Sunday 12 April 2015

BI Rate Jadi Sentimen Penggerak IHSG Pekan Ini

BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/4) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ini diprediksi variatif. Rilis suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) menjadi motor penggerak indeks saham.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities Satrio Utomo mengatakan, jika BI menurunkan suku bunga acuannya/BI Rate maka pasar sumringah atas keputusan tersebut.

"Masih awalnya bervariasi, ujung-ujungnya akan ke BI rate, soalnya ada harapan turun, itu bisa tembus  level 5.600," kata dia kepada Liputan6.com di Jakarta, Senin (13/4/2015).

Keputusan BI menurunkan suku bunga acuan akan mendongkrak ekspektasi pelaku pasar. Dia bilang, pasar akan melihat BI tengah fokus terhadap pertumbuhan ekonomi RI.

"Pasar beranggapan bawah memang sebenarnya ketika BI rate kembali turun, orang kemudian melihat BI lebih codong ke pertumbuhan ekonomi," kata dia.

Satrio menuturkan, sentien regional belum ada sentimen yang kuat mendorong gerak IHSG. "Pada pekan ini support berada di 5.475-5.350 dan resistancenya 5.525-5.610," kata dia.

Analis PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee berpendapat kondisi IHSG belum terlalu baik untuk pekan ini. Pelaku pasar masih mencermati kebijakan The Fed untuk menaikkan suku bunga acuan.

"Asing mulai net sell lagi seiring hasil FOMC Maret yang memberikan indikasi kenaikan bunga di Juni-September," kata Hans.

Tak hanya itu, sentimen dari Yunani juga akan memberikan dampak pada kinerja IHSG minggu ini. " Faktor Yunani berkurang. Setelah berhasil bayar utang 9 April, tetapi masih akan ada utang jatuh tempo," ujar Hans.

Hans memperkirakan, IHSG bergerak pada level support 5.470-5.400. Kemudian resistance pada level 5.523-5.550.

Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan IHSG diperkirakan bergerak di rentang support 5.450-5.480 dan resistance pada level 5.517-5.536. Senada dengan Satrio, Reza menilai,  indeks saham akan bergerak variatif.  Meskipun ada peluang naik, namun akan tertahan oleh aksi jual.

"Meski terdapat kenaikan, tampaknya mulai cenderung tertahan seiring masih adanya aksi jual. Kami berharap akan adanya potensi kenaikan lanjutan dan masih ada ruang kenaikan secara indikator teknikal," kata Reza dalam ulasannya.


Sumber : Liputan6