BESTPROFIT FUTURES
MALANG (30/12) - Minyak mentah naik
seiring para pedagang mengkalkulasi seminggu lagi dari penurunan stok minyak
mentah AS yang berimbas pada berkurangnya kelebihan stok di global yang
mendorong harga di bawah $ 40 per barel.
Futures naik 2,9 persen di New York, memangkas 3,4 persen
penurunan kemarin. Stok minyak mentah AS kemungkinan turun untuk minggu kedua,
menurut survei Bloomberg sebelum rilis data pemerintah Rabu nanti. Harga
rebound meskipun Arab Saudi berencana melakukan pemotongan belanja untuk 2016
yang didasarkan pada harga Brent tahun depan dari level $ 37 per barel, menurut
John Sfakianakis, ekonom Riyadh berbasis di Ashmore Group Plc dan mantan
penasihat pemerintah.
Minyak mentah menuju penurunan tahunan kedua di tengah melimpahnya
stok global yang mungkin semakin dalam seiring OPEC secara efektif meninggalkan
batas output mereka tidak berubah dan Iran berencana untuk meningkatkan
produksi saat sanksi-sanksi untuk negara itu dicabut. Brent, acuan untuk lebih
dari setengah minyak dunia, bersiap untuk mengakhiri tahun 2015 dengan harga
rata-rata terendah tahunan dalam 11 tahun, memberikan dampak negatif yang
signifikan terhadap negara-negara pengekspor energi dan perusahaan.
Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Februari
naik $ 1,06 untuk menetap di level $ 37,87 per barel di New York Mercantile
Exchange. Volume perdagangan yakni 58 persen di bawah rata-rata 100-hari pada
pukul 02:52 siang waktu setempat.
Brent untuk pengiriman Februari naik $ 1,17, atau 3,2
persen, ke level $ 37,79 per barel di London berbasis ICE Futures Europe
exchange. Minyak patokan Eropa ini ditutup pada diskon 8 sen ke WTI. Brent
diperdagangkan lebih rendah dari WTI minggu lalu untuk pertama kalinya dalam 11
bulan setelah AS memutuskan untuk mengangkat pembatasan pada ekspor minyak
mentah. (sdm)
Sumber: Bloomberg