Showing posts with label Asia. Show all posts
Showing posts with label Asia. Show all posts

Wednesday 2 August 2017

Bursa Asia Tertekan Imbas Aksi Jual Investor | Bestprofit Malang

Bestprofit Malang (3/8) - Bursa saham Asia melemah pada perdagangan saham Kamis pekan ini seiring pelaku pasar mengambil keuntungan dari penguatan indeks saham Dow Jones.
Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 0,5 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 1,5 persen pada awal sesi perdagangan. Indeks saham Jepang Nikkei susut 0,1 persen. Sedangkan indeks saham Jepang Topix mendatar.
Saham Samsung Electronics membukukan penurunan terbesar secara harian sejak Oktober 2016. Saham Samsung Electronics susut 2,6 persen.
"Ada sejumlah saham yang jenuh beli pada perdagangan saham Selasa pekan ini sehingga terjadi aksi jual. Saya kira investor ingin merealisasikan keuntungan secepatnya usai melihat koreksi tajam pada pekan lalu," ujar Yukino Yamada, Senior Strategist Daiwa Securities, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (3/8/2017).
Pergerakan bursa saham Amerika Serikat (AS) membayangi laju bursa Asia. Indeks saham Dow Jones sentuh level di atas 22.000 yang didorong penguatan saham Apple. Indeks saham S&P 500 naik 0,05 persen yang didukung kinerja keuangan perusahaan. Selain itu, harapan bank sentral AS akan lambat menaikkan suku bunga menjadi sentimen di bursa saham.
"Pasar saham kini didukung pertumbuhan keuntungan perusahaan. Ditambah ekonomi yang bertumbuh dan kebijakan suku bunga rendah," kata Mutsumi Kagawa, Chief Global Strategist Rakuten Securities.
Di pasar uang, euro ditransaksikan di kisaran US$ 1,18 usai sentuh level tertinggi US$ 1,19. Yen ditransaksikan di level tertinggi dalam 1,5 bulan di kisaran 109,92 yen. Harga minyak melemah 0,3 persen ke level US$ 52,22 per barel pada perdagangan Kamis pekan ini.
Sumber : Liputan6

Lihat Bestprofit

Monday 1 May 2017

Bursa Asia Naik Tipis Usai Laporan Data Ekonomi AS | Bestprofit

Bestprofit (1/5) - Bursa Asia menguat tipis pada perdagangan hari ini setelah data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) dilaporkan lebih rendah dari perkiraan.
Ditambah pelemahan Dolar terhadap Yen di tengah ketegangan Korea Utara dan Euro usai laporan inflasi di Zona Euro.
Melansir laman Reuters, Senin (1/5/2017), indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang naik tipis 0,1 persen dan Jepang Nikkei menguat 0,1 persen.
Banyak bursa saham di Asia dan Eropa ditutup terkait peringatan Hari Buruh.
Kondisi Bursa Asia sedikit berbeda bila dibandingkan Wall Street, yang pada Jumat pekan lalu langsung melemah, dengan indeks Dow dan S&P 500 mencatat penurunan 0,2 persen.
Ini setelah data pertumbuhan ekonomi AS mencatat pelemahan dalam tiga tahun pada kuartal pertama tahun ini.
Pasar Asia hanya sedikit terganggu survei resmi manufaktur China yang menunjukkan pertumbuhan di pabrik-pabrik di negara itu melambat dari prediksi pada April, ke level terendah dalam enam bulan.
Penurunan itu dikaitkan dengan anjloknya harga bijih besi dan baja baru-baru ini seiring membanjirnya produksi.
Analis memperkirakan China memiliki banyak momentum pertumbuhan secara keseluruhan dalam beberapa bulan mendatang setelah kuartal pertama.
Dolar, yang sempat menguat ke posisi dalam empat minggu terhadap yen pada pekan lalu, kehilangan dukungannya karena imbal hasil obligasi dan laporan indikator ekonomi yang dirilis pada hari Jumat.
Greenback terakhir turun 0,3 persen terhadap Yen ke posisi 111.240, terpicu kekhawatiran geopolitik di Semenanjung Korea .
"Hasil treasury yang rendah membebani dolar. Ini juga menghadapi tekanan terhadap yen karena upaya investor menghindari risiko akibat dari peluncuran rudal Korea Utara di akhir pekan," ujar Masafumi Yamamoto Said, Kepala Strategi Valas Mizuho Securities di Tokyo.
Euro juga menguat terhadap dolar sebesar 0,2 persen menjadi $ 1,0910.7. Adapun indeks dolar terhadap sekeranjang mata uang utama tergelincir 0,1 persen menjadi 98.961.
Sumber : Liputan6

Lihat Bestprofit

Monday 10 October 2016

Bursa Asia Dibuka Naik Dengan Saham Energi dan Minyak Mengalami Reli | PT BESTPROFIT FUTURES

BESTPROFIT FUTURES (11/10) – Bursa saham Asia naik karena saham-saham energi mengalami reli terkait ekspektasi bahwa produsen utama minyak mentah akan bekerja sama untuk mengetatkan produksi, sementara ekuitas di Jepang menguat karena pelemahan yen untuk hari kedua.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,1 persen ke level 140,70 pada pukul 09:06 pagi di Tokyo. Minyak mentah AS berada di dekat harga tertinggi dalam lebih dari satu tahun setelah Arab Saudi menyatakan optimismenya bahwa OPEC akan dapat memantapkan kesepakatan untuk membatasi produksi, dan Rusia mengatakan akan mendukung kesepakatan tersebut.
Kontrak pada Indeks S&P 500 sedikit berubah. Indeks ekuitas AS naik 0,5 persen pada hari Senin, karena spekulasi bahwa penampilan kandidat dari Partai Republik Donald Trump dalam debat presiden AS kedua tidak cukup kuat dalam meningkatkan peluangnya untuk menang melawan Hillary Clinton.
Indeks Topix Jepang 0,5 persen lebih tinggi karena pasar saham kembali dibuka setelah libur nasional pada Senin kemarin. Bank of Japan masih memiliki ruang untuk memperluas stimulus moneter dan tidak bermaksud untuk mengurangi program pembelian obligasi segera, Gubernur Haruhiko Kuroda mengatakan dalam sebuah wawancara selama akhir pekan. Yen diperdagangkan di level 103,83 terhadap dolar, setelah melemah 0,7 persen pada hari Senin. Mata uang Jepang melonjak 1 persen terhadap greenback pada hari Jumat, pekan lalu.
Indeks Kospi Korea Selatan turun kurang dari 0,1 persen karena saham Samsung Electronics Co. turun 4,1 persen. Pihak perusahaan mengatakan mitra ritel harus menghentikan penjualan dan menukar smartphone Galaxy Note 7, yang ditarik di AS pada bulan lalu setelah adanya laporan bahwa ponsel buatan mereka terbakar.
Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,3 persen, dengan perusahaan-perusahaan energi melonjak 1,9 persen. Indeks S&P/NZX 50 Selandia Baru naik 0,5 persen, naik untuk pertama kalinya dalam enam hari.
Bursa saham di Hong Kong dan China belum memulai perdagangan. Pasar saham di Hong Kong dan Taiwan ditutup pada Senin kemarin, sementara Indeks Shanghai Composite naik 1,5 persen, dipimpin oleh produsen energi. Kontrak pada indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,2 persen dalam perdagangan terbaru.(frk)
Sumber: Bloomberg

Sunday 21 August 2016

Saham Asia Turun Ditengah Spekukasi Kenaikan Suku Bunga AS

BESTPROFIT FUTURES (22/8) - Saham Asia jatuh diikuti minyak mentah berjangka karena investor mengkaji prospek untuk suku bunga yang lebih tinggi di AS, sementara saham di Jepang naik pada spekulasi untuk berlanjutnya stimulus.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,1% menjadi 139 pada 09:07 pagi di Tokyo. Jepang Topix naik 0,4% karena yen melemah setelah Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda mengatakan ada "cukup kesempatan" untuk pelonggaran lebih pada bulan September. Wakil Ketua Federal Reserve Stanley Fischer mengisyaratkan bahwa kenaikan suku bunga 2016 masih dalam kajian, bergema komentar hawkish dari Presiden Fed New York William Dudley pekan lalu, menjelang pidato Janet Yellen pada akhir pekan ini di Jackson Hole, Wyoming.
Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,3%. Indeks S&P / ASX 200 Australia turun 0,%1. Indeks S&P / NZX 50 Selandia Baru naik 0,3%. Pasar saham China dan Hong Kong belum memulai tradingnya.
Indeks Berjangka China A50 naik 0,1% dalam perdagangan terbarunya, seperti yang dilakukan kontrak pada indeks Hang Seng. Saham-saham Hong Kong jatuh hari Jumat, memangkas kenaikan mingguan ketiganya. Indeks Shanghai Composite naik 0,1% pada hari Jumat.(yds)
Sumber: Bloomberg

Thursday 18 August 2016

Saham HK Ditutup Naik Mengikuti Penguatan Pasar Asia (Review)

BESTPROFIT FUTURES (19/8) - Bursa saham Hong Kong mengikuti penguatan pasar saham Asia pada hari Kamis, karena risalah dari pertemuan terbaru Federal Reserve AS menunjukkan bahwa kemungkinan kenaikan suku bunga di bulan September tampaknya kecil.

Pasar juga didukung oleh investor yang berusaha untuk mengharapkan arus masuk baru dari Shenzhen-Hong Kong Stock Connect mendatang.

Indeks Hang Seng naik 1 persen menjadi 23,023.16 poin, sedangkan Indeks China Enterprises naik tipis 0,1 persen menjadi 9,654.69.

Tanggal peluncuran untuk Shenzhen-Hong Kong Connect belum diumumkan, tetapi operator dari bursa Hong Kong berharap dapat memulainya sebelum Natal.

Pedagang mengatakan sementara aka nada banyak dampak dari skema tersebut telah di perkirakan, harapan arus masuk uang segar dari daratan masih bisa membantu meningkatkan saham Hong Kong untuk beberapa waktu.

Tuesday 16 August 2016

Pengapalan Smartphone Diprediksi Naik


035416600_1450786938-Ilustrasi_Grafik_Perkembangan__Penjualan__dan_atau_Pencapaian_Perusahaan_Kredit_FreepikBESTPROFIT FUTURES (17/8) – Perusahaan riset dan analisis, Canalys, memprediksi pengapalan smartphone pada tahun ini akan meningkat 5 persen menjadi 1,4 miliar unit.

Salah satu pasar dengan pertumbuhan kuat saat ini adalah pasar Asia Pasifik (tidak termasuk Tiongkok). Di India, meskipun pendapatan per kapitanya rendah, pengiriman smartphone diperkirakan akan naik 21 persen pada tahun ini.

Pasar dengan pertumbuhan kuat lainnya adalah Filipina. Pada tahun ini pengapalan smartphone di sana diproyeksikan akan meningkat 26 persen.

Canalys, sebagaimana dikutip dari Phone Arena, Selasa (16/8/2016), mencatat bahwa di pasar seperti Eropa Barat dan Amerika Utara, di mana pengiriman smartphone menurun dalam dua kuartal pertama 2016, paruh kedua akan menguat berkat peluncuran smartphone terbaru Apple, iPhone 7 dan iPhone 7 Plus.

Akan tetapi, meski pengiriman smartphone pada tahun ini meningkat secara global, tahun ini tidak akan menjadi peluang besar bagi Apple. Wall Street memprediksi pengiriman iPhone akan menurun 9 persen selama tahun fiskal Apple, yang berakhir pada bulan September.

Analis Ishan Dutt menyebut iPhone 6s dan iPhone 6s Plus “mengecewakan” dan menyalahkan kehilangan momentum di Tiongkok sebagai penyebab kondisi Apple saat ini.

Analis lain, Jessie Ding, mengatakan iPhone 6s kurang mendapat respons positif di pasar dan iPhone SE sepertinya tidak membuat perubahan signifikan bagi keberuntungan Apple di wilayah tersebut pada tahun ini. Pemain lokal, menurut Jessie, telah meningkatkan kualitas produknya dengan harga jual lebih baik.

Apple diperkirakan baru akan mengalami pertumbuhan pada 2017 dengan peningkatan 5 persen dalam hal pengiriman unit smartphone. Mengingat tahun depan akan menjadi ulang tahun ke-10 dari iPhone, mungkin kita akan melihat sejumlah fitur baru dari Apple. Dengan begitu, pengiriman iPhone pada tahun depan boleh jadi akan sesuai dengan perkiraan Wall Street

Sumber : Liputan6

Sunday 14 August 2016

Saham Asia Turun Pasca GDP Jepang Ditengah Penguatan Yen; Obligasi Naik

BESTPROFIT FUTURES (15/8) - Saham Asia jatuh dari satu tahun tertingginya karena data ekonomi yang mengecewakan di Jepang dan AS menahan permintaan untuk aset berisiko, bahkan sekalipun minyak rebound. Yen menahan gain terkait kenaikan pada emas dan hutang pemerintah.
Saham di Tokyo dan Sydney membawa penurunan, dengan pasar di Korea Selatan dan India ditutup Senin ini untuk liburan. Yen bertahan di dekat level terkuatnya dalam lebih dari sepekan terhadap dolar setelah data menunjukkan bahwa ekonomi Jepang tumbuh kurang dari perkiraan pada kuartal kedua. utang sepuluh tahun di Australia dan Selandia Baru naik disaat emas menghentikan penurunan dua harinya. Minyak mentah AS naik untuk hari ketiga, sedangkan nikel rebound dari penurunan terburuk sejak awal Juli.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,4 persen pada 9:26 waktu Tokyo, penurunan dipimpin oleh saham pertambangan setelah pelemahan sebesar 4 persen pada harga nikel Jumat lalu menyeret indeks logam dari London Metal Exchange ke penurunan terbesar sejak akhir Juni. Indeks Australia S & P / ASX 200 turun 0,2 persen, sementara indeks S & P / NZX 50 Selandia Baru naik 0,1 persen, bertahan di sekitar rekor tertingginya.(mrv)
Sumber: Bloomberg

Tuesday 9 August 2016

Saham Asia Turun dari Satu Tahun Tertinggi Mengikuti Ekuitas Jepang

BESTPROFIT FUTURES (10/8) - Saham Asia turun dari hampir satu tahun terakhir mengikuti pelemahan ekuitas Jepang setelah yen rebound dan perusahaan komoditas memimpin koreksi di seluruh wilayah.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,2 % ke level 138,35 pada pukul 09:02 pagi waktu Tokyo setelah penutupan hari Selasa berada di level tertinggi sejak 11 Agustus. Saham material dan perawatan kesehatan mengalami penurunan terbesar di Indeks acuan regional. Indeks Topix Jepang melemah 0,5 %, dengan sektor eksportir membantu mengirimkan indeks acuan yang lebih rendah karena yen raih gain sebesar 0,6 % terhadap dolar.
Penurunan hari Rabu di saham Asia terjadi setelah ekuitas Asia melonjak sekitar 23 % dari level terendahnya pada bulan Februari, mengabaikan efek pemilihan suara di Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa seiring bank sentral melepaskan pelonggaran moneter lebih lanjut sedangkan data ekonomi memacu kepercayaan di ekonomi terbesar dunia. Namun, penurunan pada minyak berlanjut dapat membebani optimisme investor, dan kedua saham China dan Jepang telah merosot pada tahun ini bahkan indeks acuan regional pulih.
Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,2 % pada hari Rabu. Indeks S & P / ASX 200 Australia melemah 0,1 %, seperti halnya Indeks S & P / NZX 50 Selandia Baru. Sementara pasar financial di China dan Hong Kong belum memulai trading. (knc)
Sumber : Bloomberg

Sunday 7 August 2016

Bursa Saham Asia Naik, Dipimpin oleh Ekuitas Jepang

BESTPROFIT FUTURES (8/8) - Saham Asia naik diiringi pelemahan yen setelah laporan pekerjaan AS yang kuat mengirim peningkatan sektor eksportir Jepang.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,2 % ke level 136,04 pada pukul 09:00 pagi waktu Tokyo. Indeks Topix Jepang menguat 1,1 % setelah data nonfarm payrolls menguat sebesar 255.000 pada bulan lalu, melebihi semua perkiraan yang disurvei oleh Bloomberg terhadap 89 ekonom. Yen melemah 0,3 % ke level 102,08 per dolar, setelah turun 0,6 % pada Jumat lalu karena permintaan untuk aset haven menurun.
Ekuitas Asia melanjutkan reli yang terhenti pada pekan lalu setelah langkah baru stimulus fiskal Jepang mengecewakan investor. Indeks regional telah rebound sekitar 21 % dari level terendahnya di bulan Februari, mengabaikan dampak dari pemilihan suara Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa, seiring bank sentral melepaskan pelonggaran moneter lebih lanjut sedangkan data dari pasar tenaga kerja untuk penjualan ritel dan kepercayaan produksi industri memacu perekonomian terbesar di dunia. (knc)
Sumber : Bloomberg

Thursday 4 August 2016

Bursa Asia Menguat Setelah Pemangkasan BOE; Investor Tunggu Data Payrolls AS


BESTPROFIT FUTURES (5/8) - Bursa saham Asia menguat, memangkas penurunan pertama dalam empat minggu, setelah Bank of England mengurangi kebijakannya dan karena investor meninjau laporan data pekerjaan AS hari ini sebagai petunjuk untuk langkah dari Federal Reserve selanjutnya.
Indeks MSCI Asia Pacific naik tipis 0,1 persen menjadi 135,46 pada 09:01 di Tokyo, menuju penurunan 0,7 persen dalam minggu ini. Indeks Topix Jepang naik 0,2 persen setelah Bank of Japan mendorong pembelian dana ETF harian. Bank of England memangkas suku bunga ke rekor pada hari Kamis saat memperkenalkan paket stimulus yang bertujuan menahan dampak dari Brexit. Data payrolls AS diperkirakan menguat pada bulan Juli, kembali ke jalur pertumbuhan, menurut survei Bloomberg terhadap para ekonom.
Ekuitas Asia sputtering setelah reli pada bulan Juli, bulan terbaik mereka sejak Maret, bahkan negara-negara dari Jepang hingga Inggris memperkenalkan stimulus baru untuk menjaga pertumbuhan global berada di jalurnya. Topix Jepang telah kehilangan 17 persen dalam tahun ini karena yen melonjak meski pindah ke suku bunga negatif yang diumumkan pada bulan Januari dan babak baru untuk stimulus fiskal diperkenalkan pada pekan lalu.(frk)
Sumber: Bloomberg

Monday 1 August 2016

Bursa Asia Melemah Karena Bursa Jepang Menanti Paket Stimulus Baru

BESTPROFIT FUTURES (2/8) - Bursa saham Asia di buka turun untuk pertama kalinya dalam tujuh hari, melemah dari hampir satu tahun tertinggi, karena saham-saham Jepang merosot menjelang pengumuman paket stimulus sebesar $ 274 miliar dan penurunan dalam minyak membebani perusahaan energi dan komoditas.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,4 persen menjadi 136,85 pada pukul 09:03 pagi di Tokyo setelah penutupan Senin kemarin di tertinggi sejak 17 Agustus tahun lalu. Saham material dan industri memimpin kerugian dalam indeks regional, sementara produsen energi juga mengalami pelemahan, setelah minyak mentah menuju bear market dan anjlok di bawah $ 40 per barel untuk pertama kalinya sejak April, pada Senin kemarin. Indeks Topix Jepang turun 0,8 persen karena para investor mengkaji pendapatan dan pemerintah siap memberikan rincian tentang langkah-langkah untuk meningkatkan perekonomian yang terancam oleh penguatan yen dan lemahnya belanja konsumen.
Ekuitas Asia telah memperpanjang reli pada bulan Juli, yang merupakan bulan terbaik sejak Maret, terkait prospek stimulus global. Indeks regional kini telah mengabaikan dampak dari pemilu Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa dan naik 3,7 persen untuk tahun ini. Namun, jatuhnya harga minyak lebih dari 20 persen dari level tertingginya di bulan Juni lalu memperkeruh suasana dan meningkatkan kekhawatiran tentang pemulihan ekonomi global.(frk)
Sumber: Bloomberg

Wednesday 27 July 2016

Saham Asia Naik di tengah Pertemuan Bank Sentral

BESTPROFIT FUTURES (28/7) - Saham Asia menghijau untuk hari keempat, dengan indeks acuan regional diperdagangkan di dekat level tertinggi sembilan bulan, seiring para investor mencerna keputusan kebijakan dari Federal Reserve dan menunggu hasil dari pertemuan Bank of Japan. Saham Tokyo turun menyusul menguatnya yen.
MSCI Asia Pacific Index menguat 0,2 persen ke level 135,10 pada pukul 09:13 pagi waktu Tokyo. Indeks Topix Jepang kehilangan 0,7 persen, setelah rally 1,1 persen pada hari Rabu. ekuitas global telah berfluktuasi sebelum pertemuan kebijakan bank sentral pekan ini. BOJ diperkirakan akan menambah stimulus pada akhir pertemuan dua hari nya pada 29 Juli. The Fed mempertahankan suku bunga tidak berubah pada akhir pertemuan mereka kemarin.
The Fed mengatakan risiko terhadap ekonomi AS telah mereda seiring bank sentral mencermati situasi pasca keputusan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa. Ketua Janet Yellen telah berulang kali menyatakan bahwa Fed kemungkinan akan menaikkan biaya pinjaman secara bertahap. Di Jepang, para pedagang melihat ke depan untuk peninjauan kebijakan moneter besok, setelah Perdana Menteri Shinzo Abe mengumumkan paket fiskal-stimulus melebihi 28 trililun ¥ ($ 265 miliar) dalam upaya untuk melejitkan ekonomi negeri sakura itu.
Indeks Kospi Korea Selatan naik tipis 0,1 persen. Australia S & P / ASX 200 Index menguat 0,3 persen. S & P / NZX 50 Index Selandia Baru tergelincir 0,2 persen. Pasar di China dan Hong Kong belum memulai trading saat berita ini diterbitkan. (sdm)
Sumber: Bloomberg

Monday 25 July 2016

Saham Asia Jatuh Bersama Saham Global Jelang Pertemuan Bank Sentral

BESTPROFIT FUTURES (26/7) - Saham Asia jatuh setelah ekuitas AS tergelincir dari rekor tertinggi mereka sebelum pertemuan kebijakan oleh Federal Reserve dan Bank of Japan pekan ini.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,2 persen ke level 133,90 pada pukul 09:04 pagi waktu Tokyo. Ekuitas global melemah sebelum pertemuan kebijakan bank sentral pekan ini dan di tengah musim laporan laba perusahaan. BOJ diperkirakan akan menambah stimulus pada akhir pertemuan dua hari mereka pada tanggal 29 Juli, dengan 32 dari 41 analis yang disurvei oleh Bloomberg memprediksi kalau para pembuat kebijakan akan menambah program rekor mereka. Sementara Fed kemungkinan besar mempertahankan suku bunga tidak berubah pada Rabu, pedagang berjangka memprediksi 48 persen peluang biaya pinjaman akan naik pada bulan Desember.
Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,2 persen. S & P / ASX 200 Index Australia melemah 0,2 persen. S & P / NZX 50 Index Selandia Baru sedikit berubah 0,1 persen setelah ditutup di level rekor tertinggi sepanjang masa pada hari Senin. Pasar di China dan Hong Kong belum memulai perdagangan saat berita ini diterbitkan. (sdm)
Sumber: Bloomberg

Sunday 24 July 2016

Saham Asia Menguat terkait Yen dan Pertemuan BOJ serta Fed Minggu ini

BESTPROFIT FUTURES (25/7) - Saham Asia awali pekan di zona hijau menyusul melemahnya yen mengirim saham di Tokyo berada di posisi lebih tinggi dan investor menunggu pertemuan kebijakan oleh Federal Reserve dan Bank of Japan pekan ini.
MSCI Asia Pacific Index menguat 0,1 persen ke level 134,14 pada pukul 09:01 pagi waktu Tokyo, dengan saham utilitas dan saham keuangan mempimpin kenaikan. BOJ diperkirakan akan menambah stimulus pada akhir pertemuan dua hari mereka pada tanggal 29 Juli nanti, dengan 32 dari 41 analis yang disurvei Bloomberg memprediksi para pembuat kebijakan akan memperluas program rekor mereka. Futures trader melihat persentase  peluang The Fed menaikkan suku bunga pada hari Rabu hanya di 10 persen.
MSCI All-Country World Index telah memulihkan semua kerugian yang dialami imbas keputusan mengejutkan Inggris Uni Eropa. Dengan ratio P/E, indeks ini diperdagangkan pada valuasi tertinggi tahun ini. Indeks acuan regional Asia ini sudah naik 1,6 persen pada tahun 2016, sedangkan Indeks S & P 500 ditutup di level rekor tertinggi pekan lalu.
Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,2 persen. S & P / ASX 200 Index Australia menguat 0,1 persen. S & P / NZX 50 Index Selandia Baru bertambah 0,3 persen. Pasar di China dan Hong Kong belum memulai perdagangan saat berita ini diturunkan. (sdm)
Sumber: Bloomberg

Tuesday 19 July 2016

Saham Asia Terkoreksi Pasca Reli Global

BESTPROFIT FUTURES (20/7) - Saham Asia jatuh ditengah reli global dalam ekuitas terhenti, dengan Indeks S&P 500 tergelincir dari rekornya dan investor mengkaji laba perusahaan dan prospek pertumbuhan global.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,2% menjadi 133,59 pada 09:04 pagi di Tokyo karena saham Jepang turun untuk pertama kalinya dalam tujuh hari. ekuitas global menambahkan lebih dari $ 4.5 triliun nilai sejak keputusan mengejutkan U.K. untuk meninggalkan Uni Eropa, yang mendorong valuasi saham-saham Asia-Pasifik mendekati level tertinggi tahun ini. Investor mengkaji laba perusahaan di tengah sentimen pertumbuhan global yang lesu akan bertahan karena Dana Moneter Internasional(IMF) membatalkan perkiraan untuk naik di tahun ini.(yds)
Sumber: Bloomberg

Thursday 7 July 2016

Saham Asia Menuju Penurunan Mingguan Jelang Laporan Pekerjaan AS

BESTPROFIT FUTURES (8/7) - Saham Asia menuju penurunan mingguan seiring investor menunggu laporan pekerjaan bulanan AS untuk menilai implikasinya bagi kebijakan moneter.
MSCI Asia Pacific Index menguat 0,1 persen ke level 129,08 pada pukul 09:06 di Tokyo, dan berada di jalur untuk penurunan 0,4 persen minggu ini menyusul kekhawatiran atas dampak dari keputusan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa kembali menyelimuti pasar. Saham energi turun setelah harga minyak mentah jatuh ke level terendah dalam hampir dua bulan pada hari Kamis di tengah kekhawatiran baru dari kelebihan stok di Amerika. Taiwan menutup pasar keuangan nya dan beberapa kantor Jumat dikarenakan mulai mendekatnya Topan Nepartak ke pulau. (sdm)
Data pekerjaan AS hari ini membawa fokus kembali ke Amerika setelah guncangan akibat Brexit untuk dan kekhawatiran tentang kepercayaan pada bank Italia. Investor tertarik untuk melihat apakah penambahan hanya sekitar 38.000 pekerjaan pada Mei merupakan sebuah anomali. Pejabat di bank sentral AS menyebutkan kekhawatirannya atas penciptaan lapangan kerja pada pertemuan terakhir mereka, yang diadakan sebelum referendum Inggris 2 minggu lalu yang mengguncang pasar. (sdm)
Sumber: Bloomberg

Wednesday 6 July 2016

Bursa Asia Berfluktuasi Karena Investor Kaji Prospek Pertumbuhan Global

BESTPROFIT FUTURES (7/7) - Bursa saham Asia berayun antara keuntungan dan kerugian, setelah turun dalam dua hari terakhir, karena investor mengkaji prospek pertumbuhan global dan waktu untuk suku bunga AS yang lebih tinggi.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,2 persen menjadi 128,71 pada pukul 09:11 pagi di Tokyo, setelah turun sebanyak 0,2 persen. Indeks Topix Jepang sedikit berubah, sementara indeks saham Australia dan Korea Selatan naik sebelum pasar saham China dibuka. Indeks S&P 500 naik 0,5 persen setelah data menunjukkan ekspansi tercepat di industri jasa AS dalam tujuh bulan terakhir.
Pasar Asia naik turun selama bulan lalu akibat kejutan dari pemilu Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa mengguncang kepercayaan. Sementara pasar saham dengan cepat membalikkan kerugian, ekuitas merosot dalam dua sesi terakhir di tengah kekhawatiran atas dampak Brexit pada pertumbuhan global. Kepercayaan di pasar ekuitas Eropa sedang melemah setelah suara karena dana properti Inggris membekukan penarikan dan meningkatnya kekhawatiran tentang bank-bank Italia.(frk)
Sumber: Bloomberg

Sunday 3 July 2016

Bursa Saham Asia Melemah Pasca Raih Gain Mingguan

BESTPROFIT FUTURES (4/7) - Saham Asia melemah, dengan indeks acuan regional turun dari kenaikan mingguan terbesar dalam lebih dari dua bulan terakhir mengikuti kemerosotan saham Jepang di tengah penguatan yen.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,2 % ke level 129,36 pada pukul 09:03 pagi waktu Tokyo. Indeks tersebut naik 3,5 % pada pekan lalu, kenaikan mingguan terbesar sejak April seiring bank sentral untuk Eropa, Jepang, dan Inggris menunjukkan kesiapan mereka untuk pelonggaran kebijakan untuk menangani dampak dari penyuaraan Brexit.
Indeks S & P / ASX 200 Australia sedikit berubah. Pemilihan nasional hari Sabtu meninggalkan tidak partai besar dengan cukup kursi untuk membentuk pemerintahan mayoritas, berpotensi untuk meningkatkan risiko guna peringkat kredit negara atas. (knc)
Sumber : Bloomberg

Sunday 26 June 2016

Bursa Asia di Luar Jepang Lanjutkan Selloff; Topix Rebound

BESTPROFIT FUTURES (27/6) - Bursa saham Asia di luar Jepang turun karena pemilu Inggris terus mengacaukan pasar keuangan global. Saham-saham Jepang naik karena yen stabil setelah lonjakan terbesar sejak tahun 1998.
Indeks MSCI Asia Pacific kecuali Jepang turun 0,3 persen, memperpanjang penurunan setelah saham-saham global melemah pada hari Jumat. Topix Jepang naik 0,8 persen, rebound dari penurunan terburuk sejak gempa Maret 2011. Pound Inggris merosot ke level terendah 31-tahun karena investor bergulat dengan pertanyaan yang belum terjawab tentang rincian keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Investor mengawasi langkah kebijakan oleh bank sentral global untuk mengurangi gejolak pasar dan mengucurkan likuiditas ke pasar keuangan.
Kemenangan untuk kubu Brexit mengguncang pasar global pada hari Jumat karena lebih dari $ 2,5 triliun dihapus dari nilai ekuitas. Perdana Menteri David Cameron mengundurkan diri tanpa menguraikan ketika Inggris bermaksud untuk meninggalkan Uni Eropa dan delapan anggota tim pemimpin Partai Buruh Jeremy Corbyn berhenti di tengah seruan untuk kejatuhannya. Sekretaris Luar Negeri AS John Kerry berkunjung ke Brussels dan kemudian London pada hari Senin karena Nicola Sturgeon, menteri pertama Skotlandia yang telah memilih untuk tetap di Uni Eropa, mengatakan ada kemungkinan untuk referendum kedua terkait kemerdekaan dari Inggris.(frk)
Sumber: Bloomberg

Sunday 19 June 2016

Poling Terbaru Brexit Buat Saham Asia Menghijau

BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/6) - Saham Asia menguat seiring jajak pendapat terbaru menunjukkan keunggulan tipis kubu yang mendukung Inggris untuk bertahan di Uni Eropa jelang pemungutan suara bersejarah berberapa hari mendatang. Pelemahan yen mendukung prospek pendapatan bagi eksportir Jepang, sementara investor aset di India menghadapi ketidakpastian setelah pengunduran diri kepala bank sentral.
MSCI Asia Pacific Index naik 0,5 persen ke level 126,95 pada pukul 09:00 pagi waktu Tokyo. Yen tergelincir 0,4 persen ke level 104,62 per dolar. Raghuram Rajan mengatakan ia akan mengosongkan posisinya saat masa jabatannya berakhir pada bulan September, meninggalkan investor aset India untuk bersaing dengan Reserve Bank of India tanpa penerus ketua bank sentral yang jelas. Polling terbaru ini merupakan yang pertama diambil setelah pembunuhan anggota parlemen oposisi Jo Cox menunjukkan kampanye untuk Inggris untuk tetap di Uni Eropa mendapatkan momentum.
S & P / ASX 200 Index Australia menguat 0,3 persen, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan bertambah 1 persen. S & P / NZX 50 Index Selandia Baru naik 0,3 persen.
Pembunuhan Cox telah mendorong penghentian sementara kampanye dan mengurangfi spekulasi bet untuk kemenangan Brexit. Peluang bet 'dari voting Inggris untuk keluar dari blok 28-negara itu jatuh menjadi sekitar 32 persen pad hari Minggu, dengan jajak pendapat dari Survation untuk koran Mail on Sunday menunjukkan 45 persen orang mendukung untuk "Tetap", ‹‹sementara 42 persen mendukung "Keluar . " (sdm)

Sumber: Bloomberg