 per dolar.
Kontrak pada Indeks Standard & Poor 500 menguat sebesar 0,4 persen hari ini. Indeks acuan yang mendasari naik sebesar 0,2 persen kemarin, memangkas kenaikan sebesar 1,3 persen pada siang hari. Saham energi pada indeks memasuki pasar seiring minyak mentah Brent merosot sebesar 4,2 persen ke level terendahnya dalam hampir 4 tahun terakhir. (knc)
Sumber : Bloomberg

Monday 13 October 2014

Spekulasi Kenaikan Pasokan, Tekan WTI Perpanjang Penurunan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/10) - Minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) memperpanjang penurunannya dari level harga terendahnya dalam 22 bulan terakhir terkait spekulasi kenaikan pasokan minyak mentah di AS memperbesar pasokan minyak global yang menyebabkan harga memasuki situasi pasar bearish.

Kemarin kontrak berjangka minyak turun 1.1% di New York setelah turun sebanyak 4 kali dalam 5 hari terakhir. Pekan lalu pasokan minyak mentah AS diperkirakan naik 2.5 juta barel menjadi 364.2 juta, kenaikan tajam dalam 2 bulan terakhir, menurut survei Bloomberg menjelang rilis data dari EIA (Energy Information Administration) pada 16 Oktober lalu. Sementara kemarin Brent di London turun ke level terendahnya dalam hampir 4 tahun terakhir.

Kontrak berjangka yang mayoritas diperdgangkan di dunia telah memasuki situasi pasar yang bearish setelah pasokan minyak mendorong output AS dan kenaikan pasokan dari Russia dan OPEC ditengah tanda-tanda melemahnya permintaan global. Produsen minyak terbesar di OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries) menagggapinya dengan penurunan harga, sehingga memicu spekulasi bahwa mereka akan berkompetisi untuk pasar saham daripada pemangkasan pasokan.

WTI untuk pengiriman bulan November turun sebesar 91 sen ke level $84.83 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada pada level $84.93 pukul 10:18 pagi waktu Sydney. Kemarin kontrak turun 8 sen ke level $85.74, level penutupan terendah sejak Desember 2012 lalu. Volume semua kontrak berjangka diperdagangkan sebesar 1% dibawah 100 hari rata-rata. Harga telah mengalami penurunan sebesar 13.8% sepanjang tahun 2014 ini.

Kemarin Brent untuk penyelsaian November turun $1.32, atau 1.5% ke level $88.89 per barel pada Bursa ICE Futures Europe, London, level terendah sejak Desember 2010 lalu. Acuan minyak mentah Eropa tersebut mengakhiri sesi lebih tinggi sebesar $3.15 dibanding WTI. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Pelemahan Dolar Angkat Harga Emas; Data China Q3 Meningkat

BESTPROFIT FUTURES (14/10) - Emas naik pada Senin karena dolar jatuh terkait ketidakpastian tentang pertumbuhan ekonomi global, sementara prospek stimulus lebih ekonomis dari China meningkatkan daya tarik investasi bullion.  
Logam kuning membukukan kenaikan kelima dalam enam sesi terakhir pasca indeks dolar jatuh di tengah kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global dan kekhawatiran Federal Reserve AS yang mungkin menunggu lebih lama untuk menaikkan suku bunga. Pekan lalu, greenback catat kerugian mingguan dalam enam bulan terakhir.
Sementara itu, yang mendasari kenaikan emas di dorong oleh rilis data ekonomi China untuk kuartal ketiga yang menunjukkan ekonomi kemungkinan tumbuh dengan kecepatan yang terlemah dalam lebih dari lima tahun terakhir. Investor berspekulasi Beijing mungkin akan mengeluarkan langkah-langkah stimulus lebih lanjut. Emas mendapat dorongan dari rebound yang kuat dalam impor komoditas China industri pada bulan September lalu.
Spot emas naik sebesar 0, 7 persen ke level $ 1,231.50 per ons pukul 2:58 waktu New York pasca mencapai level $1,237.30, tertinggi dalam hampir empat pekan terakhir.
Pekan lalu, emas mencatat kenaikan mingguan terbesar dalam empat bulan terakhir, naik 2,7 persen.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember di COMEX AS menetap di level $1.230 per ons, naik $8,30 omset lebih ringan dari biasanya, data Reuters awal menunjukkan.
Sumber: Reuters

Saham Jepang Melemah Seiring Perdagangan Dibuka Kembali Pasca Libur

BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/10) - Saham-saham Jepang melemah, bergabung dengan indeks ekuitas penurunan global, seiring perdagangan dibuka kembali setelah libur dan mata uang yen mengalami kenaikan di tengah kekhawatiran tentang melemahnya pertumbuhan ekonomi.
Indeks Topix turun sebesar 1,7 persen ke level 1,221.43 pukul 09:01 pagi waktu Tokyo. Indeks Nikkei 225 Stock Average melemah sebesar 1,8 persen ke level 15,032.56. Wakil Ketua Federal Reserve Stanley Fischer mengatakan bahwa kenaikan suku bunga AS selama akhir pekan bisa tertunda oleh melambatnya pertumbuhan ekonomi di luar negeri. Indeks Topix jatuh untuk pekan kedua berturut-turut seiring sebelumnya menghapus kemerosotan sebesar $ 1.54  triliun dari nilai saham global. Mata uang yen tergelincir sebesar 0,2 persen untuk perdagangan di level 107,11 per dolar, setelah naik tiga hari beruntun.
Kontrak pada Indeks Standard & Poor 500 naik sebesar 0,3 persen hari ini. Indeks acuan kemarin turun sebesar 1,7 persen, memangkas penurunan terburuknya selama tiga hari beruntun sejak 2011 lalu, seiring para investor menimbang prospek perlambatan pertumbuhan global dan penyebaran virus Ebola.
Saham JPMorgan Chase & Co, Citigroup Inc, BlackRock Inc dan Google Inc adalah anggota pada Indeks S & P 500 yang memposting laba pekan ini. Laba perusahaan di indeks melonjak sebesar 4,8 persen dan penjualan menguat sebesar 4,2 persen pada kuartal ketiga, menurut para analis. (knc)
Sumber : Bloomberg

Bursa Saham Asia Dibuka Melemah 0.6% Ditengah Penurunan Ekuitas Global

BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/10) - Bursa Saham Asia melemah, indeks acuan regional tersebut menuju level 6 bulan terendahnya, memperpanjang penurunan pada ekuitas global setelah Indeks Standard & Poor 500 mencatat penurunan tertajam selama 3 hari sejak 2011 silam.

Indeks MSCI Asia Pacific melemah 0.6% ke level 135.60 pukul 9:04 pagi waktu Tokyo menjelang pembukaan Bursa Saham China dan Hong Kong. Kemarin acuan saham tersebut menurun 8.8% dari level tertingginya di tahun ini pada Juli lalu setelah Federal Reserve mengkaji waktu untuk menaikkan suku bunga dan melambatnya pemulihan ekonomi di Eropa yang memicu kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global yang akan melambat.

Indeks Topix Jepang turun 2% setelah dibuka kembali dari libur kemarin. Indeks Kospi Korea Selatan stagnan. Indeks S&P/ASX 200 Australia catat gain 0.4%. Indeks NZX 50 Selandia Baru turun 0.8%.

Kemarin meningkatnya ketegangan di Hong Kong setelah massa mencoba untuk meruntuhkan barikade yang dibuat oleh pengunjuk rasa pro-demokrasi di dekat daerah bisnis Hong Kong dan para pemimpin mahasiswa menyerukan untuk mempertahankan garis depan dibawah ancaman upaya polisi guna meredam upaya mereka. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Saham AS Ditutup Turun, Minyak Catat Pelemahan Ke Level 4-Tahun Terendah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/10) - Saham AS turun, mengirimkan Indeks Standard & Poor 500 bergerak di bawah RSI 200-hari, terkait saham maskapai penerbangan turun di tengah kekhawatiran Ebola dan saham energi juga turun karena minyak mentah Brent turun ke level terendah dalam hampir empat tahun terakhir. Sementara dolar melemah dan emas menguat.
Indeks S&P 500 turun sebesar 1,6 persen ke level 1,874.82 pukul 04:00 sore di New York, sehingga mencapai level terendah sejak Mei lalu, pasca penurunan yang dialaminya menghapus $ 15 triliun dari ekuitas global pekan lalu. Indeks Bloomberg US Airlines turun sebesar 6,2 persen,merupakan level  tertinggi dalam dua tahun terakhir. Minyak mentah Brent turun sebesar 1,5 persen pasca turun ke pasar bearish pekan lalu. Dolar melemah terhadap 16 mata uang utama dunia dan emas naik sebesar 0,7 persen. Sementara obligasi berjangka dengan tenor sepuluh tahun naik ke level tertinggi dalam hampir 11 bulan terakhir.
Wakil Ketua Federal Reserve Stanley Fischer mengatakan pada akhir pekan kemarin bahwa meningkatkan tingkat suku bunga AS bisa tertunda terkait pelambatan pertumbuhan perekonomian di tempat lain. Presiden Chicago Fed Charles Evans mengatakan hari ini bahwa bank sentral harus sangat sabar terhad tingkat suku bunga. Sementara data China menunjukkan ekspor meningkat tajam sejak Februari 2013 lalu.
Indeks S&P 500 berayun antara keuntungan dan kerugian sepanjang hari ini, di kedua sisi 200-day moving average dari 1,905.5. Perdagangan saham perusahaan di S&P 500 sekitar 50 persen di atas RSI 30-hari untuk hari hari. (vck)
Sumber: Bloomberg

Sunday 12 October 2014

Harga Minyak Mentah WTI Semakin Lemah, Prospek Ekonomi Global Terindikasi Lesu

BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/10) - Harga minyak mentah WTI di bursa Nymex pada penutupan perdagangan pekan lalu, 6-10 Oktober 2014, terpantau ditutup melemah signifikan. Pelemahan harga minyak mentah WTI di bursa Nymex pada perdagangan pekan lalu dipicu oleh ekspektasi demand global dan pasar domestik Amerika Serikat yang terindikasi lesu.
Pergerakan harga minyak mentah WTI di Nymex pada pekan lalu terpantau berada dalam trend bearish kuat. Dari total 5 hari perdagangan perdagangan pekan lalu, harga emas melemah hingga dalam 3 hari perdagangan. Adapun trend pelemahan tersebut dipicu oleh sentimen sisi demand, sementara 2 hari perdagangan yang ditutup menguat lebih didasari oleh dorongan teknikal dibandingkan fundamental.
Pada hari pertama perdagangan pekan lalu di bursa Nymex, pergerakan harga minyak mentah WTI diawali dengan penguatan. Nilai Dollar Amerika Serikat yang sedang jatuh saat itu, membuat aksi beli para investor terdorong menguat seiring relatif bertambah murahnya harga minyak mentah WTI di Nymex. Selain dorongan nilai Dollar tersebut, pergerakan juga cukup tersupport oleh dorongan teknikal yang telah jenuh melemah atau dalam posisi oversold.
Namun, pergerakan harga minyak mentah WTI yang dapat ditutup menguat di hari perdagangan pertama pekan lalu tersebut langsung tertutup faktor fundamental kuat di hari kedua perdagangan. Rilis data EIA terkait prospek demand minyak mentah dunia dan rilis proyeksi pertumbuhan ekonomi global oleh IMF, membuat harga minyak mentah WTI jatuh di Nymex. adapun kedua lembaga tersebut pada Selasa pekan lalu merilis pertumbuhan ekonomi global yang diprediksi menurun dari 3,4% ke 3,3% oleh IMF dan demand global yang diperkirakan turun dari 91,55 juta barrel ke 91,47 juta barrel oleh EIA.
Memasuki hari ke-3 perdagangan pekan lalu, pergerakan harga emas pun kian memburuk setelha EIA kembali memberikan sentimen negatif kuat di rilis data persediaan minyak mentah dan bensin mingguan. Data persediaan minyak mentah dan bensin yang dilaporkan naik oleh EIA masing-masing di level 5,02 juta dan 1,18 juta barrel serempak memberikan sentimen negatif sisi supply dan demand dari pasar domestik Amerika Serikat. Dampak dari data tersebut dan rilis data hari sebelumnya, harga emas pun terus tergerus pada hari ke-3 dan ke-4 pekan lalu.
Meskipun cukup tertekan kuat secara fundamental pada pekan lalu, harga minyak mentah WTI dapat ditutup menguat pada perdagangan akhir pekan. Dorongan teknikal yang kembali jenuh pasca melemah dalam 3 hari perdagangan beruntun menjadi landasan penguatan harga minyak mentah WTI di hari terakhir perdagangan. Walaupun demikia penguatan tersebut tidak dapat menutup pelemahan kuat di 3 hari perdagangan sebelumnya sehingga harga minyak mentah WTI tetap ditutup melemah dalam sepekan.
Pada penutupan perdagangan pekan lalu di bursa Nymex, harga minyak mentah WTI terpantau ditutup melemah signifikan dalam sepekan. Harga minyak mentah WTI berjangka Nymex untuk kontrak November 2014 ditutup turun hingga 4,37% ke tingkat harga $85,82/ barrel atau melemah $3,92/barrel.
Sementara pada perdagangan minyak mentah brent di Nymex, harga minyak mentah brent juga ditutup melemah signifikan pekan lalu. Harga minyak mentah brent berjangka Nymex untuk kontrak Desember 2014 ditutup turun hingga 2,48% ke tingkat harga $90,58/barrel atau melemah $2,30/barrel.
Analyst Vibiz Research memprediksi harga minyak mentah masih akan cenderung tertekan pada perdagangan pekan ini. Hal tersebut dilandasi oleh estimasi buruknya data-data perekonomian global pada pekan ini yang dapat semakin melemahkan ekspektasi demand terhadap minyak mentah dunia. Terkait pergerakan harga pekan ini, range normal diprediksi akan berada di kisaran $78-$95 pada minyak mentah WTI dan $84-$97 pada minyak mentah brent.

Sumber : Vibiznews

Sentimen Pelambatan Ekonomi Global, Bursa Saham Hong Kong Dibuka Melemah 0.5%

BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/10) - Bursa Saham Hong Kong melemah, indeks acuan tersebut menghapus gain pekan lalu, ditengah kekhawatiran mengenai pelambatan pertumbuhan ekonomi global. Sementara saham Agile Property Holdings Ltd. melemah.

Indeks Hang Seng tergelincir 0.5% ke level 22,985.14 pukul 9:03 pagi waktu Hong Kong, merupakan level penutupan terendah sejak 30 September lalu. Indeks Hang Seng China Enterprises atau Indeks H-share melemah 0.5% ke level 10,247.26.

Indeks Hang Seng mengalami penurunan 8.8% dari level tertingginya pada September lalu ditengah ketidakpastian mengenai suku bunga AS dan pengunjuk rasa pro-demokrasi mengganggu sektor bisnis di Hong Kong.

Pekan lalu Federal Reserve menyatakan bahwa kenaikan suku bunga diperkirakan akan ditunda karena pelambatan ekonomi di negara-negara lain yang mengancam pertumbuhan ekonomi AS. Komentar tersebut muncul 3 hari setelah hasil pertemuan bank sentral September lalu menunjukkan bahwa otoritas The Fed menyatakan kehawatirannya mengenai resiko kepada perekonomian AS dengan pelambatan ekonomi tersebut dan menguatnya dollar, yang akan menurunkan ekspor dan inflasi.

Pekan lalu International Monetary Fund menurunkan perkiraannya mengenai pertumbuhan ekonomi global pada 2015 mendatang sebesar 3.8% dari prediksi Juli lalu sebesar 4%. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Permintaan Melonjak, Angkat Emas Naik Ke Level 2 Pekan Tertingginya

BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/10) - Emas naik ke level 2 pekan tertingginya akibat kekhawatiran bahwa pertumbuhan ekonomi global melambat yang memicu spekulasi Federal Reserve AS akan mendorong kembali kenaikan suku bunga, sehingga mendorong permintaan akan tempat lindung nilai. Sementara perak dan platinum naik.

Emas untuk pengiriman segera naik 0.8% ke level $1,232.30 per ounce dan berada pada level $1,230.22 pukul 8:10 pagi waktu Singapura, menurut Bloomberg. Pada 9 Oktober lalu Bullion naik ke level $1,233.43, level tertinggi sejak 23 September lalu, hal itu setelah The Fed mengungkapkan kehawatirannya mengenai ekonomi AS yang akan terkena resiko dari pelambatan pertumbuhan ekonomi global dan mempertahankan komitmen untuk suku bunga yang mendekati 0 pada waktu yang lama.

Emas untuk pengiriman Desember naik 0.8% ke level $1,231.20 per ounce di Comex, New York, memperpanjang kenaikan pekan lalu sebesar 2.4%. Para investor menurunkan posisi beli bersih (net long) pada emas berjangka dan opsi untuk pekan ke-8 hingga 7 Oktober lalu, menurut rilis data pemerintah AS.

Sementara perak untuk pengiriman segera naik 0.7% ke level $17.5162 per ounce, setelah pekan lalu naik 3.3% yang menghentikan penurunan dalam 5 pekan. Spot platinum naik 0.9% ke level $1,273.38 per ounce, memperpanjang kenaikan pekan lalu 3.1%. Palladium naik 0.6% ke level $789.50 per ounce, setelah pekan lalu catat gain 3.9%. (bgs)
Sumber : Bloomberg