Sunday 15 March 2015

Hari Ini Minyak Mentah Bisa Turun Lagi, Kenaikan Pasokan Non-OPEC Penyebabnya

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/3) - Harga minyak mentah di bursa komoditas Amerika Serikat kembali melemah signifikan pada akhir perdagangannya Sabtu dini hari lalu (16/3). Harga komoditas ini terpenggal turun dan mencapai posisi paling rendah sejak tanggal 28 Januari lalu.
Pelemahan harga minyak mentah terjadi setelah International Energy Agency menyatakan bahwa pasokan minyak mentah global masih tinggi dan terus bertambah. Produksi minyak mentah di Amerika Serikat juga tidak menunjukkan tanda-tanda melambat.
Meskipun output OPEC turun di bulan Februari pasokan global justru bertambah sebesar 1,3 juta barel per hari dibandingkan bulan Februari tahun 2014 lalu. Tingkat produksi saat ini menjadi 94 juta bph didorong oleh kenaikan 1,4 juta bph dari negara-negara non-OPEC.
Harga minyak mentah berjangka jenis WTI untuk kontrak April yang merupakan kontrak paling aktif saat ini ditutup dengan pelemahan sebesar 2,21 dollar atau 4,7 persen di level 44,84 dollar per barel.
Sementara itu harga minyak mentah Brent untuk kontrak bulan April terpantau turut mengalami penurunan yang signifikan. Harga ditutup melemah sebesar 2,16 dollar menjadi 55,13 dollar per barel.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah jenis WTI kontrak paling aktif pada perdagangan hari ini berpotensi untuk melanjutkan pelemahannya. Dominannya sentimen negatif pembengkakan pasokan minyak mentah global menjadi faktor utama yang menekan harga komoditas tersebut.
Untuk perdagangan hari ini harga minyak mentah WTI kontrak April diperkirakan akan mengalami level resistance di 48,00 dollar. Resistance selanjutnya ada di 50,00 dollar. Jika terjadi pelemahan harga akan menemui support pada posisi 42,00 dollar dan 40,00 dollar.

Sumber : Vibiznews

Modal Nekat, Pria Ini Kini Masuk Jajaran Orang Terkaya Dunia

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/3) - Pantang menyerah dan tekad yang kuat merupakan dua modal utama Christos Lazari untuk menjadi salah satu miliarder terkaya di dunia. Di usia 16 tahun, dia meninggalkan keluarganya di kota kecil di Siprus dan pindah ke London.

Saat itu, Lazari yang baru berusia 16 tahun hanya berbekal 20 pound sterling di sakunya.

"Saya merasa bahwa rumput di London selalu lebih hijau dari manapun. Saya tak perlu berpikir dua kali untuk pindah ke sana meski tanpa uang," ujarnya seperti dikutip dari laman Forbes, Senin (16/3/2015).

Kala itu, demi memenuhi keperluannya, Lazari mencuci piring kotor dan melayani pengunjung restoran. Semua itu dia lakukan untuk menabung demi pendidikannya.

Setelah uangnya cukup dia lantas mendaftar ke London Fashion Design. Dia lantas membuat label fashion sendiri, Drendie Girl.

Di awal, bisnisnya tentu tak lancar dan terhalang banyak hambatan. Tapi dia akhirnya mampu menjadi salah satu riteler di High Street London.

Tapi pada 1978, dia merasa itu waktu yang tepat untuk diversifikasi. Dia lantas megnambil untung dari penjualannya dan mulai menanam saham di bisnis properti.

Lazari, yang perusahaan investasinya kini memiliki properti seluas 2,64 juta kaki persegi telah menjadi salah satu miliarder terkaya di dunia. Dia menjadi salah satu dari 290 miliarder baru tahun ini. Sebagian besar propertinya terdiri dari ruang perkantoran. (Sis/Ndw)SiskS


Sumber : Liputan6

Harga Emas Bisa Menguat ke US$ 1.400 per Ounce

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/3) - Pada Januari 2015, harga emas sempat menguat hingga US$ 1.300 per ounce saat harga-harga saham melemah. Namun hanya dalam dua bulan, harga emas telah merosot lebih dari 11 persen dari level tertingginya menjadi US$ 1.150 per ounce.

Semua penguatan harga emas terhapus setelah dolar Amerika Serikat (AS) menguat dalam beberapa minggu. Tapi harga emas dapat kembali ke level US$ 1.400 per ounce tahun ini.

Mengutip laman CNN Money, Senin (16/3/2015), harga emas seringkali dipandang sebagai mata uang alternatif. Emas berfungsi dengan baik saat para investor khawatir mengenai proyeksi tender yang dicetak pemerintah.

Secara mengejutkan, beberapa ahli masih yakin harga emas akan bergerak menguat. Analis perusahaan manajemen keuangan DoubleLine Jeffrey Gundlach melaporkan, harga emas dapat berbalik ke harga US$ 1.400 per ounce.

Alasannya, yield obligasi negatif di Eropa akan membuat emas tampak lebih menarik. Emas merupakan aset yang selalu tampi menakjubkan di tengah inflasi dan deflasi.

Dengan kata lain, saat para pelaku pasar takut akan sesuatu, mereka akan cenderung mencari emas. Dan rate obligasi yang negatif merupakan tanda dari kekhawatiran deflasi.

Para investor akan terdorong oleh jatuhnya harga emas dan berpikir obligasi tersebut menjadi risiko.

Gundlach tetap menganggap harga emas akan menguat terlebih setelah Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) menaikkan suku bunganya. Meski harga dolar akan menguat, dan berdampak buruk bagi emas dalam jangka pendek, Gundlach tetap yakin dalam jangka panjag harga emas akan pulih. (Sis/Ndw)


Sumber : Liputan6

Thursday 12 March 2015

Pasar Saham AS Menguat Ditopang Sektor Perbankan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/3) - Pasar saham AS mencetak kenaikan dibantu penjualan ritel yang lebih lemah dan terhentinya penguatan dolar Amerika Seirkat (AS) serta prospek suku bunga.
Kenaikan mengangkat indeks Dow dan S & P 500 kembali ke wilayah positif di tahun ini.

Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 259,83 poin atau 1,47 persen ke posisi 17.895,22. Sementara indeks S&P 500 naik 25,71 poin atau 1,26 persen menjadi 2.065,95.

Ini menjadi persentase keuntungan terbesar bagi Dow dan S & P 500 dalam waktu kurun satu bulan. Adapula indeks Nasdaq Composite bertambah 43,35 poin, atau 0,89 persen ke posisi 4.893,29.
Kenaikan ini dipicu rally saham perbankan setelah Federal Reserve melakukan pemeriksaan tahunan pada industri ini. Saham sektor keuangan pada indeks S & P naik 2,2 persen dan menjadi pemenang terbesar hari ini.
Penjualan ritel secara tak terduga turun untuk bulan ketiga pada Februari, yang membantu rebound euro selama 12 tahun terendah terhadap dolar.
Pelemahan saham baru-baru ini di didorong oleh data pekerjaan yang lebih kuat dari perkiraan yang menggarisbawahi pandangan Fed bisa menaikkan suku pada awal Juni.

"Bagi saya, hal itu menunjukkan mungkin itu bergerak kenaikan tarif lebih dekat memiliki potensi dampak yang berkaitan dengan dolar AS yang terus menguat, dan itu menjadi angin untuk pertumbuhan dan pendapatan bagi banyak perusahaan yang melakukan bisnis di luar AS," kata Bucky Hellwig, Wakil Presiden Senior di BB & T Wealth Management di Birmingham, Alabama.

Saham Citigroup (CN) naik 3,3 persen menjadi US$ 54,08. Namun saham Bank of America (BAC.N) tergelincir 0,1 persen menjadi US$ 16,09.

Sekitar 6,5 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, dibandingkan dengan 6,6 miliar rata-rata untuk bulan sampai saat ini, menurut data dari BATS Global Markets.(Nrm)


Sumber : Liputan6

Korea Selatan Punya Kecepatan Internet Paling Tinggi di Seluruh Dunia

BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/3) - Korea Selatan dinobatkan sebagai negara dengan yang memiliki kecepatan internet tercepat di dunia. Menurut laporan tren global online yang dikeluarkan oleh Korea Tourism Organization pekan ini. Perusahaan riset bernama Statista, yang berbasis di Jerman ini menempatkan Korea Selatan berada diperingkat 1 dalam hal kecepatan internet hingga kuartal ketiga 2014.
Statista mengatakan bahwa pengguna internet di Korea Selatan memiliki pengalaman berselancar dengan kecepatan rata-rata 25Mbps per detik, ini berarti 5,6 kali rata-rata kecepatan secara global. Di bawah Korea Selatan ada Hong Kong, diikuti Jepang, Swiss, Swedia, Belanda dan Irlandia. Sedangkan di posisi 10 ditempati oleh Latvia, Republik Ceko dan Singapura.
Bukan itu saja, Korea Selatan juga termasuk sebagai negara dengan pengguna internet terbanyak di dunia, yang menempati urutan ke 12. Dalam hal populasi pengguna internet, urutan teratas diduduki oleh Tiongkok dengan jumlah 641,6 juta, diikuti oleh Amerika Serikat dengan 280 juta, India pada 240 juta, Jepang dengan jumlah 109 juta, dan Brasil dengan jumlah 107,8 juta.

Sumber : Vibiznews

Emas Catat Gain Pertama Dalam Tiga Sesi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/3) - Emas berjangka pada Kamis mencatatkan kenaikan pertama dalam tiga sesi terakhir, karena melemahnya dolar AS sehingga mendorong emas rebound dari level terendah dalam waktu sekitar empat bulan terakhir.

Emas untuk pengiriman April naik ke level US $ 1,30, atau 0,1%, untuk menetap di level $ 1,151.90 per ounce di Comex pasca menghitung-hitung penurunannya sebesar 1,4% selama dua sesi perdagangan terakhir. Harga penurtupan hari Rabu kemarin merupakan level terendah sejak awal November lalu.

Indeks Dolar pada hari Kamis turun terhadap mata uang utama lainnya terkait berita bahwa penjualan ritel AS turun untuk bulan ketiga secara berturut-turut pada bulan Februari lalu. Sementara itu, klaim pengangguran mingguan turun lebih dari yang diharapkan.

Harga emas tertekan pada Rabu kemarin ketika indeks dolar naik, karena pelemahan mata uang euro ke level hampir 12 tahun terakhir terhadap dolar. (vck)

Sumber: MarketWatch

Saham AS Rebound dari Aksi Selloff

BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/3) - Saham AS rebound dari aksi selloff selama dua hari terakhir didorong oleh reli saham perbankan dan penurunan penjualan retail mendorong kasus the Fed akan tetap menjaga tingkat suku bunga rendahnya. Dolar turun dari level 12 tahun tertingginya terhadap euro.
Indeks S&P 500 melonjak sebesar 1.3 persen pukul 4 sore waktu New York pasca terkoreksi 1,9 persen dalam dua sesi sebelumnya. Dolar melemah 0,7 persen ke level $1.062 per euro. Obligasi imbal hasil tenor 10 tahun stagnan di kisaran 2.11 persen. Minyak mentah AS ditutup pada level enam pekan terendahnya terkait meningkatnya produksi minyak yang dapat menambah banjirnya pasokan minyak global.
Penjualan ritel AS secara tak terduga turun pada bulan Februari untuk bulan ketiga berturut-turut, sementara klaim pengangguran menurun lebih dari perkiraan, laporan menunjukkan pada Kamis pagi. Spekulasi bahwa Federal Reserve bergerak lebih dekat untuk meningkatkan suku bunga seiring mitra di Eropa dan Asia melonggarkan kebijakan mengirim Indeks Bloomberg Dollar Spot naik 3,6 persen dalam enam hari terakhir.
Penjualan ritel turun 0,6 persen pasca penurunan 0,8 persen pada Januari lalu, angka dari Departemen Perdagangan menunjukkan. Perkiraan rata-rata dari 86 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg menyerukan kenaikan sebesar 0,3 persen. (izr)
Sumber: Bloomberg

Saham Eropa Ditutup Stagnan Pasca Catat Gain Terbesar Dalam 6 Pekan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/3) - Saham Eropa stagnan, pasca mencatat kenaikan terbesar dalam lebih dari enam pekan terakhir.
Indeks Stoxx Europe 600 turun kurang dari 0,1 % ke level 395,36 pada penutupan perdagangan hari ini. Sebelumnya Indeks tersebut memangkas kenaikan sebesar 0,4 % setelah sebuah laporan menunjukkan penjualan ritel AS pada bulan Februari secara tak terduga turun untuk bulan ketiga.
Indeks acuan Eropa naik 1,5 % ke level tertingginya dalam tujuh tahun terakhir kemarin, karena relinya saham eksportir. Indeks Stoxx 600 catat kenaikan sebesar 15 % tahun ini karena Bank Sentral Eropa (ECB) memulai pelonggaran kuantitatif untuk merangsang pertumbuhan dan meningkatkan inflasi. (vck)
Sumber: Bloomberg

Wednesday 11 March 2015

Coba Angkat Perekonomian, Tiongkok Tiru Indonesia Beralih Ke Investasi Infrastruktur

BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/3) - Pemerintah Tiongkok harus bekerja keras untuk memenuhi target ekspansi ekonominya di tahun ini terutama dalam hal menciptakan lapangan pekerjaan yang cukup. Seperti diketahui, Perdana Menteri Tiongkok, Li Keqiang, telah mengumumkan pekan lalu target baru  produk domestik bruto negaranya dapat bertumbuh di kisaran 7 persen tahun ini.
Target ini masih jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan target tahun lalu yang tercatat sebesar 7,5%, namun realisasi pertumbuhan ekonominya hanya mampu tumbuh sebesar 7,4%, terendah dalam 24 tahun terakhir.
Target lebih rendah yang dipatok tahun ini didasarkan pada pertimbangan kebutuhan dan kemungkinan adanya tantangan yang lebih besar. Adapun salah satu strategi yang akan mereka lakukan dalam mengubah perekonomian negaranya yaitu dengan beralih yang semula fokus pada produksi industri manufaktur ke industri yang dapat memberikan nilai tambah serta melakukan inovasi.
Selain itu pemerintah juga telah merencanakan defisit anggaran hingga 1,62 triliun yuan ($ 259.000.000.000) untuk tahun ini, dimana pengeluaran publik tahun 2015 ini akan difokuskan pada proyek-proyek infrastruktur seperti jalan dan rel kereta api, pembangunan kembali daerah-daerah kumuh, upgrade sistem drainase perkotaan dan jaringan irigasi di daerah pedesaan.
Hal ini dilakukan karena mengingat masih tingginya kelebihan kapasitas di bidang manufaktur dan pasar real-estate, sehingga pengeluaran untuk infrastruktur dapat menjadi pusat untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi. 
Pemerintah pusat Tiongkok sendiri telah menyampaikan keinginan mereka agar para investor swasta dapat berperan lebih besar terhadap perekonomian dalam negeri, misalnya dengan berinvestasi di bidang infrastruktur jalan raya tol atau jaringan kereta api. Kemitraan dalam bentuk Public Private Partnership (PPP) ini telah menjadi sebuah kata kunci utama dalam lingkaran ekonomi Tiongkok selama beberapa tahun terakhir sebagai suatu bentuk upaya pemerintah dalam mempercepat ekspansi pertumbuhan ekonomi.
Sayangnya, keinginan pemerintah ini sedikit terhambat pasalnya dari 80 proyek percontohan PPP yang telah diluncurkan pada akhir Mei tahun lalu, hanya 49 proyek yang mendapat dukungan dari investor swasta. Tindakan yang dilakukan pemerintah negara ekonomi besar kedua ini sama dengan upaya pemerintah Jokowi yang juga fokus kepada investasi infrastruktur.

Sumber : Vibiznews

Emas Catat Penurunan Terpanjang dalam Enam Tahun Terakhir

BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/3) - Emas menuju penurunan terpanjang dalam enam tahun terakhir dan platinum jatuh ke level 67 bulan terendah seiring reli penguatan dolar pangkas permintaan untuk logam mulia sebagai aset alternative.
Dolar melonjak ke level tertinggi hampir dalam 12 tahun terakhir terhadap enam mata uang utama terkait spekulasi The Fed akan lebih dekat untuk menaikan suku bunga. Sementara itu, Bank Sentral Eropa (ECB) memulai pembelian obligasi. Spot emas mencapai level 14 pekan terendah.
Kepemilikan reksadana berbasis emas yang ditransaksikan di bursa turun untuk hari ke sepuluh berturut-turut, penurunan terpanjang sejak November. Para pembuat kebijakan lebih baik melakukan pengetatan lebih awal dan lebih bertahap daripada nanti dan cepat, Presiden The Fed Bank of Dallas Richard Fisher mengatakan dua hari lalu.
Emas untuk pengiriman segera turun sebesar 0,9 persen ke level $1,151.07 per ons pukul 01:44 waktu New York, menurut harga generik Bloomberg. Harga emas menuju penurunan hari kedelapan secara berturut, kemerosotan terpanjang sejak Maret 2009 lalu. Sebelumnya, logam menyentuh level $1,147.72, terendah sejak 1 Desember lalu.
Kepemilikan emas ETPS turun sebesar 5,5 metrik ton pada hari Selasa menjadi 1,653 ton, terendah sejak 26 Januari lalu, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Emas berjangka untuk pengiriman April turun sebesar 0,8 persen untuk menetap di level $1,150.60 di Comex di New York.
Spot platinum turun sebanyak 1,3 persen ke level $1,114.05 per ons, terendah sejak 14 Juli 2009.
Spot perak turun sebesar 1,9 persen ke level $15,376 per ons. Harga emas menuju penurunan hari kedelapan secara berturut-turut, kemerosotan terpanjang sejak April 2013 lalu. Sebelumnya, Perak menyentuh level $15,2977, terendah sejak 1 Desember. (izr)
Sumber: Bloomberg

Aksi Selloff Kirim Saham AS Ditutup Melemah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/3) - Saham AS catat penurunan, pasca aksi jual saham besar-besaran dalam lebih dari dua bulan terakhir di tengah penguatan dolar, karena penurunan pada saham perusahaan consumer mengimbangi rebound saham perbankan.
Indeks Standard & Poor 500 turun 0,2 % ke level 2,040.42 pukul 04:00 sore di New York. Indeks tersebut turun di bawah harga RSI untuk 100 hari terakhir.
Penguatan dolar ke level tertinggi dalam 12-tahun terakhir terhadap mata uang euro mengirim saham AS turun kemarin, sehingga menghapus keuntungan untuk tahun ini terkait perhatian pendapatan dalam bentuk yang lebih buruk dari yang diakui investor. Indeks S&P 500 turun 0,8 % pada tahun ini, indeks tersebut membuntuti semua kenaikan pasar saham dari 24 negara kecuali satu. (vck)
Sumber: Bloomberg

Saham Eropa Meningkat Tajam dalam Enam Pekan Akibat Pelemahan Euro

BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/3) - Saham Eropa meningkat tajam dalam lebih dari enam pekn terakhir akibat pelemahan euro yang mendorong saham perusahaan eksportir.
Indeks Stoxx Europe 600 naik sebesar 1,5 persen ke level 395,48 pada penutupan perdagangan. Saham produsen mobil memimpin kenaikan seiring mata uang euro ditransaksikan di dekat level 12 tahun terendah dan menuju penurunan kuartalan rekor terendahnya. Indeks CAC 40 Prancis dan Indeks DAX Jerman mencatat kenaikan terbesar dari 18 pasar Eropa barat.
Bank sentral Eropa telah membeli Obliasi Jerman, Belgia, Perancis, Italia dan Spanyol pekan ini, mengirim suku bunga di seluruh Eropa ke rekor terendahnya. Pembelian merupakan bagian dari program pembelian aset oleh Bank Sentral Eropa, yang dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif. Presiden ECB Mario Draghi mengatakan hari ini bahwa mereka akan mendorong laju inflasi di kawasan euro kembali ke tujuannya.
Pelemahan euro membuat barang-barang Eropa menjadi lebih murah mengawasi untuk pembelian, mendorong permintaan dan umumnya lebih banyak melakukan aksi jual.
Indeks Stoxx 600 telah jatuh sebesar 1,2 persen sampai Selasa ini dari level penutupan tujuh tahun tertinggi pada tanggal 6 Maret lalu, akibat merosotnya saham energi, dan tumbuhnya kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan menaikan suku bunga lebih cepat. Pertemuan The Fed selanjutnya akan dilakukan pada 17-18 Maret mendatang. (izr)
Sumber: Bloomberg

Saham AS Bergerak Fluktuatif

BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/3) - Saham AS berfluktuasi, pasca aksi jual saham besar-besaran dalam lebih dari dua bulan terakhir di tengah penguatan dolar, karena penurunan pada saham perusahaan consumer mengimbangi rebound saham perbankan.
Saham Tyson Foods Inc dan Pilgrim Pride Corp turun lebih dari 4,5 % di tengah laporan dugaan flu burung di Arkansas. Citigroup Inc dan Bank of America Corp naik sebesar 1,6 % setelah saham keuangan pada Selasa kemarin di Indeks Standard & Poor 500 turun tajam sejak April. Saham Intel melakukan reli terbesar sejak November lalu pasca penurunan terbesar dalam lebih dari sebulan terakhir.
Indeks S&P 500 naik kurang dari 0,1 % ke level 2,045.05 pukul 12:33 siang di New York. Indeks tersebut diperdagangkan mendekati harga RSI 100 hari terakhir. Sementara Indeks Dow Jones Industrial Average naik 30,85 poin, atau 0,2 %, ke level 17,693.79. Sedangkan Indeks Nasdaq Composite stagnan.
Penguatan dolar ke level tertinggi dalam 12-tahun terakhir terhadap mata uang euro mengirim saham AS turun kemarin, sehingga menghapus keuntungan untuk tahun ini terkait perhatian pendapatan dalam bentuk yang lebih buruk dari yang diakui investor. Indeks S&P 500 turun 0,6 % pada tahun ini, diikuti indeks tersebut membuntuti semua kenaikan pasar saham 24 negara kecuali satu. (vck)
Sumber: Bloomberg

Tuesday 10 March 2015

Dolar Menguat Ke Level 12 Tahun Tertinggi Ditengah Pembelian Obligasi Eropa

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/03) - Dolar menguat ke level tertinggi dalam hampir 12 tahun terakhir karena momok kenaikan suku bunga AS yang lebih tinggi dan percepatan program pembelian obligasi oleh Bank Sentral Eropa (ECB) yang mengalir melalui pasar keuangan global.
Dolar menguat terhadap 14 dari 16 mata uang utama karena bank sentral nasional di zona euro menyatakan telah membeli utang untuk hari kedua dalam program pelonggaran kuantitatif mereka. Dolar menyentuh level tertinggi dalam 7 1/2 tahun terhadap yen dan naik ke rekornya terhadap peso Meksiko.
Dolar menguat 1,4 % ke level $ 1,0698 per euro pada pukul 5 sore di New York dan mencapai level $ 1,0693, merupakan level tertinggi sejak April 2003 lalu. Dolar menyentuh level ¥ 122,03, merupakan level terendah sejak Juli 2007 lalu, sebelum diperdagangkan stagnan pada level 121,13 ¥.
Greenback naik diikuti Swiss franc untuk pertama kalinya sejak Swiss National Bank (SNB) menghapus pencatatan mata uang terhadap euro pada bulan Januari lalu. (vck)
Sumber: Bloomberg

Emas Tembus Level 3 Bulan Terendah Akibat Penguatan Dolar

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/03) - Emas turun ke level terendah dalam tiga bulan terakhir pada hari Selasa, akibat tertekan oleh kenaikan mata uang dolar ke level tertinggi dalam hampir 12 tahun terakhir dan juga ekspektasi kenaikan suku bunga AS pada pertengahan tahun ini.

Spot emas turun ke level terendah sejak 1 Desember ke level $ 1,155.60 per ounce pada awal perdagangan dan turun 0,4 persen ke level $ 1,161.55 pukul 02:09 siang, sementara emas untuk pengiriman April menetap di level $ 6,40 per ounce ke level $ 1,160.10.

Platinum turun ke level terendah sejak Juli 2009 ke level $ 1.124 per ounce. Logam ini telah turun sebesar 6,3 % sejak awal tahun ini di tengah ekspektasi permintaan yang lebih rendah dari sektor otomotif dan perlengkapan tambang yang lebih tinggi.

Dolar naik ke level tertinggi sejak September 2003 lalu terhadap sekumpulan mata uang utama, sehingga membuat emas melemah dibandingkan mata uang lainnya.

Posisi investor menunjukkan outlook bearish. Sementara kepemilikan emas di SPDR Gold Trust, turun 0,43 % ke level 753,04 ton pada hari Senin kemarin. (vck)

Sumber: Reuters

Penguatan Dolar Kirim Saham AS ke Penurunan Terbesar dalam Dua Bulan Terakhir

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/03) - Dolar berada pada level terkuat dalam hampir 12 tahun terakhir terhadap euro dan momok kenaikan suku bunga AS memicu aksi jual di pasar saham global yang mengirim indeks Standard & Poor 500 anjlok tajam sejak 5 Januari lalu. Minyak dan tembaga menurun.
Indeks S&P 500 turun sebesar 1,7 persen pukul 16:00 di New York, merosot di bawah harga rata-rata selama 50 hari terakhir dan menghapus keuntungan pada 2015 ini. Indeks Dow Jones Industrial Average kehilangan 328 poin, penurunan terbesar sejak 5 Januari lalu. Indeks Stoxx Europe 600 terkoreksi sebesar 0,9 persen. Euro melemah 1,4 persen ke level $1,0704 dan merupakan ukuran dari 20 mata uang emerging market yang jatuh untuk hari kesembilan. Obligasi Imbal hasil Jerman 10-tahun turun menjadi rekor terendahnya, seiring perbedaan imbal hasil tenor 10-tahun dan obligasi terluas sejak 1989 lalu. Minyak mentah AS turun di bawah $49 per barel sementara tembaga turun terbesar sejak Januari lalu.
Presiden Federal Reserve Bank of Dallas Richard Fisher mengatakan bank sentral harus mulai menaikkan suku seiring membaiknya pasar tenaga kerja. Sementara pembuat kebijakan dari Sydney hingga Wellington, Tokyo, Zurich dan Frankfurt memotong suku bunga dan membeli obligasi pemerintah untuk merangsang pertumbuhan ekonomi negaranya, the Fed menonjol dalam menerima suku bunga nilai tukar yang lebih tinggi seiring tanda-tanda menguatnya perekonomian. Dolar telah rally tahun ini terhadap 14 dari 16 mata uang utama. (izr)
Sumber: Bloomberg

Saham Eropa Ditutup Turun Ditengah Kekhawatiran Suku Bunga AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/03) - Saham Eropa turun untuk hari kedua karena pelemahan saham minyak dan gas dan meningkatnya kekhawatiran terhadap Federal Reserve yang semakin dekat dalam menaikan tingkat suku bunga.
Indeks Stoxx Europe 600 turun 0,9 % ke level 389,66 pada penutupan perdagangan hari ini. Indeks tersebut sebelumnya naik sebesar 0,2 %. Mayoritas saham dari 19 kelompok industri turun, diikuti penurunan tajam saham energi. Royal Dutch Shell Plc, BG Group Plc dan BP Plc turun lebih dari 3 % seiring pelemahan minyak mentah untuk hari kelima di tengah tanda-tanda melimpahnya pasokan global yang terus bertahan.
Indeks Stoxx 600 naik pada hari Jumat ke level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir karena Bank Sentral Eropa (ECB) akan menetapkan tanggal mulai untuk program pembelian obligasi pemerintah tersebut. Sehingga membuat indeks tersebut menguat 14 % di tahun ini.
Di AS, Indeks Standard & Poor 500 menghapus keuntungan untuk tahun ini, sementara dolar menguat mendekati level 12 tahun tertingginya terhadap euro, di tengah spekulasi tentang kenaikan suku bunga. Dalam pidato terakhirnya Presiden Fed Bank of Dallas, Richard Fisher mengatakan bank sentral harus mulai secara bertahap dalam menaikkan tingkat suku bunga. The Fed selanjutnya akan melakukan pertemuan pada 17-18 Maret mendatang. (vck)
Sumber: Bloomberg

Deutsche Bank : S&P 500 Akan Turun Sebesar 9% Akibat Membaiknya Pasar Tenaga Kerja

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/3) - Indeks S&P 500 dalam lima pekan terakhir berada diatas kisaran level 2000 mungkin cukup lama, kata David Bianco dari Deutsche Bank AG.
Pasca rilis laporan ketenagakerjaan AS pekan lalu, investor semakin yakin Federal Reserve akan menaikkan suku bunga pada pertengahan tahun ini, kata Bianco. Itu bisa mengakibatkan penurunan pada indeks acuan hingga 9 persen, menurut Bianco. Level terkuat dolar terhadap euro sejak 2003 mengancam pertumbuhan laba AS, katanya.
Saham AS menghapuskan keuntungan untuk tahun ini, mendorong turun indeks S&P 500 sebesar 1,4 persen ke level 2,050.42 pukul 12:04 di New York. Dolar juga memberikan tekanan karena rally terhadap semua mata uang utama hari ini, melonjak hampir ke level 12 tahun tertingginya terhadap euro dan tertinggi di level 7 1/2 tahun terhadap yen.
Indeks S&P 500 anjlok tajam dalam dua bulan terakhir pada hari Jumat kemarin di tengah pengusaha melaporkan telah menambahkan lapangan pekerjaan lebih dari perkiraan pada bulan Februari dan tingkat pengangguran turun menjadi 5,5 persen, terendah dalam hampir tujuh tahun terakhir, menunjukkan pasar tenaga kerja tengah mempertahankan kemajuan pasca mencatat kinerja tahunan terbaiknya dalam 15 tahun terakhir. (izr)
Sumber: Bloomberg

Monday 9 March 2015

Saham Jepang Dibuka Menguat Terkait Pelemahan Yen Terhadap Dolar

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/3) - Saham Jepang dibuka menguat terkait pelemahan yen ke level terendahnya terhadap dolar dalam tiga bulan terakhir, meningkatkan prospek laba untuk sektor eksportir.
Indeks Topix naik 0,5% menjadi 1,539.88 pada 09:01 pagi di Tokyo, dengan semua kecuali satu dari 33 kelompok industri yang meningkat. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,6% menjadi 18,902.55. Yen turun 0,2% menjadi 121,42 per dolar, turun untuk hari keempat ke level terlemah sejak awal Desember lalu.
Sementara mengenai kebijakan moneter The Fed pada tanggal 18 Maret, para pelaku pasar menunggu apakah para otoritas mempertahankan janji mereka "bersabar" untuk menaikkan biaya pinjaman.
Kontrak pada indeks S&P 500 tergelincir 0,1% Indeks tersebut naik 0,4% kemarin karena ekuitas AS memasuki tahun ketujuh dari bull run.(yds)
Sumber: Bloomberg

Kecemasan Terhadap Yunani Dorong Harga Emas

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/3) - Emas berjangka naik dari level terendah dalam tiga bulan terakhir di tengah kekhawatiran bahwa kesepakatan sementara untuk memberikan bantuan ke Yunani akan terurai, mendorong permintaan untuk aset haven.
Ketua Eurogroup Jeroen Dijsselbloem mengatakan pada hari Minggu bahwa daftar langkah-langkah yang pemerintah Yunani diusulkan sebagai bagian bail out selama empat bulan yang "jauh" dari lengkap, dan Yunani mungkin tidak akan menerima pencairan bantuan bulan ini. Emas hentikan penurunan terpanjang dalam 11 pekan terakhir.
Logam ini turun sebesar 5,2 persen pada Februari lalu seiring menteri keuangan kawasan euro menyetujui paket ekonomi Yunani untuk memperpanjang kesepakatan bailout. Pada hari Jumat, emas anjlok terbesar sejak Desember 2013 lalu untuk menghapus keuntungan 2015 pasca laporan menunjukkan tingkat pengangguran AS turun ke level terendah dalam hampir tujuh tahun terakhir, meningkatkan spekulasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga dengan segera.
Emas berjangka untuk pengiriman April naik 0,2 persen untuk menetap di level $1.166,50 per ons pada pukul 1:39 di Comex di New York. Logam turun dalam lima sesi sebelumnya, kemerosotan terpanjang sejak pertengahan Desember lalu. Pada hari Jumat, harga emas menyentuh $1,162.90, terendah untuk kontrak teraktif sejak 1 Desember lalu. (izr)
Sumber: Bloomberg