Tuesday 11 August 2015

Emas Meningkat Seiring Penurunan Komoditas Menghidupkan Kecemasan Deflasi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/8) - Emas menyerah sebagian besar keuntungan sebelumnya seiring krisis di pasar komoditas menghidupkan kembali kekhawatiran deflasi, memotong daya tarik logam mulia sebagai penyimpan nilai.
Indeks Bloomberg Komoditi dari 22 komponen mengalami penurunan intraday terbesar dalam satu bulan terakhir, dipimpin oleh penurunan dalam gandum dan minyak. Investor membuang bahan baku pasca China secara mengejutkan pasar dengan mendevaluasi mata uangnya, membuat impor biji-bijian, energi dan logam lebih mahal. Emas sebelumnya naik seiring langkah China yang mendorong permintaan untuk aset haven, namun seiring komoditas memperdalam kerugiannya, emas kupas penguatannya.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember naik 0,3 persen untuk menetap di level $1,107.70 per ons pukul 13:42 di Comex di New York, pasca menyentuh level $1,119.10, tertinggi sejak 20 Juli lalu. Volume transaksi 30 persen lebih tinggi dari moving average 100-hari untuk hari ini, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg.
Harga emas telah anjlok sebesar 6,5 persen pada Juli lalu, mencapai level terendahnya dalam lima tahun terakhir. Petunjuk dari Federal Reserve bahwa pembuat kebijakan segera mungkin akan menaikkan suku bunga tahun ini telah meredam permintaan emas karena tidak membayar bunga, tidak seperti aset bersaing. Logam ini menuju kerugian ketiga berturut-turut di tengah laju inflasi tahunan yang rendah, penguatan dolar dan ekuitas AS.
Juga di Comex, perak berjangka untuk pengiriman September turun 0,1 persen menjadi $15,284 per ons. Di New York Mercantile Exchange, paladium juga turun, sementara platinum naik. (izr)
Sumber: Bloomberg