Sunday 17 April 2016

Kondisi Dollar Sesi Asia Awal Pekan Mengkhawatirkan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/4) - Masuki perdagangan forex sesi Asia awal pekan  (18/04) dollar AS yang memiliki fundamental lemah pasca ketidak pastian kenaikan Fed rate tahun ini kembali alami tekanan jual lebih parah dari penutupan perdagangan akhir pekan lalu. Sebelumnya dollar AS anjlok oleh turunnya harga minyak mentah jelang pertemuan produsen minyak besar di Doha-Qatar hari Minggu (17/04), pagi ini terjun cukup parah khususnya terhadap yen oleh gagalnya pertemuan mengatasi kelebihan pasokan minyak mentah dunia.
Perdagangan pasar spot pagi ini, harga minyak mentah AS anjlok hingga 8 persen lebih ke posisi kisaran harga $38 per barel setelah beberapa pekan diatas $40 per barel. Harga minyak mentah dunia kembali terancam dan menuju kisaran harga terendah beberapa bulan lalu di bawah $30 per barel. 
Mengakhiri perdagangan forex akhir pekan lalu, dollar melemah terhadap semua rival utamanya demikian juga dengan kurs komoditas pasca anjloknya harga minyak mentah. Namun secara mingguan pekan lalu indeks dollar berhasil mencetak penguatan setelah 2 pekan berturut anjlok. Pagi ini terpantau hanya melemah terhadap kurs safe haven seperti yen dan euro, terhadap rival lainnya masih menunjukkan kekuatan khususnya terhadap kurs komoditas seperti aussie, loonie dan kiwi dollar.
Indeks dollar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap rival utamanya  di pasar spot terkini masih bergerak negatif, setelah dibuka lemas di 94,69  kini indeks turun  ke posisi 94,62. Sebelumnya  indeks dollar ditutup turun  0,3 persen. 
Untuk penggerak fundamental hari ini, selain pergerakan harga minyak mentah juga ada data indeks perumahan NAHB dan pernyataan Presiden Fed New York Dudley.

Sumber : Vibiznews