Monday 13 April 2015

Saham Industri Melemah Tekan Bursa AS Pada Sesi Penutupan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/4) - Saham AS turun diikuti penurunan saham General Electric Co dari level 6 tahun tertinggi, seiring dengan perusahaan industri memimpin penurunan, sementara para investor menunggu laporan laba perusahaan pada minggu ini.
Indeks Standard & Poor 500 turun 0,4 % ke level 2,092.57 pada pukul 04:00 sore waktu New York. Indeks Nasdaq Composite melemah 0,2 %, menghentikan kenaikan sebelumnya di atas level 5.000 untuk pertama kalinya dalam 3 minggu terakhir.
Pada hari Senin, Indeks Nasdaq Composite sebelumnya naik sebesar 25 poin dari rekornya. Bulan lalu indeks tersebut ditutup 3 kali lipat di atas level 5.000, ke level tertinggi pertama kalinya sejak Maret tahun 2000 silam. Menghentikan rekor era dot-com sebesar 7 poin pada tanggal 20 Maret lalu, sebelumnya turun 2,5 % sampai akhir bulan ini. Hal ini telah rebound sebesar 2 % pada bulan April setelah catat gain kuartalan kesembilan berturut-turut.
Pada hari Jumat, Indeks Dow diperdagangkan sebesar 1,3 % dari rekornya pada bulan Maret, sementara itu, Indeks S&P 500 menghentikan rekornya sebesar 1 %. Dengan valuasi mendekati level tertingginya dalam lebih dari 5 tahun terakhir, para investor menginginkan laba perusahaan sebagai petunjuk lebih lanjut pada kekuatan pasar bullish AS yang belum terkoreksi sebesar 10 % sejak 2011 lalu. (knc)
Sumber : Bloomberg

Saham Internet Menguat Angkat Indeks Nasdaq Composite Diatas Level 5.000

BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/4) - Indeks Nasdaq Composite naik di atas level 5.000, mendekati semua waktu tertinggi seiring dengan saham Netflix Inc memimpin reli di saham Internet sementara para investor menunggu laporan laba perusahaan pada pekan ini.
Saham Netflix melonjak sebesar 6,3 % setelah upgrade analis, dan saham Facebook Inc naik sebesar 1,9 % terkait Indeks Nasdaq Internet naik ke level tertingginya dalam lebih dari sebulan terakhir. Saham Gilead Sciences Inc menguat lebih dari 1,2 % diikuti penguatan pada saham bioteknologi.
Indeks Nasdaq Composite naik 0,4 % ke level 5,013.47 pada pukul 12:23 siang waktu New York naik kembali dalam semua waktu tertinggi sejak Maret tahun 2000 silam sebesar 0,7 %. Indeks S&P 500 sedikit berubah pada level 2,102.06 setelah sebelumnya memangkas kenaikan sebesar 0,3 %. Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 6,72 poin atau kurang dari 0,1 % ke level 18,064.37.
Indeks Nasdaq Composite pada bulan lalu ditutup tiga kali lipat di atas level 5.000, ke level tertinggi pertama kalinya sejak Maret 2000. Menghentikan rekor era dot-com sebesar 7 poin pada tanggal 20 Maret lalu, sebelumnya turun sebesar 2,5 % sampai akhir bulan ini. Hal ini telah rebound sebesar 2,3 % pada bulan April setelah catat gain kuartalan kesembilan secara berturut-turut. (knc)
Sumber : Bloomberg

Sunday 12 April 2015

Harga Emas Bisa Berbalik Naik Tahun Ini

BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/4) - Akhir pekan lalu, harga emas turun hingga ke US$ 1.200 per ounce. Meski begitu, hasil survei yang digelar Reuters menunjukkan, kepercayaan terhadap emas akan meningkat tahun ini meskipun dalam beberapa tahun terakhir, harganya terus menurun.

Mengutip laman The Daily Stars, Senin (11/4/2015), seperti kebanyakan aset, harga emas butuh waktu untuk bangkit dari keterperukan harganya. Dan di awal 2015, emas memang terus menunjukkan stabilitas harga dari keterpurukan parahnya sepanjang 2013.

Survei tersebut juga menunjukkan prediksi para analis bahwa permintaan emas yang menurun pada 2014 akan segera pulih. Tahun lalu, permintaan emas menurun lantaran pembelian China yang melampaui batas di tahun sebelumnya.

Sementara itu, tahun lalu, para pelaku pasar belum terlalu yakin akan adanya pemulihan harga dalam waktu dekat.

"Ada sinyal yang menunjukkan kepercayaan diri para pelaku pasar terhadap emas mulai kembali. Saat ini harga emas masih melakukan penyesuaian dan memanfaatkan stabilisasi harga sejak November 2014," tutur para analis dalam survei yang digelar Reuters.

Survei tersebut juga menyinggung kenaikkan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dalam beberapa bulan terakhir. Kenaikan dolar AS tersebut juga ikut berdampak pada harga komoditas seperti emas.

"Di pasar Barat ini hal yang biasa terjadi, penguatan dolar dan fokus terhadap arah kebijakan The Fed masih menjadi kunci yang ikut mempengaruhi harga emas," seperti tertera dalam hasil survei tersebut.

Meski begitu, para analis yakin, secara teknis, harga emas mampu menguat kembali tahun ini.


Sumber : Liputan6 

Menanti Rilis Data Ekonomi, Laju IHSG Bakal Bervariasi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/4) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bervariasi pada perdagangan saham awal pekan ini. Hal itu dipicu pelaku pasar menunggu rilis data ekonomi seperti data neraca perdagangan dan suku bunga acuan/BI Rate.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo mengatakan, IHSG akan bergerak di kisaran 5.474-5.525 pada perdagangan saham Senin pekan ini. 

IHSG akan bergerak variasi mengingat pelaku pasar menunggu data ekonomi. Ia menambahkan, pelaku pasar juga sedang menunggu rilis kinerja keuangan emiten di kuartal I 2015.

"IHSG berpotensi masih bervariasi karena pelaku pasar masih menunggu data ekonomi seperti neraca perdagangan dan BI Rate," kata Satrio.
Menurut Satrio, ada harapan pelaku pasar kalau Bank Indonesia (BI) akan menurunkan suku bunga untuk melonggarkan kebijakan moneternya. Saat ini BI Rate bertahan di posisi 7,5 persen.

Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya mengatakan, IHSG berpotensi dapat melakukan technical rebound. IHSG akan bergerak di kisaran 5.423-5.537 pada awal pekan ini.
Untuk rekomendasi saham, William memilih sejumlah saham yang dapat dicermati pelaku pasar yaitu saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).

Sedangkan Satrio lebih memilih saham-saham perbankan mengingat BI Rate yang akan diumumkan pada pertengahan pekan ini. "Pelaku pasar dapat mencermati saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)," kata Satrio. 

IHSG melemah tipis 9,56 poin (0,17 persen) ke level 5.491,34 pada penutupan perdagangan saham Jumat 10 April 2015. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.509 dan terendah 5.471,39 pada perdagangan saham akhir pekan lalu

Sumber : Liputan6

BI Rate Jadi Sentimen Penggerak IHSG Pekan Ini

BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/4) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ini diprediksi variatif. Rilis suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) menjadi motor penggerak indeks saham.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities Satrio Utomo mengatakan, jika BI menurunkan suku bunga acuannya/BI Rate maka pasar sumringah atas keputusan tersebut.

"Masih awalnya bervariasi, ujung-ujungnya akan ke BI rate, soalnya ada harapan turun, itu bisa tembus  level 5.600," kata dia kepada Liputan6.com di Jakarta, Senin (13/4/2015).

Keputusan BI menurunkan suku bunga acuan akan mendongkrak ekspektasi pelaku pasar. Dia bilang, pasar akan melihat BI tengah fokus terhadap pertumbuhan ekonomi RI.

"Pasar beranggapan bawah memang sebenarnya ketika BI rate kembali turun, orang kemudian melihat BI lebih codong ke pertumbuhan ekonomi," kata dia.

Satrio menuturkan, sentien regional belum ada sentimen yang kuat mendorong gerak IHSG. "Pada pekan ini support berada di 5.475-5.350 dan resistancenya 5.525-5.610," kata dia.

Analis PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee berpendapat kondisi IHSG belum terlalu baik untuk pekan ini. Pelaku pasar masih mencermati kebijakan The Fed untuk menaikkan suku bunga acuan.

"Asing mulai net sell lagi seiring hasil FOMC Maret yang memberikan indikasi kenaikan bunga di Juni-September," kata Hans.

Tak hanya itu, sentimen dari Yunani juga akan memberikan dampak pada kinerja IHSG minggu ini. " Faktor Yunani berkurang. Setelah berhasil bayar utang 9 April, tetapi masih akan ada utang jatuh tempo," ujar Hans.

Hans memperkirakan, IHSG bergerak pada level support 5.470-5.400. Kemudian resistance pada level 5.523-5.550.

Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan IHSG diperkirakan bergerak di rentang support 5.450-5.480 dan resistance pada level 5.517-5.536. Senada dengan Satrio, Reza menilai,  indeks saham akan bergerak variatif.  Meskipun ada peluang naik, namun akan tertahan oleh aksi jual.

"Meski terdapat kenaikan, tampaknya mulai cenderung tertahan seiring masih adanya aksi jual. Kami berharap akan adanya potensi kenaikan lanjutan dan masih ada ruang kenaikan secara indikator teknikal," kata Reza dalam ulasannya.


Sumber : Liputan6

Saham Asia Sedikit Berubah Pasca Gain Mingguan Tertajam Dlm 5 Bulan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/4) - Indeks saham Asia sedikit berubah, pasca membukukan kenaikan mingguan tertajam lebih dari lima bulan terakhir, karena kenaikan saham farmasi yang mengimbangi penurunan pada sektor utilitas.
Indeks MSCI Asia Pacific naik dan turun kurang dari 0,1% sebelum diperdagangkan pada level 152,30 pada pukul 09:03 pagi di Tokyo. Indeks saham melonjak 3% pekan lalu, kenaikan mingguan tertajam sejak Oktober lalu, seiring ekuitas Hong Kong melonjak dan Jepang Nikkei 225 Stock Average sempat menembus level 20.000 untuk pertama kalinya sejak April 2000.
Sementara pesanan mesin di Jepang tergelincir sebanyak 0,4% pada Februari dari bulan sebelumnya, Turun dari penurunan 2,2% yang diperkirakan oleh para ekonom. China akan melaporkan angka perdagangan hari ini.(yds)
Sumber: Bloomberg

Saham Jepang Berayun Di Sesi Pagi; Sektor Utilitas Turun

BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/4) - Saham Jepang berayun antara naik dan turun pasca indeks Topix membukukan kenaikan mingguan tertajam dalam tujuh pekan trakhir. Sementara perusahaan produsen alat presisi memimpin kenaikan diikuti penurunan pada sektor utilitas.
Indeks Topix turun 0,3% menjadi 1,584.42 pada 09:05 pagi di Tokyo, berayun dari kenaikan sebesar 0,2%. Indeks tersebut mencatat kenaikan sebanyak 13% di tahun ini hingga pekan lalu. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,2% menjadi 19,866.57, setelah sempat diperdagangkan di atas level 20.000 pada hari Jumat lalu untuk pertama kalinya dalam 15 tahun terakhir.
Kontrak berjangka E-mini pada indeks Standard & Poor 500 sedikit berubah. Indeks saham naik 0,5% pada hari Jumat, melanjutkan tren penguatannya menjadi 1,7%. JPMorgan Chase & Co, Johnson & Johnson dan Intel Corp di antara anggota S & P 500 akan melaporkan laba kuartalan pekan ini.
Risalah dari pertemuan Bank of Japan (BOJ) yang dirilis Senin dan menunjukkan bahwa para otoritas berharap perekonomian terus mengalami pemulihaan. Sementara serangkaian data pemerintah menunjukkan pesanan mesin inti turun 0,4% pada Februari dari Januari, turun dari penurunan 2,2% yang diperkirakan oleh para ekonom.(yds)
Sumber: Bloomberg

Thursday 9 April 2015

Dolar Naik ke Level Tertinggi Dalam 3-Minggu Terakhir

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/4) - Dolar naik ke level tertinggi dalam tiga minggu setelah risalah terakhir dari pertemuan kebijakan Federal Reserve yang mengusulkan kenaikan suku bunga pertama kali sejak tahun 2006 tetap menjadi wacana di tahun ini.
Dolar menguat terhadap semua rekan-rekan utama akibat outlook bank sentral AS kontras dengan stimulus yang terjadi di Eropa dan berlanjutnya negosiasi antara Yunani dan kreditor. Sementara beberapa pejabat The Fed mendorong untuk menaikkan suku bunga acuan di bulan Juni mendatang, yang lain berpendapat untuk menaikkannya di akhir tahun ini dan beberapa memilih untuk mempertahankan sampai 2016.
Dolar menguat 1,3% ke level $ 1,0641 per euro, naik untuk hari keempat yang terpanjang dalam lebih dari sebulan terakhir, pada pukul 02:35 siang waktu New York. Greenback mencapai level terkuatnya sejak 19 Maret yang lalu.
Bloomberg Dollar Spot Index, yang melacak mata uang AS terhadap 10 mata uang utama, naik 0,8% ke level 1,202.89.(frk)
Sumber: Bloomberg

Emas Turun Ke Level Terendah Sepekan Pasca Risalah The Fed

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/4) - Emas berjangka jatuh ke level terendah dalam sepekan terakhir pasca rilis risalah dari pertemuan terakhir The Fed sehingga memicu kekhawatiran bahwa para otoriras bergerak mendekati untuk menaikkan suku bunga.
Sementara risalah pada hari rabu menunjukan para otoritas The Fed bulan lalu terbagi mengenai apakah mereka akan menaikan suku bunga pada bulan Juni. Kepemilikan emas ETP turun menjadi 1,616.1 metrik ton, yang merupakan level terendah dalam tiga bulan, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg. Dolar naik ke level tertinggi dalam sepekan terhadap sekumpulan 10 mata uang.
Emas berjangka menuju penurunan mingguan pertama sejak 13 Maret. Menurut serangkaian data pemerintah pada pekan lalu menunjukkan pertumbuhan pekerjaan AS stagnan pada bulan Maret. Sementara perdagangan logam mulia mencermati data ekonomi guna menjadi kajian kapan waktu kenaikan suku bunga, sehingga memangkas daya tarik emas yang hanya menawarkan pengembalian melalui kenaikan harga.
Bullion untuk pengiriman Juni turun 0,8% untuk menetap di level $ 1,193.60 per ons pada pukul 1:44 di New York Comex. Harga sebelumnya menyentuh level $ 1,192.40, yang merupakan level  terendah sejak 1 April lalu.
Perak untuk pengiriman Mei turun 1,7% menjadi $ 16,176 per ons di Comex, mencatat penurunan ketiga secara beruntun. Harga menyentuh level $ 16,105, yang terendah sejak 20 Maret.
Platinum berjangka untuk pengiriman Juli turun 0,8% menjadi $ 1.157 per ounce di New York Mercantile Exchange. Palladium berjangka untuk pengiriman Juni naik sebanyak 0,9% menjadi $ 762,40 per ons, yang merupakan kenaikan ketiga dalam empat hari terakhir.(yds)
Sumber: Bloomberg

Bursa Saham Asia Mencatat Gain Mingguan Ditengah Indeks Nikkei 225 Catat Rekor

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/4) - Bursa Saham Asia mencatat kenaikan mingguan, setelah kemarin indeks acuan tersebut ditutup pada level tertingginya dalam kurun waktu 7 tahun terakhir ditengah Indeks  Nikkei 225 Stock Average mencapai level 20,000 untuk pertama kalinya sejak 15 tahun terakhir.

Indeks MSCI Asia Pacific tergelincir 0.2% ke level 151.60 pukul 9:14 pagi ini waktu Tokyo. Pekan ini indeks acuan Saham Asia mencatat kenaikan sebesar 2.5%. Sementara Indeks Nikkei 225 stagnan di level 19,938.08 setelah sempat mencapai level 20,000 untuk pertama kalinya sejak April 2000 silam. Sedangkan Indeks Hang Seng melonjak pada pekan ini ditengah permintaan saham dari investor China setelah adanya penurunan valuasi pada Bursa Hong Kong telah mencapai level tertingginya sejak 2011 lalu dan otoritas China memudahkan bagi dana domestik untuk menggunakan link bursa lintas batas.

Kemarin Indeks Hang Seng China Enterprises atau Indeks H-share melonjak 2.6% seklaigus ditutup pada level tertingginya sejak November 2010 lalu, meski Indeks Shanghai Composite turun untuk pertama kalinya dalam 6 hari terakhir. Hari ini ekuitas China akan masih fokus pada rilis data indeks harga konsumen dan produsen. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Indeks Nikkei 225 Menguat untuk Pertama Kalinya Diatas Level 20.000

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/4) - Indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang naik di atas level 20.000 untuk pertama kalinya dalam 15 tahun terakhir, dipicu oleh penguatan saham Fast Retailing Co. setelah Uniqlo penjualan pakaian meningkatkan prediksi laba.
Indeks Nikkei 225 naik 0,3 % ke level 20.006 pada pukul 09:08 pagi waktu Tokyo, menuju penutupan tertingginya sejak 14 April tahun 2000 silam. Saham Fast Retailing menguat 3,1 %, memacu kenaikan terbesarnya pada saham Jepang, setelah diperkirakan meningkatnya laba bersih sebesar 20 %. Indeks Topix naik 1,596.19 % ke level 1,596.41, menuju kenaikan mingguan sebesar 2,1 %. Sementara itu, Yen diperdagangkan pada level 120,61 per dolar setelah kemarin melemah 0,4 % seiring meningkatnya angka pekerjaan AS mendorong penguatan dolar.
Saham Fast Retailing menaikkan perkiraan kenaikan tahunan sebesar 20 % menjadi 120 miliar yen ($ 998 juta), memicu kenaikan penjualan domestik maupun internasional. Nomura mengatakan akan mendorong prospek untuk tingkat pengecer, sahamnya harus mencapai ¥ 55.000 dalam 12 bulan. Kemarin saham tersebut ditutup pada level ¥ 48.500.
Yen melemah terhadap dolar setelah data menunjukkan klaim pengangguran AS menurun dalam 4 pekan terakhir dibandingkan dalam hampir 15 tahun. Data tersebut dirilis setelah jeda sehari dari pertemuan terakhir Federal Reserve yang mengumumkan kenaikan suku bunga pertama sejak 2006 pada tahun ini. (knc)
Sumber : Bloomberg

Saham AS Menguat Setelah Saham Energi Mengalami Reli

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/4) - Saham-saham AS naik setelah perusahaan energi menguat di tengah rebound dalam minyak mentah, mengimbangi hasil kuartalan dari perusahaan Alcoa Inc. dan Bed Bath & Beyond Inc. yang mengecewakan investor.
Indeks S&P 500 menguat 0,4% ke level 2,091.09 pada pukul 04:00 sore di New York, sebelumnya indeks tersebut diperdagangkan di sekitar harga rata-rata selama 50 hari terakhir.
Pada hari Rabu kemarin, indeks S&P 500 naik setelah risalah dari pertemuan terakhir Federal Reserve menunjukkan para pejabat terbagi mengenai apakah mereka akan menaikkan suku bunga pada bulan Juni mendatang. Indeks acuan telah turun 1,3% dari rekor yang dicapai pada 2 Maret yang lalu di tengah kekhawatiran penguatan dolar dan penurunan harga minyak akan menurunkan keuntungan.(frk)
Sumber: Bloomberg

Wednesday 8 April 2015

Dolar Pangkas Penurunan Pasca The Fed Rilis Risalah Pertemuan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/4) - Dolar pangkas penurunan setelah Federal Reserve merilis risalah hasil pertemuannya yang menunjukkan para pembuat kebijakan pada bulan lalu terbagi mengenai apakah mereka akan menaikkan suku bunga pada bulan Juni mendatang.
Indeks greenback tergelincir setelah mengalami gain dalam dua hari sebelum rilis risalah The Fed, yang menunjukkan perdebatan internal yang terjadi sebelum angka payroll yang mengecewakan baru-baru ini. Pelemahan yang tersembunyi di pasar tenaga kerja memberikan alasan pendekatan bertahap untuk pengetatan, Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan pada hari Rabu.
Bloomberg Dollar Spot Index, yang melacak mata uang AS terhadap 10 mata uang utama, turun 0,1% ke level 1,192.15 pada pukul 02:04 siang di New York. Indeks tersebut turun sebanyak 0,6%.(frk)
Sumber: Bloomberg

Bursa Asia Dibuka Berfluktuasi Ditengah Kenaikan Saham Kesehatan & Penurunan Energi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/4) - Bursa Saham Asian berfluktuasi di sesi pembukaan, indeks acuan tersebut diperdagangkan mendekati level tertingginya sejak 2008 silam. Saham perusahaan sektor kesehatan mendulang gain, sedangkan saham perusahaan energi melemah.

Indeks MSCI Asia Pacific tergelincir 0.1% ke level 150.96 pukul 9:18 pagi ini waktu Tokyo. Kemarin indeks acuan regional tersebut naik ke level tertingginya sejak Juni 2008 silam setelah Saham-saham perusahaan China yang terdaftar di Bursa Hong Kong melonjak. Sementara itu, Indeks Standard & Poor 500 menguat 0.3% setetlah rilis hasil pertemuan FOMC Federal Open Market Committee tanggal 17-18 Maret kemarin memberikan sinyal bahwa The Fed terpecah terkait kenaikan suku bunga AS yang rencana akan dilakukan pada Juni mendatang.

Indeks Topix sedikit berubah. Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0.2%. Indeks S&P/ASX 200 Australia dan Indeks NZX 50 Selandia Baru stagnan.

Indeks Hang Seng China Enterprises atau Indeks H-share pada hari Rabu kemarin melonjak 5.8% sekaligus menembus level tertingginya sejak April 2011 lalu. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Penguatan Bursa Jepang di Sesi Pembukaan Dibayangi Hasil Pertemuan The Fed

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/4) - Bursa Saham Jepang dibuka menguat pada hari ke-3 setelah rilis hasil pertemuan Federal Reserve dari pertemuan terakhirnya menunjukkan bahwa Bank Sentral AS tersebut terpecah terkait waktu kenaikan suku bunga AS.

Indeks Topix menguat 0.3% ke level 1,592.55 pukul 9:01 pagi ini waktu Tokyo, dengan 27 dari 33 grup industri mencatatkan kenaikan. Sementara Indeks Nikkei 225 Stock Average menguat 0.3% ke level 19,850.30.

Hasil pertemuan The Fed menunjukkan mereka terpecah terkait waktu untuk menaikkan suku bunga yang rencana akan dilakukan pada Juni mendatang atau di tahun 2016. Pertemuan tersebut diselenggarakan menjelang rilis data payroll yang menunjukkan penurunan tajam dari perkiraan sebelumnya.

Sementara dolar reli setelah rilis hasil pertemuan The Fed yang kemarin sempat menghapus gain terhadap yen setelah BOJ (Bank of Japan) mempertahankan rekor stimulus. Sedangkan yen diperdagangkan di level 120.12 per dolar. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Saham AS Menguat Pasca Risalah The Fed Terkait Suku Bunga

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/4) - Saham-saham AS naik setelah risalah dari pertemuan terakhir Federal Reserve menunjukkan bahwa pejabat The Fed terbagi mengenai waktu kenaikan suku bunga.
Nasdaq Bioteknologi Index melonjak setelah Mylan NV menawarkan untuk membeli Perrigo Co. sebesar $ 28.9 miliar. Sementara itu saham Chevron Corp. dan Exxon Mobil Corp. jatuh setidaknya 1,7% seiring harga minyak melemah setelah data menunjukkan persediaan minyak mentah AS tumbuh melebihi perkiraan pada pekan lalu. Saham Alcoa Inc. naik 1,9% sebelum melaporkan laba setelah pasar saham ditutup.
Indeks S&P 500 naik 0,3% ke level 2,081.84 pada pukul 16:00 sore di New York. Indeks Nasdaq Composite naik 0,8%, dikarenakan reli dalam saham biotek untuk hari kedua.
Para pembuat kebijakan The Fed pada bulan lalu terbagi mengenai apakah mereka akan menaikkan suku bunga pada bulan Juni mendatang, perdebatan yang terjadi sebelum angka payroll yang mengecewakan baru-baru ini, menurut hasil risalah Federal Open Market Committee tanggal 17-18 Maret yang dirilis pada hari Rabu.
Beberapa peserta FOMC berpendapat untuk menaikkan suku bunga pada bulan Juni, sementara yang lainnya mengatakan kenaikan suku bunga harus ditunda sampai akhir tahun. Dua orang dari pejabat The Fed mengatakan kemungkinan perekonomian tidak akan siap untuk pengetatan kebijakan sampai 2016 mendatang.(frk)
Sumber: Bloomberg

Reli Saham Perawatan Kesehatan Angkat Ekuitas AS Pada Sesi Siang

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/4) - Saham AS naik ditengah reli saham perawatan kesehatan dikarenakan Mylan NV menawarkan untuk membeli unit saham sesama produsen obat Perrigo Co jelang Federal Reserve merilis risalah pertemuan Maret.
Indeks Nasdaq Bioteknologi melonjak 2,5% karena Mylan naik 14% setelah perusahaan menawarkan senilai $28.9 milyar untuk Perrigo. Macy Inc naik ke level tertinggi sepanjang masa, sedangkan Dollar General Corp dan Netflix Inc menambahkan lebih dari 2,8%. Chevron Corp. dan Exxon Mobil Corp jatuh setidaknya 1,5% seiring pelemahan harga minyak setelah data menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS meningkat lebih dari yang diperkirakan pekan lalu.
Indeks Standard & Poor 500 naik 0,2% menjadi 2,080.81 pada 12:36 siang di New York. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 30,12 poin, atau 0,2%, ke level 17,905.54. Indeks Nasdaq Composite naik 0,7% karena saham biotek mencatat reli untuk hari kedua.
Sentimen penurunan harga minyak dan penguatan dolar akan merugikan pendapatan yang telah membebani ekuitas Amerika. Keuntungan pada perusahaan  S&P 500 kemungkinan turun sebanyak 5,8% dalam tiga bulan pertama tahun ini, menurut perkiraan analis yang dihimpun oleh Bloomberg. Proyeksi laba juga merosot dalam dua kuartal berikutnya.(yds)
Sumber: Bloomberg

Tuesday 7 April 2015

Dolar Menguat Terkait Investor Kaji Laporan Pekerjaan AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/4) - Dolar menguat dikarenakan para pedagang mengkaji hingga pekan lalu mengenai turunnya ekspektasi pada laporan pekerjaan AS.
Greenback menguat terhadap euro dan yen menjelang rilis notulen rapat kebijakan The Fed untuk bulan Maret pada Rabu. Mata uang dolar jatuh terhadap sebagian besar mata uang utama pekan lalu setelah laporan pekerjaan menunjukkan ekonomi AS menambahkan pekerjaan paling sedikit sejak Desember 2013 pada bulan Maret. Sementara Presiden Federal Reserve Bank Of New York William C. Dudley mengatakan hari Senin bahwa lambatnya pertumbuhan kuartal pertama sebagian besar mencerminkan kondisi sementara.
Indeks Bloomberg Dollar Spot, yang menelusuri mata uang AS terhadap 10 mata uang utama, naik sebanyak 0,5% menjadi 1,191.15 pada 01:25 siang waktu New York.
Mata uang AS dihargai 0,7% menjadi $ 1,0847 per euro, dan naik 0,7% menjadi ¥120,33.(yds)
Sumber: Bloomberg

Saham Material Naik Angkat Bursa Asia Menguat pada Hari Kelima

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/4) - Saham Asia naik pada hari kelima seiring saham material dan perusahaan yang bergerak dibidang kesehatan mengalami kenaikan dan para investor menunggu keputusan kebijakan Bank of Japan (BOJ) dan merilis hasil pertemuan Federal Reserve.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,1 % ke level 149,21 pada pukul 09:03 pagi waktu Tokyo. BOJ mengakhiri pertemuan selama 2 hari lalu hingga hari ini, sebanyak 34 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan bank sentral Jepang akan mempertahankan rekor stimulus. Investor menunggu rilis hasil pertemuan The Fed guna menentukkan waktu kenaikan suku bunga AS setelah meningkatnya data payrolls memberikan tanda-tanda melemahnya pertumbuhan pada kuartal pertama di ekonomi terbesar dunia.
BOJ mungkin akan memperluas stimulus pada akhir Oktober mendatang, menurut 22 dari 34 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg. BOJ akan melakukan pelonggaran kebijakan bank sentral untuk mencegah deflasi dan memicu pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, The Fed telah mengakhiri program pembelian obligasi dan sedang memikirkan kenaikan suku bunga pertama sejak 2006 silam.
Potensi pertumbuhan ekonomi dunia tidak akan segera kembali ke tingkat sebelum krisis keuangan investasi bisnis pada tahun 2008, meningkatnya urgensi bagi para pejabat untuk menambah permintaan, menurut Dana Moneter Internasional di World Economic Outlook yang dirilis hari Selasa. (knc)
Sumber : Bloomberg

Jelang Keputusan BOJ Bursa Saham Jepang Dibuka di Zona Hijau

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/4) - Bursa Saham Jepang dibuka menguat pada hari ke-2 ditengah pelemahan yen yang telah menaikkan nilai ekspor dan para investor menunggu keputusan kebijakan moneter dari BOJ (Bank of Japan).

Indeks Topix menguat 0.5% ke level 1,587.04 pukul 9:01 pagi ini waktu Tokyo dengan 31 dari 33 grup industri mendulan kenaikan. Semenatra Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0.5% ke level 19,730.45. Sedanhkan yen diperdagangkan di level 120.29 per dolar setelah 2 hari lalu mengalami penurunan.

Semua 34 ekonom pada survei Bloomberg memprediksi bahwa hari ini BOJ akan mempertahankan rekor stimulus. Di lain pihak para investor juga menanti hasil pertemuan Federal Reserve sebagai pertimbangan AS akan menaikkan suku bunganya.

BOJ masih jauh dari pencapaian target inflasi, dengan mengacu pada indeks harga konsumen yang flat di Februari kemarin dibanding bulan sebelumnya. Ketika pertemuan di bulan Januari lalu Gubernur Haruhiko Kuroda memperpanjang stimulus hingga Maret 2016. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Saham AS Ditutup Melemah Jelang Rilis Risalah The Fed

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/4) - Saham AS ditutup melemah, pasca membukukan gain selama dua, ditengah penurunan saham konsumen dan utilitas menjelang rilis risalah dari pertemuan Federal Reserve pada Rabu.
Indeks Standard & Poor 500 tergelincir 0,2% menjadi 2,076.31 pada 16:00 sore di New York setelah sebelumnya menguat sebanyak 0,4%.
Musim laba dimulai seiring Alcoa Inc melaporkan hasil kuartalan setelah pasar saham ditutup pada hari Rabu lalu. Sementara menurut perkiraan analis yang dihimpun oleh Bloomberg, Laba pada perusahaan S&P 500 kemungkinan turun sebanyak 5,8% dalam tiga bulan pertama di tahun ini,. Mereka juga memperkirakan penurunan masih berlanjut di dua kuartal berikutnya.
Berita pekan lalu melaporkan bahwa data pekerjaan AS merupakan yang terlemah sejak Desember 2013 di mana penjualan ritel dan pesanan barang menunjukan performa terburuk di kuartal pertama. Meninggalkan perkiraan pertumbuhan pada JPMorgan Chase & Co yang hanya sebesar 0,6%.(yds)
Sumber: Bloomberg

Penawaran Perusahaan & Spekulasi Suku Bunga Angkat Saham AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/4) - Saham-saham AS menguat, setelah ekuitas mengalami kenaikan terbesar dalam seminggu, di tengah penawaran perusahaan dan spekulasi pelemahan data dapat menunda kenaikan suku bunga.
Saham FedEx Corp. naik 2,9% setelah setuju untuk membeli saham TNT Express NV sebesar $ 4,8 miliar. Saham Axalta Coating Systems Ltd. naik 7,1% setelah Berkshire Hathaway Inc. setuju untuk membeli 20 juta saham perusahaan tersebut dari afiliasi Carlyle Group LP. Perusahaan perawatan kesehatan memimpin kenaikan setelah Nasdaq Biotechnology Index menguat 2%. Sementara itu, saham-saham energi memperpanjang kenaikan untuk hari keempat.
Indeks S&P 500 naik 0,4% ke level 2,088.24 pada pukul 12:25 siang waktu New York di tengah penguatan untuk hari ketiga. Indeks Dow Jones Industrial Average menambahkan 95,06 poin, atau 0,5%, ke level 17,975.91. Sementara Nasdaq Composite Index naik 0,6%, didukung oleh saham-saham bioteknologi.(frk)
Sumber: Bloomberg

Monday 6 April 2015

Emas Capai Level Tertinggi Dalam 7 Minggu Terakhir

BESTPROFIT FUTURES MALANG (7/4) - Emas berjangka menguat ke level tertinggi dalam hampir tujuh minggu terakhir setelah data pekerjaan AS lebih lambat dari yang diperkirakan para ekonom, mendorong spekulasi bahwa Federal Reserve akan menunda menaikkan suku bunga. Perak naik ke level tertinggi dalam satu minggu.
Para pengusaha di bulan Maret menambahkan 126.000 pekerja, paling sedikit sejak Desember 2013 dan merupakan yang terkecil dari perkiraan para ekonom di angka 245.000 dalam survei Bloomberg, menurut laporan pemerintah pada hari Jumat yang lalu.
Emas turun selama tiga kuartal berturut-turut setelah mengalami gain dalam pekerjaan bulanan selama setahun yang melebihi 200.000, langkah terpanjang sejak tahun 1995, menambahkan tanda-tanda perbaikan dalam perekonomian Amerika Serkat. Pedagang telah memotong kemungkinan bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga pinjaman pada bulan September mendatang.
Emas berjangka untuk pengiriman Juni naik 1,5% untuk menetap di level $ 1,218.60 per ons pada pukul 1:42 siang di Comex New York. Harga emas sebelumnya menyentuh level $ 1,224.50, level tertinggi sejak 17 Februari yang lalu.(frk)
Sumber: Bloomberg

Dolar Melemah Terkait Pandangan Suku Bunga AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (7/4) - Dolar turun untuk hari keempat, penurunan beruntun terpanjang dalam sembilan bulan, setelah para pedagang berspekulasi bahwa Federal Reserve akan mempertahankan biaya pinjaman rendah lebih lama di tengah tanda-tanda melemahnya pasar tenaga kerja.
Greenback melemah terhadap sebagian besar mitra utama setelah indeks kondisi pasar tenaga kerja turun dan Ketua The Fed, Bank of New York, William C. Dudley mengatakan laju kenaikan suku bunga akan cenderung "datar" setelah bank sentral mulai melakukan pengetatan. Euro menguat setelah Menteri Keuangan Yunani Yanis Varoufakis menegaskan bahwa negaranya akan melakukan pembayaran kepada Dana Moneter Internasional pekan ini.
Indeks Bloomberg Dollar Spot turun 0,1% ke level 1,181.58 pada pukul 12:43 siang di New York, memperpanjang penurunan beruntun terpanjang sejak Juli 2014.
Mata uang Euro menguat 0,2% terhadap dolar ke level $ 1,0989 dan naik 0,3% terhadap yen ke level 130,91 yen. Sementara itu, Yen melemah 0,1% terhadap dolar dan berada di level $ 119,14 per   .(frk)
Sumber: Bloomberg

Bursa Saham Jepang Dibuka di Zona Hijau Pasca Kenaikan Ekuitas AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (7/4) - Bursa Saham Jepang dibuka menguat setelah Federal Reserve menyatakan bahwa suku bunga kemungkinan akan tetap bertahan untuk waktu yang lebih lama, sehingga hal tersebut mendorong ekuitas AS.

Indeks Topix mendulang gain sebesar 0.9% ke level 1,574.82 pukul 9:01 pagi ini waktu Tokyo, dengan semua 33 grup industri mencatat kenaikan. Sementara Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0.8% ke level 19,544.44. Sedangkan yen diperdagangkan di level 119.49 per dolar setelah kemarin melemah 0.5%. Di lain pihak Bursa Saham AS mendulang gain setelah Kepala The Fed New York William C. Dudley menyatakan bahwa laju kenaikan suku bunga kemungkinan akan rendah setelah The Fed mulai untuk memperketat kebijakan moneter.

Komentar Dudley pada hari Senin kemarin mengikuti  data ekonomi AS yang melambat dari yang diperkirakan sebelumnya. Rilis data kemarin menunjukkan pertumbuhan pada industri sektor jasa di bulan Maret melambat dibanding bulan sebelumnya. Sementara di hari Jumat rilis data menunjukkan para pengusaha di AS hanya mencetak tipis pada lapangan pekerjaan dalam kurun waktu setahun terakhir. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Saham Perusahaan Energi Angkat Saham AS Di Sesi Penutupan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (7/4) - Saham AS ditutup naik karena saham energi menguat setelah minyak mentah melonjak tajam dalam dua bulan terakhir. Emas menyentuh level tertinggi tujuh minggu pada spekulasi Federal Reserve akan menahan suku bunga pinjaman yang lebih rendah lebih lama.

Indeks Standard & Poor 500 naik 0,7% pada 16:00 sore di New York. Saham energi naik sebanyak 1,8%. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 6,1% dikarenakan pihak Arab Saudi menaikkan harga untuk pengiriman ke Asia, yang merupakan pasar regional terbesarnya.

Indeks Spot Dollar Bloomberg naik 0,3%, sedangkan Imbal hasil obligasi dengan tenor 10-tahun menambahkan tujuh basis poin setelah menyentuh level terendah dua bulan. Emas naik sebanyak 1,5%.

Sementara bursa AS ditutup untuk libur Jumat Agung, Indeks berjangka jatuh 1% setelah rilis laporan ketenagakerjaan dalam perdagangan yang singkat pada 3 April lalu. Perdagangan pada Indeks S&P 500 adalah 1,7% di bawah level sepanjang masa terbarunya yang ditetapkan pada tanggal 2 Maret, setelah pekan lalu membukukan kenaikan kuartalan kesembilan secara beruntun.(yds)

Sumber: Bloomberg

Saham AS Rebound Terkait Komentar Dudley Pasca Rilis Data ketenagakerjaan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (7/4) - Saham AS rebound dari aksi jual pada Indeks berjangka setelah komentar seorang pejabat The Fed yang kembali memfokuskan investor mengenai dampak dari kebijakan suku bunga pasca rilis data ketenagakerjaan pekan lalu.
Saham perusahaan energi dan utilitas memimpin kenaikan, dengan Hess Corp dan Halliburton Co naik setidaknya 4,3%. Apple Inc. naik 1,5%, sementara Coca-Cola Co naik 2,2% ditengah kenaikan pada saham konsumen.
Indeks Standard & Poor 500 naik 0,8% menjadi 2,083.98 pada 12:38 siang di New York setelah turun sebanyak 0,5%. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 151,26 poin, atau 0,9%, ke level 17,914.50. Indeks Nasdaq Composite naik 0,7%.
Indeks berjangka turun 1% pada hari Jumat pasca data Departemen Tenaga Kerja menunjukkan payrolls AS menambahkan 126.000 pekerjaan pada bulan Maret, setidaknya sejak Desember 2013. Ini merupakan serangkaian laporan terbaru dari sejumlah data ekonomi yang dirilis dibawah ekspektasi di tahun ini. Sementara bursa saham di AS ditutup untuk hari libur pada Jumat.(yds)
Sumber: Bloomberg

Sunday 5 April 2015

Aksi Beli Investor Asing Topang Gerak IHSG Sepekan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (6/4) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi menguat namun terbatas pada perdagangan saham pekan ini. Gerak indeks saham ditopang oleh aksi beli asing.

Analis PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee mengatakan, aksi beli asing akan mewarnai perdagangan saham lantaran dana asing yang keluar pada pekan kemarin relatif besar.

"Saya lihat potensi konsolidasi menguat terbatas, aksi jual asing sudah berkurang. Investor asing sudah mulai beli," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (6/4/2015).

Dia menuturkan, memang saat ini sentimen penggerak IHSG relatif sepi. Penggerak IHSG didorong oleh data manufaktur Amerika Serikat (AS) meskipun pengaruhnya tidak terlalu besar.

"Data AS memberikan petunjuk kapan The Fed Rate akan naikkan suku bunga," lanjutnya.

Selain itu, dia mengatakan sentimen indeks saham berasal dari penyelesaian utang Yunani. "Yunani belum selesai proposal dia masuk IMF dan ECB  menganggap kurang detil agar dia mendapat talangan utang karena utang mereka selesai April nanti," ujar Hans.

Dia mengatakan, indeks saham akan bergerak pada level support 5.390-5.430 pada perdagangan saham pekan ini. Kemudian resistance pada level 5.480-5.500.

Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, indeks saham akan bergerak pada rentan support 5.400-5.438 dan resistance pada level 5.488-5.537. Dia mengatakan, pergerakan indeks saham cenderung variatif pada pekan ini.

"Laju IHSG kembali diuji posisinya antara kemungkinan terjerambab pada aksi profit taking yang ada hingga ekspektasi akan kenaikan seiring imbas positif laju bursa saham global," kata Reza.

Pada pekan ini, Hans merekomendasikan jual ketika menguat saham-saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Ciputra Development Tbk(CTRA). (Ahm/)


Sumber : Liputan6

Ekonomi Jepang Masih Terjebak, Perusahaan Besar Pangkas Belanja Modalnya

BESTPROFIT FUTURES MALANG (6/4) - Seperti diketahui, pada pekan lalu baru saja dilaporkan bahwa aktivitas manufaktur di Jepang kembali melambat di bulan Maret. Hal tersebut diiyakan oleh beberapa perusahaan besar di Jepang, Daikin Industries ‘(6367.T) yang terkenal dengan produksi AC-nya misalnya. Pihak Daikin menyampaikan bahwa saat ini memang jumlah pesanan terhadap pabriknya menurun tajam, disebabkan oleh laju pemulihan Jepang yang masih terjebak pada tren yang lambat.
Pihak manajemen Daikin pun hingga hari ini masih mencari bagaimana strategi yang efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan output hingga sekitar 20 persen. Saat ini Daikin telah mengalihkan sejumlah pabriknya yang ada di Tiongkok ke Jepang untuk memanfaatkan pelemahan yen. Seperti Daikin juga, sejumlah produsen Jepang memindahkan produksi kembali ke Jepang dari Tiongkok dan tempat lain untuk mengambil keuntungan dari pelemahan yen, misalnya saja perusahaan kompetitotnya seperti Panasonic (6752.T) dan Sharp (6753.T) akhirnya memutuskan untuk membawa kembali produksi pabrik yang berupa lemari es ke Jepang.
Namun demikian, saat ini perusahaan-perusahaan di Jepang masih tetap berhati-hati terhadap penanaman modal baru di pabrik. Pasalnya, setelah sempat meningkatkan belanja modal sebesar 6 persen pada tahun fiskal 2014 kemarin, sebagian besar produsen kecil justru merencanakan penurunan belanja modalnya hingga 14 persen di tahun 2015 ini.
Dalam strateginya meningkatkan perekoomian di Jepang agar keluar dari tren stagnasi dan deflasi, Perdana Menteri Shinzo Abe terus menghimbau seluruh perusahaan di Jepang agar bersedia untuk menggunakan uang yang mereka miliki untuk berinvestasi agar siklus uang dan investasi dalam perekonomian Jepang dapat terus berlangsung.
Sayangnya, yang terjadi saat ini adalah suku bunga yang sudah dipatok rendah di Jepang nyatanya belum mampu mengangkat laju investasi di negara tersebut. Para pelaku pasar menilai dalam jangka waktu dekat perekonomian Jepang masih akan suram sehingga mereka tetap lebih memilih menyimpan tabungannya di bank dibanding berinvestasi ditengah ketidakpastian kondisi ekonomi negaranya.

Sumber : Vibiznews

Data Ekonomi AS Yang Lemah Bisa Membuat The Fed Tunda Kenaikan Suku Bunganya

BESTPROFIT FUTURES MALANG (6/4) - Pekan lalu berita yang kurang baik datang dari Negeri Paman Sam, Amerika Serikat (AS), pasalnya data yang berasal dari pasar tenaga kerja negaranya dilaporkan kurang baik. Sebagai tambahan, kondisi pasar tenaga kerja AS saat ini cukup disorot dunia perkembangannya karena selama ini menjadi fokus dan acuan The Fed dalam menentukan kapan suku bunga The Fed akan dinaikkan. 
Pasca melambatnya pertumbuhan PDB pada kuartal ke-4 2014 lalu, sebagian besar ekonom memang sudah menilai akan terjadi perkembangan tren pertumbuhan ekonomi yang cenderung negatif di AS. Oleh karena itu, mereka yakin The Fed masih akan meng-hold kenaikan suku bunganya sambil menunggu rebound di kuartal kedua tahun ini.
Adapun salah satu kontributor terbesar atas terpukulnya sektor tenaga kerja pada bulan Maret lalu disumbang oleh pengurangan tenaga kerja dari industri tambang, konstruksi, manufaktur,kesehatan dan juga rumah makan. Sektor pertambangan hingga saat ini telah kehilangan 11.000 pekerjaan, sektor perawatan berkurang 6.000 posisi dan paling banyak ada pada industri bar dan restoran berkurang sekitar 55000 yang biasanya  66.000 pada bulan Februari lalu.
Tidak hanya itu, The Institute for Supply Management (ISM) melaporkan bahwa laju pertumbuhan industri manufaktur Amerika Serikat (AS) di bulan Maret  jatuh ke level paling lambatnya dalam hampir dua tahun terakhir. Kondisi ini disebabkan oleh lambatnya jumlah kenaikan pesanan baru dan jumlah ketersediaan lapangan pekerjaan di industri manufaktur yang stagnan.
Berdasarkan rilis data dari ISM terlihat bahwa indeks aktivitas pabrik nasional turun ke skor 51,5 di bulan Maret dari 52,9 bulan sebelumnya. Pencapaian ini masih dibawah ekspektasi yang diharapkan sebelumnya, yaitu 52,5. Namun meski demikian, dengan skor yang masih di atas 50, ekspansi di sektor manufaktur masih terjadi. Prestasi ekspansi ini telah memasuki bulan ke-28 berturut-turut hingga Maret lalu.

Sumber : Vibiznews

Pemicu Lambatnya Pertumbuhan Ekonomi Dalam Negeri

BESTPROFIT FUTURES MALANG (6/4) - Hingga hari ini, permasalahan di bidang  infrastruktur Indonesia masih kerap menjadi sorotan utama. Pasalnya, ketertinggalan di bidang infrastruktur merupakan salah satu penyebab pertumbuhan ekonomi Indonesia belum dapat mencapai potensi maksimalnya. Ketertinggalan tersebut antara lain disebabkan belum adanya lembaga pembiayaan khusus infrastruktur serta lemahnya kesadaran dalam pembangunan infrastruktur.
Dalam forum diskusi mengenai Bank Infrastruktur pada Kamis (2/4) di Jakarta, Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro mengungkapkan, selama ini, pembangunan infrastruktur di Indonesia masih mengandalkan pembiayaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Padahal, kapasitas APBN untuk pembiayaan infrastruktur sangat terbatas.
Ditambah lagi porsi APBN pada tahun-tahun yang lalu masih sangat dibebani oleh belanja pemerintah yang sifatnya mengikat, termasuk subsidi BBM (bahan bakar minyak), yang konon pembiayaannya bisa menghabiskan Rp250 triliun, hal ini kemudian yang menyebabkan alokasi untuk infrastruktur menjadi sangat terbatas. Dengan kemampuan APBN yang terbatas tersebut, sebetulnya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diharapkan dapat menjadi salah satu harapan bagi pembiayaan infrastruktur.
Namun sayang, BUMN yang khusus menangani pembiayaan pembangunan infrastruktur pada masa lalu tersebut tidak dapat memaksimalkan fungsinya. Dalam perkembangannya, Bapindo justru mengarah menjadi bank umum, sehingga tidak dapat merealisasikan pembiayaan infrastruktur. Kombinasi keterbatasan anggaran dan tidak adanya BUMN yang khusus menangani masalah pembiayaan infrastruktur tersebut, merupakan penyebab kurang berkesinambungannya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini mengingat, tingginya permintaan tidak dapat diimbangi dengan ketersediaan infrastruktur yang memadai, sehingga pertumbuhan ekonomi tidak dapat tumbuh seoptimal mungkin.
Analogi sebuah siklus pertumbuhan ekonomi itu dilihat dari sisi demand and supply. Jika demand tidak diimbangi sisi supply yaitu infrastruktur, maka akan ada suatu titik dimana kita tidak bisa tumbuh lebih tinggi lagi, bahkan mencapai target pertumbuhan sebesar 6 persen saja cukup sulit.

Sumber : Vibiznews

Dolar Turun pada Hari Keempat Seiring Melemahnya Data Ekonomi AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (6/4) - Dolar turun setelah sebelumnya mengalami kenaikan selama 3 minggu, seiring melemahnya data ekonomi AS mendukung prospek suku bunga yang lebih tinggi.
Indeks Dolar AS terhadap mata uang utama memperpanjang penurunan pada hari keempat, ditetapkan untuk penurunan terpanjang dalam 9 bulan terakhir, setelah sebuah laporan pada Jumat kemarin menunjukkan pengusaha Amerika menambah lebih sedikit lapangan pekerjaan di bulan Maret dibandingkan pada bulan-bulan sebelumnya sejak Desember 2013 lalu, membebani dalam pemulihan perekonomian AS. Dana lindung nilai dan spekulan besar lainnya memangkas spekulasi bullish pada Dolar AS sejak Desember lalu. Mata uang Aussie melemah sebesar 10 sen dari paritas dengan Dolar Selandia Baru.
Indeks Spot Dollar Bloomberg, yang melacak mata uang AS terhadap 10 mata uang utama, turun 0,1 % ke level 1,181.66 pada pukul 09:08 pagi waktu Tokyo dari Jumat kemarin. Sementara itu, Dolar AS merosot 0,4 % ke level $ 1,1009 per euro, dan turun 0,1 % ke level 118,87 yen.
Perbedaan jumlah taruhan pada kenaikan dolar dibandingkan dengan penurunan pada kontrak turun 45.730 kontrak menjadi 366.640 pada pekan yang berakhir 31 Maret, menurut data dari Commodity Futures Trading Commission yang berbasis di Washington. Itu setidaknya sejak periode yang berakhir 16 Desember lalu.
Dolar Australia turun 0,2 % ke level NZ $ 1,0043, setelah sebelumnya menyentuh level NZ $ 1,0007, yang merupakan level terendahnya sejak dua mata uang tersebut melemah di tahun 1980-an. (knc)
Sumber : Bloomberg

Mengecewakannya Data Pekerjaan AS, Antarkan Bursa Saham Jepang Dibuka Melemah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (6/4) - Bursa Saham Jepang melemah setelah rilis data menunjukkan adanya pertumbuhan yang melambat pada lapangan pekerjaan di AS dalam kurun waktu lebih dari setahun terakhir, hal tersebut mengantarkan yen mendulang gain dan memicu penurunan pada sektor ekspor negeri Sakura tersebut.

Indeks Topix melemah 0.7% ke level 1,552.48 pukul 9:00 pagi ini waktu Tokyo setelah pekan lalu menguat sebesar 0.7%. Sementara Indeks Nikkei 225 Stock Average anjlok 0.7% ke level 19,291.05. Sedangkan yen menguat 0.1% ke level 118.84 per dolar setelah Jumat kemarin sempat naik sebesar 0.6% menyusul laporan pekerjaan menunjukkan para pengusaha hanya mencetak lapangan pekerjaan sebesar 126,000 pada bulan Maret kemarin, angka tersebut sekaligus terendah sejak Desember 2013 lalu.

Kenaikan sebesar 126,000 pada sektor pekerjaan sangat kurang dari perkiraan sebelumnya pada survei Bloomberg dan dibandingkan dengan kenaikan 264,000 di bulan sebelumnya yang sekaligus lebih kecil dari laporan awal, hal itu menurut rilis data dari Departemen Tenaga Kerja AS. Sedangkan perkiraan rata-rata pada survei Bloomberg dari para ekonom menyatakan naik sebesar 245,000. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Thursday 2 April 2015

Kelihaian Investor Kaya China Zhang Lei Melihat Peluang Bisnis

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/4) - Pengusaha China semakin mampu meningkatkan kapasitasnya. Peningkatan kapasitas itu berlawanan dengan perusahaan multinasional relatif lambat bergerak.
Salah satu miliarder China Zhang Lei menyampaikan hal itu. Pernyataannya pun memang seperti mencerminkan dirinya ketika menjalankan usahanya. Ia meneliti suatu peluang bisnis lalu menjadikannya sebagai investasi, dan memberikan imbal hasil besar.
Zhang mendirikan perusahaan private equity Hillhouse Capital Group pada 2005. Dengan tangan dinginnya, ia mendapatkan kepercayaan dari Universitas Yale dan investor lainnya untuk menanamkan investasi di suatu bisnis. Kini ia memiliki dana sekitar US$ 18 miliar.
Zhang  memiliki latar belakang tak biasa. Ia lahir di Zhumadian, provinsi Henan pada 1972. Kelahiran Zhang saat China berada di puncak revolusi kebudayaan. Ketika itu China sedang membersihkan diri dari segala sesuatu bahkan dari kapitalis.
Namun sejak usia dini, Zhang sudah memperlihatkan bakat bisnis. Pada usia 7 tahun, ia memiliki ide bisnis pertamanya dengan  menyewakan buku komik untuk penumpang yang menunggu keretanya. Konsep tersebut menjadi dasar bagi perusahaan seperti Uber dan Airbnb.

Sumber : Liputan6

Meski Defisit Perdagangan Cetak Rekor, Proyeksi Ekonomi AS Q1 Tetap Lambat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/4) - Selain kabar baik dari pasar tenaga kerja, defisit perdagangan Amerika Serikat (AS) untuk bulan Februari juga dilaporkan membaik. Pasalnya defisit perdagangan negara ini berhasil cetak penurunan tajam ke level terendahnya sejak 2009 silam. Meski prestasi ini cukup memuaskan, beberapa ekonom menilai kontribusi menyempitnya defisit perdagangan pada bulan lalu belum mampu mengangkat ekonomi AS pada kuartal pertama tahun ini karena nilai tukar dolar yang masih kuat terhadap major currencies lain dan masih lemahnya permintaan global.
Bila disesuaikan dengan inflasi, defisit menyempit menjadi $ 50.800.000.000 pada bulan Februari dari sebesar $ 54.600.000.000 di bulan sebelumnya. Sengketa antarburuh yang terjadi di pelabuhan Pantai Barat tampaknya telah memperlambat aliran impor dan ekspor negara ini. Sementara itu, nilai tukar dolar yang kuat, permintaan global yang lemah serta harga minyak mentah yang lebih rendah juga kemungkinan besar berdampak pada neraca perdagangan pada bulan Februari.
Pada bulan Februari, impor turun 4,4 persen menjadi $ 221.700.000.000, terendah sejak April 2011. Impor produk minyak bumi menjadi yang terendah sejak September 2004. Impor dari Tiongkok anjlok 18,1 persen, mendorong defisit perdagangan AS-Tiongkok turun cukup signifikan yaitu sebesar 21,2 persen menjadi $ 22.500.000.000.
Demikian juga halnya dengan ekspor yang turun 1,6 persen menjadi $ 186.200.000.000 pada bulan Februari, terkecil sejak Oktober 2012. Ekspor ke Kanada dan Meksiko, yang merupakan mitra dagang utama AS jatuh pada bulan Februari, demikian juga dengan ekspor ke Tiongkok jatuh 8,9 persen, sementara ke Uni Eropa tidak berubah.

Sumber : Vibiznews

Ekuitas AS Ditutup Naik Ditengah Data ekonomi Jelang Data Tenaga Kerja

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/4) - Saham AS ditutup naik, setelah ekuitas turun selama dua hari terakhir, seiring tren data ekonomi bervariasi terus sebelum laporan tenaga kerja pada hari Jumat.
Saham CarMax Inc reli ke level tertinggi sepanjang masa pasca laba kuartal keempat lebih kuat dari perkiraan. Lorillard Inc dan Reynolds Amerika Inc naik seiring pihak otoritas mengkaji merger perusahaan rokok tersebut. Qualcomm Inc dan Google Inc tergelincir lebih dari 1,4%.
Indeks Standard & Poor 500 naik 0,4% menjadi 2,066.80 pada 16:00 sore di New York, dan diselesaikan untuk pekan tertinggi sebesar 0,3%.
Indeks saham memperpanjang kenaikan setelah Iran dan kekuatan dunia mengatakan mereka mencapai kesepakatan untuk mengakhiri sengketa nuklir selama satu dekade terakhir.(yds)
Sumber: Bloomberg

Dolar Melemah Menjelang Rilis Data Payroll AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/4) - Dolar jatuh untuk hari kedua jelang rilis data nonfarm payrolls pada Jumat ditengah sinyal pertumbuhan ekonomi AS yang mungkin kehilangan momentumnya.
Indeks Spot Dollar Bloomberg, yang menelusuri mata uang AS terhadap 10 dari rekan utama, turun 0,6% menjadi 1,191.23 pada 16:00 sore waktu New York, setelah mengakhiri kenaikan empat hari pada Rabu. Kenaikan sebesar 6,2% dalam tiga bulan yang berakhir 31 Maret adalah kenaikan kuartal pertama tertajam sejak 2004.
Dolar melemah 1,1% menjadi $1,0880 per ons, memangkas gain di 2015 sampai 10%, dan ditransaksikan sedikit berubah pada level ¥119,72.(yds)
Sumber: Bloomberg

Emas Ditutup Turun Jelang Rilis Data Payroll AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/4) - Emas ditutup turun pada hari Kamis ini menyusul dampak pelemahan dolar diimbangi oleh positifnya data ekonomi yang memberikan harapan kepada pasar tenaga kerja untuk naik meskipun pertumbuhan ekonomi stagnan menjelang rilis data nonfarm AS.

Spot emas anjlok 0.3% ke level $1,200.10 per ounce pukul 3:01 sore waktu New York. Sedangkan emas untuk pengiriman bulan Juni turun $7.30 per ounce dengan ditutup di level $1,200.90.

Emas sempat membalikkan kenaikan setelah rilis data menunjukkan sejumlah warga Amerika yang mengajukan klaim pengangguran pada pekan lalu secara mengejutkan turun, sementara defisit neraca perdagangan AS bulan Februari menurun ke level terendah sejak Oktober 2009 silam.

Akan tetapi dolar masih berada di bawah tekanan terkait perkiraan bahwa pertumbuhan  ekonomi AS kuartal pertama melambat tajam.

Para investor menanti rilis data nonfarm payroll AS di hari Jumat ini dimana survei para ekonom dari Reuters memperkirakan bahwa data tersebut akan menunjukkan kenaikan sebesar  245,000 di bulan Maret kemarin setelah bulan Februari juga mencatat kenaikan sebesar 295,000.

Spot perak turun 1.2% ke level $16.68 per ounce, sementara platinum menurun 0.7% ke level $1,150.50 per ounce dan palladium naik 0.1% ke level $743 per ounce. (bgs)

Sumber : Reuters

Wednesday 1 April 2015

Negatifnya Data Ekonomi Hantam Dolar Tumbang

BESTPROFIT FUTURES MALANG (2/4) - Dolar melemah setelah secara mengejutkannya data ekonomi AS yang menunjukkan penurunan, sehingga memunculkan kembali spekulasi bahwa Federal Reserve tidak akan terburu-buru untuk menaikkan suku bunga.

Indeks Spot Dolar Bloomberg anjlok untuk pertama kalinya dalam 5 hari terakhir setelah laporan data pekerjaan dari pihak swasta dan indeks manufaktur menunjukkan penurunan dari yang diperkirakan sebelumnya. Hal tersebut terjadi menjelang laporan data nonfarm payroll dari Departemen Tenaga Kerja AS yang akan dirilis pada 3 April besok.

Indeks Dolar Spot Bloomberg anjlok 0.2% ke level 1,198.19 pukul 5 sore ini waktu New York. Bulan Maret kemarin indeks acuan tersebut mendulang gain yang sekaligus kenaikan pada bulan ke-9 yang merupakan kenaikan terlama secara beruntun sejak 2004 silam.

Dolar AS turun 0.3% ke level $1.0763 per euro setelah pada 16 Maret lalu sempat mencapai level $1.0458 yang sekaligus level tertingginya sejak Januari 2003 silam.

Sedangkan yen mendulang gain untuk pertama kalinya dalam 3 hari terakhir terhadap dolar dengan mencatatkan kenaikan 0.3% ke level 119.76. Sementara dolar terhadap euro hanya sedikit berubah di level 128.89. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Emas Melonjak Tajam Dalam Dua Bulan Terakhir Pasca Perkiraan Payroll AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (2/4) - Emas melonjak ke level tertinggi dalam dua bulan terakhir diatas level  $ 1.200 per ons pasca sebuah laporan pada sektor swasta menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan AS menambahkan pekerja lebih sedikit dari perkiraan pada bulan Maret, sehingga meningkatkan spekulasi bahwa Federal Reserve akan menunda untuk menaikkan suku bunga.
Logam mulia mengakhiri penurunan tiga sesinya. Jumlah Pekerjaan bertambah 189.000, kenaikan terkecil sejak Januari 2014 dan di bawah perkiraan rata-rata menyerukan kenaikan 225.000 dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom, menurut data dari ADP Research Institute di Roseland, New Jersey, menunjukkan pada hari Rabu.
Emas turun selama tiga kuartal secara beruntun ditengah sentimen pertumbuhan ekonomi AS yang lebih cepat akan memacu The Fed untuk menaikkan suku biaya pinjaman. Suku bunga yang lebih tinggi memangkas daya tarik logam mulia. Sementara data dari departemen tenaga kerja pada Jumat diproyeksikan akan menunjukkan bahwa para pengusaha akan menambahkan hampir seperempat juta pekerja dalam angka payroll di bulan Maret.
Emas berjangka untuk pengiriman Juni naik 2,1% untuk menetap di level $ 1,208.20 per ons pada pukul 1:43 di New York Comex, kenaikan tertajamr untuk kontrak teraktif sejak 15 Januari lalu.(yds)
Sumber: Bloomberg

Indeks Topix dibuka Menguat dari Level Terendah dalam Tiga Pekan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (2/4) - Saham Jepang menguat mengirim indeks Topix naik dari level terendahnya dalam tiga pekan terakhir, seiring saham Asuransi memimpin kenaikan.
Indeks Topix naik sebesar 0,6 persen ke level 1,537.47 pukul 09:01 pagi di Tokyo, naik untuk pertama kalinya dalam tiga hari terakhir. Indeks Nikkei 225 Stock Average menguat sebesar 0,5 persen ke level 19,125.72. Sementara itu, yen menguat sebesar 0,2 persen ke level 119,54 per dolar.
Kontrak E-mini berjangka indeks Standard & Poor 500 turun sebesar 0.1 persen pasca indeks acuan melemah sebesar 0,4 persen pada penutupan perdagangan kemarin terkait lemahnya perkiraan data perkerjaan dan manufaktur .
Kekhawatiran pertumbuhan Ekonomi telah membebani kinerja saham-saham Jepang pekan ini, indeks Topix turun sebesar 0,9 persen rabu kemarin pasca survey Tankan Bank of Japan (BOJ) survai menunjukkan produsen besar melihat pelemahan aktifitas bisnis pada kuartal ini dan sebagian sebagian perusahaan besar berencana untuk mengurangi investasi pada tahun depan. (izr)
Sumber: Bloomberg

Saham Asia Menguat untuk Pertama Kali dalam Enam hari Jelang Data Pekerjaan AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (2/4) - Saham Asia naik untuk pertama kalinya dalam enam hari terakhir, ditopang penguatan saham industri, seiring investor menunggu rilis laporan pekerjaan bulanan AS untuk petunjuk tentang kebijakan moneter The Fed dan sebelum banyak pasar di seluruh dunia ditutup untuk liburan.
Indeks MSCI Asia Pacific naik sebesar 0,4 persen ke level 146,53 pukul 09:02 pagi di Tokyo. Indeks mengalami koreksi selama lima hari terakhir, dipimpin oleh penurunan di antara perusahaan kesehatan dan material, pasca tingkat valuasi pada indeks regional naik ke level tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Sebuah laporan pemerintah AS yang akan dirilis pada hari Jumat mendatang diperkirakan menunjukkan perekrutan naik 245.000 pada bulan Maret. The Fed mengatakan kenaikan suku bunga pertama sejak 2006 akan tergantung pada data yang menunjukkan kekuatan ekonomi dan kembalinya target inflasi.
Indeks Topix Jepang dibuka menguat 0,6 persen. Indeks Kospi Korea Selatan naik sebesar 0,4 persen. Indeks S&P/ASX 200 Australia meningkat sebesar 0,4 persen, sementara Indeks NZX 50 Selandia Baru tergelincir 0,4 persen. (izr)
Sumber: Bloomberg

Saham AS Ditutup Turun, Sementara Obligasi Meningkat; Minyak Menguat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (2/4) - Saham AS ditutup turun diikuti dolar, sementara obligasi naik seiring menurunannya perkiraan data dari yang diperkirakan pada perekrutan dan manufaktur yang meningkatkan kekhawatiran atas melambatnya pertumbuhan ekonomi. Minyak naik pasca produksi minyak mentah Amerika turun.

Indeks Standard & Poor 500 turun 0,4% pada 04:00 sore di New York, pasca membukukan kenaikan kuartalan kesembilan secara beruntun. Imbal hasil obligasi dengan tenor 10-tahun turun enam basis poin menjadi 1,87%.

Indeks Spot Dollar Bloomberg melemah 0,2% pasca membukukan gain selama empat hari. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) reli 5,2% untuk gain terbesar dalam dua bulan terakhir.(yds)

Sumber: Bloomberg