Tuesday 11 August 2015

Devaluasi Yuan Tekan Bursa Jepang dan Pasar Saham Global

BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/8) - Bursa saham Jepang dibuka turun, menyusul penurunan ekuitas global, setelah China mendevaluasi mata uangnya yang meningkat kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan di ekonomi terbesar kedua di dunia serta meredam prospek bagi eksportir.
Indeks Topix turun 0,3% ke level 1,682.55 pada pukul 09:01 pagi di Tokyo, dengan semua tapi delapan dari 33 kelompok industri yang turun. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,3% ke level 20,650.18. Yen menguat 0,3% ke level 19,54 per yuan dalam perdagangan di luar negeri setelah kemarin mengalami penguatan terbesar sejak bulan Desember setelah yuan mengalami devaluasi terbesar dalam dua dekade terakhir. Langkah ini memicu kekhawatiran perang mata uang baru dan memicu sell-off di bursa saham global.
Perubahan kebijakan China menyusul laporan ekonomi bulan ini yang menunjukkan penurunan dalam pengiriman ke luar negeri, data manufaktur yang lebih lemah dari perkiraan serta melambatnya pertumbuhan kredit. Langkah untuk mendukung eksportir dan meredam perlambatan ekonomi yang lebih dalam sejak tahun 1990 mempertinggi risiko devaluasi mata uang yang kompetitif setelah permintaan global berkurang.
China akan melaporkan penjualan ritel dan output pabrik pada hari Rabu, yang dapat memberikan petunjuk lebih lanjut terkait tingkat perlambatan. Risalah dari pertemuan terbaru Bank of Japan juga akan di rilis pada hari Rabu.
Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 naik 0,2% setelah indeks yang mendasari merosot 1% pada hari Selasa di New York. Produsen otomotif dan barang-barang mewah tergelincir, dengan penurunan tertajam yuan dalam setidaknya 20 tahun terakhir dipandang sebagai pengikisan daya beli konsumen China. Indeks Eropa Stoxx 600 turun 1,6%. Saham-saham emerging-market memasuki bear market.(frk)
Sumber: Bloomberg