Wednesday 20 May 2015

Dolar Menguat Pasca Risalah Pertemuan The Fed

BESTPROFIT FUTURES MALANG (21/5) - Dolar menguat seiring rilis risalah dari pertemuan Federal Reserve pada bulan April yang menyarankan bank sentral untuk tidak terburu-buru menaikkan suku bunga.
Mata uang AS berfluktuasi setelah pembuat kebijakan mengatakan bahwa pada bulan lalu tidak mengharapkan untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan berikutnya bulan Juni bahkan ketika menyimpulkan bahwa melambatnya laju pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama tidak mungkin untuk bertahan, menurut risalah pertemuan The Fed.
Dolar diperdagangkan pada level 121,39 ¥ pada pukul 02:07 siang waktu New York. Sedangkan mata uang AS berada di level $ 1,1088 per euro. (knc)
Sumber : Bloomberg

Topix Jepang Melanjutkan Level Tertingginya di 2007, Yen Melemah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (21/5) - Saham Jepang naik, dengan indeks Topix melonjak dari level tetinggi 7 1/2-tahun, setelah yen melemah karena investor mengkaji risalah dari pertemuan terakhir Federal Reserve.
Topix naik 0,3% menjadi 1,647.83 pada 09:06 pagi di Tokyo, setelah kemarin ditutup pada level tertinggi sejak Oktober 2007. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,2% menjadi 20,242.96. Yen diperdagangkan pada level  121,20 per dolar setelah menyentuh level terendah sejak 17 Maret, Rabu. Risalah pertemuan terakhir Federal Reserve memperkuat bahwa suku bunga kemungkinan akan meningkat pada semester kedua tahun ini, dengan para pejabat tidak menginginkan untuk menaikkan suku bunga pinjaman pada bulan Juni mendatang.
E-mini berjangka pada indeks Standard & Poor 500 turun 0,2% setelah Indeks saham AS tergelincir 0,1% pada hari Rabu di New York, terseret lebih rendah oleh aksi jual pada saham penerbangan.(yds)
Sumber: Bloomberg

Saham Asia Menguat Pasca Risalah The Fed Jelang PMI China

BESTPROFIT FUTURES MALANG (21/5) - Saham Asia menguat untuk pertama kalinya dalam tiga hari terakhir karena investor mengkaji risalah dari pertemuan terakhir Federal Reserve dan menunggu data manufaktur China.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,1% menjadi 153,02 pada 09:02 pagi di Tokyo. Risalah The Fed memperkuat kajian bahwa suku bunga mungkin akan naik pada semester kedua di tahun ini. Aktivitas manufaktur China mungkin menunjukkan peningkatan bulan ini, perkiraan awal dari HSBC Holdings Plc dan Markit Economics karena hari ini diperkirakan akan menunjukkan, menurut ekonom yang disurvei oleh Bloomberg.
Indeks Topix Jepang naik 0,3%. Indeks Kospi Korea Selatan sedikit berubah. Indeks Australia S & P / ASX 200 naik 0,2%, sementara Indeks NZX 50 Selandia Baru turun 0,2%. Pasar saham di China dan Hong Kong belum dibuka.
China CSI 300 Indeks perusahaan teknologi melonjak 1,5% ke rekornya pada laporan Xinhua News Agency bahwa pemerintah akan meningkatkan insentif bagi sektor industri termasuk teknologi informasi dan robotika.
Kontrak berjangka E-mini pada indeks Standard & Poor 500 turun 0,2%. Indeks saham AS turun 0,1% pada hari Rabu di tengah aksi jual pada saham penerbangan.(yds)
Sumber: Bloomberg

Bursa Saham AS Stagnan Di tengah Aksi Jual Saham Penerbangan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (21/5) - Bursa saham AS ditutup sedikit berubah, dengan indeks Standard & Poor 500 tergelincir untuk hari kedua, setelah aksi jual dalam saham penerbangan mengimbangi hasil risalah dari pertemuan Federal Reserve yang menunjukkan para pejabat The Fed tidak akan terburu-buru untuk menaikkan suku bunga.
Indeks S&P 500 turun 0,1% ke level 2,125.80 pada pukul 4 sore di New York, setelah sempat naik di atas semua waktu tertinggi.
Pejabat The Fed bulan lalu tidak berharap untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan mereka bulan Juni bahkan saat mereka menyimpulkan bahwa perlambatan ekonomi kuartal pertama tidak mungkin bertahan, menurut risalah pertemuan. Beberapa anggota mengatakan bahwa mereka mengantisipasi perekonomian akan siap untuk naik pada bulan Juni mendatang.(frk)
Sumber: Bloomberg

Tuesday 19 May 2015

Rilis Data Perumahan Bikin Wall Street Tergelincir

BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/5) - Wall Street hanya sedikit berubah pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta) dengan indeks Standard & Poor 500 tergelincir dari rekor tertinggi setelah data perumahan Amerika Serikat (AS) menunjukkan adanya lonjakan ke level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir. Data tersebut mendukung spekulasi akan kenaikan suku bunga acuan yang akan direncanakan oleh Bank Sentral AS (The Fed).

Mengutip Bloomberg, Rabu (20/5/2015), Indeks Standard & Poor 500 turun 0,1 persen menjadi 2.127,87 pada pukul 04.00 PM waktu New York, AS. Level tersebut hanya sedikit berubah dari posisi tertinggi yang pernah dicetak pada tiga sesi perdagangan sebelumnya. Indeks Dow Jones Industrial Averange naik 0,1 persen menuju rekor tertinggi sedangkan Indeks Nasdaq COmposite melemah 0,2 persen.

"Saat ada berita atau sentimen yang kuat, muncul kekhawatiran akan adanya kenaikan suku bunga," jelas Kepala Investasi McQueen, Ball & Associates di Bethlehem, Pennsylvania, AS. Ia melanjutkan, pelaku pasar kembali menebak-nebak apakah data ekonomi yang keluar bisa menjadi dasar bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga.

Sebuah laporan menunjukkan bahwa konstruksi rumah baru di Amerika naik pada April 2015 kemarin ke level tertinggi sejak November 2007. Selain itu, data mengenai peningkatan tenaga kerja juga menunjukkan bahwa pelemahan pertumbuhan ekonomi yang terjadi di awal tahun ini hanya bersifat sementara saja.

Dampak dari membaiknya beberapa data ekonomi tersebut adalah muncul kembali perdebatan kapan waktu yang tepat bagi Bank Sentral AS untuk menaikkan suku bunga. The Fed akan mengumumkan hasil pertemuan bulanan yang dilakukan pada April kemarin pada Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta).

Pada perdagangan di awal pekan ini, Wall Street mencetak rekor tertinggi karena didorong kenaikan saham-saham dari perusahaan teknologi. Salah satu saham yang mendongkrak kenaikan indeks di AS adalah saham Apple.

Saham pembuat produk iPhone tersebut naik 1,1 persen ke level US$ 130,19 setelah Carl Icahn, salah satu pemegang saham Apple terbesar mengatakan, saham Apple sebenarnya berada di bawah harga pasar. Menurutnya, saham Apple harusnya ditransaksikan di level harga US$ 240. (Gdn/Igw)


Sumber : Liputan6

Di Facebook, Anak Magang Bisa Rapat Bareng Mark Zuckerberg

BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/5) - Dalam salah satu pernyatannya, Facebook mengungkapkan, perusahaan tersebut berupaya memperlakukan siswa magang layaknya pegawai tetap. Seorang gadis yang pernah magang di Facebook bahkan mengatakan, dirinya berkesempatan duduk bersama di sebuah rapat dengan CEO Facebook Mark Zuckerberg, salah satu miliarder termuda di dunia.
"Saya hanya mengamati, tapi sangat keren melihat seperti apa aslinya Zuckerberg," kata Elizabeth Gregory menggambarkan perasaannya saat rapat bersama pendiri Facebook tersebut seperti dilansir dari Business Insider, Rabu (20/5/2015).
Meskipun Gregory tidak banyak berkontribusi saat rapat, tapi dia mengaku belajar banyak hal dari sosok Zuckerberg. Menurutnya, dengan kesuksesan besar yang telah diraih Zuckerberg, dia merupakan pria yang sangat bijaksana dan ramah.
"Dia benar-benar pria yang baik dan selalu menyapa saya saat dirinya sedang berkeliling kantor. Itu tetap dilakukan meski dia sama sekali tak tahu siapa saya," kenang Gregory.
Menceritakan pengalaman lain saat magang di Facebook, Gregory mengatakan, kantornya sangat terbuka dan kolaboratif. Tak ada kubikel yang menghalangi kerjasama dan komunikasi antar pegawai. 

Sumber : Liputan6

Emas Turun Tajam Akibat Penguatan Data Perumahan AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/5) - Emas mengalami penurunan terbesar sejak bulan April terkait spekulasi bahwa membaiknya pasar perumahan AS akan meningkatkan kasus bagi Federal Reserve AS untuk menaikkan suku bunga.
Sektor perumahan AS mulai menguat ke tujuh tahun tertinggi pada bulan lalu, menurut data pemerintah pada hari Selasa. Penguatan data perumahan memperpanjang kenaikan dalam dolar, membatasi daya tarik emas sebagai aset alternatif, setelah Bank Sentral Eropa mengatakan akan mempercepat pembelian obligasi. Emas telah membukukan penurunan bulanan ketiga beruntun karena prospek biaya pinjaman yang lebih tinggi mendorong investor untuk mendukung aset dengan prospek imbal hasil yang lebih baik, seperti saham.
Logam turun dari level tertinggi dalam tiga bulan, dengan rebound dalam perumahan mengindikasikan perekonomian mungkin cukup kuat bagi The Fed untuk memulai pengetatan tahun ini. Risalah dari pertemuan terakhir bank sentral akan dirilis Rabu besok. Kepemilikan pada ETP berbasis emas turun ke level terendah sejak pertengahan Januari, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Emas berjangka untuk pengiriman Juni turun 1,7% untuk menetap di level $ 1,206.70 per ons pada pukul 1:43 siang di Comex New York, yang merupakan penurunan terbesar untuk kontrak teraktif sejak 30 April. Pada Senin kemarin, logam mulia naik ke level $ 1.232, tertinggi sejak 17 Februari yang lalu.(frk)
Sumber: Bloomberg

Euro Tertekan Oleh Komitmen ECB Untuk Meningkatkan Pembelian Obligasi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/5) - Euro turun tajam dalam dua bulan terakhir setelah seorang pejabat Bank Sentral Eropa mengatakan para pembuat kebijakan berencana untuk meningkatkan pembelian obligasi sebelum mengantisipasi jeda pertengahan tahun.
Mata uang tunggal tersebut merosot setelah anggota Dewan Eksekutif Benoit Coeure mengatakan bahwa ECB akan meningkatkan pembelian di bawah program pelonggaran kuantitatif mulai dari 60 miliar euro ($ 67 miliar) pada bulan Mei dan Juni, menjelang drop-off dalam likuiditas pasar. Euro memperpanjang penurunan terhadap dolar setelah laporan menunjukkan konstruksi perumahan di AS mengalami lonjakan pada bulan April ke level tertinggi dalam lebih dari tujuh tahun, yang mendukung langkah Federal Reserve terhadap kenaikan suku bunga.
Euro turun 1,6% ke level $ 1,1138 pada pukul 01:03 siang di New York, terbesar sejak 19 Maret. Euro tergelincir 1% ke level 134,36 yen. Sementara dolar naik 0,5% ke level 120,64 yen.(frk)
Sumber: Bloomberg

Ekonomi Jepang Tumbuh Lebih dari Perkiraan Pada Kuartal Ke Dua

BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/5) - Ekonomi Jepang meningkat secara beruntun untuk kuartal kedua, melampaui perkiraan sebelumnya ditengah meningkatnya pengualaran dan persedian di sektor bisnis.
Gross domestic product (GDP) naik 2,4% pada laju tahunan dalam tiga bulan terakhir hingga Maret dari kuartal sebelumnya, ketika naik 1,1%, menurut Kantor Kabinet pada Rabu. Perkiraan rata-rata dari 28 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg menyerukan kenaikan sebesar 1,6%.
Investasi modal naik 0,4% dari tiga bulan sebelumnya, naik untuk pertama kalinya dalam empat kuartal, data hari ini menunjukkan. Dari kuartal sebelumnya, konsumsi swasta naik 0,4%, ini merupakan laju yang sama seperti tiga bulan terakhir di 2014.
Persediaan modal menambahkan 0,5 persentase poin untuk pertumbuhan non-tahunan pada kuartal pertama, data menunjukkan.(yds)
Sumber: Bloomberg

Monday 18 May 2015

Ekspor Arab Saudi Meningkat Tekan Harga Minyak

BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/5) - Harga minyak dunia tergelincir di awal pekan seiring dipicu kenaikan dolar Amerika Serikat (AS). Kenaikan harga minyak itu juga didorong dari kekhawatiran kelebihan pasokan minyak AS setelah Arab Saudi melaporkan ekspor minyak mentah tertinggi dalam hampir satu dekade.

Harga minyak Brent turun 54 sen menjadi US$ 66,27 per barel setelah sentuh level tertinggi US$ 67,88. Sementara itu, harga minyak acuan Amerika Serikat (AS) melemah 26 sen menjadi US$ 59,43 per barel.

Penurunan harga minyak ini mengikis keuntungan lebih dari US$ 1 per barel di tengah kekhawatiran gejolak di Timur Tengah. Selain itu, dolar AS naik lebih dari 1 persen terhadap sejumlah mata uang utama dalam tiga pekan ini.

Berdasarkan indeks komoditas telah turun 0,3 persen karena penguatan dolar AS. Ekspor minyak mentah Arab Saudi naik pada Maret ke level tertinggi juga membebani harga minyak di awal pekan ini.

"Dolar kembali menguat menegaskan keperkasaannya terhadap minyak. Meski pun ketegangan geopolitik  di Timur Tengah menunjukkan tak semua orang yakin dengan reli harga minyak yang terus menerus," kata Tariq Zahir, Analis Tyche Capital Advisors seperti dikutip dari Reuters, Selasa (19/5/2015).

Para analis pun memperkirakan, kalau kelebihan pasokan minyak terus berlanjut maka berdampak negatif terhadap harga minyak. Hal ini terjadi bila produksi minyak AS terus meningkat ditambah produksi OPEC tetap kuat.

Goldman Sachs juga menyatakan, kalau harga minyak Brent berada di level US$ 55 per barel pada 2020 dibandingkan sebelumnya di kisaran US$ 65. (Ahm/)


Sumber : Liputan6

Emas Berjangka Catatkan Penguatan Beruntun Kelima

BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/5) - Emas berjangka pada hari Senin mencatatkan penguatan berturut-turut kelima setelah investor mengukur daya tarik logam jelang rilis risalah pertemuan Federal Reserve bulan April pada hari Rabu dan pembayaran Dana Moneter Internasional Yunani bulan depan.

Emas untuk pengiriman bulan Juni naik $ 2,30 di Comex, atau 0,2%, untuk menetap di level $ 1,227.60 per ons. Emas, yang telah membukukan keuntungan dalam empat sesi perdagangan terakhir, belum pernah menetap di level tertinggi ini sejak 10 Februari, berdasarkan kontrak teraktif.

Silver untuk pengiriman bulan Juli juga naik 16,9 sen, atau 1%, ke level $ 17,732 per ons.

Yunani terlihat mendekati akhir dari tenggat waktu yang ditentukan Bank Sentral Eropa. Hal tersebut dapat memaksa resolusi negara berjalan dalam bayangan lebih lama dengan kreditur dari zona euro selama jangka waktu bailout.(frk)

Sumber: MarketWatch

Dolar Rebound Setelah Investor Memperkirakan Penguatan dalam Ekonomi AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/5) - Dolar Amerika melonjak dari level terendah empat bulan terkait spekulasi bahwa ekonomi AS akan rebound dari perlambatan di kuartal pertama.
Mata uang tersebut menguat dalam lima minggu terakhir, memangkas kerugian empat hari terhadap euro, jelang rilis data perumahan dan manufaktur AS akhir pekan ini. Meningkatkan indikator akan memperkuat dorongan bagi Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade.
Indeks Bloomberg Dollar Spot, yang melacak greenback versus 10 mitra dagang utama, naik 0,7% ke level 1,158.17 pada pukul 12:12 siang di New York. Indeks tersebut menyentuh level 1,149.06 pada hari Jumat, level terendah sejak bulan Januari, setelah laporan ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan menambah kekhawatiran pertumbuhan ekonomi AS terlalu rapuh bagi The Fed untuk meningkatkan suku bunga utamanya dalam tahun ini. Indeks tersebut telah turun selama lima minggu terakhir, penurunan terpanjang sejak Oktober 2013.
Mata uang AS naik 0,9% terhadap euro menjadi $ 1,1347 per euro, mencapai kenaikan terbesar sejak 9 April. Menguat 0,5% terhadap yen menjadi 119,83 ¥.
The Fed akan merilis risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) bulan April pada Rabu mendatang, yang dapat mencakup sebagai petunjuk tentang kapan bank sentral akan meningkatkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak tahun 2006.(frk)
Sumber: Bloomberg

Rally Saham Apple & Bank Antarkan Bursa AS Ditutup Menguat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/5) - Saham AS menguat ke level tertinggi sepanjang masa diikuti kenaikan saham Apple Inc terkait komentar dari Carl Icahn dan perbankan mengalami rally di tengah meningkatnya imbal hasil obligasi.
Indeks Standard & Poor 500 naik 0,3 % ke level 2,129.01 pada pukul 4 sore waktu New York, ditutup pada rekornya untuk sesi ketiga secara berturut-turut. Sementara itu, Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 0,1 % dekati semua waktu tertinggi, untuk pertama kalinya sejak 2 Maret lalu.
Kenaikan mingguan back-to-back menghentikan up-and-down secara beruntun dalam lima periode pada Indeks S&P 500, seiring perusahaan multinasional mengalami rally di tengah melemahnya mata uang dolar dan data ekonomi memicu spekulasi bahwa Federal Reserve tidak akan terburu-buru untuk menaikkan suku bunga. Dengan meredanya aksi jual di pasar obligasi global pada pekan lalu, ukuran volatilitas saham AS catat penurunan beruntun terpanjang dalam 3 pekan terakhir dan ditutup dekati level  terendahnya pada tahun ini. (knc)
Sumber : Bloomberg

Saham Eropa Menguat Setelah Ekuitas Yunani Mengalami Rebound

BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/5) - Penguatan dalam saham produsen automotif mendorong bursa saham Eropa lebih tinggi, setelah ekuitas Yunani menguat.
Indeks Stoxx Europe 600 naik 0,4% ke level 398,09 pada penutupan perdagangan di London, setelah turun sebanyak 0,7%. Indeks tersebut sebelumnya naik 0,6%. Indeks ASE Yunani menguat 1,6%, menghapus penurunan 2,7% setelah adanya laporan yang mengatakan bahwa Komisi Eropa mengusulkan kompromi kesepakatan. Saham Porsche Automobil Holding SE dan Volkswagen AG naik lebih dari 3% akibat pelemahan euro, mengirimkan Indeks DAX Jerman naik 1,3%.
Bursa saham Eropa mengalami rebound pada hari Senin setelah Stoxx 600 turun 0,9% pada pekan lalu setelah euro menguat, sementara obligasi turun dan data ekonomi AS meleset dari perkiraan. Indeks acuan Eropa kehilangan 4,3% dari rekor pada bulan April sampai Jumat pekan lalu, pemangkasan kenaikan tahunan sampai 16%.
Perusahaan perawatan kesehatan dalam indeks Stoxx 600 naik 1,2% pada hari Senin. Orpea menambahkan 2,9% setelah operator keperawatan rumahan mengatakan akan mengakuisisi saham Celenus Kliniken, penyedia rehabilitasi dan pusat kejiwaan. Sementara Fresenius SE menambahkan 3,3%.(frk)
Sumber: Bloomberg

BEST OF THE BEST KUALA LUMPUR










OUTBOND TRETES






















BAKSOS GRIYA ASIH