Thursday 11 June 2015

Masuk Tren Penguatan, IHSG Bakal Bangkit

BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/6) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan menguat pada perdagangan Jumat pekan ini. Pasalnya, IHSG telah memasuki tren kenaikan dalam jangka pendek.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengatakan aliran dana yang keluar mulai cukup mereda sehingga mengurangi tekanan pada IHSG.

"Pergerakan IHSG terus menerus memperlihatkan manuver yang cantik, capital outflow yang masih terjadi namun kategorinya sudah dapat dikatakan mulai minim," kata dia dalam ulasannya, Jakarta, Jumat (12/6/2015).

Dia menuturkan, hal tersebut juga didukung oleh pola-pola adanya akumulasi saham oleh para investor. Dia bilang, pada perdagangan saham hari ini IHSG bergerak pada level support 4.871 dan resistance pada level 5.051.

"Selama support terjaga kuat pada level 4.871 IHSG berpotensi melanjutkan perjalanan menguat," katanya.

Riset PT Sinarmas Sekuritas mengungkapkan IHSG bergerak variatif (mixed). Sejumlah sentimen regional mempengaruhi indeks saham.

Dari Amerika Serikat (AS) merilis initial jobless claims yang diperkirakan meningkat dari 276 ribu menjadi 278 ribu. Data retail sales diperkirakan naik ke level 0,43 persen MoM dari sebelum 0 persen MoM.

"Dari Eropa akan merilis data industrial production yang diperkirakan ke level 0,2 persen MoM dibandingkan sebelumnya 0,3 persen MoM," paparnya.

Pada perdagangan kali ini Sinarmas memperkirakan IHSG bergerak pada level support 4.900 dan i4.968.

Wall Street Menguat Setelah Data Penjualan Ritel AS Membaik

BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/6) - Bursa di Amerika Serikat (AS) menguat setelah data penjualan ritel dan data tenaga kerja di negara tersebut membaik. Para pelaku pasar mulai yakin bahwa pertumbuhan ekonomi AS sudah mulai pulih.

Sentimen lain yang memberikan tenaga bagi bursa yang mendapat sebutan Wall Street tersebut adalah kemajuan proses negosiasi utang Yunani.

Mengutip Bloomberg, Jumat (12/6/2015), Indeks Standard & Poor 500 menguat 0,2 persen menjadi 2.109,23 pada pukul 4 sore waktu New York, AS. Pada perdagangan sehari sebelumnya, indeks acuan di wall Street tersebut juga mengalami penguatan 0,5 persen. Dow Jones Industrial Averange juga menguat 35,97 poin atau 0,22 persen ke level 18.039,37.

"Sebelumnya ada tarik-menarik antara dua sentimen. Pertama membaiknya data ekonomi di AS dan kedua mengenai penyelesaian utang Yunani," jelas Analis Commonwealth Financial Network, Massachusetts, AS, Brad McMillan.

Ia melanjutkan, memasuki kuartal II 2015 ini, perekonomian Amerika mulai menunjukkan sinyal-sinyal membaik. Data penjualan eceran pada Mei 2015 menunjukkan level positif setelah sebelumnya data mengenai tunjangan pengangguran juga menunjukkan level di bawah 300 ribu.

Namun memang, sentimen yang cukup positif tersebut masih dibayang-bayangi dengan sentimen mengenai penyelesaian utang Yunani. Beberapa hari sebelumnya atau pada minggu kemarin utang Yunani menjadi beban di bursa Amerika karena tidak ada penyelesaian.

Namun dalam beberapa hari terakhir terlihat bahwa pemerintah Yunani melunak dengan menerima beberapa syarat bantuan dana dari Eropa.

Perdana Menteri Yunani berjanji kepada Jerman dan Perancis bahwa dirinya akan meningkatkan upaya untuk menemukan paket reformasi dan perbaikan anggaran sebelum jatuh tempo perjanjian dana talangan di akhir bulan ini.

Analis Oppenheimer Funds Inc, New York, AS, Krishna Memani menjelaskan, selama ini jika keluar data ekonomi yang cukup di Amerika tidak pernah disusul dengan data lain yang membaik pula. Namun biasanya data lain yang keluar akan berkebalikan dengan data yang keluar sebelumnya sehingga sinyal perbaikan ekonomi terpatahkan.

Pada beberapa bulan terakhir terutama di tengah tahun ini data-data yang keluar saling mendukung sehingga mendorong sentimen positif bahwa benar-benar ada perbaikan ekonomi di AS." Pasar terus mendapat khabar baik," tuturnya.

Emas Hentikan Reli Tiga Harinya Terkait Penguatan Dolar Pasca Rilis Data AS


BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/6) - Harga emas jatuh pada hari Kamis, ini menghentikan gain tiga harinya, karena pasar saham global dan dolar menguat setelah data ekonomi AS yang kuat, sehingga menekan harapan bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga pada tahun 2015.

Penjualan ritel AS meningkat 1,2% pada Mei, melampaui pertumbuhan 1,1% yang diperkirakan oleh para ekonom.

Secara terpisah, harga impor AS naik pada Mei setelah 10 bulan menurun, sementara klaim pengangguran mingguan naik sedikit lebih dari yang diharapkan tapi tetap di wilayah konsisten dengan penguatan pasar tenaga kerja.

Spot emas turun 0,4% pada $ 1,181.30 per ons pada 2:27 siang waktu New York, sementara berjangka emas AS untuk pengiriman Agustus menetap $ 6,20 per ons pada level $ 1,186.60.

Logam mencapai level tertinggi satu pekan dari level $ 1,192.10 pada hari Rabu, setelah sebagian besar berada di kisaran $ 50 sekitar $ 1.200 sejak pertengahan Maret lalu.

ETF emas terbesar di dunia, SPDR Gold Trust, mengatakan kepemilikan sahamnya jatuh 0,2% menjadi 704,23 ton pada hari Rabu, level terendah sejak September 2008.

Perak naik 0,2% pada $ 16 per ons, sementara platinum turun 0,7% menjadi $ 1,102.25 per ons dan paladium naik 0,1% pada $ 742,75 per ons.

Palladium sebelumnya menyentuh level terendah sejak 1 April di $ 736,00 per ons.

Sumber: Reuters

Saham Jepang Menguat terkait Data Ekonomi AS


BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/6) - Saham Jepang naik, kupas penurunan mingguan kedua pada indeks Topix, seiring yen melemah terhadap dolar dan data penjualan ritel AS dan pekerjaan memperkuat keyakinan dalam kekuatan ekonomi terbesar di dunia.

Indeks Topix naik sebesar 0,2 persen ke level 1,652.89 pukul 09:01 di Tokyo, menuju penurunan mingguan sebesar 0,9 persen. Indeks Nikkei 225 Stock Average menguat sebesar 0,2 persen ke level 20,423.43. Yen ditransaksikan pada level 123,58 per dolar pasca melemah sebesar 0,6 persen pada hari Kamis. Perdagangan Jepang mungkin stabil pada hari Jumat ini seiring opsi indeks ekuitas dan kontrak berjangka berakhir.

Indeks Standard & Poor 500 naik sebesar 0,2 persen di New York pada hari Kamis kemarin pasca rilis data yang menunjukkan penjualan di pengecer naik di bulan Mei dan aplikasi untuk tunjangan pengangguran tetap di bawah 300.000 selama 14 pekan terakhir berturut-turut, menunjukan pasar tenaga kerja kian menguat. Kontrak E-mini berjangka pada Indeks S & P 500 tergelincir 0,1 persen.

Yen Jepang melemah, meskipun masih di sekitar tingkat yang sesuai untuk mencerminkan fundamental Jepang, kata Naoyuki Shinohara, seorang mantan pejabat mata uang tertinggi di kementerian keuangan.

Sumber: Bloomberg

Saham AS Ditutup Naik Diikuti Dolar Ditengah Optimisme Ekonomi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/6) - Saham AS ditutup naik untuk hari ketiga dan dolar menguat karena data menunjukkan peningkatan penjualan ritel memperkuat keyakinan dalam perekonomian. Obligasi naik dikuti utang Eropa, sementara minyak tergelincir.

Indeks Standard & Poor 500 naik 0,2 persen pada 4 pm di New York, mendorong kenaikan tiga hari menjadi 1,4%. Stoxx Europe 600 naik 0,6%, memangkas kenaikan 1,2% setelah salah seorang juru bicara IMF mengatakan tidak ada kemajuan dalam pembicaraan utang Yunani. Indeks Bloomberg Dollar Spot naik 0,2%, sedangkan imbal hasil obligasi dengan tenor 10-tahun turun sembilan basis poin dari tertinggi pada bulan Oktober. Minyak merosot dikuti emas dan tembaga.

Data menunjukkan bahwa penjualan ritel AS meningkat di Mei, sementara klaim pengangguran menunjukkan kekuatan pasar tenaga kerja yang akan membantu pertumbuhan bahan bakar karena Federal Reserve bersiap untuk menaikkan tingkat suku bunganya. IMF mengatakan negosiasi dengan Yunani gagal membuat kemajuan terkait kesepakatan utang yang akan membantu negara tersebut untuk menghindari default.(yds)

Sumber: Bloomberg

Wednesday 10 June 2015

Tanpa Listrik, Komputer Bisa Hidup Menggunakan Air

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/6) - Seorang peneliti dari Stanford University, Manu Prakash, menciptakan sebuah komputer yang bisa hidup hanya dengan menggunakan air alias tanpa listrik.
Padahal, air adalah salah satu senyawa yang dapat membuat hampir semua produk elektronik korsleting. Tak dijelaskan, bagaimana Prakash berhasil mengembangkan komputer yang dapat berjalan melalui tetesan air tersebut.
Pria berdarah India ini merancang suatu sistem dimana tetesan air terjebak dalam medan magnet. Ketika medan berputar atau berbalik, tetesan air akan bergerak ke jarak dan arah yang tepat.
Sistem tersebut memiliki konsep yang mirip dengan jam komputer, yang merupakan salah satu komponen paling penting pada semua jenis komputer di pasaran.
Jam komputer bertanggung jawab untuk hampir setiap perangkat modern. Smartphone, DVR, pesawat terbang, internet - tanpa jam, tak satupun dari mereka bisa beroperasi dengan maksimal.
Laman The Time of India melaporkan, Kamis (11/6/2015), dalam proyek ini Prakash dibantu oleh dua orang mahasiswanya. Selain sebagai peneliti, Prakash adalah asisten profesor bioteknologi di Universitas Stanford.
(isk/dhi)

Sumber : Liputan6

Apple Lebih Unggul Dibanding Google dan Microsoft, Ini Buktinya

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/6) - Di atas panggung gelaran World Wide Developer Confrence (WWDC) 2015, CEO Apple Tim Cook pamer keberhasilan yang diraih perusahaannya. Bahkan, Cook tak segan untuk mebandingkan pencapian Apple dengan dua pesaing utama mereka, yakni Google dan Microsoft.
Mengutip laman Apple Insider, Kamis (11/6/2015), Cook memaparkan bahwa adopsi sistem operasi anyar Apple selalu berhasil diadopsi dengan baik oleh para penggunanya.

Di lini smartphone, Cook mengatakan bahwa iOS 8 hingga kini telah diadopsi oleh 83% pengguna iDevice. Jauh lebih efektif dibanding adopsi Android 5.0 Lollipop yang baru mencapai 12% total pengguna perangkat Android.

Untuk lini PC, OS Yosemite besutan Apple sudah diadopsi oleh 55% pengguna Mac, sedangkan Windows 8.1 hanya 8%.
Tak cukup sampai di situ, Cook juga menyebutkan bahwa lebih dari 100 miliar aplikasi telah diunduh di App Store selama 8 tahun ini. Tiap detiknya, tercatat ada sebanyak 850 aplikasi yang diunduh dari AppStore.
Dan yang membuat Apple benar-benar merasa unggul dibanding para pesaingya adalah fitur pembayaran digital Apple Pay. Cook mengungkapkan bahwa di Juli nanti akan ada 1 juta merchant yang akan mendukung pembayaran via Apple Pay.
(dhi/isk)

Sumber : Liputan6

Permintaan Menguat Angkat Harga Minyak

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/6) - Harga minyak mentah naik ke posisi baru tertingginya di tahun ini, setelah data menunjukkan adanya penguatan permintaan minyak mentah dan bensin di Amerika Serikat (AS) di atas prediksi.

Melansir laman Dow Jones, Kamis (11/6/2015), harga minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman Juli ditutup naik US$ 1,29 (2,1 persen) menjadi US$ 61,43 per barel di New York Mercantile Exchange. Ini menjadi penutupan tertinggi sejak 9 Desember.

Sementara minyak Brent, patokan global, naik 82 sen (1,3 persen) ke posisi US$ 65,70 per barel di ICE Futures Europe.

Harga minyak kembali dari kemundurannya karena pedagang melihat data, yang menunjukkan produksi minyak AS naik pada pekan lalu menjadi 9,5 juta barel per hari. Ini merupakan rekor tertinggi dalam data mingguan.

"Namun aksi harga ini belum meyakinkan saya karena kita masih dibanjiri minyak mentah," kata Tariq Zahir, Anggota Tyche Capital Advisors.

Harga telah goyah dalam beberapa pekan terakhir, berputar sekitar US$ 60 per barel karena investor menimbang kelebihan pasokan minyak lanjutan, terhadap tanda-tanda penguatan permintaan dan harapan bahwa output dapat menyusut.

Stok minyak mentah AS turun 6,8 juta barel dalam pekan yang berakhir pada 5 juni menjadi 470,6 juta barel, menurut Administrasi Informasi Energi AS. Sebelumnya, analis yang disurvei The Wall Street Journal meramalkan penurunan mencapai 1,8 juta barel pada pekan ini.

Ini adalah penurunan stok mingguan terbesar sejak Juli tahun lalu dan penurunan keenam sejak stok mencapai tingkat tertingginya dalam lebih dari 80 tahun di bulan April.

Penurunan ini disebabkan penurunan besar dalam impor. Salah satunya akibat kebakaran hutan yang menghentikan beberapa operasional produksi di Kanada.

Analis memperkirakan pasokan minyak mentah terus menyusut di musim panas ini. Di Gulf Coast, di mana sebagian besar kilang dalam negeri AS berada, penyuling mengoperasikan 98,4 persen dari kapasitas. Ini merupakan rekor tinggi.

"Saya tidak akan terkejut jika melihat ada 20 sampai 30 juta barel minyak ditarik keluar dari penyimpanan dalam beberapa minggu mendatang," kata Donald Morton, Wakil Presiden Senior Herbert J. Sims & Co.

Beberapa perusahaan AS telah mengatakan jika harga minyak bertahan di atas $ 60 per barel, mereka dapat meningkatkan produksi.

Adapun stok bensin AS turun 2,9 juta barel. Permintaan bensin rata-rata 9,6 juta barel per hari, naik dari 8,6 juta barel per hari tahun lalu. Harga bensin berjangka ditutup naik 6.93 sen, atau 3,3 persen menjadi US$ 2,1464 per galon.(Nrm/Igw)


Sumber : Liputan6

Sentimen Regional Bikin IHSG Variatif

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/6) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak variatif pada perdagangan saham Kamis (11/6/2015) ini. Dalam risetnya, PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, sentimen regional mewarnai laju indeks saham.

"Dari China akan merilis data industrial production yang diperkirakan naik 0,2 persen ke level 6,1 persen year on year (yoy) dan akan merilis juga data retail sales China yang diperkirakan ke level 9,64 persen yoy dibandingkan sebelumnya di level 10 persen yoy," mengutip laporan Sinarmas Sekuritas tersebut.

Sinarmas memperkirakan IHSG bergerak pada level support 4.906 kemudian resistance pada level 4.967.

Sementara, Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan indeks saham akan bergerak pada kisaran support 4.900-4.920 dan resistance 4.950-4.986. Dia berharap aksi jual akan berkurang sehingga IHSG dapat melanjutkan penguatan. Pasalnya, kendati pada perdagangan saham kemarin IHSG mengalami kenaikan namun pada sesi akhir perdagangan diwarnai aksi jual.

"Laju IHSG mampu bertahan di atas target support 4.795-4.865 dan mampu melampaui target resistance 4.925-4.955 namun berakhir di antara target tersebut. Meski terjadi kenaikan namun menjelang akhir sesi kembali terjadi aksi ambil untung," tambahnya.

Sedangkan PT Bahana Sekuritas dalam ulasannya, menyebutkan IHSG akan bergerak variatif dengan kencederungan menguat. Laju IHSG diperkirakan bergerakan dalam kisaran support 4.900 dan resistance 5.000.


Sumber : Liputan6

Wall Street Naik Dipicu Kesepakatan Utang Yunani

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/06) - Wall Street berakhir menguat pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta), dipicu keyakinan investor jika pembahasan utang antara Yunani dengan kreditor mendekati kesepakatan dan adanya kenaikan pada saham perusahaan teknologi serta keuangan.

Melansir laman Wall Street Journal, indeks Dow Jones Industrial Average naik 256 poin (1,4 persen) ke posisi 18.020. Ini menjadi titik dan persentase kenaikan terbesar sejak 8 Mei.

Sementara indeks S & P 500 bertambah 26 poin (1,3 persen) menjadi 2.107 poin. Kemudian indeks Nasdaq Composite naik 67 poin (1,3 persen) ke posisi 5.081 poin.

Kenaikan pasar saham AS ini, terpicu meningkatnya saham perusahaan teknologi dan keuangan, yang terangkat ekspektasi bahwa kenaikan suku bunga akan meningkatkan keuntungan di sektor perbankan.

"Pasar melepaskan sedikit hal terpendam setelah beberapa hari dalam kondisi tenang," kata Michael Antonelli, Pedagang di Brokerage firm Robert W. Baird.

Pasar saham juga terangkat kemungkinan terjadinya kesepakatan soal utang antara Yunani dan kreditor internasional, yang berdampak ke bailout.

"Orang-orang merasa jauh lebih nyaman daripada yang mereka lakukan di hari Senin atau Selasa, karena kesepakatan ini," kata Sahak Manuelian, Managing Director Wedbush Securities.

Reli pasar pada hari ini, menandai perubahan yang menyusul kemerosotan di pasar saham sebelumnya. Investor mengatakan sejumlah kendala telah menahan pergerakan saham, seperti tanda-tanda melambatnya pertumbuhan ekonomi AS, perlambatan pertumbuhan laba perusahaan dan kegelisahan atas rencana kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve.

Namun akhir-akhir ini, terjadi perubahan yang cukup untuk memikat beberapa minat aksi beli. Pada saat yang sama, data ekonomi membaik, meyakinkan investor bahwa ekonomi AS kemungkinan dalam posisi yang lebih kuat untuk menahan biaya pinjaman yang lebih tinggi.

"Seperti sejumlah kekhawatiran muncul kemudian ada beberapa jenis resolusi," kata Jeffrey Yu, Kepala Derivatif Saham UBS AG.(Nrm/Igw)


Sumber : Liputan6

Tuesday 9 June 2015

Harga Emas Naik Menanti Keputusan The Fed

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/6) - Harga emas ditutup naik pada Selasa (Rabu pagi WIB) sebab para investor masih menanti data ekonomi AS yang akan dijadikan sinyal mengenai arah kebijakan Bank sentral AS (The Fed) soal kenaikan suku bunga.

Dilansir dari Xinhua, Rabu (10/6/2015), kontrak emas untuk pengiriman Agustus naik US$ 4 atau 0,34 persen menjadi US$ 1.177,6 per ounce.

Emas menguat karena investor berspekulasi tentang kapan The Fed akan menaikkan suku bunga acuan. Para analis menyatakan, para investor ingin  memastikan sebab hasil laporan penjualan ritel Departemen Perdagangan AS yang dirilis Kamis menunjukkan data positif dan laporan klaim pengangguran mingguan memperlihatkan data positif.

Analis awalnya meyakini suku bunga acuan AS bisa naik pada awal Juni, tapi karena data pekerjaan untuk Maret lebih buruk dari yang diperkirakan, maka sekarang menghitung bahwa suku bunga akan naik pada saat data pekerjaan membaik.

Pertemuan The Fed selanjutnya dijadwalkan pada 15 Juni, sehingga investor bisa mencari informasi tambahan tentang waktu kenaikan suku bunga.

Tak hanya itu, pelemahan indeks dolar AS juga juga ikut mengangkat emas. Indeks dolar AS tercatat melemah sebesar 0,1 persen, jatuh menjadi 95,16. Indeks adalah ukuran dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama.

Emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar turun maka emas berjangka akan naik, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih murah bagi investor.

Berbeda dengan harga emas, harga perak untuk pengiriman Juli turun 0,2 sen atau 0,01 persen menjadi US$ 15,957 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli, naik US$ 7,3 atau 0,66 persen menjadi US$ 1.108,5 per ounce. (Ndw/Gdn)


Sumber : Liputan6

Kekhawatiran Yunani Picu Permintaan Aset Heaven, Emas Menguat Hari Kedua

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/6) - Emas naik hari kedua terkait kekhawatiran bahwa Yunani akan mengalami sandungan dalam upaya untuk menghindari default sehingga mendorong daya tarik logam sebagai aset haven.

Emas berjangka untuk pengiriman Agustus naik 0,3% untuk menetap di level $ 1,177.60 per ons pada 1:44 di Comex New York.

Perak untuk pengiriman Juli turun kurang dari 0,1% menjadi $ 15,957 per ons di Comex, penurunan untuk hari kelima, secara beruntun sejak 30 Mei 2014.

Platinum berjangka untuk pengiriman Juli naik 0,7% menjadi $ 1,108.50 per ons di New York Mercantile Exchange. Palladium berjangka untuk pengiriman September turun 0,5% menjadi $ 739,90 per ons, penurunan beruntun kedelapan dan kemerosotan terpanjang sejak 4 Februari 2014.(yds)

Sumber: Boomberg

Saham Jepang Menguat untuk Pertama Kali dalam Empat Hari

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/6) - Sebagian besar saham-saham Jepang naik mengirim indeks Topix bersiap untuk mengakhiri penurunan selama tiga hari terakhir, seiring rilis laporan yang menunjukkan pesanan mesin tiba-tiba melonjak pada bulan April. Saham-saham Pertambangan dan real-estate pimpin penguatan.
Indeks Topix naik sebesar 0,1 persen ke level 1,635.88 pukul 09:01 di Tokyo, dengan dua saham naik untuk setiap yang jatuh. Indeks Nikkei 225 Stock Average menguat sebesar 0,1 persen ke level 20,123.70. Yen Jepang ditransaksikan pada level 124,41 per dolar pasca penguatan selama dua hari terakhir. Indeks Topix telah naik sebesar 16 persen tahun ini sampai Selasa, dibandingkan dengan kenaikan 2,5 persen pada MSCI World Index.
Kontrak E-mini berjangka pada indeks Standard & Poor 500 naik sebesar 0,1 persen. Indeks acuan ekuitas AS ditutup mendatar kemarin seiring rally saham perbankan di tengah meningkatnya obliasi imbal hasil, sementara saham maskapai penerbangan membebani kinerja saham transportasi dan saham perusahaan teknologi tergelincir.
Laporan yang dirilis pagi ini menunjukkan pesanan mesin Jepang naik sebesar 3,8 persen pada April dari Maret. Para ekonom telah memperkirakan penurunan sebesar 2,1 persen. Harga produsen meningkat sebesar 0,3 persen pada Mei dari bulan sebelumnya. (izr)
Sumber: Bloomberg

Gain Saham Perbankan & Loss Saham Airline Antarkan Bursa AS Ditutup Flat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/6) - Bursa Saham AS ditutup stagnan, setelah ekuitas tersebut mencapai level 2 bulan terendah, stagnannya bursa hari ini akibat saham perbankan reli ditengah naiknya imbal hasil obligasi, sementara tertekan saham airline terkait saham perusahaan transportasi dan tekhnologi yang tergelincir.

Indeks Standard & Poor 500 menguat kurang dari 0.1% ke level 2,080.02 pukul 4 sore ini waktu New York, setelah sempat berfluktuasi pada kisaran yang rendah diantara gain dan loss sebesar 0.3% selama sesi ini. Indeks acuan saham tersebut mengalami penurunan 2.3% sejak penutupan terakhirnya pada rekor yang tercatat pada tanggal 21 Mei kemarin. Sementara Indeks Nasdaq Composite melemah 0.2%.

Laporan terkait sentimen konsumen dan penjualan ritel akan dirilis pekan ini, yang keduanya diperkirakan akan menunjukkan sebuah pemulihan perekonomian. Sementara data pekerjaan yang dirilis pekan lalu menunjukkan perekrutan yang naik tajam selama 5 bulan terakhir dan kenaikan upah tertinggi selama 2 tahun terakhir, sehingga hal tersebut menimbulkan spekulasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga di tahun ini. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Gain Saham Perbankan & Energi Antarkan Bursa AS Sesi 1 Menguat 0,2%

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/6) - Bursa Saham AS sesi 1 menguat, setelah ekuitas tersebut sempat mencapai level 2 bulan terendah, penguatan hari ini akibat saham perbankan reli ditengah imbal hasil obligasi yang naik dan saham perusahaan energi catat gain seiring kenaikan minyak.

Noble Energy Corp. dan Newfield Exploration Co. menguat lebih dari 2.4%. Bank of America Corp. dan Wells Fargo & Co. naik 1.3%. Sementara Dow Jones Transportation Average menghapus penurunan awal ke dalam wilayah koreksi seiring saham perusahaan airline melanjutkan penurunan.

Indeks Standard & Poor 500 menguat 0.2% ke level 2,084.15 pukul 1:13 siang ini waktu New York, setelah sempat melemah sebesar 0.3%. Indeks tersebut mengalami penurunan 2.2% sejak penutupan pada rekornya yang tercatat pada tanggal 21 Mei kemarin. Sedangkan Dow Jones Industrial Average naik 37.05 poin atau 0.2% ke level 17,803.60. Senin kemarin Dow menghapus gain selama tahun 2015 ini. Sementara Indeks Nasdaq Composite stagnan. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Monday 8 June 2015

Yunani dan Rencana Kenaikan Suku Bunga Tekan Wall Street

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/6) - Wall Street ditutup lebih rendah pada perdagangan Senin (Selasa waktu Jakarta) dipicu kekhawatiran tentang masalah utang Yunani dan kepastian waktu kenaikan suku bunga AS.

Melansir Wall Street Journal, indeks Dow Jones Industrial Average turun 79 poin (0,46 persen) ke posisi 17.771. Indeks S & P 500 kehilangan 12 poin (0,6 persen) menjadi 2.081. Sementara indeks Nasdaq Composite Index berkurang 52 poin ( 1 persen) ke level 5.017.

Pasar saham AS banyak dipengaruhi kekhawatiran investor yang mempertimbangkan data ekonomi yang mixed menjadi pertimbangan akhir kenaikan suku bunga AS.

Laporan penyerapan pekerjaan yang kuat pada Mei, yang dirilis Jumat pekan lalu, mendukung ekspektasi jika Federal Reserve akan mulai menaikkan suku bunga jangka pendek pada akhir tahun ini. Laporan ini juga memicu aksi jual di pasar obligasi ke level tertinggi dalam delapan bulan.

Meski benchmark saham utama masih tidak jauh dari rekor tertingginya di bulan lalu, dan banyak investor tetap pada memegang portofolio mereka untuk saat ini.

Investor juga mencari tanda-tanda kemajuan dalam negosiasi antara Yunani dan kreditor internasional. Kini Yunani tengah mencoba fokus dengan pengurangan pengeluaran, pemotongan pensiun dan kenaikan pajak, ini usai kreditor menuntut langkah-langkah pasti dari pemerintah untuk mencapai bailout.

Negara Mediterania ini berisiko kehabisan uang tunai dan mengalami gagal bayar utang, sebuah faktor yang pada akhirnya bisa mendorong Yunani keluar dari serikat mata uang euro.

"Kini semua mata berada di pasar obligasi, di Yunani, dan tertuju pada setiap potensi aktivitas (merger)," kata Dan McMahon, Direktur Perdagangan Ekuitas Raymond James di New York.

Menurut Kepala Strategi Pasar Wunderlich Securities, Art Hogan,  dengan kenaikan suku bunga yang kemungkinan berlangsung pada September, dan pencarian valuasi saham yang lebih tinggi, investor akan mengambil jeda.

"Investor telah berhati-hati tentang penawaran saham dalam lingkungan di mana kenaikan suku bunga mungkin terjadi di tahun ini," kata Hogan.

Pada senin ini, tidak ada laporan ekonomi yang benar-benar mempengaruhi pasar. Namun pada kamis nanti, investor akan mendapatkan update data penjualan ritel bulan Mei, dengan ekonom mengharapkan ada kenaikan 1,3 persen.

Pada Jumat, Departemen Tenaga Kerja akan merilis indeks harga mei, yang menjadi ukuran harga bisnis AS, dan diharapkan ada kenaikan dari sebelumnya sebesar 0,4 persen.(Nrm/Igw)


Sumber : Liputan6

Harga Emas Terangkat Pelemahan Dolar

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/6) - Harga emas kembali berkilau dipicu melemahnya dolar, kekhawatiran atas ketidakpastian politik di Turki dan masalah utang Yunani didukung permintaan investor yang pulih untuk logam mulia.

Melansir laman Wall Street Journal, Selasa (9/6/2015), kontrak yang paling aktif diperdagangkan untuk pengiriman Agustus, naik US$ 5,50 atau 0,5 persen menjadi US$ 1.173,60 per troy ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange.

Harga emas sempat jatuh ke posisi US$ 1.168,10 per ounce pada Jumat pekan lalu dan menjadi posisi terendah sejak 18 Maret, setelah adanya rilis laporan penyerapan tenaga kerja pada bulan Mei.

Melemahnya dolar membantu mendorong harga emas lebih tinggi. Dolar memberikan kesempatan pada euro dan yen sehingga mengurangi beberapa tekanan pada harga emas.

Mengacu pada Wall Street Journal Dollar Index, yang melacak nilai dolar terhadap 16 mata uang internasional, mencatat mata uang ini turun 0,7 persen.

"Emas bertindak sebagai lindung nilai dolar sekarang," kata Paul Nolte, Ahli Strategi Pasar Senior Kingsview Financial di Chicago.

Harga emas cenderung bergerak terbalik terhadap dolar sebagai logam mulia yang dihargakan dalam dolar tetapi diperdagangkan di pasar internasional.

Akibatnya, pembeli yang memegang mata uang yang lebih kuat dari dolar dapat mengajukan tawaran harga yang lebih tinggi ketika dolar melemah.

Emas juga diuntungkan dari meningkatnya permintaan investasi untuk logam mulia ini di tengah ketidakpastian kondisi di dua negara. Turki menghadapi adanya pemerintahan koalisi pertama selama lebih dari satu dekade, sementara Yunani mencoba untuk menjembatani perbedaan soal utang dengan kreditor internasional.

Kini Yunani tengah mencoba fokus dengan pengurangan pengeluaran, pemotongan pensiun dan kenaikan pajak, ini usai kreditor menuntut langkah-langkah pasti dari pemerintah untuk mencapai bailout. Negara Mediterania ini berisiko kehabisan uang tunai dan mengalami gagal bayar utang, sebuah faktor yang pada akhirnya bisa mendorong Yunani keluar dari serikat mata uang euro.

"Ketidakstabilan politik menyebabkan ketidakstabilan ekonomi ... (dan) pada saat ketidakstabilan orang kehilangan kepercayaan pada mata uang dan beralih ke emas," kata George Gero, Wakil Presiden Senior RBC Capital Markets Futures Global.

Sementara logam mulia lainnya juga mengekor harga emas. Platinum untuk pengiriman Juli naik 0,8 persen menjadi US$ 1.101,20 per troy ounce. Namun paladium dan perak terus harus bergeser, di mana kontrak paladium untuk September turun 1 persen menjadi US$ 743,75 per ounce, penutupan terendah sejak 31 Maret. Harga perak untuk pengiriman Juli melemah 0,2 persen menjadi US$ 15,959 per ounce, terendah sejak 24 April.(Nrm/Igw)


Sumber : Liputan6

Emas Rebound Dari Terendah 11 Pekan Ditengah Penurunan Dolar

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/6) - Emas berjangka rebound dari terendah 11 pekan ditengah penurunan dolar sehingga mendorong daya tarik logam mulia sebagai alternatif investasi.
Dolar turun sebanyak 0,9% terhadap sekumpulan 10 mata uang rekanan pasca seorang pejabat Prancis mengatakan bahwa Presiden Barack Obama mengatakan kepada para delegasinay dalam pertemuan Group of Seven bahwa dolar yang kuat akan menimbulkan permasalahan. Obama juga mengatakan bahwa ia tidak mengungkapkan kekhawatiran terkait masalah dari kekuatan mata uang. Platinum berjangka juga naik.
Emas berjangka untuk pengiriman Agustus naik 0,5% untuk menetap di level $ 1,173.60 per ons pada 1:39 di Comex New York. Pada tanggal 5 Juni, harga menyentuh level $ 1,162.10.
Platinum berjangka untuk pengiriman Juli naik 0,8% menjadi $ 1,101.20 per ons di New York Mercantile Exchange. Selisih perdagangan adalah 25% di atas rata-rata 100 hari, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg.
Palladium berjangka untuk pengiriman September turun 1% menjadi $ 743,75 per ons di Nymex. Harga turun untuk sesi ketujuh, yang merupakan kemerosotan terpanjang sejak 4 Februari tahun lalu.
Perak untuk pengiriman Juli turun 0,2% menjadi $ 15,959 per ons di Comex. Logam tersebut turun untuk sesi keempat, ini merupakan kemerosotan terpanjang sejak 11 Maret.(yds)
Sumber: Bloomberg

Saham Jepang Kembali Melemah untuk Hari Ketiga

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/6) - Saham Jepang jatuh untuk hari ketiga pasca yen menguat tajam dalam lebih dari dua bulan terakhir dan seiring negosiasi Yunani terus dilakukan dalam upaya untuk mempererat keanggotaan zona euro.
Indeks Topix turun sebesar 0,7 persen ke level 1,649.86 pukul 09:01 pagi di Tokyo, 32 saham dari 33 saham sub industri mengalami koreksi. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun sebesar 0,8 persen ke level 20,298.84. Yen ditransaksikan pada level 124,60 per dolar pasca menguat sebesar 0,9 persen pada hari Senin. Jepang akan melaporkan pesanan alat mesin dan data tingkat kepercayaan konsumen hari ini, bersamaan dengan pemberian arahan oleh Perdana Menteri Shinzo Abe untuk pertemuan nation summit G7 di Jerman.
Kontrak E-mini berjangka pada indeks Standard & Poor 500 naik 0,1 persen. indeks acuan kemarin ditutup melemah 0,7 persen ke level terendahnya dalam dua bulan terakhir karena investor tengah mempertimbangkan waktu kenaikan suku bunga AS dan prospek lanjutan pembicaraan utang Yunani.
Kreditor semakin jengkel dengan taktik negosiasi Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras ini. Presiden AS Barack Obama menyuarakan keprihatinan tentang kebuntuan atas bantuan keuangan Yunani pada pertemuan puncak pemimpin negara G-7. Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker mengatakan Yunani tidak melakukan cukup upaya untuk memastikan tetap berada pada zona euro. (izr)
Sumber: Bloomberg

Anjloknya Ekuitas Eropa Bayangi Bursa Saham AS Ditutup Melemah 0,6%

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/6) - Bursa Saham AS turun ke level 2 bulan terendah seiring pelemahan saham-saham perusahaan teknologi, sementara obligasi Treasury naik dan dolar anjlok. Sedangkan ekuitas Eropa dan obligasi Zona Eropa tergelincir ditengah para pemimpin G-7 (Group of Seven) mendorong resolusi terhadap krisis hutang Yunani.

Indeks Standard & Poor 500 melemah 0.6% pukul 4 sore ini waktu New York, ke level terendahnya sejak tanggal 7 April kemarin. Indeks Nasdaq 100 tergelincir 1%, sementara Dow Jones Industrial Average menghapus gain sepanjang tahun 2015 ini. Sementara itu Indeks Stoxx Europe 600 melemah 0.9%, mencatat penurunan terpanjang sepanjang tahun ini sejelan dengan Indeks DAX Jerman memasuki koreksi. Obligasi Treasury rebound dari penurunan mingguan tertajamnya sejak Februari tahun ini.

Para investor mengkaji waktu kenaikan suku bunga Federal Reserve setelah Jumat kemarin obligasi tumbang dan dolar reli menyusul rilis data yang menunjukkan bahwa perekrutan tenaga kerja mengalami kenaikan. Sementara euro naik untuk pertama kalinya dalam 3 hari terakhir setelah adanya aksi jual obligasi Eropa, menaikkan imbal hasil dan menaikkan daya tarik mata uang. Sedangkan G-7 pada hari ini menyerukan aksi terkait Yunani ditengah pembicaraan diantara Yunani dan para kreditor. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Sunday 7 June 2015

Meski Kaya Raya, Bos Facebook Pilih Hidup Sederhana

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/6) - Siapa pendiri jejaring sosial terpopuler di dunia, Facebook? Pastinya banyak dari Anda yang sudah mengetahui jawabannya. Ya, Mark Zuckerberg adalah orangnya.

Miliarder muda pendiri Facebook, Mark Zuckerberg merupakan pengusaha yang sangat populer. Di usianya yang belum mencapai 30 tahun, Zuckerberg dilaporkan memiliki pendapatan kotor sebesar US$ 10,5 miliar sepanjang 2013. Saat ini ia diperkirakan memiliki kekayaan bersih senilai US$ 12,4 miliar.

Bahkan, pada 2011 lalu, kekayaan Zuckerberg diklaim telah melampaui Larry Page dan Sergey Brin (dua pendiri Google), dengan pundi-pundi harta mencapai US$ 17 miliar.

Namun di balik seluruh kekayaan dan kesuksesannya itu, Zuckerberg dikenal sebagai konglomerat yang gemar menjalani hidup sederhana.

Dalam berkegiatan sehari-hari di kantor, Zuckerberg selalu memakai kaos abu-abu yang sama. Bukan berarti ia hanya memiliki satu kaos, tetapi ia memiliki banyak kaos dengan warna yang sama. Ia bahkan sempat dicap sebagai pria dengan fashion terburuk oleh sejumlah majalah lifestyle di Amerika Serikat.

Tak seperti konglomerat muda lainnya, ia pun lebih memilih mengendarai mobil seharga US$ 30 ribu atau Rp 360 juta. Masih banyak hal-hal mengejutkan lainnya yang belum diketahui banyak orang seputar kehidupan Zuckerberg.

Ia adalah seorang vegetarian. Namun anehnya ia diketahui sebagai fans berat model bisnis restoran cepat saji merakyat macam McDonald dan In-N-Out Burger.

Selain menyandang posisi sebagai bos besar Facebook, Zuckerberg lebih memilih untuk duduk di meja kerja yang sama dengan para karyawannya dibanding duduk di ruangan khusus dengan kursi dan meja kerja yang mewah.(dhi/isk)


Sumber : Liputan6

Aksi Jual Mereda, IHSG Berpeluang Menguat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/6) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan menguat pada perdagangan saham Senin (8/6/2015). Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya mengatakan, posisi indeks saham saat ini telah memasuki tren kenaikan dalam jangka pendek.

"Potensi IHSG hari ini akan melanjutkan penguatan, dalam jangka pendek berpotensi kembali ke jalur up trend," kata dia.

William menuturkan, tekanan aksi jual mulai berkurang sehingga berpeluang untuk melanjutkan kenaikan. Dia memprediksi IHSG bergerak pada level support 5.051 dan resistance pada level 5.228.

"IHSG memperlihatkan manuver cantik di akhir perdagangan pekan lalu. Tekanan mulai terlihat sangat terbatas, proses menguji support selayaknya telah berakhir sambil menunggu waktu untuk melakukan reli kembali,"ujarnya.

Berbeda, Analis PT MNC Securities Reza Nugraha mengatakan, IHSG berpeluang melemah pada hari ini. Lantaran, dari dalam negeri masih minim sentimen. Selain itu, dari regional masalah penyelesaian utang Yunani akan menjadi sentimen negatif bagi bursa Eropa yang kemudian berdampak pada bursa dalam negeri.

Reza memprediksi IHSG bergerak pada kisaran support 5.070 dan resistance pada level 5.125. "Bursa regional yang Yunani masalah utang, ketika mendekati momen tidak menyelesaikan pembayaran," ujarnya kepada Liputan6.com.


Sumber : Liputan6

Minim Sentimen, IHSG Diprediksi Melemah Pekan Ini

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/6) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak melemah pada perdagangan saham dalam sepekan (8-12 Juni 2015). Pelemahan tersebut terjadi karena belum ada sentimen positif yang mampu mendorong pergerakan indeks saham.

Analis PT MNC Securities, Reza Nugraha mengatakan, tekanan aksi jual membuat IHSG cenderung melemah. "Kami lihat seharusnya masih berpeluang mengalami penurunan, tekanan jual masih ada," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (8/6/2015).

Selain itu, sentimen negatif dari regional masih akan menekan IHSG. Dia menuturkan, jika Yunani tidak segera menyelesaikan masalah utangnya maka akan menjadi sentimen yang bisa menekan bursa Eropa yang kemudian imbasnya ke bursa domestik. "Sentimen bursa regional adalah utang Yunani, ketika mendekati waktunya tapi tidak menyelesaikan pembayaran," tambahnya.

Selain itu, laju inflasi yang tinggi pada Mei 2015 juga menjadi kekhawatiran tersendiri bagi pelaku pasar. Dengan tingginya laju inflasi, pemodal khawatir Bank Indonesia (BI) akan mengambil langkah untuk menaikan suku bunga acuan demi meredam laju inflasi.

Namun, dengan semakin dekatnya bulan Ramadan menjadi keistimewaan sendiri pada saham-saham pada sektor konsumsi. Sektor konsumsi diperkirakan akan menguat seiring dengan tingkat konsumsi masyarakat saat Ramadan. " Sektor yang menarik adalah sektor konsumsi, tapi di sektor lain terjadi penurunan, daya beli turun seperti konstruksi sepi," ujarnya.

Pada perdagangan saham pekan ini, Reza memprediksi IHSG bergerak pada level support 5. 020 dan resistance pada level 5.150.

Kebalikannya, Analis PT Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe mengatakan bahwa IHSG akan bergerak mendatar namun berpeluang menguat pada pekan ini. IHSG menguat setelah memanfaatkan pelemahan pada pekan lalu. Dia memperkirakan pada pekan ini IHSG akan bergerak pada level support 5.015-5.075. Sementara resistance pada level 5.220-5.250.

Kepala Riset NH Korindo Securities, Reza Priyambada berharap pada pekan ini IHSG berbalik arah. Apalagi, pada kemarin terlihat adanya aksi beli meskipun tipis. Dia memperkirakan IHSG berada pada rentan support 5.050-5.085 dan resistance pada level 5.175-5.225.

"Di akhir pekan kemarin dengan mulai adanya aksi beli meski tipis diharapkan dapat menjadi momentum pembalikan arah. Dengan asumsi aksi beli masih berlanjut dan ditopang oleh sentimen dari makro dan data-data ekonomi yang diharapkan dapat positif tentunya dapat mendukung penguatan IHSG," tandasnya.

Reza Nugraha merekomendasikan beli ketika melemah (buy on weakness/BOW) pada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). (Amd/Gdn)


Sumber : Liputan6

Harga Emas Makin Murah Pekan Ini

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/6) - Penguatan data-data ekonomi Amerika Serikat (AS) dan lemahnya permintaan dari China diprediksi dapat menarik turun harga emas pekan ini. Meski begitu, turunnya harga emas dapat menarik para pembeli dari Asia dan itu dapat mendorong naik harga emas di akhir pekan nanti.

Sebagai tambahan, sinyal apapun yang menandakan keluarnya Yunani dari zona euro juga dapat menekan harga emas.

Melansir laman International Business Times, Senin (8/6/2015), sebanyak 9 dari 13 partisipan Kitco News Survey memprediksi harga emas akan turun pekan ini. Sementara delapan lain menilai positif pergerakan emas pekan ini dan dua lainnya meramal harga logam mulia itu akan bergerak stagnan.

Para responden yang terlibat dalam survei tersebut adalah broker, pedagang, analis dan bankir investasi.

Selain memantau perkembangan di Yunani, para pengamat pasar juga akan mengawasi pergerakan dolar AS dan dampaknya pada nilai jual emas. Nilai tukar dolar menguat ke level tertinggi dalam 13 tahun terakhir terhadap yen pada pekan lalu dan menguat tipis terhadap euro.

Harga emas juga dapat berkonsolidasi menjelang pertrmuan para pejabat The Fed pada 16-17 Juni. The Fed diprediksi meningkatkan suku bunganya pada September dan merupakan kabar buruk bagi emas.

"Harga emas yang tak mampu naik merespons pelemahan dolar sepanjang pekan lalu merupakan fakta yang mengecewakan dan mendorong tren harga turun sejak naik hingga di atas US$ 1.220 per ounce pada pertengahan Mei," terang pedagang sekaligus pengamat emas Ken Morrison.

Sementara itu,  Ira Epstein, Managing Director Linn & Associates mengatakan, jika Yunani kembali ke pelukan zona euro maka itu akan berdampak positif pada harga emas. Sebaliknya jika tidak ada kepastian dari Yunani, maka pasar emas akan melemah pekan ini.

"Harga emas telah menunjukkan penurunan hingga di bawah level US$ 1.170 per ounce. Dan pekan ini pelemahan lebih lanjut akan terjadi," kata Senior Market Strategist di CMC Markets Colin Cieszynski.

President of Merk Investments Axel Merk mengatakan, dalam jangka pendek para konsumen akan berdatangan ke pasar karena harga murah. (Sis/Ndw)


Sumber : Liputan6

Emas Kembali Meredup Mendekati Level Terendahnya Pasca Data Payroll


BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/6) - Emas kembali meredum ditransaksikan mendekati level terendahnya dalam 11-pekan terakhir pasca rilis data payrolls AS yang lebih baik dari estimasi mendukung keinginan the Fed untuk segera meningkatkan biaya pinjaman AS, penguatan dolar dan meredupnya daya pikat bullion ini. Platinum mendekat level terendah dalam enam tahun terakhir.
Bullion untuk pengiriman segera turun sebanyak 0,2 persen menjadi $1,169.29 per ons, dan ditransaksikan di level $1,170.39 pukul 7:42 di Singapura, menurut harga generik Bloomberg. Emas turun pada hari Jumat pekan lallu ke level $1,162.88, level terendah sejak 19 Maret lalu dan mencatat penurunan sebesar 1,6 persen pekan lalu pasca rilis data pekerjaan Mei.
Emas turun sebesar 10 persen dari level penutupan tertingginya tahun ini pada bulan Januari lalu terkait prospek kenaikan suku bunga pertama sejak 2006. Kesempatan bagi Federal Reserve untuk memperketat kebijakan moneternya pada bulan September mendatang naik menjadi 33 persen pasca rilis data pekerjaan AS yang menunjukan kinerja terbaik dalam lima bulan terakhir, dari 27 persen sebelum angka dirilis pada hari Jumat. Kenaikan gaji menyarankan bank sentral membuat kemajuan menuju tujuannya kerja maksimal, menurut William C. Dudley, Presiden Fed Bank of New York.
Pengusaha menambahkan sebanyak 280.000 pekerja bulan lalu, mengalahkan perkiraan ekonom dalam survei Bloomberg, menurut data yang dirilis dari Departemen Tenaga Kerja. Pejabat The Fed akan melakukan pertemuan untuk membahas kebijakan pada tanggal 16-17 mendatang, dengan pertemuan berikutnya ditetapkan untuk bulan Juli dan September.
Bullion untuk pengiriman Agustus naik sebesar 0,2 persen ke level $1,170.10 di Comex di New York. Indeks Bloomberg Dollar Spot berada di level 1,192.92 pasca melonjak sebesar 0,8 persen pada hari Jumat lalu. Indeks telah meningkat 5,5 persen tahun ini pasca naik 11 persen pada tahun 2014 lalu. (izr)
Sumber: Bloomberg

Thursday 4 June 2015

Dolar Menguat Jelang Rilis Data Payrolls AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/6) - Dolar menguat, menghentikan pelemahan terburuk dalam dua hari terakhir sejak Maret lalu, seiring terhentinya aksi jual obligasi global.
Greenback menguat terhadap sebagian besar mata uang utama seiring obligasi imbal hasil acuan turun dari level tertingginya dalam delapan bulan terakhir dan obligasi Jerman naik, menghentikan aksi jual surat hutang yang menghapus semua keuntungan obligasi tahun ini. Sebuah rilis laporan pekerjaan AS pada Jumat pekan ini dapat mendukung rencana Federal Reserve untuk meningkatkan biaya pinjaman tahun ini, meningkatkan daya tarik dolar. Euro merosot pasca Yunani menangguhkan pembayaran kepada Dana Moneter Internasional pada hari Jumat.
Indeks Bloomberg Dollar Spot, yang melacak mata uang AS terhadap 10 mata uang utama, naik 0,2 persen ke level 1,182.73 pukul 02:31 di New York. Indeks turun sebesar 1,5 persen dalam dua hari terakhir hingga Rabu kemarin.
Greenback naik sebesar 0,3 persen menjadi $1,1246 per euro, pasca penurunan dua hari terburuk terhadap mata uang dalam lima tahun terakhir. Sementara itu, Dolar juga menguat 0,1 persen menjadi 124,29 yen. (izr)
Sumber: Bloomberg

Emas, Perak Turun ke Level Terendah dalam Empat Pekan Terkait Data Pekerjaan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/6) - Emas dan perak berjangka jatuh ke level terendah dalam empat pekan terakhir pasca rilis laporan yang menunjukkan sedikitnya pekerja AS yang mengajukan klaim pengangguran, memicu kekhawatiran bahwa kuatnya pasar tenaga kerja AS mendorong Federal Reserve segera menaikkan suku bunga tahun ini.
Aplikasi untuk tunjangan pengangguran turun sebanyak 8.000 menjadi 276.000 pada pekan yang berakhir 30 Mei lalu, menurut laporan dari Departemen Tenaga Kerja hari ini waktu setempat. Kepemilikan emas ETF kembali turun pada Rabu ke level terendahnya sejak 2009 lalu.
Emas hapus keuntungan untuk tahun ini seiring kemajuan data pekerjaan menambah keyakinan bahwa ekonomi cukup kuat menopang tingginya biaya pinjaman, membuka jalan bagi The Fed untuk segera meningkatkan suku bunga acuan untuk pertama kalinya sejak 2006 lalu. Meningkatnya suku bunga dapat menekan daya tarik emas, yang tidak membayar bunga, karena investor akan beralih ke aset berimbal hasil lebih tinggi termasuk obligasi baru.
Emas berjangka untuk pengiriman Agustus turun sebesar 0,8 persen untuk menetap di level $1,175.20 per ons pukul 1:44 di Comex di New York. Sebelumnya, harga emas menyentuh level $1,172.40, terendah untuk kontrak teraktif sejak 1 Mei lalu.
Perak untuk pengiriman Juli turun sebesar 2,3 persen menjadi $16,103 per ons. Harga perak menyentuh level $16,08, terendah sejak 1 Mei lalu. (izr)
Sumber: Bloomberg

Yunani Menunda Pembayaran Utang Bayangi Penurunan Saham Asia

BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/6) - Saham Asia turun untuk hari kelima, dengan indeks acuan regional menuju penurunan mingguan kedua, diikuti pelemahan pada ekuitas AS karena Yunani menunda pembayaran utang.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,3 % ke level 148,85 pada pukul 09:01 pagi waktu Tokyo, menuju penurunan sebesar 1,7 % sepanjang pekan ini di tengah aksi jual obligasi dan komoditas. Indeks Standard & Poor 500 kemarin melemah seiring produsen bahan baku mengalami penurunan dan Yunani menjadi negara pertama sejak tahun 1980-an yang menunda pembayaran utang kepada Dana Moneter Internasional. Sementara pejabat internasional telah melaporkan beberapa kemajuan pada pembicaraan dalam beberapa hari terakhir, Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan mereka jauh dari mencapai kesimpulan.
Penurunan obligasi global, menghidupkan kembali tanda-tanda tingkat inflasi di zona euro pada minggu ini, dengan imbal hasil obligasi tenor 10-tahun naik untuk pertama kalinya pada minggu ini. Obligasi Jerman tenor 10-tahun mencapai hampir 1 % sebelum turun kembali ke angka 0,84 %, sementara suku bunga dari Spanyol dan Italia mengalami penurunan.
Indeks Topix Jepang melemah 0,7 %. Indeks Australia S&P / ASX 200 merosot 0,1 %. Indeks Selandia Baru NZX 50 terdepresiasi 0,4 %, diiringi Indeks Korea Selatan Kospi. Sementara itu, Pasar perdagangan di China dan Hong Kong belum dibuka. (knc)
Sumber : Bloomberg

Saham Jepang Turun Terkait Yunani Menunda Pembayaran IMF

BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/6) - Saham Jepang turun, diikuti penurunan global, setelah Yunani menjadi negara pertama yang menunda pembayaran kepada Dana Moneter Internasional sejak tahun 1980-an seiring perjanjian dengan kreditur sudah sampai titik genting.
Indeks Topix turun 0,6 % ke level 1,663.62 pada pukul 09:01 pagi waktu Tokyo, menuju penurunan mingguan pertama dalam sebulan terakhir. Indeks Nikkei 225 Stock Average melemah 0,5 % ke level 20,396.35. Indeks MSCI World turun ke level terendahnya dalam sebulan terakhir setelah Perdana Menteri Yunani Alex Tsipras menolak tuntutan negaranya melanjutkan reformasi fiskal dalam pertukaran untuk dana bailout dan Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan "kami masih jauh dari mencapai kesimpulan."
Yunani pada Kamis kemarin mengatakan IMF akan menunda pembayaran utang sekitar $ 339 juta yang jatuh tempo pada Jumat ini, mengirimkan permintaan dana tersebut untuk total pembayaran sebesar $ 1,7 miliar karena bulan ini masuk dalam pembayaran pertama.
Yunani juga menolak usulan terbaru dari kreditor internasional, dengan Departemen Keuangan mengatakan rencana "tidak mencapai kesepakatan" dan kesepakatan memerlukan "konvergensi langsung dari lembaga untuk lebih realistis".
Kontrak E-mini pada Indeks Standard & Poor 500 merosot 0,1 % setelah ukuran yang mendasari kemarin melemah 0,9 % ke level sebulan terendah di New York. (knc)
Sumber : Bloomberg

Anjloknya Saham Komoditas & Pembahasan Hutang Yunani Bayangi Bursa AS Ditutup Melemah 0,9%

BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/6) - Bursa Saham AS ditutup melemah, dengan Indeks Standard & Poor 500 mencapai level 4 pekan terendah, pelemahan hari ini akibat merosotnya harga minyak dan logam yang membebani saham saham produsen komoditas dan Yunani meminta penagguhan terkait pembayaran hutangnya.

Freeport-McMoRan Inc., DuPont Co. dan fertilizer maker Mosaic Co. masing-masing turun 1.7%. Chesapeake Energy Corp. melemah 3.8% dengan memimpin penurunan saham perusahaan energi. Verizon Communications Inc. turun 2% setelah seorang analis menurunkan peringkatnya. L Brands Inc. menguat 1.2% seiring penjualan bulan Mei lampaui perkiraan. Wynn Resorts Ltd. menguat 7.2%.

Indeks S&P 500 melemah 0.9% ke level 2,095.84 pukul 4 sore ini waktu New York. Indeks acuan tersebut bergerak turun dibawah harga rata-rata selama 50 hari terakhir, meski masih sekitar 1.7% dari level tertingginya sepanjang sejarah. Sementara Dow Jones Industrial Average turun 170.96 poin atau 0.9% ke level 17,905.58. Sedangkan Indeks Nasdaq Composite turun 0.8%. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Wednesday 3 June 2015

Membaiknya Data Pekerjaan AS Kembali Redupkan Emas di Sesi Penutupan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (4/6) - Emas turun ke level 3 pekan terendah pada sesi penutupan hari Rabu setelah rilis data menunjukkan sektor swasta AS di Bulan Mei lalu mengalami lebih kenaikan pekerjaan dari yang diperkirakan sebelumnya dan adanya peningkatan prospek kesepakatan hutang hutang bagi Yunani.

Pegawai sektor swasta di AS mengalmai kenaikan sebesar 201,000 pekerjaan, diatas bulan April sebesar 165,000 dan perkiraan para ekonom yang menyatakan naik sebesar 200,000.

Spot emas turun 0.7% ke level $1,185.56 per ounce pukul 2:56 sore waktu New York setelah sempat turn lebih dari 1% yang sekaligus level terendah sejak tanggal 11 Mei kemarin sebesar $1,179.43. Sementara emas berjangka AS untuk pengiriman bulan Agustus ditutup turun sebesar $9.50 di level $1,184.90.

Emas turun meskipun dolar AS mencapai level terendah terhadap euro dalam 2 pekan terakhir setelah ECB (European Central Bank) mempertahankan kebijakan moneter. Bursa Saham Eropa melemah, akan tetapi Bursa Saham AS memperpanjang gain, sumber tekanan bagi harga emas, setelah Beige Book dari Federal Reserve menunjukkan aktifitas ekonomi AS mengalami peningkatan dari awal bulan April hingga akhir Mei kemarin. (bgs)
Sumber : Reuters

Euro Melonjak ke Level Tertinggi dalam Dua Pekan Pasca Komentar Draghi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (4/6) - Euro naik ke level tertingginya dalam dua pekan terakhir pasca Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi menunjuk tanda-tanda perbaikan ekonomi di kawasan eropa.
Mata uang Euro menguat terhadap sebagian besar mata uang utama pasca Draghi mengatakan laju inflasi akan mulai dipercepat akhir tahun ini. Sementara ia berkomitmen untuk melihat melalui program pelonggaran kuantitatif bank sentral, Presiden ECB mengatakan tidak ada kebutuhan untuk memperluas program pembelian obligasi tersebut. Obligasi yield tenor 10-tahun Jerman meningkat ke level tertinggi tahun ini, menambah daya tarik aset mata uang euro.
Gaffney mengatakan ia mengharapkan euro jatuh dalam jangka panjang dan melihat rally sebagai peluang penjualan.
Euro menguat 0,9 persen ke level $1,1251 pukul 14:53 di New York, menyentuh level tertinggi sejak 19 Mei lalu. Euro juga menguat sebesar 1,1 persen ke level 139,93 yen, mencapai level terkuat sejak 13 Januari lalu. Sementara Dolar naik 0,2 persen ke level 124,37 yen. (izr)
Sumber: Bloomberg

Indeks Saham Asia Naik Ditengah Optimisme Pembicaraan Utang Yunani

BESTPROFIT FUTURES MALANG (4/6) - Indeks saham Asia menguat setelah rebound pada saham AS seiring para investor berspekulasi bahwa Yunani akan mencapai kesepakatan dengan kreditur. Indeks acuan Jepang naik diiringi pelemahan mata uang yen terhadap dolar.

Indeks MSCI Asia Pacific diperdagangkan sedikit berubah pada level 150,23 pukul 09:10 pagi waktu Tokyo. Indeks Standard & Poor 500 menguat 0,2 % pada hari Rabu, terkait Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras mengadakan  pembicaraan dengan para pejabat Eropa di Brussels sampai tengah malam. Yunani akan mencapai kesepakatan pada "hari mendatang," menurut Perdana Menteri Alexis Tsipras, menambahkan tidak perlu ada kekhawatiran tentang pembayaran pertama dari 4 pembayaran Dana Moneter Internasional selanjutnya pada Jumat mendatang.

Imbal hasil obligasi Australia tenor 10-tahun dan Selandia Baru mengalami kenaikan setelah Mario Draghi mengatakan obligasi global menurun, mengirim imbal hasil obligasi Jerman tenor 10 tahun sampai 17 basis poin pada Rabu kemarin seiring Ketua Bank Sentral Eropa memperingatkan tentang volatilitas yang sedang berlangsung di pasar dan meramalkan lebih cepat inflasi. (knc)

Sumber : Bloomberg

Saham Jepang Dibuka Menguat Diiringi Pelemahan Yen

BESTPROFIT FUTURES MALANG (4/6) - Saham Jepang naik, menuju kenaikan pertama dalam 3 hari terakhir, seiring tanda-tanda Yunani yang akan mencapai kesepakatan dengan kreditur memicu penguatan mata uang euro terhadap yen, meningkatkan prospek laba pada sektor eksportir.
Indeks Topix naik 0,2 % ke level 1,672.72 pada pukul 09:01 pagi waktu Tokyo, dengan 3 saham yang naik untuk setiap 2 saham yang turun. Indeks Nikkei 225 Stock Average menguat 0,3 % ke level 20,543.31. Sementara itu, Yen diperdagangkan pada level 124,33 per dolar dan dilevel 140,02 per euro. Sedangkan Euro melonjak setelah Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengatakan tingkat inflasi pada tren perusahaan dan investor berspekulasi Yunani dan kreditur akan mencapai kesepakatan.
Perkembangan positif di kawasan euro menyebabkan "penguatan euro terhadap yen," menurut Mitsushige Akino, chief executive pada Ichiyoshi Asset Management Co di Tokyo. "Dalam jangka pendek, memberikan dampak positif bagi sektor ekspor saham."
Yen telah melemah 2,7 % terhadap euro dalam 2 hari terakhir. Penurunan dipercepat setelah Draghi mengatakan inflasi akan berada pada laju yang lebih cepat di kawasan euro dalam 19 negara.
Kontrak E-mini pada Indeks Standard & Poor 500 sedikit berubah setelah alat pengukur yang mendasari kemarin mengalami kenaikan sebesar 0,2 % di New York. (knc)
Sumber : Bloomberg

Optimisme Yunani Kirim Saham AS ditutup Menguat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (4/6) - Saham AS menguat, pasca jatuh untuk ketiga kalinya dalam empat sesi terakhir, saham perbankan dan asuransi naik diikuti dengan obligasi imbal hasil dan investor berspekulasi Yunani akan mencapai kesepakatan dengan kreditur.
Indeks Standard & Poor 500 naik sebesar 0,2 persen ke level 2,114.26 pada pukul 4 sore di New York, dan intraday naik kurang 0,5 persen dari level penutupan tertingginya yang ditetapkan bulan lalu.
Para investor berspekulasi bahwa Yunani akan mencapai kesepakatan dengan para pemimpin Eropa dan Dana Moneter Internasional sebelum tenggat waktu pembayaran berakhir bulan ini. Perdana Menteri Alexis Tsipras akan mendengar rincian proposal akhir dari kreditur ketika ia bertemu Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker di Brussels, Rabu.
Investor juga tengah memperhatikan data ekonomi untuk petunjuk pada saat Federal Reserve akan menaikkan suku bunga. Ekonomi tumbuh dalam dua bulan terakhir, bahkan seiring produsen di beberapa daerah tertekan akbiat penguatan dolar dan perlambatan investasi di sektor energi, laporan Beige Book Fed menunjukkan hari ini. Ekonom memproyeksikan kenaikan suku bunga pertama The Fed akan dilakukan pada bulan September mendatang. (izr)
Sumber: Bloomberg

Tuesday 2 June 2015

Harga Minyak Naik Terdorong Pelemahan Dolar

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/6) - Harga minyak mentah dunia naik ke level tertinggi di tahun ini, seiring pelemahan dolar dan harapan terjadinya penurunan persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS).

Melansir laman Wall Street Journal, Rabu (3/6/2015) ini, minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman Juli ditutup naik US$ 1,06 (1,8 persen) menjadi US$ 61,26 per barel di New York Mercantile Exchange. Ini menjadi penutupan tertinggi sejak 9 Desember 2014.

Sementara Brent, patokan minyak global, naik 61 sen (0,9 persen) menjadi US$ 65,49 per barel di ICE Futures Europe.

Harga minyak dikatakan sangat responsif terhadap pergerakan mata uang dalam beberapa pekan terakhir. Komoditas yang dihargakan dalam dolar seperti minyak menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya ketika dolar melemah.

Wall Street Journal Dollar Index, yang mendata nilai tukar dolar terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, mencatat penurunan 1,3 persen pada mata uang ini pada perdagangan Selasa sore.

"Dolar telah mengalah usai adanya berita membaiknya ekonomi Eropa yang mendorong euro dan ini meningkatkan harga minyak," kata Dominick Chirichella, Analis di Energy Management Institute.

Harga minyak AS tercatat naik 41 persen sejak jatuh ke posisi terendah hampir enam tahun pada Maret. Pedagang lebih percaya diri bahwa kelebihan pasokan pasar minyak mentah global akan berkurang, karena permintaan yang meningkat dan anjloknya pengeboran baru di AS.

Persediaan minyak mentah di AS tercatat menyusut selama empat minggu berturut-turut usai mencapai rekor tertinggi pada bulan April.

Analis yang disurvei The Wall Street Journal mengharapkan adanya laporan dari Administrasi Informasi Energi AS bahwa stok minyak mentah turun 1,6 juta barel dalam pekan yang berakhir 29 Mei.

"Gagasan bahwa kita akan melihat penarikan lain dalam stok minyak mentah telah menempatkan sedikit upaya kembali ke pasar," kata Gene McGillian, Analis Senior di Tradition Energy.

Analis juga mengharapkan EIA melaporkan bahwa stok produk minyak bumi naik dalam sepekan. American Petroleum Institute, sebuah kelompok industri, dijadwalkan akan merilis data persediaan untuk periode yang sama.

Para pedagang kini juga terus memantau berita terbaru dari Wina, di mana Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan bertemu pada tanggal 5 Juni. "Di AS, pasar mungkin akan membaik, tetapi tidak begitu cepat di sisi internasional," lanjut Chirichella.(Nrm/Igw)


Sumber : Liputan6

IHSG Berpeluang Lanjutkan Koreksi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/6) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpotensi melanjutkan pelemahan pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Hal itu seiring aksi jual investor asing yang masih terjadi di pasar modal apalagi sentimen Yunani masih mempengaruhi bursa saham global.

Analis PT MNC Securities, Reza Nugraha mengatakan, sentimen negatif yang masih meliputi bursa saham global mulai dari penyelesaian krisis utang Yunani tarik ulur berdampak terhadap laju IHSG. Selain itu, investor asing masih cenderung melakukan aksi jual juga menambah sentimen negatif ke IHSG.

"Gerak IHSG akan berada di kisaran 5.190-5.250 pada perdagangan saham Rabu pekan ini," ujar Reza, saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (3/6/2015).

Selain itu, Reza menilai, rencana aturan pemerintah melonggarkan kebijakan uang muka kendaraan dan properti belum dapat mengangkat IHSG. Apalagi memasuki bulan puasa, proyek-proyek pemerintah belum terlalu banyak. "Daya beli masyarakat memang meningkat dengan pelonggaran aturan uang muka tetapi proyek pemerintah belum banyak jalan," kata Reza.

Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menilai, IHSG sedang menguji level support 5.172 sedangkan level resistance terdekat di 5.285.

"Efek sesaat rilis data ekonomi awal bulan dibarengi pada hari libur akan memberikan efek jangka pendek dalam tekanan. IHSG masih berpotensi melakukan rebound," tutur William.

Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas, IHSG akan bergerak variasi dengan kecenderungan menguat di kisaran 5.200-5.236. Sejumlah rilis data ekonomi akan pengaruhi laju IHSG antara lain dari Jepang akan merilis data markit services PMI yang diperkirakan ke level 51,14 dibandingkan sebelumnya di level 51,14. Dari China juga merilis data HSBC China Services PMI yang diperkirakan naik ke level 53,31.

Untuk rekomendasi saham, William merekomendasikan saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT BW Plantation Tbk (BWPT).

Sedangkan Reza memilih saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) untuk dicermati pelaku pasar.

Pada penutupan perdagangan saham Senin 1 Juni 2015, IHSG melemah tipis 2,56 poin (0,05 persen) ke level 5.213,81. Indeks saham LQ45 mendaki 0,07 persen ke level 904,77. Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 100 miliar. (Ahm/)


Sumber : Liputan6

Top 5 Bisnis: Tarif Listrik Naik di Awal Juni Picu Perhatian

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/6) - Kabar kurang menyenangkan di awal Juni ini. Pemerintah melalui PT PLN (persero) kembali menaikkan tarif listrik 10 golongan pelanggan terhitung 1 Juni 2015.

Kenaikan tarif ini terjadi kesekian kalinya di tahun ini. Tarif listrik para pelanggan ini bergerak fluktuatif karena sudah tidak menikmati subsidi dari pemerintah.

Penyesuaian tarif dilakukan mengikuti kenaikan harga minyak dunia, dan inflasi. Artikel soal tarif listrik ini pun menuai perhatian pembaca Liputan6.com.

Selain soal tarif listrik, pembaca juga tertarik tentang rencana peresmian tol Cikampek-Palimanan. Berikut daftar 5 berita paling dicari pembaca, Rabu (3/6/2015):

1. Tarif Listrik Naik Awal Juni, Cek di Sini!

PT PLN (Persero) telah menerbitkan daftar tarif listrik Juni 2015 untuk 10 golongan pelanggan yang telah dikenakan sistem tarif penyesuaian (adjustment). Tarif listrik para  pelanggan ini bergerak fluktuatif karena sudah tidak menikmati subsidi dari pemerintah.

Plt Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN Sampurno Martono  menjelaskan, penyesuaian tarif dilakukan mengikuti kenaikan harga minyak dunia, dan inflasi.

"Meski nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat, tapi harga minyak dunia dan angka inflasi meningkat," kata dia saat dikonfirmasi Liputan6.com, Selasa (2/6/2015).

2. Miliarder Arab Saudi Beli Hunian Tertinggi di New York

Hampir semua benda bisa Anda beli dengan status sebagai salah satu miliarder dunia dengan harta yang nyaris tak ada habisnya. Baru-baru ini, miliarder asal Arab Saudi Fawaz Al Hokair menjadi sorotan setelah dirinya membeli penthouse atau ruang apartemen tertinggi di suatu bangunan senilai US$ 95 juta atau Rp 1,25 triliun (kurs: Rp 13.205) di New York.

Melansir laman Daily Mail, Selasa (2/6/2015), apartemen itu terletak di 432 Park Avenue dan merupakan hunian tertinggi di New York. Bangunan yang baru dibeli Al Hokair itu memiliki luas 8.255 kaki persegi, enam kamar tidur, tujuh kamar mandi, lantai kamar mandi yang hangat dan perapian musim dingin.

3. Usai Diresmikan, Tol Cikampek-Palimanan Digratiskan Sepekan

Pemerintah memastikan proyek tol Cikampek-Palimanan (Cikapali) sepanjang 116,75 kilometer (km) telah selesai dibangun. Tol ini merupakan bagian dari Tol Trans Jawa sepanjang 1.000 km.

Meski belum ada kepastian waktu peresmian tol ini, namun Kepala (Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Ahmad Gani Gazali mengatakan, ruas [tol Cikampek-Palimanan](2243739 akan digratiskan minimal selama seminggu sejak diresmikan nantinya.

4. Pengamat: Gaji PNS Wajar Naik

Pemerintah akan menaikan gaji pegawai negeri sipil (PNS) sekitar 4 persen setiap tahun. Kenaikan itu berada satu paket dengan gaji ke-13 PNS, TNI dan Polri.

Pengamat Politik dan Birokrasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Miftah Thoha, mengatakan kenaikan tersebut merupakan hal yang wajar. Dia bilang kenaikan gaji merupakan hak bagi PNS apalagi menimbang mahalnya harga bahan pokok.

5. Tol Cikampek-Palimanan Bakal Beroperasi 15 Juni?

Pemerintah memastikan pengoperasian tol Cikampek-Palimanan (Cikapali) sepanjang 116,75 kilometer (km) yang dibangun guna mengantisipasi kepadatan arus mudik Lebaran 2015, berlangsung sebelum pelaksanaan Ramadan.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Ahmad Gani Gazali mengungkapkan, peresmian jalan bebas hambatan tersebut direncanakan berlangsung pada pertengahan Juni ini.(Nrm/Ahm)


Sumber : Liputan6

Mayoritas Saham Asia Turun Ditengah Kebuntuan Yunani

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/6) - Sebagian besar saham Asia mengalami penurunan diikuti dengan saham Jepang terhadap yen dan para investor menunggu hasil dari pembicaraan antara Yunani dan kreditor.

Sekitar 3 saham yang turun untuk setiap 2 saham yang naik pada Indeks MSCI Asia Pacific, turun kurang dari 0,1 % ke level 150,41 pada pukul 09:02 pagi waktu Tokyo. Indeks Topix Jepang melemah 0,3 % setelah kemarin yen menguat 0,5 % terhadap dolar. Kebuntuan atas masa depan Yunani bertahan karena kedua belah pihak mengerjakan proposal saingan untuk menyelamatkan kondisi keuangan dengan membayangi pembayaran utang.

Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras menuju Brussels untuk melakukan pembicaraan dengan kreditur untuk mempersiapkan proposal akhir guna mengakhiri kebuntuan keuangan. Setelah para pemimpin Eropa dan kepala Dana Moneter Internasional mengadakan pembicaraan di Berlin pada Senin malam, para kreditur menyetujui dokumen yang dirancang untuk mencegah default yang akan disampaikan ke Yunani.

Indeks Australia S & P / ASX 200 turun 0,1 %, begitu pula Indeks NZX 50 Selandia Baru. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,1 %. Sedangkan Pasar perdagangan di China dan Hong Kong belum dibuka. (knc)

Sumber : Bloomberg

Saham Jepang Melemah pada Hari Kedua Seiring Penguatan Yen

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/6) - Saham Jepang turun seiring melemahnya data ekonomi AS mengirim penurunan mata uang dolar terhadap yen, meredam prospek laba bagi sektor eksportir.

Indeks Topix turun 0,4 % ke level 1,668.33 pada pukul 09:01 pagi waktu Tokyo, turun untuk hari kedua setelah rally selama 12 hari. Indeks Nikkei 225 Stock Average melemah 0.5x % ke level 20,432.99. Sementara itu, Yen diperdagangkan pada level 124,06 per dolar setelah kemarin menguat 0,5 %, menghentikan penurunan selama 7 hari yang dapat memicu mata uang Jepang ke level terendahnya sejak tahun 2002 silam. Data pabrik AS yang mengecewakan ditambah dengan tanda-tanda meningkatnya krisis utang Yunani, yang mengirim mata uang euro mengalami lonjakan, ditambahkan dengan penurunan greenback kemarin.

Pesanan pabrik AS pada bulan April turun 0,4 %, dibandingkan dengan penurunan 0,1 % yang diperkirakan oleh para ekonom. Itu merupakan kontraksi kedelapan dalam 9 bulan terakhir.

Euro melonjak tajam dalam 10 minggu terakhir terhadap dolar terkait kreditur Yunani yang mangatakan akan berencana untuk memecahkan kebuntuan untuk pencairan dana tambahan, yang berakhir dengan perundingan sengit pada bulan ini dengan kreditur dan mengurangi ancaman default.

Kontrak E-mini pada Indeks Standard & Poor 500 naik kurang dari 0,1 % setelah ukuran yang mendasari kemarin melemah 0,1 %  di New York. (knc)

Sumber : Bloomberg