BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/10) - Bursa Saham Jepang menguat, memangkas
penurunan mingguan ke-3, setelah ekuitas AS memangkas penurunan dan yen
menahan penurunan setekah James Bullard dari Federal Reserve menyatakan
bahwa pemerintah semestinya mempertimbangkan penundaan diakhirinya
pembelian obligasi.
Indeks Topix catat gain 0.2% ke level
1,197.87 pukul 9:01 pagi waktu Tokyo, memangkas penurunan pekan ini
sebesar 3.7%. Kemarin indeks acuan tersebut mengalami penurunan 11% dari
level 6 tahun tertingginya yang tercatat pada 25 September lalu. Indeks
Nikkei 225 Stock Average menguat 0.3% ke level 14,789.02. Kemarin
Indeks Berjangka Standard & Poor 500 menguat 0.3% setelah acuan
ekuitas tersebut ditutup stagnan. Sementara yen berada pada level 106.35
setelah kemarin turun 0.4%.
Saham-saham global telah mengalami
penurunan lebih dari $3.2 triliun pada Oktober ini ditengah kekhawatiran
bahwa pemulihan ekonomi AS sedang melambat akibat rencana Federal
Reserve guna mengakhiri pelonggaran kuantitatif pada bulan ini dan
adanya resiko resesi di Eropa. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Thursday 16 October 2014
Saham AS Berfluktuatif Seiring Obligasi, Dolar Hapus Keuntungan
BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/10) - Obligasi
dan dolar hapus keuntungan sementara saham AS berfluktuasi pasca
seorang pejabat Federal Reserve mengatakan bank sentral harus
mempertimbangkan kembali untuk menunda mengakhiri program pembelian
obligasi.
Indeks
Standard & Poor 500 turun sebesar 0,3 persen pukul 12:32 siang di
New York, pasca turun sebanyak 1,5 persen sebelumnya. Indeks Russell
2000 naik sebesar 0,4 persen. Obligasi imbal hasil tenor 10-tahun naik 2
basis
poin menjadi 2,16 persen, membalikkan penurunan sebelumnya. Indeks
Stoxx Europe 600 Index merosot sebesar 0,4 persen, pasca jatuh sebanyak
2,9 persen. Minyak West Texas Intermediate (WTI) berfluktuasi setelah
turun di bawah level $80 untuk pertama kalinya sejak Juni 2012 lalu.
Indeks Dollar Spot Bloomberg stagnan setelah sebelumnya naik 0,4 persen.
Presiden
The Fed Bank St Louis James Bullard mengatakan bank sentral harus
mempertimbangkan kembali untuk menunda akhir pembelian obligasi untuk
menghentikan penurunan ekspektasi inflasi. Rilis data hari ini
menunjukkan klaim pengangguran secara tak terduga turun pada pekan lalu
ke level terendah dalam 14 tahun terakhir, sementara produksi industri
naik pada bulan September lalu, meningkat tajam hampir dalam dua tahun
terakhir.
Dalam
sebuah wawancara hari ini dengan Bloomberg News, Bullard mengatakan
fundamental ekonomi AS tetap kuat dan ia menyalahkan gejolak pasar
terkait penurunan peringkat terhadap prospek ekonomi Eropa. (izr)
Sumber: Bloomberg
Wednesday 15 October 2014
Dolar Memperpanjang Penurunan Terhadap Yen; Aussie Melemah
BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/10) - Dolar
melemah terhadap yen dan memperpanjang penurunan terbesarnya dalam 6
bulan terakhir, menurut JPMorgan Chase & Co, dengan pasar global
bergolak oleh kekhawatiran bahwa pertumbuhan dan inflasi melambat.
Indeks Spot Dollar
Bloomberg mengalami penurunan karena para pedagang mendorong kembali
harapan untuk Federal Reserve kenaikan suku bunga pertama sampai
Desember 2015 mendatang, setelah awal bulan ini melihat kenaikan pada
bulan Juli. Sementara mata uang yen menguat untuk hari keenam terhadap 9
mata uang utama seiring kontrak berjangka mengisyaratkan saham Asia
akan turun setelah Indeks Standard & Poor 500 kemarin menyentuh
level 6 bulan terendahnya. Mata uang Dolar Australia jatuh seiring
kemarin kenaikan sebesar 1,3 persen pada spekulasi tidak beralasan.
Dolar sedikit berubah
pada level 106,01 yen pada pukul 08:50 waktu Tokyo setelah sebelumnya
turun sebesar 1,1 persen kemarin, penurunan terbesarnya sejak 8 April
lalu. Dollar AS naik sebesar 0,1 persen ke level $ 1,2825 per euro
setelah kemarin melemah sebesar 1,4 persen. Mata uang Jepang berada di
level 135,94 per euro.
Indeks Dolar Bloomberg
sedikit berubah pada level 1,060.46, setelah kemarin merosot sebesar
0,7 persen, yang merupakan penurunan terbesarnya sejak 6 Oktober lalu. Hedge fund dan spekulan besar lainnya telah menaikkan spekulasi laba bersih dolar bullish terhadap 8 mata uang utama ke rekor 313.878 kontrak pada 7 Oktober, menurut data dari Commodity Futures Trading Commission yang berbasis di Washington. (knc)
Sumber : Bloomberg
WTI Perpanjang Penurunan Ditengah Kenaikan Pasokan Minyak di AS
BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/10) - Minyak mentah WTI (West Texas
Intermediate) memperpanjang penurunannya dari level terendahnya dalam
lebih dari 2 tahun terakhir ditengah spekulasi bahwa kenaikan pasokan
minyak di AS menambah pasokan minyak global yang memicu harga memasuki
situasi pasar bearish.
Kontrak berjangka minyak turun sebesar 1.5% di New York, turun untuk ke-7 kalinya dalam 8 hari terakhir. Pekan lalu pasokan minyak mentah AS naik sebesar 10.2 juta barel, menurut rilis data dari API (American Petroleum Institute) kemarin yang berdasarkan data dari Bain Energy. Rilis data oleh pemerintah hari ini diproyeksikan akan menunjukkan pasokan minyak mentah naik 2.45 juta, menurut survei Bloomberg News.
WTI untuk pengiriman bulan November turun sebesar $1.22 ke level $80.56 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada pada level $80.74 pukul 10:41 pagi waktu Sydney. Kemarin kontrak turun 0.1% ke level $81.78, level harga penutupan terendah sejak Juni 2012 lalu. Volume semua kontrak berjangka diperdagangkan sebesar 62% diatas 100 hari rata-rata. Sepanjang tahun 2014 ini harga telah mengalami penurunan sebesar 18%.
Brent untuk penyelesaian November tergelincir sebesar $1.26 atau 1.5% ke level $83.78 per barel di Bursa ICE Futures Europe, London, level harga penutupan terendah sejak November 2010 lalu. Acuan minyak mentah Eropa tersebut mengakhiri sesi lebih tinggi sebesar $2 dibanding WTI. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Kontrak berjangka minyak turun sebesar 1.5% di New York, turun untuk ke-7 kalinya dalam 8 hari terakhir. Pekan lalu pasokan minyak mentah AS naik sebesar 10.2 juta barel, menurut rilis data dari API (American Petroleum Institute) kemarin yang berdasarkan data dari Bain Energy. Rilis data oleh pemerintah hari ini diproyeksikan akan menunjukkan pasokan minyak mentah naik 2.45 juta, menurut survei Bloomberg News.
WTI untuk pengiriman bulan November turun sebesar $1.22 ke level $80.56 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada pada level $80.74 pukul 10:41 pagi waktu Sydney. Kemarin kontrak turun 0.1% ke level $81.78, level harga penutupan terendah sejak Juni 2012 lalu. Volume semua kontrak berjangka diperdagangkan sebesar 62% diatas 100 hari rata-rata. Sepanjang tahun 2014 ini harga telah mengalami penurunan sebesar 18%.
Brent untuk penyelesaian November tergelincir sebesar $1.26 atau 1.5% ke level $83.78 per barel di Bursa ICE Futures Europe, London, level harga penutupan terendah sejak November 2010 lalu. Acuan minyak mentah Eropa tersebut mengakhiri sesi lebih tinggi sebesar $2 dibanding WTI. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Emas Catat Reli Terpanjangnya Dalam 2 Bulan Terakhir
BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/10) - Emas
catat reli terpanjangnya sejak Agustus lalu karena melemahnya ekonomi
global dan merosotnya ekuitas AS sehingga menghidupkan kembali
permintaan untuk logam sebagai aset haven.
Lebih
dari $970 juta telah masuk ke nilai produk yang diperdagangkan di bursa
global yang didukung oleh bullion bulan ini. Emas telah meningkat
pascas para pejabat Federal Reserve mengindikasikan lemahnya ekspansi
asing menimbulkan risiko terhadap prospek pemulihan ekonomi AS.
Penjualan ritel Amerika turun lebih dari perkiraan pada September lalu,
rilis data pemerintah menunjukkan hari ini.
Emas
berjangka untuk pengiriman Desember naik sebesar 0,9 persen di tutup di
level $1,244.80 per ons pada pukul 1:42 di Comex di New York, kenaikan
berturut-turut dan rally terpanjang sejak 14 Agustus lalu. Perdagangan
lebih dari dua kali lipat moving average untuk masa lalu 100 hari untuk
hari ini, data yang dikumpulkan oleh Bloomberg menunjukkan.
Harga
naik emas 2,4 persen pekan lalu, tertinggi sejak Juni lalu. Sementara
itu, risalah dari pertemuan the Fed pada bulan September yang dirilis 8
Oktober kemarin menyorot berkembangnya kekhawatiran bahwa penguatan
dolar dapat merugikan eksportir. Para pembuat kebijakan mempertahankan
janjinya untuk mempertahankan tingkat suku bunga ultra rendahnya untuk
"waktu yang cukup." (izr)
Sumber: Bloomberg
Indeks Topix Jepang Menuju Koreksi Seiring Yen Menguat
BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/10) - Saham-saham
Jepang melemah, menyeret Indeks Topix menuju koreksi, pasca yen menguat
ke level tertingginya sejak April lalu dan penjualan ritel AS turun
melampaui perkiraan.
Indeks Topix melemah
sebesar 1,8 persen ke level 1,201.85 pada pukul 09:01 waktu Tokyo.
Indeks tersebut ditutup pada tingkat ini akan mengalami penurunan
sekitar 11 persen dari level 6 tahun tertingginya pada 25 September
lalu. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun sebesar 1,9 persen ke level
14,794.18 hari ini.
Penutupan pada Indeks
Topix dalam 3 pekan terakhir menghapus kenaikan untuk tahun ini setelah
sebelumnya mengalami lonjakan sebesar 51 persen mengalahkan dunia pada
tahun 2013 lalu. Saham AS kemarin melemah seiring laporan menunjukkan
penurunan penjualan ritel, sementara indeks ekuitas Jepang telah diterpa
kekhawatiran pemerintah yang mungkin akan menaikkan pajak konsumsi
sebesar 10 persen dari sebelumnya sebesar 8 persen pada April lalu dan
bahwa melambatnya pertumbuhan ekonomi China.
Penjualan ritel di AS
turun melebihi perkiraan pada bulan September, yang menandakan konsumen
mengambil nafas. Laporan lain menunjukkan manufaktur di The Fed Bank
wilayah New York melambat lebih dari yang diperkirakan pada bulan
Oktober. Indeks Empire State bank anjlok menjadi 6,2 dari level
tertingginya hampir lima tahun terakhir dari 27,5 pada bulan September.
(knc)
Sumber : Bloomberg
Melemahnya Data Ekonomi Picu Aksi Jual, Saham AS Ditutup Turun
BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/10) - Indeks
acuan saham AS turun ke level terendah dalam enam bulan terakhir karena
saham perbankan turun pasca melaporkan laba penjualan ritel yang
menurun sehingga meningkatkan kembali kekhawatiran terhadap perekonomian
AS, sementara tenaga kesehatan AS kedua yang terjangkit virus Ebola di
Texas.
Indeks
S&P 500 turun sebesar 0,8 persen ke level 1,862.50 pukul 04:00 sore
di New York, memangkas penurunan sebelumnya sebesar 3 persen yang
menandai intraday turun tajam sejak 2011 lalu. Indeks tersebut memangkas
gain untuk tahun ini kurang dari 0,8 persen dan telah turun dari level
tertinggi pada 18 September lalu sebesar 7,4 persen. Dow Jones
Industrial Average turun 173,58 poin, atau 1,1 persen, ke level
16,141.61 pasca turun sebesar 460 poin. Sementara Indeks Russell 2000
naik sebesar 1 persen. (vck)
Sumber: Bloomberg
Tuesday 14 October 2014
Indeks Euro Melemah , Isyarat Rally Kembali Pudar (15/10/14)
BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/10) - Euro pada
hari ini (15 Oktober 2014) bergerak melemah terhadap beberapa mata uang
utama. Harga pembukaan berada pada 106.38 di awal perdagangan (00.00
GMT), indeks mata uang tersebut telah turun sekitar -15 pips atau
sekitar -0.14 % dan nilai bergulir terpantau berada di 106.23.
Sentimen negatif terhadap saham unggulan
di bursa Eropa nampak menguat setelah Zentrum fur Europaische
Wirtschaftsforschung (ZEW) menyampaikan bahwa keyakinan investor dan
analis institusional anlok dan mengalami penurunan.
Perkembangan tersebut ditunjukkan dengan
merosotnya indikator ekonomi German ZEW Economic Sentiment yang
berkurang ke angka -3.6 dari nilai pada periode sebelumnya yaitu 6.9.
Informasi yang kurang menggembirakan tersebut menunjukkan performa yang
lebih buruk dari estimasi sejumlah ekonom, yang memperkirakan hanya akan
turun ke angka 0.2.
Analyst Vibiz Research Center
mengemukakan analisis fundamental forex harian kurs Euro bahwa range
normal indeks Euro pada hari ini diperkirakan akan memiliki level
support pada kisaran 105.91 dan level resistance pada kisaran 106.65.
Sumber : Vibiznews
Emas Turun dari Level 4 Pekan Tertinggi Akibat Penguatan Dolar
BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/10) - Emas
tergelincir pada Selasa karena harga minyak mentah turun dan rebound
dolar mendorong pasar bullion untuk mengambil nafas pasca reli baru-baru
ini.
Pasar
energi merosot lebih lanjut pada Selasa, dengan AS dan minyak mentah
berjangka Brent keduanya jatuh lebih dari 4 persen pasca pengawas energi
Barat memangkas estimasi permintaan minyak tahun ini dan berikutnya.
Kecemasan
tentang pertumbuhan ekonomi global yang melambat juga mengirimkan
obligasi imbal hasil AS tenor 30-tahun berada di bawah level 3 persen
untuk pertama kalinya sejak Mei 2013 lalu, sedangkan obligasi imbal
hasil AS acuan tenor 10-tahun jatuh ke level terendah dalam 16-bulan
terakhir di level 2,18 persen.
Spot
emas turun 0,3 persen ke level $1,232.75 per ons pukul 2:34 waktu
setempat pasca menyentuh level tertinggi dalam empat pekan terakhir dari
level $ 1,237.90 per ons.
Emas
berjangka untuk pengiriman Desember mengungguli spot di COMEX AS,
ditutup naik $ 4,30 per ons ke level $ 1,234.30 omset lebih rendah dari
biasanya.
Dolar
rebound terhadap sejumlah mata uang utama pasca data ekonomi yang lemah
dari zona euro dan Inggris menggarisbawahi kesehatan relatif dari
ekonomi AS. (izr)
Sumber: Bloomberg
Rilis Data Ekonomi Eropa Menunjukan Resiko Perlambatan, Dolar Menguat
BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/10) - Dolar
meningkat tajam terhadap euro dalam lebih dari sepekan terakhir seiring
tanda-tanda pertumbuhan yang goyah di Eropa kontras dengan membaiknya
ekonomi AS.
Mata
uang euro turun pasca laporan menunjukkan produksi industri di eropa
merosot dan pemerintah Jerman memangkas prospek ekonomi untuk tahun ini
dan berikutnya. Pound jatuh terhadap sebagian besar mata uang utama
seiring laporan menunjukkan laju inflasi Inggris turun ke level terendah
dalam lima tahun terakhir. Yen menguat terhadap sebagian besar mata
uang utama terkait permintaan aset haven, sementara dolar Kanada
mencapai level terendahnya sejak Juli 2009 lalu seiring penurunan harga
minyak mentah turun.
Dolar
menguat sebesar 0,8 persen ke level $1,2647 per euro pada pukul 3:43
sore waktu New York, gain intraday terbesar sejak 3 Oktober lalu dan
rebound dari penurunan sebesar 1 persen kemarin. Greenback naik sebesar
0,2 persen ke level 107,03 yen. Yen menguat sebesar 0,7 persen ke level
135,36 per euro.
Dolar
memangkas penurunan dari kemarin dipicu oleh Federal Reserve komentar
bahwa pertumbuhan global lebih lambat yang mungkin akan menunda kenaikan
suku bunga AS. Ekonomi AS akan meningkat sebesar 2,2 persen tahun ini
dan 3 persen pada tahun 2015 mendatang, menurut survei Bloomberg News.
Kawasan euro akan tumbuh 0,8 persen dan 1,3 persen, sementara Jepang
akan meningkat 1 persen pada 2014 dan 1,2 persen pada tahun berikutnya,
survei memprediksi. (izr)
Sumber: Bloomberg
Penurunan Obligasi Tenor 30 Tahun dibawah 3% Angkat Saham AS
BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/10) - Saham
AS naik, dipimpin oleh reli saham lapis kedua, spekulasi terburuk aksi
jual selama tiga hari terakhir sejak 2011 lalu sudah berlebihan. Minyak
memperpanjang penurunannya dan obligasi imbal hasil 30-tahun turun di
bawah 3 persen untuk pertama kalinya sejak 2013 lalu.
Indeks
Standard & Poor 500 naik sebesar 1,2 persen ke level 1,897.37 pukul
12:13 siang di New York, pasca anjlok sebesar 4,8 persen selama tiga
sesi sebelumnya. Indeks Russell 2000 meningkat sebesar 2,4 persen,
terbesar sejak Mei. Obligasi tenor 30-tahun turun 3 basis
poin menjadi 2,99 persen di tengah spekulasi Federal Reserve yang akan
mendorong kembali waktu terkait kenaikan suku bunga. Dolar menguat
terhadap sebagian besar mata uang utama. Minyak mentah Brent turun 2,2
persen.
Sekitar
$744 miliar telah keluar dari ekuitas AS sejak 8 Oktober lali di tengah
kekhawatiran melambatnya pertumbuhan global yang bisa melukai
perekonomian seiring the Fed menarik upaya stimulus. Rilis data di Eropa
hari ini menunjukkan harga konsumen di Swedia dan Spanyol jatuh, laju
inflasi Inggris melambat menuju lima tahun terendahnya dan tingkat
kepercayaan investor Jerman turun untuk bulan ke-10. Sementara itu,
saham Citigroup Inc melonjak sebesar 2,7 persen seiring naiknya
pendapatan perdagangan obligasi dan meningkatnya pinjaman. (izr)
Sumber: Bloomberg
Saham Jepang Naik Pertama Kalinya Dalam 6 Hari Beruntun
BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/10) - Saham-saham
Jepang naik untuk pertama kalinya dalam 6 hari beruntun di tengah
spekulasi saham merosot tajam terlalu cepat. Pada sektor maskapai
memimpin kenaikan pasca harga minyak melemah.
Indeks Topix naik
sebesar 0,4 persen ke level 1,218.49 pada pukul 09:02 pagi waktu Tokyo,
dengan semua saham kecuali tiga dari 33 kelompok industri yang
meningkat. Indeks acuan anjlok sebesar 6,3 persen dalam 5 hari terakhir
perdagangan, dan kemarin sebesar 9,8 persen sejak baru-baru ini pada
level tertingginya pada 25 September lalu. Indeks Nikkei 225 Stock
Average naik sebesar 0,3 persen ke level 14,987.02 hari ini. Sementara
yen tergelincir untuk hari kedua, turun sebesar 0,2 persen ke level
107,25 per dolar.
Kontrak pada Indeks
Standard & Poor 500 menguat sebesar 0,4 persen hari ini. Indeks
acuan yang mendasari naik sebesar 0,2 persen kemarin, memangkas kenaikan
sebesar 1,3 persen pada siang hari. Saham energi pada indeks memasuki
pasar seiring minyak mentah Brent merosot sebesar 4,2 persen ke level
terendahnya dalam hampir 4 tahun terakhir. (knc)
Sumber : Bloomberg
Monday 13 October 2014
Spekulasi Kenaikan Pasokan, Tekan WTI Perpanjang Penurunan
BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/10) - Minyak mentah WTI (West Texas
Intermediate) memperpanjang penurunannya dari level harga terendahnya
dalam 22 bulan terakhir terkait spekulasi kenaikan pasokan minyak mentah
di AS memperbesar pasokan minyak global yang menyebabkan harga memasuki
situasi pasar bearish.
Kemarin kontrak berjangka minyak turun 1.1% di New York setelah turun sebanyak 4 kali dalam 5 hari terakhir. Pekan lalu pasokan minyak mentah AS diperkirakan naik 2.5 juta barel menjadi 364.2 juta, kenaikan tajam dalam 2 bulan terakhir, menurut survei Bloomberg menjelang rilis data dari EIA (Energy Information Administration) pada 16 Oktober lalu. Sementara kemarin Brent di London turun ke level terendahnya dalam hampir 4 tahun terakhir.
Kontrak berjangka yang mayoritas diperdgangkan di dunia telah memasuki situasi pasar yang bearish setelah pasokan minyak mendorong output AS dan kenaikan pasokan dari Russia dan OPEC ditengah tanda-tanda melemahnya permintaan global. Produsen minyak terbesar di OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries) menagggapinya dengan penurunan harga, sehingga memicu spekulasi bahwa mereka akan berkompetisi untuk pasar saham daripada pemangkasan pasokan.
WTI untuk pengiriman bulan November turun sebesar 91 sen ke level $84.83 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada pada level $84.93 pukul 10:18 pagi waktu Sydney. Kemarin kontrak turun 8 sen ke level $85.74, level penutupan terendah sejak Desember 2012 lalu. Volume semua kontrak berjangka diperdagangkan sebesar 1% dibawah 100 hari rata-rata. Harga telah mengalami penurunan sebesar 13.8% sepanjang tahun 2014 ini.
Kemarin Brent untuk penyelsaian November turun $1.32, atau 1.5% ke level $88.89 per barel pada Bursa ICE Futures Europe, London, level terendah sejak Desember 2010 lalu. Acuan minyak mentah Eropa tersebut mengakhiri sesi lebih tinggi sebesar $3.15 dibanding WTI. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Kemarin kontrak berjangka minyak turun 1.1% di New York setelah turun sebanyak 4 kali dalam 5 hari terakhir. Pekan lalu pasokan minyak mentah AS diperkirakan naik 2.5 juta barel menjadi 364.2 juta, kenaikan tajam dalam 2 bulan terakhir, menurut survei Bloomberg menjelang rilis data dari EIA (Energy Information Administration) pada 16 Oktober lalu. Sementara kemarin Brent di London turun ke level terendahnya dalam hampir 4 tahun terakhir.
Kontrak berjangka yang mayoritas diperdgangkan di dunia telah memasuki situasi pasar yang bearish setelah pasokan minyak mendorong output AS dan kenaikan pasokan dari Russia dan OPEC ditengah tanda-tanda melemahnya permintaan global. Produsen minyak terbesar di OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries) menagggapinya dengan penurunan harga, sehingga memicu spekulasi bahwa mereka akan berkompetisi untuk pasar saham daripada pemangkasan pasokan.
WTI untuk pengiriman bulan November turun sebesar 91 sen ke level $84.83 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada pada level $84.93 pukul 10:18 pagi waktu Sydney. Kemarin kontrak turun 8 sen ke level $85.74, level penutupan terendah sejak Desember 2012 lalu. Volume semua kontrak berjangka diperdagangkan sebesar 1% dibawah 100 hari rata-rata. Harga telah mengalami penurunan sebesar 13.8% sepanjang tahun 2014 ini.
Kemarin Brent untuk penyelsaian November turun $1.32, atau 1.5% ke level $88.89 per barel pada Bursa ICE Futures Europe, London, level terendah sejak Desember 2010 lalu. Acuan minyak mentah Eropa tersebut mengakhiri sesi lebih tinggi sebesar $3.15 dibanding WTI. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Pelemahan Dolar Angkat Harga Emas; Data China Q3 Meningkat
BESTPROFIT FUTURES (14/10) - Emas
naik pada Senin karena dolar jatuh terkait ketidakpastian tentang
pertumbuhan ekonomi global, sementara prospek stimulus lebih ekonomis
dari China meningkatkan daya tarik investasi bullion.
Logam
kuning membukukan kenaikan kelima dalam enam sesi terakhir pasca indeks
dolar jatuh di tengah kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global dan
kekhawatiran Federal Reserve AS yang mungkin menunggu lebih lama untuk
menaikkan suku bunga. Pekan lalu, greenback catat kerugian mingguan
dalam enam bulan terakhir.
Sementara
itu, yang mendasari kenaikan emas di dorong oleh rilis data ekonomi
China untuk kuartal ketiga yang menunjukkan ekonomi kemungkinan tumbuh
dengan kecepatan yang terlemah dalam lebih dari lima tahun terakhir.
Investor berspekulasi Beijing mungkin akan mengeluarkan langkah-langkah
stimulus lebih lanjut. Emas mendapat dorongan dari rebound yang kuat
dalam impor komoditas China industri pada bulan September lalu.
Spot
emas naik sebesar 0, 7 persen ke level $ 1,231.50 per ons pukul 2:58
waktu New York pasca mencapai level $1,237.30, tertinggi dalam hampir
empat pekan terakhir.
Pekan lalu, emas mencatat kenaikan mingguan terbesar dalam empat bulan terakhir, naik 2,7 persen.
Emas
berjangka untuk pengiriman Desember di COMEX AS menetap di level $1.230
per ons, naik $8,30 omset lebih ringan dari biasanya, data Reuters awal
menunjukkan.
Sumber: Reuters
Saham Jepang Melemah Seiring Perdagangan Dibuka Kembali Pasca Libur
BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/10) - Saham-saham
Jepang melemah, bergabung dengan indeks ekuitas penurunan global,
seiring perdagangan dibuka kembali setelah libur dan mata uang yen
mengalami kenaikan di tengah kekhawatiran tentang melemahnya pertumbuhan
ekonomi.
Indeks
Topix turun sebesar 1,7 persen ke level 1,221.43 pukul 09:01 pagi waktu
Tokyo. Indeks Nikkei 225 Stock Average melemah sebesar 1,8 persen ke
level 15,032.56. Wakil Ketua Federal Reserve Stanley Fischer mengatakan
bahwa kenaikan suku bunga AS selama akhir pekan bisa tertunda oleh
melambatnya pertumbuhan ekonomi di luar negeri. Indeks Topix jatuh untuk
pekan kedua berturut-turut seiring sebelumnya menghapus kemerosotan
sebesar $ 1.54 triliun dari
nilai saham global. Mata uang yen tergelincir sebesar 0,2 persen untuk
perdagangan di level 107,11 per dolar, setelah naik tiga hari beruntun.
Kontrak
pada Indeks Standard & Poor 500 naik sebesar 0,3 persen hari ini.
Indeks acuan kemarin turun sebesar 1,7 persen, memangkas penurunan
terburuknya selama tiga hari beruntun sejak 2011 lalu, seiring para
investor menimbang prospek perlambatan pertumbuhan global dan penyebaran
virus Ebola.
Saham
JPMorgan Chase & Co, Citigroup Inc, BlackRock Inc dan Google Inc
adalah anggota pada Indeks S & P 500 yang memposting laba pekan ini.
Laba perusahaan di indeks melonjak sebesar 4,8 persen dan penjualan
menguat sebesar 4,2 persen pada kuartal ketiga, menurut para analis.
(knc)
Sumber : Bloomberg
Bursa Saham Asia Dibuka Melemah 0.6% Ditengah Penurunan Ekuitas Global
BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/10) - Bursa Saham Asia melemah, indeks acuan
regional tersebut menuju level 6 bulan terendahnya, memperpanjang
penurunan pada ekuitas global setelah Indeks Standard & Poor 500
mencatat penurunan tertajam selama 3 hari sejak 2011 silam.
Indeks MSCI Asia Pacific melemah 0.6% ke level 135.60 pukul 9:04 pagi waktu Tokyo menjelang pembukaan Bursa Saham China dan Hong Kong. Kemarin acuan saham tersebut menurun 8.8% dari level tertingginya di tahun ini pada Juli lalu setelah Federal Reserve mengkaji waktu untuk menaikkan suku bunga dan melambatnya pemulihan ekonomi di Eropa yang memicu kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global yang akan melambat.
Indeks Topix Jepang turun 2% setelah dibuka kembali dari libur kemarin. Indeks Kospi Korea Selatan stagnan. Indeks S&P/ASX 200 Australia catat gain 0.4%. Indeks NZX 50 Selandia Baru turun 0.8%.
Kemarin meningkatnya ketegangan di Hong Kong setelah massa mencoba untuk meruntuhkan barikade yang dibuat oleh pengunjuk rasa pro-demokrasi di dekat daerah bisnis Hong Kong dan para pemimpin mahasiswa menyerukan untuk mempertahankan garis depan dibawah ancaman upaya polisi guna meredam upaya mereka. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Indeks MSCI Asia Pacific melemah 0.6% ke level 135.60 pukul 9:04 pagi waktu Tokyo menjelang pembukaan Bursa Saham China dan Hong Kong. Kemarin acuan saham tersebut menurun 8.8% dari level tertingginya di tahun ini pada Juli lalu setelah Federal Reserve mengkaji waktu untuk menaikkan suku bunga dan melambatnya pemulihan ekonomi di Eropa yang memicu kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global yang akan melambat.
Indeks Topix Jepang turun 2% setelah dibuka kembali dari libur kemarin. Indeks Kospi Korea Selatan stagnan. Indeks S&P/ASX 200 Australia catat gain 0.4%. Indeks NZX 50 Selandia Baru turun 0.8%.
Kemarin meningkatnya ketegangan di Hong Kong setelah massa mencoba untuk meruntuhkan barikade yang dibuat oleh pengunjuk rasa pro-demokrasi di dekat daerah bisnis Hong Kong dan para pemimpin mahasiswa menyerukan untuk mempertahankan garis depan dibawah ancaman upaya polisi guna meredam upaya mereka. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Saham AS Ditutup Turun, Minyak Catat Pelemahan Ke Level 4-Tahun Terendah
BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/10) - Saham
AS turun, mengirimkan Indeks Standard & Poor 500 bergerak di bawah
RSI 200-hari, terkait saham maskapai penerbangan turun di tengah
kekhawatiran Ebola dan saham energi juga turun karena minyak mentah
Brent turun ke level terendah dalam hampir empat tahun terakhir.
Sementara dolar melemah dan emas menguat.
Indeks
S&P 500 turun sebesar 1,6 persen ke level 1,874.82 pukul 04:00 sore
di New York, sehingga mencapai level terendah sejak Mei lalu, pasca
penurunan yang dialaminya menghapus $ 15 triliun dari ekuitas global
pekan lalu. Indeks Bloomberg US Airlines turun sebesar 6,2
persen,merupakan level tertinggi
dalam dua tahun terakhir. Minyak mentah Brent turun sebesar 1,5 persen
pasca turun ke pasar bearish pekan lalu. Dolar melemah terhadap 16 mata
uang utama dunia dan emas naik sebesar 0,7 persen. Sementara obligasi
berjangka dengan tenor sepuluh tahun naik ke level tertinggi dalam
hampir 11 bulan terakhir.
Wakil
Ketua Federal Reserve Stanley Fischer mengatakan pada akhir pekan
kemarin bahwa meningkatkan tingkat suku bunga AS bisa tertunda terkait
pelambatan pertumbuhan perekonomian di tempat lain. Presiden Chicago Fed
Charles Evans mengatakan hari ini bahwa bank sentral harus sangat sabar
terhad tingkat suku bunga. Sementara data China menunjukkan ekspor
meningkat tajam sejak Februari 2013 lalu.
Indeks
S&P 500 berayun antara keuntungan dan kerugian sepanjang hari ini,
di kedua sisi 200-day moving average dari 1,905.5. Perdagangan saham
perusahaan di S&P 500 sekitar 50 persen di atas RSI 30-hari untuk
hari hari. (vck)
Sumber: Bloomberg
Sunday 12 October 2014
Harga Minyak Mentah WTI Semakin Lemah, Prospek Ekonomi Global Terindikasi Lesu
BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/10) - Harga minyak mentah WTI di bursa Nymex
pada penutupan perdagangan pekan lalu, 6-10 Oktober 2014, terpantau
ditutup melemah signifikan. Pelemahan harga minyak mentah WTI di bursa
Nymex pada perdagangan pekan lalu dipicu oleh ekspektasi demand global
dan pasar domestik Amerika Serikat yang terindikasi lesu.
Pergerakan harga minyak mentah WTI di
Nymex pada pekan lalu terpantau berada dalam trend bearish kuat. Dari
total 5 hari perdagangan perdagangan pekan lalu, harga emas melemah
hingga dalam 3 hari perdagangan. Adapun trend pelemahan tersebut dipicu
oleh sentimen sisi demand, sementara 2 hari perdagangan yang ditutup
menguat lebih didasari oleh dorongan teknikal dibandingkan fundamental.
Pada hari pertama perdagangan pekan lalu
di bursa Nymex, pergerakan harga minyak mentah WTI diawali dengan
penguatan. Nilai Dollar Amerika Serikat yang sedang jatuh saat itu,
membuat aksi beli para investor terdorong menguat seiring relatif
bertambah murahnya harga minyak mentah WTI di Nymex. Selain dorongan
nilai Dollar tersebut, pergerakan juga cukup tersupport oleh dorongan
teknikal yang telah jenuh melemah atau dalam posisi oversold.
Namun, pergerakan harga minyak mentah WTI
yang dapat ditutup menguat di hari perdagangan pertama pekan lalu
tersebut langsung tertutup faktor fundamental kuat di hari kedua
perdagangan. Rilis data EIA terkait prospek demand minyak mentah dunia
dan rilis proyeksi pertumbuhan ekonomi global oleh IMF, membuat harga
minyak mentah WTI jatuh di Nymex. adapun kedua lembaga tersebut pada
Selasa pekan lalu merilis pertumbuhan ekonomi global yang diprediksi
menurun dari 3,4% ke 3,3% oleh IMF dan demand global yang diperkirakan
turun dari 91,55 juta barrel ke 91,47 juta barrel oleh EIA.
Memasuki hari ke-3 perdagangan pekan
lalu, pergerakan harga emas pun kian memburuk setelha EIA kembali
memberikan sentimen negatif kuat di rilis data persediaan minyak mentah
dan bensin mingguan. Data persediaan minyak mentah dan bensin yang
dilaporkan naik oleh EIA masing-masing di level 5,02 juta dan 1,18 juta
barrel serempak memberikan sentimen negatif sisi supply dan demand dari
pasar domestik Amerika Serikat. Dampak dari data tersebut dan rilis data
hari sebelumnya, harga emas pun terus tergerus pada hari ke-3 dan ke-4
pekan lalu.
Meskipun cukup tertekan kuat secara
fundamental pada pekan lalu, harga minyak mentah WTI dapat ditutup
menguat pada perdagangan akhir pekan. Dorongan teknikal yang kembali
jenuh pasca melemah dalam 3 hari perdagangan beruntun menjadi landasan
penguatan harga minyak mentah WTI di hari terakhir perdagangan. Walaupun
demikia penguatan tersebut tidak dapat menutup pelemahan kuat di 3 hari
perdagangan sebelumnya sehingga harga minyak mentah WTI tetap ditutup
melemah dalam sepekan.
Pada penutupan perdagangan pekan lalu di
bursa Nymex, harga minyak mentah WTI terpantau ditutup melemah
signifikan dalam sepekan. Harga minyak mentah WTI berjangka Nymex untuk
kontrak November 2014 ditutup turun hingga 4,37% ke tingkat harga
$85,82/ barrel atau melemah $3,92/barrel.
Sementara pada perdagangan minyak mentah
brent di Nymex, harga minyak mentah brent juga ditutup melemah
signifikan pekan lalu. Harga minyak mentah brent berjangka Nymex untuk
kontrak Desember 2014 ditutup turun hingga 2,48% ke tingkat harga
$90,58/barrel atau melemah $2,30/barrel.
Analyst Vibiz Research memprediksi harga
minyak mentah masih akan cenderung tertekan pada perdagangan pekan ini.
Hal tersebut dilandasi oleh estimasi buruknya data-data perekonomian
global pada pekan ini yang dapat semakin melemahkan ekspektasi demand
terhadap minyak mentah dunia. Terkait pergerakan harga pekan ini, range
normal diprediksi akan berada di kisaran $78-$95 pada minyak mentah WTI
dan $84-$97 pada minyak mentah brent.
Sumber : Vibiznews
Sentimen Pelambatan Ekonomi Global, Bursa Saham Hong Kong Dibuka Melemah 0.5%
BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/10) - Bursa Saham Hong Kong melemah, indeks
acuan tersebut menghapus gain pekan lalu, ditengah kekhawatiran mengenai
pelambatan pertumbuhan ekonomi global. Sementara saham Agile Property
Holdings Ltd. melemah.
Indeks Hang Seng tergelincir 0.5% ke level 22,985.14 pukul 9:03 pagi waktu Hong Kong, merupakan level penutupan terendah sejak 30 September lalu. Indeks Hang Seng China Enterprises atau Indeks H-share melemah 0.5% ke level 10,247.26.
Indeks Hang Seng mengalami penurunan 8.8% dari level tertingginya pada September lalu ditengah ketidakpastian mengenai suku bunga AS dan pengunjuk rasa pro-demokrasi mengganggu sektor bisnis di Hong Kong.
Pekan lalu Federal Reserve menyatakan bahwa kenaikan suku bunga diperkirakan akan ditunda karena pelambatan ekonomi di negara-negara lain yang mengancam pertumbuhan ekonomi AS. Komentar tersebut muncul 3 hari setelah hasil pertemuan bank sentral September lalu menunjukkan bahwa otoritas The Fed menyatakan kehawatirannya mengenai resiko kepada perekonomian AS dengan pelambatan ekonomi tersebut dan menguatnya dollar, yang akan menurunkan ekspor dan inflasi.
Pekan lalu International Monetary Fund menurunkan perkiraannya mengenai pertumbuhan ekonomi global pada 2015 mendatang sebesar 3.8% dari prediksi Juli lalu sebesar 4%. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Indeks Hang Seng tergelincir 0.5% ke level 22,985.14 pukul 9:03 pagi waktu Hong Kong, merupakan level penutupan terendah sejak 30 September lalu. Indeks Hang Seng China Enterprises atau Indeks H-share melemah 0.5% ke level 10,247.26.
Indeks Hang Seng mengalami penurunan 8.8% dari level tertingginya pada September lalu ditengah ketidakpastian mengenai suku bunga AS dan pengunjuk rasa pro-demokrasi mengganggu sektor bisnis di Hong Kong.
Pekan lalu Federal Reserve menyatakan bahwa kenaikan suku bunga diperkirakan akan ditunda karena pelambatan ekonomi di negara-negara lain yang mengancam pertumbuhan ekonomi AS. Komentar tersebut muncul 3 hari setelah hasil pertemuan bank sentral September lalu menunjukkan bahwa otoritas The Fed menyatakan kehawatirannya mengenai resiko kepada perekonomian AS dengan pelambatan ekonomi tersebut dan menguatnya dollar, yang akan menurunkan ekspor dan inflasi.
Pekan lalu International Monetary Fund menurunkan perkiraannya mengenai pertumbuhan ekonomi global pada 2015 mendatang sebesar 3.8% dari prediksi Juli lalu sebesar 4%. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Permintaan Melonjak, Angkat Emas Naik Ke Level 2 Pekan Tertingginya
BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/10) - Emas naik ke level 2 pekan tertingginya
akibat kekhawatiran bahwa pertumbuhan ekonomi global melambat yang
memicu spekulasi Federal Reserve AS akan mendorong kembali kenaikan suku
bunga, sehingga mendorong permintaan akan tempat lindung nilai.
Sementara perak dan platinum naik.
Emas untuk pengiriman segera naik 0.8% ke level $1,232.30 per ounce dan berada pada level $1,230.22 pukul 8:10 pagi waktu Singapura, menurut Bloomberg. Pada 9 Oktober lalu Bullion naik ke level $1,233.43, level tertinggi sejak 23 September lalu, hal itu setelah The Fed mengungkapkan kehawatirannya mengenai ekonomi AS yang akan terkena resiko dari pelambatan pertumbuhan ekonomi global dan mempertahankan komitmen untuk suku bunga yang mendekati 0 pada waktu yang lama.
Emas untuk pengiriman Desember naik 0.8% ke level $1,231.20 per ounce di Comex, New York, memperpanjang kenaikan pekan lalu sebesar 2.4%. Para investor menurunkan posisi beli bersih (net long) pada emas berjangka dan opsi untuk pekan ke-8 hingga 7 Oktober lalu, menurut rilis data pemerintah AS.
Sementara perak untuk pengiriman segera naik 0.7% ke level $17.5162 per ounce, setelah pekan lalu naik 3.3% yang menghentikan penurunan dalam 5 pekan. Spot platinum naik 0.9% ke level $1,273.38 per ounce, memperpanjang kenaikan pekan lalu 3.1%. Palladium naik 0.6% ke level $789.50 per ounce, setelah pekan lalu catat gain 3.9%. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Emas untuk pengiriman segera naik 0.8% ke level $1,232.30 per ounce dan berada pada level $1,230.22 pukul 8:10 pagi waktu Singapura, menurut Bloomberg. Pada 9 Oktober lalu Bullion naik ke level $1,233.43, level tertinggi sejak 23 September lalu, hal itu setelah The Fed mengungkapkan kehawatirannya mengenai ekonomi AS yang akan terkena resiko dari pelambatan pertumbuhan ekonomi global dan mempertahankan komitmen untuk suku bunga yang mendekati 0 pada waktu yang lama.
Emas untuk pengiriman Desember naik 0.8% ke level $1,231.20 per ounce di Comex, New York, memperpanjang kenaikan pekan lalu sebesar 2.4%. Para investor menurunkan posisi beli bersih (net long) pada emas berjangka dan opsi untuk pekan ke-8 hingga 7 Oktober lalu, menurut rilis data pemerintah AS.
Sementara perak untuk pengiriman segera naik 0.7% ke level $17.5162 per ounce, setelah pekan lalu naik 3.3% yang menghentikan penurunan dalam 5 pekan. Spot platinum naik 0.9% ke level $1,273.38 per ounce, memperpanjang kenaikan pekan lalu 3.1%. Palladium naik 0.6% ke level $789.50 per ounce, setelah pekan lalu catat gain 3.9%. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Subscribe to:
Posts (Atom)