BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/12) - Menteri Perminyakan Uni Emirat Arab,
Souhail al-Mazroui, menyatakan penurunan harga minyak lebih dari 40%
dalam beberapa bulan terakhir disebabkan oleh negara-negara non-OPEC
yang menggenjot produksi secara berlebihan.
Tudingan ini dikeluarkan ketika negara-negara Arab penghasil minyak menggelar pertemuan di Abu Dhabi, hari Minggu (21/12).
Al-Mazroui mengatakan harga akan segera stabil di tahun baru jika semua negara penghasil minyak tidak menaikkan produksi.
Menteri
Perminyakan Arab Saudi, Ali al-Naimi, menyatakan cara terbaik mengatasi
gejolak harga minyak adalah dengan memberi kesempatan kepada
negara-negara yang paling efisien dalam memproduksi minyak untuk
mengatur tata kelola minyak dunia.
Arab Saudi termasuk salah satu
anggota OPEC, organisasi negara-negara pengekspor minyak, yang tidak
setuju dengan usul pemangkasan produksi untuk membantu menaikkan harga
minyak.
"Jika mereka (negara-negara non-OPEC) ingin mengurangi
produksi, tentu disambut baik. Tapi kami, Arab Saudi, tidak akan
mengurangi produksi," kata Al-Naimi.
Yang juga tidak setuju dengan pengurangan produksi adalah Kuwait.
Sementara itu produsen lain seperti Iran dan Rusia mendesak pengurangan produksi agar harga minyak naik.
Sumber : BBC
Sunday 21 December 2014
Saham Perusahaan Material Naik, Bursa Saham Asia Dibuka Menguat 0.3%
BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/12) - Bursa Saham Asia menguat pada hari ke-3,
dipimpin oleh kenaikan saham perusahaan material seiring dengan kontrak
berjangka minyak mentah rebound. Sementara itu Bursa Saham Australia
mencatat gain tertinggi pada hari ke-2 dalam 3 tahun terakhir.
Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0.3% ke level 137.34 pukul 9:05 pagi waktu Tokyo. Pada 19 Desember lalu indeks acuan tersebut melonjak tajam dalam 2 bulan terakhir ditengah reli ekuitas global setelah pekan lalu Federal Reserve berkomitmen menunda eaktu kenaikan suku bunga. Indeks S&P/ASX 200 Australia mencatat gain 3.5% pada hari ke-2, kenaikan tajam sejak Desember 2011 silam.
Indeks Topix Jepang dand Indeks Kospi Korea Selatan catat gain 0.3%. Indeks NZX 50 Selandia Baru menguat 0.1%. Pada 19 Desember lalu minyak mentah Brent naik 0.1% ke level $61.45 per barel setelah reli tajam sejak Oktober 2012 silam. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0.3% ke level 137.34 pukul 9:05 pagi waktu Tokyo. Pada 19 Desember lalu indeks acuan tersebut melonjak tajam dalam 2 bulan terakhir ditengah reli ekuitas global setelah pekan lalu Federal Reserve berkomitmen menunda eaktu kenaikan suku bunga. Indeks S&P/ASX 200 Australia mencatat gain 3.5% pada hari ke-2, kenaikan tajam sejak Desember 2011 silam.
Indeks Topix Jepang dand Indeks Kospi Korea Selatan catat gain 0.3%. Indeks NZX 50 Selandia Baru menguat 0.1%. Pada 19 Desember lalu minyak mentah Brent naik 0.1% ke level $61.45 per barel setelah reli tajam sejak Oktober 2012 silam. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Minyak Naik Seret Saham Jepang Dibuka Menguat untuk Hari Ketiga
BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/12) - Saham
Jepang naik untuk hari ketiga beruntun, dipimpin oleh
perusahaan-perusahaan energi pasca harga minyak mentah menguat dan mata
uang yen melemah terhadap dolar.
Indeks Topix naik 0,5 %
ke level 1,417.10 pukul 09:01 pagi waktu Tokyo terkait semua saham
kecuali 2 dari 33 kelompok industri meningkat. Indeks tersebut menghapus
penurunan untuk bulan Desember dan di jalur untuk melonjak 8,7 % tahun
ini. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,2 % ke level 17,651.33 hari
ini. Bank of Japan (BoJ) merilis laporan perekonomian bulan Desember
pada hari ini. Sementara mata uang yen diperdagangkan pada level 119,50
per dolar setelah melemah selama 3 sesi pekan lalu seiring Federal
Reserve mengatakan akan bersabar dalam menaikkan suku bunga AS.
Indeks Standard &
Poor 500 menguat 3,4 % pekan lalu setelah komentar The Fed memicu saham
AS rally tiga hari. Kontrak pada indeks tersebut sedikit berubah hari
ini.
BOJ pekan lalu mempertahankan perluasan basis moneter pada laju tahunan sebesar 80 triliun yen ($ 676 miliar).
Minyak mentah Brent
naik 0,7 % ke level $ 61,79 per barel setelah menguat pada 19 Desember
lalu yang merupakan kenaikan terbesarnya sejak Oktober 2012 lalu.
Produk domestik bruto
(PDB) AS pada kuartal ketiga besok, menurut para ekonom yang disurvei
oleh Bloomberg memprediksi pertumbuhan ekonomi tahunan akan direvisi
meningkat menjadi 4,3 % untuk periode 3 bulan, dari perkiraan sebelumnya
sebesar 3,9 %. Data perumahan, pesanan barang dan konsumsi pribadi di
ekonomi terbesar dunia juga meningkat pekan ini.
Ketua Fed Janet Yellen
mengatakan pekan lalu bahwa para pembuat kebijakan mungkin akan menahan
tingkat suku bunga mendekati nol setidaknya sampai kuartal pertama,
bahkan ketika ekonomi AS menguat. Bank sentral, dalam sebuah pernyataan
setelah pertemuan terakhir tahun 2014, menggantikan referensi untuk suku
bunga tetap rendah untuk "waktu yang lama" dengan janji untuk bersabar
hingga waktunya. (knc)
Sumber : Bloomberg
Dolar Catat Gain Ditengah Divergen Kebijakan Moneter
BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/12) - Dolar catat gain dari level pekan lalu
terhadap mayoritas mata uang lainnya ditengah spekulasi bahwa Federal
Reserve yang akan menaikkan suku bunga pada awal April tahun depan
ditengah mayoritas bank sentral lainnya melanjutkan pelonggaran moneter.
Mata uang AS naik ke level 2 tahun tertingginya terhadap euro setelah Wakil Presiden ECB (European Central Bank) Vitor Constancio menyatakan diahdapan majalah dari Jerman Wirtschaftswoche bahwa bank sentral tidak mengesampingkan pelonggaran kuantitatif. Dolar AS menahan gain dalam 3 hari terakhir terhadap yen setelah pekan lalu BOJ (Bank of Japan) mempertahankan stimulus. Semenatra itu dolar Selandia Baru turun setelah merosotnya indeks kepercayaan konsumen.
Dolar diperdagangkan pada level $1.2224 per euro pukul 8:49 pagi waktu Tokyo dari level $1.2229 pada 19 Desember lalu, mengikuti lonjakan 1.9% pada 5 hari terakhir. Sempat mencapai level $1.2220, sesuai dengan level tetinggi sejak Agustus 2012 silam. Dolar AS berada pada level 119.55 yen, setelah pekan lalu catat gain 0.6%. Euro dibeli pada level 146.10 yen dari level 146.15 di New York.
Dolar Selandia Baru melemah 0.2% ke level 77.42 sen AS stelah indeks sentimen konsumen dari Westpac Banking Corp. pada kuartal ke-4 turun 114.8, level terendah selama 3 bulan hingga Maret 2013 silam. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Mata uang AS naik ke level 2 tahun tertingginya terhadap euro setelah Wakil Presiden ECB (European Central Bank) Vitor Constancio menyatakan diahdapan majalah dari Jerman Wirtschaftswoche bahwa bank sentral tidak mengesampingkan pelonggaran kuantitatif. Dolar AS menahan gain dalam 3 hari terakhir terhadap yen setelah pekan lalu BOJ (Bank of Japan) mempertahankan stimulus. Semenatra itu dolar Selandia Baru turun setelah merosotnya indeks kepercayaan konsumen.
Dolar diperdagangkan pada level $1.2224 per euro pukul 8:49 pagi waktu Tokyo dari level $1.2229 pada 19 Desember lalu, mengikuti lonjakan 1.9% pada 5 hari terakhir. Sempat mencapai level $1.2220, sesuai dengan level tetinggi sejak Agustus 2012 silam. Dolar AS berada pada level 119.55 yen, setelah pekan lalu catat gain 0.6%. Euro dibeli pada level 146.10 yen dari level 146.15 di New York.
Dolar Selandia Baru melemah 0.2% ke level 77.42 sen AS stelah indeks sentimen konsumen dari Westpac Banking Corp. pada kuartal ke-4 turun 114.8, level terendah selama 3 bulan hingga Maret 2013 silam. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Thursday 18 December 2014
Swiss Franc Turun Tajam Sejak 2013 Terkait Suku Bunga Negatif
BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/12) - Swiss
franc melemah tajam dalam 18 bulan terakhir terhadap euro pasca bank
sentral Swiss memperkenalkan suku bunga negatif untuk mempertahankan
mata uang.
Euro
jatuh untuk hari kedua terhadap dolar karena keputusan Swiss National
Bank yang mendorong spekulasi Bank Sentral Eropa akan memperluas
langkah-langkah stimulus tahun depan. Indeks dolar mencapai leve
tertinggi dalam lima tahun terakhir di tengah sinyal janji Federal
Reserve untuk bersabar untuk menaikan suku bunga berarti peningkatan
tahun depan. Peso Kolombia naik untuk hari ketiga untuk memimpin
penguatan rekan-rekan mata uang emerging-market. Pound naik karena
volatilitas naik ke level tertingginya dalam 15-bulan terakhir.
Langkah
Swiss adalah "tanda-tanda bahwa SNB berhati-hati karena ECB," kata
David Song, seorang analis mata uang berbasis di New York di FXCM Inc
"The SNB akan mengikuti langkah bersama dengan ECB dalam hal siklus
pelonggaran . "
Franc
terdepresiasi sebesar 0,2 persen ke level 1,20388 per euro pukul 15:56
waktu New York pasca turun sebanyak 0,7 persen ke level 1,20974, level
terlemah sejak 10 Oktober lalu. Penurunan intraday terbesar sejak Mei
2013 lalu.
Dolar
menguat sebesar 0,2 persen ke level 118,83 yen pasca melonjak sebesar
1,9 persen kemarin, kenaikan terbesar sejak 31 Oktober lalu. Mata uang
AS terapresiasi sebesar 0,5 persen ke level $1,2284 per euro dan
menyentuh level $1,2266, terkuat sejak 8 Desember. Yen menguat 0,3
persen ke level 145,98 per euro. (izr)
Sumber: Bloomberg
Emas Rebound Dari Level Terendah Dua Minggu
BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/12) - Spot emas mengalami rebound dari terendah dua minggu di tengah tanda-tanda meningkatnya permintaan fisik untuk logam.
Ekspor
emas Swiss naik ke tertinggi tahun ini, dan arus dari Inggris
menyarankan kilang Swiss bekerja pada kapasitas penuh untuk memenuhi
permintaan dari Asia, UBS Group AG mengatakan dalam sebuah catatan hari
ini. Perdagangan dari Shanghai Gold Exchange kontrak acuan spot bullion
menguat ke level tertinggi sejak April 2013.
Kemarin, logam turun 0,6% karena isyarat dari Federal Reserve yang
akan menaikkan biaya pinjaman tahun depan. Sementara ketua TheFed,
Janet Yellen mengatakan kemarin bahwa dia tidak meramalkan kenaikan suku
bunga untuk "setidaknya beberapa pertemuan berikutnya," tambahnya
"tidak ada pre-set time" dan "tidak ada pertemuan dari atas meja."
Bullion
untuk pengiriman segera naik 0,5% ke level $ 1.195 pada pukul 01:45
siang di New York. Harga bullion kemarin menyentuh level $ 1,183.89,
terendah sejak 1 Desember Di Comex, sementara untuk pengiriman Februari
naik kurang dari 0,1% untuk menetap di level $ 1,194.80 per ons.
Bullion
naik 70% dari Desember 2008 sampai Juni 2011 akibat bank sentral
meningkatkan pasokan uang dalam skala yang belum pernah terjadi
sebelumnya, memacu kekhawatiran bahwa inflasi akan berakselerasi. Logam
ini turun 28% pada tahun 2013, penurunan terbesar dalam tiga dekade
terakhir, di tengah kenaikan perekonomian AS.(frk)
Sumber : Bloomberg
S&P 500 Catat Gain Dua Hari Terbaiknya Sejak 2011 ditengah Reli Global
BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/12) - Saham
AS naik mengirimkan Indeks Standard & Poor 500 menuju keuntungan
terbaik selama dua hari dalam tiga tahun terakhir, seiring ekuitas
global rally terkait janji Federal Reserve untuk bersabar meningkatkan
suku bunga.
Indeks
S&P 500 naik sebesar 2,4 persen ke level 2,061.14 pukul 16:00 sore
di New York, kenaikan satu hari terbesar sejak Januari 2013 lalu. Indeks
telah naik sebesar 4,5 persen selama dua hari terakhir, terbesar sejak
November 2011.
Indeks
MSCI All-Country World melonjak sebesar 2 persen dan saham emerging
market naik sebesar 1,8 persen. Indeks Stoxx Europe 600 melonjak 3
persen, terbesar dalam tiga tahun terakhir. Obligasi anjlok tajam dalam
17 bulan terakhir. Harga minyak merosot sebesar 3,2 persen pasca
menghapus rally sebesar 4 persen.
Indeks
Volatilitas Chicago Board Options Exchange kehilangan 13 persen ke
level16,95. The VIX anjlok sebesar 28 persen selama dua hari terakhir.
Indeks naik ke level dua bulan tertingginya pada 16 Desember lalu.
Saham
AS rebound dari penurunan tujuh hari yang menghapus $1 trliun dari
harga ekuitas dan bersamaan dengan penurunan sebesar 15 persen minyak
mentah West Texas Intermediate antara tanggal 5 Desember dan 16
Desember. saham produsen energi pada S&P 500 anjlok sebesar 8 persen
selama peregangan sementara saham produsen kimia dan perusahaan
pertambangan merosot sebesar 7,4 persen. (izr)
Sumber: Bloomberg
Saham AS Pimpin Reli Saham Global
BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/12) - Saham
global melonjak mengirim Indeks Standard & Poor 500 menuju reli
terbaiknya dalam dua hari dalam hampir dua tahun terakhir, karena
Federal Reserve berjanji bersabar terkait peningkatan tingkat suku bunga
acuan. Obligasi imbal hasil turun tajam dalam 17 bulan terakhir terkait
spekulasi biaya pinjaman yang akan naik pada tahun depan, sementara
minyak mentah kembali melanjutkan aksi jual.
Indeks
S&P 500 melonjak sebesar 1,5 persen pukul 12:16 siang di New York,
menuju kenaikan dalam dua hari terakhir menjadi 3,6 persen. Obligasi
memperpanjang aksi jual terbesar dalam tiga bulan terakhir. Minyak West
Texas Intermediate (WTI) merosot sebesar 1,5 persen, menghapus reli
sebelumnya. Indeks Stoxx Europe 600 melonjak sebesar 3 persen, terbesar
dalam tiga tahun terakhir, seiring Indeks Swiss Market menguat pasca
bank sentral negara itu memperkenalkan suku bunga deposito negatif.
Indeks acuan Dubai mencatat naik tajam dan indeks Micex Rusia meningkat
seiring indeks MSCI All-Country World naik sebesar 1,6 persen.
Ketua
The Fed Janet Yellen menjelaskan rencana kebijakannya, dia mengatakan
kemungkinan akan mempertahankan suku bunga mendekati nol setidaknya
sampai kuartal pertama bahkan seiring kuatnya perekonomian. Potensi
peningkatan kemudian mendorong biaya pinjaman saham dan mata uang
negara-negara emerging market mungkin investasi terlihat menurun jika
suku bunga naik di negara-negara maju. Minyak WTI merosot lebih dari 5
persen dari level intraday tertingginya. Presiden Vladimir Putin
menyatakan sikap akan bertindak tanpa kompromi atas krisis Rusia. (izr)
Sumber: Bloomberg
Ekuitas Eropa Catat Kenaikan Terbesar Tiga Hari dalam 2 Tahun
BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/12) - Saham-saham
Eropa naik untuk hari ketiga di tengah berkembangnya keyakinan bahwa
bank-bank sentral di seluruh dunia akan mendukung perekonomian.
Indeks
Stoxx Europe 600 melonjak sebesar 2,8% menjadi 338,65 pada pukul 04:33
sore di London, dengan bank-bank memberikan kontribusi terbesar untuk
mengangkat indeks. saham Novartis AG dan Roche Holding AG memimpin
Indeks Swiss Market naik 2,7% setelah bank sentral Swiss memperkenalkan
suku bunga deposito negatif untuk pertama kali sejak tahun 1970-an.
Pengumuman tersebut muncul setelah Janet Yellen mengatakan Federal Reserve mungkin
akan mempertahankan suku mendekati nol setidaknya hingga kuartal
pertama dan bahwa mereka tidak dapat kembali ke tingkat yang lebih
normal sampai tahun 2017.
Semua
19 kelompok industri dalam indeks Stoxx 600 naik pada hari ini, dengan
bank-bank mengalami reli sebesar 2,9%, yang dipimpin oleh Banco
Santander SA dan ING Groep NV. Perusahaan energi menuju lonjakan tiga
hari terbesar sejak Oktober 2011 setelah Total SA naik 2,1% dan Statoil
ASA menambahkan 5,5%.(frk)
Sumber : Bloomberg
Wednesday 17 December 2014
Sentimen Suku Bunga The Fed, Antarkan Dolar Sentuh Level 5 Thn Tertinggi
BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/12) - Mata uang dolar bergerak naik ke level 5
tahun tertinggi setelah Ketua Federal Reserve Janet Yellen
mengindikasikan bahwa bank sentral berada pada laju menaikan suku bunga
pada awal April tahun depan.
Dolar catat gain pada hari ke-2 terhadap yen setelah kemarin The Fed mengganti komitmen untuk mempertahankan suku bunga pinjaman mendekati 0 untuk â€Å“waktu yang lama,†dan mempertahankan suku bunga 0 hingga 0.25%, yang telah dipertahankan sejak 2008 lalu. Ruble Rusia memangkas penurunan selama 7 hari terkahir setelah kementerian keuangan menyatakan menjual cadangan emas guna meredam penurunan yang telah mengantarkan mata uang tersebut berada pada rekornya ditengah penurunan harga minyak mentah dunia.
Indeks Spot Dollar Bloomberg, indeks yang memonitor dolar terhadap 10 mata uang lainnya naik 0.1% ke level 1,122.19 pukul 9:27 pagi waktu Tokyo dari level kemarin saat menguat 0.9%. Pada 5 Desember lalu ditutup pada level 1,122.34, merupakan level tertinggi sejak Maret 2009 lalu.
Dollar menguat 0.2% ke level 118.84 yen, setelah kemarin melonjak 1.9%, gain tertinggi sejak Oktober lalu. Dolar AS berada pada level $1.2328 per euro mengikuti kenaikan kemarin sebesar 1.4%. Yen turun 0.1% ke level 146.51 per euro. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Dolar catat gain pada hari ke-2 terhadap yen setelah kemarin The Fed mengganti komitmen untuk mempertahankan suku bunga pinjaman mendekati 0 untuk â€Å“waktu yang lama,†dan mempertahankan suku bunga 0 hingga 0.25%, yang telah dipertahankan sejak 2008 lalu. Ruble Rusia memangkas penurunan selama 7 hari terkahir setelah kementerian keuangan menyatakan menjual cadangan emas guna meredam penurunan yang telah mengantarkan mata uang tersebut berada pada rekornya ditengah penurunan harga minyak mentah dunia.
Indeks Spot Dollar Bloomberg, indeks yang memonitor dolar terhadap 10 mata uang lainnya naik 0.1% ke level 1,122.19 pukul 9:27 pagi waktu Tokyo dari level kemarin saat menguat 0.9%. Pada 5 Desember lalu ditutup pada level 1,122.34, merupakan level tertinggi sejak Maret 2009 lalu.
Dollar menguat 0.2% ke level 118.84 yen, setelah kemarin melonjak 1.9%, gain tertinggi sejak Oktober lalu. Dolar AS berada pada level $1.2328 per euro mengikuti kenaikan kemarin sebesar 1.4%. Yen turun 0.1% ke level 146.51 per euro. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Sentimen Komentar The Fed, Emas Dekati Level 2 Pekan Terendah
BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/12) - Emas mendekati level 2 pekan terendah
setelah The Fed menurunkan komitmen untuk mempertahankan suku bunga
pinjaman rendah untuk â€Å“waktu yang lama,†mengantarkan Federal
Reserve akan menaikkan suku bunga acuan yang pertama kalinya sejak 2006
silam seiring kenaikan dollar.
Bullion untuk pengiriman segera diperdagangkan pada level $1,189.78 per ounce pukul 8:21 pagu waktu Singapura dari level kemarin $1,189.71 ketika harga turun ke level $1,183.89, level terendah sejak 1 Desember lalu setelah komnetar The Fed muncul, menurut harga dari Bloomberg. Emas bersiap untuk memangkas gain dalam 2 pekan terakhir akibat penurunan harga energi telah mengancam kenaikan inflasi dibawah target Bank Sentral AS sebesar 2%.
Janet Yellen menyatakan bahwa The Fed diperkirakan tidak akan mengubah suku bunga sebelum akhir April mendatang setelah The Fed mengganti komitmen waktu yang lama dengan komitmen â€Å“sabar.†Hal tersebut mengantarkan Indeks Dollar Bloomberg bergerak ke level 5 tahun tertingginya dan Indeks Standard & Poor 500 menguat tajam sejak Oktober 2013 silam. Rilis data kemarin menunjukkan bahwa indeks harga konsumen AS naik 1.3%, gain terendah sejak Februari tahun ini dengan minyak mentah berada pada level 5 tahun terendah.
Saat komentar The Fed tidak menjadi acuan terhadap krisis mata uang Russia atau resiko global lainnya yang telah menyebabkan pasar keuangan bergejolak, Yellen menyatakan adanya potensi kelebihan pasokan minyak dari Russia terhadap pasokan AS akan menurun. Sementara itu, pekan ini ruble turun pada rekornya meskipun Bnak Sentral Russia menaikkan suku bunga, sehingga memicu spekulasi bahwa Russia diperkirakan akan menjual beberapa cadangan emasnya. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Bullion untuk pengiriman segera diperdagangkan pada level $1,189.78 per ounce pukul 8:21 pagu waktu Singapura dari level kemarin $1,189.71 ketika harga turun ke level $1,183.89, level terendah sejak 1 Desember lalu setelah komnetar The Fed muncul, menurut harga dari Bloomberg. Emas bersiap untuk memangkas gain dalam 2 pekan terakhir akibat penurunan harga energi telah mengancam kenaikan inflasi dibawah target Bank Sentral AS sebesar 2%.
Janet Yellen menyatakan bahwa The Fed diperkirakan tidak akan mengubah suku bunga sebelum akhir April mendatang setelah The Fed mengganti komitmen waktu yang lama dengan komitmen â€Å“sabar.†Hal tersebut mengantarkan Indeks Dollar Bloomberg bergerak ke level 5 tahun tertingginya dan Indeks Standard & Poor 500 menguat tajam sejak Oktober 2013 silam. Rilis data kemarin menunjukkan bahwa indeks harga konsumen AS naik 1.3%, gain terendah sejak Februari tahun ini dengan minyak mentah berada pada level 5 tahun terendah.
Saat komentar The Fed tidak menjadi acuan terhadap krisis mata uang Russia atau resiko global lainnya yang telah menyebabkan pasar keuangan bergejolak, Yellen menyatakan adanya potensi kelebihan pasokan minyak dari Russia terhadap pasokan AS akan menurun. Sementara itu, pekan ini ruble turun pada rekornya meskipun Bnak Sentral Russia menaikkan suku bunga, sehingga memicu spekulasi bahwa Russia diperkirakan akan menjual beberapa cadangan emasnya. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Saham Jepang Menguat Pasca The Fed Menunda Kenaikan Suku Bunga AS
BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/12) - Saham
Jepang melonjak tertinggi dalam 6 pekan terakhir seiring yen melemah
terhadap dolar pasca Federal Reserve mengatakan akan menunda kenaikan
suku bunga AS.
Indeks Topix menguat
2,6 % ke level 1,386.62 pukul 09:02 pagi waktu Tokyo, menuju lonjakan
terbesarnya sejak 4 November lalu. Sebanyak 33 kelompok industri
meningkat. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 2,2 % ke level
17,187.13. Sementara mata uang yen diperdagangkan pada level 118,76 per
dolar hari ini setelah kemarin melemah 1,9 %. Saham AS mengalami
kenaikan terbesarnya sejak 2013 lalu terkait Ketua Janet Yellen
mengatakan The Fed tidak mungkin untuk bergerak sebelum akhir April
mendatang dan suku bunga akan tetap rendah untuk "waktu yang lama."
Kontrak pada Indeks
Standard & Poor 500 sedikit berubah hari ini. Yang mendasari indeks
ekuitas AS melonjak 2 % kemarin setelah The Fed menepati janji
sebelumnya untuk menjaga suku bunga mendekati nol untuk "waktu yang
lama," dan meningkatkan penilaian dari pasar tenaga kerja.
Indeks harga konsumen
AS menurun 0,3 % pada November lalu, penurunan terbesarnya sejak
Desember 2008 silam, setelah stagnan pada bulan sebelumnya, menurut
Departemen Tenaga Kerja kemarin. Harga bahan bakar memimpin penurunan.
(knc)
Sumber : Bloomberg
Saham AS Reli, Bursa Saham Asia Dibuka Menguat 0.7%
BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/12) - Bursa Saham Asia menguat yang mengikuti
lonjakan tajam Bursa Saham AS sejak Oktober 2013 lalu, setelah Federal
Reserve menunda menaikkan suku bunga dan pelemahan yen, sehingga
mendorong ekuitas Jepang.
Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0.7% ke level 134.55 pukul 9:04 pagi waktu Tokyo. Dalam 3 hari terakhir indeks acuan tersebut mengalami penurunan 2.5% akibat penurunan harga minyak mentah dan mata uang Russia yang memicu kekhawatiran mengenai pertumbuhan ekonomi global. The Fed menyatakan akan bersabar terkait batas waktu kenaikan suku bunga, mengganti komitmen untuk mempertahankan suku bunga pinjaman mendekati 0 untuk â€Å“waktu yang lama,†meskipun perekonomian AS menguat. Kemarin Indeks Standard & Poor 500 melonjak 2% ketika yen turun 1.9% terhadap dollar.
Indeks Topix Jepang menguat 2.4%. Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0.6%. Indeks S&P/ASX 200 Australia catat gain 1.6%, sementara Indeks NZX 50 Seladia Baru menguat 0.4%. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0.7% ke level 134.55 pukul 9:04 pagi waktu Tokyo. Dalam 3 hari terakhir indeks acuan tersebut mengalami penurunan 2.5% akibat penurunan harga minyak mentah dan mata uang Russia yang memicu kekhawatiran mengenai pertumbuhan ekonomi global. The Fed menyatakan akan bersabar terkait batas waktu kenaikan suku bunga, mengganti komitmen untuk mempertahankan suku bunga pinjaman mendekati 0 untuk â€Å“waktu yang lama,†meskipun perekonomian AS menguat. Kemarin Indeks Standard & Poor 500 melonjak 2% ketika yen turun 1.9% terhadap dollar.
Indeks Topix Jepang menguat 2.4%. Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0.6%. Indeks S&P/ASX 200 Australia catat gain 1.6%, sementara Indeks NZX 50 Seladia Baru menguat 0.4%. (bgs)
Sumber : Bloomberg
S&P 500 Menguat Tajam Sejak Oktober 2013 Lalu
BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/12) - Saham
AS rally, memberikan indeks Standard & Poor 500 gain terbesar sejak
Oktober 2013 lalu, karena saham energi rebound dan Federal Reserve
mengatakan akan bersabar terkait waktu kenaikan suku bunga.
Indeks
S & P 500 naik sebesar 2 persen ke level 2,012.84 pukul 04:00 di
New York, pasca mengalami koreksi selama tiga sesi. Indeks Dow Jones
Industrial Average naik 287,03 poin, atau 1,7 persen, ke level
17,355.90. Volume perdagangan di S & P 500 sebesar 34 persen di atas
moving average 30-hari hari ini.
Bank
sentral AS mengatakan akan bersabar terkait waktu kenaikan suku bunga
pertama sejak tahun 2006 lalu, menggantikan janji untuk menjaga biaya
pinjaman mendekati nol untuk "waktu yang cukup," dan meningkatkan
penilaian dari pasar tenaga kerja.
Perubahan
dalam petunjuk merupakan langkah dalam rencana The Fed untuk keluar
dari pelonggaran kebijakan moneter dalam sejarah 100 tahun terakhir.
Sementara penurunan tingkat pengangguran yang lebih cepat dari perkiraan
mendorong bank sentral untuk menaikkan suku tahun depan, jatuhnya harga
minyak dan komoditas membuat laju inflasi di bawah target. (izr)
Sumber: Bloomberg
Tuesday 16 December 2014
Emas Berjangka Catat Penurunan Terpanjang Terkait Suku Bunga The Fed
BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/12) - Emas berjangka membukukan penurunan terpanjang dalam lima minggu di tengah kekhawatiran bahwa Federal Reserve bergerak lebih dekat dalam menaikkan suku bunga AS dan spekulasi bahwa Rusia akan menjual cadangan logam.
Para
pembuat kebijakan akan bertemu hari ini dan besok untuk membahas
langkah-langkah dalam menaikkan suku bunga acuan The Fed, yang telah
mendekati nol sejak tahun 2008. Pada kuartal ketiga, emas telah turun
8,4% karena menguatnya perekonomian AS. Rubel Rusia turun menuju rekor
terhadap dolar setelah kenaikan suku bunga terbesar di negara tersebut
dalam 16 tahun gagal untuk menghidupkan kembali kepercayaan terhadap
mata uang.
Emas
tergelincir ke level terendah sejak 2010 pada bulan lalu karena
investor memburuk terhadap logam di tengah inflasi yang rendah dan
spekulasi bahwa membaiknya ekonomi AS akan memicu The Fed.
Tumpukan uang tunai Rusia telah turun ke titik terendah lima tahun
setelah bank sentral menghabiskan lebih dari $ 80 miliar dalam tahun ini
mencoba untuk memperlambat kemunduran mata uang rubel, memicu
kekhawatiran bahwa negara tersebut akan dipaksa untuk menjual beberapa
emas yang dimiliki.
Emas
berjangka untuk pengiriman Februari turun 1,1% untuk menetap di level $
1,194.30 per ons pada pukul 1:52 siang di Comex New York. Penurunan
kelima berturut merupakan kemerosotan terpanjang sejak 6 November yang
lalu.(frk)
Sumber : Bloomberg
Ekspor Jepang Bulan November Naik Tidak Sesuai Perkiraan
BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/12) - Ekspor Jepang bulan November naik kurang
dari perkiraan sebelumnya, sehingga mempertegas berbagai tantangan
kepada upaya Perdana Menteri Shinzo Abe guna menarik ekonomi dari
resesi.
Eskpor naik 4.9% dari awal tahun ini, menurut rilis data dari kementerian keuangan, angka tersebut dibawah perkiraan rata-rata dari survey Bloomberg News yang menyatakan naik 7%. Sementara impor tergelincir 1.7%, sehingga menyebabkan defisit neraca perdagangan sebesar 892 miliar yen ($7.6 miliar).
Abe menghadapi tekanan yang meningkat guna mendorong pertumbuhan ekonomi setelah memengkan pemilu dia berjuang terkait komitmen guna mengejar kebijakan Abenomic yang dicetuskannya. Ekspor yang akan naik secara bertahap akan membantu pelemahan yen saat harga minyak mentah turun yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan memicu inflasi pada jangka panjang, menurut Kepala Bank Sentral Haruhiko Kuroda.
Di lain pihak yen diperdagangkan pada level 116.63 per dollar pukul 8:59 pagi waktu Tokyo setelah kemarin mencapai level 115.57, level tertinggi dalam sebulan terakhir. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Eskpor naik 4.9% dari awal tahun ini, menurut rilis data dari kementerian keuangan, angka tersebut dibawah perkiraan rata-rata dari survey Bloomberg News yang menyatakan naik 7%. Sementara impor tergelincir 1.7%, sehingga menyebabkan defisit neraca perdagangan sebesar 892 miliar yen ($7.6 miliar).
Abe menghadapi tekanan yang meningkat guna mendorong pertumbuhan ekonomi setelah memengkan pemilu dia berjuang terkait komitmen guna mengejar kebijakan Abenomic yang dicetuskannya. Ekspor yang akan naik secara bertahap akan membantu pelemahan yen saat harga minyak mentah turun yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan memicu inflasi pada jangka panjang, menurut Kepala Bank Sentral Haruhiko Kuroda.
Di lain pihak yen diperdagangkan pada level 116.63 per dollar pukul 8:59 pagi waktu Tokyo setelah kemarin mencapai level 115.57, level tertinggi dalam sebulan terakhir. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Saham Asia Menguat Jelang Keputusan The Fed
BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/12) - Saham
Asia naik jelang keputusan kebijakan Federal Reserve seiring kenaikan
sektor energi dan utilitas saham melampaui penurunan ekuitas Jepang
didorong oleh penguatan yen.
Indeks MSCI Asia
Pacific naik 0,1 % ke level 134,49 pukul 09:09 pagi waktu Tokyo setelah
dua hari sebelumnya turun 2 %. Indeks Topix Jepang merosot 0,5 % setelah
yen menguat 1,2 % terhadap dolar AS kemarin.
Mata uang Rusia
kemarin anjlok ke rekornya, menentang kenaikan suku bunga kejutan,
sementara minyak mentah kembali melemah hari ini. The Fed akan berjanji
untuk menurunkan atau mempertahankan suku bunga mendekati nol untuk
"waktu yang cukup," menurut para ekonom.
Indeks Kospi Korea
Selatan menguat 0,3 %. Indeks Australia S & P / ASX 200 naik 0,4 %,
sementara Indeks NZX 50 Selandia Baru stagnan.
Pasar perdagangan di
Hong Kong dan China belum dibuka. Kontrak pada Indeks Hang Seng Hong
Kong turun 0,2 % pada sesi perdagangan terbaru, dan kontrak pada Indeks
Hang Seng China Enterprises melemah 0,6 %. Indeks Hang Seng kemarin
memasuki koreksi setelah memperpanjang penurunan dari level tertingginya
sejak 3 September lalu sampai 10 %. (knc)
Sumber : Bloomberg
Saham Jepang Melemah Diikuti Yen dari Level 4 Pekan Tertinggi
BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/12) - Saham
Jepang turun untuk hari ketiga beruntun setelah mata uang yen mencapai
level 4 pekan tertinggi seiring para investor membeli aset haven di
tengah harga minyak merosot dan mata uang rubel Rusia yang menambah
kekhawatiran bahwa pertumbuhan ekonomi global goyah.
Indeks Topix melemah
0,5 % ke level 1,346.98 pukul 09:01 pagi waktu Tokyo, setelah penutupan
kemarin di level 6 pekan terendah. Semua kelompok industri kecuali 7
dari 33 kelompok industri pada Indeks Topix turun. Indeks Nikkei 225
Stock Average kehilangan 0,5 % ke level 16,675.87. Yen diperdagangkan
pada level 116,61 per dolar setelah kemarin menguat 1,2 %. Investor
menunggu kesimpulan dari pertemuan Federal Reserve hari ini untuk
memberikan sinyal pada prospek suku bunga AS.
Minyak mentah Brent
tergelincir di bawah level $ 60 untuk pertama kalinya dalam 5 tahun
terakhir sementara minyak AS berada di dekat level terendahnya karena
suku bunga mengalami kenaikan terbesarnya sejak Mei 2009 silam. Sejak
tahun 1998 Rusia gagal untuk menahan penurunan mata uang rubel di tengah
merosotnya harga minyak. Mata uang rubel tenggelam melampaui level 80
per dolar untuk pertama kalinya, pasca Bank of Rusia meningkatkan suku
bunganya sebesar 6,5 poin persentase.
Kontrak pada Indeks
Standard & Poor 500 naik 0,2 % hari ini. Yang mendasari indeks
ekuitas AS melemah 0,9 % kemarin, memukul para investor dengan saham
terbesar berayun dalam 2 bulan. (knc)
Sumber : Bloomberg
Saham AS Berakhir di Zona Merah Pasca Pelemahan Saham Teknologi
BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/12) - Saham
AS jatuh akibat penurunan saham pada perusahaan teknologi dan
konsumen-discretionary mengimbangi rebound saham energi sebelum
keputusan moneter para pembuat kebijakan Federal Reserve besok.
Untuk
hari kedua, investor mengalami kurugian oleh ayunan saham terbesar
dalam dua bulan terbesar. Indeks S&P 500 turun sebesar 0,7 persen
pada 10 menit pertama perdagangan kemudian rebound, melonjak sebanyak
1,4 persen seiring minyak mentah hapus kerugian. Indeks membalikan
keuntungan pada sore hari, naik lagi dan kemudian menuju level terendah
di jam terakhir. 44-point bergerak dari atas ke bawah adalah yang
terbesar untuk setiap hari sejak pertengahan Oktober, ketika indeks
berakhir penurunan terburuknya di tahun 2014.
Saham
Microsoft Corp, Google Inc dan Facebook Inc turun setidaknya 2,8 persen
karena merosotnya saham teknologi. Saham Amazon.com Inc anjlok 3,4
persen. Saham Range Resources Corp, Nabors Industries Ltd dan Diamond
Offshore Drilling Inc diantara keuntungan antara perusahaan energi.
Saham Boeing Co, 3M Co dan CVS Health Corp meningkat lebih dari 1,7
persen pasca menaikkan dividen mereka.
Indeks
S&P 500 turun sebesar 0,8 persen ke level 1,973.07 pukul 04:00 di
New York. Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 103,14 poin, atau
sebesar 0,6 persen, ke level 17,077.70. Indeks saham Teknologi Nasdaq
100 anjlok 1,6 persen. Volume perdagangan di S & P 500 sebesar 39
persen di atas moving average 30-hari untuk hari ini. (izr)
Sumber: Bloomberg
Monday 15 December 2014
Sosialisasi Perdagangan Berjangka Komoditi PT.Bestprofit Futures dengan STIEKN Malang
Pada hari minggu tanggal 16 Desember 2014, PT.Bestprofit Futures Malang mengadakan kegiatan yang bertema Sosialisasi tentang Perdagangan Berjangka Komoditi. PT Bestprofit Futures Malang mengundang Mahasiswa dan Dosen kampus STIEKN Malang untuk mengikuti kegiatan ini. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan Masyarakat, khususnya masyarakat Kota Malang tentang apa itu Perdagangan Berjangka. Baik itu Perdagangan Berjangka Komoditi maupun Sistem Perdagangan Alternatif (SPA).
Harga Emas Catat Penurunan Terpanjang Terkait Outlook Suku Bunga The Fed
BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/12) - Emas
berjangka membukukan penurunan terpanjang dalam lima minggu terkait
kekhawatiran bahwa Federal Reserve bergerak lebih dekat untuk menaikkan
suku bunga AS, menahan permintaan untuk logam mulia sebagai alternatif
investasi.
Pada
kuartal ketiga, emas turun 8,4% karena ekonomi AS menguat. The Fed
memulai pertemuan dua hari besok dan para pembuat kebijakan akan
membahas langkah-langkah menaikkan biaya pinjaman setelah mempertahankan
suku bunga acuan mendekati nol persen sejak tahun 2008.
Bulan lalu, emas turun ke level terendah dalam empat tahun setelah ekuitas melonjak ke rekor dan harga minyak memasuki bear market.
Jeffrey Currie, kepala riset komoditas di Goldman Sachs Group Inc,
mengatakan pekan lalu bahwa logam akan turun karena membaiknya ekonomi
AS. Ekonom dan pejabat The Fed yang disurvei oleh Bloomberg
memperkirakan suku bunga yang lebih tinggi pada tahun 2015.
Emas
berjangka untuk pengiriman Februari turun 1,2% dan ditutup pada level $
1,207.70 per ons pada pukul 1:46 siang di Comex New York. Harga catat
penurunan keempat berturut-turut, yang merupakan kemerosotan terpanjang
sejak 6 November.(frk)
Sumber : Bloomberg
Nilai mata uang Rusia turun ke titik terendah
BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/12) - Nilai mata uang Rusia, rubel, mencapai titik terendah, 60 rubel per US$1 dalam perdagangan Senin (15/12) meskipun Bank Sentral berusaha menjaga stabilitas mata uang itu.
Sejak awal tahun ini nilai mata uang negara itu mencatat penurunan lebih dari 45%.
Di antara penyebab utamanya, lapor wartawan BBC di Moskow, Steven Rosenberg, adalah penurunan harga minyak, salah satu ekspor terbesar Rusia, dan sanksi-sanksi yang diterapkan Barat.
Hal tersebut mendorong kenaikan harga barang-barang sehingga inflasi tahun ini diperkirakan akan mencapai 10%.
Atas perkembangan ini, Bank Sentral telah menempuh sejumlah langkah, termasuk menaikkan suku bunga pinjaman 1% menjadi 10,5% sebagai upaya menekan laju inflasi.
Namun langkah itu tidak mampu menekan penurunan rubel. Pasar juga khawatir Rusia kemungkinan masih menghadapi risiko dikenai sanksi-sanksi lain terkait peran Rusia dalam konflik di Ukraina.
Awal bulan ini pemerintah memperingatkan perekonomian akan jatuh ke resesi tahun 2015. Pemerintah mengatakan perekonomian akan menyusut 0,8% pada tahun 2015, setelah sebelumnya diperkirakan tumbuh 1,2%
Sumber: BBC
Sejak awal tahun ini nilai mata uang negara itu mencatat penurunan lebih dari 45%.
Di antara penyebab utamanya, lapor wartawan BBC di Moskow, Steven Rosenberg, adalah penurunan harga minyak, salah satu ekspor terbesar Rusia, dan sanksi-sanksi yang diterapkan Barat.
Hal tersebut mendorong kenaikan harga barang-barang sehingga inflasi tahun ini diperkirakan akan mencapai 10%.
Atas perkembangan ini, Bank Sentral telah menempuh sejumlah langkah, termasuk menaikkan suku bunga pinjaman 1% menjadi 10,5% sebagai upaya menekan laju inflasi.
Namun langkah itu tidak mampu menekan penurunan rubel. Pasar juga khawatir Rusia kemungkinan masih menghadapi risiko dikenai sanksi-sanksi lain terkait peran Rusia dalam konflik di Ukraina.
Awal bulan ini pemerintah memperingatkan perekonomian akan jatuh ke resesi tahun 2015. Pemerintah mengatakan perekonomian akan menyusut 0,8% pada tahun 2015, setelah sebelumnya diperkirakan tumbuh 1,2%
Sumber: BBC
Penurunan Minyak, Bursa Saham Asia Kembali Dibuka Melemah 0.3%
BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/12) - Bursa Saham Asia melemah, indeks acuan
saham regional tersebut memperpanjang level 8 pekan terendah, pelemahan
akibat dari penurunan minyak mentah yang menaikkan kekhawatiran mengenai
perekonomian global dan penguatan yen yang memberikan tekanan terhadap
ekuitas Jepang.
Indeks MSCI Asia Pacific melemah 0.3% ke level 135.24 pukul 9:01 pagi waktu Tokyo setelah kemarin ditutup pada level terendahnya sejak 17 Oktober lalu. Sementara itu, Indeks Standard & Poor 500 melemah 0.6% akibat aksi penjualan saham terkait penurunan harga minyak mentah yang mengimbangi lonjakan produksi industri. Yen catat gain 0.8% terhadap dollar. Hari ini Federal Reserve akan memulai pertemuan yang akan berlangsung selama 2 hari, dengan para investor menunggu apakah bank sentral akan menekan kembali batas waktu menaikkan suku bunga.
Harga minyak mentah turun ke level terendahnya dalam lebih dari 5 tahun terakhir setelah United Arab Emirates menyatakan bahwa OPEC tidak akan memperketat produksi dalam menanggapi penurunan minyak. Kemarin WTI (West Texas Intermediate) untuk pengiriman Januari turun $1.90 atau 3.3% ke level $55.91 per barel di New York Mercantile Exchange, penyelesaian terendah sejak Mei 2009 silam. Sehingga hari ini memperpanjang penurunan ke level $55.67 per barel.
Indeks Topix Jepang melemah 1.2% akibat yen kemarin mempertahankan penguatan yang diperdagangkan pada level 117.85 per dollar. Indeks Kospi Korea Selatan dan Indeks S&P/ASX 200 Australia melemah 0.7%. Indeks NZX 50 Selandia Baru tergelincir 0.2%. (bgs)
Sumber: Bloomberg
Indeks MSCI Asia Pacific melemah 0.3% ke level 135.24 pukul 9:01 pagi waktu Tokyo setelah kemarin ditutup pada level terendahnya sejak 17 Oktober lalu. Sementara itu, Indeks Standard & Poor 500 melemah 0.6% akibat aksi penjualan saham terkait penurunan harga minyak mentah yang mengimbangi lonjakan produksi industri. Yen catat gain 0.8% terhadap dollar. Hari ini Federal Reserve akan memulai pertemuan yang akan berlangsung selama 2 hari, dengan para investor menunggu apakah bank sentral akan menekan kembali batas waktu menaikkan suku bunga.
Harga minyak mentah turun ke level terendahnya dalam lebih dari 5 tahun terakhir setelah United Arab Emirates menyatakan bahwa OPEC tidak akan memperketat produksi dalam menanggapi penurunan minyak. Kemarin WTI (West Texas Intermediate) untuk pengiriman Januari turun $1.90 atau 3.3% ke level $55.91 per barel di New York Mercantile Exchange, penyelesaian terendah sejak Mei 2009 silam. Sehingga hari ini memperpanjang penurunan ke level $55.67 per barel.
Indeks Topix Jepang melemah 1.2% akibat yen kemarin mempertahankan penguatan yang diperdagangkan pada level 117.85 per dollar. Indeks Kospi Korea Selatan dan Indeks S&P/ASX 200 Australia melemah 0.7%. Indeks NZX 50 Selandia Baru tergelincir 0.2%. (bgs)
Sumber: Bloomberg
Saham Jepang Melemah di Hari Kedua Seiring Yen Menguat
BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/12) - Saham
Jepang turun untuk hari kedua beruntun setelah yen menguat seiring para
investor mencari aset haven di tengah aksi jual berlanjut pada minyak
mentah.
Indeks Topix melemah
sebesar 1,2 % ke level 1,363.46 pukul 09:01 pagi waktu Tokyo, setelah
penutupan kemarin di level 1 bulan terendah. Semua 33 kelompok Industri
Topix turun. Indeks Nikkei 225 merosot sebesar 1,4 % ke level 16,864.28.
Mata uang yen diperdagangkan pada level 117,87 per dolar setelah
kemarin naik sebesar 0,8 %. Saham juga jatuh di AS dan Eropa.
Kontrak pada Indeks
Standard & Poor 500 naik 0,2 % hari ini. Yang mendasari saham
ekuitas AS turun 0,6 % kemarin menurun kelima dalam 6 sesi terakhir.
Indeks Stoxx Europe 600 merosot sebesar 2,2 % ke level terendahnya sejak
20 Oktober lalu. The Fed memulai pertemuan hari ini membahas kebijakan
moneter dan menentukan waktu untuk meningkatkan suku bunga acuan AS.
Harga minyak acuan
ditutup anjlok pada hari kelima berturut-turut, tergelincir ke level 5
tahun terendah pasca Uni Emirat Arab mengatakan OPEC tidak akan
mengurangi produksi.
Bank of Rusia
menaikkan suku bunganya menjadi 17 % dari 10,5 % karena anjloknya minyak
mentah mendorong negara eksportir minyak mentah terbesar dunia menuju
resesi. (knc)
Sumber : Bloomberg
Bursa AS Sesi I Ditutup Melemah Terkait Selloff dalam Harga Minyak
BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/12) - Saham
AS turun, pasca minggu terburuk dalam lebih dari dua tahun terakhir
untuk indeks Standard & Poor 500, karena berlanjutnya aksi jual
dalam harga minyak membayangi lonjakan produksi industri dan transaksi
perusahaan.
Indeks
S&P 500 turun 0,5% menjadi 1,992.63 pada pukul 12:34 siang di New
York, turun di bawah harga rata-rata selama 50 hari terakhir. Indeks
tersebut kehilangan sebanyak 1%, tergelincir di bawah pergerakan
rata-rata 100-hari sebelum memangkas penurunan.
Indeks
Dow Jones Industrial Average turun 70,87 poin hari ini, atau 0,4%, ke
level 17,209.96. Indeks tersebut turun 3,8% pekan lalu, penurunan
terbesar sejak November 2011. Perdagangan saham dalam S&P 500 adalah
19% di atas rata-rata 30-hari dalam hari ini.
Indeks
S&P 500 menghentikan penguatan dari 0,8% akibat minyak mentah turun
lebih dari 2,3%. Indeks tersebut kehilangan 3,5% pekan lalu ke level
terendah dalam enam minggu pasca minyak mentah jatuh ke posisi terendah
lima tahun.
Lebih
dari $ 1,8 triliun dihapus dari nilai ekuitas global pekan lalu karena
harga minyak jatuh terkait tanda-tanda melemahnya permintaan,
meningkatkan kekhawatiran atas kekuatan ekonomi global. Indeks
Volatilitas Chicago Board Options Exchange,
juga dikenal sebagai VIX (VIX), melonjak 78% dalam lima hari terakhir,
kenaikan terbesar dalam lebih dari empat tahun. Indeks tersebut
menambahkan 4,9% hari ini.(frk)
Sumber : Bloomberg
Sunday 14 December 2014
Koalisi PM Abe Menang Telak Pemilu di Jepang
BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/12) - Koalisi
pimpinan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe memenangkan secara telak
pemilu sela majelis rendah parlemen, meski hanya sedikit pemilih yang
ikut.
Beberapa jajak
pendapat menunjukkan Partai Demokratik Liberal LDP dan mitra juniornya
Komeito memenangkan lebih dari 310 kursi dari 475 kursi di majelis
rendah.
Abe menyerukan pemilu
tersebut dua tahun lebih cepat untuk memperoleh mandat bagi kebijakan
â€Å“Abenomics†terkait stimulus fiskal dan reformasi struktural.
Mandat yang diperoleh
dari pemilu baru itu memberi kesempatan empat tahun lagi kepada Abe
untuk menerapkan kebijakan reformasi yang rumit, termasuk pengurangan
utang yang sangat besar dan restrukturisasi sektor pertanian Jepang.
Sumber : VOA
Minyak Mentah Memperpanjang Penurunan Seiring Yen Menguat
BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/12) - Minyak
mentah turun, memperpanjang penurunan dari level 5 tahun terendah di
tengah kekhawatiran atas mengurangnya permintaan global untuk komoditas
tersebut. Sementara saham Australia melemah dan indeks berjangka Jepang
tergelincir sedangkan mata uang yen menguat setelah pemilu nasional.
Minyak mentah West
Texas Intermediate (WTI) merosot 1,8 % ke level $ 56,79 per barel pukul
08:56 pagi waktu Tokyo, turun untuk hari keempat beruntun seiring minyak
mentah Brent melemah 1,3 %. Indeks S & P / ASX 200 turun 1,3 % di
Sydney. Kontrak pada Indeks Nikkei 225 Stock Average yang mengajukan
penawaran di bawah 1,3 % pada 12 Desember kemarin di pre-market Osaka,
sementara yen naik 0,5 % pasca Perdana Menteri Shinzo Abe memastikan
kemenangan dalam pemungutan suara kemarin. Indeks Standard & Poor
500 berjangka sedikit berubah setelah penurunan pada 12 Desember ditutup
untuk penurunan mingguan pertama pada Indeks AS sejak pertengahan
Oktober lalu.
Harga minyak telah
jatuh lebih dari $ 40 per barel tahun ini output AS berkontribusi
terhadap global di tengah perkiraan pada menurunnya permintaan. Minyak
WTI memperpanjang penurunan di bawah level $ 58 memicu aksi jual di
ekuitas AS pada 12 Desember, dengan Dow Jones Industrial Average melemah
sebesar 100 poin dalam satu jam terakhir perdagangan. Di Jepang, Abe
yang penguasa blok memenangkan lebih dari dua pertiga kursi di parlemen,
sementara survei sentimen korporasi Tankan bercampur pada kuartal
keempat. (knc)
Sumber : Bloomberg
Pasca Pemilu, Yen Kembali Menanjak
BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/12) - Yen menguat ditengah spekulasi bahwa para
trader mencatat laba pasca kemenangan Perdana Menteri Shinzo Abe dalam
pemilu yang mana dia menyatakan memperoleh mandat baru pada
kebijakan-kebijakan yang telah mendorong mata uang Jepang berada pada
level 7 tahun terendah.
Dollar Australia dekati level terendah sejak Juni 2010 silam setelah keamrin Bendahara Joe Hockey menyatakan bahwa defisit anggaran mengalami kenaikan tajam akibat penurunan tajam neraca perdagangan Australia sejak mencatat rekor lebih dari 50 tahun terakhir. Sementara krone Norwegia dekati level 11 tahun terendah setelah minyak mentah turun di bawah level $58 per barel untuk pertama kalinya sejak 2009 lalu.
Yen menguat 0.4% ke level 118.29 per dollar pukul 8 pagi waktu Tokyo. Dollar berada pada level $1.2471 per euro, setelah 5 hari terakhir hingga 12 Desember lalu mengalami penurunan 1.4%. Euro turun 0.2% ke level 147.71 yen.
Aussie diperdagangkan pada level 82.52 sen AS setelah menyentuh level 4 tahun terendah sebesar 82.15 yang tercapai pada 11 Desember lalu.
Pekan lalu Indeks Dollar Bloomberg mengalami penurunan 0.6% di New York, penurunan mingguan pertama sejak 17 Oktober lalu. Indeks acuan tersebut yang pada 5 Desember lalu ditutup padal level 5 tahun tertingginya sebesar 1,122.34, telah mencatat gain sepanjang tahun 2014 ini ditengah spekulasi bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga seiring pulihnya perekonomian AS. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Dollar Australia dekati level terendah sejak Juni 2010 silam setelah keamrin Bendahara Joe Hockey menyatakan bahwa defisit anggaran mengalami kenaikan tajam akibat penurunan tajam neraca perdagangan Australia sejak mencatat rekor lebih dari 50 tahun terakhir. Sementara krone Norwegia dekati level 11 tahun terendah setelah minyak mentah turun di bawah level $58 per barel untuk pertama kalinya sejak 2009 lalu.
Yen menguat 0.4% ke level 118.29 per dollar pukul 8 pagi waktu Tokyo. Dollar berada pada level $1.2471 per euro, setelah 5 hari terakhir hingga 12 Desember lalu mengalami penurunan 1.4%. Euro turun 0.2% ke level 147.71 yen.
Aussie diperdagangkan pada level 82.52 sen AS setelah menyentuh level 4 tahun terendah sebesar 82.15 yang tercapai pada 11 Desember lalu.
Pekan lalu Indeks Dollar Bloomberg mengalami penurunan 0.6% di New York, penurunan mingguan pertama sejak 17 Oktober lalu. Indeks acuan tersebut yang pada 5 Desember lalu ditutup padal level 5 tahun tertingginya sebesar 1,122.34, telah mencatat gain sepanjang tahun 2014 ini ditengah spekulasi bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga seiring pulihnya perekonomian AS. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Saham Jepang Diikuti Bursa AS Melemah Seiring Yen Menguat Pasca Kemenangan Abe
BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/12) - Kemenangan
pemilihan oleh Perdana Menteri Shinzo Abe tidak menghentikan saham
Jepang menurun hari ini, seiring melemahnya dalam ekuitas AS akibat
kekhawatiran atas kemerosotan minyak dan penguatan yen menekan sentimen.
Indeks Topix turun
sebesar 1,2 % ke level 1,387.76 pukul 09:00 pagi waktu Tokyo setelah
pekan lalu anjlok sebesar 3,2 %. Langkah ini bersiap untuk penutupan
terendahnya sejak 17 November lalu. Indeks Nikkei 225 Stock Average
melemah sebesar 1,4 % ke level 17,121.67. Koalisi Abe memenangkan lebih
dari dua-pertiga kursi dari 475 kursi di parlemen, hampir sama seperti
penilaian kemarin. Sementara mata uang yen naik sebesar 0,5 % ke level
118,11 per dolar di tengah spekulasi pedagang mengunci kenaikan setelah
hasil. Indeks Standard & Poor 500 jatuh 1,6 % pada 12 Desember
kemarin.
Sementara kemenangan
Abe dibayangi oleh pemilih terendah sejak Perang Dunia II, ia tidak
perlu memanggil pemilu lain hingga tahun 2018, berpotensi membuatnya
perdana menteri terlama dalam 4 dekade terakhir. Indeks Topix telah
hampir dua kali lipat sejak pemungutan suara pada tahun 2012 yang
membawa pemerintah ke kekuasaan, meski data menunjukkan bangsa
tergelincir kembali ke dalam resesi tahun ini setelah kenaikan penjualan
pajak menyeret konsumsi.
Kontrak pada Indeks
Standard & Poor 500 sedikit berubah. Aksi jual dalam indeks ekuitas
yang mendasari pada 12 Desember mengambil kecepatan di jam terakhir
perdagangan terkait rata-rata Dow anjlok lebih dari 100 poin dan Indeks S
& P 500 yang berakhir sekitar 2 poin di atas harga rata-rata untuk
50 hari terakhir, menurut pantauan oleh teknis analis. (knc)
Sumber : Bloomberg
Bursa Saham Asia Dibuka Melemah 0.6% Pasca Penurunan Bursa Saham AS
BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/12) - Bursa Saham Asia melemah, setelah Bursa
Saham AS mencatat penurunan mingguan tertajam dalam 3 tahun terakhir
ditengah kekhawatiran bahwa penurunanharga minyak mentah mengantarkan
sinyal pelemahan pada outlook pertumbuhan ekonomi global.
Indeks MSCI Asia Pacific melemah 0.6% ke level 136.60 pukul 9:01 pagi waktu Tokyo, menuju level 1 ½ bulan terendah jelang pembukaan Bursa Saham Hong Kong dan China. Sementara Indeks Standard & Poor 500 melemah 1.6% pada 12 Desember lalu, memperpanjang penurunan di akhir jam perdagangan akibat saham-saham perusahaan material pimpin penurunan. Indeks Dow Jones Industrial Average mengalami penurunan 3.8% dalam sepekan terakhir ini, penurunan tersebut merupakan penurunan mingguan tertajam sejak November 2011 silam.
Pekan lalu sekitar $2 triliun telah hilang dari nilai ekuitas global akibat penurunan harga minyak dunia,sehingga meningkatkan kekhawatiran mengenai penguatan ekonomi global. Minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) hari ini melanjutkan penurunan dengan turun 1.9% ke level $56.69 per barel setelah pekan lalu turum 12%.
China memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun depan melambat 7.1% akibat pelambatan investasi real estate yang berlanjut, menurut Ma Jun selaku Kepala Ekonom dari pusat penelitian People Bank of China. Kontrak Berjangka Hang Seng Hong Kong melemah 0.5% pada hari ini, sementara Kontrak Berjangka pada Indeks Hang Seng China Enterprises melemah 0.9%. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Indeks MSCI Asia Pacific melemah 0.6% ke level 136.60 pukul 9:01 pagi waktu Tokyo, menuju level 1 ½ bulan terendah jelang pembukaan Bursa Saham Hong Kong dan China. Sementara Indeks Standard & Poor 500 melemah 1.6% pada 12 Desember lalu, memperpanjang penurunan di akhir jam perdagangan akibat saham-saham perusahaan material pimpin penurunan. Indeks Dow Jones Industrial Average mengalami penurunan 3.8% dalam sepekan terakhir ini, penurunan tersebut merupakan penurunan mingguan tertajam sejak November 2011 silam.
Pekan lalu sekitar $2 triliun telah hilang dari nilai ekuitas global akibat penurunan harga minyak dunia,sehingga meningkatkan kekhawatiran mengenai penguatan ekonomi global. Minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) hari ini melanjutkan penurunan dengan turun 1.9% ke level $56.69 per barel setelah pekan lalu turum 12%.
China memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun depan melambat 7.1% akibat pelambatan investasi real estate yang berlanjut, menurut Ma Jun selaku Kepala Ekonom dari pusat penelitian People Bank of China. Kontrak Berjangka Hang Seng Hong Kong melemah 0.5% pada hari ini, sementara Kontrak Berjangka pada Indeks Hang Seng China Enterprises melemah 0.9%. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Thursday 11 December 2014
WTI Memperpanjang Penurunan Di Bawah Level $ 60
BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/12) - Minyak
mentah West Texas Intermediate memperpanjang penurunannya di bawah
level $ 60 per barel dan menuju penurunan mingguan ke-10 sejak Oktober
lalu di tengah spekulasi bahwa anggota terbesar OPEC akan mempertahankan
pangsa pasar terhadap produsen AS.
Minyak
berjangka turun sebesar 1,8 % di New York dan bersiap untuk penurunan
sebesar 10,3 % pekan ini. Irak, sebagai produsen terbesar kedua di OPEC,
mengatakan keputusan untuk memperpanjang diskon untuk penjualan minyak
mentah ke Asia pada Januari. Sementara brent di London ditutup di bawah
level $ 64 per barel kemarin.
WTI untuk pengiriman Januari turun ke level $ 1,10 dari level $ 58,85 per barel pada  perdagangan
elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada di level $ 59,08
pukul 10:46 pagi waktu Sydney. Kontrak tersebut turun sebesar 99 sen
kelevel $ 59,95 per barel kemarin, merupakan level terendah sejak Juli
2009 lalu. Sementara volume semua berjangka yang diperdagangkan adalah
sekitar 57 persen di bawah RSI 100-hari. Sedangkan harga tersebut  turun 40 % pada tahun ini.
Brent
untuk pengiriman Januari turun sebesar 56 sen, atau 0,9 %, ke level $
63,68 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London
kemarin, merupakan penutupan terendah sejak Juli 2009 lalu. Sementara
minyak mentah acuan Eropa mengakhiri sesi perdagangan lebih tinggi di
level $ 3,73 di bandingkan WTI. Harga tersebut sebesar 43 persen lebih
rendah untuk tahun ini. (vck)
Sumber: Bloomberg
Emas Turun Seiring Penjualan Retail AS Naik Tajam dalam 8 Bulan
BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/12) - Emas
berjangka jatuh untuk hari kedua berturut-turut seiring pertumbuhan
ekonomi AS meningkat mendorong spekulasi bahwa Federal Reserve segera
akan menaikkan suku bunga.
Penjualan
ritel pada bulan November naik tajam dalam 8 bulan terakhir, dan jumlah
warga Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran turun ke level 3
pekan terendah, menurut laporan pemerintah hari ini. Mata uang dolar dan
Indeks Standard & Poor 500 menguat, mengurangi daya tarik emas
sebagai investasi alternatif. Kemarin, logam turun 0,2 %.
Pada
tanggal 9 Desember, emas mencapai level tertinggi dalam 6 pekan
terakhir terkait ekuitas ekonomi global anjlok, meningkatnya permintaan
untuk safe haven. Harga minyak berayun telah meningkatkan volatilitas
pada logam karena meredamnya para investor untuk menimbang inflasi.
Pejabat The Fed akan bertemu pada pekan depan untuk membahas waktu
kenaikan suku bunga acuan pertama sejak tahun 2006.
Emas
berjangka untuk pengiriman bulan Februari melemah 0,3 % untuk menetap
di level $ 1,225.60 per ons pada pukul 1:48 di Comex New York. 2 hari
yang lalu, harga emas mencapai level $ 1.239, yang merupakan level
tertingginya sejak 23 Oktober lalu. (knc)
Sumber : Bloomberg
Bursa AS Rebound Akibat Gain Retail Sales Membayangi Penurunan Minyak
BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/12) - Saham-saham AS mengalami rebound dari
hari terburuknya dalam tujuh minggu, setelah data yang lebih baik dari
perkiraan dalam penjualan ritel dan angka pengangguran mendorong
kepercayaan dalam perekonomian membayangi memperpanjang aksi jual dalam
minyak.
Indeks
acuan terkoreksi dari level tertinggi mereka dalam sehari setelah
minyak mentah AS turun di bawah $ 60 per barel untuk pertama kalinya
sejak tahun 2009, menghapus reli dalam saham-saham energi. Urban
Outfitters Inc. memimpin reli di antara pengecer dalam indeks Standard
& Poor 500.
Indeks
S&P 500 naik 0,5% menjadi 2,035.28 pada pukul 16:00 sore di New
York setelah sebelumnya naik 1,5%. Indeks Dow Jones Industrial Average
naik 64,15 poin, atau 0,4%, ke 17,597.30, memangkas gain sebelumnya sebesar 1,3%.
Indeks
S&P 500 kemarin turun 1,6% pasca jatuhnya harga minyak berdesir
hingga pasar keuangan, menghantarkan semua 10 kelompok industri dalam
indeks ekuitas acuan turun setidaknya 1%. Indeks Volatilitas Chicago Board Options Exchange, indeks pilihan harga yang dikenal sebagai VIX, tergelincir 1,8% menjadi 18,89 setelah spiking 24% kemarin.(frk)
Sumber : Bloomberg
Membaiknya Data Ekonomi AS, Angkat Bursa Saham Asia Dibuka Menguat 0.1%
BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/12) - Bursa Saham Asia menguat setelah rilis data AS terkait penjualan ritel dan klaim pengangguran mendorong optimism pada perekonomian terbesar di dunia tersebut. Sementara Bursa Saham Jepang berfluktuasi menjelang pemilu diakhir pekan ini.
Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0.1% ke level 136.89 pukul 9:03 pagi waktu Tokyo. Saham perusahaan energi dan material pimpin acuan saham regional menuju penurunan 2.3% pada pekan ini akibat penurunan harga minyak dunia dibawah level $60 per barel untuk pertama kalinya sejak Juli 2009 silam dengan Arab Saudi mempertanyakan perlunya pemangkasan output.
Penjualan ritel bulan November naik 0.7% dari bulan sebelumnya, sesuai dengan perkiraan dari survei para ekonom di Bloomberg, kenaikan akibat para konsumen membutuhkan barang-barang elektronik, pakaian dan furniture. Klaim tunjangan pengangguran pekan lalu turun 3,000 menjadi 294,000. Klaim telah berada dibawah angka 300,000 selama 12 dari 13 pekan terakhir.
Semenatra itu, minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) hari ini turun 1.3% ke level $59.16 per barel setelah kemarin turun 1.6%. Minyak mentah telah memasuki situasi pasar yang bearish setelah Arab Saudi, Iraq dan Kuwait selaku tig anggota OPEC terbesar mengupayakan penurunan tajam terhadap ekspor minyak ke Asia setidaknya dalam 6 tahun terakhir ini. Pasar akan mengkoreksi sendirinya, menurut Menteri Minyak Arab Saudi Ali Al-Naimi. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0.1% ke level 136.89 pukul 9:03 pagi waktu Tokyo. Saham perusahaan energi dan material pimpin acuan saham regional menuju penurunan 2.3% pada pekan ini akibat penurunan harga minyak dunia dibawah level $60 per barel untuk pertama kalinya sejak Juli 2009 silam dengan Arab Saudi mempertanyakan perlunya pemangkasan output.
Penjualan ritel bulan November naik 0.7% dari bulan sebelumnya, sesuai dengan perkiraan dari survei para ekonom di Bloomberg, kenaikan akibat para konsumen membutuhkan barang-barang elektronik, pakaian dan furniture. Klaim tunjangan pengangguran pekan lalu turun 3,000 menjadi 294,000. Klaim telah berada dibawah angka 300,000 selama 12 dari 13 pekan terakhir.
Semenatra itu, minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) hari ini turun 1.3% ke level $59.16 per barel setelah kemarin turun 1.6%. Minyak mentah telah memasuki situasi pasar yang bearish setelah Arab Saudi, Iraq dan Kuwait selaku tig anggota OPEC terbesar mengupayakan penurunan tajam terhadap ekspor minyak ke Asia setidaknya dalam 6 tahun terakhir ini. Pasar akan mengkoreksi sendirinya, menurut Menteri Minyak Arab Saudi Ali Al-Naimi. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Saham Jepang Di Buka Gain Terkait Pelemahan Yen
BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/12) - Saham
Jepang catat kenaikan menjelang pemilu pada akhir pekan ini seiring
mata uang yen melemah terhadap dolar dan AS melaporkan kenaikan
tertinggi dalam penjualan ritel selama delapan bulan terakhir.
Indeks
Topix naik 0,1 % ke level 1,398.35 pukul 09:04 pagi di Tokyo, sehingga
memangkas penurunan pekan ini sebesar 3,3 %. Indeks Nikkei 225 Stock
Average naik 0,5 % ke level 17,344.64. Sementara mata uang yen turun 0,3
% ke level 119,01 per dolar pasca melemah sebesar 0,7 % kemarin terkait
data menunjukkan konsumen AS menghabiskan lebih banyak uang mereka pada
bulan November lalu sehingga melebihi dari yang diharapkan. Sedangkan
minyak mentah turun di bawah level $ 60 per barel untuk pertama kalinya
sejak 2009 lalu.
Jepang
akan melakukan pemilu pada 14 Desember besok setelah Perdana Menteri
Shinzo Abe bulan lalu menyerukan referendum mengenai kebijakan
ekonominya. Sementara perekonomian telah turun ke dalam resesi sejak
kenaikan pajak penjualan pada April lalu.
Koalisi
bentukan Abe akan menang lebih dari dua pertiga mayoritas suara,
menurut surat kabar Nikkei melaporkan hari ini, mengutip hasil survei
dan mennjadi headline hampir di setiap media lain diperkirakan akan
menang secara telak. (vck)
Sumber: Bloomberg
Wednesday 10 December 2014
Emas Berjangka Turun Akibat Pelemahan Minyak Memicu Kekhawatiran Deflasi
BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/12) - Emas
berjangka turun karena penurunan harga minyak yang mendorong
kekhawatiran bahwa inflasi akan tetap rendah, membatasi daya tarik logam
sebagai lindung nilai.
Minyak mentah Brent dan West Texas Intermediate (WTI)
turun ke posisi terendah dalam lima tahun setelah OPEC mengatakan bahwa
mereka memperkirakan permintaan pasokan untuk tahun depan akan menjadi
yang terendah sejak 2003. Korelasi antara emas dan minyak naik 0,38
pekan lalu, link terkuat sejak Juli 2013. Pembacaan dari 1 berarti
komoditas bergerak berbaris.
Kemarin
harga emas mencapai level tertinggi dalam enam minggu akibat terjadi
penurunan di pasar ekuitas yang mendorong permintaan untuk aset
alternatif. Federal Reserve akan
bertemu pekan depan setelah pembuat kebijakan memperdebatkan waktu
kenaikan suku bunga pertama dalam delapan tahun. Biaya pinjaman yang
lebih tinggi memotong daya tarik emas karena emas umumnya menawarkan
investor pengembalian hanya melalui kenaikan harga.
Emas
berjangka untuk pengiriman Februari turun 0,2% untuk menetap di level $
1,229.40 per ons pada pukul 1:43 di Comex New York. Logam menyentuh
level $ 1.239 kemarin, yang merupakan tertinggi sejak 23 Oktober.
Indeks
saham MSCI All-Country dan Indeks Bloomberg Dollar Spot keduanya menuju
penurunan untuk hari ketiga. Emas menyentuh level $ 1,130.40 yang
merupakan level terendah empat tahun pada 7 November setelah ekuitas
mengalami reli dan greenback naik ke level tertinggi lima tahun.(frk)
Sumber : Bloomberg
Subscribe to:
Posts (Atom)