Tuesday 14 October 2014

Rilis Data Ekonomi Eropa Menunjukan Resiko Perlambatan, Dolar Menguat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/10) - Dolar meningkat tajam terhadap euro dalam lebih dari sepekan terakhir seiring tanda-tanda pertumbuhan yang goyah di Eropa kontras dengan membaiknya ekonomi AS.
Mata uang euro turun pasca laporan menunjukkan produksi industri di eropa merosot dan pemerintah Jerman memangkas prospek ekonomi untuk tahun ini dan berikutnya. Pound jatuh terhadap sebagian besar mata uang utama seiring laporan menunjukkan laju inflasi Inggris turun ke level terendah dalam lima tahun terakhir. Yen menguat terhadap sebagian besar mata uang utama terkait permintaan aset haven, sementara dolar Kanada mencapai level terendahnya sejak Juli 2009 lalu seiring penurunan harga minyak mentah turun.
Dolar menguat sebesar 0,8 persen ke level $1,2647 per euro pada pukul 3:43 sore waktu New York, gain intraday terbesar sejak 3 Oktober lalu dan rebound dari penurunan sebesar 1 persen kemarin. Greenback naik sebesar 0,2 persen ke level 107,03 yen. Yen menguat sebesar 0,7 persen ke level 135,36 per euro.
Dolar memangkas penurunan dari kemarin dipicu oleh Federal Reserve komentar bahwa pertumbuhan global lebih lambat yang mungkin akan menunda kenaikan suku bunga AS. Ekonomi AS akan meningkat sebesar 2,2 persen tahun ini dan 3 persen pada tahun 2015 mendatang, menurut survei Bloomberg News. Kawasan euro akan tumbuh 0,8 persen dan 1,3 persen, sementara Jepang akan meningkat 1 persen pada 2014 dan 1,2 persen pada tahun berikutnya, survei memprediksi. (izr)
Sumber: Bloomberg