Monday 16 August 2021

Best Profit | Wall Street Beragam, Indeks Dow Jones dan S&P 500 Kembali Cetak Rekor

 


Best Profit (17/8) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Senin, 16 Agustus 2021. Indeks Dow Jones dan S&P 500 menyentuh rekor baru jelang laporan keuangan perusahaan ritel pada pekan ini.

Berdasarkan analisis S&P 500 global data, indeks S&P 500 saat ini mencatat level lebih tinggi dari penutupan posisi terendah selama pandemi COVID-19 pada 23 Maret 2021. Reli 100 persen saat pasar menguat paling cepat.

Pada penutupan perdagangan wall street, setelah memangkas kerugian di awal sesi, indeks S&P 500 naik lebih dari 0,2 persen menjadi 4.479,71.  Indeks Dow Jones melonjak 110,02 poin atau 0,3 persen menjadi 35.625,40. Indeks Nasdaq turun sekitar 0,2 persen menjadi 14.793,76. Demikian dilansir dari CNBC, Selasa (17/8/2021). best profit

Saham ritel menguat menjelang laporan pendapatan kuartalan dari perusahaan besar. Home Depot dan Walmart masing-masing naik 1,1 persen dan 0,8 persen menjelang laporan pada Selasa, 17 Agustus 2021. Saham Target dan Lowe keduanya naik lebih tinggi menjelang laporan yang dijadwalkan Rabu, 18 Agustus 2021.

Wall street melemah pada Senin pagi di tengah kekhawatiran perlambatan pertumbuhan global dengan pemulihan ekonomi China yang tertinggal dan harga minyak melemah.

Data menunjukkan pertumbuhan ekonomi China melambat lebih dari yang diharapkan. Penjualan ritel China meningkat sebesar 8,5 persen pada Juli YoY di bawah perkiraan ekonomi yang disurvei Reuters sebesar 11,5 persen.

Penjualan online hanya naik 4,4 persen pada Agustus 2021. Di sektor manufaktur dalam negeri, produksi industri naik 6,4 persen di bawah perkiraan konsensus 7,8 persen. Biro Statistik Nasional China mencatat dampak dari COVID-19 dan banjir domestik mendorong pemulihan ekonomi masih tidak stabil dan tidak merata. best profit

Harga minyak turun setelah rilis data ekonomi China. Harga minyak acuan Amerika Serikat West Texas Intermediate (WTI) turun sehingga menekan saham energi. Saham Occidental Petroleum melemah 3,8 persen. Saham Exxon Mobil dan Chevron masing-masing turun lebih dari satu persen.

Imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun turun menjadi 1,26 persen pada Senin sore, 16 Agustus 2021. Hal ini seiring investor khawatir tentang pertumbuhan global. Imbal hasil obligasi turun karena harganya naik.

Saham bank cenderung lebih rendah karena imbal hasil 10 tahun menyusut. Saham Bank of America merosot 0,8 persen. Saham JPMorgan turun tipis 0,6 persen dan Goldman Sachs melemah hampir 0,6 persen.

Saham Tesla tergelincir 4,3 persen setelah the National Highway Traffic Safety Administration mengumumkan penyelidikan resmi ke dalam sistem penggerak otomatis sebagian pembuat kendaraan listrik. best profit

Di sisi lain, saham Moderna naik lebih dari 250 persen pada 2021, ditutup melemah lebih dari empat persen. Wall street juga merosot di tengah meningkatnya dukungan dalam the Federal Reserve untuk mengumumkan pengurangan pembelian obligasi pada September dan mulai pengurangan pembelian sekitar setelah sebulan.

Indeks saham untuk bulan lalu memiliki rekor baru di belakang hasil pendapatan perusahaan yang kuat. Indeks S&P 500 telah ditutup pada rekor tertinggi 49 kali pada 2021 dari 156 hari perdagangan. Ini menunjukkan 31 persen dari waktu penutupan tertinggi yang paling sering tercatat pada 1950.

87 persen dari perusahaan indeks S&P 500 telah melaporkan kejutan laba per saham yang positif untuk kuartal II, menurut Factset pada Jumat pekan lalu, Jika 87 persen adalah persentase akhir, itu akan menandai persentase tertinggi dari perusahaan S&P 500 yang melaporkan kejutan earning per share (EPS) positif sejak FactSet mulai melacak metrik ini pada 2008.

“Volume rendah dan volatilitas tanpa arah adalah urutan saat ini dengan musim pendapatan kuartal II 2021 sebagian besar di belakang,” ujar Tavis McCourt dari Raymond James dalam sebuah catatan. best profit

Sumber : Liputan6

Sunday 15 August 2021

Best Profit | Prediksi Harga Emas Pekan Ini, Bisa Tembus USD 1.800?

 


Best Profit (16/8) - Pasar emas saat ini membuat investor tetap waspada. Hal ini disebabkan aksi harga emas yang melambung setelah sempat turun di bawah level USD 1.700 per ounce pada awal pekan lalu.

Dikutip dari Kitco pada Sabtu (14/8/2021), pergerakan cepat USD 100 sangat fluktuatif untuk ruang logam mulia. Menurut analis, hal ini karena terlihat adanya ketertarikan kembali di tengah beberapa kekecewaan pada data ekonomi.

Pada Jumat (13/8/2021), harga emas melambung lebih dari USD 25 seiring Consumer Sentiment Index dari University of Michigan yang mengecewakan, turun menjadi 70,2. Hal ini menyebabkan aksi jual dolar AS dan penurunan imbal hasil Treasury AS, yang menjadi sangat positif untuk emas. best profit

"Dolar AS jatuh dengan indeks turun menjadi 92,5, dan penurunan signifikan dalam imbal hasil 10 dan 30 tahun. Pasar sedikit khawatir dengan ekonomi dan varian Delta yang menyebar," kata Kepala Strategi Global TD Securities, Bart Melek, dikutip dari Kitco pada Senin (16/8/2021).

Melek pun melihat USD 1.784 sebagai level resistance berikutnya bagi emas.

"Kita memiliki posisi pendek dalam emas dan mengambil keuntungan di USD 1.707. Pandangan umum saya tentang emas sekarang adalah kita akan melihat lebih banyak kekuatan karena harga akan tetap akomodatif," kata Melek. best profit

Data inflasi juga positif untuk emas, menunjukkan bahwa tekanan harga mungkin telah mencapai puncaknya. Artinya, kata pakar lomal mulia dari Gainesville Coins, Everett Millman, The Fed mungkin tidak lagi terburu-buru untuk mengurangi inflasi.

Harga emas di bawah USD 1.800 per ounce merupakan titik masuk yang sangat baik bagi pembeli. Hal ini membuat emas cukup menarik secara teknis. best profit

"Ini adalah titik masuk harga yang sangat menarik setelah emas sedikit mundur. Ini mendorong kita pulih dengan cepat. Hanya dalam beberapa jam, emas kembali di atas USD 1.700. Saya tidak akan terkejut jika kita menembus di atas USD 1.800 pada pekan depan. Saya lebih bullish sekarang," jelas Millman.

Tanda positif lain untuk emas adalah permintaan fisik yang meningkat di Asia.

"Ada beberapa tanda yang cukup bullish di sisi permintaan. Kita melihat penjualan perhiasan emas dan koin emas tren ke arah yang benar di India. Itu seharusnya memicu lebih banyak permintaan," jelas Millman. best profit

Sumber : Liputan6

Thursday 12 August 2021

Best Profit | Harga Minyak Mentah Dunia Turun, Jadi Berapa?

 


Best Profit (13/8) - Harga minyak mentah berjangka sedikit turun, dipicu kekhawatiran para pedagang yang terus menilai kekhawatiran permintaan susut imbas penyebaran cepat varian delta virus corona.

Melansir laman spglobal.com, Jumat (13/8/2021), harga minyak mentah pada September di NYMEX WTI turun 16 sen menjadi USD 69,09 per barel. Sementara harga minyak Brent ICE menetap di posisi USD 71,31 per barel, turun 13 sen.

Dalam produk olahan, RBOB bulan depan NYMEX turun 2,68 sen menjadi USD 2.2754 per galon dan ULSD menetap 19 poin lebih rendah pada posisi USD 2.1039 per galon.

Penyebaran varian delta telah menarik minyak mentah NYMEX di bawah level hampir USD 74 per barel yang terlihat pada akhir Juli. best profit

Tetapi harga minyak mentah dunia sejauh ini mengalami kesulitan mendorong di bawah USD 66 per barel karena masih ada beberapa optimisme bahwa distribusi vaksin akan berhasil mencegah penguncian yang meluas.

Badan Energi Internasional 12 Agustus menurunkan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak pada tahun ini menjadi 5,3 juta dari 5,4 juta barel per hari.

Namun lembaga ini memangkas perkiraan permintaan semester kedua 2021 sebesar 600.000 barel per hari menjadi 98,15 juta.

IEA menunjukkan penurunan 120.000 barel per hari pada permintaan Juli karena kebangkitan virus corona di China, Indonesia, dan tempat lain di Asia. best profit

Tetapi OPEC mengatakan jika mereka mempertahankan perkiraan permintaan global untuk 2021 dan 2022 tidak berubah.

Dan bahwa permintaan minyak harus tetap lebih tinggi daripada pasokan selama beberapa bulan mendatang.

"Belum jelas apakah penyebaran varian delta akan lebih berdampak pada permintaan," ujar Carsten Fitsch, Analis di Commerzbank, mengatakan dalam catatan 12 Agustus.

Sementara permintaan bensin tersirat menurun di AS. Permintaan di beberapa bagian Eropa, termasuk Mediterania, tetap menguat karena musim liburan berlanjut.

Harga minyak mungkin terus melihat-lihat dalam waktu dekat di tengah fundamental yang beragam tetapi, lebih jauh, pandangannya lebih menguntungkan.

"Agak sulit untuk memprediksi arah jangka pendek minyak, karena kelompok dapat berubah arah setiap saat. Melihat minyak dalam jangka panjang, pemulihan global tetap di jalurnya, meskipun dengan cara yang sangat tidak merata ditentukan oleh vaksin ada dan tidak," kata Jeffrey Halley, analis pasar senior di OANDA, dalam catatannya. best profit

Sumber : Liputan6

Wednesday 11 August 2021

Best Profit | Harga Emas Meroket Usai Inflasi AS Naik Sesuai Ekspektasi

 


Best Profit (12/8) - Harga emas melonjak pada perdagangan Rabu setelah data harga konsumen AS yang jinak meredakan kekhawatiran bahwa Bank Sentra Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) akan mengurangi dukungan ekonominya lebih cepat dari yang diharapkan.

Dikutip dari CNBC, Kamis (12/8/2021), harga emas di pasar spot naik 1,4 persen menjadi USD 1.752,46 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup naik 1,2 persen pada USD 1.753,30.

Laporan pekerjaan AS yang kuat minggu lalu memukul emas dan mempertahankannya jauh di bawah angka kunci USD 1.800 karena investor khawatir The Fed akan segera melakukan pengurangan.

Kepala Strategi Pasar di Blue Line Futures di Chicago, Phillip Streible mengatakan, data pada hari Rabu menunjukkan indeks harga konsumen AS pada bulan Juli naik sesuai dengan ekspektasi, yang meredakan kekhawatiran tersebut dan mendukung harga emas. best profit

“Angka inflasi yang sejalan membuat The Fed menggaruk-garuk kepala dan membuat mereka lebih pada tipe pendekatan menunggu dan melihat dan menafsirkan lebih banyak data," ungkap dia.

"Harga emas tidak akan kembali naik hingga USD 1.835, tetapi saya tidak berpikir bagian bawahnya akan turun," tambahnya.

Lebih lanjut mendorong harga emas, dolar turun dari level tertinggi dalam lebih dari empat bulan dan imbal hasil Treasury AS tergelincir, mengurangi biaya peluang memegang emas tanpa bunga. best profit

Kepala Pedagang di U.S. Global Investors, Michael Matousek, mencatat bahwa inflasi tetap pada level tertinggi 13 tahun pada basis tahunan pada bulan Juli, dan mengatakan inflasi yang terus-menerus dapat mendorong harga emas lebih tinggi bahkan dalam menghadapi kenaikan suku bunga.

“Awalnya ketika orang mendengar tentang kenaikan suku bunga, mereka tidak ingin memiliki emas karena mereka pikir itu akan menghentikan inflasi, tetapi inflasi seperti kereta barang, begitu berjalan, sangat sulit untuk membalikkannya.”

Di tempat lain, perak naik 1 persen menjadi USD 23,55 per ounce, platinum naik 2,5 persen menjadi USD 1.020,07, sementara paladium turun 0,3 persen menjadi USD 2.633,90. best profit

Sumber : Liputan6

Tuesday 10 August 2021

Best Profit | Harga Emas Diprediksi Terus Turun hingga Bulan Depan

 


Best Profit (11/8) - Harga emas naik tipis pada hari Selasa, menghentikan aksi jual tajamnya di tengah keraguan yang masih ada atas dampak ekonomi dari varian baru Delta COVID-19, meskipun reli dolar AS dan imbal hasil obligasi terus mencengkeram pasar.

Dikutip dari CNBC, Rabu (11/8/2021), harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi USD 1.730,93 per ons pada 13:37. EDT. Sementara harga emas berjangka AS ditutup naik 0,3 persen pada USD 1.731,70.

Logam mulia turun sebanyak 4,4 persen pada hari Senin, karena ekspektasi Federal Reserve AS dapat mulai mengurangi dukungan ekonominya lebih cepat dari yang diantisipasi sebelumnya diperkuat oleh laporan pekerjaan AS yang kuat pada hari Jumat. best profit

Meskipun logam telah agak pulih dari posisi terendah Senin, tetap tertekan oleh penguatan dolar AS dan imbal hasil Treasury 10-tahun di belakang taruhan tapering Fed.

"Harga emas akan berada di bawah tekanan dalam beberapa bulan ke depan," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities, mencatat bahwa kenaikan berkelanjutan dalam imbal hasil riil bersama dengan ekspektasi tapering Fed akan membebani emas. Pengembalian yang lebih tinggi pada obligasi Treasury meningkatkan biaya peluang memegang emas, yang tidak membayar bunga.

“Ekspektasi pasar adalah bahwa data ekonomi akan terus pulih dalam klip yang sangat kuat yang mengingatkan pada data ketenagakerjaan, tetapi kekhawatiran varian Delta tentu dapat mencegah The Fed dari keinginan untuk mengurangi lebih cepat daripada nanti,” tambah Melek. best profit

Kasus virus corona varian Delta di beberapa negara Asia dan Amerika Serikat terus melonjak sehingga mengancam prospek ekonomi.

Pada logam mulia lainnya, platinum naik 1,8 persen menjadi USD 997,84 per ounce dan paladium naik 1,9 persen menjadi USD 2,650,25.

“Platinum dan paladium sebagian besar didorong oleh dinamika penawaran dan permintaan mereka,” kata Suki Cooper, analis di Standard Chartered.

"Sementara kami memperkirakan kuartal ketiga menyajikan fundamental yang paling tidak ketat, kelompok logam platinum paladium lebih rentan terhadap risiko penurunan dalam waktu dekat," pungkasnya. best profit

Sumber : Liputan6

Monday 9 August 2021

Best Profit | Harga Emas Anjlok ke Level Terendah dalam 4 Bulan, Ini Penyebabnya

 


Best Profit (10/8) - Harga emas global jatuh ke level terendah dalam lebih dari empat bulan pada penutupan perdagangan hari Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Penyebab turunnya harga emas ini karena data pekerjaan AS membaik sehingga mendukung ekspektasi Bank Sentral AS akan mengurangi pembelian obligasi atau tapering.

Mengutip CNBC, Selasa (10/8/2021), harga emas di pasar spot turun 2,1 persen menjadi USD 1.725,95 per ounce pada pukul 13.40 ET. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup turun 2,1 persen ke level USD 1.726,50 per ounce.

Tak jauh berbeda, harga perak juga terpeleset seperti emas dan mencapai level terendah dalam lebih dari delapan bulan di lebel USD 22,50 per ounce. Pada pekan lalu harga perak telah anjlok 4 persen menjadi USD 23,35 per ounce.
best profit

"Aksi jual pada emas dan perak merupakan kejutan yang didorong oleh laporan pekerjaan AS yang kuat pada Jumat lalu. Pelaku pasarkemudian menilai The Fed selangkah lebih dekat untuk mengurangi pembelian aset dan berpotensi menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diantisipasi," kata Direktur Perdagangan Logam Mulia High Ridge Futures, David Meger.

Harga emas tergelincir lebih dari 2 persen setelah data pada hari Jumat menunjukkan pengusaha AS mempekerjakan sebagian besar pekerja dalam hampir satu tahun di Juli.

Kenaikan suku bunga akan membuat harga emas melemah. Daya tarik emas berkurang karena pelaku pasar lebih memilih untuk mengoleksi obligasi yang juga menghasilkan bunga. best profit

Semakin dalam memberikan tekanan kepada harga emas, indeks dolar AS reli ke level tertinggi dua minggu.

“Penguatan ekonomi, terutama di Asia akan mendorong permintaan konsumen dan komersial yang lebih baik untuk emas dan perak,” kata analis senior Kitco Metals, Jim Wyckoff.

High Ridge’s Meger juga mencatat data ekonomi akan terus memainkan peran penting dalam ekspektasi pasar emas terkait dengan pengurangan stimulus. best profit

Sumber : Liputan6

Sunday 8 August 2021

Best Profit | Harga Emas Diprediksi Tertekan Pekan Ini, Terus Turun ke USD 1.750 per Ounce

 


Best Profit (9/8) - Sentiman di pasar emas sangat fluktutif pada pekan ini. Harga emas diperkirakan masih akan melanjutkan pelemahan di pekan ini setelah mengalami tekanan yang cukup besar pada pekan lalu.

Dalam survei harga emas yang diadakan oleh Kitco, mayoritas investor ritel memperkirakan harga emas akan kembali menguat pada pekan ini setelah mengalami tekanan yang dalam pada pekan lalu. Berbeda, para analis di Wall Street justru tidak ada satupun yang memperkirakan harga emas bakal menghijau.

Kepala analis SIA Wealth Management Colin Cieszynski mengatakan, sulit untuk menjadi bullish pada harga emas ketika menghadapi tantangan fundamental yang kuat, termasuk kenaikan imbal hasil obligasi dan dolar AS yang lebih kuat. best profit

"Emas sepertinya siap meluncur menuruni bukit," katanya, dikutip dari Kitco, Senin (8/8/2021).

"Jika USD 1.750 per ounce tidak bertahan, maka support utama berikutnya adalah antara USD 1.700 dan USD 1.680." tambah dia.

Pada pekan ini, 15 analis Wall Street berpartisipasi dalam survei emas Kitco. Dari jumlah tersebut 13 analis atau 87 persen menyatakan harga emas turun minggu ini. Hanya dua analis atau 13 persen yang memperkirakan harga emas akan sideways.

Tak ada satupun analis yang memperkirakan harga emas bakal melaju di pekan ini. best profit

Sementara itu, 1.128 suara diberikan dalam jajak pendapat online oleh pelaku pasar. Dari jumlah tersebut, 603 responden atau 53 persen menyatakan emas naik minggu ini.

Sementara itu 305 responden lainnya atau 27 persen mengatakan harga emas akan lebih rendah. Sementara 220 pemilih atau 20 persen memilih netral.

Sentimen yang beragam muncul karena pada pekan lalu harga emas menembus wilayah negatif dan mendekati level terendah dalam satu bulan. Harga emas berjangka untuk pengiriman Desember diperdagangkan di level USD 1.763,50 per ounce, turun hampir 3 persen dari minggu lalu.

Meskipun berada di bawah tekanan sepanjang pekan lalu setelah tak mampu menembus level resisten sekitar USD 1,830 per ounce, tekanan aksi jual terjadi pada Jumat. Hal tersebut terjadi karena Departemen Tenaga Kerja AS mengumumkan bahwa 943 ribu pekerjaan diciptakan pada Juli, mengalahkan konsensus yang ada. best profit

Beberapa analis mencatat bahwa harga emas bisa berjuang dalam waktu dekat karena bank sentral AS terlihat akan memperketat kebijakan moneter ultra-akomodatif.

"Harga emas akan menguji ulang level USD 1.750," kata Direktur pelaksana Bannockburn Global Forex, Marc Chandler.

Penerbit VR Metals/Resource Letter Mark Leibovit mengatakan, reli harga emas yang gagal di awal minggu lalu dan tekanan jual meningkatkan risiko "pencucian signifikan" dalam waktu dekat.

Sedangkan Presiden Adrian Day Asset Management Adrian Day mengatakan, dirinya bersikap netral terhadap harga emas dalam waktu dekat secara jangka panjang akan terjadi koreksi yang sehat dan sangat dibutuhkan.

Dia menambahkan bahwa ada kesempatan yang bisa diperoleh harga emas dengan adanya sentimen kenaikan atau penurunan nilai tukar dolar AS. best profit

Sumber : Liputan6

Thursday 5 August 2021

Best Profit | Harga Emas Kurang Bergairah karena Menunggu Laporan Tenaga Kerja AS

 


Best Profit (6/8) - Keragu-raguan terus mendominasi pasar dan mempengaruhi harga emas. Itu karena para pedagang masih menunggu rilis laporan nonfarm payrolls pada Juli.

Pasar tenaga kerja AS juga terus jadi sorotan karena banyak analis dan ekonom melihatnya sebagai faktor penting dalam keputusan kebijakan moneter Federal Reserve.

Emas diperdagangkan di wilayah yang sedikit negatif. Tekanan jual datang setelah harga emas menguji resistensi pada MA 200 hari dan 50 hari untuk keempat kalinya sejak pertengahan Juli.

Tercatat jika harga emas berjangka Desember terakhir diperdagangkan pada posisi USD 1,806.10 turun 0,46 persen. best profit

Kepala Strategi Komoditas di Saxo Bank, Ole Hansen, mengatakan bahwa beberapa kegagalan penembusan harga emas di atas USD 1.830 per ounce meningkatkan risiko lebih lanjut ke sisi bawah, terutama karena imbal hasil obligasi naik dari posisi terendah multi-bulan terakhir mereka.

"Upaya keempat yang gagal untuk menembus resistance di atas USD 1.830 telah membuat emas terekspos pada uji support saat ini di USD 1.792," jelas dia seperti melansir Kitco.

Dia menuturkan jika risiko siklus imbal hasil yang rendah dapat menambah risiko penurunan jangka pendek pada emas.

"Pasar bertanya-tanya apakah logam kuning mungkin tahan terhadap kenaikan imbal hasil seperti mengabaikan kemerosotan baru-baru ini," dia menandaskan.

Sektor ketenagakerjaan dilaporkan menguat dan dapat menempatkan Bank Sentral AS pada kecepatan untuk mengurangi program pembelian obligasi bulanan pada akhir tahun. Angka yang mengecewakan dapat menunda rencana pengetatan tersebut di masa mendatang. best profit

Keragu-raguan dan kurangnya keyakinan di pasar emas karena investor mencari kejelasan lebih lanjut telah menciptakan beberapa volatilitas, sehingga membuat harga emas yang hampir tidak bergerak ke mana-mana dengan cepat.

Kelemahan jangka harga emas terjadi karena Dolar AS diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam sepekan di atas 92 poin. Imbal hasil obligasi AS juga mendorong lebih tinggi, dengan imbal hasil obligasi 10-tahun di posisi 1,20 persen.

Banyak analis mengatakan bahwa emas perlu mempertahankan kenaikan yang konsisten di atas USD 1.830 per ounce untuk menarik minat investor baru dan kembali ke level USD 1.900 per ounce.Namun, untuk beberapa analis, jalur resistensi paling rendah bisa lebih rendah.

Thomas Westwater, analis pasar di DailyFX.com, mengatakan bahwa momentum penurunan pasar emas menciptakan pola teknis jangka pendek yang sangat bearish, yang dapat mendorong harga di bawah USD 1.800 per ounce. best profit

Emas tidak hanya harus menghadapi kebijakan moneter yang berpotensi lebih ketat dari Federal Reserve, tetapi secara global bank sentral lainnya meletakkan dasar untuk kemungkinan suku bunga yang lebih tinggi dalam beberapa tahun ke depan.

Bank of England mempertahankan suku bunga dan program pembelian asetnya tidak berubah. Namun, bank sentral Inggris cukup optimis tentang pertumbuhan ekonomi ke depan.

Dalam pernyataan kebijakan moneternya, komite bank sentral mengatakan "beberapa pengetatan kebijakan moneter moderat" selama periode mendatang "kemungkinan diperlukan untuk konsisten dengan memenuhi target inflasi secara berkelanjutan dalam jangka menengah."

Beberapa ekonom mengatakan bahwa jika Inggris dapat mengendalikan pandemi COVID-19, kenaikan suku bunga pertama bisa terjadi pada musim semi tahun depan.

Namun, positif untuk emas dalam waktu dekat, bank sentral juga meremehkan ancaman inflasi yang meningkat, dengan mengatakan bahwa harga yang lebih tinggi bersifat sementara. best profit

Sumber : Liputan6

Wednesday 4 August 2021

Best Profit | Harga Emas Naik Tipis Usai Komentar Pejabat The Fed Soal Obligasi

 


Best Profit (8/5) - Harga emas naik perdagangan hari Rabu karena komentar dari pejabat tinggi Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) dan catatan data aktivitas industri jasa AS mengalihkan kekhawatiran kembali ke Federal Reserve yang berpotensi mengurangi pembelian aset di akhir tahun.

Dikutip dari CNBC, Kamis (5/8/2021), harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi USD 1.811,38 per ons. Sedangkan harga emas berjangka AS tidak berubah di USD 1.814,50.

Harga emas melonjak 1 persen di awal sesi didukung data pekerjaan ADP yang lebih lemah dari perkiraan.

Mengimbangi data pekerjaan, adalah indeks aktivitas PMI non-manufaktur Institute for Supply Management, yang melesat ke angka tertinggi dalam sejarah seri bulan lalu. best profit

"Mengingat The Fed mengatakan mereka akan melihat data ekonomi dan mungkin mengurangi pembelian aset pada September atau November, data yang kuat seperti PMI membantu tujuan mereka untuk mulai mengurangi," kata Bob Haberkorn, Ahli Strategi Pasar Senior di RJO. Berjangka.

Pandangan meruncing diperkuat oleh komentar dari Wakil Ketua Federal Reserve AS Richard Clarida yang menyarankan bank sentral dapat mulai mengurangi pembelian obligasi di akhir tahun.

Benchmark imbal hasil 10-tahun AS naik dari level terendahnya menyusul komentar Clarida, mengurangi daya tarik bullion yang tidak memberikan imbal hasil. Dolar AS juga pulih, semakin mengurangi daya pikat emas. best profit

"Sementara imbal hasil riil negatif tetap menjadi pendorong harga emas yang relevan, dalam waktu dekat, permintaan safe-haven dan kekuatan dolar mengatur nada untuk perdagangan," kata Suki Cooper, analis di Standard Chartered.

Namun, munculnya permintaan fisik telah membantu meredam risiko penurunan harga emas, meskipun permintaan belum pulih ke tingkat sebelum COVID.

Fokus pasar sekarang bergeser ke laporan penggajian non-pertanian AS hari Jumat dengan para ekonom dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan peningkatan 926.000 dalam pekerjaan.

Di tempat lain, harga perak turun 0,5 persen menjadi USD 25,42 per ounce, setelah sebelumnya mencapai puncak hampir tiga minggu.

Sedangkan harga Platinum turun 2,2 persen menjadi USD 1.026,23 per ounce, dan paladium naik 0,2 persen menjadi USD 2.653,65. best profit

Sumber : Liputan6

Tuesday 3 August 2021

Best Profit | Harga Emas Turun Menanti Data Tenaga Kerja AS

 


Best Profit (4/8) - Harga emas lebih rendah pada hari Selasa, karena para pedagang tetap di sela-sela menjelang data pekerjaan AS yang akan dirilis akhir pekan ini yang dapat mempengaruhi garis waktu ketika Federal Reserve mengurangi program pembelian asetnya.

Dikutip dari CNBC, Rabu (4/8/2021), harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi USD 1,809,79 per ounce pada 13:55. EDT. Sementara harga emas berjangka AS 0,4 persen lebih rendah pada $1,814,10.

Investor menantikan data nonfarm payrolls AS untuk Juli yang akan dirilis pada hari Jumat, diperkirakan akan melihat peningkatan pekerjaan sebesar 880.000 setelah naik sebesar 850.000 pada bulan Juni, menurut survei ekonom Reuters. best profit

“Pasar terpaku pada kapan The Fed akan melakukan taper dan angka pekerjaan hari Jumat dapat menentukan seberapa cepat itu akan terjadi. Prospek jangka pendek untuk emas masih bullish, tetapi dua laporan penggajian nonpertanian yang kuat dapat mematahkan teori itu,” kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.

Laporan Jumat juga muncul setelah Ketua Fed Jerome Powell pekan lalu mengatakan pasar tenaga kerja masih memiliki "beberapa alasan untuk ditutup" sebelum dapat menarik kembali dukungannya terhadap ekonomi, yang mendorong harga emas ke level tertinggi dua minggu. best profit

Tetapi dua pembuat kebijakan bank sentral AS yang lebih hawkish mengatakan dalam beberapa hari terakhir mereka percaya pemulihan pasar kerja hampir selesai, membuka jalan bagi The Fed untuk mulai mengurangi dukungannya terhadap ekonomi dalam hitungan bulan. Hal ini yang mempengaruhi harga emas.

Analis di TD Securities mengatakan dalam sebuah catatan bahwa ketidakmampuan emas untuk mendapatkan keuntungan dari "mencairnya" suku bunga riil dan kekhawatiran atas varian Delta COVID-19 menunjukkan kurangnya minat spekulatif, dengan Fed yang masih di jalur untuk taper Desember.

Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas tanpa bunga. best profit

Sumber : Liputan6

Monday 2 August 2021

Best Profit | Pelemahan Dolar AS Menjadi Penopang Harga Emas Usai Aksi Jual

 


Best Profit (3/8) - Harga emas menguat pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Penguatan harga emas ini ditopang oleh pelemahan dolar AS dan penurunan imbal hasil obligasi AS.

Mengutip CNBC, Selasa (3/8/2021), harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi USD 1.816,08 per ounce pada pukul 12.23 siang EDT, setelah mencapai sesi terendah di USD 1.804,49 per ounce.

Sementara harga emas berjangka AS juga naik 0,1 persen menjadi USD 1.811,30 per ounce.

Harga emas menguat karena indeks dolar AS turun 0,1 persen terhadap para pesaingnya. Sedangkan patokan imbal hasil Treasury AS berjangka waktu 10 tahun turun ke level terendah dalam hampir dua minggu. best profit

“Dolar AS dan imbal hasil Treasury sedikit lebih rendah yang mendukung harga emas. Jika keduanya tetap rendah, saya menduga harga emas mungkin bisa terus mengalami kenaikan sekali lagi, ”kata analis OANDA Craig Erlam.

Erlam melanjutkan, harga logam mulia ini mungkin telah mengalami resistensi di sekitar USD 1.830 per ounce, yang bisa memicu beberapa aksi ambil untung. Hal ini tentu saja akan mendorong harga emas mundur dari level tertinggi minggu lalu.

Logam mulia telah turun 0,9 persen dari puncaknya pada dua minggu lalu setelah Ketua Bank Sentral AS Jerome Powell mengatakan bahwa kebijakan moneter masih akan terus dilanjutkan sebagai dukungannya terhadap ekonomi. best profit

Fokus pelaku pasar saat ini bergeser ke angka penggajian non-pertanian AS bulan Juli, yang akan dirilis pada Jumat. Diharapkan angka ini dapat menjelaskan lebih lanjut tentang pasar tenaga kerja AS.

Harga emas membaik setelah Gubernur The Fed Jerome Powell menyatakan sedikit dovish pada pekan lalu. Reli harga emas ini nantinya akan tergantung pada langkah The Fed terkait ketenagakerjaan.

Kepala Strategi Global TD Securities, Bart Melek, mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada batas waktu kapan The Fed akan melakukan tapering. best profit

"Bank sentral memang mengakui bahwa varian Delta bisa menjadi masalah. Hal ini menyebabkan rekor suku bunga riil yang rendah, yang merupakan faktor utama yang mendorong harga emas bersama dengan penurunan dolar AS," kata Melek dikutip dari Kitco News pada Senin (2/8/2021).

Ia menilai The Fed belum akan menarik bola moneter dari pasar. "Agar emas bisa reli lebih lanjut, bagaimana pun, pasar membutuhkan semacam keyakinan bahwa Fed siap mengorbankan target stabilitas harga demi ketenagakerjaan sepenuhnya. Dan itulah yang mereka katakan pekan ini," jelas Melek.

Kendati demikian, analis tidak menutup kemungkinan kemunduran lebih lanjut terhadap harga emas. Jika harga emas dapat mengubah keadaan ini, maka logam mulia mungkin berada di level USD 1.850 per ounce pada pekan depan, atau bahkan USD 1.870.

Peristiwa pekan depan yang kemungkinan akan memengaruhi harga emas adalah laporan nonfarm payroll AS Juli. best profit

Sumber : Liputan6

Sunday 1 August 2021

Best Profit | Prospek Membaik, Harga Emas Bisa Tembus USD 1.850 Pekan Ini?

 


Best Profit (2/8) - Prospek harga emas membaik setelah komentar pimpinan The Fed, Jerome Powell, yang sedikit dovish pada pekan lalu. Reli harga emas ini nantinya akan tergantung pada langkah The Fed terkait ketenagakerjaan.

Kepala Strategi Global TD Securities, Bart Melek, mengatakan tidak ada batas waktu kapan The Fed akan melakukan tapering.

"Bank sentral memang mengakui bahwa varian Delta bisa menjadi masalah. Hal ini menyebabkan rekor suku bunga riil yang rendah, yang merupakan faktor utama yang mendorong harga emas bersama dengan penurunan dolar AS," kata Melek dikutip dari Kitco News pada Senin (2/8/2021).

Ia menilai The Fed belum akan menarik bola moneter dari pasar. "Agar emas bisa reli lebih lanjut, bagaimana pun, pasar membutuhkan semacam keyakinan bahwa Fed siap mengorbankan target stabilitas harga demi ketenagakerjaan sepenuhnya. Dan itulah yang mereka katakan pekan ini," jelas Melek. best profit

Kendati demikian, analis tidak menutup kemungkinan kemunduran lebih lanjut terhadap harga emas. Pada Jumat sore (30/7/2021), harga emas mengalami aksi profit taking atau ambil untung yang signifikan karena kenaikan dolar AS.

Jika harga emas dapat mengubah keadaan ini, maka logam mulia mungkin berada di level USD 1.850 per ounce pada pekan depan, atau bahkan USD 1.870.

Peristiwa pekan depan yang kemungkinan akan memengaruhi harga emas adalah laporan nonfarm payroll AS Juli.

Jika AS melihat lebih dari satu juta posisi ditambahkan pada Juli 2021, maka itu akan mengganggu emas. Di sisi lain, kata Melek, kekecewaan di bidang ketenagakerjaan dapat dengan mudah memindahkan harga emas menuju USD 1.852. best profit

"Kita telah mencapai rata-rata pergerakan 50 hari. Level (harga emas) berikutnya adalah USD 1.852. Kita mungkin sampai di sana jika beberapa data makro pada pekan depan tidak terlalu bagus," tutur Melek.

Level berikutnya yang perlu ditembus emas adalah USD 1.838.

"Begitu kita melihat level itu, harga akan bergerak menuju USD 1.850. Kemudian penutupan harian di atas USD 1.850 dapat membuka jalan bagi lebih banyak pembelian teknis, dan kita akan memiliki banyak resistensi sampai USD 1.860-70," ungkap analis pasar senior Oanda, Edward Moya.

Dalam jangka panjang, Moya melihat potensi emas untuk bergerak di level USD 1.900 per ounce selama beberapa bulan ke depan.

"Emas telah bertahan dari sejumlah sentimen dan kini secara teknis mulai mengatasi beberapa level kunci. Saat ini siap untuk menekankan kembali tren bullish jangka panjang," tambahnya. best profit

Sumber : Liputan6

Thursday 29 July 2021

Best Profit | Harga Emas Terangkat ke Posisi Tertinggi dalam 2 Pekan

 


Best Profit (30/7) - Harga emas dan perak naik tajam hingga mendekati level tertinggi harian. Pasar yang bullish mendorong kenaikan harga logam, dipicu indeks dolar AS yang lebih rendah dan kenaikan harga minyak mentah.

Harga emas menganggap hasil FOMC pada Rabu sore ramah terhadap pasar. Melansir laman Kitco, Jumat (30/7/2021), harga emas berjangka Agustus naik USD 32,20 menjadi USD 1.831,90 dan harga perak untuk patokan September naik USD 0,943 menjadi USD 25,82 per ounce.

Pedagang dan investor tengah mencerna kesimpulan pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal Reserve (FOMC), termasuk konferensi pers yang digelar dari Ketua Fed Jerome Powell. best profit

Setelah awalnya berpikir Fed cenderung kurang dovish, namun kemudian pernyataan FOMC yang dibacakan Powell tampaknya menenangkan pasar yang berpikir bahwa Fed kemungkinan sementara  mulai mengurangi program pembelian obligasi (pelonggaran kuantitatif) segera setelah ini.

Usai ekonomi AS menguat, bank sentral dinilai tidak akan terburu-buru untuk mundur dari kebijakan moneter akomodatif secara keseluruhan.

Itu mendorong harga emas dan perak setelah ada beberapa keraguan di awal segera setelah pernyataan FOMC. Ini justru menekan indeks dolar AS dan menjaga imbal hasil obligasi Treasury AS mendekati stabil. best profit

Melansir data, produk domestik bruto AS meleset mencapai 6,5 persen pada kuartal kedua secara tahunan. PDB kuartal kedua terlihat naik 8,4 persen.

Dewan Emas Dunia mengatakan permintaan global untuk emas belum pulih dari pandemi. Lembaga ini mengatakan permintaan emas selama paruh pertama tahun 2021 adalah yang terendah sejak 2008.

Permintaan emas global pada periode April-Juni tercatat mencapai 955,1 metrik ton (MT), turun dari 960,5 MT dibandingkan periode yang sama pada 2020.

Namun, bank sentral membeli lebih banyak emas antara April dan Juni 2021 daripada kuartal mana pun selama dua tahun. best profit

Sumber : Liputan6

Wednesday 28 July 2021

Best Profit | Wall Street Bervariasi Setelah The Fed Pertahankan Kebijakan

 


Best Profit (29/7) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Rabu, 28 Juli 2021. Indeks S&P 500 mendatar setelah ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell mengatakan, peningkatan ekonomi yang substansial diperlukan bagi bank sentral untuk kembali mulai memutar kebijakan pelonggaran moneternya.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 berada di posisi 4.400,64. Indeks Nasdaq naik 0,7 persen menjadi 14.762.58.

Indeks Dow Jones merosot 127,59 poin atau hampir 0,4 persen menjadi 34.930,93. Rata-rata indeks saham acuan melemah dari posisi rekor pada sesi sebelumnya dan menghentikan kemenangan beruntun selama lima hari. best profit

Saham induk usaha Google, Alphabet naik 3,1 persen setelah raksasa teknologi itu membukukan hasil kuartalan dengan mencatat lonjakan 69 persen dalam pendapatan iklan.

Saham Boeing naik hampir 4,2 persen setelah produsen pesawat itu membukukan laba pertamanya sejak kuartal III 2019 didorong kenaikan dalam pengiriman pesawat.

The Federal Open Market Committee (FOMC) mempertahankan suku bunga dalam kisaran target mendekati nol. Selain itu, kembali menegaskan pandangannya kalau ekonomi terus “menguat” meski varian delta COVID-19 menyebar. Namun, Powell menekankan, ekonomi jauh dari pencapaian mandat ganda the Fed mengenai kestabilan harga dan lapangan kerja yang maksimum.

"Kami memiliki beberapa alasan untuk ditutup di sisi pasar tenaga kerja. Saya pikir kita masih jauh dari kemajuan substansial lebih lanjut menuju tujuan pekerjaan maksimal. Saya ingin melihat beberapa angka pekerjaan yang kuat,” kata Powell dilansir dari CNBC, Kamis (29/7/2021). best profit

The Fed mulai membeli setidaknya USD 120 miliar per bulan dalam obligasi dan securities lainnya pada Desember hingga kemajuan lebih lanjut yang substansial telah dibuat pada pekerjaan dan inflasi.

"Sejak itu, ekonomi telah membuat kemajuan menuju tujuan ini, dan Komite akan terus menilai kemajuan dalam pertemuan mendatang,” tulis pernyataan the Fed.

Powell mencatat meningkatnya ancaman yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19 dan varian delta, tetapi dia mengatakan tidak melihatnya memiliki dampak ekonomi yang besar.

"Kesabaran the Fed yang berkelanjutan didukung oleh pasar. Ada pengakuan atas kemajuan berkelanjutan menuju tujuan the Fed, tetapi ad acara yang harus dilakukan sebelum the Fed dapat didorong untuk bertindak,” tulis Global Investment Strategist Commonwealth Financial Network, Anu Gaggar. best profit

Pasar berada di tengah musim pendapatan yang kuat. Dari perusahaan S&P 500 yang telah melaporkan hasil kuartalan sejauh ini, 89 persen telah melampaui perkiraan pendapatan. Sementara 86 persen telah melampaui ekspektasi pendapatan, berdasarkan data dari Refinitiv.

Saham Pfizer naik 3,2 persen setelah perusahaan melaporkan pendapatan lebih kuat dari perkiraan dan menaikkan perkiraan penjualan 2021 untuk vaksin COVID-19.

Saham Apple turun 1,2 persen setelah CEO Apple Tim Cook memperingatkan “kendala pasokan” silicon akan mempengaruhi penjualan iPhone dan iPad. Perusahaan mengalahkan perkiraan laba dan dan pendapatan dan penjualan iPhone melonjak 50 persen year over year.

Sepanjang Juli 2021, indeks S&P 500 naik 2,4 persen. Indeks Nasdaq dan Dow Jones masing-masing naik 1,8 persen dan 1,2 persen. best profit

Sumber : Liputan6

Tuesday 27 July 2021

Best Profit | Wall Street Kompak Tergelincir Jelang Rilis Laporan Keuangan Perusahaan Teknologi

 


Best Profit (28/7) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan Selasa, 27 Juli 2021 jelang laporan keuangan perusahaan raksasa teknologi.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 melemah hampir 0,5 persen menjadi 4.401,46 yang didorong sektor konsumsi, teknologi dan energi.

Indeks S&P 500 sempat turun tajam 1,1 persen. Indeks Dow Jones merosot 85,79 poin atau 0,2 persen menjadi 35.058,52. Sebelumnya, indeks Dow Jones tergelincir 266 poin. Indeks Nasdaq merosot 1,2 persen ke posisi 14.660,58. Indeks acuan utama di wall street tergelincir dari posisi rekor sebelumnya.

Saham UPS anjlok sekitar tujuh persen karena pendapatan domestik perusahaan pelayaran itu jauh dari perkiraan.  Namun, kinerja UPS meningkat seiring lonjakan pesanan e-commerce terus berlanjut. best profit

Tesla menghapus kenaikan sebelumnya, dan turun 1,9 persen. Hal ini di tengah laporan pendapatan kuartal II yang lebih baik dari perkiraan. Produsen kendaraan listrik itu juga menyampaikan laba bersih kuartalan melewati USD 1 miliar untuk pertama kalinya.

Aksi jual di wall street mengikuti pasar saham Asia yang tertekan. Indeks Hang Seng turun lebih dari empat persen pada Selasa, 27 Juli 2021 seiring tindakan keras Beijing terhadap perusahaan teknologi dan pendidikan.

"Volatilitas pasar sedang meningkat karena kekhawatiran tentang jenis virus baru yang telah diperburuk oleh posisi yang melebar dan perdagangan yang tipis pada musim panas,” ujar Head of BlackRock Investment Institute, Jean Boivin dilansir dari CNBC, Rabu (28/7/2021). best profit

Musim laporan keuangan kuartal II 2021 dimulai pekan ini dengan induk usaha Google  Alphabet, Microsoft, dan Apple melaporkan kinerja setelah bel perdagangan. Saham Alphabet turun hampir 1,6 persen, Apple merosot 1,5 persen dan Microsoft susut hampir 0,9 persen.

Berdasarkan FactSet, sejauh ini, 88 perusahaan S&P 500 telah melaporkan kejutan earning per share (EPS) yang positif. Jika 88 persen adalah persentase akhir, itu akan menandai persentase tertinggi sejak FactSet mulai melacak metrik ini pada 2008.

Di sisi lain, investor sedang menunggu the Federal Reserve atau bank sentral Amerika Serikat tentang kebijakan moneternya saat pertemuan dua hari bank sentral AS dimulai. The Federal Open Market Committee akan merilis pernyataan pada Rabu waktu setempat.

Selain itu, Dana Moneter Internasional juga memperingatkan risiko inflasi akan terbukti lebih dari sekadar sementara sehingga mendorong bank sentral untuk mengambil tindakan pencegahan.

“Saya berempati dengan ketua the Fed Jerome Powell saat mempersiapkan pasar untuk tapering sambil memastikan the Fed akan sangat sabar dan memulai proses normalisasi,” ujar Chief Global Market Strategist Invesco, Kristina Hooper. best profit

Sumber : Liputan6

Monday 26 July 2021

Best Profit | Harga Emas Melemah di Tengah Penantian Hasil Pertemuan The Fed

 


Best Profit (27/7) - Harga emas turun pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta), karena investor berhati-hati dalam bertransaksi jelang pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat atau the Federal reserve (the Fed).

Mengutip CNBC, Selasa (27/7/2021), harga emas di pasar spot turun 0,2 persen ke level USD 1.798,41 per ons pada pukul 13.56 ET. Sementara harga emas berjangka AS melemah 0,1 persen menjadi USD 1.799,20 per ons.

Bank Sentral AS akan memulai pertemuan bulanan untuk menentukan kebijakan moneter pada Selasa waktu setempat. Pertemuan akan berlangsung selama dua hari. best profit

"kekhawatiran yang ada adalah, meskipun bukan kenaikan bunga, the Fed akan mengurangi kebijakan pembelian obligasi. Hal ini akan mendorong kenaikan suku bunga," jelas analis ED&F Man Capital Markets, Edward Meir.

Kenaikan suku bunga ini bisa menekan harga emas karena investor lebih memilih menyisihkan investasinya ke obligasi yang memberikan kenaikan harga sekaligus bunga.

Analis pasar Exinity Group Han Tan mengatakan, jika Bank Sentral AS menetapkan kebijakan pengurangan pembelian obligasi disertai dengan rincian waktunya maka tekanan terhadap harga emas akan berlanjut. best profit

Logam mulia akan menguji posisi terendah pada Juni di USD 1.750 per ons hingga USD 1.770 per ons.

Penurunan harga emas ini tetap terjadi meskipun nilai tukar dolar AS melemah.

Harga emas diperkirakan akan melemah pada perdagangan pekan ini. Banyak sentimen yang membuat harga emas melemah seperti nilai tukar dolar AS dan suku bunga obligasi. best profit

Di minggu lalu, Bank Sentral Eropa menegaskan bahwa tetap berada pada komitmennya untuk mempertahankan kebijakan moneter ultra longgar untuk mendorong angka inflasi kembali ke level 2 persen.

Pernyataan Bank Sentral Eropa ini kontra dengan kebijakan dari Bank Sentral AS atau the Fed. Bank Sentral AS saat ini tengah membicarakan mengenai pengurangan program pembelian obligasi.

Analis Equiti Capital David Madden menjelaskan, dolar AS terlihat relatif undervalued di tengah kesenjangan kebijakan moneter antara the Fed dan Bank Sentral AS. Dia mengatakan bahwa harga emas harus terus berjuang keras menghadapi penguatan dolar AS.

Madden menambahkan, ekonomi AS telah membaik sehingga mendorong pasar ekuitas kembali ke rekor tertinggi. Hal ini menjadi tekanan yang keras untuk harga emas.

"Mengapa Anda harus menaruh uang di pasar emas ketika Anda dapat menggunakannya di ekuitas," katanya dikutip dari Kitco, Senin (26/7/2021). best profit

Sumber : Liputan6

Sunday 25 July 2021

Best Profit | Harga Emas Diperkirakan Tertekan Pekan Ini, Jatuh Sampai Berapa?

 


Best Profit (26/7) - Harga emas diperkirakan mengalami tekanan pada perdagangan pekan ini. Banyak sentimen yang membuat harga emas melemah seperti perkembangan suku bunga secara global hingga nilai tukar dolar AS.

Pada pekan kemarin, Bank Sentral Eropa menegaskan bahwa tetap berada pada komitmennya untuk mempertahankan kebijakan moneter ultra longgar untuk mendorong angka inflasi kembali ke level 2 persen.

komitmen dari Bank Sentral Eropa untuk mendorong angka inflasi ke angka yang lebih tinggi ini sangat kontrak dengan kebijakan dari Bank Sentral AS atau the Fed. Bank Sentral AS saat ini tengah membicarakan mengenai pengurangan program pembelian obligasi. best profit

Analis Equiti Capital David Madden menjelaskan, dolar AS terlihat relatif undervalued di tengah kesenjangan kebijakan moneter antara the Fed dan Bank Sentral AS. Dia mengatakan bahwa harga emas harus terus berjuang keras menghadapi penguatan dolar AS.

Madden menambahkan, ekonomi AS telah membaik sehingga mendorong pasar ekuitas kembali ke rekor tertinggi. Hal ini menjadi tekanan yang keras untuk harga emas.

"Mengapa Anda harus menaruh uang di pasar emas ketika Anda dapat menggunakannya di ekuitas," katanya dikutip dari Kitco, Senin (26/7/2021).

Minggu ini 15 analis Wall Street berpartisipasi dalam survei emas Kitco News. Sebanyak sembilan analis atau 60 persen menyerukan harga emas turun minggu ini. Sedangkan dua analis atau 13 persen memperkirakan harga yang lebih tinggi minggu ini dan empat analis atau 27 persen memperkirakan perdagangan sideways dalam waktu dekat. best profit

Sementara itu, 571 suara diberikan dalam polling online Main Street. Dari jumlah tersebut, 315 responden atau 55 persen mengatakan bahwa harga emas akan naik minggu ini. Sebanyak 146 suara 26 persen mengatakan harga emas bakal melemah dan 110 pemilih atau 19 persen netral.

Meskipun sebagian besar pelaku pasar berharap harga emas bakal menguat tetapi minat beli pada logam mulia emas jelas berkurang. Partisipasi pelaku pasar dalam survei online Kitco berada pada titik terendah sejak akhir November 2019.

Berbagai sentimen mempengaruhi harga emas jelang minggu terakhir pada bulan ini. Harga emas berjangka untuk pengiriman Agustus diperdagangkan pada USD 1.804,70 per ounce, Angka tersebut turun 0,5 persen sejak Jumat lalu. best profit

Kinerja emas lesu akhir-akhir ini telah menjadi alasan yang cukup untuk menjadi bearish pada perdagangan pekan ini. Harga emas tidak mampu memutus rantainya di USD 1.800 per ounce bahkan saat imbal hasil obligasi 10-tahun turun ke titik terendah sejak Februari.

Saat ini, imbal hasil obligasi telah naik dari angka terendah. Beberapa analis mengatakan bahwa harga emas bisa jatuh di bawah USD 1.800 per ounce.

"Saya cenderung melihat harga emas lebih rendah minggu ini, sebagian besar didorong oleh meningkatnya imbal hasil AS," kata Direktur Pelaksana Bannockburn Global Forex Marc Chandler.

Kepala anais SIA Wealth Management Inc Colin Cieszynski mengatakan, harga emas akan berada di posisi terendah Juni di USD 1.760 sebagai level support utama.

Manajer Umum ABC Bullion Nicholas Frappell melanjutkan, harga emas terjebak dalam kisaran dengan risiko penurunan dalam waktu dekat karena meningkatnya momentum dalam dolar AS. best profit

Sumber : Liputan6

Thursday 22 July 2021

Best Profit | Harga Emas Naik Tipis, Imbal Hasil Obligasi AS Turun

 


Best Profit (23/7) - Harga emas bergerak lebih tinggi pada hari Kamis karena saham dan imbal hasil obligasi AS mundur untuk mengimbangi dolar yang lebih kuat dan mengembalikan beberapa daya tarik emas batangan sebagai tempat yang aman.

Dikutip dari CNBC, Jumat (23/7/2021), harga emas di pasar spot telah naik 0,1 persen menjadi USD 1,804,45 per ounce pada 13:33. ET. Harga emas berjangka AS 0,1 persen lebih tinggi pada USD 1,805,40.

Benchmark Imbal hasil Treasury AS turun setelah mencapai hampir satu minggu tertinggi dan saham memasangkan kenaikan awal karena sentimen risiko dibatasi oleh data yang menunjukkan klaim pengangguran AS naik secara tak terduga ke tertinggi dua bulan, menyalurkan beberapa arus masuk ke emas batangan. best profit

"Suku bunga riil sangat negatif, yang menunjukkan bahwa inflasi sedang memanas, dan tidak ada kemungkinan Federal Reserve AS dapat membuat suku bunga riil positif dalam jangka pendek, sehingga Anda memiliki orang-orang yang menyadari bahwa Anda perlu memiliki emas," kata Michael Matousek, kepala pedagang di US Global Investors.

Harga emas juga mendapat dukungan dari janji Bank Sentral Eropa untuk mempertahankan suku bunga pada rekor terendah lebih lama lagi.

"Baik Fed AS dan ECB cukup sinkron dalam memberikan lingkungan suku bunga yang lebih rendah lebih lama dan itu akan positif untuk harga emas dalam jangka panjang," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA. best profit

Pertemuan kebijakan The Fed minggu depan mengikuti komentar dari Ketua Jerome Powell yang menyarankan bahwa bank sentral akan tetap akomodatif meskipun lonjakan baru-baru ini dalam pembacaan inflasi.

"Tetapo kelemahan emas yang terus-menerus terhadap imbal hasil riil menunjukkan struktur mikro yang rentan dan ketidakmampuannya untuk reli meskipun sorotan risiko yang sedang berlangsung bahwa aliran spekulatif tetap sangat lemah, memperkuat potensi kemunduran yang lebih dalam," tulis sekuritas TD dalam sebuah catatan. best profit

Sumber : Liputan6

Wednesday 21 July 2021

Best Profit | Harga Minyak Melonjak 4 Persen Meski Persediaan AS Naik

 


Best Profit (22/7) - Harga minyak naik lebih dari 4 persen pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta), memperpanjang kenaikan dari sesi perdagangan sebelumnya. Pendorong kenaikan harga minyak ini adalah peningkatan selera risiko investor meskipun data menunjukkan kenaikan tak terduka persediaan minyak AS.

Mengutip CNBC, Kamis (22/7/2021), harga minyak mentah berjangka Brent naik 4,15 persen dan menetap di USD 72,23 per barel. Sedangkan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 4,61 persen dan menetap di USD 70,30 per barel.

Harga minyak berjangka rebound setelah turun sekitar 7 persen pada perdagangan Senin lalu, menyusul kesepakatan Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya atau OPEC+ untuk meningkatkan pasokan sebesar 400 ribu barel per hari dari Agustus hingga Desember. best profit

Aksi jual diperparah oleh kekhawatiran bahwa peningkatan kasus Covid-19 varian Delta di pasar utama seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Jepang yang akan memengaruhi permintaan.

Data U.S. Energy Information Administration menunjukkan kenaikan harga minyak pada Rabu terjadi meskipun ada kenaikan stok minyak mentah AS untuk pertama kalinya sejak Mei 2021. Persediaan minyak mentah naik secara tak terduga sebesar 2,1 juta barel pekan lalu menjadi 439,7 juta barel. Padahal analis memperkirakan penurunan 4,5 juta barel.

Namun, persediaan bensin dan minyak sulingan mencatat penarikan masing-masing 121 ribu barel dan 1,3 juta barel. best profit

"Peningkatan jumlah minyak mentah ini jelas merupakan kejutan yang didorong oleh lonjakan impor dan penurunan ekspor," kata analis Again Capital New York John Kilduff.

"Satu-satunya aspek positif dari laporan tersebut adalah permintaan bensin yang kuat dan rebound bahan bakar sulingan." tambah dia.

Analis JPMorgan mengatakan permintaan global diperkirakan rata-rata 99,6 juta barel per hari pada Agustus, naik 5,4 mbd dari April.

Tetapi mereka juga mengatakan: “Kami melihat permintaan di kuartal IV 2021 hanya bertambah 330.000 dari baseline 2019 yang dinormalisasi karena cuaca yang lebih dingin mulai terjadi di belahan bumi utara dan musim perjalanan puncak telah berlalu.” best profit

Sumber : Liputan6

Tuesday 20 July 2021

Best Profit | Harga Emas Melemah Tipis Seiring Penguatan Dolar AS

 


Best Profit (21/7) - Harga emas turun dalam perdagangan yang bergejolak pada hari Selasa karena dolar menguat. Ini juga membatasi arus masuk ke logam safe-haven meskipun ada beberapa kekhawatiran atas lonjakan kasus COVID-19.

Dikutip dari CNBC, Rabu (21/7/2021), harga emas di pasar spot sedikit berubah pada USD 1.811,51 per ons pada 13:33. ET. Sementara harga emas berjangka AS ditutup naik 0,1 persen menjadi USD 1,811,40.

"Kami telah melihat volatilitas dalam harga emas meningkat sedikit dan itu telah melumpuhkan beberapa posisi beli," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities, yang juga mengaitkan penurunan emas dengan dolar yang lebih lemah.

Dolar AS mencapai level tertinggi 3 bulan, mengurangi daya pikat emas. best profit

Namun, lonjakan kasus virus corona di Amerika Serikat dan negara-negara lain mendorong beberapa pembelian safe-haven emas batangan dalam sesi terakhir, dengan emas rebound sebanyak 1,7 persen dari palung satu minggu Senin.

“Banyak orang di pasar emas telah mengalihkan pandangan mereka tahun ini, tetapi jika kita mendapatkan lebih banyak berita buruk di depan COVID dan ekuitas melemah, Anda bisa mendapatkan pembelian di pasar,” kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.

Sementara itu, data pada hari Selasa menunjukkan ekspor emas Swiss ke India naik tipis bulan lalu. Sementara pengiriman ke China daratan turun. best profit

"Permintaan fisik memiliki ruang lingkup untuk menyangga penurunan harga emas karena bank sentral tetap menjadi pembeli bersih dan mengingat permintaan konsumen yang terpendam saat toko India dibuka kembali," kata Suki Cooper, analis di Standard Chartered.

Harga emas bertahan di atas level USD 1.800 per ounce, tetapi analis mengatakan jika logam mulia ini bisa reli menuju posisi USD 1.920 per ounce. Atau sebaliknya memicu aksi jual dan membawa emas ke posisi USD 1.600 pada pekan ini.

"Adapun pendorong harga emas tersebut yakni Dolar AS," kata Broker Komoditas Senior RJO Futures Daniel Pavilonis mengatakan kepada Kitco News, Senin (19/7/2021). best profit

Harga emas pada pekan lalu bertahan, naik mendekati posisi USD 1.830 per ounce meskipun dolar AS menguat.

"Tetapi arah greenback minggu depan bisa menjadi penting untuk emas," kata Pavilonis.

Melemahnya Dolar AS dapat memperkuat pasar emas dan membantunya melanjutkan reli ke posisi USD 1.920, sementara kenaikan tambahan dolar AS dapat memicu aksi jual ke level USD 1.600.

"Ini terjebak di bawah garis tren jangka panjang di bawah DXY. Dolar AS akan menembus ke atas atau mundur. Penurunan dolar AS akan baik untuk emas dan mungkin menjadi titik yang kita butuhkan untuk mencapai USD 1.920," jelas dia. best profit

Sumber : Liputan6

Monday 19 July 2021

Best Profit | Harga Emas Melemah Seiring Penguatan Dolar AS

 


Best Profit (20/7) - Harga emas ditutup lebih rendah pada perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Penurunan harga emas ini karena penguatan dolar AS yang mengimbangi penurunan imbal hasil surat utang AS menuju level terendah sejak Februari.

Mengutip CNBC, Selasa (20/7/2021), harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi USD 1,807,59 per ounce pada 14.06 ET. Sedangkan harga emas berjangka AS menetap 0,3 persen lebih rendah ke level USD 1.809,20 per ounce.

"Harga emas terjebak dalam tarik ulur antara kenaikan dolar AS yang membebani logam mulia dan penurunan selera risiko yang mendukung harganya," kata analis senior di ActivTrades Ricardo Evangelista. best profit

Indeks dolar AS mencapai level tertinggi lebih dari tiga bulan, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Penguatan dolar AS melawan penurunan tajam dalam hasil benchmark Treasury AS.

Managing Partner CPM Group Jeffrey Christian juga mengaitkan penurunan harga emas baru-baru ini dengan pelemahan musiman dalam permintaan investasi dan perhiasan.

"Banyak investor mengatakan harga emas akan melonjak ke rekor tertinggi pada awal Agustus tahun lalu dan belum mendekati kembali ke level tertinggi sejak itu, jadi ini yang kami sebut likuidasi banteng basi." jelas dia. best profit

Harga emas di pasar juga dihancurkan oleh sentimen ketakutan investor atas lonjakan tanpa henti kasus virus corona, yang memaksa banyak negara Asia memberlakukan penguncian, dan meningkatnya tekanan inflasi.

Harga emas diperkirakan akan bertahan di atas level USD 1.800 per ounce pada pekan ini. Namun para analis melihat jika harga logam mulia masih bisa menguat hingga USD 1.920 per ounce. namun tetap akan ada risiko aksi jual dan membawa emas ke posisi USD 1.600 pada pekan ini.

"Adapun pendorong harga emas tersebut yakni Dolar AS," kata Broker Komoditas Senior RJO Futures Daniel Pavilonis mengatakan kepada Kitco News, Senin (19/7/2021). best profit

Harga emas pada pekan lalu mendekati posisi USD 1.830 per ounce. Harga emas tetap naik meskipun nilai tukar dolar AS menguat. "Tetapi arah greenback minggu depan bisa menjadi penting untuk emas," kata Pavilonis.

Melemahnya Dolar AS dapat memperkuat pasar emas dan membantunya melanjutkan reli ke posisi USD 1.920, sementara kenaikan tambahan dolar AS dapat memicu aksi jual ke level USD 1.600. best profit

Sumber : Liputan6

Sunday 18 July 2021

Best Profit | Emas Naik ke $1,920 atau Turun ke $1600?

 


Best Profit (19/7) - Harga emas naik mencapai level tertinggi dalam sebulan untuk pertama kalinya sejak pertengahan bulan Juni di $1,830 sebagai respon terhadap pesan Powell yang dovish pada hari Rabu malam, namun mengakhiri minggu ini terkoreksi turun ke $1.812 dengan naiknya minat terhadap resiko di kalangan trader dan investor yang terlihat dari indeks saham utama AS pada minggu lalu yang menyentuh rekor ketinggian baru ditengah tidak adanya persoalan geopolitik yang utama.

Emas masih bertahan di atas $1,800 dan apabila ada penggerak kunci maka harga emas bisa rally ke $1,920 atau malah sebaliknya turun ke $1,600 pada minggu ini. Penggerak kunci itu bisa jadi dollar AS.

Emas cukup tangguh pada minggu lalu, naik mendekati $1,830 per ons sekalipun dollar AS menguat. Arah pergerakan dollar AS pada minggu ini akan kritikal bagi pergerakan harga emas. Turunnya dengan kuat dollar AS bisa menguatkan pasar emas dan membantu pergerakan harga emas mengalami rally ke $1,920, sebaliknya kenaikan tajam dollar AS bisa memicu aksi jual emas sehingga turun ke $1,600 per ons.

Di atas itu, emas masih akan tetap sensitif terhadap pasar obligasi, yang kemungkinan akan bisa mulai bergerak karena narasi inflasi. best profit

Emas harus mulai bisa ditutup di atas $1,840 untuk mendapatkan dorongan kuat untuk naik. Namun jika data makro ekonomi AS terus muncul dengan kuat, tingkat bunga akan naik yang akan berefek negatip terhadap pasar metal berharga. Jika hal ini yang terjadi  korelasinya adalah negatip terhadap pasar metal berharga dan emas bisa berada di bawah tekanan turun. Namun apabila harga emas bisa ditutup di atas $1,840, maka harga emas bisa lanjut naik ke $1,920.

Pada hari Jumat minggu lalu, emas mengalami aksi ambil untung yang mendorong harga emas turun hampir 1% dalam sehari. Emas berjangka kontrak bulan Agustus terakhir diperdagangkan di $1,812.60, turun 0.90% pada hari itu.

Setelah membangun support di atas $1,800 per ons pada minggu lalu, emas menghadapi resistance yang kuat di $1,830 per ons. Moving Average 200 hari berada disekitar $1,830, yang kelihatannya menjadi resistance yang kuat bagi emas sekarang dan juga menjadi puncak jangka pendek. best profit

Disamping dollar AS yang bisa menggerakkan harga emas pada minggu ini, minyak mentah juga bisa menjadi penggerak utama di luar pasar metal berharga. Naiknya harga minyak mentah, bisa berarti naiknya inflasi, dan hal ini adalah faktor yang positip bagi emas.

Kalau diperhitungan dalam setahun, harga emas turun sekitar 4%. Tetapi berkonsolidasinya harga emas dan lingkungan makroekonomi yang mendukung, bisa berarti emas siap untuk melanjutkan rallynya.

Naiknya rasio hutang terhadap GDP dan quantitative easing itulah yang pada akhirnya akan bisa membantu emas untuk naik kembali ke $2,000 per ons.

Turun sekitar 4% pada tahun 2021 sampai tanggal 15 Juli dan turun hampir 20% dari rekor ketinggian yang telah dicapai sebelumnya, emas kelihatannya siap untuk mengalami rally naik. Katalisator yang potensial bagi emas untuk untuk bisa menembus resistance level $2,000 adalah berbalik turunnya pasar saham dan penurunan yields obligasi treasury AS secara berkelanjutan dari puncak bulan Maret. Seperti obligasi, metal berharga emas bisa memberikan lindung nilai terhadap volatilitas dalam kenaikan pasar saham. Emas lebih mungkin naik mendekati level resistance $2,000 daripada turun kebawah support $1,700 di dalam grafik dua jam. best profit

Minggu ini tidak banyak data makro ekonomi yang akan keluar, namun tetap ada beberapa data yang penting untuk diperhatikan.

Pada hari Jumat, Markit akan mempublikasikan perkiraan pendahuluan dari PMI Jasa dan manufaktur bulan Juli baik untuk Uni Eropa maupun untuk AS.

Untuk Amerika Serikat, diperkirakan PMI jasa dan manufakturnya akan bervariasi dengan kenaikan aktifitas di sektor jasa namun penurunan aktifitas di sektor manufaktur. Angka – angka perumahan kemungkinan masih akan terus menunjukkan pasar konstruksi yang kuat di bulan Juni.

“Support” terdekat menunggu di $1,810 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,800 dan kemudian $1,750. “Resistance” terdekat menunggu di $1,835 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,840 dan kemudian $1,850. best profit

Sumber Vibiznews

Thursday 15 July 2021

Best Profit | Harga Emas Dunia Melompat ke Posisi Tertinggi dalam Sebulan

 


Best Profit (16/7) - Harga emas dunia mencapai posisi puncaknya dalam satu bulan pada hari ini. Kenaikan harga emas didorong komentar dovish Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell dan beberapa kekhawatiran atas ekonomi global yang terhenti.

Melansir laman CNBC, Jumat (16/7/2021), harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi USD 1.829,16 per ounce.  Adapun harga emas berjangka AS naik 0,3 persen menjadi USD 1.830,00.

Harga emas telah mencapai puncak satu bulan di awal sesi setelah Powell mengatakan pada hari Rabu dalam kesaksian di dahapan kongres bahwa pasar kerja AS "masih jauh" dari kemajuan yang ingin dilihat bank sentral sebelum mengurangi dukungannya untuk ekonomi. best profit

Menurut Ahli Strategi Pasar Senior di RJO Futures, Bob Haberkorn, jika pergerakan harga emas di atas USD 1.800 pada pekan ini, bersama dengan kekhawatiran atas aksi jual di pasar ekuitas telah mendorong beberapa pembelian safe-haven emas batangan.

“Secara global, ada beberapa titik yang cukup panas dengan varian Delta itu, dan ekonomi China yang sedikit melambat telah memicu kekhawatiran tentang pasar ekuitas global, jadi Anda mendapatkan beberapa pelarian ke emas dan perak,” jelas dia.

Memang, ekonomi China tumbuh melambat dari yang diharapkan pada kuartal kedua. Sementara klaim pengangguran mingguan AS turun ke level terendah 16 bulan pada pekan lalu. Harga emas dunia memang akan juga dipengaruhi berbagai kondisi di dunia. best profit

Harga emas yang tidak memberikan imbal hasil cenderung naik di lingkungan suku bunga rendah. Sementara beberapa investor juga memandang emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi.

"Kami masih melihat banyak inflasi dan tampaknya tidak sementara seperti yang dipikirkan semua orang," kata Michael Matousek, Kepala Pedagang U.S. Global Investors. best profit

Matousek menambahkan, mengingat inflasi dan suku bunga riil yang lebih rendah, harga emas dapat menarik lebih banyak tawaran dan bergerak menuju posisi USD 1.900 dalam beberapa bulan mendatang.

Adapun indeks dolar naik 0,3 persen, membatasi kenaikan harga emas pada hari Kamis, karena membuat logam mulia lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Di tempat lain, harga perak naik 0,1 persen menjadi USD 26,27 per ounce. Sementara harga platinum naik 0,6 persen menjadi USD 1.135,95, setelah naik ke level tertinggi satu bulan. Adapun harga paladium tergelincir 3,6 persen menjadi USD 2.726,90 per ounce. best profit

Sumber : Liputan6

Wednesday 14 July 2021

Best Profit | Wall Street Bervariasi, Indeks S&P 500 Menguat Usai The Fed Bakal Pertahankan Kebijakan Moneter

 


Best Profit (15/7) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street beragam pada perdagangan Rabu, 14 Juli 2021. Indeks S&P 500 menguat ke posisi tertinggi setelah Ketua the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS Jerome Powell mengatakan, bank sentral AS akan tetap mempertahankan kebijakan moneternya.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 naik 0,12 persen menjadi 4.374,30 setelah sentuh rekor tertinggi sebelumnya. Indeks Dow Jones bertambah 44,44 poin atau 0,13 persen ke posisi 34.933,23. Indeks Nasdaq melemah 0,22 persen ke posisi 14.644,95.

Powell mengatakan dalam testimoni tengah tahunan di hadapan House Committee on Financial Services, the Fed dapat menunggu sebelum mulai mengurangi pembelian obligasi meski inflasi melonjak. Ia masih mengharapkan inflasi moderat.

"Pada pertemuan Juni kami, Komite membahas kemajuan menuju tujuan kami sejak mengadopsi pembelian aset kami pada Desember lalu. Sementara mencapai standar kemajuan lebih lanjut yang substansial masih jauh, para partisipan berharap kemajuan itu akan terus berlanjut,” ujar Powell dilansir dari CNBC, Kamis (15/7/2021). best profit

Powell juga dijadwalkan untuk bersaksi di depan Komite Senat untuk urusan perbankan, perumahan dan perkotaan pada Kamis, 15 Juli 2021.

Di sisi lain, imbal hasil pada surat berharga bertenor 10 tahun di tengah pernyataan ketua The Fed Jerome Powell, melanjutkan penurunannya dalam beberapa bulan terakhir.

Imbal hasil turun bahkan ketika harga produsen pada Juni menunjukkan inflasi lebih tinggi dari yang diharapkan. Ini mengikuti lompatan terbesar dalam indeks harga konsumen sejak 2008 yang dirlis pada Selasa.

Sementara itu, indeks Nasdaq 100 ditutup pada level tertinggi sepanjang masa didorong rekor saham Apple. Saham Apple naik 2,4 persen setelah perseroan dilaporkan meminta pemasok untuk meningkatkan produksi iPhone generasi berikutnya sebesar 20 persen.

JPMorgan juga menambahkan raksasa teknologi itu ke daftar fokusnya dan menaikkan target harga saham untuk menyiratkan potensi kenaikan 20 persen dari penutupan Selasa. Laporan pendapatan kuartal II 2021 dari bank-bank besar dan perusahaan besar lainnya berlanjut pada Rabu pekan ini. best profit

"Saat kami memasuki musim pendapatan kuartal II 2021, pasar tampaknya mengintensifkan perhatian mereka pada langkah selanjutnya untuk ekonomi dan apakah inflasi akan menyertainya,” ujar Chris Hussey dari Goldman Sachs.

Dengan investor fokus pada berita utama the Federal Reserve dan pembacaan inflasi, rilis kinerja sejauh ini belum menyebabkan pergerakan saham utama meskipun hasil lebih baik dari perkiraan.

Semua 12 dari perusahaan S&P 500 yang telah membukukan hasil fiskal kuartalan minggu ini telah mengalahkan perkiraan laba per saham, tetapi kelompok tersebut rata-rata menurun 0,56 persen. best profit

Saham Bank of America turun setelah melaporkan pendapatan kuartal II 2021 sebesar USD 21,6 miliar tepat di bawah perkiraan USD 21,8 miliar dari Refinitiv.  Suku bunga rendah mendorong pendapatan bunga bersih sebesar enam persen.

Sementara itu, saham American Airlines melonjak setelah maskapai memperkirakan pendapatan lebih baik dan kerugian lebih kecil dari perkiraan sebelumnya pada kuartal II 2021. Perusahaan akan melaporkan hasil fiskal kuartalan pada 22 Juli 2021.

Indeks S&P 500 naik lebih dari 16 persen pada 2021, dan lebih dari 36 persen dalam 12 bulan terakhir, menandakan kabar baik mungkin akan dimasukkan ke saham. Pertumbuhan laba dari perusahaan S&P 500 diperkirakan mencapai 64 persen year on year (YoY) untuk kuartal tersebut, menurut perkiraan analis yang dikumpulkan oleh Factset. best profit

Sumber : Liputan6

Tuesday 13 July 2021

Best Profit | Wall Street Kompak Melemah, Inflasi AS Bikin Investor Gelisah

 


Best Profit (14/7) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan saham Selasa, 13 Juli 2021. Indeks Dow Jones tergelincir dari level tertinggi seiring laporan inflasi lebih tinggi dari yang diharapkan. Selain itu, musim laporan keuangan dimulai pada Selasa pekan ini.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melemah 107,39 poin atau 0,31 persen setelah hampir sentuh posisi 35.000 sebelumnya. Indeks Dow Jones ditutup ke posisi 34.888. Indeks S&P 500 ditutup turun 0,35 persen. Indeks Nasdaq melemah 0,38 persen. Indeks kapitalisasi kecil Russell 2000 melemah hampir 1,9 persen, dan alami kinerja terburuk sejak 18 Juni 2021.

Tiga indeks acuan melemah setelah imbal hasil surat berharga bertenor 10 tahun melompat lebih dari empat poin atau 0,04 persen. Inflasi menguat pada laju tercepat dalam hampir 13 tahun, demikian dilaporkan Departemen Tenaga Kerja AS. best profit

Indeks harga konsumen meningkat 5,4 persen pada Juni 2021. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan kenaikan lima persen. Inflasi inti tidak termasuk makanan dan energi melonjak 4,5 persen, angka tersebut paling tinggi sejak September 1991 dan jauh di atas perkiraan 3,8 persen.

"Inflasi Juni membuat pasar gelisah. Kami memperkirakan inflasi ini akan mulai mendingin," ujar Chief Investment Officer Cornerstone Wealth, Cliff Hodge dilansir dari CNBC, Rabu (14/7/2021).

Pada Juni 2020 merupakan titik terendah untuk inflasi inti selama pandemi COVID-19, jadi perbandingannya menjadi lebih ketat dari sini. Harga mobil bekas melonjak 45 persen dari tahun ke tahun yang sepertinya tidak akan bertahan dalam beberapa bulan mendatang.

Presiden the Federal Reserve San Francisco, Mary Daly menuturkan, pihaknya yakin inflasi baru-baru ini akan terbukti sementara. Daly juga mengatakan, pemulihan ekonomi yang kuat dapat memungkinkan bank sentral dapat mengurangi pembelian asetnya pada akhir 2021 atau awal 2022. best profit

Komentar Daly dan data inflasi terbaru muncul setelah bank-bank besar dan PepsiCo mengunggah laporan pendapatan kuartal II 2021 yang melonjak. Akan tetapi, dengan saham pada saham rekor tertinggi dan Dow Jones hanya sedikit di bawah 35.000, harapan kemungkinan berjalan lebih tinggi dari perkiraan resmi yang tercermin.

Saham JPMorgan Chase merosot sekitar 1,5 persen bahkan setelah membukukan pendapatan kuartal II 2021 sebesar USD 11,9 miliar atau USD 3,78 per saham yang melebihi perkiraan USD 3,21 dari analis yang disurvei oleh Refinitiv.

Bank menyisihkan miliaran dolar AS untuk kerugian pinjaman di tengah pandemi COVID-19, tetapi telah melepaskan cadangan itu karena kinerja konsumen lebih baik baik dari yang diharapkan. JPMorgan merilis USD 3 miliar dalam cadangan kerugian pinjaman setelah mengambil hanya USD 734 juta. best profit

Hal itu memberi perusahaan untung USD 2,3 miliar, memungkinkan bank untuk mencatat kinerja dengan melampaui ekspektasi pendapatan. Investor mungkin memberikan kredit lebih sedikit untuk mengalahkan pendapatan JPMorgan karena rilis cadangan kerugian pinjaman ini.

Saham Goldman Sachs juga turun sekitar 1,2 persne setelah perusahaan melaporkan pendapatan kuartal II USD 15,02 per saham, melampaui harapan analis sebesar USD 10,24 per saham.

Bank membukukan pendapatan perbankan investasi kuartalan terbaik kedua karena serbuah IPO menghantam wall street.

Saham PepsiCo naik 2,3 persen setelah perusahaan melaporkan kinerja melebihi harapan termasuk dari sisi pendapatan. Hal ini didorong kembalinya permintaan restoran. Raksasa minuman dan makanan ringan itu juga menaikkan perkiraannya.

Sementara itu, saham Boeing turun sekitar 4,2 persen sehingga bebani indeks Dow Jones setelah produsen pesawat itu memangkas produksi 787 Dreamliner menyusul deteksi cacat baru. best profit

Sumber : Liputan6