BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/8) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi masih melanjutkan pelemahan pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Hal itu seiring belum ada sentimen positif yang dapat mengangkat IHSG.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan IHSG terus menembus level support dengan menguji level 4.424. IHSG berpotensi menguat secara teknikal akan tetapi harus menyentuh level level 4.649 pada perdagangan saham Kamis pekan ini.
"Target resistance yang perlu digapai berada di level 4.649 agar dapat mengembalikan kekuatan naik IHSG," kata William.
Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko menilai aksi jual pelaku pasar akibat nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS dan aksi devaluasi Yuan mulai terlihat berlebihan sehingga IHSG masuk ke jenuh jual.
"IHSG akan bergerak di level support 4.445-4.370-4.290 dan resistance 4.705-4.775-4.825-4.925 pada perdagangan saham Kamis pekan ini," kata Yuganur.
Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada menuturkan IHSG memiliki utang gap di level 4.216-4.292 yang belum tertutup di awal Januari 2014 sehingga dapat menganggu peluang pembalikan arah naik IHSG. IHSG akan bergerak di level support 4.435-4.465.
Rekomendasi Saham
Dengan kondisi IHSG masuk jenuh jual, Yuganur merekomendasikan akumulasi di beberapa saham berkapitalisasi besar penggerak indeks untuk melanjutkan kenaikan berikutnya. Saham-saham pilihan itu antara lain PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
Sedangkan Reza memilih saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS).
Rekomendasi Teknikal
Yuganur memilih saham PT Bank Mandiri Tbk untuk dicermati pelaku pasar. Ia menilai, koreksi cukup tajam di emiten bank BUMN ini akibat pelemahan rupiah dan efek regional dapat digunakan untuk kesempatan akumulasi antisipasi kenaikan kembali ke level harga Rp 9.250.
Yuganur merekomendasikan masuk di level pertama Rp 8.750, level kedua Rp 8.650, dan cut loss point Rp 8.450. "Rekomendasi beli dengan trading target Rp 9.250," kata Yuganur. (Ahm/Ndw)
Sumber : Liputan6
Wednesday 12 August 2015
Tuesday 11 August 2015
Devaluasi Yuan Tekan Bursa Jepang dan Pasar Saham Global
BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/8) - Bursa
saham Jepang dibuka turun, menyusul penurunan ekuitas global, setelah
China mendevaluasi mata uangnya yang meningkat kekhawatiran tentang
perlambatan pertumbuhan di ekonomi terbesar kedua di dunia serta meredam
prospek bagi eksportir.
Indeks Topix turun 0,3% ke level
1,682.55 pada pukul 09:01 pagi di Tokyo, dengan semua tapi delapan dari
33 kelompok industri yang turun. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun
0,3% ke level 20,650.18. Yen menguat 0,3% ke level 19,54 per yuan dalam
perdagangan di luar negeri setelah kemarin mengalami penguatan terbesar
sejak bulan Desember setelah yuan mengalami devaluasi terbesar dalam dua
dekade terakhir. Langkah ini memicu kekhawatiran perang mata uang baru
dan memicu sell-off di bursa saham global.
Perubahan kebijakan China menyusul
laporan ekonomi bulan ini yang menunjukkan penurunan dalam pengiriman ke
luar negeri, data manufaktur yang lebih lemah dari perkiraan serta
melambatnya pertumbuhan kredit. Langkah untuk mendukung eksportir dan
meredam perlambatan ekonomi yang lebih dalam sejak tahun 1990
mempertinggi risiko devaluasi mata uang yang kompetitif setelah
permintaan global berkurang.
China akan melaporkan penjualan ritel
dan output pabrik pada hari Rabu, yang dapat memberikan petunjuk lebih
lanjut terkait tingkat perlambatan. Risalah dari pertemuan terbaru Bank
of Japan juga akan di rilis pada hari Rabu.
Kontrak pada indeks Standard & Poor
500 naik 0,2% setelah indeks yang mendasari merosot 1% pada hari Selasa
di New York. Produsen otomotif dan barang-barang mewah tergelincir,
dengan penurunan tertajam yuan dalam setidaknya 20 tahun terakhir
dipandang sebagai pengikisan daya beli konsumen China. Indeks Eropa
Stoxx 600 turun 1,6%. Saham-saham emerging-market memasuki bear
market.(frk)
Sumber: Bloomberg
Penurunan Saham Global Seret Saham AS Akibat Devaluasi Yuan
BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/8) - Saham
AS terkoreksi, menyusul kenaikan terbesar ekuitas acuan sejak Mei lalu
seiring China mendevaluasi nilai tukar mata uangnya memicu kekhawatiran
di pasar global bahwa pertumbuhan ekonomi China terus melambat.
Indeks
S&P 500 turun 0.9 persen ke level 2,084.35 puku 16:00 waktu New
York, dengan indeks bertahan di atas harga rata-rata selama 200 hari
terakhir.
China
mendevaluasi yuan sebesar 1,9 persen, terbesar dalam dua dekade
terakhirr, pasca data bulan ini menunjukkan kinerja ekspor turun tajam,
pertumbuhan sektor manufaktur lebih lemah dari perkiraan dan pertumbuhan
kredit melambat. Langkah tersebut memberikan sentimen negative pada
pasar global, memicu aksi jual dalam mata uang emerging-market,
komoditas, saham produsen kendaraan dan saham barang mewah dengan
eksposur ke Cina.
Sebuah
reli komoditas dari minyak hingga tembaga membantu indeks S&P 500
melompat sebesar 1,3 persen pada hari Senin. Transaksi mereka sebagian
besar berbalik pada hari ini terkait kekhawatiran permintaan dari China,
konsumen terbesar energi dan logam dunia, akan memperlambat dan
pelemahan yuan akan mengikis daya beli konsumen China. Kekhawatiran yang
sama tentang pertumbuhan ekonomi China mengirim indeks turun sebanyak 4
persen bulan lalu dari rekor tertingginya pada bulan Mei lalu. (izr)
Sumber: Bloomberg
Emas Meningkat Seiring Penurunan Komoditas Menghidupkan Kecemasan Deflasi
BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/8) - Emas
menyerah sebagian besar keuntungan sebelumnya seiring krisis di pasar
komoditas menghidupkan kembali kekhawatiran deflasi, memotong daya tarik
logam mulia sebagai penyimpan nilai.
Indeks
Bloomberg Komoditi dari 22 komponen mengalami penurunan intraday
terbesar dalam satu bulan terakhir, dipimpin oleh penurunan dalam gandum
dan minyak. Investor membuang bahan baku pasca China secara mengejutkan
pasar dengan mendevaluasi mata uangnya, membuat impor biji-bijian,
energi dan logam lebih mahal. Emas sebelumnya naik seiring langkah China
yang mendorong permintaan untuk aset haven, namun seiring komoditas
memperdalam kerugiannya, emas kupas penguatannya.
Emas
berjangka untuk pengiriman Desember naik 0,3 persen untuk menetap di
level $1,107.70 per ons pukul 13:42 di Comex di New York, pasca
menyentuh level $1,119.10, tertinggi sejak 20 Juli lalu. Volume
transaksi 30 persen lebih tinggi dari moving average 100-hari untuk hari
ini, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg.
Harga
emas telah anjlok sebesar 6,5 persen pada Juli lalu, mencapai level
terendahnya dalam lima tahun terakhir. Petunjuk dari Federal Reserve
bahwa pembuat kebijakan segera mungkin akan menaikkan suku bunga tahun
ini telah meredam permintaan emas karena tidak membayar bunga, tidak
seperti aset bersaing. Logam ini menuju kerugian ketiga berturut-turut
di tengah laju inflasi tahunan yang rendah, penguatan dolar dan ekuitas
AS.
Juga
di Comex, perak berjangka untuk pengiriman September turun 0,1 persen
menjadi $15,284 per ons. Di New York Mercantile Exchange, paladium juga
turun, sementara platinum naik. (izr)
Sumber: Bloomberg
Harga Emas Terangkat Devaluasi Yuan
BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/8) - Langkah devaluasi mata uang China, Yuan membawa berkah bagi harga emas. Harga logam mulia ini diperdagangkan naik dan membukukan keuntungan untuk sesi keempat berturut-turut usai terimbas keputusan mengejutkan China yang menurunkan nilai mata uangnya.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember ditutup naik US$ 3,60 (3,2 persen) menjadi US$ 1.107,70 per ounce.
Cina adalah salah satu importir logam dan komoditas terbesar di dunia dan kebijakan soal mata uang meningkatkan kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi negara ini. Saat ini, China menyumbang hampir sepertiga dari permintaan emas global.
Harga terangkat karena pedagang emas memilih membeli emas yang bertujuan untuk mengimbangi nilai tukar Yuan yang lebih rendah, sebagai salah satu alasan logam mulia diperdagangkan lebih tinggi.
"Devaluasi Yuan bisa berarti bahwa investor China yang telah rugi di pasar saham dan sekarang takut akan kelanjutan Yuan akan memilih untuk membeli emas," tulis Richard Perry, Analis Pasar Hantec Markets, dalam sebuah catatan melansir laman Marketwatch, Rabu (12/8/2015).
Untuk beberapa saat, pergerakan mata uang China ikut memunculkan keraguan tentang waktu yang dipilih Federal Reserve menaikkan suku bunganya, meski pasar telah mengantisipasi itu terjadi pada September.
Kenaikan suku bunga menjadi anugerah bagi pergerakan mata uang, sementara penundaan kenaikan suku bunga akan dapat melemahkan dolar, dan meningkatkan daya tarik komoditas denominasi dolar seperti emas. (Nrm/Igw)
Sumber : Liputan6
Emas berjangka untuk pengiriman Desember ditutup naik US$ 3,60 (3,2 persen) menjadi US$ 1.107,70 per ounce.
Cina adalah salah satu importir logam dan komoditas terbesar di dunia dan kebijakan soal mata uang meningkatkan kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi negara ini. Saat ini, China menyumbang hampir sepertiga dari permintaan emas global.
Harga terangkat karena pedagang emas memilih membeli emas yang bertujuan untuk mengimbangi nilai tukar Yuan yang lebih rendah, sebagai salah satu alasan logam mulia diperdagangkan lebih tinggi.
"Devaluasi Yuan bisa berarti bahwa investor China yang telah rugi di pasar saham dan sekarang takut akan kelanjutan Yuan akan memilih untuk membeli emas," tulis Richard Perry, Analis Pasar Hantec Markets, dalam sebuah catatan melansir laman Marketwatch, Rabu (12/8/2015).
Untuk beberapa saat, pergerakan mata uang China ikut memunculkan keraguan tentang waktu yang dipilih Federal Reserve menaikkan suku bunganya, meski pasar telah mengantisipasi itu terjadi pada September.
Kenaikan suku bunga menjadi anugerah bagi pergerakan mata uang, sementara penundaan kenaikan suku bunga akan dapat melemahkan dolar, dan meningkatkan daya tarik komoditas denominasi dolar seperti emas. (Nrm/Igw)
Sumber : Liputan6
IHSG Koreksi Tajam, Cermati Delapan Saham
BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/8) - Mata uang China Yuan mengalami devaluasi dapat menjadi peluang bagi pelaku pasar untuk mengincar sektor saham yang dapat menahan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko menuturkan sentimen negatif dari devaluasi Yuan yaitu pelemahan rupiah sudah cukup terdiskon dalam harga pasar. Hal ini menjadi sentimen untuk mencari saham yang dapat menahan penurunan IHSG lebih lanjut.
"IHSG akan bergerak di level support 4.620-4.590 dan resistance 4.775-4.825-4.925 pada perdagangan saham Rabu pekan ini," ujar Yuganur dalam ulasannya, Rabu (12/8/2015).
Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menilai IHSG penuh dengan tekanan. Hal itu ditunjukkan dari level support 4.720 telah berhasil dijebol. IHSG pun mencoba menguji support selanjutnya di kisaran 4.616.
"Target resistance terdapat pada level 4.772. Hari ini IHSG jika terjadi pelemahan maka sifatnya sudah cukup terbatas," ujar William.
Dalam riset PT Bahana Securities menyebutkan, IHSG akan melemah di kisaran 4.592-4.652 pada perdagangan saham Rabu pekan ini.
Pada penutupan perdagangan saham kemarin, IHSG melemah tajam 126,35 poin (2,66 persen) ke level 4.622,59. Indeks saham LQ45 turun 3,32 persen ke level 781,11. Seluruh indeks saham acuan tertekan pada perdagangan hari ini. Level tersebut merupakan level terendah dalam 18 bulan terakhir. Tercatat, IHSG sempat berada di level 4.620 pada 28 Februari 2014 lalu.
Rekomendasi Saham
Yuganur menuturkan, kondisi pelemahan rupiah sudah cukup terdiskon dalam harga pasar sehingga rekomendasi untuk mengakumulasi saham yang dapat menahan penurunan IHSG lebih lanjut.
"Rekomendasi mengambil posisi terutama di sektor konstruksi dan properti yang cenderung menguat dahulu," kata Yuganur.
Saham-saham pilihannya pun antara lain saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI).
Sedangkan William memilih saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).
Rekomendasi Teknikal
Yuganur mengatakan, pihaknya melihat gerak saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) ada proses secara teknikal kembali pulih dalam pembentukan minor uptren baru tersebut. Saham PT Waskita Karya Tbk dinilai berpotensi untuk naik hingga menguji level psikologis resistance atas di Rp 1.900.Yuganur merekomendasikan masuk di level pertama Rp 1.775, level kedua Rp 1.745, dan cut loss point Rp 1.725.
"Rekomendasi beli dengan trading target Rp 1.850-Rp 1.900 untuk saham PT Waskita Karya Tbk," kata Yuganur. (Ahm/Ndw)
Sumber : Liputan6
Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko menuturkan sentimen negatif dari devaluasi Yuan yaitu pelemahan rupiah sudah cukup terdiskon dalam harga pasar. Hal ini menjadi sentimen untuk mencari saham yang dapat menahan penurunan IHSG lebih lanjut.
"IHSG akan bergerak di level support 4.620-4.590 dan resistance 4.775-4.825-4.925 pada perdagangan saham Rabu pekan ini," ujar Yuganur dalam ulasannya, Rabu (12/8/2015).
Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menilai IHSG penuh dengan tekanan. Hal itu ditunjukkan dari level support 4.720 telah berhasil dijebol. IHSG pun mencoba menguji support selanjutnya di kisaran 4.616.
"Target resistance terdapat pada level 4.772. Hari ini IHSG jika terjadi pelemahan maka sifatnya sudah cukup terbatas," ujar William.
Dalam riset PT Bahana Securities menyebutkan, IHSG akan melemah di kisaran 4.592-4.652 pada perdagangan saham Rabu pekan ini.
Pada penutupan perdagangan saham kemarin, IHSG melemah tajam 126,35 poin (2,66 persen) ke level 4.622,59. Indeks saham LQ45 turun 3,32 persen ke level 781,11. Seluruh indeks saham acuan tertekan pada perdagangan hari ini. Level tersebut merupakan level terendah dalam 18 bulan terakhir. Tercatat, IHSG sempat berada di level 4.620 pada 28 Februari 2014 lalu.
Rekomendasi Saham
Yuganur menuturkan, kondisi pelemahan rupiah sudah cukup terdiskon dalam harga pasar sehingga rekomendasi untuk mengakumulasi saham yang dapat menahan penurunan IHSG lebih lanjut.
"Rekomendasi mengambil posisi terutama di sektor konstruksi dan properti yang cenderung menguat dahulu," kata Yuganur.
Saham-saham pilihannya pun antara lain saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI).
Sedangkan William memilih saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).
Rekomendasi Teknikal
Yuganur mengatakan, pihaknya melihat gerak saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) ada proses secara teknikal kembali pulih dalam pembentukan minor uptren baru tersebut. Saham PT Waskita Karya Tbk dinilai berpotensi untuk naik hingga menguji level psikologis resistance atas di Rp 1.900.Yuganur merekomendasikan masuk di level pertama Rp 1.775, level kedua Rp 1.745, dan cut loss point Rp 1.725.
"Rekomendasi beli dengan trading target Rp 1.850-Rp 1.900 untuk saham PT Waskita Karya Tbk," kata Yuganur. (Ahm/Ndw)
Sumber : Liputan6
Monday 10 August 2015
Penguatan Ekuitas AS Angkat Bursa Asia, Minyak Mengalami Rebound
BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/8) - Bursa
saham Asia dibuka naik untuk hari ketiga setelah ekuitas AS mengalami
lonjakan terbesar sejak Mei lalu serta sektor komoditas mempertahankan
pemulihan mereka dari level terendah dalam 13 tahun terakhir.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,4% ke
level 141,99 pada pukul 09:02 pagi di Tokyo. Penguatan dalam minyak
mentah pada Senin kemarin membantu mengangkat Indeks Bloomberg Commodity
dari level terendah sejak tahun 2002, sedangkan gangguan yang terjadi
dalam pertambangan meningkatkan harga tembaga dan hujan yang berlebihan
menaikkan prospek untuk harga hasil panen. Rebound dalam minyak mentah
mewarnai spekulasi atas inflasi, dengan Wakil Ketua Federal Reserve
Stanley Fischer mengatakan melambatnya pertumbuhan harga di AS tidak
akan bertahan lama.
Indeks Topix Jepang menguat 0,5% setelah
naik ke posisi tertinggi delapan tahun pada hari Senin. Indeks Kospi
Korea Selatan naik 0,8%. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,3%.
Indeks NZX 50 Selandia Baru turun 0,1%. Pasar saham di Hong Kong dan
China belum dibuka.
Indeks Shanghai Composite melonjak 4,9%
pada Senin kemarin, yang terbesar dalam sebulan, di tengah spekulasi
bahwa pemerintah akan mempercepat merger antara perusahaan milik negara.
Presiden Xi Jinping menyebutkan reformasi perusahaan milik negara pada
beberapa kesempatan baru-baru ini, yang mungkin mengindikasikan
rancangan dari ide-ide teratas untuk reformasi BUMN telah terbentuk,
analis dari China International Capital Corp yang dipimpin oleh Hanfeng
Wang menulis dalam sebuah laporan.
Kontrak pada indeks Standard & Poor
500 sedikit berubah. Indeks yang mendasari naik 1,3% pada hari Senin
setelah Warren Buffett Berkshire Hathaway Inc. setuju untuk membeli
Precision Castparts Corp. serta reli dalam saham-saham komoditas yang
terkait.(frk)
Sumber: Bloomberg
Jepang Nikkei 225 Menuju Ke Level Tertinggi Dalam Dua Dekade
BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/8) - Ekuitas
Jepang naik, dengan Nikkei 225 Stock Average berada di jalur untuk
penutupan tertingginya dalam hampir dua dekade, seiring saham global
yang menguat di tengah rebound harga komoditas.
Indeks
Nikkei 225 menguat 0,5 persen ke level 20,912.43 pada 09:01 pagi waktu
setempat, menuju level penutupan tertinggi sejak Desember 1996. Indeks
Topix naik 0,6 persen ke level 1,700.66, yang mana berada di jalur untuk
penutupan tertinggi sejak Juli 2007, setelah hampir semua industri
kecuali empat industri dari 33 kelompok industri alami kenaikan. Indeks
Bloomberg Komoditi melonjak ke level terbesar sejak Februari US seiring
menguatnya harga minyak sebanyak 2,5 persen dan tembaga menguat 2,6
persen, mengirim saham AS ke level tertinggi sejak Mei.
Pada
hari Senin, Minyak mentah alami kenaikan dari harga tetap terendahnya
selama hampir lima bulan terkait dengan naiknya impor minyak China ke
rekor pada bulan Juli. Pembelian luar negeri oleh China meningkat
menjadi 30.710.000 metrik ton pada bulan Juli, lebih tinggi dari tingkat
Desember sebanyak 30,4 juta ton, rekor bulanan sebelumnya.
Kontrak
pada indeks Standard & Poor 500 sedikit berubah setelah dasar
ukuran melonjak 1,3 persen pada hari Senin di New York. Saham material
mengalami kenaikan tertinggi tahun ini setelah tembaga alami reli dari
level terendah dalam enam tahun. Logam ini kehilangan 16 persen tahun
ini dalam prospek untuk menaikan output global dan melambatnya
permintaan di China, yang merupakan pengguna terbesar. Stoxx Europe 600
Index menguat 0,7 persen.(sdm)
sumber: Bloomberg
Reli Saham Komoditas Dongkrak Saham AS
BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/8) - Saham
AS menguat mengirim indeks acuan melonjak tajam dalam tiga bulan
terakhir pasca Warren Buffett™s Berkshire setuju untuk mengakuisisi
Precision Castparts Corp dan reli saham komoditas terkait.
Indeks S&P 500 naik sebesar 1.3 persen ke level 2,104.13 pukul 4 sore di New York, penguatan terbesar sejak Mai lalu.
Saham
China membukukan kenaikan terbesar dalam satu bulan terakhir di tengah
spekulasi pemerintah Beijing akan mempercepat merger perusahaan milik
negara (BUMN) untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Investor juga
berspekulasi China akan bertindak untuk menopang pertumbuhan ekonomi
menyusul penurunan ekspor melebihi dari perkiraan.
Indeks
S&P 500 turun sebesar 1,3 persen pekan lalu sementara indeks Dow
membukukan penurunan terpanjang dalam empat tahun terakhir, di tengah
kemerosotan saham media dan bioteknologi dan Apple Inc jatuh ke fase
koreksi. Koreksi tajam indeks S&P 500 diikuti sebagian besar indeks
pasar berkembang tahun ini, sementara nafsu makan spekulan untuk
volatilitas pasar saham telah mencapai level tertingginya dalam sembilan
tahun terakhir. Indeks menutup perdagangan hari ini 1,3 persen di bawah
rekor tertinggi bulan Mei lalu. (izr)
Sumber: Bloomberg
Orang Ini Lebih Kaya dari Warren Buffet dan Bill Gates
BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/8) - Kekayaan miliarder Warren Buffett dan Bill Gates tidak ada artinya
dibanding seorang pemodal asal Jerman pada era Renaissance (sekitar abad
14 sampai 17), Jacob Fugger.
Di puncak kariernya, pada abad ke-16, Fugger menjadi bankir para raja, meyakinkan Paus kala itu untuk melegalkan peminjaman uang yang berujung pada pasar surat utang saat ini. Fuger juga berhasil mengakumulasikan kekayaannya di tengah perekonomian Eropa dan memonopoli bisnis perak.
Seperti mengutip Reuters, Selasa (11/8/2015), sebuah buku soal Fugger berjudul "The Richest Man Who Ever Lived" bisa memberikan pelajaran berharga untuk para investor.
Penulisnya, Greg Steinmetz, mengatakan, Fugger berhasil mengubah persepsi umat Kristen. Kala itu, mereka tidak diperbolehkan menarik bunga atas uang yang dipinjamkan. Umat Kristen yang menarik fee atas uang pinjaman bakal terkena pinalti gereja. Hal ini menjadi celah bagi orang Yahudi untuk menjadi peminjam uang.
Fugger lalu mendekati Vatikan supaya peraturan ini berubah. Sampai akhirnya Paus mengatakan, kalau peminjam uang harus mendapat risiko, maka adil jika menarik bunga juga.
Investor, menurut Steinmentz, bisa belajar banyak dari Fugger. "Dia punya keberanian seperti baja. Nalurinya sangat besar karena didukung informasi yang unggul," katanya.
Fugger juga memakai akuntasi modern karena memiliki pemahaman kuat tentang angka. Dia bisa memiliki visi lebih baik dari pesaingnya. Di saat investor lain tidak melihat angka, hanya catatan pendapatan dan laba perusahaan, Fugger justru bisa melihat kesalahannya.
Tapi di balik kesuksesannya, ada pula kegagalan. Beberapa pengiriman barangnya tidak berhasil. Investasinya yang memakai kapal besar tidak pernah kembali.
Fugger juga punya kemampuan untuk meyakinkan para pemodal. Investasi terbesar pertamanya tidak hanya berasal dari uang pribadi dan keluarga, tapi juga teman-temannya.
Seperti Buffet, Fugger menyukai pekerjaannya. Ia menjadi pemodal, investor, dan banker hingga meninggal pada usia 66 tahun pada 1525.
Reporter: Elsa Analet
(Elsa/Gdn)
Sumber : Liputan6
Di puncak kariernya, pada abad ke-16, Fugger menjadi bankir para raja, meyakinkan Paus kala itu untuk melegalkan peminjaman uang yang berujung pada pasar surat utang saat ini. Fuger juga berhasil mengakumulasikan kekayaannya di tengah perekonomian Eropa dan memonopoli bisnis perak.
Seperti mengutip Reuters, Selasa (11/8/2015), sebuah buku soal Fugger berjudul "The Richest Man Who Ever Lived" bisa memberikan pelajaran berharga untuk para investor.
Penulisnya, Greg Steinmetz, mengatakan, Fugger berhasil mengubah persepsi umat Kristen. Kala itu, mereka tidak diperbolehkan menarik bunga atas uang yang dipinjamkan. Umat Kristen yang menarik fee atas uang pinjaman bakal terkena pinalti gereja. Hal ini menjadi celah bagi orang Yahudi untuk menjadi peminjam uang.
Fugger lalu mendekati Vatikan supaya peraturan ini berubah. Sampai akhirnya Paus mengatakan, kalau peminjam uang harus mendapat risiko, maka adil jika menarik bunga juga.
Investor, menurut Steinmentz, bisa belajar banyak dari Fugger. "Dia punya keberanian seperti baja. Nalurinya sangat besar karena didukung informasi yang unggul," katanya.
Fugger juga memakai akuntasi modern karena memiliki pemahaman kuat tentang angka. Dia bisa memiliki visi lebih baik dari pesaingnya. Di saat investor lain tidak melihat angka, hanya catatan pendapatan dan laba perusahaan, Fugger justru bisa melihat kesalahannya.
Tapi di balik kesuksesannya, ada pula kegagalan. Beberapa pengiriman barangnya tidak berhasil. Investasinya yang memakai kapal besar tidak pernah kembali.
Fugger juga punya kemampuan untuk meyakinkan para pemodal. Investasi terbesar pertamanya tidak hanya berasal dari uang pribadi dan keluarga, tapi juga teman-temannya.
Seperti Buffet, Fugger menyukai pekerjaannya. Ia menjadi pemodal, investor, dan banker hingga meninggal pada usia 66 tahun pada 1525.
Reporter: Elsa Analet
(Elsa/Gdn)
Sumber : Liputan6
Pernyataan The Fed Topang Penguatan Harga Emas
BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/8) - Harga emas berjangka ditutup menguat di awal pekan dengan menembus angka di atas US$ 1.100 per ounce. Pernyataan wakil ketua pimpinan bank sentral Amerika Serikat (AS) Stanley Fischer kalau bank sentral AS mungkin tidak menaikkan suku bunga AS pada September 2015 pengaruhi harga emas.
Harga emas untuk pengiriman Desember naik 0,9 persen atau US$ 10 menjadi US$ 1.104,10 per ounce. Sementara itu, harga perak untuk pengiriman September 2015 menguat 3,2 persen menjadi US$ 15,29 per ounce.
Pernyataan Fischer kepada Bloomberg TV telah mengangkat harga emas. Kemungkinan bank sentral AS belum akan menaikkan suku bunga pada September. Padahal para pelaku pasar telah mengansitipasi kenaikan suku bunga pada September.
Ada pun kenaikan suku bunga AS dapat menekan harga emas, dan kehilangan daya tariknya untuk aset berimbal hasil lebih tinggi.Komentar Fischer juga telah membuat dolar AS tertekan. Dengan dolar AS melemah juga menambah sentimen positif untuk emas.
"Saya pikir tidak ada perubahan mendasar di pasar, tetapi saya melihat memang ada sentimen positif untuk angkat harga emas dalam jangka pendek," ujar Peter Hug, Direktur Perdagangan Kitco Metals Inc, seperti dikutip dari Marketwatch, Selasa (11/8/2015).
Hug menuturkan, pihaknya perlu melihat harga emas dapat sentuh level US$ 1.110 sehingga sentuh level itu ada kemungkinan harga emas kembali naik. (Ahm/Gdn)
Sumber : Liputan6
Harga emas untuk pengiriman Desember naik 0,9 persen atau US$ 10 menjadi US$ 1.104,10 per ounce. Sementara itu, harga perak untuk pengiriman September 2015 menguat 3,2 persen menjadi US$ 15,29 per ounce.
Pernyataan Fischer kepada Bloomberg TV telah mengangkat harga emas. Kemungkinan bank sentral AS belum akan menaikkan suku bunga pada September. Padahal para pelaku pasar telah mengansitipasi kenaikan suku bunga pada September.
Ada pun kenaikan suku bunga AS dapat menekan harga emas, dan kehilangan daya tariknya untuk aset berimbal hasil lebih tinggi.Komentar Fischer juga telah membuat dolar AS tertekan. Dengan dolar AS melemah juga menambah sentimen positif untuk emas.
"Saya pikir tidak ada perubahan mendasar di pasar, tetapi saya melihat memang ada sentimen positif untuk angkat harga emas dalam jangka pendek," ujar Peter Hug, Direktur Perdagangan Kitco Metals Inc, seperti dikutip dari Marketwatch, Selasa (11/8/2015).
Hug menuturkan, pihaknya perlu melihat harga emas dapat sentuh level US$ 1.110 sehingga sentuh level itu ada kemungkinan harga emas kembali naik. (Ahm/Gdn)
Sumber : Liputan6
Sunday 9 August 2015
Saham Jepang Berfluktuasi Seiring Investor Menimbang Laba. Data China
BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/8) - Saham Jepang berayun di antara keuntungan dan kerugian seiring investor menimbang hasil earning positif dengan data ekonomi China yang lebih lemah dari perkiraan.
Nissin Food Holdings Co melonjak 4,4 persen setelah laba bersihmereka naik 35 persen.Sektor tekstil memeroleh gainsetelah broker Nomura Holdings Inc meningkatkanprospek pada Toray Industries Inc Mabuchi Motor Co, podusen motor elektronik yang mendapat 62 persen dari pendapatan dari Asia, anjlok 11 persen yang membuat mereka memimpin penurunan di antara perusahaan-perusahaan yang besandar pada China untuk penjualan . Tokyo Electric Power Co jatuh 7,8 persen setelah ditinggalkan oleh Indeks Nikkei 400 JPX-.
Topix naik 0,1 persen ke level 1,680.78 pada pukul 12:44 siangwaktu Tokyo, membalikkan kerugian 0,5 persen. Indeks Nikkei 225 Stock Average menguat kurang dari 0,1 persen ke level 20,733.48, berayun dari penurunan 0,5 persen. China pada akhir pekan melaporkan penurunan yang lebih besar dari perkiraan ekspor dan kemerosotan tajam dalam harga produsen sejak 2009.(sdm)
Sumber: Bloomberg
Saham China Naik Seiring Spekulasi Merger Imbangi Data Ekonomi
BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/8) - Saham China naik untuk hari kedua seiring spekulasi pemerintah yang akan mempercepat merger antara perusahaan milik negara membayangi data ekonomi yang lebih buruk dari yang diharapkan.
Indeks Shanghai Composite naik 1,8 persen ke level 3,812.02 pada pukul
10:13 waktu setempat. China sedang mempertimbangkan menggabungkan China
Shipping Group dan Cosco Group, dua perusahaan pengiriman terbesar, menurut para pakar dalam masalah ini. Harga produsen turun di bulan Juli ke level terendah sejak 2009 sedangkan ekspor turun lebih dari yang diharapkan, data selama akhir pekan menunjukkan. Indeks Hang Seng China Enterprises dari saham China daratan yang diperdagangkan di Hong Kong turun 0,7 persen.
Indeks
CSI 300 naik 2 persen. Indeks Hang Seng tergelincir 0,7 persen. Volume
perdagangan di Shanghai Composite 15 persen lebih rendah dari rata-rata
30-hari untuk hari ini.
Indeks Shanghai telah kembali pulih 8,7 persen sejak menvapai titik terendah pada bulan Juli seiring langkah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh pihak otoritas untuk menopang pasar termasuk melarang pelepasan saham oleh pemegang saham utama, menangguhkan penawaran umum perdana dan mendorong lembaga-lembaga yang dikelola negara untuk mendukung pasar dengan pembelian ekuitas.(sdm)
Sumber: Bloomberg
Bursa Saham Berjangka China Naik
BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/8) - Indeks
saham berjangka China naik dalam prospek untuk merger di industri
pelayaran dan seiring dengan data ekonomi yang lemah didukung oleh
spekulasi pemerintah yang akan menambah stimulus.
Kontra
berjangka pada indeks CSI 300 berakhir pada bulan Agustus naik 1,3
persen ke level 3.903 pada pukul 9:17 waktu setempat. China sedang
mempertimbangkan penggabungan China Shipping Group dan COSCO Group, yang
merupakan dua perusahaan pengiriman terbesar, menurut pakar yang akrab
dengan masalah ini. Harga produsen turun di bulan Juli ke level terendah
sejak 2009 sedangkan ekspor turun lebih dari yang diharapkan, menurut
data ekonomi yang dirilis akhir pekan lalu.
Indeks
Shanghai Composite naik 2,3 persen ke level 3,744.21 pada hari Jumat.
Indeks CSI 300 menguat 2 persen. Indeks Hong Kong Hang Seng China
Enterprises bertambah 1,2 persen. Indeks Hang Seng menguat 0,7 persen.
Indeks Bloomberg China-US Equity melemah 0,6 persen di New York.
Indeks
Shanghai kembali pulih 6,8 persen sejak mencapai rekor terendah pada
bulan Juli setelah otoritas mengambil langkah-langkah yang belum pernah
terjadi sebelumnya untuk menopang pasar termasuk melarang pelepasan
saham oleh pemegang saham utama, menangguhkan penawaran umum perdana dan
mendorong lembaga-lembaga yang dikelola negara untuk mendukung pasar
dengan pembelian ekuitas.
Indeks
harga produsen turun 5,4 persen dari tahun ke tahun pada bulan lalu,
menurut Biro Statistik Nasional. Penurunan itu yang melebihi estimasi
rata-rata untuk penurunan 5 persen, mempepanjang penurunan selama 41
bulan berturut-turut. Indeks harga konsumen naik 1,6 persen, setelah
lonjakan harga daging babi mengimbangi lambannya pertumbuhan dalam biaya
item non-makanan.(sdm)
Sumber: Bloomberg
Indeks Topix Jepang Merosot di Tengah Lemahnya Data Ekonomi China
BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/8) - Saham
Jepang di buka turun, dengan indeks Topix menuju penurunan pertama dalam
sembilan hari, setelah data ekonomi China yang lebih lemah dari
perkiraan membebani permintaan investor untuk perusahaan-perusahaan yang
bergantung pada penjualan di China.
Indeks Topix turun 0,3% ke level
1,673.44 pada pukul 09:01 pagi di Tokyo, jatuh untuk pertama kalinya
sejak 28 Juli, setelah lima dari 33 kelompok industri yang terdaftar di
indeks mengalami penurunan. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,5%
ke level 20,624.01. Pada akhir pekan yang lalu, China melaporkan
penurunan yang lebih besar dari perkiraan untuk ekspor dan penurunan
tajam dalam harga produsen sejak tahun 2009.
Pengiriman dari China menyusut 8,3% pada
Juli, lebih dari lima kali penurunan yang diproyeksikan oleh analis,
memicu kekhawatiran tentang pertumbuhan di ekonomi terbesar di Asia.
Impor China turun 8,1%, dibandingkan dengan ekspektasi untuk penurunan
8%. Indeks harga produsen turun 5,4%, terbesar sejak Oktober 2009.
Kontrak pada indeks Standard & Poor
500 menambahkan kurang dari 0,1% setelah indeks yang mendasari turun
0,3% pada hari Jumat.
Para pengusaha AS menambahkan 215.000
pekerja di bulan lalu, sedikit di bawah perkiraan ekonom untuk kenaikan
sebesar 225.000, menurut laporan pemerintah hari Jumat. Penghasilan
rata-rata per jam naik kurang dari perkiraan sebesar 2,1% dari tahun
sebelumnya, menunjukkan momentum yang lamban dalam pertumbuhan upah dan
lemahnya prospek untuk inflasi.
Data Jepang pada hari Senin menunjukkan
surplus transaksi berjalan negara pada bulan Juni adalah 558.6 miliar
yen dibandingkan dengan defisit tahun lalu sebesar 363.9 miliar yen.
Para ekonom telah memperkirakan surplus sebesar 785.9 miliar yen.(frk)
Sumber: Bloomberg
Bursa Asia Melemah Terhadap Data China dan Spekulasi Suku Bunga AS
BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/8) - Bursa
saham Asia jatuh setelah China melaporkan penurunan yang lebih besar
dari perkiraan ekspor dan harga produsen serta data pekerjaan AS
meningkatkan ekspektasi pedagang untuk kenaikan suku bunga Federal
Reserve di bulan depan.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,1% ke
level 140,89 pada pukul 09:01 pagi di Tokyo. Indeks tersebut telah
merosot dalam tiga minggu terakhir di tengah upaya pemerintah China
untuk membendung penurunan pasar ekuitas dan karena investor
menganalisis data ekonomi AS sebagai petunjuk terkait waktu kenaikan
suku bunga AS untuk pertama kali sejak tahun 2006. Pedagang di suku
bunga berjangka yang memprediksi probabilitas dari kenaikan di bulan
depan sebesar 54%.
Indeks Topix Jepang turun 0,4%. Indeks
Kospi Korea Selatan turun 0,1%. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik
0,1% dan Indeks NZX 50 Selandia Baru sedikit berubah. Pasar saham di
Singapura ditutup untuk liburan.
Data pada hari Jumat menunjukkan
pengusaha AS menambahkan 215.000 pekerjaan pada bulan Juli sementara
tingkat pengangguran bertahan di level terendah tujuh tahun sebesar
5,3%. Gain dalam gaji mengikuti kenaikan 231.000 pada bulan Juni yang
lebih besar dari perkiraan sebelumnya. Sementara laporan tersebut juga
menunjukkan kenaikan dalam jam kerja, penghasilan rata-rata per jam naik
kurang dari perkiraan sebesar 2,1% dari tahun sebelumnya.
Pengiriman dari China pada Juli menyusut
8,3%, lebih dari lima kali penurunan yang diproyeksikan oleh analis,
memicu kekhawatiran atas ekonomi terbesar di Asia, yang diperkirakan
tumbuh pada kecepatan paling lambat dalam tahun ini sejak tahun 1990.
Harga produsen mencatatkan penurunan tajam sejak 2009, menurut data pada
hari Minggu.
Kontrak pada indeks Hang Seng dan Indeks
Hong Kong Hang Seng China Enterprises turun setidaknya 0,5% pada Jumat
lalu. Berjangka di Indeks FTSE China A50 kehilangan 0,2%, sedangkan pada
Indeks Shanghai Shenzhen CSI 300 menambahkan 2,6% di sebagian besar
perdagangan terakhir.(frk)
Sumber: Bloomberg
Thursday 6 August 2015
Saham Jepang Jatuh Seiring Investor Mengkaji Laba ; Keputusan BOJ
BESTPROFIT FUTURES MALANG (7/8) - Bursa
saham Jepang jatuh, ikuti penurunan ekuitas AS dan memangkas kenaikan
mingguan keduanya, seiring pengkajian laba oleh investor dan menunggu
keputusan kebijakan moneter bank sentral.
Indeks Topix turun 0,2 persen menjadi
1,669.72 pada 09:01 pagi di Tokyo, menuju kenaikan mingguan 0,6 persen.
Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,3 persen menjadi 20,609.44. Bank
of Japan diperkirakan akan mempertahankan stimulus moneter yang belum
pernah terjadi sebelumnya pada Jumat sore ini.
Lebih dari 250 perusahaan di indeks
Topix melaporkan labanya pada hari ini. yang telah melaporkan hasil
kuartalan musim ini dan yang untuk perkiraan labanya sudah tersedia, 64
persennya diharapkan memperoleh keuntungan, peningkatan dari 48 persen
yang mengalahkan perkiraan pada kuartal sebelumnya, menurut data yang
dilansir oleh Bloomberg.
Indeks berjangka E-mini pada indeks
Standard & Poor 500 sedikit berubah setelah indeks tersebut turun
0,8 persen pada hari Kamis kemarin di New York terkait turunnya saham
bioteknologi sementara perusahaan media dijual dengan hasil mengecewakan
dari Viacom Inc dan Twenty-First Century Fox Inc. indeks Stoxx Europe
600 juga mengalami penurunan sebesar 0,8 persen
Seiring dengan pendapatan perusahaan,
investor memperhatikan laporan ekonomi AS sebagai ukuran saat The Fed
akan menaikkan tingkat suku bunga. Pedagang harga dalam probabilitas 48
persen bahwa The Fed akan menaikkan suku bunganya pada bulan September
nanti.
Sebuah laporan Kamis menunjukkan klaim
pengangguran naik dari 3.000 menjadi 270.000, berada dekat dengan posisi
terendahnya dalam empat dekade seiring pengusaha berpegang pada lebih
banyak pekerja dalam menanggapi peningkatan permintaan menyusul
kemerosotan pada awal 2015. Laporan penggajian pemerintah pada hari
Jumat diproyeksikan untuk menunjukkan bahwa pengusaha mengambil 225.000
pekerja bulan lalu, sementara tingkat pengangguran berada di level
terendahnya tujuh tahun sebesar 5,3 persen.(mrv)
Sumber: Bloomberg
Saham AS Jatuh Seiring Tumbangnya Saham Bioteknologi dan Media
BESTPROFIT FUTURES MALANG (7/8) - Indeks
The Standard & Poor 500 turun untuk keempat kalinya dalam lima
sesi, seiring saham bioteknologi anjlok sementara perusahaan media sold off terkait hasil yang mengecewakan dari Viacom Inc dan Twenty-First Century Fox Inc.
The
S & P 500 turun 0,8 persen ke level 2,083.79 pada pukul 4 sore
waktu New York, jatuh di bawah harga rata-rata selama 50 dan 100 hari
terakhir.
Saham
Media babak belur untuk hari kedua, dengan laba kuartalan pada CBS dan
Fox ditandai dengan menyusut penjualan iklan AS dan keuntungan ditopang
oleh buyback saham. Viacom, pemilik MTV, Nickelodeon dan Comedy Central,
membukukan penurunan pendapatan kuartal ketiga yang lebih dalam dari
pekiraan para analis..
Sekitar
85 persen dari anggotaS & P 500 telah merilis angka pendapatan,
dengan tiga perempat diantara mereka berhasil mengalahkan perkiraan laba
dan setengahnya melampaui proyeksi penjualan. Analis sekarang
menyebutkan penurunan 2,8 persen pada laba kuartal kedua, lebih rendah
dari perkiraan pada 10 Juli untuk penurunan 6,4 persen.(sdm)
Sumber: Bloomberg
Pound Melemah Seiring BOE Tergelincir Lebih Jauh
BESTPROFIT FUTURES MALANG (7/8) - Pound turun ke level terendah dua minggu terhadap dolar seiring investor menambahkan spekulasi ke Bank of England akan tertinggal di belakang Federal Reserve saat mereka menaikkan suku bunga.
Beberapa pembuat kebijakan BOE melakukan pemungutan suara untuk meningkatkan suku bunga dari yang
telah diperkirakan oleh ekonom yang disurvei Bloomberg, memicu
spekulasi suku bunga Inggris akan tetap rendah untuk lebih lama. Rincian 8-to-1 mendukung untuk menahan laju suku bunga, dirilis sebagai bagian dari rilis data BOE yang dijuluki "Super Thrusday," datang sehari sebelum laporan pekerjaan AS, disambut hangat oleh investor yangmencari petunjuk mengenai kapan waktu kenaikan suku bunga pertama sejak tahun 2006 oleh The Fed.
Pound turun 0,6 persen ke level $ 1,5514 pada pukul 02:49 siang waktu New York, yang merupakan penurunan terbesar sejak 23 Juli. Sterling melemah 0,7 persen ke level 70,39 pence per euro. Level tersebut menyentuh 69,36 pence pada 17 Juli, yang mana merupakan level terkuat sejak tahun 2007.
Gubernur BOE Mark Carney mengatakan pada konferensi pers di London bahwa pejabat berhati-hati pada dampak kekuatan sterling terhadap inflasi dan mempertimbangkan hal itu dalam keputusan mereka.(sdm)
sumber: Bloomberg
Emas Bergerak Naik Jelang Rilis Data Pekerjaan AS
BESTPROFIT FUTURES MALANG (7/8) - Emas
bergerak naik ke level tertingginya pada Kamis ini, diiringi pelemahan
dolar AS dan penurunan di ekuitas global seiring dengan para pedagang
menunggu rilis data ketenagakerjaan AS sebagai pandangan untuk
menentukan kapan Federal Reserve akan menaikkan suku bunga.
Data non-farm payrolls
AS akan dirilis pada Jumat mendatang dan para ekonom yang disurvei oleh
Reuters memperkirakan lapangan pekerjaan pada bulan Juli meningkat di
laju yang sama seperti bulan Juni yang mengalami kenaikan sebanyak
223.000.
Spot emas naik 0,5 %
ke level $ 1,090.11 per ons pada pukul 17:59 GMT (13:59 EST). Sementara
Logam mulia tersebut menembus level $ 1.100 setelah mengalami penurunan
pada akhir Juli lalu menjadi $ 1.077, yang merupakan level terendahnya
sejak Februari 2010.
Emas untuk pengiriman bulan Desember naik 0,4 % untuk menetap di level $ 1,090.10 per ons.
Kepemilikan SPDR Gold
Trust, dana yang diperdagangkan di bursa emas yang mendapat dukungan
terbesar di dunia, kemarin turun menjadi 21.470.000 ons, angka
terendahnya sejak September 2008.
Dalam logam lainnya,
spot paladium naik 1,1 % ke level $ 597,25 per ons, platinum menguat 0,4
% ke level $ 951 per ons, tidak jauh dari level terendahnya dalam 6 1/2
tahun terakhir pada awal pekan ini. Sedangkan perak menguat 1 % ke
level $ 14,67 per ons. (knc)
Sumber : Reuters
Korea Utara Bela Program Nuklirnya
BESTPROFIT FUTURES MALANG (7/8) - Juru
bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara Ri Tong Il dalam sebuah
konferensi pers di sela-sela pertemuan menteri luar negeri ASEAN di
Putra World Trade Center, Kuala Lumpur, 6 Agustus 2015.
Juru
bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara membela program nuklir
negara tersebut hari Kamis (6/8) dan mengatakan keputusan Pyongyang
tentang apakah akan melakukan uji coba nuklir tergantung pada Amerika
Serikat.
"
Tergantung pada sikap Amerika Serikat, dan AS melakukan provokasi
militer yang semakin meningkat terhadap Korea Utara, kata juru bicara
Ri Tong Il di Kuala Lumpur.
Juru
bicara tersebut merangkum pernyataan yang disampaikan oleh Menteri Luar
Negeri Korea Utara Ri Su Yong sebelumnya pada Forum Regional ASEAN di
ibukota Malaysia tersebut, konferensi keamanan tahunan yang
diselenggarakan oleh ASEAN.
Berbicara
kepada para wartawan di sela-sela konferensi, juru bicara Kementerian
Luar Negeri menekankan tawaran negara tersebut untuk menangguhkan
program nuklirnya bila Amerika Serikat berhenti melakukan latihan
militer gabungan dengan Korea Selatan.
Å“
Bila AS membuat perubahan kebijakan drastis untuk menangguhkan latihan
gabungan militer skala besar yang provokatif dan agresif, semua masalah
terkait AS dan kawasan tersebut, kemungkian Korea Utara akan mengubah
program nuklirnya," ujarnya.
Perundingan enam pihak
Konferensi
tersebut juga dihadiri oleh menteri luar negeri dari Korea Selatan, AS,
China, Jepang dan Rusia, negara-negara yang terlibat perundingan
internasional dengan Korea Utara untuk mengakhiri program nuklir negara
tersebut dan sebagai gantinya menghapuskan sanksi dan menyediakan
bantuan. Pada tahun 2009, Pyongyang meninggalkan perundingan ini.
Juru
bicara Korea Utara juga mengecam keras AS dan menyebut negara tersebut
sebagai kekuatan militer yang tidak bersahabat dan provokatif di kawasan
Asia, dan bertekad mengubah rezim Korea Utara.
Å“Yang
sebenarnya diinginkan AS bukan tidak adanya program nuklir di
Semenanjung Korea tapi Amerikanisasi seluruh Semenanjung Korea,"
ujarnya.
Menurut
juru bicara itu, program senjata nuklir Korea Utara dibutuhkan untuk
menangkal kekuatan nuklir AS dan kehadirannya di perbatasan Korea.
Juru
bicara Korea Utara itu juga membela program antariksa negaranya, yang
dikatakannya sebagai pembangunan ekonomi dan eksplorasi. AS dan
sekutunya mengatakan program tersebut ditujukan untuk mengembangkan
kemampuan rudal balistik jarak jauh milik Korea Utara.
Ia
juga menuduh AS melancarkan perang ekonomi dengan sanksi yang tidak
hanya menargetkan program nuklir dan militer negara tersebut tapi juga
kegiatan ekonomi warga sipil.
Source: voaindonesia
Wednesday 5 August 2015
Dolar Dekati Level Tertinggi Terhadap Yen Terkait Spekulasi Suku Bunga AS
BESTPROFIT FUTURES MALANG (6/8) - Dolar
berada di dekat dua bulan tertinggi terhadap yen di tengah spekulasi
data pekerjaan utama pada hari Jumat akan menambah tanda-tanda bahwa
ekonomi AS siap untuk kenaikan suku bunga bulan depan.
Mata
uang Jepang mengalami penurunan terbesar kedua di antara mata uang
utama terhadap dolar pada Rabu kemarin, setelah laporan ekonomi AS
menunjukkan penyedia layanan jasa diperluas pada bulan Juli di laju
terkuat dalam satu dekade terakhir. Angka pekerjaan pada Jumat besok
diproyeksikan untuk menunjukkan para pengusaha menambahkan lebih dari
200.000 pekerjaan untuk bulan ketiga pada bulan Juli. Dolar Selandia
Baru mencapai titik terendah enam tahun di New York.
Terhadap
yen, dolar sedikit berubah di level 124,81 yen pada pukul 09:16 pagi di
Tokyo, setelah naik ke 125,01 pada Rabu, level tertinggi sejak 8 Juni.
Sementtara terhadap euro, dolar berada di level $ 1,0913 dari $ 1,0906
per euro.
Indeks
Bloomberg Dollar Spot berada di level 1,216.71 dari 1,217.04 di New
York, di mana ia naik ke 1,219.31, terbesar sejak 16 Maret. Indeks, yang
melacak greenback terhadap 10 mata uang utama, naik Rabu setelah
Institute for Supply Management™s non-manufacturing index melonjak 4,3
poin menjadi 60,3, yang merupakan tertinggi sejak Agustus 2005.(frk)
Sumber: Bloomberg
Emas Meredup Terkait Kenaikan Suku Bunga AS Diprediksi pada Bulan September
BESTPROFIT FUTURES MALANG (6/8) - Emas saat ini memasuki fase bearish. Kontrak berjangka di
New York jatuh untuk kedua kalinya dalam 3 hari terakhir di tengah
meningkatnya spekulasi bahwa menguatnya pertumbuhan ekonomi AS akan
memungkinkan Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga secepatnya pada
bulan September mendatang. Harga emas memperpanjang penurunan seiring
dengan laporan swasta yang menunjukkan bahwa pertumbuhan industri jasa
di Amerika pada bulan Juli diperluas di laju tercepatnya dalam satu
dekade terakhir.
Emas jatuh ke level 5
tahun terendah pada akhir bulan Juli terhadap prospek The Fed yang akan
mulai pengetatan kebijakan moneter. Kenaikan suku bunga dapat menekan
daya tarik emas karena tidak membayar bunga atau menawarkan
pengembalian, tidak seperti aset bersaing. Manajer keuangan telah
tinggal net-short pada logam
selama dua minggu beruntun, dan sektor perbankan termasuk Goldman Sachs
Group Inc memprediksi penurunan lebih untuk harga emas.
Di Comex, emas
berjangka untuk pengiriman bulan Desember turun 0,5 % menetap di level $
1,085.60 pada pukul 1:44 siang waktu New York. Sementara Logam mulia
tersebut menyentuh level terendahnya dalam 5 tahun terakhir di level $
1,073.70 pada 24 Juli lalu. (knc)
Sumber : Bloomberg
Minyak Mentah Turun ke Empat Bulan Terendah
BESTPROFIT FUTURES MALANG (6/8) - Minyak jatuh ke level terendah selama empat bulan di New York dalam harapan bahwa kilang AS akan menurunkan tingkat operasi, meninggalkan negara dengan stok minyak mentah yangcukup banyak
Persediaan minyak mentah AS tetap pada 100 juta barel di atas lima tahun rata-rata musiman setelah jatuh pada pekan lalu, Administrasi Informasi Energi data menunjukkan. Stok bahan bakar meningkat setelah kilang memproses mintak mentahdalam kecepatan rekornya. Penyuling mengurangi tingkat operasi selama September atau yang kesembilan dari 10 tahun terakhir.
West Texas Intermediate untuk pengiriman September turun 71 sen, atau 1,6 persen, ke level $ 45,03 per barel pada pukul 12:07 siangdi New York Mercantile Exchange. Kontrak turun ke level $ 44,88, yang merupakan level terendah sejak 20 Maret.
Persediaan minyak mentah turun dari 4.410.000 barel menjadi 455.300.000 pekan lalu, data EIA menunjukkan. Penurunan sebanyak 1,63 juta barel sebelumnya sudah diperkirakan oleh analis yang disurvei oleh Bloomberg sebelum laporan.(sdm)
Sumber: Bloomberg
Saham Asia Naik Terkait Dorongan Optimisme Data AS, Yen Melemah
BESTPROFIT FUTURES MALANG (6/8) - Bursa
Saham Asia menguat, mengikuti rebound saham global, di tengah optimisme
akan ekonomi Amerika. Ekuitas Jepang naik seiring melemahnya yen.
Indeks MSCI Asia
Pacific naik 0,4 persen menjadi 141,64 pada 09:02 pagi di Tokyo. Indeks
Standard & Poor 500 menguat 0,3 persen pada Rabu kemarin, karena
data menunjukkan laju tercepat pertumbuhan sektor jasa AS dalam satu
dekade. Indeks Topix Jepang naik 0,9 persen seiring diperdagangkannya
yen di 124,80 per dolar setelah mengalami tiga hari penurunan.
Para pedagang
menguatkan spekulasi bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga sebelum
berakhirnya tahun karena ekonomi sedang benar-benar berada dalam masa
pemulihan. Suku bunga berjangka menunjukkan kemungkinan bahwa The Fed
akan menaikan suku bunganya bulan depan mencapai 48 persen pada hari
ini, naik dari 38 persen dari awal pekan ini.
Indeks Australia S
& P / ASX 200 sedikit berubah, sementara indeks NZX 50 Selandia Baru
naik 0,2 persen. Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,4 persen.
Bursa Hong Kong
diperdagangkan dalam kondisi siap untuk gain, dengan indeks berjangka
pada indeks Hang Seng naik 0,5 persen dan kontrak pada indeks Hang Seng
China Enterprises, yang menelusuri saham China daratan yang terdaftar di
kota, naik 0,4 persen. Indeks berjangka FTSE China A50 naik 0,1 persen
di Singapura, sementara perusahaan yang terdaftar pada indeks Shanghai
Shenzhen CSI 300 turun 1,6 persen.
Saham China yang
diperdagangkan di AS naik di hari kedua pada Rabu kemarin, dengan Indeks
Ekuitas Bloomberg China-AS naik 1 persen. Indeks Shanghai Composite
turun 1,7 persen pada Rabu setelah 10 kali berganti arah. Volume pada
indeks jatuh di tengah kekhawatiran intervensi pemerintah yang dirancang
untuk mencegah gejolak pada saham sehingga membuat investor pergi.(mrv)
Sumber: Bloomberg
Saham AS Menguat Di Tengah Pendapatan Perusahaan Teknologi
BESTPROFIT FUTURES MALANG (6/8) - Saham
AS naik untuk pertama kalinya dalam empat hari, di tengah pendapatan
perusahaan yang lebih baik dari perkiraan, sementara layanan data
industri menunjukkan perekonomian berada di jalur untuk pertumbuhan yang
lebih cepat.
Indeks
The Standard & Poor 500 naik 0,3 persen ke level 2,099.91. pukul 4
sore waktu New York, setelah tergelincir 0,7 persen selama tiga sesi
sebelumnya.
Investor
mengamati laporan ekonomi untuk mengukur ketika Federal Reserve akan
menaikkan suku bunga, keputusan itu sudah diperkirakan untuk tahun ini.
Data hari ini menunjukkan mulai dari penyedia layanan restoran sampai
agen real estate diperluas pada bulan Juli di laju terkuat dalam satu
dekade, menempatkan ekonomi AS di jalur tumbuh di bulan Juli menuju pace terkuatnya dalam satu dekade.
Sebuah
laporan terpisah hari Rabu dari ADP Research Institute mengatakan
perusahaan menambahkan pekerja lebih sedikit dari yang diharapkan dalam
penggajian bulan Juli, melemparkan keraguan apakah keuntungan dalam
pasar tenaga kerja dapat mempercepat laju yang akan melampaui tahun ini.
Laporan pekerjaan bulanan pemerintah pada hari Jumat diproyeksikan akan
menunjukkan para pemberi kerja mengambil 225.000 pekerja bulan lalu,
sementara tingkat pengangguran tetap berada di level terendah dalam
tujuh tahun sebanyak 5,3 persen.(sdm)
Sumber: Bloomberg
Tuesday 4 August 2015
Harga Emas Berakhir Diatas Level $ 1.090
BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/8) - Harga
emas berakhir naik dalam perdagangan Selasa ini, tetapi mengalami
tekanan di akhir karena penguatan mata uang dolar AS, yang rally setelah
komentar dari pejabat Federal Reserve yang menunjukkan akan menaikan
suku bunga pada bulan September mendatang.
Lockhart
menjadi pejabat The Fed kedua dalam beberapa hari untuk mendukung
kenaikan suku bunga pada bulan September setelah Presiden The Fed St
Louis James Bullard mengatakan kepada The Wall Street Journal pada hari
Senin bahwa ia mendukung langkah tersebut yang akan mengadakan pertemuan
pada 16-17 September.
Emas
melemah pada sesi penutupan, memangkas kenaikan setelah pernyataan
Lockhart, yang dapat menghentikan penguatan pada sesi penutupan
perdagangan.
Emas
untuk pengiriman bulan Desember kontrak yang paling aktif
diperdagangkan di Comex naik $ 1,30 sen, atau kurang dari 0,1% berada di
level 1,090.70 per ons, setelah ditutup di level $ 1,089.40 per ons
pada hari Senin.
Sementara,
kenaikan suku bunga kemungkinan akan membebani pembeli komoditas dalam
mata uang dolar seperti emas. Kenaikan suku bunga dapat meningkatkan
laba atas deposito dolar, yang membuatnya lebih menarik bagi pedagang
mata uang. Indeks Dollar ICE AS melonjak ke level tertingginya pasca
pernyataan Lockhart, bergerak sekitar 97,39 sampai dengan level 97,88.
Namun penguatan greenback dapat mengurangi daya tarik emas dalam mata uang dolar untuk membeli mata uang lainnya.
Dalam
logam lainnya, perak untuk pengiriman bulan September turun 4 sen atau
0,3%, dan berakhir pada level $ 14,56 per ons. Sedangkan Platinum untuk
pengiriman bulan Oktober melemah $ 8,60 atau hampir 1%, ke level $
958,50 per ons, setelah sebelumnya ditutup pada level $ 967,10 per ons
di perdagangan hari Senin.
Paladium
untuk pengiriman bulan September turun $ 4,60 atau sekitar 1%, ke level
$ 598,60 per ons setelah berakhir di level $ 603,20 per ons di sesi
penutupan hari Senin.
Sementara
itu, tembaga bermutu tinggi mengalami kenaikan untuk menetap di level $
2,36 per pon dari level $ 2,35 per pon pada sesi sebelumnya. (knc)
Sumber : MarketWatch
Subscribe to:
Posts (Atom)