Tuesday 26 November 2013

Bursa Jepang Terkikis Akibat Ekskalasi Sengketa Pulau dengan China

BESTPROFIT FUTURES (27/11) Pada perdagangan di bursa saham Jepang pagi ini terjadi penurunan yang cukup signifikan (27/11). Bursa saham melemah seiring dengan meningkatnya ketegangan mengenai sengketa pulau dengan RRC. Hari ini bursa Jepang memasuki hari keduanya melemah setelah sebelumnya selama tiga mengalami rally. Yen yang tampak menguat juga menimbulkan tekanan jual pada awal perdagangan di bursa saham pagi ini.
Saham Panasonic tampak mengalami peningkatan, melawan arus umum di bursa saham. Panasonic membukukan kenaikan 2 persen setelah sumber mengatakan bahwa perusahaan ini akan menjual tiga pabrik semikonduktornya ke sebuah perusahaan asal Israel sebagai upaya untuk menghilangkan bisnis yang merugikan.
Saham Nippon Steel mengalami kenaikan sebesar 0.6 persen setelah surat kabar Nikkei melaporkan bahwa peruashaan akan melakukan perjanjian kerja sama dengan ArcelorMittal untuk membeli pabrik baja dari ThyssenKrup.
Hari ini indeks spot Nikkei mengalami penurunan sebesar 67.67 poin atau 0.44 persen. Indeks ini berada di posisi 15451.56 poin.
Indeks berjangka Nikkei 225 dibuka pada posisi 15405, mengalami penurunan sebesar 15 poin dibandingkan dengan penutupan perdagangannya kemarin. Saat ini indeks berjangka tampak bergerak naik dari level pembukaan dan berada di posisi 15465 poin.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan indeks berjangka pada perdagangan hari ini akan cenderung mengalami rebound. Hari ini Nikkei 225 diperkirakan akan bergerak pada kisaran 15200 – 15600 poin.

Emas Spot Turun, Emas Antam Naik

BESTPROFIT FUTURES (27/11) Pada perdagangan komoditi dini hari ini ( 27 November ), emas menunjukkan pergerakan turun setelah dibuka pada 1252.69 USD/tr oz di awal perdagangan (00.00 GMT). Komoditi tersebut telah turun sekitar -10.07 USD/tr oz atau sekitar -0.80 % dan pada saat berita ini diturunkan nilai bergulir terpantau berada pada kisaran 1242.62 USD/tr oz.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa sentimen negatif terhadap emas spot nampak menguat setelah terdapat sinyal positif pada sektor perumahan AS. Indikator Building Permits dilaporkan membaik ke angka 1.03M dari 0.97M. Estimasi ekonom 0.94M.
Dilain pihak The Conference Board Inc. (AS) melaporkan kepada publik bahwa pada bulan November ini terdapat pelemahan keyakinan konsumen di Amerika Serikat. Indikator fundamental CB Consumer Confidence dilaporkan melemah ke angka 70.4 dari nilai pada periode sebelumnya yaitu 72.4. Adanya laporan yang kurang menguntungkan tersebut menunjukkan kinerja yang lebih rendah dari estimasi sejumlah ekonom, yang memperkirakan hanya akan turun ke angka 72.2.
Sementara itu harga emas batangan di Logam Mulia/Antam pada perdagangan kemarin (26 November) adalah Rp. 525000/gr untuk Minted Bars ukuran 1 gr , Rp. 496000/gr untuk Minted Bars ukuran 5 gr dan Rp. 491000/gr untuk Minted Bars ukuran 10 gr.
Dengan demikian Minted Bars dengan ukuran 1 gram telah mengalami kenaikan sebesar + Rp. 5000/gr atau naik sekitar + 0.95 %/batang, Minted Bars ukuran 5 gr telah naik + Rp. 5000/gr atau naik sekitar + 1.00 %/batang, dan Minted Bars ukuran 10 gr telah naik + Rp. 5000/gr atau naik sekitar + 1.01 %/batang.

Indeks Nikkei Terkonsolidasi Akibat Penguatan Yen

BESTPROFIT FUTURES (26/11) Bursa saham Jepang untuk perdagangan hari ini (26/11) ditutup mengalami penurunan. Sesuai dengan prediksi sebelumnya, kondisi bursa yang telah mengalami posisi overbought memberikan peluang bagi para investor untuk melakukan profit taking. Belum lagi disaat yang bersaman nilai tukar yen terhadap dollar mengalami kenaikan ke posisi 101,4 per dollar akibat adanya spekulasi bahwa Bank of Japan akan melakukan intervensi terhadap mata uang Jepang tersebut.
Indeks Nikkei ditutup turun 0,7% menjadi 15515,24 basis poin. Sedangkan indeks berjangka mengalami penurunan sebesar 68 poin menjadi 15530 basis poin dengan level support sebesar 15236 poin dan level resistant sebesar 15671 poin. Indeks Topix turun 0,5% menjadi 1253,02 basis poin.
Saham-saham yang mengalami pelemahan diantaranya ialah saham Toyota turun 1,2% menjadi 6350 yen, saham Honda Motor turun 2% menjadi 4280 yen, saham Sony turun 1,8% menjadi 1848 yen dan saham NTT Data turun 3,8% menjadi 3665 yen.
Divisi Vibiz Research di Vibiz Consulting memprediksi bahwa pergerakan bursa saham Jepang untuk esok hari akan masih berpeluang mengalami tipis dengan kisaran penurunan antara level 0,5% – 1% akibat adanya peluang rebound lanjutan pada nilai tukar yen terhadap dollar AS.

Naik Turun Harga Karet dalam Jangka Pendek

BESTPROFIT FUTURES (26/11) Harga-harga komoditas bahan baku industri secara mayoritas untuk perdagangan hari ini (26/11) tercatat mengalami pelemahan. Tak terkecuali pada harga karet berjangka yang kembali mengalami pelemahan setelah kemarin sempat naik akibat dampak pelemahan nilai tukar yen terhadap dollar AS. Salah satu faktor penekan bagi harga karet ialah reboundnya mata uang Jepang tersebut pada saat ini ke posisi 101,3 per dollar AS sehingga menurunkan harga emiten sektor otomotif di bursa saham Jepang.
Selain itu, faktor lainnya datang dari adanya prediksi yang dikeluarkan oleh Economist Intelligence Unit yang menyatakan bahwa produksi karet berjangka global untuk tahun depan akan mengalami mencapai 200 ribu ton dan di tahun 2015 akan mencapai 257 ribu ton jika dibandingkan pada tahun ini yang hanya mencapai 134 ribu ton.
Harga karet berjangka saat ini mengalami penurunan sebesar 1,8% menjadi 256 yen per kilogram atau 2523 dollar per metrik ton di Tokyo Commodity Exchange. Sepanjang tahun ini harga karet berjangka telah mengalami penurunan sebesar 15%.
Untuk jangka pendek, harga karet berjangka diperkirakan akan berpeluang mengalami kondisi yang fluktuatif. Dari sisi produksi sendiri pada bulan Desember diperkirakan akan mengalami penurunan di negara produsen seperti Indonesia dan Thailand akibat faktor gangguan cuaca yaitu tingginya curah hujan.

Sejak Kemarin Harga Tembaga Masih Melemah

BESTPROFIT FUTURES (26/11) Pergerakan harga tembaga berjangka untuk perdagangan hari ini (26/11) terpantau mengalami penurunan. Dalam perdagangan dua hari terakhir, harga tembaga belum mampu menunjukan indikasi penguatan seiring dengan masih kuatnya tekanan dari kemungkinan bahwa Fed akan memastikan kebijakan tapering stimulus ekonomi Amerika Serikat dalam jangka pendek.
Kepastian mengenai kebijakan tersebut akan kembali dibahas pada pertemuan Fed yang akan dilangsungkan pada 17-18 Desember mendatang. Kebijakan tapering dinilai sangat berpengaruh bagi sektor logam industri pada saat ini dimana penurunan nominal stimulus akan kurang maksimal dalam mendorong performa ekonomi AS.
Harga tembaga berjangka untuk saat ini mengalami penurunan sebesar 0,3% mmenjadi 7075,25 dollar per metrik ton di London Metal Exchange. Sedangkan di Shanghai Futures Exchange harga tembaga justru mengalami kenaikan sebesar 0,4% menjadi 50690 yuan atau 8320 dollar per ton.
Menurut analisa dari Divisi Vibiz Research di Vibiz Consulting, pergerakan harga tembaga untuk jangka pendek dinilai akan masih berpotensi mengalami kenaikan. Jelang akhir tahun pasar masih menunggu rencana kebijakan ekonomi negara-negara industri besar dalam menghadapi tahun bisnis 2014 mendatang. Seperti yang sebelumnya dilakukan oleh China yang memiliki target pertumbuhan ekonomi negaranya sebesar 8%.

Saham Asia Mixed, Hang Seng Naik 0,2%, Nikkei Turun 0,69%

BESTPROFIT FUTURES (26/11) Saham Jepang jatuh pada hari Selasa pada penguatan yen setelah kenaikan kuat dalam dua minggu terakhir .

Nikkei berakhir turun 0,69 % ,  S & P / ASX 200 naik 0,4 % dan Kospi turun 0,2 % .

Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,2 % dan Shanghai Composite datar .

Semalam , saham AS ditutup mixed lebih tinggi setelah investor menyambut baik keputusan akhir Iran untuk membatasi program nuklirnya .

Pada penutupan perdagangan AS, Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,06 % , indeks S & P 500 turun 0,13 % , sementara indeks komposit Nasdaq naik 0,07 % .

Pembicaraan akhir pekan antara AS , Rusia , China, Inggris , Jerman , Perancis dan Iran berakhir dengan kesepakatan yang menghentikan program nuklir Iran dalam pertukaran untuk meringankan sanksi ekonomi terhadap Teheran .

Menurut ketentuan perjanjian , Iran akan menghentikan pengayaan uranium sebesar5 % dan menetralisir persediaan uranium yang diperkaya .

Teheran juga akan memberikan lebih banyak akses ke fasilitas untuk inspektur nuklir dengan imbalan ada sanksi baru selama enam bulan .

Iran juga akan menerima bantuan senilai sekitar USD7 miliar dalam perdagangan minyak , mobil dan suku cadang pesawat , emas dan logam mulia selama enam bulan .

Sanksi perdagangan telah memangkas lebih dari 1 juta barel minyak per hari dari pasar global dalam dua tahun terakhir .

Kekuatan dunia telah menuduh Iran menggunakan program nuklirnya untuk diam-diam mengembangkan senjata nuklir , sebuah pernyataan dari Teheran telah secara konsisten membantah .

Data lemah dari sektor perumahan memicu keuntungan , terutama dalam pandangan bahwa pasar saham telah meningkat karena peningkatan indikator ekonomi dan juga karena sentimen Federal Reserve akan mempertahankan kebijakan moneter ultra longgar hingga 2014 .

Dalam laporannya , National Association of Realtors mengatakan indeks penjualan rumah tertunda turun musiman disesuaikan 0,6 % pada bulan Oktober , mengecewakan ekspektasi pasar untuk kenaikan 1,3 % .

Tahun ke tahun , penjualan rumah tertunda turun pada tingkat tahunan 2,2 % bulan lalu , melampaui ekspektasi untuk penurunan 1 % setelah naik 2 % pada bulan September .

Setelah penutupan perdagangan Eropa, EURO STOXX 50 naik 0,53 % , CAC 40 Prancis naik 0,55 % , sementara DAX 30 Jerman naik 0,88 % . Sementara itu, di Inggris FTSE 100 ditutup naik 0,30 % .

Pada hari Selasa , AS akan melaporkan data pada izin bangunan , indikator utama dari kegiatan konstruksi serta laporan housing starts . AS juga akan merilis data sektor swasta pada kepercayaan konsumen dan inflasi harga rumah .

Monday 25 November 2013

Harga CPO Tertekan oleh Naiknya Produksi CPO Malaysia

BESTPROFIT FUTURES (26/11) Pada perdagangan hari ini (26/11) harga minyak kelapa sawit berjangka kembali ditutup mengalami penurunan dan melanjutkan tren negatif dalam 3 hari terakhir. Pelemahan komoditas bahan baku minyak nabati tersebut disebabkan oleh adanya laporan bahwa produksi minyak kelapa sawit Malaysia untuk bulan Oktober mengalami kenaikan menjadi 1,97 juta ton atau yang tertinggi sejak September 2012.
Kenaikan produksi pada bulan tersebut secara bersamaan dihadapkan pada potensi penurunan permintaan minyak nabati di beberapa negara seperti India dan China yang dimana kedua negara tersebut lebih memilih untuk memaksimalkan kedelai sebagai bahan baku minyak nabati dalam jangka pendek.
Harga minyak kelapa sawit berjangka mengalami penurunan sebesar 0,9% menjadi 2606 ringgit atau 809 dollar per metrik ton di Bursa Malaysia Derivatives. Pada 22 November lalu harga minyak kelapa sawit sempat menyentuh level 2692 ringgit per metrik ton yang merupakan level tertinggi sejak September 2012.
Untuk perdagangan esok hari, harga minyak kelapa sawit berjangka diperkirakan akan masih berpeluang mengalami penurunan kembali mengingat harga komoditas substitusi yaitu kedelai juga masih berada di tren koreksi sejak kemarin. Kisaran rasional bagi harga minyak kelapa sawit diperkirakan akan berada pada level 2590 – 2600 ringgit per metrik ton.

Produksi Kedelai di Brasil dan Kedelai Diperkirakan Akan Naik

BESTPROFIT FUTURES (26/11) Pergerakan harga kedelai hari ini (26/11) kembali melanjutkan pelemahannya. Harga komoditas pangan tersebut belum dapat beranjak naik dan melanjutkan tren positif yang pekan lalu sempat terjadi. Pelemahan harga sejak kemarin dan hari ini disebabkan oleh adanya sebuah spekulasi bahwa pertumbuhan tanaman kedelai di beberapa negara di Amerika Selatan seperti Argentina dan Brasil akan meningkat pada tahun 2014.
Menurut prediksi yang dikeluarkan oleh Departemen Pertanian Amerika Serikat yang memperkirakan bahwa produksi kedelai di Brasil akan menyentuh level 88 juta ton dan produksi kedelai Argentina akan mencapai 53,5 juta ton.
Harga kedelai berjangka saat ini mengalami penurunan 0,4% menjadi 13,24 dollar per bushel. Sedangkan harga jagung melemah 0,2% menjadi 4,305 dollar per bushel dan harga gandum turun 0,3% menjadi 6,575 dollar per bushel.
Divisi Vibiz Research di Vibiz Consulting memprediksi bahwa pergerakan harga kedelai untuk perdagangan hari ini akan masih berpeluang mengalami penurunan dengan kisaran harga antara level 13,1 – 13,2 dollar per bushel. Dari sisi fundamental yang diperkirakan akan menjadi faktor penekan bagi harga kedelai ialah adanya potensi surplus persediaan di pasar seiring adanya penundaan impor kedelai China.

Aksi Short Covering Angkat Harga Emas LLG di Sesi Asia

BESTPROFIT FUTURES (26/11) Harga emas pada sesi perdagangan di Asia hari ini tampak mengalami rebound setelah pada sesi perdagangan kemarin anjlok tajam (26/11). Harga komoditas logam mulia ini kemarin terpuruk, anjlok untuk empat sesi berturut-turut dan mencapai posisi paling rendah sejak bulan Juli lalu. Harga komoditas ini anjlok setelah Iran dan enam negara lain mencapai kesepakatan interim mengenai program nuklir di negara tersebut.
Hari ini harga emas terpantau rebound dan berada di level paling tinggi dalam satu pekan belakangan. Naiknya harga emas hari ini disebabkan oleh aksi short covering yang dilakukan oleh para pelaku pasar. Aksi bargain hunting juga tampak terjadi. Anjloknya harga emas mendorong para investor kembali melakukan pembelian terhadap komoditas tersebut.
Pola pergerakan harga emas masih tampak bearish. Minimnya pembelian fisik yang biasanya menjadi penahan penurunan harga tampaknya akan membawa harga emas kembali mengetes level support kuatnya.
Terpantau hari ini harga emas spot LLG berada pada posisi 1253.40 dollar, mengalami kenaikan sebesar 22 dollar dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan sebelumnya. Harga emas sempat mengalami peningkatan hingga ke level 1258.40 dollar per troy ons yang merupakan posisi paling tinggi sejak tanggal 20 November yang lalu.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga emas spot LLG pada perdagangan hari ini akan cenderung mengalami  kenaikan lanjutan dan bertahan di teritori positif. Harga komoditas tersebut diperkirakan akan mengalami pergerakan pada kisaran 1225 – 1255 dollar AS.

Indeks Hang Seng Sesi I Naik Tipis, Potensi Alami Koreksi

BESTPROFIT FUTURES (26/11) Bursa saham Hong Kong untuk perdagangan sesi I hari ini (26/11) tercatat mengalami kenaikan tipis. Pergerakan terbatas masih terjadi akibat kondisi pasar yang masih hati-hati terhadap kondisi fundamental ekonomi global yang belum menentu. Apalagi semalam bursa saham Amerika Serikat mengalami kondisi yang mixed.
Indeks Hang Seng sesi I naik 0,07% menjadi 23701,86 basis poin. Sedangkan indeks berjangka mengalami penurunan 55 poin menjadi 23693 basis poin dengan level support sebesar 23498 poin dan level resistant 23859 poin.
Saham-saham yang mengalami kenaikan diantaranya ialah saham HSBC Holdings naik 0,17% menjadi 86,65 hkd, saham Henderson Land naik 0,44% menjadi 45,75 hkd, saham Sino Land naik 1,12% menjadi 10,84 hkd dan saham Tencent Holdings naik 0,05% menjadi 438,2 hkd.
Divisi Vibiz Research di Vibiz Consulting memprediksi bahwa pergerakan bursa saham Hong Kong untuk perdagangan hari ini tidak menutup kemungkinan akan mengalami kondisi yang melemah tipis seperti kemarin. Apalagi beberapa sektor emiten seperti energi dan perbankan hari ini mengalami penurunan.

Melemahnya Harga Minyak Dunia Kilaukan Emas Batangan Antam

BESTPROFIT FUTURES (26/11) Momentum melemahnya bursa AS yang diakibatkan kesepakatan nuklir Iran dan jatuhnya minyak dunia mendorong komoditas emas yang telah turun sebelumnya hingga perdagangan kemarin terus menanjak hingga perdagangan sesi Asia.
Mengetahui kondisi tersebut membuat Antam berani menaikkan harga emas batangannya baik harga jual dan juga buybacknya. Antam menaikkan harga jualnya sampai 5000 rupiah dan buybacknya dinaikkan hingga 6000 rupiah.
Perdagangan emas batangan hari ini (26/11) untuk minted bars ukuran 1 gram Antam menjualnya Rp.525.000 demikian juga  untuk buyback Antam menjadi Rp.466.000. Dan untuk minted bars ukuran lainnya seperti ukuran 500gr Antam menjualnya tetap di Rp.485.600 per gramnya menjadi Rp.242.800.000. Minted bars ukuran 50 gr dijual  Rp.487.000/gram menjadi Rp. 24.350.000. Dan untuk  ukuran 2,5 gr dijual Rp.501.000/gr menjadi Rp. 2.455.000.
Antam melihat harga spot emas pada perdagangan pagi ini menanjak ke posisi $1251,60 dan terus menanjak ke posisi $1252,10. Untuk  Emas berjangka Desember di divisi Comex New York Mercantile Exchange ditutup naik 0,92% ke posisi $ 1,252.60 per ounce.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga emas akan mengalami pergerakan yang terbatas seiring pergerakan dolar yang semakin kuat pagi ini.  Untuk sementara harga spot emas diprediksi akan bergerak dalam kisaran $1230 dan $1265.

Bursa Jepang Melempem Akibat Profit Taking Setelah Nikkei Melejit Sesi Sebelumnya

BESTPROFIT FUTURES (26/11) Pergerakan bursa saham Jepang pagi hari ini tampak melemah seiring dengan penurunan yang dialami oleh Wall Street p
ada akhir perdagangannya dini hari tadi (26/11). Bursa saham Jepang tergerus turun akibat aksi ambil untung setelah pada perdagangan kemarin indeks Nikkei mengalami peningkatan tajam hingga mencapai posisi paling tinggi dalam enam bulan.
Dalam satu pekan belakangan indeks Nikkei telah mengalami rally sebesar 2.4 persen. Kekhawatiran mengenai kondisi overbought pada indeks Nikkei membuat para investor melakukan penjualan pada saham-saham yang telah naik tajam.
Hari ini saham unggulan di bursa Jepang terpantau mengalami penurunan. Di antara beberapa saham yang paling aktif diperdagangkan, Softbank, Toyota Motor dan Mazda Motor masing-masing mengalami penurunan lebih dari 1 persen.
Catatan rapat dari bank sentral Jepang pada pertemuan bulan Oktober lalu juga menunjukkan bahwa beberapa petinggi di bank sentral melihat risiko penurunan terhadap ekonomi. Ini merupakan sebuah sinyal bahwa dewan gubernur BOJ masih belum yakin dengan kemampuannya untuk mencapai tingkat inflasi 2 persen.
Hari ini indeks spot Nikkei mengalami penurunan sebesar 122.07 poin atau 0.78 persen dan berada di posisi 15497.43 poin. Hari ini indeks berjangka Nikkei 225 terpantau mengalami pembukaan pada posisi 15520. Indeks berjangka tersebut mengalami penurunan sebesar 85 poin dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan indeks berjangka pada perdagangan hari ini akan cenderung mengalami penurunan. Indeks berjangka Nikkei 225 diperkirakan akan mengalami pergerakan pada kisaran 15400 – 15700 poin.

Harga Emas LLG Ditutup Anjlok ke Posisi Terendah Sejak Juli

BESTPROFIT FUTURES (26/11) Pada akhir perdagangan dini hari tadi harga emas terpantau mengalami penurunan tajam (26/11). Harga emas anjlok untuk empat sesi berturut-turut dan mencapai posisi paling rendah sejak bulan Juli lalu. Harga komoditas ini anjlok setelah Iran dan enam negara lain mencapai kesepakatan interim mengenai program nuklir di negara tersebut.
Harga minyak mentah terpukul setelah sebuah perjanjian ditandatangani di Jenewa kemarin. Iran setuju mengurangi kegiatan pengayaan uraniumnya sebagai ganti dari 7 miliar dollar pembebasan sanksi selama enam bulan ke depan. Ekspor minyak mentah dari negara tersebut kembali dibuka, tetapi dibatasi hanya sebesar 1 juta barel per hari.
Harga emas spot LLG terpantau mengalami penutupan pada posisi 1231.40 dollar per troy ons pada akhir perdagangan. Harga emas ini mengalami penurunan sebesar 12.95 dollar dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya. Harga emas spot pada perdagangan tadi malam sempat melemah hingga ke level 1227.35 dollar per troy ons yang merupakan posisi paling rendah sejak tanggal 8 Juli lalu.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga emas akan cenderung mengalami lanjutan penurunan. Harga emas spot LLG diperkirakan akan mengalami pergerakan pada kisaran 1220 – 1270 dollar per troy ons.

Harga Minyak WTI Kembali Ditutup Melemah untuk 2 Hari Berturut-turut

BESTPROFIT FUTURES (26/11) Pada akhir perdagangan di bursa Nymex dini hari tadi harga minyak mentah mengalami penurunan untuk dua hari berturut-turut (26/11). Harga minyak mentah tergerus melemah setelah Iran dan enam negara lain mencapai kesepakatan interim mengenai program nuklir di negara tersebut.
Harga minyak mentah terpukul setelah sebuah perjanjian ditandatangani di Jenewa kemarin. Iran setuju mengurangi kegiatan pengayaan uraniumnya sebagai ganti dari 7 miliar dollar pembebasan sanksi selama enam bulan ke depan. Ekspor minyak mentah dari negara tersebut kembali dibuka, tetapi dibatasi hanya sebesar 1 juta barel per hari.
Harga minyak mentah jenis WTI untuk kontrak pengiriman bulan Januari mengalami penutupan di posisi 94.09 dollar per barel. Harga minyak tersebut turun sebesar 75 sen atau 0.8 persen.
Harga minyak mentah Brent untuk kontrak Januari turut melemah sebesar 5 sen. Harga minyak tesebut berakhir di posisi 111 dollar per barel setelah sempat mengalami penurunan hingga sebesar 2.7 persen pada pertengahan perdagangan.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah akan cenderung mengalami lanjutan penurunan. Harga minyak mentah jenis WTI diperkirakan akan mengalami pergerakan pada kisaran 92 – 96 dollar per barel.

Wall Street Ditutup Anjlok Hentikan Penguatan S&P500 Selama Tujuh Minggu Berturut-Turut

BESTPROFIT FUTURES (26/11) Saham AS jatuh , setelah indeks Standard & Poor `s 500 menguat tujuh minggu berturut-turut , karena saham energi melemah setelah kesepakatan Iran untuk membatasi program nuklirnya .
The S & P 500 turun 0,1 persen menjadi 1,802.62 pada pukul 4 pm di New York , menghapus keuntungan sebelumnya sebanyak 0,2 persen . Sementara Dow Jones naik 0.05% ke level 16.072,54 dan Nasdaq juga menguat sedikit ke level 3.994,57 atau naik 0.07%
Iran setuju kemarin untuk membatasi kegiatan nuklir dengan imbalan pengurangan beberapa sanksi terhadap minyak , suku cadang mobil , emas dan logam mulia , kesepakatan yang memecahkan kebuntuan selama satu dekade .
The S & P 500 telah menguat 26 persen tahun ini , menutup untuk pertama kalinya di atas 1.800 pada 22 November , karena Federal Reserve terus membeli $ 85 miliar obligasi per bulan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi . Indeks ini menantang 2003 untuk keuntungan tahunan terbaik sejak tahun 1998 .
Risalah dari pertemuan Fed terbaru mengindikasikan bank sentral dapat mengurangi stimulus moneter dalam beberapa bulan mendatang . Empat dari lima investor mengharapkan Fed untuk menunda keputusan untuk mulai mengurangi stimulus sampai Maret 2014.
The S & P 500 telah meningkat selama tujuh minggu terakhir , kemenangan beruntun terpanjang sejak Februari , sebagai laporan menunjukkan penjualan ritel mengalahkan estimasi dan  tunjangan pengangguran Amerika turun lebih banyak dari estimasi.
Data hari ini dari National Association of Realtors menunjukkan penjualan rumah yang tertunda turun 0,6 persen pada Oktober , bulan kelima menurun , di tengah biaya pinjaman yang lebih tinggi . Proyeksi median dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom menyerukan kenaikan 1 persen dari bulan sebelumnya.

Emas Berada dalam Tekanan dengan Meredanya Konflik dengan Iran.

BESTPROFIT FUTURES (26/11)Harga emas berada dalam tekanan pada hari Senin setelah AS dan lima penguasa dunia lainnay mencapai persetujuan bersejarah dengan Iran yang akan menggulung program nuklir negara itu dan dolar AS membumbung tinggi.
Emas bisa berada dalam tekanan untuk sementara waktu menurut Yves Lamoreux dari perusahaan advisory pasar Lamoureux & Co. yang berkata bahwa deal Iran adalah sangat negatif terhadap emas dan pada akhirnya bisa membuat panggung untuk suatu jebakan bearish.
Pada hari Jumat, emas berjangka berhasil menutup dengan sedikit keuntungan, tetapi itu tidak bisa mencegah harga dari menderita kerugian mingguan terbesar dalam 10 minggu ditengah meningkatnya pembicaraan di computer terhadap tapering di depan mata dari program stimulus the Federal Reserve.
Data terbaru dari data CFTC AS menunjukkan hedge funds terus bertambah bearish terhadap emas, dengan investor menurunkan eksposure setelah tarikan yang paling aggresif dalam posisi sejak Maret 2012 dan minggu sebelumnya. Posisi beli dolar AS turun ke level terendah dalam empat bulan.
Miliarder Hedge Fund John Paulson, baru-baru ini memberitahukan kliennya bahwa dia tidak akan investasi lagi dari uangnya sendiri dalam dana emas, yang disebabkan oleh karena ketidakpastian yang over saat inflasi akan dipercepat.

Emas Spot Rebound, Emas Antam Tertahan

BESTPROFIT FUTURES (26/11) Emas spot dini hari ini ( 26 November ) nampak rebound menguat setelah dibuka di 1240.55 USD/tr oz di awal perdagangan (00.00 GMT) dan telah naik sekitar 10.52 USD/tr oz atau sekitar 0.84 %. Nilai bergulir tampak berada pada 1251.07 USD/tr oz.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting menyampaikan bahwa sentimen positif terhadap emas spot nampak menguat setelah National Association of Realtors (AS) melaporkan kepada publik bahwa terdapat perkembangan yang kurang begitu menggembirakan pada sektor perumahan di Amerika Serikat kendati menunjukkan sinyal membaik.
Perkembangan tersebut ditunjukkan dengan adanya kenaikan pada indikator fundamental Pending Home Sales m/m yang menguat ke angka -0.6% dari nilai pada periode sebelumnya yaitu -4.6%. Kendati demikian laporan tersebut menunjukkan kinerja yang lebih rendah dari estimasi sejumlah ekonom, yang memperkirakan akan dapat naik ke angka 2.2%.
Sementara itu harga emas batangan di Logam Mulia/Antam pada perdagangan kemarin (25 November) adalah Rp. 520000/gr untuk Minted Bars ukuran 1 gr , Rp. 491000/gr untuk Minted Bars ukuran 5 gr dan Rp. 486000/gr untuk Minted Bars ukuran 10 gr.
Dengan demikian Minted Bars dengan ukuran 1 gram telah mengalami kenaikan sebesar + Rp. 0/gr atau naik sekitar + 0%/batang, Minted Bars ukuran 5 gr telah naik + Rp. 0/gr atau naik sekitar + 0%/batang, dan Minted Bars ukuran 10 gr telah naik + Rp. 0/gr atau naik sekitar + 0%/batang.

Indeks Nikkei Kembali Melonjak, Yen Melorot Lagi

BESTPROFIT FUTURES (25/11) Bursa saham Jepang untuk perdagangan hari ini (25/11) ditutup naik dan melanjutkan tren penguatan sejak pekan kemarin. Naiknya pergerakan bursa masih ditopang oleh dampak dari pelemahan nilai tukar yen terhadap dollar AS. Mata uang Jepang tersebut kembali melorot ke level 101,68 per dollar AS yang merupakan level terendah sejak 3 Juni lalu. Akibat adanya hal tersebut kembali mengangkat pergerakan harga saham eksportir hari ini.
Indeks Nikkei ditutup naik 1,54% menjadi 15619,13 basis poin. Sedangkan indeks berjangka mengalami kenaikan sebesar 190 poin menjadi 15605 basis poin dengan level support sebesar 15246 poin dan level resistant 15697 poin.
Saham-saham yang mengalami kenaikan diantaranya ialah saham Advantest Corp naik 3,03% menjadi 1326 yen, saham Ajinomoto naik 0,41% menjadi 1469 yen, saham Canon Inc naik 1,22% menjadi 3325 yen dan saham Casio Computer naik 1,76% menjadi 1100 yen.
Menurut analisa dari Divisi Vibiz Research di Vibiz Consulting, pergerakan bursa saham Jepang untuk perdagangan esok hari diperkirakan akan masih berpotensi mengalami konsolidasi mengingat malam ini akan ada pembahasan mengenai kebijakan moneter oleh Bank of Japan yang diperkirakan akan melakukan aksi pengetatan moneter guna mencegah yen melemah terlalu dalam.

Harga Kedelai Melemah Pasca Sentuh Level Tertinggi 8 Pekan Terakhir

BESTPROFIT FUTURES (25/11) Harga kedelai berjangka untuk perdagangan hari ini (25/11) mengalami penurunan dan terkoreksi setelah pekan lalu sempat mengalami kenaikan beruntun dan menyentuh level tertinggi dalam 8 pekan terakhir. Melemahnya pergerakan harga kedelai pada saat ini disebabkan oleh adanya sebuah proyeksi bahwa produksi kedelai di Brasil mengalami 8,5% menjadi 53,5 juta ton untuk tahun 2014.
Sedangkan dari sisi teknikal, aksi profit taking melanda pergerakan harga kedelai. Bukan hanya kedelai, beberapa harga komoditi pangan seperti gandum dan jagung juga mengalami nasib yang sama setelah pekan lalu mengalami pergerakan bullish.
Saat ini harga kedelai mengalami penurunan sebesar 0,3% menjadi 13,15 dollar per bushel di Chicago Board of Trade. Pada 22 November lalu harga kedelai sempat menyentuh level 13,22 dollar per bushel yang merupakan level tertinggi sejak 27 September.
Divisi Vibiz Research di Vibiz Consulting memprediksi bahwa pergerakan harga kedelai diperkirakan akan masih berpeluang mengalami kondisi yang melemah untuk perdagangan hari ini dengan kisaran pergerakan antara level 13 – 13,1 dollar per bushel. Disaat yang bersamaan harga komoditas pangan lainnya juga melemah seperti gandum yang melemah 0,2% menjadi 6,6025 dollar per bushel dan harga jagung melemah 0,1% menjadi 4,2965 dollar per bushel.

Terobosan Perundingan Program Nuklir Iran Pangkas Melemah Harga Minyak Brent dan WTI

BESTPROFIT FUTURES (25/11) Harga minyak mentah baik jenis WTI maupun Brent terpantau mengalami penurunan yang signifikan pada sesi perdagangan hari ini (25/11). Harga minyak anjlok tajam seiring dengan berkurangnya kekhawatiran mengenai kondisi pasokan menyusul adanya kesepakatan terobosan dalam perundingan program nuklir Iran selama akhir pekan kemarin.
Sanksi tegas yang diberlakukan terhadap Iran selama dua tahun belakangan telah mengakibatkan ekspor minyak mentah dari anggota OPEC mengalami penurunan tajam dan mengakibatkan Iran menderita kerugian miliaran dollar akibat tidak bisa menjual minyaknya ke Eropa dan Amerika Serikat. Dengan adanya kesepakatan untuk mengurangi kegiatan pengayaan uraniumnya, Iran dibebaskan dari beberapa sanksi, meskipun belum sepenuhnya.
Harga minyak mentah jenis Brent mengalami penurunan paling tajam dalam lebih dari tiga minggu belakangan. Hari ini harga minyak mentah Brent melemah sebesar 2.45 dollar dan diperdagangkan pada posisi 108.60 dollar per barel.
Sementara itu harga minyak mentah jenis WTI juga turut mengalami penurunan. Harga minyak WTI tersebut turun sebesar 90 sen ke posisi 93.94 dollar, sempat anjlok hingga ke posisi harian terendah di level 93.64 dollar per barel.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah jenis WTI hari ini akan bergerak cenderung lanjut melemah. Harga komoditas tersebut hari ini diperkirakan akan mengalami pergerakan pada kisaran 90 – 95 dollar AS per barel.