Thursday 11 December 2014

Membaiknya Data Ekonomi AS, Angkat Bursa Saham Asia Dibuka Menguat 0.1%

BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/12) - Bursa Saham Asia menguat setelah rilis data AS terkait penjualan ritel dan klaim pengangguran mendorong optimism pada perekonomian terbesar di dunia tersebut. Sementara Bursa Saham Jepang berfluktuasi menjelang pemilu diakhir pekan ini.

Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0.1% ke level 136.89 pukul 9:03 pagi waktu Tokyo. Saham perusahaan energi dan material pimpin acuan saham regional menuju penurunan 2.3% pada pekan ini akibat penurunan harga minyak dunia dibawah level $60 per barel untuk pertama kalinya sejak Juli 2009 silam dengan Arab Saudi mempertanyakan perlunya pemangkasan output.

Penjualan ritel bulan November naik 0.7% dari bulan sebelumnya, sesuai dengan perkiraan dari survei para ekonom di Bloomberg, kenaikan akibat para konsumen membutuhkan barang-barang elektronik, pakaian dan furniture. Klaim tunjangan pengangguran pekan lalu turun 3,000 menjadi 294,000. Klaim telah berada dibawah angka 300,000 selama 12 dari 13 pekan terakhir.

Semenatra itu, minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) hari ini turun 1.3% ke level $59.16 per barel setelah kemarin turun 1.6%. Minyak mentah telah memasuki situasi pasar yang bearish setelah Arab Saudi, Iraq dan Kuwait selaku tig anggota OPEC terbesar mengupayakan penurunan tajam terhadap ekspor minyak ke Asia setidaknya dalam 6 tahun terakhir ini. Pasar akan mengkoreksi sendirinya, menurut Menteri Minyak Arab Saudi Ali Al-Naimi. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Saham Jepang Di Buka Gain Terkait Pelemahan Yen

BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/12) - Saham Jepang catat kenaikan menjelang pemilu pada akhir pekan ini seiring mata uang yen melemah terhadap dolar dan AS melaporkan kenaikan tertinggi dalam penjualan ritel selama delapan bulan terakhir.
Indeks Topix naik 0,1 % ke level 1,398.35 pukul 09:04 pagi di Tokyo, sehingga memangkas penurunan pekan ini sebesar 3,3 %. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,5 % ke level 17,344.64. Sementara mata uang yen turun 0,3 % ke level 119,01 per dolar pasca melemah sebesar 0,7 % kemarin terkait data menunjukkan konsumen AS menghabiskan lebih banyak uang mereka pada bulan November lalu sehingga melebihi dari yang diharapkan. Sedangkan minyak mentah turun di bawah level $ 60 per barel untuk pertama kalinya sejak 2009 lalu.
Jepang akan melakukan pemilu pada 14 Desember besok setelah Perdana Menteri Shinzo Abe bulan lalu menyerukan referendum mengenai kebijakan ekonominya. Sementara perekonomian telah turun ke dalam resesi sejak kenaikan pajak penjualan pada April lalu.
Koalisi bentukan Abe akan menang lebih dari dua pertiga mayoritas suara, menurut surat kabar Nikkei melaporkan hari ini, mengutip hasil survei dan mennjadi headline hampir di setiap media lain diperkirakan akan menang secara telak. (vck)
Sumber: Bloomberg

Wednesday 10 December 2014

Emas Berjangka Turun Akibat Pelemahan Minyak Memicu Kekhawatiran Deflasi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/12) - Emas berjangka turun karena penurunan harga minyak yang mendorong kekhawatiran bahwa inflasi akan tetap rendah, membatasi daya tarik logam sebagai lindung nilai.
Minyak mentah Brent dan West Texas Intermediate (WTI) turun ke posisi terendah dalam lima tahun setelah OPEC mengatakan bahwa mereka memperkirakan permintaan pasokan untuk tahun depan akan menjadi yang terendah sejak 2003. Korelasi antara emas dan minyak naik 0,38 pekan lalu, link terkuat sejak Juli 2013. Pembacaan dari 1 berarti komoditas bergerak berbaris.
Kemarin harga emas mencapai level tertinggi dalam enam minggu akibat terjadi penurunan di pasar ekuitas yang mendorong permintaan untuk aset alternatif. Federal Reserve akan bertemu pekan depan setelah pembuat kebijakan memperdebatkan waktu kenaikan suku bunga pertama dalam delapan tahun. Biaya pinjaman yang lebih tinggi memotong daya tarik emas karena emas umumnya menawarkan investor pengembalian hanya melalui kenaikan harga.
Emas berjangka untuk pengiriman Februari turun 0,2% untuk menetap di level $ 1,229.40 per ons pada pukul 1:43 di Comex New York. Logam menyentuh level $ 1.239 kemarin, yang merupakan tertinggi sejak 23 Oktober.
Indeks saham MSCI All-Country dan Indeks Bloomberg Dollar Spot keduanya menuju penurunan untuk hari ketiga. Emas menyentuh level $ 1,130.40 yang merupakan level terendah empat tahun pada 7 November setelah ekuitas mengalami reli dan greenback naik ke level tertinggi lima tahun.(frk)
Sumber : Bloomberg

Perusahaan Di Australia Menambah Pekerja Pada November Lalu

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/12) - Perusahaan di Australia diperkirakan menambahkan hampir tiga kali lipat jumlah pekerja pada bulan lalu, sehingga menunjukkan rencana bank sentral untuk memacu pertumbuhan dan perekrutan pekerja dengan suku bunga ke rekor terendah.
Jumlah masyarakat yang bekerja meningkat sebesar 42.700, menurut biro statistik di Sydney hari ini. Dibandingkan dengan perkiraan rata-rata peningkatan tersebut dalam survei dari 27 ekonom sebesar 15.000. Sementara tingkat pengangguran naik sebesar 6,3 % terkait lebih banyaknya orang sedang mencari pekerjaan.
The Reserve Bank of Australia telah mempertahankan suku bunga acuan sebesar 2,5 % selama 16 bulan terakhir untuk mendorong transisi pengendalian pertumbuhan domestik dan membantu para penambang yang menganggur akibat ledakan investasi sumber daya yang telah berkurang. Para pembuat kebijakan sedang menunggu untuk level yang lebih rendah dalam mendapatkan daya tarik dalam perekonomian di luar lonjakan pasar perumahan.
Jumlah pekerja full time naik sebesar 1.800 pada bulan lalu, dan para pekerja paruh waktu melonjak sebesar 40.800, laporan hari ini menunjukkan. Tingkat partisipasi Australia, acuan tenaga kerja secara proporsional dengan populasi, naik sebesar 64,7 % pada November lalu dari 64,6 % pada bulan sebelumnya.
Dolar Australia diperdagangkan pada level 83,68 sen AS pukul 11:36 pagi di Sydney, naik dari level 83,43 sen sebelum data dirilis. (vck)
Sumber: Bloomberg

Yen Naik Untuk Hari Keempat Akibatkan Saham Jepang Di Buka Melemah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/12) - Saham Jepang catat penurunan setelah harga minyak turun ke level lima tahun terendahnya dan karena mata uang yen menguat untuk hari keempat, memicu penurunan saham energi dan eksportir.
Indeks Topix turun 1,5 % ke level 1,386.01 pukul 09:05 pagi di Tokyo, menuju penurunan untuk hari ketiga, bersama dengan 33 kelompok industri yang menurun kecuali satu. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 1,4 % ke level 17,171.49. Sementara mata uang yen menguat 0,3 % ke level 117,52 per dolar setelah naik 1,6 % kemarin sehingga melakukan reli dalam tiga hari sejak Juni 2013 lalu. Sedangkan  minyak West Texas Intermediate turun 4,5 % ke level $ 60,94 per barel kemarin.
Minyak mentah WTI catat penurunan dari level $ 100 per barrel sejak akhir Juli lalu pada meningkatnya pasokan AS dan permintaan yang lebih rendah di tengah tanda-tanda perlambatan pertumbuhan terhadap perekonomian dari Cina sampai Eropa. Data mingguan yang dirilis kemarin menunjukkan persediaan minyak mentah AS naik ke rekor tertinggi, sementara OPEC memangkas proyeksi produksi untuk tahun depan terhadap output terendah dalam 12 tahun terakhir.
Dolar melemah terhadap yen pekan ini meskipun menguat menurut laporan pekerjaan AS yang  diperkirakan pada 5 Desember lalu, sehingga menunjukkan para pengusaha menambahkan sebagian besar pekerja sejak Januari 2012 lalu. Sementara Federal Reserve mengkaji dalam pertumbuhan lapangan kerja sehingga akan melakukan pertemuan pekan depan untuk memutuskan kapan ekonomi akan cukup kuat untuk menahan suku bunga yang lebih tinggi. Sebaliknya, Bank of Japan (BOJ) meningkatkan langkah-langkah stimulus pada 31 Oktober lalu. (vck)
Sumber: Bloomberg

Sebagian Saham AS Turun Sejak Bulan Oktober Lalu

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/12) - Saham AS turun, mengirim Indeks Standard & Poor 500 merosot tajam dalam 7 pekan terakhir, karena saham energi baru selloff setelah OPEC memperkirakan akan mengurangi permintaan minyak mentah pada 2015 mendatang.
Indeks S & P 500 melemah sebesar  1,6 % ke level 2,026.15 pada pukul 04:00 sore waktu New York, level terendahnya sejak 5 November lalu. Indeks acuan merosot sebesar 2,4 % selama 3 hari beruntun, setelah mencapai rekornya pada 5 Desember. Indeks Dow Jones Industrial Average melemah sebesar 267,67 poin, atau 1,5 %, ke level 17,533.53. Dow mengalami penurunan terbesarnya sejak 9 Oktober lalu.
Indeks S & P 500 kemarin ditutup sedikit berubah setelah membalikkan penurunan sebesar 1,3 %. Indeks tersebut melonjak 9,6 % pada tahun 2014, menuju kenaikan selama tahun ketiga, dipicu pada data ekonomi dan laba perusahaan yang sesuai dengan perkiraan.
Rilis data pada akhir pekan ini mungkin menunjukkan penjualan ritel AS meningkat pada bulan November, klaim pengangguran awal pekan lalu sedikit berubah dari minggu sebelumnya, dan kepercayaan konsumen meningkat bulan ini, menurut para ekonom yang disurvei oleh Bloomberg. (knc)
Sumber : Bloomberg

Selloff dalam Saham-saham Energi Tekan Bursa AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/12) - Saham-saham AS melemah, memperpanjang penurunan mingguan untuk indeks Standard & Poor 500, akibat saham-saham energi memperpanjang aksi jual atau selloff setelah OPEC memangkas proyeksi permintaan minyak mentah pada tahun 2015.
Saham ConocoPhillips, Exxon Mobil Corp. dan Chevron Corp. kehilangan lebih dari 2,2%. Lima pemain terburuk dalam indeks S&P 500 adalah perusahaan energi. Saham Yum! Brands Inc. tenggelam 4,8% setelah memotong proyeksi laba tahun 2014 di tengah ketakutan kesehatan di China. Saham American Airlines Group Inc. dan United Continental Holdings Inc. naik setidaknya 2,9% setelah sebuah kelompok industri mengatakan perusahaan penerbangan global akan membuat rekor laba pada tahun depan.
Indeks S&P 500 kehilangan 0,8% menjadi 2,044.06 pada pukul 12:58 siang di New York. Indeks acuan telah merosot 1,5% selama tiga hari terakhir, setelah mencapai rekor pada 5 Desember yang lalu. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 151,59 poin, atau 0,9%, ke 17,649.61. Perdagangan perusahaan dalam indeks S&P 500 adalah 5,8% di atas rata-rata 30-hari hari ini.
Indeks S&P 500 ditutup sedikit berubah kemarin setelah membalikkan kerugian sebanyak 1,3%. Indeks tersebut telah melonjak sebesar 11% pada tahun 2014, menuju gain untuk tahun ketiga, yang didorong oleh membaiknya perkiraan data ekonomi dan pendapatan perusahaan.(frk)
Sumber : Bloomberg

Tuesday 9 December 2014

WTI Merosot Seiring Iran Prediksi Akan Adanya Penurunan Berlanjut

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/12) - Minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) kembali menurun setelah Iran memprediksi akan adanya penurunan berlanjut pada harga minyak mentah apabila kekompakan memudar diantara anggota OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries).

Kontrak berjangka minyak turun sebesar 1.2% di New York setelah kemarin mengalami kenaikan yang pertama kalinya dalam 4 hari terakhir. Harga diperkirakan turun ke level terendah sebesar $40 per barel ditenagh perang harga atau jika ada keputusan yang muncul di OPEC, menurut Mohammad Sadegh Memarian, Kepala Analis Pasar Perminyakan Kementerian Minyak Iran. Sebanyak 12 grup anggota diperkirakan akan mengadakan pertemuan luar biasa pada kuartal pertama ini apabila minyak mentah melanjutkan penurunan, menurut Energy Aspects Ltd.

Minyak mentah sedang diperdagangkan pada situasi pasar yang bearish setelah Arab Saudi, yang memicu keputusan OPEC untuk mempertahankan daripada memangkas output ketika pertemuan bulan lalu, upaya pemangaksan terkait minyak mentah sebagai upaya mempertahankan pangsa pasar terhadap produsen minyak AS yang mencatat output pada laju tertingginya dalam lebih dari 3 dekade terakhir. EIA (Energy Information Administration) memangkas perkiraan mengenai harga minyak mentah pada 2015 mendatang ditengah penurunan.

WTI untuk pengiriman Januari turun sebesar 78 sen ke level $63.04 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada pada level $63.14 pukul 11:18 siang waktu Sydney. Kemarin kontrak berjangka minyak naik 77 sen ke level $63.82. Harga telah mengalami penurunan sebesar 36% sepanjang tahun 2014 ini.

Kemarin Brent untuk penyelsaian Januari catat gain 65 sen atau 1% ke level $66.84 per barel di Bursa ICE Futures Europe, London. Acuan minyak mentah Eropa tersebut mengakhiri sesi lebih tinggi sebesar $3.02 dibanding WTI.

Pekan lalu pasokan minyak mentah AS naik sebesar 4.4 juta barel, menurut rilis data dari American Petroleum Institute kemarin yang bersumber dari Anthony Headrick, seorang analis dari CHS Hedging. Rilis data pemerintah hari ini diperkirakan akan menunjukkan pasokan turun sebesar 2.7 juta barel, menurut survei Bloomberg News. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Emas Naik Tajam Terkait Penurunan Ekuitas

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/12) - Emas berjangka naik ke level tertinggi dalam lebih dari enam minggu akibat penurunan di pasar ekuitas menghidupkan kembali permintaan untuk logam sebagai safe haven.

Lebih dari $ 100 miliar dihapus dari nilai pasar ekuitas dunia kemarin, dan saham global melemah lagi hari ini. Bullion memperpanjang kenaikan karena dolar menuju penurunan terbesar dalam dua bulan terhadap sekeranjang 10 mata uang.

Emas berjangka untuk pengiriman Februari naik 3% menjadi $ 1,230.50 per ons pada pukul 11:53 siang di Comex New York, setelah menyentuh $ 1.239, yang merupakan level tertinggi sejak 23 Oktober.

Setelah pembuat kebijakan mencoba untuk menghidupkan kembali ekonomi, bank-bank sentral utama bersama-sama akan menambah likuiditas hampir tiga kali lipat tahun depan daripada yang mereka lakukan pada tahun 2014, menurut analis dari Credit Suisse Group AG. Kepemilikan Net-bullish dalam emas berjangka dan opsi lebih dari dua kali lipat dalam tiga minggu terakhir, data pemerintah AS menunjukkan.(frk)

Sumber : Bloomberg

Saham Asia Turun Ditengah Pelemahan Ekuitas Global Di China, Yunani

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/12) - Saham Asia catat penurunan untuk hari kedua seiring penurunan pada ekuitas global pasca saham melemah di China, sementara penurunan saham di Yunani menyebar ke seluruh Eropa dan mata uang yen menguat di tengah permintaan safe haven.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,6 % ke level 138,87 pukul 09:00 pagi di Tokyo setelah melemah 0,3 % pada hari sebelumnya. Sementara bursa saham China turun tajam sejak 2009 lalu kemarin setelah pemerintah bergerak untuk memperketat persyaratan kredit memicu spekulasi atas perlambatan perekonomian China. Indeks Stoxx Europe 600 turun 2,3 % karena acuan saham Yunani membukukan penurunan terbesar dalam 27 tahun terakhir. Sedangkan mata uang yen naik sebesar 2,2 % terhadap dolar sebelum memangkas kenaikannya.
Indeks Topix Jepang turun 1,1 % setelah mata uang yen menguat terhadap 31  mata uang utama kecuali satu kemarin. Semetara Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,3 %. Sementara Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 1 % , sedangkan Indeks NZX 50 Selandia Baru melemah 0,5 %. (vck)
Sumber: Bloomberg

Yen & Emas Catat Gain, Tekan Bursa Saham Jepang Dibuka Melemah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/12) - Bursa Saham Jepang melemah seiring para investor mengalihkan investasinya ke safe-haven akibat kenaikan yen, hal tersebut mempengaruhi outlook bagi pendapatan ekspor.

Indeks Topix melemah 1.25 ke level 1,419.26 pukul 9:09 pagi waktu Tokyo, menuju pelemahan tertajam dalam 2 hari terakhir sejak Oktober lalu. Sementara Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 1.3% ke level 17,580. Yen diperdagangkan pada level 119.41 per dollar setelah kemarin mencatat reli intraday tertinggi sejak Juni 2013 lalu sebelum memangkas gain yang ditutup naik 0.8%.

Yen dan emas dipandang sebagai investasi safe haven, yen kemarin menguat sebesar 2.25 terhadap dollar. Emas berjangka melonjak ke level 6 pekan tertingginya. Kemarin Indeks MSCI ekuitas global turun ke level 1 bulan terendahnya akibat China memperketat persyaratan kredit yang memicu spekulasi akan melambatkan perekonomian China. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Bursa AS Melemah Dipicu Kebijakan China

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/12) - Bursa Amerika Serikat (AS) kembali melemah pada Rabu (selasa) ini, di mana indeks Standard & Poor 500 sedikit berubah setelah menghapus penurunan 1,3 persen, dipicu saham energi dan teknologi yang mengimbangi kekhawatiran atas China dan Yunani yang memicu aksi jual saham global.

Indeks saham S & P 500 turun kurang dari 0,1 persen menjadi 2.059,82 pada 16:00 di New York setelah kemarin meluncur paling dalam dalam tujuh minggu.

Sementara indeks Dow turun 51,28 poin  atau 0,3 persen ke posisi 17.801,20. Indeks Nasdaq 100 naik 0,4 persen dan indeks Russell 2000 rally 1,8 persen, di mana perusahaan energi rally ke posisi yang paling dalam tiga tahun.

"Kita memiliki beberapa perubahan nyata dalam situasi di China dan Yunani, namun itu tidak cukup untuk menjaga pasar bawah, yang sangat bullish," Matt Maley, strategi ekuitas untuk Miller Tabak & Co di Newton, Massachusetts, melansir laman Bloomberg.

Menurut dia, dengan kenaikan Russell dan Nasdaq menjadi hal yang mudah-mudahan akan membawa bursa AS keluar dari posisi ketat di minggu terakhir di tahun ini.

Saham Citigroup Inc dan Bank of America Corp turun setidaknya 0,6 persen karena penurunan saham keuangan, sementara Verizon Communications Inc, Merck & Co. dan AT & T Inc memimpin Dow Jones Industrial Average yang lebih rendah. Sementara itu, saham Newmont Mining Corp melonjak hampir 5 persen seiring kenaikan harga emas.

Ekuitas global melemah setelah China menyatakan obligasi tertentu rendah dinilai tidak bisa lagi digunakan sebagai jaminan untuk beberapa pinjaman jangka pendek, memicu aksi jual utang berisiko yang menyebar ke catatan pemerintah dan saham.


Sumber : Liputan6

Monday 8 December 2014

Rusia: Perundingan Perdamaian Dengan Ukraina Pekan Ini

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/12) - Penasihat kebijakan luar negeri Presiden Vladimir Putin, Yuri Ushakov mengatakan Rusia siap mengadakan pertemuan lain yang disebut “pertemuan kelompok kontak” tentang Ukraina timur pekan ini.
Anggota-anggota “kelompok kontak” yaitu Rusia, Ukraina, kelompok separatis yang didukung Rusia dan Organisasi Kerjasama Keamanan Eropa OSCE telah menandatangani perjanjian gencatan senjata di Ukraina Timur tanggal 5 September lalu di Minsk, Belarus.
Kantor berita Rusia RIA Novosti melaporkan wakil Republik Rakyat Donetsk yang mengumumkan sendiri kemerdekaannya – Denis Pushilin – hari Senin (8/12) mengatakan agenda pertemuan itu seharusnya mencakup soal gencatan senjata, upaya mengakhiri apa yang disebutnya sebagai “blokade” di daerah-daerah yang dikuasai kelompok pemberontak di Ukraina Timur, dan memungkinkan pelaksanaan “status khusus” di daerah-daerah itu.
Presiden Ukraina Petro Poroshenko hari Sabtu (6/12) mengatakan “perjanjian pendahuluan” untuk pertemuan kelompok kontak itu di Minsk hari Selasa (9/10) telah tercapai.
Sumber: VOA

Emas Menguat Terkait Upaya Pelonggaran Global

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/12) - Emas berjangka naik untuk pertama kalinya dalam tiga hari akibat tanda-tanda bahwa pasokan uang akan meningkat di Eropa dan Asia menghidupkan kembali permintaan investor.

Kepemilikan di SPDR Gold Trust naik 0,5% pada pekan lalu, yang merupakan terbesar sejak bulan Agustus. Manajer keuangan menaikkan taruhan bullishmereka selama seminggu berturut-turut, ekspansi terpanjang sejak bulan Juli, data pemerintah menunjukkan pada 5 Desember yang lalu.

Sementara itu, para pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa menahan diri dari menaikkan pembelian aset pada pertemuan pekan lalu, Presiden Mario Draghi berjanji untuk menilai kebutuhan stimulus awal tahun depan. China menurunkan suku bunga bulan lalu untuk memacu pertumbuhan ekonomi, sementara Jepang telah memperluas program stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Emas berjangka untuk pengiriman bulan Februari naik 0,4% untuk menetap di $ 1,194.90 per ons pada pukul 1:56 sore di bursa Comex New York. Harga tersebut memperpanjang kenaikan emas di perdagangan elektronik setelah penutupan akibat pelemahan dolar terhadap euro dan ekuitas AS turun sebanyak 1%.(frk)

Sumber : Bloomberg

Laju IHSG Dibayangi Rupiah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/12) - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan belum menggembirakan pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Pelemahan nilai rupiah membuat indeks saham akan kembali jatuh.

Analis PT MNC Securities, Reza Nugraha mengatakan, dengan nilai tukar rupiah melemah bahkan sampai tembus pada level Rp 12.400 per dollar Amerika membuat pelaku pasar berpikir ulang untuk akumulasi saham.

"Jadi kami lihat, memang saat ini dengan dolar sampai Rp 12.400 membuat tekanan investor real sudah melihatnya kondisi ini berisiko ke emiten kita dan melakukan pelepasan," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa (9/12/2014).

Dia memaparkan, hal ini juga ditambah pelaku pasar telah jenuh untuk melakukan aksi beli karena beberapa sektor seperti konstruksi telah mengalami kenaikan cukup tinggi.

Peluang menguat pun semakin menipis lantaran dari dalam negeri pun tak ada berita yang positif. Untuk perdagangan saham kali ini, Reza memprediksi IHSG bergerak pada level support 5.090 dan resistance pada level 5.170.


Sumber : Liputan6

Rupiah Merosot, Cermati Delapan Saham Pilihan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/12) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melemah pada perdagangan saham Selasa (9/12/2014). Pergerakan nilai tukar rupiah masih mempengaruhi laju IHSG.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, saat ini IHSG sedang menguji level support 5.121 sedangkan target resistance di level 5.229. IHSG masih dalam berada di jalur uptren untuk jangka menengah.

"IHSG mengalami koreksi sehat di dalam perjalan uptren jangka pendeknya. Level support 5.121 sedang diuji kekuatannya. Aliran dana investor asing yang keluar masih dalam batasan normal di kala terjadinya tekanan terhadap nilai tukar rupiah," ujar William dalam ulasannya, Selasa (9/12/2014).

William memperkirakan, IHSG masih berpeluang kembali positif untuk melakukan technical rebound pada perdagangan saham Selasa pekan ini.
Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, IHSG akan melemah di kisaran 5.110-5.160. Sejumlah sentimen yang mempengaruhi IHSG antara lain dari pasar Eropa dipengaruhi oleh pertimbangan akan penambahan stimulus moneter oleh bank sentral Eropa.

Sedangkan dari dalam negeri, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan saham Senin pekan ini. Rupiah melemah diperkirakan dapat mempengaruhi laju IHSG.

Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur WIdjanarko mengingatkan keadaan IHSG yang jenuh beli dan penguatan dolar berdampak terhadap potensi rupiah yang melemah. Dua faktor tersebut patut diwaspadai karena memicu kelanjutan koreksi di IHSG. Yuganur merekomendasikan akumulasi beli saham bila terjadi koreksi IHSG.


Sumber : Liputan6

Harga Minyak Tertekan, Bursa Saham AS Merosot

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/12) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) melemah mengawali perdagangan saham di awal pekan ini didorong aksi jual di sektor saham energi seiring harga minyak makin tertekan.

Indeks saham Dow Jones turun 106,31 poin (0,59 persen) ke level 17.852,48. Hal itu diikuti indeks saham S&P 500 tergelincir 15,04 poin (0,72 persen) menjadi 2.060,33. Penurunan indeks saham S&P 500 ini terbesar sejak Oktober.

Sementara itu, indeks saham Nasdaq melemah 40,06 poin (0,84 persen) ke level 4.740,69. Indeks saham acuan di bursa saham AS ini melemah karena aksi jual di sektor saham energi. Hal itu didorong dari harga minyak berada di level terendah dalam lima tahun ini.

Saham energi di indeks saham S&P 500 diperdagangkan ke level terendah dalam 17 bulan. Harga minyak yang tertekan tahun ini karena persediaan minyak melimpah dan negara pengekspor minyak (OPEC) tidak menurunkan target produksinya.

Selain itu, data neraca perdagangan China yang tak sesuai prediksi meski surplus neraca perdagangan meningkat pada November juga mempengaruhi laju indeks saham.

"Harga minyak menurun memimpin sentimen, dan banyak pelaku pasar bertransaksi di perdagangan minyak. Begitu banyak sentimen mengganggu, dan pelaku pasar belum mengambil langkah apapun," ujar Frank Ingarra, Head Trader Greenwich NorthCoast Asset Management, seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (Selasa pagi WIB).

Adapun saham-saham melemah antara lain saham Exxon Mobil Corp turun 2,1 persen. Saham Chevron Corp melemah 3,8 persen. Sementara itu, saham McDonald's Corp merosot 3,7 persen didorong rilis data penjualan perseroan.


Sumber : Liputan6

Sunday 7 December 2014

Aktifitas Pengeboran AS Meningkat, Minyak Perpanjang Penurunan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/12) - Minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) dan Brent memperpanjang penurunan dari level penutupan terendah dalam 5 tahun terakhir akibat aktifitas produksi di AS yang meningkat setelah naiknya operasi pengeboran minyak.

Kontrak berjangka minyak turun sebesar 1.8% di New York dan 1.9% di London. Beroperasinya pengeboran di AS sebagai konsumen minyak terbesar di AS, meningkat tajam sejak pertengahan November lalu, menurut Baker Hughes Inc. pada 5 Desember. Pasar minyak bersiap memburuk sebelum mendapatkan momen baiknya,” menurut Morgan Stanley.

Minyak mentah sedang diperdagangkan pada situasi pasar yang bearish setelah kenaikan produksi di AS meski setelah OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries) mempertahankan kuota outputnya. Turunnya harga minyak akan memberikan “tekanan jangka pendek” terhadap anggaran negara  Iran, hal itu menurut Hassan Rouhani, presiden dari anggota terbesar kelima OPEC saat pidato kemarin di hadapan parlemen Iran di Tehran, informasi tersebut diperoleh dari Iranian Student News Agency.

WTI untuk pengiriman Januari turun sebesar $1.21 di level $64.63 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan pada level $64.71 pukul 10:44 pagi waktu Sydney. Kontrak berjangka WTI turun 97 sen ke level $65.84 pada 5 Desember lalu, level penutupan terendah sejak Juli 2009 lalu. Volume semua kontrak berjangka diperdangkan sebesar 21% dibawah 100 hari rata-rata. Harga kontrak WTI telah mengalami penurunan 34% sepanjang tahun 2014 ini.

Brent untuk penyelesaian Januari turun sebesar $1.34 di level $67.73 per barel di Bursa ICE Futures Europe, London. Harga telah turun 57 sen ke level $69.07 pada 5 Desemebr lalu, level terendah sejak Oktober 2009 silam. Acuan minyak mentah Eropa tersebut lebih tinggi sebesar $3.14 dibanding WTI, dibandingkan dengan $3.54 pada sepekan lalu. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Emas Perpanjang Penurunan Seiring Penguatan Dolar, Outlook Suku Bunga

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/12) - Emas mencatat penurunan untuk hari ketiga secara berturut-turut karena data tenaga kerja AS yang mengalahkan perkiraan sehingga memperkuat mata uang dolar dan mendukung terjadinya biaya pinjaman yang lebih tinggi dalam perekonomian terbesar di dunia tersebut. Sementara perak turun sedangkan palladium catat kenaikan.
Bullion untuk pengiriman segera turun sebesar 0,4 % ke level $ 1,187.27 per ounce, dan diperdagangkan di level $ 1,189.84 pukul 8:49 pagi di Singapura, menurut harga Bloomberg. Sementara logam pada 1 Desember melemah dalam tiga pekan terendah ke level $ 1,142.88 terkait pelemahan minyak.
Indeks Bloomberg Dollar Spot menuju penutupan tertinggi sejak 2009 lalu jelang rilis data pekan ini yang mungkin menunjukkan acuan kepercayaan konsumen AS naik ke level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir. Sementara itu pada 5 Desember lalu laporan menunjukkan para pengusaha di AS menambahkan 321.000 pekerjaan untuk bulan lalu, sehingga mendukung Federal Reserve yang akan menaikkan tingkat  suku bunga karena Eropa, Jepang dan China meningkatkan stimulus untuk memacu pertumbuhan perekonomian mereka.
Emas berada di angka sebesar 1 % lebih rendah tahun ini, terkait The Fed mengakhiri program pembelian aset yang gagal untuk memicu inflasi. Sementara harga minyak mentah di New York dan London berada di posisi terendah dalam lima tahun terakhir karena AS meningkatkan produksi dan OPEC tidak mengambil tindakan untuk meringankan melebihnya pasokan minyak. (vck)
Sumber: Bloomberg

Kenaikan Payroll AS, Antarkan Dollar Perpanjang Gain

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/12) - Dollar memperpanjang gain terhadap mayoritas mata uang lainnya, naik ke level tertingginya sejak Juli 2007 lalu terhadap yen setelah lonjakan payroll mendorong outlook akan kenaikan suku bunga AS. Sementara itu Bursa Saham Australia dan Indeks Berjangka Jepang menguat, di lain pihak minyak dan emas melemah.

Dollar naik 0.3% di level 121.76 yen pukul 8:27 pagi waktu Tokyo, setelah sempat mencapai level 121.85. Indeks S&P/ASX 200 naik 0.8% di Sydney, kenaikan dipimpin oleh saham-saham perusahaan finansial, Indeks Berjangka Nikkei 225 Stock Average naik 0.7% diatas level penutupan pada 5 Desember lalu. Emas turun 0.4% ke level $1,187.62 per ounce. Sementara minyak di AS dan London memperpanjang penurunan dari level 5 tahun terendahnya, merosot sebesar 1.5%.

Jumlah tenaga kerja di AS bulan lalu menambah kenaikan nonfarm payroll sebesar 321,000 pekerja, melampaui semua proyeksi pada survei Bloomberg dari para ekonom ditengah kenaikan perekrutan tenaga kerja. Sementara itu, pemulihan ekonomi di Amerika sedang berada pada momentumnya, merupakan tanda-tanda pelambatan pertumbuhan ekonomi teredam. Rilis data pada 5 Desember lalu menunjukkan investasi zona Eropa kuartal lalu turun dan rilis data hari ini dipekrirakan akan mengkonfirmasi perekonomian Jepang kuartal lalu mempertahankan penurunan. China hari ini juga dijadwalkan merilis data perdagangan bulan November lalu. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Topix Jepang Memperpanjang Kenaikan Sejak 2007

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/12) - Saham Jepang memperpanjang kenaikan dalam tujuh tahun terakhir pasca laporan pekerjaan AS memicu penurunan harian tertajam mata uang yen dalam sebulan. Saham Tiremakers dan broker memimpin kenaikan, sementara saham energi catat pelemahan.

Indeks Topix naik 0,5 % ke level 1,452.79 pukul 09:16 pagi di Tokyo, setelah pekan lalu naik 2,5 % ke level penutupan tertinggi sejak Desember 2007 silam. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,5 % ke level 18,014.72 hari ini. Â Sementara mata uang yen diperdagangkan pada level 121,59 per dolar setelah melemah 1,4 % pada 5 Desember lalu. Saham AS ditutup pada rekornya pekan lalu sedangkan saham Eropa rebound dari penurunan tajamnya dalam tujuh pekan terakhir.

Para pengusaha di AS menambahkan sebanyak 321.000 pekerja pada bulan lalu, menandai 10 bulan secara berturut-bahwa pekerjaan meningkat setidaknya 200.000, merupakan yang terbanyak sejak tahun 1995 silam. Hasilnya melebihi perkiraan paling optimis dalam survei Bloomberg terhadap para para ekonom, sementara tingkat pengangguran berada pada enam level terendah sebesar 5,8 %. The Federal Reserve mengkaji pertumbuhan pekan depan dalam memutuskan kapan ekonomi akan cukup kuat untuk menahan tingkat suku bunga yang lebih tinggi. (vck)

Sumber: Bloomberg

Kenaikan Payroll AS, Bayangi Penguatan Bursa Saham Asia

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/12) - Bursa Saham Asia menguat setelah secara mengejutkan payroll AS mengalami lonjakan sehingga memberikan optimisme mengenai perekonomian terbesar di dunia tersebut dan mengantarkan yen turun dan mendongkrak naiknya Bursa Saham Jepang.

Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0.1% ke level 140.14 pukul 9:01 pagi waktu Tokyo setelah pekan lalu mengalami penurunan 0.5%. Indeks Topix Jepang catat gain 0.5% setelah yen merosot 1.4% pada 5 Desember lalu seiring jumlah tenaga kerja di AS bulan November naik sebesar 321,000, kenaikan tajam sejak Januari 2012 lalu. Sehingga mengantarkan Bursa Saham AS mencapai rekor penutupan.

Hari ini ekuitas Jepang menguat meskipun perekonomian kuartal ketiga turun 1.9%, lebih rendah dari perkiraan awal yang menyatakan terkontraksi sebesar 1.6%. Survei para ekonom oleh Bloomberg telah memperkirakan turun 0.5%. Perdana Menteri Shinzo Abe akan bergabung pada pemilu 14 Desember mendatang setelah angka pembacaan awal menekan negara Jepang kedalam resesi dan dia menunda kenaikan pajak penjualan.

Lonjakan payroll yang mematahkan proyeksi yang sangat optimis pada survei Bloomberg dari para ekonom dan mengikuti kenaikan 243,000 pada Oktober lalu yang lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya. Sementara tingkat pengangguran bertahan pada level 6 tahun terendah sebesar 5.8%.

Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0.1%. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0.9%, sementara Indeks NZX 50 Selandia Baru melemah 0.1%. Bursa Saham China dan Hong Kong belum memulai aktivitas perdagangan saham. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Thursday 4 December 2014

Diskon Arab Saudi Bikin Harga Minyak Menyusut

BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/12) - Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) jatuh pada Kamis karena perdebatan tingkat harga terus terjadi setelah Arab Saudi mengumumkan diskon besar untuk minyak mentah yang dijualnya kepada pembeli Asia dan AS dalam upaya nyata mempertahankan pangsa pasarnya.

Harga minyak mentah AS menetap 57 sen lebih rendah menjadi US$ 66,81 per barel. Sementara itu, patokan minyak mentah Laut Utara Brent terakhir turun sekitar 30 sen menjadi US$ 69,75 per barel, melansir laman CNBC.

Berita bahwa ladang minyak El Sharara Libya, salah satu produsen minyak terbesar anggota OPEC, siap melanjutkan produksi setelah adanya pembersihan penyumbatan yang menekan sentimen di pasar akan kembali adanya kelebihan pasokan.
El Sharara menghasilkan 300 ribu barel minyak per hari sebelum ditutup bulan lalu karena bentrokan antara kelompok-kelompok bersenjata.

Kerugian dalam minyak dan komoditas denominasi dolar lainnya menutup. Namun, dengan pelemahan dolar AS terhadap euro di tengah ketidakpastian tentang apakah Bank Sentral Eropa akan memperkenalkan stimulus baru ke dalam ekonomi zona euro.


Sumber : Liputan6

IHSG Menghijau, Lirik Delapan Saham Pilihan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/12) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melanjutkan penguatan pada perdagangan saham menjelang akhir pekan ini.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG sedang berusaha melanjutkan pola penguatan jangka pendeknya. Target resistance indeks saham terdekat di level 5.202 dan support di level 5.143. Adapun penguatan indeks saham ini ditunjang dari gerak IHSG secara teknikal mengingat IHSG bertahan di atas support hingga akhir perdagangan Kamis 4 Desember 2014.

Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas, IHSG akan menguat di kisaran level 5.158-5.217 pada perdagangan saham Jumat pekan ini.
Sejumlah sentimen yang mempengaruhi IHSG antara lain rilis data ekonomi dari Amerika Serikat (AS) seperti data initial jobless claims yang diperkirakan naik 22 ribu ke 335 ribu.

Selain itu, Eropa juga akan merilis keputusan bank sentral Eropa soal suku bunga acuan yang diperkirakan tetap di level 0,5 persen. Data pertumbuhan ekonomi juga diperkirakan naik 0,1 persen ke 0,2 persen kuartal per kuartal.

Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko menilai, rupiah melemah akibat penguatan dolar secara global membatasi kenaikan IHSG walaupun ada sentimen positif dari harga minyak yang melemah selama ini.

Ia pun merekomendasikan akumulasi saham pilihan berkapitalisasi besar dan lapis kedua secara selektif untuk rebound bila terjadi koreksi minor. "IHSG akan berada di level support 5.156-5.105-5.070 dan resistance 5.215-5.251," kata Yuganur dalam ulasannya, Jumat (5/12/2014).
IHSG ditutup naik 11,11 poin (0,21 persen) ke level 5.177,16 pada perdagangan saham Kamis 4 Desember 2014.


Sumber : Liputan6

Emas Turun Seiring Bank Sentral Eropa Tolak Pembelian Bullion

BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/12) - Emas berjangka turun pasca Bank Sentral Eropa mengatakan mereka tidak akan mempertimbangkan menambah pembelian bullion.
ECB membahas akan membeli semua aset kecuali logam yang sesuai rencana akan menilai kembali stimulus pada kuartal berikutnya, menurut Presiden Mario Draghi hari ini. Komentar datang setelah anggota Dewan Eksekutif Yves Mersch mengatakan bahwa pada bulan lalu bank bisa "secara teoritis" membeli emas batangan.
Emas rebound sebesar 6,8 % sejak menyentuh level 4 tahun terendahnya pada 7 November lalu di tengah spekulasi bahwa harga emas melemah akan meningkatkan pembelian fisik, termasuk dari bank sentral. Permintaan para investor untuk logam mulia telah berkurang di tengah mata uang dolar mengalami reli dan inflasi tetap rendah.
Emas berjangka untuk pengiriman bulan Februari melemah 0,1 % untuk menetap di level $ 1,207.70 per ons pada pukul 1:43 siang di bursa Comex New York, turun untuk kedua kalinya dalam 3 hari terakhir. (knc)
Sumber : Bloomberg

Saham Jepang Turun Dari Level 7-Thn Tertinggi Pasca Komentar Draghi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/12) - Indeks Topix Jepang turun untuk pertama kalinya dalam enam hari terakhir, turun dari level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir, pasca Mario Draghi mengatakan Bank Sentral Eropa (ECB) akan menunggu sampai kuartal berikutnya untuk mengkaji untuk stimulus yang lebih lanjut.
Indeks Topix turun 0,2 persen ke level 1,438.25 pukul 09:02 pagi di Tokyo, setelah kemarin ditutup pada level tertinggi sejak Desember 2007 silam. Indeks tersebut bersiap untuk kenaikan sebesar 2 persen pekan ini. Sementara Indeks Nikkei 225 Stock Average melemah 0,4 persen ke level 17,818.32 hari ini. Sedangkan mata uang  yen stagnan pada level 119,80 per dolar setelah sempat melemah ke level 120 menyusul komentar Draghi. Saham AS turun dari rekornya, sementara saham Eropa turun tajam dalam tujuh pekan terakhir.
Yen mencatatkan penurunan ke level 120,25 pasca komentar Draghi. Yen melemah 12 persen terhadap dolar tahun ini, merupakan penurunan terpanjangnya pasca Bank of Japan (BOJ) mendorong stimulus pada 31 Oktober lalu.
Kontrak berjangka pada indeks Standard & Poor 500 stagnan jelang laporan pasar tenaga kerja AS. Sementara Indeks acuan melemah 0,1 persen kemarin, dan saham perusahaan kecil yang di perdagangkan di Indeks Russell 2000 turun 0,5 persen. (vck)
Sumber: Bloomberg

Saham Asia Stagnan Jelang Laporan Bulanan Pekerjaan AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/12) - Indeks acuan regional Asia stagnan menjelang laporan pekerjaan bulanan AS.  Saham material memimpin penurunan, sementara saham perusahaan konsumen naik.
Indeks MSCI Asia Pacific mencatat penurunan kurang dari 0,1 persen ke level 140,68 pukul 09:01 pagi di Tokyo, jelang bursa di Hong Kong dan China dibuka. Sementara saham Fortescue Metals Group Ltd turun 4 persen di Sydney. Sedangkan Indeks saham Asia flat pekan ini, karena para investor yang ingin mengetahui data payrolls AS hari ini untuk mengkonfirmasi bahwa pemulihan perekonomian AS pada pijakan yang kuat.
Laporan payrolls hari ini mungkin menunjukkan para pengusaha AS menambahkan sebesar 200.000 pekerjaan pada bulan November lalu untuk bulan ke-10, sementara tingkat pengangguran berada di tingkat terendah sejak Juli 2008 silam.
Indeks Topix Jepang melemah  0,1 persen dan Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,2 persen. Sementara Indeks NZX 50 Selandia Baru dan indeks Kospi Korea Selatan stagnan.
Kontrak berjangka pada Indeks Hang Seng China Enterprises dari perusahaan China yang terdaftar di Hong Kong naik 0,5 persen. Sementara Indeks tersebut telah naik 3 persen pekan ini dan kemarin ditutup pada level tertinggi dalam setahun terakhir.
Indeks Shanghai Composite naik 4,3 persen kemarin, memperpanjang kenaikan sampai 19 persen selama bulan lalu, merupakan level tertinggi di antara 93 indeks ekuitas global. Indeks tersebut melakukan reli, yang bertepatan dengan peningkatan penggunaan leverage, memacu investor daratan untuk membuka rekening saham di laju tercepat dalam tiga tahun terakhir dan mengirim nilai perdagangan ke rekor tertinggi. (vck)
Sumber: Bloomberg

Wednesday 3 December 2014

Dolar Dekati Level 120 Yen Pada Outlook AS; Euro Melemah Jelang Rapat ECB

BESTPROFIT FUTURES MALANG (4/12) - Dolar naik menjadi 0,1% menjadi 120 yen, level yang tidak terlihat sejak Juli 2007 lalu, seiring perkiraan ekonomi AS bahwa pertumbuhan pekerjaan mempertahankan momentum kontras dengan resesi di Jepang.
Kemarin Euro mendekati level terendah dua tahun jelang pertemuan ECB hari ini karena investor berspekulasi mengenai waktu stimulus tambahan. Dolar Australia jatuh ke level terendah empat tahun, memperpanjang penurunan untuk hari keenam, setelah data kemarin menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi secara tak terduga melambat.
Dolar naik 0,1% menjadi 119,87 ¥ pada 09:04 pagi di Tokyo dari kemarin, setelah sebelumnya mencapai level tertinggi tujuh tahun 119.90. Euro stagnan pada level $ 1,2312 setelah jatuh ke level $ 1,2301 kemarin, merupakan yang terendah sejak Agustus 2012. Mata uang tunggal ditransaksikan di level  ¥ 147,60 dari level 147,48 di New York.
Aussie turun 0,1%  menjadi 83,95 sen AS setelah turun serendah 83,86, level yang tidak terlihat sejak Juli 2010 lalu.(yds)
Sumber: Bloomberg

Emas Ditutup Naik Seiring Melonjaknya Harga Minyak Mentah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (4/12) - Emas naik seiring meningkatnya harga energy yang mempengaruhi kekhawatiran bahwa inflasi akan masih rendah dan memulihkan permintaan akan logam mulia sebagai tempat lindung nilai.

Kontrak berjangka minyak mentah di New York naik untuk kedua kalinya dalam 3 hari terakhir. Korelasi antara emas dan minyak mentah hari ini ditutup naik 0.4, korelasi tertinggi sejak Juli 2013 lalu. Angka pembacaan 1 mengartikan bahwa harga bergerak sejalan.

Pergerakan harga minyak mentah memicu ayunan harga tertinggi pada emas dalam hampir 9 bulan terakhir. Para trader komoditas sering melacak harga energy dan dampaknya terhadap biaya-biaya konsumen. Pada bulan November lalu, emas turun ke level 4 tahun terendah akibat dollar reli dan surutnya permintaan akan tempat lindung inflasi pasca penurunan minyak mentah.

Emas berjangka untuk bulan Februari naik 0.8% ditutup di level $1,208.70 per ounce pukul 1:47 siang waktu Comex di New York. Volatilitas selama 60 hari naik ke level tertingginya sejak Maret lalu.

Minyak mentah telah turun dengan memasuki situasi pasar bearish setelah output AS naik ke level tertingginya dalam lebih dari 3 dekade terakhir ditengah tanda-tanda penurunan pertumbuhan ekonomi yang terkait permintaan minyak di dunia. Hingga kemarin, minyak mentah Brent mengalami penurunan 36% sepanjang tahun 2014 ini, penurunan tertajam diantara 22 bahan mentah pada Bloomberg Commodity Index. Federal Reserve secara resmi telah menyatakan bahwa turunnya harga energi kemungkinan akan menekan biaya-biaya konsumen pada jangka waktu terdekat. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Topix Jepang Menuju Level 7 Tahun Tertinggi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (4/12) - Saham Jepang naik untuk hari kelima, dengan indeks Topix menuju level tertinggi tujuh tahun setelah data menunjukkan momentum terbaru dalam pemulihan ekonomi AS dan yen menyentuh terlemahnya sejak 2007.
Indeks Topix naik 0,8% menjadi 1,441.41, siap untuk penutupan tertinggi sejak Desember 2007. Nikkei 225 Stock Average naik 1% menjadi 17,901.74 hari ini. Yen jatuh ke level 119,88 per dolar setelah tergelincir 0,5% kemarin. Saham AS ditutup pada rekornya terkait tanda-tanda kemajuan dalam pasar tenaga kerja dan layanan industri, sementara saham Eropa naik menjelang keputusan bank sentral terkait kebijakan moneter saat ini. Harga minyak rebound 0,8% kemarin setelah jatuh 3,1% pada 2 Desember.
Mata uang Jepang turun 12% terhadap dolar tahun ini, dengan memeperpanjang penurunan setelah Bank of Japan mendorong stimulus pada 31 Oktober. Sebaliknya, Federal Reserve mengakhiri putaran ketiga pembelian obligasi di engah pemulihan ekonomi di AS.(yds)
Sumber: Bloomberg

Saham Asia Catat Kenaikan Seiring Optimisme Pertumbuhan Ekonomi AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (4/12) - Saham Asia mencatatkan kenaikan pasca ekuitas AS naik ke rekornya terkait optimisme pada ekonomi terbesar dunia tersebut dan karena mata uang yen mendekati level 120 per dolar, merupakan level tertinggi sejak Juli 2007 silam
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,3 persen ke level 140,13 pukul 09:01 pagi di Tokyo, jelang bursa di Hong Kong dan China dibuka. Sementara Indeks Topix Jepang menguat 0,9 persen karena mata uang yen diperdagangkan di level 119.90 per dolar setelah melemah 1,2 persen selama dua hari terakhir.
Kemarin sebuah laporan swasta menunjukkan jumlah pekerja di AS sebanyak 200.000 pekerja untuk ketujuh kalinya dalam delapan bulan terakhir menurut data payrolls pemerintah besok, sementara Federal Reserve Beige Book menunjukkan tingginya perekrutan. Industri jasa di AS meningkat pada bulan lalu di laju kedua tercepat lebih dari sembilan bulan terakhir.
Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,4 persen. Sementara Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,7 persen. Sedangkan Index NZX 50 Selandia Baru naik 0,1 persen.
Kontrak pada indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,4 persen pada sesi perdagangan terbaru mereka, sementara Indeks Hang Seng China Enterprises naik 0,8 persen. Sementara nilai saham yang diperdagangkan di Shanghai kemarin meningkat ke rekor tertinggi sebesar 529.4 miliar yuan ($ 86.1 miliar), lebih dari dua kali lipat RSI 30-hari, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Departemen Tenaga Kerja merilis data pekerjaan besok. Sementara laporan pemerintah dapat menunjukkan perusahaan menambah sebanyak 230.000 nonfarm payrolls pada bulan November, sedangkan tingkat pengangguran bertahan di angka sebesar 5,8 persen, menurut konsensus perkiraan para ekonom. Bank Sentral Eropa (ECB) akan mengulas tingkat suku bunga hari ini di tengah spekulasi pembuat kebijakan akan meningkatkan stimulus langkah-langkah untuk mencegah deflasi. (vck)
Sumber: Bloomberg

Saham Komoditas Naik Antarkan Bursa AS Ditutup Menguat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (4/12) - Saham AS naik, mengirim Indeks Standard & Poor 500 ke semua waktu tinggi, seiring saham industri dan komoditas rally sedangkan rilis data mendorong kepercayaan pada perekonomian jelang laporan data tenaga kerja pada hari Jumat mendatang.
Indeks S & P 500 naik 0,4 % ke level 2,074.18 pukul 04:00 sore waktu New York. Indeks Dow Jones Industrial Average memperpanjang catatan, menguat 31,27 poin, atau 0,2 %, ke level 17,910.82. Indeks Russell 2000 melonjak 0,9 %.
Indeks S & P 500 naik ke rekornya dari level 2,072.83 yang dicapai pada 28 November kemarin, pasca penjualan Black Friday melemah dan harga minyak telah menyeret saham yang lebih rendah. Indeks tersebut telah pulih sebesar 11 % dari level terendahnya pada Oktober lalu di tengah optimisme pertumbuhan ekonomi cukup kuat untuk menahan penurunan di luar negeri dan kebijakan moneter yang lebih ketat setelah Federal Reserve mengakhiri program pembelian aset. (knc)
Sumber : Bloomberg

Tuesday 2 December 2014

Minyak Mentah Naik Akibatkan Emas Memperpanjang Penurunan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/12) - Emas turun untuk ketiga kalinya dalam 4 sesi seiring harga minyak mentah meningkat akibatkan emas menjadi berayun.
Logam kemarin mengalami kenaikan terbesarnya sejak September lalu setelah minyak mentah berjangka rebound dari level 5 tahun terendahnya. Rally minyak berakhir begitu saja saat ini, dan mata uang dolar naik ke level tertingginya sejak Maret 2009 lalu terhadap 10 mata uang utama. Volatilitas 60-hari emas melonjak ke level tertinggi sejak bulan Maret.
Pedagang emas melacak harga minyak karena dampaknya terhadap biaya konsumen. Ekspektasi inflasi AS, Treasury break-even diukur dengan laju 5 tahun, melemah sebesar 24 % tahun ini, ditetapkan penurunan terbesarnya sejak tahun 2008. Harga logam mulia tersebut turun ke level 4 tahun terendahnya pada bulan lalu terkait para investor melihat berkurangnya sebagai menyimpan nilai.
Emas berjangka untuk pengiriman bulan Februari merosot sebesar 1,5 % untuk menetap di level $ 1,199.40 pukul 1:54 di bursa Comex New York. Harga emas kemarin melonjak sebesar 3,9 %, dan kontrak volume perdagangan naik sekitar 370.132, kenaikan tertingginya sejak 20 Juni 2013 lalu. (knc)
Sumber : Bloomberg

Ekonomi Rusia Diperkirakan akan Tergelincir dalam Resesi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/12) - Ekonomi Rusia diperkirakan menyusut 0,8 persen pada tahun 2015, akibat merosotnya pendapatan dari ekspor minyak dan sanksi-sanksi Barat.

Kementerian Pembangunan Ekonomi Rusia Selasa (2/12) menyatakan memprediksi ekonomi Rusia akan menyusut 0,8 persen pada tahun 2015, turun dari proyeksi terdahulu, 1,2 persen.

Kemajuan ekonomi Rusia terhambat oleh merosotnya pendapatan dari ekspor minyak, tulang punggung anggaran negara, dan sanksi-sanksi negara Barat terkait intervensi Rusia di Ukraina.

Sanksi-sanksi tersebut merugikan bank-bank Rusia dan investasi di negara tersebut berkurang, sementara itu nilai mata uang Rusia, rubel, terhadap dolar Amerika merosot lebih dari 40 persen tahun ini.

Kementerian ekonomi menyatakan sebelumnya, prediksi yang lebih baik memperkirakan sanksi-sanksi yang diterapkan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa akan dicabut tahun depan, tetapi proyeksi baru memperkirakan “berlanjutnya risiko-risiko geopolitik yang kuat.

Menurut perkiraan tersebut, akan terjadi lebih banyak lagi pelarian modal dari Rusia, suatu kemerosotan 125 miliar dolar investasi, lebih banyak daripada 100 miliar dolar perkiraan sebelumnya

Ekonomi Rusia sangat terpukul terutama oleh merosotnya pendapatan dari minyak. Harga minyak mentah di pasar dunia turun hingga sepertiga sejak Juni menjadi 70 dolar atau lebih rendah lagi per barel.

Dengan jatuhnya nilai rubel, inflasi di Rusia meningkat, dan dapat mencapai 9 persen dalam beberapa pekan mendatang. Kementerian ekonomi memperkirakan bahwa penghasilan riil warga Rusia akan berkurang 2,8 persen tahun depan, bukannya pertambahan 0,4 persen yang diprediksi sebelumnya.

Kemunduran dalam ekonomi Rusia sejalan dengan prospek suram di berbagai penjuru dunia, kecuali di Amerika Serikat, di mana ekonomi terbesar dunia itu menunjukkan perbaikan yang berarti. Blok mata uang euro yang beranggotakan 18 negara, yang secara kolektik merupakan ekonomi terbesar dunia, di ambang resesi, sedangkan ekonomi Tiongkok melamban dan ekonomi Jepang kini telah mengalami resesi.

Sumber : VOA

Saham Asia Ikuti Ekuitas AS Ke Level Tertinggi Seiring Pelemahan Yen

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/12) - Saham Asia catat penguatan untuk hari kedua, pasca ekuitas AS yang naik lebih tinggi, sementara indeks Topix Jepang reli karena pelemahan mata uang yen dan juga para investor mengkaji dampak pelemahan harga minyak terkait prospek perekonomian global.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,2 persen ke level 140,25 pukul 09:01 pagi di Tokyo, bersamaan dengan dua kali lebih banyak saham yang meningkat dan sebagian lagi melemah. Indeks Topix naik 0,4 persen karena mata uang Jepang turun 0,7 persen kemarin. Sementara saham AS melakukan reli bersama dengan mata uang dolar kemarin terkait laporan yang menunjukkan pembelanjaan konstruksi yang meningkat lebih dari perkiraan pada bulan Oktober lalu.
Indeks Kospi Korea Selatan stagnan. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,7 persen, sementara Index NZX 50 Selandia Baru menguat 0,3 persen. Sedangkan Singapore Exchange Ltd menunda dimulainya perdagangan di pasar surat berharga negara tersebut 3 1/2 jam hari ini, karena terdapat kesalahan software.
Minyak kembali menurun kemarin, bersama dengan West Texas Intermediate berjangka yang melemah sebesar 3,1 persen, pasca  pemerintah dan Kurdi di Irak mencapai kesepakatan untuk membuka jalan bagi meningkatnya ekspor minyak. Sementara WTI rebound 1,1 persen hari ini ke level $ 67,62 per barel.
Kontrak berjangka pada indeks Standard & Poor 500 stagnan. Sementara indeks acuan naik 0,6 persen kemarin karena saham bioteknologi dan energi perusahaan melakukan reli dan data belanja konstruksi mendorong kepercayaan dalam perekonomian. Laporan tenaga kerja pemerintah akhir pekan ini mungkin menunjukkan perusahaan meningkatkan gaji sebesar 230.000 pada bulan November lalu, sedangkan tingkat pengangguran sebesar 5,8 persen, menurut perkiraan konsensus para ekonom.
Kontrak berjangka pada indeks Hang Seng Hong Kong catat kenaikan 0,1 persen pada sesi perdagangan terbaru mereka, dan kontrak pada Indeks Hang Seng China Enterprises menguat 0,3 persen. (vck)
Sumber: Bloomberg

Saham Jepang Dibuka Naik Untuk Hari Ke-4

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/12) - Saham Jepang naik hari keempat, dengan indeks Topix bersiap untuk memperpanjang penutupan tertinggi sejak 2007, karena sektor eksportir menguat setelah pelemahan yen serta perusahaan sekuritas yang memimpin gain.
Topix naik 0,4% menjadi 1,433.98 pada 09:07 pagi di Tokyo, menuju penutupan tertinggi sejak 28 Desember 2007. Dengan semua kecuali lima dari 33 sub industri yang naik. Indeks Nikkei 225 Stock Average meningkat 0,6% menjadi 17,760.39. Yen berada di level 119,19 per dolar setelah jatuh 0,7% kemarin. Saham AS naik kemarin karena data Menunjukkan belanja konstruksi dan penjualan mobil yang kuat. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate rebound 1,1% hari ini setelah turun sebesar 3,1% kemarin.
Indeks Standard & Poor 500 naik 0,6% kemarin. Kontrak pada Indeks sedikit berubah hari ini.(yds)
Sumber: Bloomberg

Saham AS Ditutup Menguat Seiring Saham Perusahaan Bioteknologi & Energi Rally

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/12) - Saham AS naik, mengirimkan Indeks Standard & Poor 500 menguat kembali sejak bulan Oktober lalu mengalami penurunan , penguatan ini akibatkan saham perusahaan bioteknologi dan energi rally dan rilis data terkait belanja konstruksi mendorong kepercayaan pada perekonomian.
Saham Biogen Idec Inc memimpin kenaikan pasca obat yang Alzheimer menunjukkan menjanjikan hasil awal. Saham energi naik 1,3 % seiring minyak kembali naik. Saham Genworth Financial Inc anjlok sebesar 5,8 % terkait JPMorgan Chase & Co memangkas target harga pada saham.
Indeks S & P 500 naik 0,6 % ke level 2,066.50 pada pukul 04:00 sore waktu New York. Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 100,95 poin, atau 0,6 %, ke semua waktu tertinggi dari level 17,877.75. Indeks Russell 2000 pada perusahaan kecil melonjak 1,3 %, setelah kemarin merosot 1,6 %.
Indeks S & P 500 kemarin turun 0,7 %, penurunan terbesarnya sejak 22 Oktober lalu, seiring data menunjukan melemahnya penjualan Black Friday dan manufaktur China dibayangi rebound harga minyak dan perluasan di pabrik-pabrik Amerika. (knc)
Sumber : Bloomberg

Monday 1 December 2014

Dolar Turun Dari Level 5 Tahun Tertinggi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (02/12) - Dolar turun dari level tertingginya dalam lebih dari 5 tahun terakhir di tengah spekulasi mata uang mungkin telah mendongkrak mata uang dolar.
Dolar AS tergelincir terhadap sebagian besar dari 16 mata uang utama setelah RSI Indeks Spot Dolar Bloomberg melebihi angka 70 pada 28 November kemarin. Mata uang Rubel Rusia memimpin penurunan dengan mata uang beberapa negara penghasil komoditas 'minyak mencapai level 5 tahun terendahnya. Yen menguat setelah sebelumnya melemah ke level 7 tahun terendahnya terkait Moody Investors Service memangkas peringkat kredit Jepang.
Indeks Spot Dolar Bloomberg, yang melacak Dolar AS terhadap mata uang dari 10 mitra dagang, turun 0,3 % ke level 1,103.69 pukul 4:11 waktu New York. Ditutup pada 28 November kemarin di level 1,106.90, yang merupakan level tertingginya sejak Maret 2009 silam.
Dolar turun 0,2 % ke level 118,36 yen, setelah sebelumnya menyentuh level 119,14 yen, level tertingginya sejak Agustus 2007. Mata uang AS menyusut 0,2 % ke level $ 1,2473 per euro. Mata uang 18 negara sedikit berubah pada level 147,64 yen. (knc)
Sumber : Bloomberg

Emas Naik Tajam Dalam 14 Bulan Terakhir Seiring Minyak Rebound

BESTPROFIT FUTURES MALANG (02/12) - Emas dan perak berjangka mengalami kenaikan terbesarnya sejak September 2013 lalu seiring harga minyak reli meningkatkan kembali permintaan untuk logam sebagai simpanan nilai.
Minyak mentah berjangka di New York melonjak sebesar 4,8 %, rebound dari level 5 tahun terendahnya. Emas sebelumnya jatuh ke level 3 pekan terendah setelah para pemilih Swiss menolak tindakan yang pasti sudah diperlukan bank sentral untuk menarik sebagian aset bullion. Emas menghapus penurunan tahun ini terkait Moody Investors Service memangkas rating kredit belanja Jepang melambat dan pasca liburan AS, memicu kekhawatiran bahwa pertumbuhan ekonomi global akan goyah.
Bullion turun ke level terendah sejak 2010 pada bulan lalu, terkait mengurangnya permintaan untuk lindung nilai terhadap inflasi. Pejabat Federal Reserve telah memperingatkan bahwa energi yang lebih rendah bisa menekan biaya konsumen dalam waktu dekat. Minyak mentah mengalami kenaikan pertama dalam lebih dari sepekan terakhir.
Di bursa Comex, emas berjangka untuk pengiriman bulan Februari menguat sebesar 3,6 % untuk menetap di level $ 1,218.10 per ons pada pukul 1:58 waktu New York, kenaikan terbesarnya sejak 19 September 2013 lalu. Harga emas naik 1,3 % pada tahun ini. (knc)
Sumber : Bloomberg

Lebih Banyak Warga AS Beralih ke ECommerce

BESTPROFIT FUTURES MALANG (02/12) - Musim belanja liburan AS dibuka dengan lemah hari Kamis (27/11) lalu, karena jumlah orang-orang yang mencari barang-barang murah di toko dan online turun dibandingkan tahun lalu.

Jumat setelah Hari Thanksgiving secara tradisional adalah hari belanja terbesar sepanjang tahun, dan waktu di mana banyak pedagang atau toko mendapatkan laba besar. Para pencatat pemasukan mencatat kerugian dengan tinta merah dan laba dengan tinta hitam, dan mempopulerkan periode tersebut dengan "Black Friday" karena pentingnya periode ini untuk dunia bisnis sepanjang satu tahun.

National Retail Federation mengatakan lebih dari 133 juta warga Amerika berbelanja langsung di toko atau online sejak hari Kamis. Angka tersebut menurun lebih dari 5 persen dibandingkan dengan waktu yang sama pada tahun lalu.

Para peritel memperhatikan penjualan online pada hari Senin dengan cermat karena "Cyber Monday" telah menjadi waktu puncak bagi orang-orang untuk berbelanja karena mereka menghindari kerumunan orang di toko dan lebih memilih berbelanja online.

ComScore, yang memonitor perdagangan online, mengatakan minggu pertama bulan November menunjukkan penjualan online yang lebih tinggi daripada waktu sama tahun lalu.

Sumber : VOA

Saham Jepang Catat Penurunan Pasca Pemangkasan Utang; Yen Menguat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (02/12) - Saham Jepang mencatatkan penurunan, bersamaan dengan indeks Topix yang melemah dari enam tahun tingginya, karena mata uang yen menguat pasca Moody Investors Service memangkas rating kredit negara itu dalam downgrade pertama pada rezim Perdana Menteri Shinzo Abe.
Indeks Topix melemah sebesar 0,5 % ke level 1,414.76 pukul 09:05 pagi di Tokyo. Semua kecuali lima dari 33 kelompok industri mencatat pelemahan. Sementara Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,6 % ke level 17,488.50. Mata uang yen turun ke level 119,14 per dolar pasca pengumuman Moody Investors Service kemarin jelang membalikkan kursus dan mendapatkan sebesar 0,2 persen. Hal tersebut naik 0,1 % ke level 118,28 hari ini pasca bulan lalu turun tajam sejak Januari 2013 lalu. Sedangkan West Texas Intermediate minyak mentah berjangka mencatatkan kenaikan tertingginya dalam dua tahun terakhir kemarin pasca turun 10 % pada 28 November lalu
Moody Investors Service memangkas rating satu tingkat ke level A1 pasca Abe memutuskan untuk menunda kenaikan pajak penjualan dalam 18 bulan terakhir karena perkiraan awal dari produk domestik bruto yang menunjukkan perekonomian mengalami kontraksi pada kuartal September lalu, sehingga mengirimkan Jepang kembali ke resesi.
Sumber: Bloomberg

Bursa Saham AS Ditutup Melemah 0.7% Ditengah Pelemahan Manufaktur China

BESTPROFIT FUTURES MALANG (02/12) - Bursa Saham AS melemah akibat melemahnya hasil rilis data terkait penjualan pada Black Friday dan manufaktur China yang membayangi rebound minyak mentah dan kenaikan pada manufaktur Amerika.

Indeks S&P 500 melemah 0.7% ke level 2,053.5 pukul 4 sore waktu New York. Sementara Indeks Dow Jones Industrial Average turun 48.75 poin atau 0.3% ke level 17,779.49. Indeks Nasdaq 100 turun 1.2%. Saat ini perdagangan saham pada Indeks S&P 500 sebesar 18% diatas 30 hari rata-rata.

Indeks S&P 500 selama setengah jam pertama sesi perdagangan melemah sebesar 0.8% setelah saham Apple turun 6.4%, penurunan tajam sejak Januari lalu. Ekuitas sempat memangkas penurunan setelah saham Apple memangkas penurunannya dan rilis data dari Institute for Supply Management menunjukkan manufaktur AS bulan November tumbuh pada jauh tertingginya dari yang diperkirakan sebelumnya. (bgs)

Sumber : Bloomberg