Thursday 11 June 2015

Wall Street Menguat Setelah Data Penjualan Ritel AS Membaik

BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/6) - Bursa di Amerika Serikat (AS) menguat setelah data penjualan ritel dan data tenaga kerja di negara tersebut membaik. Para pelaku pasar mulai yakin bahwa pertumbuhan ekonomi AS sudah mulai pulih.

Sentimen lain yang memberikan tenaga bagi bursa yang mendapat sebutan Wall Street tersebut adalah kemajuan proses negosiasi utang Yunani.

Mengutip Bloomberg, Jumat (12/6/2015), Indeks Standard & Poor 500 menguat 0,2 persen menjadi 2.109,23 pada pukul 4 sore waktu New York, AS. Pada perdagangan sehari sebelumnya, indeks acuan di wall Street tersebut juga mengalami penguatan 0,5 persen. Dow Jones Industrial Averange juga menguat 35,97 poin atau 0,22 persen ke level 18.039,37.

"Sebelumnya ada tarik-menarik antara dua sentimen. Pertama membaiknya data ekonomi di AS dan kedua mengenai penyelesaian utang Yunani," jelas Analis Commonwealth Financial Network, Massachusetts, AS, Brad McMillan.

Ia melanjutkan, memasuki kuartal II 2015 ini, perekonomian Amerika mulai menunjukkan sinyal-sinyal membaik. Data penjualan eceran pada Mei 2015 menunjukkan level positif setelah sebelumnya data mengenai tunjangan pengangguran juga menunjukkan level di bawah 300 ribu.

Namun memang, sentimen yang cukup positif tersebut masih dibayang-bayangi dengan sentimen mengenai penyelesaian utang Yunani. Beberapa hari sebelumnya atau pada minggu kemarin utang Yunani menjadi beban di bursa Amerika karena tidak ada penyelesaian.

Namun dalam beberapa hari terakhir terlihat bahwa pemerintah Yunani melunak dengan menerima beberapa syarat bantuan dana dari Eropa.

Perdana Menteri Yunani berjanji kepada Jerman dan Perancis bahwa dirinya akan meningkatkan upaya untuk menemukan paket reformasi dan perbaikan anggaran sebelum jatuh tempo perjanjian dana talangan di akhir bulan ini.

Analis Oppenheimer Funds Inc, New York, AS, Krishna Memani menjelaskan, selama ini jika keluar data ekonomi yang cukup di Amerika tidak pernah disusul dengan data lain yang membaik pula. Namun biasanya data lain yang keluar akan berkebalikan dengan data yang keluar sebelumnya sehingga sinyal perbaikan ekonomi terpatahkan.

Pada beberapa bulan terakhir terutama di tengah tahun ini data-data yang keluar saling mendukung sehingga mendorong sentimen positif bahwa benar-benar ada perbaikan ekonomi di AS." Pasar terus mendapat khabar baik," tuturnya.