Best Profit (12/12) - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
diperkirakan bergerak menguat pada perdagangan saham Rabu (12/12/18).
IHSG akan bergerak pada level 5.955-6.226
Fund Manager PT Valbury
Sekuritas, Suryo Narpati mengatakan, dari sentimen luar negeri,
penangkapan Chief Financial Officer (CFO) Huawei Meng Whanzou oleh
Kanada yang dilakukan atas permintaan Amerika Serikat (AS) kini
ditanggapi serius oleh China. China dengan tegas meminta pihak Kanada
untuk segera melepas dan melindungi hak-haknya.
"Jika tidak maka
Kanada harus menerima tanggung jawab penuh untuk konsekuensi serius yang
ditimbulkan. Ini karena penangkapan diduga mengakali aturan untuk
berbisnis dengan Iran yang diembargo AS," ucap dia di Jakarta.
Oleh
sebab itu, ia menilai, sentimen berkenaan dengan penangkapan seorang
eksekutif puncak di Huawei itu kini mulai sedikit mereda. Hal ini
tercermin dengan bursa saham AS menguat terbatas pada perdagangan Senin
10 Desember 2018. best profit
"Sentimen ini dapat membawa katalis positif bagi pasar Asia serta membuka peluang bagi IHSG untuk naik," ujarnya.
Menurut Suryo, IHSG akan melaju di zona positif dalam kisaran 6.086-6.129.
Sementara
itu, Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya
menuturkan, saat ini IHSG masih berada dalam pola naik (uptrend) untuk
jangka panjang. Menurut dia, IHSG berpotensi menguat di rentang
5.955-6.226.
Untuk saham hari ini, Suryo menyarankan saham PT
Astra International Tbk (ASII), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
(BBNI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Sedangkan William
merekomendasikan saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT
Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP).
Sebelumnya,
gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah pada
perdagangan saham Selasa pekan ini. Hal itu didorong minimnya sentimen
domestik. best profit
Pada penutupan perdagangan saham,
Selasa 11 Desember 2018, IHSG turun 34,77 poin atau 0,57 persen ke
posisi 6.076,58. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,58 persen ke posisi
969,30. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Sebanyak 235 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. Sementara itu, 172 saham menguat dan 113 saham diam di tempat.
Pada
Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.106,98 dan
terendah 6.069,16. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total
frekuensi perdagangan saham sekitar 426.148 kali dengan volume
perdagangan 10,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,4
triliun. Investor asing jual saham Rp 689,39 miliar di pasar regular.
Sebagian
besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham pertanian naik 0,57
persen,sektor saham tambang menguat 0,56 persen dan sektor saham aneka
industri mendaki 0,30 persen.
Selain itu, sektor saham industri
dasar merosot 2,76 persen, dan bukukan penurunan terbesar. Disusul
sektor saham infrastruktur tergelincir 1,14 persen, dan diikuti sektor
saham manufaktur merosot 1,14 persen. best profit
Saham-saham
yang membukukan top gainers antara lain saham SOTS mendaki 25 persen ke
posisi Rp 350 per saham, saham DEAL melonjak 24,87 persen ke posisi Rp
492 per saham, dan saham OASA menanjak 21,14 persen ke posisi Rp 298 per
saham.
Selain itu, saham-saham bukukan penurunan antara lain
saham TRIO melemah 24,14 persen ke posisi Rp 220 per saham, saham YPAS
tergelincir 21,38 persen ke posisi Rp 570 per saham, dan saham NUSA
susut 13,92 persen ke posisi Rp 136 per saham.
Bursa saham Asia
pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,07 persen,
indeks saham Shanghai menguat 0,37 persen dan indeks saham Taiwan
mendaki 0,62 persen. Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi
melemah 0,04 persen, indeks saham Jepang Nikkei susut 0,34 persen,
indeks saham Thailand tergelincir 0,62 persen dan indeks saham Singapura
turun 0,43 persen.
Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji
menuturkan, pelemahan IHSG didorong minimnya sentimen domestik seperti
penurunan kinerja data fundamental penjualan ritel per Oktober.
"Sementara dari eksternal, hanya terlihat dari faktor sentimen perang
dagang maupun kenaikan suku bunga the Federal Reserve,” kata dia saat
dihubungi Liputan6.com. best profit
Sumber : Liputan6
Showing posts with label Global. Show all posts
Showing posts with label Global. Show all posts
Tuesday 11 December 2018
Monday 25 July 2016
Saham Asia Jatuh Bersama Saham Global Jelang Pertemuan Bank Sentral
BESTPROFIT FUTURES (26/7) - Saham
Asia jatuh setelah ekuitas AS tergelincir dari rekor tertinggi mereka
sebelum pertemuan kebijakan oleh Federal Reserve dan Bank of Japan pekan
ini.
Indeks
MSCI Asia Pacific turun 0,2 persen ke level 133,90 pada pukul 09:04
pagi waktu Tokyo. Ekuitas global melemah sebelum pertemuan kebijakan
bank sentral pekan ini dan di tengah musim laporan laba perusahaan. BOJ
diperkirakan akan menambah stimulus pada akhir pertemuan dua hari mereka
pada tanggal 29 Juli, dengan 32 dari 41 analis yang disurvei oleh
Bloomberg memprediksi kalau para pembuat kebijakan akan menambah program
rekor mereka. Sementara Fed kemungkinan besar mempertahankan suku bunga
tidak berubah pada Rabu, pedagang berjangka memprediksi 48 persen
peluang biaya pinjaman akan naik pada bulan Desember.
Indeks
Kospi Korea Selatan turun 0,2 persen. S & P / ASX 200 Index
Australia melemah 0,2 persen. S & P / NZX 50 Index Selandia Baru
sedikit berubah 0,1 persen setelah ditutup di level rekor tertinggi
sepanjang masa pada hari Senin. Pasar di China dan Hong Kong belum
memulai perdagangan saat berita ini diterbitkan. (sdm)
Sumber: Bloomberg
Tuesday 19 July 2016
Saham Asia Terkoreksi Pasca Reli Global
BESTPROFIT FUTURES (20/7) - Saham
Asia jatuh ditengah reli global dalam ekuitas terhenti, dengan Indeks
S&P 500 tergelincir dari rekornya dan investor mengkaji laba
perusahaan dan prospek pertumbuhan global.
Indeks
MSCI Asia Pacific turun 0,2% menjadi 133,59 pada 09:04 pagi di Tokyo
karena saham Jepang turun untuk pertama kalinya dalam tujuh hari.
ekuitas global menambahkan lebih dari $ 4.5 triliun nilai sejak
keputusan mengejutkan U.K. untuk meninggalkan Uni Eropa, yang mendorong
valuasi saham-saham Asia-Pasifik mendekati level tertinggi tahun ini.
Investor mengkaji laba perusahaan di tengah sentimen pertumbuhan global
yang lesu akan bertahan karena Dana Moneter Internasional(IMF)
membatalkan perkiraan untuk naik di tahun ini.(yds)
Sumber: Bloomberg
Monday 23 May 2016
Pasokan Global Yang Melimpah Bertahan, Minyak Berakhir di Terendahya 1-Minggu
BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/5) - Harga
minyak berakhir di level terendahnya dalam seminggu pada Senin ini
karena kekhawatiran akan meredanya gangguan terbaru untuk produksi
minyak mentah, memperbaharui harapan bahwa pasokan global akan terus
melebihi permintaan.
Minyak mentah West
Texas Intermediate untuk pengiriman Juli turun 33 sen, atau 0,7%, untuk
berakhir di $ 48,08 per barel di New York Mercantile Exchange. Itu
merupakan penutupan terendah untuk kontrak bulan depan sejak 16 Mei.
Minyak mentah Brent di London™s ICE Futures exchange turun 37 sen, atau
0,8%, ke $ 48,35 per barel.(mrv)
Sumber: MarketWatch
Sunday 15 May 2016
Bursa Global Bervariasi, Harga Minyak Dan PDB Jadi Sentimen
BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/5) - Bursa global bergerak bervariasi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, dengan bursa AS melemah dan bursa Eropa menguat.
Seperti dikutip dari riset Investa Saran Mandiri, bursa AS ditutup negatif seiring dengan pelemahan harga minyak meski data ekonomi yang dirilis positif.
University of Michigan melaporkan indeks sentimen konsumen melonjak 7,6% menjadi 95,8 dari 89,0 pada bulan April, mematahkan estimasi kenaikan menjadi 90,0 dalam jajak pendapat Reuters. Dow Jones ditutup melemah 1.05%, Nasdaq turun 0.37% dan S&P Indek turun 0.85%.
Adapun pasar saham kawasan Eropa ditutup positif. Gross Domestic Product (GDP) Jerman tumbuh lebih dari dua kali di kuartal pertama tahun ini seiring pengeluaran rumah tangga dan belanja negara yang meningkat. Peningkatan juga terjadi pada investasi di sektor konstruksi dan barang modal dari perdagangan luar negeri.
Destatis,Badan Pusat Statistik Federal Jerman melaporkan ekonomi Jerman tumbuh 0,7% selama kuartal pertama 2016 setelah di kuartal sebelumnya yaitu kuartal IV-2015 hanya tumbuh 0,3%. Angka ini lebih tinggi dari konsensus yang dikeluarkan para ekonomi di polling Reuters yang memprediksi pertumbuhan 0,6%.
Pada perbandingan 12 bulan, PDB tumbuh sebesar 1,1% pada periode Januari-Maret dibandingkan dengan tiga bulan yang sama tahun sebelumnya. FTSE di Inggris ditutup naik 0.56%, DAX Jerman naik 0.92% dan CAC Perancis naik 0.56%.
Sumber : bisnis.com
Seperti dikutip dari riset Investa Saran Mandiri, bursa AS ditutup negatif seiring dengan pelemahan harga minyak meski data ekonomi yang dirilis positif.
University of Michigan melaporkan indeks sentimen konsumen melonjak 7,6% menjadi 95,8 dari 89,0 pada bulan April, mematahkan estimasi kenaikan menjadi 90,0 dalam jajak pendapat Reuters. Dow Jones ditutup melemah 1.05%, Nasdaq turun 0.37% dan S&P Indek turun 0.85%.
Adapun pasar saham kawasan Eropa ditutup positif. Gross Domestic Product (GDP) Jerman tumbuh lebih dari dua kali di kuartal pertama tahun ini seiring pengeluaran rumah tangga dan belanja negara yang meningkat. Peningkatan juga terjadi pada investasi di sektor konstruksi dan barang modal dari perdagangan luar negeri.
Destatis,Badan Pusat Statistik Federal Jerman melaporkan ekonomi Jerman tumbuh 0,7% selama kuartal pertama 2016 setelah di kuartal sebelumnya yaitu kuartal IV-2015 hanya tumbuh 0,3%. Angka ini lebih tinggi dari konsensus yang dikeluarkan para ekonomi di polling Reuters yang memprediksi pertumbuhan 0,6%.
Pada perbandingan 12 bulan, PDB tumbuh sebesar 1,1% pada periode Januari-Maret dibandingkan dengan tiga bulan yang sama tahun sebelumnya. FTSE di Inggris ditutup naik 0.56%, DAX Jerman naik 0.92% dan CAC Perancis naik 0.56%.
Sumber : bisnis.com
Monday 25 April 2016
Minyak Turun Dari 5 Bulan Tertingginya Ditengah Tanda Meningkatnya Pasokan
BESTPROFIT FUTURES MALANG (26/4) - Minyak jatuh dari level tertinggi lima bulan di New York di tengah tanda-tanda melimpahnya pasokan minyak global akan berkepanjangan karena produsen di Timur Tengah meningkatkan pasokannya.
Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Juni turun $ 1,09, atau 2,5%, untuk menetap di level $ 42,64 per barel di New York Mercantile Exchange. Kontrak naik 1,3% menjadi $ 43,73 pada hari Jumat, penutupan tertinggi sejak 10 November.
Brent untuk pengiriman Juni turun 63 sen, atau 1,4%, ke $ 44,48 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Acuan minyak mentah Eropa dan Afrika lebih tinggi sebesar $ 1,84 dibanding WTI.(yds)
Sumber: Bloomberg
Wednesday 13 April 2016
Emas Turun Dari Tiga Pekan Tertingginya, Ekuitas Global Catat Reli
BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/4) - Emas
turun dari level tertingginya dalam lebih dari tiga pekan terakhir
ditengah gain dalam ekuitas global serta dolar sehingga mengurangi
permintaan untuk logam ini sebagai aset haven.
Emas
berjangka untuk pengiriman Juni turun 1% untuk menetap di level $
1,248.30 per ons pada 1:50 siang di Comex New York. Logam ini membukukan
penurunan pertama dalam lima sesi setelah mencapai level $ 1,264.70
pada hari Selasa, yang tertinggi sejak 18 Maret.
Kepemilikan emas ETF naik 1,3 metrik ton menjadi 1,765.7 ton pada Selasa, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg.
Perak untuk pengiriman Mei naik 0,6% menjadi $ 16,325 per ons di Comex.
Sementara di New York Mercantile Exchange, platinum naik, sementara paladium menurun.(yds)
Sumber: Bloomberg
Tuesday 5 April 2016
Saham Jepang Berfluktuasi Ditengah Gejolak Ekuitas Global
BESTPROFIT FUTURES MALANG (6/4) - Saham
Jepang berfluktuasi mendekati dua bulan setelah yen melonjak ke level
tertinggi terhadap dolar dalam 1 1/2 tahun, sehingga meredam prospek
pendapatan bagi eksportir.
Indeks
Topix sedikit berubah pada 1,268.23 pada 09:11 pagi di Tokyo, berayun
antara keuntungan 0,3% dan penurunan 0,2%. Diperdagangkan mendekati
penutupan terendah sejak 12 Februari. Nikkei 225 Stock Average sedikit
berubah pada 15,736.84. Yen diperdagangkan pada 110,39 per dolar setelah
penguatan sementara di 110, pada Selasa, melepas sebagian pelemahan
sejak Bank of Japan memperluas pelonggaran moneter pada bulan Oktober
2014. Saham AS ditutup dengan penurunan dua hari terburuknya dalam
indeks Standard & Poor 500 sejak Februari dan Indeks MSCI Inc untuk
ekuitas global menurun tajam dalam hampir dua bulan di tengah
kekhawatiran bahwa pelemahan ekonomi akan makin serius.(yds)
Sumber: Bloomberg
Reli Kehilangan Momentum, Saham AS Turun di tengah Kekhawatiran Pertumbuhan Global
BESTPROFIT FUTURES MALANG (6/4) - Saham
AS jatuh, dengan indeks Standard & Poor 500 memposting penurunan
tercuram dalam empat minggu, di tengah munculnya kembali kekhawatiran
bahwa melemahnya pertumbuhan global akan semakin dalam.
Penurunan
berakselerasi di menit akhir seiring sektor perbankan turun, tenggelam
bersama dengan Treasury imbal hasil seiring rally obligasi pada
permintaan haven. Bank of America Corp turun 2,4 persen. Perusahaan
perawatan kesehatan jatuh untuk pertama kalinya dalam tiga hari,
terseret ke level yang lebih rendah akibat penurunan 15 persen Allergan
Plc setelah pemerintah mengambil langkah-langkah untuk membatasi apa
yang disebut penawaran inversi, mengancam merger dengan Pfizer Inc.
S
& P 500 turun 1 persen ke level 2,045.29 pada pukul 16:00 sore
waktu New York, mengakhiri rentetan kemenangan terpanjang dalam 13
bulan. Pergerakan indeks ini ditutup tidak lebih dari 1 persen di kedua
arah dalam 15 hari terakhir, sesuatu yang tidak terlihat sejak Maret
2015.
Rally
yang mengangkat S & P 500 sebanyak 13 persen dari posisi terendah
22-bulan pada bulan Februari telah mulai kehilangan momentum, dengan
pergeseran sentimen seiring investor menilai apakah bank sentral dapat
menangkis pelemahan dalam ekonomi global. Kekhawatiran bahwa perlambatan
di China akan menyebar, diperburuk oleh penurunan harga minyak mentah
telah mengirim saham untuk meraih start terburuk tahunan mereka. Harga
minyak yang stabil dan sinyal bahwa pembuat kebijakan akan melanjutkan
upaya untuk mendorong pertumbuhan akan mendukung comeback pada akhir
kuartal. (sdm)
Sumber: Bloomberg
Wednesday 20 January 2016
Yen Capai 1 Tahun Tertingginya Ditengah Gejolak Global Markets
BESTPROFIT FUTURES MALANG (21/1) - Yen
menguat ke level terkuatnya dalam setahun terakhir ditengah aksi
selloff global dalam ekuitas dan penurunan di sektor komoditas, sehingga
memacu permintaan untuk aset haven.
Mata
uang Jepang, yang telah dihargai lebih dari 2% versus semua 31 mitra
utama tahun ini, naik seiring penurunan harga minyak dan memperlambat
momentum ekonomi di China meredam prospek pertumbuhan global. Dolar
Australia dan Selandia Baru jatuh bersama dengan mata uang negara-negara
pengekspor komoditas lainnya, termasuk peso Meksiko, yang turun dari
rekornya.
Yen
menguat 1% menjadi 116,49 per dolar pada 11:36 pagi di New York, dan
menyentuh 115,98, level terkuat sejak 16 Januari 2015. Mata uang Jepang
dihargai 1% menjadi 127 per euro. Euro sedikit berubah pada level $
1,0903.
Ekuitas
global anjlok karenai minyak mentah berjangka diperdagangkan di New
York turun ke level yang terakhir terlihat pada tahun 2003 silam.
Sementara IMF memangkas prospek pertumbuhan dunia pada Selasa, menyoroti
lemahnya prospek untuk negara penghasil komoditas.(yds)
Sumber: Bloomberg
Sunday 17 January 2016
Pelemahan Dollar dan Kekuatiran Global Mengangkat Harga Emas Akhir Pekan
BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/1) - Harga Emas naik hampir 2 persen pada
penutupan pedagangan akhir pekan, Sabtu dinihari (16/01), terpicu
pelemahan dolar AS dan merosotnya harga minyak mentah serta pasar saham
mendukung permintaan emas sebagai aset yang lebih aman.
Kenaikan harga emas didorong oleh
melemahnya dolar, yang jatuh 0,5 persen terhadap sekeranjang mata uang
utama, setelah data AS yang lebih lemah dari perkiraan dan membuat emas
lebih murah bagi pemegang mata uang asing. Penjualan ritel AS dan
produksi industri turun pada bulan Desember, indikasi terbaru bahwa
pertumbuhan ekonomi mengerem tajam pada kuartal keempat.
Demikian juga harga minyak terjun
mencapai $ 29 per barel, menyeret indeks saham utama di seluruh dunia
turun tajam, karena kekhawatiran perlambatan global di tengah
kekenyangan pasokan minyak mentah mengguncang pasar dan investor.
Harga emas spot naik 1,06 persen pada
1,089.03 dollar per troy ons. Sedangkan harga emas berjangka AS untuk
pengiriman Februari ditutup naik $ 17,10 pada 1,090.70 dollar per troy
ons, dimana pada perdagangan terakhir naik 1,47 persen pada 1.089,40
dollar per troy ons.
Harga emas mencapai tertinggi dua bulan
pada $ 1.112 pekan lalu karena volatilitas saham Tiongkok meningkatkan
kekhawatiran tentang keadaan ekonomi global, membuat investor mencari
perlindungan di emas dan safe havens lainnya.
Sedangkan harga logam mulia lainnya,
harga Perak naik 1,18 persen pada $ 13,91 per ons, tapi harga paladium
turun 0,59 persen menjadi $ 488,35 per ons, menuju minggu kedua menurun
setelah tergelincir 12 persen pekan lalu. Harga Platinum turun 1,0
persen menjadi $ 826,80 dan berada di jalur untuk menutup minggu turun
hampir 6 persen.
Sumber : Vibiznews
Wednesday 13 January 2016
Bursa AS Menghentikan Reli Ekuitas Global Dengan Kenaikan Minyak Tersendat
BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/1) - Bursa saham AS menghentikan kenaikan dua hari setelah reli dalam minyak mentah tersendat dan Treasuries menghapus kerugian, memberikan sinyal baru bahwa China memicu gejolak di pasar keuangan yang belum sepenuhnya hilang.
Indeks Standard & Poor 500 memperpanjang penurunan setelah pasar Eropa ditutup sedikit lebih tinggi. Imbal hasil dengan tenor 10-tahun pada Treasury note turun menjadi 2,09 persen, sementara emas menghapus kerugian untuk di perdagangkan di atas $ 1.090 per ons. Minyak sedikit berubah di level $ 30,50 per barel. Emerging market naik setelah ditutup pada level terendah dalam enam tahun, sementara saham-saham Asia rebound dari level terendah tiga tahun terhadap data perdagangan China.
Indeks S&P 500 turun 0,5 persen pada pukul 12:04 siang di New York, dengan kerugian diperpanjang setelah pasar Eropa ditutup pada pukul 11:30 siang. Indeks dibuka menguat sebanyak 0,6 persen. Sekarang turun lebih dari 5,5 persen dalam tahun ini setelah tergelincir 0,7 persen pada tahun 2015 lalu.(frk)
Sumber: Bloomberg
Tuesday 5 January 2016
Emas Menetap di Dua Minggu Tertinggi Setelah Pasar Tetap Berderak
BESTPROFIT FUTURES MALANG (6/1) - Emas
berjangka menetap di level tertinggi dalam dua minggu pada hari Selasa,
karena ketidakpastian tentang ekonomi China dan ketegangan di Timur
Tengah yang berlanjut sehari setelah kegaduhan pasar saham global.
Emas
Februari naik $ 3,20, atau 0,3 persen, untuk menetap di $ 1,078.40 per
ons yang merupakan penutupan tertinggi sejak 21 Desember ketika emas
berakhir di level $ 1,080.60.
Ekuitas
melihat aksi jual global pada hari Senin, dipicu oleh kekhawatiran
tentang perlambatan ekonomi di China dan ketegangan sektarian antara
Iran dan Arab Saudi, yang membantu menggerakkan volatilitas dalam minyak
mentah.(frk)
Sumber: MarketWatch
Monday 4 January 2016
Emas Menguat Dalam 2 Minggu Terakhir Terkait Pelemahan Ekuitas
BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/1) - Emas
memiliki kenaikan terbesar dalam dua minggu Terakhir setelah penurunan
ekuitas global dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah mendorong
investor kembali ke aset haven.
Ekuitas
pasar negara berkembang mengalami penurunan terbesar sejak Agustus
tahun lalu dan Dow Jones Industrial Average merosot lebih dari 300 poin,
karena perlambatan manufaktur China memicu aksi jual yang menghentikan
perdagangan di Shanghai. Arab Saudi dan beberapa sekutunya memutuskan
hubungan dengan Iran dalam krisis terbesar antara dua kekuatan regional
dalam hampir tiga dekade terakhir.
Emas
berjangka untuk pengiriman Februari naik 1,4 persen untuk menetap di $
1,075.20 per ons pada pukul 1:45 siang di Comex New York, kenaikan
terbesar sejak 21 Desember. Logam mulia telah merosot 10 persen pada
tahun lalu, mencatatkan kemerosotan terpanjang sejak 1998.
Perak
untuk pengiriman Maret naik 0,3 persen menjadi $ 13,841 per ons di
Comex. Di New York Mercantile Exchange, paladium dan platinum
melemah.(frk)
Sumber: Bloomberg
Sunday 3 January 2016
Harga Minyak Tahun 2015 Turun Lebih 30%, Kekenyangan Global Masih Menekan Tahun 2016
BESTPROFIT FUTURES MALANG (4/1) - Harga minyak mentah ditutup menguat pada
penutupan perdagangan Jumat dinihari (01/01) akhir tahun 2015 setelah
rilis data menunjukkan penurunan jumlah kilang minyak mingguan, tapi
masih mencatat tahun kedua penurunan tajam setelah perlombaan untuk
eksplorasi oleh produsen minyak mentah Timur Tengah dan pengebor minyak
serpih AS yang menciptakan kekenyangan global yang belum pernah terjadi
sebelumnya yang mungkin akan berlangsung sampai tahun 2016.
Kilang minyak mentah di AS dilaporkan
turun dalam 2 minggu ini, dimana saat ini jumlahnya mencapai 536,
menurut Baker Hughes. Kilang minyak di AS telah jatuh pada 946 pada
tahun lalu, kata Baker Hughes.
Harga patokan minyak dunia Brent dan
minyak mentah AS untuk West Texas Intermediate (WTI) berjangka di akhir
tahun 2015 turun lebih dari 30 persen setelah menunjukkan
ketidakberdayaan Arab Saudi dan lain-lain dalam Organisasi Negara
Pengekspor Minyak (OPEC) untuk mendukung harga minyak.
Sementara itu, Industri minyak serpih AS, mengejutkan dunia lagi dengan kemampuannya untuk bertahan hidup.
Amerika Serikat juga mengambil langkah
bersejarah dengan membatalkan larangan 40 tahun pada ekspor minyak
mentah AS ke negara-negara di luar Kanada, mengakui pertumbuhan
industri.
Harga minyak mentah WTI berjangka
ditutup naik 44 sen, atau 1,2 persen, pada 37,04 dollar per barel. Turun
12 persen pada bulan Desember dan anjlok 31 persen untuk tahun ini,
setelah kehilangan 46 persen pada tahun 2014.
Harga minyak Brent naik $ 1,05, atau 2,8
persen, pada 37,51 dollar per barel, rebound dari level terendah
11-tahun dari 36,10 dollar per barel pada awal sesi. Turun 17 persen
selama satu bulan dan 36 persen untuk tahun ini. Pada tahun 2014, Brent
kehilangan 48 persen.
Harga minyak Brent berbalik positif pada
Kamis akibat badai ganas di Laut Utara yang memaksa perusahaan minyak
untuk mengevakuasi platform dan menutup produksi pada hari Kamis di
tengah kekhawatiran bahwa mereka bisa terkena tongkang hanyut yang telah
rusak.
Badai yang cukup parah ini memberikan
dukungan untuk Brent di pasar yang sangat membutuhkan katalis untuk
menstabilkan harga, Kilduff mengatakan kepada CNBC.
Juga pada hari Kamis, Presiden Hassan
Rouhani memerintahkan menteri pertahanan pada hari Kamis untuk
memperluas program rudal Iran, dalam menanggapi ancaman AS untuk
menjatuhkan sanksi atas uji coba rudal balistik Iran dilakukan pada
bulan Oktober.
Meskipun tidak jelas apakah eskalasi
bisa menghentikan pencabutan sanksi Iran, dan karena itu kemampuan Iran
untuk membawa minyak ke pasar tahun depan, pembangunan berkontribusi
untuk mengakhiri-of-the-tahun kegelisahan, kata Kilduff.
Prospek langsung untuk harga minyak
tetap suram. Goldman Sachs mengatakan harga serendah $ 20 per barel
mungkin diperlukan untuk mendorong produksi cukup keluar dari bisnis dan
memungkinkan rebalancing dari pasar.
Morgan Stanley mengatakan dalam prospek
untuk tahun depan yang berkembang untuk minyak tahun 2016. Bank
memperkirakan kenaikan berkelanjutan dalam pasokan global yang tersedia,
meskipun beberapa pemotongan oleh pengebor minyak serpih AS.
Harga Brent sempat mencapai titik
terendah 2004 di bawah $ 36 tahun ini, secara efektif menghapus
keuntungan dari satu dekade panjang komoditas yang dipicu oleh belum
pernah terjadi sebelumnya boomingnya permintaan energi Tiongkok.
Penurunan telah menyebabkan tekanan di
seluruh rantai pasokan energi, termasuk pengirim, pengebor minyak swasta
dan negara tergantung pada minyak mulai dari Venezuela dan Rusia hingga
ke Timur Tengah.
Analis memperkirakan produksi minyak
mentah global melebihi permintaan antara setengah juta hingga 2 juta
barel setiap hari. Ini berarti bahwa bahkan perkiraan yang paling
agresif dari yang diharapkan pemotongan produksi AS sebesar 500.000
barel per hari untuk 2016 tidak akan mungkin sepenuhnya menyeimbangkan
pasar.
Minyak mulai jatuh pada pertengahan 2014
sebagai gelombang produksi dari OPEC, Rusia dan produsen minyak serpih
AS melebihi permintaan. Penurunan dipercepat pada akhir 2014 setelah
keputusan OPEC yang dipimpin Arab untuk menjaga produksi yang tinggi
untuk mempertahankan pangsa pasar global daripada penurunan produksi
untuk mendukung harga.
OPEC gagal menyepakati setiap target
produksi pada pertemuan 4 Desember di Wina, memperkuat keputusannya
untuk melindungi pangsa pasar, untuk mengembalikan ekspor Iran ke pasar
setelah pencabutan sanksi-sanksi Barat.
Analyst Vibiz Research Center
memperkirakan harga minyak mentah masih berpotensi tertekan merespon
sentimen kekenyangan pasokan minyak mentah global. Harga minyak akan
bergerak dalam kisaran Support $36,50-$36,00 per barel, dan kisaran
Resistance $37,50-$38,00 per barel.
Sumber : Vibiznews
Monday 5 October 2015
Indeks Berjangka Asia Sentuh Kenaikan Lebih Pada Sahamnya
BESTPROFIT FUTURES MALANG (6/10) - Reli
saham global yang dilihat dari kenaikan terpanjang ekuitas AS tahun ini
pada saat penutupan tampaknya akan terus berlanjut di Asia, dengan
indeks berjangka dari Jepang ke Hong Kong mensinyalir kenaikan lebih
lanjut. Dolar dan yen pertahankan penurunan.
Kontrak
pada indeks saham di Tokyo dan Seoul naik lebih dari 1 persen pada
perdagangan terakhir, dengan spekulasi bahwa The Fed akan menahan
kenaikan suku bunganya hingga 2016 nanti, meningkatkan aset berisiko,
dan membantu indeks Standard & Poor 500 untuk kenaikan hari
kelimanya. Dolar Australia melayang dekat dua minggu tertingginya jelang
tinjauan biaya pinjaman yang lebih rendah dari bank sentral, sementara
minyak US bertahan diatas $ 46 per barel.
Saham
telah mengalami reli membukukan kuartal terburuknya dalam empat tahun
terakhir, terkait pelemahan yang tak terduga di pasar tenaga kerja AS
mendorong keluar kemungkinan batas waktu untuk kenaikan tingkat suku
bunga. Kemungkinan dari bersiapnya The Fed pada pengetatan bulan ini
telah jatuh ke 10 persen, menekan dolar sementara di sisi lain
memperkuat aset di pasar negara berkembang dan lebih berisiko pada pasar
yang telah beroleh manfaat dari era uang murah. Nilai ekuitas global
telah naik kembali di atas $ 60 triliun pada bulan ini setelah hampir
menghapus $ 10 triliun pada kuartal terakhir.
Indeks
berjangka Jepang memperkirakan kenaikan yang sama untuk saham di sana,
dengan kontrak pada Nikkei 225 Stock Average naik sebesar 1,4 persen di
pra-pasar Osaka, untuk 18.320. indeks berjangka berdenominasi yen yang
diperdagangkan di Chicago turun 0,2 persen menjadi 18.330 setelah
melonjak sebesar 2,7 persen pada sesi sebelumnya.
Di
Australia, di mana pada hari senin pasar tetap, Indeks S & P / ASX
200 naik sebesar 1,2 persen pada Selasa, sementara indeks berjangka pada
Kospi Korea Selatan naik 1,1 persen. S & P / Indeks NZX 50 indeks
saham utama Selandia Baru, memulai perdagangan setiap hari di kawasan
Asia-Pasifik, menguat 0,7 persen pada hari ketiga kenaikannya.
Kontrak
pada indeks Hang Seng Hong Kong naik 1,2 persen pada perdagangan
terakhir, meningkat dengan kontrak pada indeks Hang Seng China
Enterprises, yang mengukur ekuitas China yang terdaftar di kota. Pasar
Cina daratan tetap tertutup hingga Rabu untuk liburan Hari Nasional
selama seminggu.(yds)
Sumber: Bloomberg
Tuesday 22 September 2015
Saham AS Terkoreksi ditengah Penurunan Saham Automotif Global
BESTPROFIT FUTURES MALANG (23/9) - Saham
AS jatuh akibat penurunan saham bahan baku seiring merosotnya saham
komoditas, aksi jual di saham bioteknologi kian mendalam dan skandal
emisi gas buang Volkswagen AG terus menekan saham otomotif global.
Indeks
Standard & Poor 500 turun sebesar 1,2 persen ke level 1,942.62
pukul 04:00 di New York, memangkas penurunan di jam terakhir perdagangan
pasca jatuh sebanyak 1,9 persen. Ini merupakan penurunan ketiga dalam
empat hari terakhir, mengirim indeks ke level dua pekan terendah. Indeks
volatilitas mencatat kenaikan terbesar dalam satu bulan terakhir.
Ekuitas
mendapat dorongan pada hari Senin pasca empat pejabat The Fed berbicara
terkait prospek kenaikan suku bunga pada tahun 2015, hanya beberapa
hari pasca bank sentral hentak investor dengan mengutip gejolak pasar
global dan perlambatan di China sebagai alasan untuk menahan kenaikan
suku bunga. Komentar mereka menyarankan terus membaiknya perekonomian
domestik dapat membayangi kekhawatiran tentang kondisi global.
Tawaran
bank sentral untuk transparansi yang lebih besar tentang kriteria untuk
kenaikan suku bunga telah meninggalkan pasar berkedut dengan setiap
laporan ekonomi di tengah perluasan daftar The Fed dan pertentangan data
AS. Ketua The Fed Janet Yellen mengatakan pekan lalu bahwa para pembuat
kebijakan akan meneliti perlambatan risiko pertumbuhan di China dan
pasar negara berkembang terhadap perekonomian AS
Sementara
itu, pasar tetap yakin kenaikan suku bunga akan dilakukan tahun ini
pasca keputusan The Fed dan pernyataan dovishnya. Pedagang harga
memperkirakan sekitar 41 persen kenaikan suku bunga akan dilakukan pada
pertemuan FOMC bulan Desember, dibandingkan dengan 64 persen pada 16
September sebelum keputusan kebijakan. (izr)
Sumber: Bloomberg
Tuesday 8 September 2015
Saham AS Ikuti Keuntungan di Bursa Global Setelah Libur Hari Buruh
BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/9) - Saham
AS melonjak, dengan gain terbaik kedua indeks Standard & Poor 500
tahun ini, setelah rally di jam terakhir di pasar saham China memimpin
ekuitas global ke level yang lebih tinggi.
S
& P 500 melonjak 2,5 persen ke level 1,969.28 pada pukul 04:00 sore
waktu New York, setelah saham ini mengalami penurunan mingguan
terbesar kedua tahun ini.
Ekuitas
di seluruh dunia mengalami kenaikan hari ini, yang dipimpin oleh China.
Reli yang terjadi di jam terakhir perdagangan Cina mengikuti pola yang
baru-baru ini memberi kesan akan intervensi negara untuk menopang
ekuitas nasional. Saham AS telah berubah lebih tidak stabil dalam
beberapa pekan terakhir di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi China
akan membebani pertumbuhan global, sementara investor bertaruh Federal
Reserve berada di jalur tahun ini untuk kenaikan suku bunga pertama
sejak 2006.
S
& P 500 berfluktuasi rata-rata 2 persen dalam sehari selama lebih
dari dua minggu sampai hari Jumat lalu, sementara sebelum 20 Agustus,
2015 rata-rata adalah sekitar 0,6 persen. Di 10 hari dari 13 hari
terakhir, benchmark ini ditutup dengan kepindahan minimal 1,3 persen.
Indeks Volatilitas Chicago Board Options Exchange memposting 11 sesi
berturut-turut di atas level 25, level yang sebelum Agustus menyentuh
hanya lima hari sejak 2011.
Investor
tetap yakin the Fed akan menaikkan biaya pinjaman tahun ini, bahkan
saat mereka memangkas taruhan mengenai pembuat kebijakan memutuskan
untuk melakukannya pada pertemuan minggu depan. Pedagang mengkalkulasi
kemungkinan 30 persen bank sentral akan menaikkan suku bunga pada
pertemuan bulan ini, turun dari kemungkinan 48 persen sebelumnya sebelum
devaluasi mata uang China pada Agustus 11. Peluang untuk kenaikakan
pada pertemuan Desember yakni 59 persen, menurut data yang dikumpulkan
oleh Bloomberg .
Semua
industri utama dalam indeks S & P 500 10 naik setidaknya 1,3 persen
pada hari Selasa, dengan perusahaan industri, bahan baku, kesehatan dan
teknologi meraih gain tertinggi, naik lebih dari 2,4 persen.(sdm)
Sumber: Bloomberg
Tuesday 1 September 2015
Bursa Eropa Tertekan oleh Kekhawatiran Pertumbuhan Ekonomi Global
BESTPROFIT FUTURES MALANG (2/9) - Penurunan yang menyebabkan kerugian bulanan terbesar dalam ekuitas Eropa sejak 2011 tidak menunjukkan tanda-tanda akan mereda.
Indeks Stoxx Europe 600 merosot 2,7%
pada hari Selasa, dan turun sebanyak 3,3%. Indeks tersebut mengikuti
pergerakan saham-saham Asia lebih rendah setelah laporan resmi
menunjukkan Indeks pabrik China turun ke level terendah tiga tahun,
sedangkan data terpisah mengisyaratkan manufaktur di kawasan Eropa
menyusut lebih dari yang diperkirakan dan output di AS tumbuh pada laju
paling lambat sejak tahun 2013. Sektor pertambangan kembali menjadi yang
paling merasakan dampaknya di antara kelompok industri di Eropa, turun
5,6% setelah komoditas melanjutkan kembali penurunan.
Penurunan dalam harga komoditas dan
rebound euro membuat Morgan Stanley memangkas perkiraan untuk
pertumbuhan laba dalam perusahaan-perusahaan Eropa. Saat ini sektor
perbankan memproyeksikan laba akan datar dalam tahun ini sebelum
berikutnya naik 7% dan 10% pada tahun 2017 mendatang.
Indeks acuan untuk ekuitas Inggris,
Spanyol dan Belanda turun tajam di Eropa Barat pada hari Selasa, turun
lebih dari 2,5%. Indeks DAX telah kehilangan 19% dari rekornya di bulan
April. Empat belas dari delapan belas pasar saham di wilayah tersebut
telah mengalami kejatuhan lebih dari 10% dari level tertinggi mereka.
Indeks Stoxx 600 jatuh 8,5% pada bulan
Agustus di tengah kekhawatiran bahwa perekonomian China akan goyah,
sebagaimana Federal Reserve sedang bersiap untuk menaikkan tingkat suku
bunga. Indeks ekuitas berakhir sedikit berubah pada hari Senin,
sementara saham AS jatuh, di tengah volume perdagangan yang rendah
setelah pasar saham Inggris ditutup untuk liburan.
Indeks acuan untuk saham Eropa pada hari
Selasa berakhir 15% di bawah rekor yang dicapai pada bulan April,
menghantarkan valuasinya menjadi 15,1 kali estimasi laba, lebih rendah
dari saham AS. Penurunan di sektor komoditas mengirim produsen
pertambangan dan energi turun tajam pada bulan Agustus, dan saham-saham
di seluruh dunia kehilangan sekitar $ 5.7 miliar.(frk)
Sumber: Bloomberg
Monday 24 August 2015
Saham AS Turun Pada Sesi Break Ditengah Gejolak Pasar Ekuitas Global
BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/8) - Bursa
saham AS melemah, menelusuri aksi selloff di pasar ekuitas global, di
tengah penurunan yang mendalam pada semua sektor diluar aset yang paling
aman.
Indeks
Standard & Poor 500 turun 4,8 persen menjadi 1,876.16 pada 09:34
pagi di New York, dengan indeks acuan menyentuh level terendahnya sejak
Oktober lalu.
Ketenangan
di pasar AS menjadi terganggu pada pekan lalu, dengan melonjaknya
volatilitas di sebagian besar catatan Dow yang memasuki koreksi dan
investor melepas kenaikan terbesarnya sejak 2015. Sebuah indeks
ekspektasi volatilitas naik lebih dari dua kali lipat pekan lalu. Saham
melemah terhadap aksi selloff global yang sedang menghapus lebih dari $ 5
triliun dari nilai ekuitas di seluruh dunia sejak kejutan pada
devaluasi mata uang di 11 Agustus lalu.(mrv)
Sumber: Bloomberg
Subscribe to:
Posts (Atom)