BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/5) - Wall Street ditutup jatuh pada Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta), di mana indeks S & P 500 terdorong turun ke posisi terendah dalam tiga pekan.
Penurunan ini dipicu kekhawatiran tentang krisis keuangan Yunani dan adanya optimisme laporan data ekonomi AS yang membaik membuat negara ini lebih awal menaikkan suku bunganya.
Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 190,48 poin (1,04 persen) ke posisi 18.041,54. Kemudian indeks S & P 500 kehilangan 21,86 poin (1,03 persen) menjadi 2.104,2 poin dan indeks Nasdaq Composite turun 56,61 poin (1,11 persen) ke level ke 5.032,75 poin.
Laporan data ekonomi AS menunjukkan jika rencana pengeluaran investasi bisnis meningkat pada April. Demikian pula kepercayaan konsumen membaik di bulan ini dan harga rumah memperpanjang kenaikannya pada Maret.
Berdasarkan data ini, Kepala Federal Reserve Janet Yellen mengatakan jika bank sentral bisa saja menaikkan suku bunganya tahun ini jika ekonomi terus membaik seperti harapan.
"Kemungkinan kenaikan suku bunga masih menjadi salah satu masalah terbesar yang membebani pasar," kata Larry Peruzzi, Pedagang Ekuitas Senior Cabrera Capital Markets Inc di Boston.
Di sisi lain, Wall Street juga dibayangi kekhawatiran tentang kondisi Yunani, yang telah diperingatkan jika negara ini kemungkinan akan melewatkan pembayaran utang kepada Dana Moneter Internasional pada 5 juni nanti.
Sekitar 6,3 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, sedikit naik dari rata-rata harian untuk bulan ini yang mencapai 6,2 miliar, menurut BATS Global Markets.(Nrm/Igw)
Sumber : Liputan6
Tuesday 26 May 2015
Fischer : The Fed Mungkin Memperlambat Kenaikan Suku Bunga
BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/5) - Wakil
Ketua Federal Reserve Stanley Fischer mengatakan para pembuat kebijakan
akan mempertimbangkan pertumbuhan global ketika mereka mulai menaikkan
suku bunga, dan mereka dapat menaikan suku bunga selanjutnya secara
bertahap jika pertumbuhan ekonomi dunia goyah.
The
Fed akan mempertimbangkan bagaimana menaikkan suku bunga akan
mempengaruhi negara-negara lain, menurut Fischer, 71, mantan gubernur
Bank of Israel. Sementara pengetatan mungkin akan menyebabkan dampak
bagi perekonomian, The Fed bekerja sama untuk berkomunikasi guna
kelancaran transisi, dan pasar negara-negara berkembang berada dalam
kondisi yang lebih baik untuk bertahan dibandingkan pada tahun-tahun
terakhir, katanya.
Para
pembuat kebijakan The Fed bersiap untuk menaikkan suku bunga yang telah
mendekati nol sejak Desember 2008 silam dan bekerja sama untuk
merekayasa pengetatan yang lancar dan menghindari volatilitas didorong
oleh goyahnya pasar global pada tahun 2013.
Ketua
The Fed Janet Yellen mengatakan pada pekan lalu bahwa dia masih
mengharapkan kenaikan suku bunga pada tahun ini jika pertumbuhan ekonomi
AS sesuai dengan perkiraan nya, dengan diikuti laju pengetatan secara
bertahap. (knc)
Sumber : Bloomberg
Emas Melemah Ke Level 2 Minggu Terendah Terkait Penguatan Dolar
BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/5) - Emas
berjangka turun ke level 2 pekan terendah seiring penguatan mata uang
dolar di tengah spekulasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku
bunga AS pada tahun ini.
Dolar
AS naik ke level sebulan tertinggi terhadap 10 mata uang utama, dapat
mengurangi permintaan terhadap emas sebagai investasi alternatif.
Mempercepat pertumbuhan inflasi dan lapangan pekerjaan berarti "dalam
waktu dekat" untuk menaikkan suku bunga, menurut Presiden The Fed Bank
of Cleveland Loretta Mester, pada hari Senin.
Emas
berayun antara keuntungan dan kerugian lebih dari 10 kali dalam setahun
terakhir hingga tahun 2015, terkait para pedagang mencoba untuk
mengukur ketika pembuat kebijakan cenderung untuk menaikkan suku bunga.
Suku bunga yang lebih tinggi mendorong investor untuk mendukung aset
pembayaran bunga, termasuk obligasi baru, membatasi daya tarik emas,
yang umumnya menawarkan pengembalian hanya melalui kenaikan harga.
Emas
berjangka untuk pengiriman bulan Agustus turun 1,4 % untuk menetap di
level $ 1,187.80 per ons pada pukul 1:46 siang di Comex New York.
Sedangkan Logam menyentuh level $ 1,185.60, yang merupakan level
terendahnya untuk kontrak teraktif sejak 12 Mei lalu. Perdagangan pada
semua kontrak bulanan sebanyak dua kali lipat dibandingkan dengan
rata-rata 100 hari, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Harga
emas turun 1,7 % sepanjang pekan lalu. Inflasi naik pada bulan April
melebihi perkiraan, menurut data dari pemerintah Jumat kemarin, dan
Ketua The Fed Janet Yellen mengatakan pada hari yang sama akan menaikkan
suku bunga pada tahun ini jika pertumbuhan ekonomi membaik. (knc)
Sumber : Bloomberg
Saham Asia Melemah Terkait Spekulasi Kenaikan Suku Bunga AS
BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/5) - Saham-saham
Asia dibuka melemah, menyusul penurunan dalam ekuitas AS, setelah data
ekonomi yang lebih baik dari estimasi mendukung kasus untuk suku bunga
yang lebih tinggi di ekonomi terbesar dunia.
Indeks
MSCI Asia Pacific turun 0,3% ke level 152,77 pada pukul 09:01 pagi di
Tokyo. Indeks Standard & Poor 500 merosot 1% pada perdagangan Selasa
kemarin, yang merupakan penurunan terbesar sejak 5 Mei sebagai
pembacaan terkuat untuk pesanan modal barang dan penjualan rumah baru AS
mendorong spekulasi untuk tingkat suku bunga yang lebih tinggi. Hari
ini Indeks Topix Jepang turun 0,3% bahkan setelah yen melemah 1,3% ke
level terendah dalam hampir delapan tahun terakhir terhadap dolar, pada
hari Selasa. Di Eropa, pembicaraan antara Yunani dan kreditor berjalan
lambat.
Indeks
Kospi Korea Selatan turun 0,6%. Indeks S&P/ASX 200 Australia
melemah 0,3% dan Indeks NZX 50 Selandia Baru kehilangan 0,4%.
Berjangka
dalam Indeks Hang Seng China Enterprises, indeks saham China yang
terdaftar di Hong Kong, naik 0,4% di sebagian besar perdagangan
terakhir, setelah indeks tersebut naik ke level tertinggi sejak Januari
2008 pada Selasa kemarin. Kontrak pada Indeks FTSE Cina A50 naik 0,3%,
menyusul lonjakan 2% di Indeks Shanghai Composite untuk gain hari
keenam.
E-mini futures pada S&P 500 turun kurang dari 0,1% hari ini.(frk)
Sumber: Bloomberg
Baiknya Data Ekonomi AS Tekan Saham AS
BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/5) - Saham
AS turun tajam dalam tiga pekan terakhir, seiring lebih baiknya data
ekonomi dari perkiraan dan komentar para pejabat Federal Reserve yang
mendorong spekulasi kenaikan suku bunga tahun ini.
Indeks
Standard & Poor 500 turun 1 persen ke level 2,104.32 pada pukul 4
pm di New York, pasca sebelumnya naik selama tiga pekan berturut-turut.
Indeks Dow Jones Industrial Average akhiri penguatan penguatan dalam
enam sesi terakhir tanpa 100 poin ayunan intraday, terpanjang dalam
hampir setahun terakhir.
Kenaikan
pesanan barang modal lebih baik dari estimasi dan penjualan rumah baru
naik pasca ketua Federal Reserve Janet Yellen menunjukkan bank sentral
akan menaikkan biaya pinjaman tahun ini jika ekonomi membaik seperti
yang ia mengharapkan. Presiden Fed Bank of Cleveland Loretta Mester pada
hari Senin, mengatakan ekonomi AS cuku kuat menahan kenaikan tingkat
suku bunga. (izr)
Sumber: Bloomberg
Monday 25 May 2015
Komentar The Fed Angkat Harga Emas
BESTPROFIT FUTURES MALANG (26/5) - Dolar Amerika Serikat (AS) cenderung menguat berdampak positif untuk harga emas di awal pekan ini. Penguatan dolar AS itu didukung dari sinyal bank sentral AS/The Federal Reserve yang sedang mempersiapkan kenaikan suku bunga untuk pertama kalinya dalam enam tahun pada 2015.
Harga emas di pasar spot naik 0,2 persen menjadi US$ 1.206,80 per ounce pada perdagangan Senin (Selasa waktu WIB). Harga emas ini mendekati level terendah dalam dua pekan di level US$ 1.201,20. Sedangkan likuiditas perdagangan cenderung tipis mengingat pasar saham AS libur memperingati Memorial Day.
Harga komoditas logam lainnya juga mengikuti emas. Harga perak naik 0,8 persen menjadi US$ 17,12 per ounce setelah melemah 2,2 persen pada pekan lalu. Harga platinum naik 0,3 persen menjadi US$ 1.145,50 per ounce.
Penguatan harga emas ini ditopang dari sentimen The Fed. Pemimpin The Fed Janet Yellen mengatakan, bank sentral AS siap menaikkan suku bunga pada tahun ini dengan melihat ekonomi kembali pulih.
"The Fed menaikkan suku bunga tentu bukan berita mengejutkan komoditas logam. Pergerakan harga emas yang cenderung merosot bahkan mencatatkan penurunan terbesar sejak April. Namun pernyataan Yellen memberikan sinyal kalau suku bunga akan naik. Pelaku pasar tidak menyukai sentimen tersebut," kata Analis AvaTrade, Naeem Aslam, seperti dikutip dari laman The Australian, Selasa (26/5/2015).
Sementara itu, prospek kenaikan suku bunga pada 2015 ini juga mendorong dolar ke level tertinggi dalam sebulan terhadap sejumlah mata uang. Penguatan dolar AS dipicu dari kenaikan inflasi AS dan kekhawatiran terhadap utang Yunani.
Dengan dolar AS lebih kuat membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Hal ini mengurangi daya tarik sebagai lindung nilai terhadap risiko investasi. Untuk permintaan emas sendiri cenderung sepi di Asia. Investor lebih memilih masuk ke pasar saham yang lebih menarik. (Ahm/)
Sumber : Liputan6
Harga emas di pasar spot naik 0,2 persen menjadi US$ 1.206,80 per ounce pada perdagangan Senin (Selasa waktu WIB). Harga emas ini mendekati level terendah dalam dua pekan di level US$ 1.201,20. Sedangkan likuiditas perdagangan cenderung tipis mengingat pasar saham AS libur memperingati Memorial Day.
Harga komoditas logam lainnya juga mengikuti emas. Harga perak naik 0,8 persen menjadi US$ 17,12 per ounce setelah melemah 2,2 persen pada pekan lalu. Harga platinum naik 0,3 persen menjadi US$ 1.145,50 per ounce.
Penguatan harga emas ini ditopang dari sentimen The Fed. Pemimpin The Fed Janet Yellen mengatakan, bank sentral AS siap menaikkan suku bunga pada tahun ini dengan melihat ekonomi kembali pulih.
"The Fed menaikkan suku bunga tentu bukan berita mengejutkan komoditas logam. Pergerakan harga emas yang cenderung merosot bahkan mencatatkan penurunan terbesar sejak April. Namun pernyataan Yellen memberikan sinyal kalau suku bunga akan naik. Pelaku pasar tidak menyukai sentimen tersebut," kata Analis AvaTrade, Naeem Aslam, seperti dikutip dari laman The Australian, Selasa (26/5/2015).
Sementara itu, prospek kenaikan suku bunga pada 2015 ini juga mendorong dolar ke level tertinggi dalam sebulan terhadap sejumlah mata uang. Penguatan dolar AS dipicu dari kenaikan inflasi AS dan kekhawatiran terhadap utang Yunani.
Dengan dolar AS lebih kuat membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Hal ini mengurangi daya tarik sebagai lindung nilai terhadap risiko investasi. Untuk permintaan emas sendiri cenderung sepi di Asia. Investor lebih memilih masuk ke pasar saham yang lebih menarik. (Ahm/)
Sumber : Liputan6
Permintaan Meningkat Dongkrak Harga Minyak
BESTPROFIT FUTURES MALANG (26/5) - Harga minyak mentah menguat di awal pekan seiring permintaan global meningkat diimbangi sentimen dolar Amerika Serikat (AS) cenderung menguat.
Harga minyak mentah jenis Brent naik 53 sen menjadi US$ 65,90 per barel setelah menyentuh level terendah harian di level US$ 64,72. Sedangkan harga minyak acuan AS naik 8 sen menjadi US$ 59,80 per barel.
Penguatan harga minyak didukung dari permintaan kuat di Asia dan AS. Hal itu ditunjukkan dari permintaan meningkat pada April di tengah perlambatan ekonomi meski pun harga minyak cenderung naik.
Hal ini ditunjukkan dari impor minyak mentah Jepang naik 9,1 persen year on year (YoY) menjadi 3,62 juta per barel pada April. Selain itu, impor minyak mentah China mencapai rekor 7,4 juta per barel pada bulan lalu.
Selain permintaan minyak mentah meningkat, dolar AS menguat juga mempengaruhi harga minyak. Penguatan dolar AS membuat minyak mentah dalam denominasi dolar kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya.
"Fundamental secara keseluruhan menunjukkan harga minyak masih baik," tulis riset Barclays, seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (26/5/2015).
Sentimen lainnya berasal dari Iran berencana meningkatkan produksi minyak sebesar 170 ribu barel per hari pada Maret 2016. Iran merupakan salah satu negara produsen minyak yang tergabung dalam OPEC yang berencana tingkatkan ekspor hingga 1 juta barel. (Ahm/)
Sumber : Liputan6
Harga minyak mentah jenis Brent naik 53 sen menjadi US$ 65,90 per barel setelah menyentuh level terendah harian di level US$ 64,72. Sedangkan harga minyak acuan AS naik 8 sen menjadi US$ 59,80 per barel.
Penguatan harga minyak didukung dari permintaan kuat di Asia dan AS. Hal itu ditunjukkan dari permintaan meningkat pada April di tengah perlambatan ekonomi meski pun harga minyak cenderung naik.
Hal ini ditunjukkan dari impor minyak mentah Jepang naik 9,1 persen year on year (YoY) menjadi 3,62 juta per barel pada April. Selain itu, impor minyak mentah China mencapai rekor 7,4 juta per barel pada bulan lalu.
Selain permintaan minyak mentah meningkat, dolar AS menguat juga mempengaruhi harga minyak. Penguatan dolar AS membuat minyak mentah dalam denominasi dolar kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya.
"Fundamental secara keseluruhan menunjukkan harga minyak masih baik," tulis riset Barclays, seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (26/5/2015).
Sentimen lainnya berasal dari Iran berencana meningkatkan produksi minyak sebesar 170 ribu barel per hari pada Maret 2016. Iran merupakan salah satu negara produsen minyak yang tergabung dalam OPEC yang berencana tingkatkan ekspor hingga 1 juta barel. (Ahm/)
Sumber : Liputan6
Emas Stabil Dekati Level $ 1.200 Seiring Penguatan Dolar
BESTPROFIT FUTURES MALANG (26/5) - Harga
emas diperdagangkan sedikit berubah seiring prospek kenaikan suku bunga
AS untuk pertama kalinya sejak 2006 membantu mendorong mata uang dolar
ke level sebulan tertinggi. Sementara itu, Perak dan paladium mengalami
penurunan.
Ketua
Federal Reserve Janet Yellen mengatakan ia mengharapkan untuk menaikkan
suku bunga pada tahun ini jika pertumbuhan ekonomi sesuai dengan
perkiraan nya. Inflasi bergerak menuju target The Fed sebesar 2 %,
dengan laporan pada hari Jumat kemarin menunjukkan bahwa harga konsumen
naik 0,3 % pada bulan April, yang merupakan kenaikan terbesarnya dalam
lebih dari 2 tahun terakhir. Sementara kenaikan inflasi dapat
meningkatkan permintaan pada emas batangan sebagai lindung nilai, biaya
pinjaman yang lebih tinggi dapat mengurangi daya tarik logam, yang
umumnya memberikan hasil hanya melalui kenaikan harga.
Bullion
untuk pengiriman segera naik kurang dari 0,1 % menjadi ditutup pada
level $ 1,206.60 per ons pada pukul 5 sore waktu New York, menurut harga
dari Bloomberg. Sedangkan logam turun 1,5 % pada pekan lalu, penurunan
terbesarnya sejak periode 24 April lalu.
Emas
berjangka untuk pengiriman bulan Agustus naik 0,2 % ke level $ 1,207.60
per ons di Comex New York. Perdagangan agregat sebesar 70 % di bawah
rata-rata 100-hari untuk saat ini, menurut data yang dikumpulkan oleh
Bloomberg.
Indeks
Spot Dollar Bloomberg, yang mengukur penguatan mata uang dolar terhadap
10 mata uang utama, naik 0,2 % ke level tertingginya sejak 27 April.
Indeks tersebut menguat 2,6 % pada pekan lalu, kenaikan terbesarnya
sejak September 2011 silam.
Perak
untuk pengiriman segera naik 0,4 % ke level $ 17,1775 per ons. Platinum
menguat 0,5 % ke level $ 1,151.75 per ons, sedangkan spot paladium
turun 0,2 % ke level $ 788,70 per ons. (knc)
Sumber : Bloomberg
Euro Tertekan Terkait Bailout Yunani
BESTPROFIT FUTURES MALANG (26/5) - Mata
uang Euro melemah pasca Yunani mengatakan kepada negara kreditur untuk
menurunkan tuntutannya mengenai dana bailout. Saham emerging-market
mengalami koreksi seiring meningkatnya spekulasi Bank Sentral AS akan
menaikan suku bunga dalam waktu dekat, sementara ekuitas Polandia anjlok
tajam dalam empat bulan terakhir dan bursa saham Spanyol turun.
Euro
terkoreksi sebesar 0,4 persen ke level $1,0974 pukul 12:46 di New York.
Indeks MSCI saham Emerging Markets turun sebesar 0,6 persen. Saham
Polandia turun pasca calon oposisi memenangkan kursi kepresidenan,
sementara saham Spanyol turun seiring pemilu lokal menunjukkan dukungan
bagi partai-partai yang ingin membatalkan status quo. Ekuitas China
melonjak ke level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir. INdeks Standard
& Poor 500 berjangka mendatar. Indeks Bloomberg Dollar Spot naik ke
level tertinggi dalam satu bulan terakhir. Pasar finansial di AS dan
Inggris termasuk di antara mereka ditutup pada hari Senin ini.
Perdana
Menteri Yunani Alexis Tsipras mengatakan pada akhir pekan lalu Yunani
tidak dapat menerima untuk mencabut kebijakan penghematan, sementara
Menteri Dalam Negeri Nikos Voutsis, mengatakan pemerintah Yunani tidak
bisa dan tidak akan mampu membayar hutang ke Internasional Dana Moneter
(IMF) pada bulan Juni kecuali tercapai kesepakatan. Ketua Federal
Reserve Janet Yellen, Jumat ia diperkirakan akan menaikkan suku bunga
tahun ini pasca laporan menunjukkan laju inflasi inti naik lebih dari
perkiraan pada bulan April. (izr)
Sumber : Bloomberg
Saham Jepang Menguat Untuk Hari Ke-8 Akibat Naiknya Saham Perminyakan & Utilitas
BESTPROFIT FUTURES MALANG (26/5) - Bursa
saham Jepang dibuka menguat untuk hari kedelapan setelah penutupan
Senin kemarin berada di level tertinggi sejak 2007, dengan produsen
minyak dan utilitas memimpin kenaikan.
Indeks
Topix naik 0,1% ke level 1,661.21 pada pukul 09:02 pagi di Tokyo.
Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,2% ke level 20,454.46,
memperpanjang penguatan dalam 15 tahun. Pasar ekuitas AS ditutup Senin
kemarin untuk liburan Memorial Day. Yen tergelincir 0,1% ke level 121,69
per dolar.
Ekspor
Jepang naik lebih dari perkiraan pada bulan April, menurut laporan hari
Senin, setelah data pekan lalu menunjukkan produk domestik bruto
diperluas untuk kuartal kedua. Indeks Topix, yang telah naik 18% dalam
tahun ini, diperdagangkan 16,1 kali estimasi laba, dibandingkan dengan
18 kali untuk Indeks Standard & Poor 500.
Saham
Suntory Beverage & Food Ltd, yang menjual minuman PepsiCo Inc. di
Asia, naik 1,4% setelah mengatakan akan membeli saham mesin penjual
otomatis, Japan Tobacco Inc. sekitar 150 miliar yen ($ 1,2 milyar),
untuk mendekatkan gap distribusi dengan Coca-Cola Co. di negara
tersebut.(frk)
Sumber: Bloomberg
Sunday 24 May 2015
6 Fakta Terbaru Facebook yang Wajib Diketahui
BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/5) - Meski kini telah banyak bermunculan media sosial populer lainnya, namun Facebook patut diakui masih menjadi yang terbesar.
Buktinya, menurut data yang dilansir laman Business Insider, Senin (25/5/2015), media sosial yang didirikan oleh Mark Zuckerberg itu hingga kini masih memiliki sekitar 1,5 miliar pengguna aktif per bulannya di seluruh dunia.
Ya, Facebook memang masih sangat digemari. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, banyak hal yang berubah di Facebook.
Apa saja? Berikut fakta-fakta terbaru terkait Facebook menurut hasil penelitian perusahaan pemasaran Wishpond.
1. Facebook terbukti mulai ditinggal oleh para pengguna remaja. Bahkan data dari Wishpond menunjukkan bahwa 87% pengguna lulusan tahun 2014 (SMA) sudah tidak menggunakan Facebook. Selain itu, lebih dari 70% pengguna remaja, orangtuanya juga memiliki akun Facebook.
2. Aksi bullying juga marak terjadi di Facebook. 66% gadis remaja mengaku pernah diintimidasi di Facebook.
3. Facebook menjadi alat pamer status percintaan yang paling digandrungi. Wishpond mencatat ada peningkatan sebesar 225% interaksi ketika seorang pengguna meng-update status percintaan mereka.
4. Negara paling aktif ber-Facebook ria adalah Kanada. Bila digabungkan dengan pengguna AS, keduanya menyumbang 157 juta pengguna aktif harian.
5. Facebook memiliki 235 juta pengguna aktif harian di Asia. Angka yang sangat besar mengingat Facebook dilarang diakses di China.
6. Shakira adalah selebritis paling populer di Facebook dengan memiliki lebih dari 1 juta fans. Di peringkat kedua dan ketiga ada Eminem dan Rihanna. Masing-masing memiliki jumlah fans mencapai 91 juta dan 81 juta.
(dhi/isk)
Sumber : Liputan6
Buktinya, menurut data yang dilansir laman Business Insider, Senin (25/5/2015), media sosial yang didirikan oleh Mark Zuckerberg itu hingga kini masih memiliki sekitar 1,5 miliar pengguna aktif per bulannya di seluruh dunia.
Ya, Facebook memang masih sangat digemari. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, banyak hal yang berubah di Facebook.
Apa saja? Berikut fakta-fakta terbaru terkait Facebook menurut hasil penelitian perusahaan pemasaran Wishpond.
1. Facebook terbukti mulai ditinggal oleh para pengguna remaja. Bahkan data dari Wishpond menunjukkan bahwa 87% pengguna lulusan tahun 2014 (SMA) sudah tidak menggunakan Facebook. Selain itu, lebih dari 70% pengguna remaja, orangtuanya juga memiliki akun Facebook.
2. Aksi bullying juga marak terjadi di Facebook. 66% gadis remaja mengaku pernah diintimidasi di Facebook.
3. Facebook menjadi alat pamer status percintaan yang paling digandrungi. Wishpond mencatat ada peningkatan sebesar 225% interaksi ketika seorang pengguna meng-update status percintaan mereka.
4. Negara paling aktif ber-Facebook ria adalah Kanada. Bila digabungkan dengan pengguna AS, keduanya menyumbang 157 juta pengguna aktif harian.
5. Facebook memiliki 235 juta pengguna aktif harian di Asia. Angka yang sangat besar mengingat Facebook dilarang diakses di China.
6. Shakira adalah selebritis paling populer di Facebook dengan memiliki lebih dari 1 juta fans. Di peringkat kedua dan ketiga ada Eminem dan Rihanna. Masing-masing memiliki jumlah fans mencapai 91 juta dan 81 juta.
(dhi/isk)
Sumber : Liputan6
Harga Emas Masih Tertekan Pekan Ini
BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/5) - Harga emas berakhir turun pada akhir pekan kemarin jika dibandingkan dengan awal pekan. Penyebab penurunan harga emas pada minggu kemarin karena penguatan dolar AS sehingga terjadi aksi jual.
Mengutip Kitco.com, Senin (25/5/2015) pada minggu kemarin harga emas tak mampu berada di level positif setelah dua minggu sebelumnya secara berturut-turut mampu terus berada di zona positif. Namun memang, meskipun pengalami penurunan, harga emas mampu bertahan di atas level US$ 1.200 per ounce.
Pada pekan ini, harga emas diperkirakan masih akan tertekan melanjutkan penurunan pada minggu kemarin dengan sentimen yang hampir sama yaitu penguatan dolar AS.
Berdasarkan survei online yang dilakukan oleh Kitco kepada 256 pelaku pasar komoditas menghasilkan bahwa sebagian dari analis tersebut melihat bahwa harga emas akan bullish.
Perinciannya, 104 orang atau 41 persen melihat bahwa harga emas akan mengalami penguatan pada pekan ini. Selanjutnya, 117 orang atau 46 persen melihat bahwa harga emas akan terus berada di zona merah pada perdagangan pekan ini. Sedangkan sisanya atau 35 orang atau 14 persen netral.
Pasar emas akan berlangsung lambat pada minggu ini karena pasar di AS akan ditutup cukup panjang memperingati Memorial Day. Sebagian besar pasar di Eropa juga akan tutup. Namun para pelaku pasar terlebih analis memperkirakan bahwa volatilitas harga emas akan cukup besar mengingat gerak dolar AS juga cukup kuat.
Selain itu akan ada beberapa sentimen lain yang bisa mempengaruhi pergerakan harga emas pada pekan ini selain nilai tukar dolar AS yaitu data ekonomi AS dan juga estimasi kenaikan suku bunga yang akan dilakukan oleh Bank Sentral AS.
"Sekarang ini semua akan melihat dolar AS sebagai raja karena akan mempengaruhi banyak harga komoditas," jelas Broker Komoditas Senior di iiTrader.com, Bill Baruch. Dalam survei yang dilakukan oleh Kitco, Bill mengambil posisi netral.
Ada potensi dolar AS akan bergerak menguat pada minggu ini karena orang terlalu pesimistis menanggapi pertumbuhan ekonomi AS. Kenaikan Produk Domestik Bruto pada kuartal I 2015 ini bisa menjadi katalis yang mendorong penguatan dolar AS dan mendorong harga emas ke level yang lebih rendah lagi.
Secara teknikal, jika nilai tukar dolar AS tidak menembus angka resistance maka akan membuat pelaku pasar mengambil aksi jual sehingga berdampak positif kepada harga emas. (Pew/Gdn)
Sumber : Liputan6
Mengutip Kitco.com, Senin (25/5/2015) pada minggu kemarin harga emas tak mampu berada di level positif setelah dua minggu sebelumnya secara berturut-turut mampu terus berada di zona positif. Namun memang, meskipun pengalami penurunan, harga emas mampu bertahan di atas level US$ 1.200 per ounce.
Pada pekan ini, harga emas diperkirakan masih akan tertekan melanjutkan penurunan pada minggu kemarin dengan sentimen yang hampir sama yaitu penguatan dolar AS.
Berdasarkan survei online yang dilakukan oleh Kitco kepada 256 pelaku pasar komoditas menghasilkan bahwa sebagian dari analis tersebut melihat bahwa harga emas akan bullish.
Perinciannya, 104 orang atau 41 persen melihat bahwa harga emas akan mengalami penguatan pada pekan ini. Selanjutnya, 117 orang atau 46 persen melihat bahwa harga emas akan terus berada di zona merah pada perdagangan pekan ini. Sedangkan sisanya atau 35 orang atau 14 persen netral.
Pasar emas akan berlangsung lambat pada minggu ini karena pasar di AS akan ditutup cukup panjang memperingati Memorial Day. Sebagian besar pasar di Eropa juga akan tutup. Namun para pelaku pasar terlebih analis memperkirakan bahwa volatilitas harga emas akan cukup besar mengingat gerak dolar AS juga cukup kuat.
Selain itu akan ada beberapa sentimen lain yang bisa mempengaruhi pergerakan harga emas pada pekan ini selain nilai tukar dolar AS yaitu data ekonomi AS dan juga estimasi kenaikan suku bunga yang akan dilakukan oleh Bank Sentral AS.
"Sekarang ini semua akan melihat dolar AS sebagai raja karena akan mempengaruhi banyak harga komoditas," jelas Broker Komoditas Senior di iiTrader.com, Bill Baruch. Dalam survei yang dilakukan oleh Kitco, Bill mengambil posisi netral.
Ada potensi dolar AS akan bergerak menguat pada minggu ini karena orang terlalu pesimistis menanggapi pertumbuhan ekonomi AS. Kenaikan Produk Domestik Bruto pada kuartal I 2015 ini bisa menjadi katalis yang mendorong penguatan dolar AS dan mendorong harga emas ke level yang lebih rendah lagi.
Secara teknikal, jika nilai tukar dolar AS tidak menembus angka resistance maka akan membuat pelaku pasar mengambil aksi jual sehingga berdampak positif kepada harga emas. (Pew/Gdn)
Sumber : Liputan6
IHSG Berpotensi Menguat di Awal Pekan
BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/5) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dinilai masih dalam fase konsolidasi dengan kecenderungan menguat pada perdagangan saham awal pekan ini.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG masih melanjutkan kenaikan menuju level resistance 5.369 dan support level 5.271.
"Pergerakan IHSG masih akan berada di area positif pada Mei 2015 ini. Dalam jangka pendek IHSG masih berada dalam jalur menguat," kata William dalam ulasannya, Senin (25/5/2015).
Sementara itu, Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, IHSG akan berada di rentang support 5.280-5.305 dan resistance 5.350 pada perdagangan saham Senin pekan ini.
Menurut Reza, sebelumnya laju IHSG masih berada di area sekitar target resistance 5.325-5.350, namun sempat tertahan di atas area target support 5.270-5.288. "Adanya potensi penurunan mampu ditahan dengan masih adanya aksi beli yang memanfaatkan berita positif yang memicu aksi beli meski tipis," kata Reza.
Dengan melihat kondisi itu, Reza menilai, ada kemungkinan IHSG juga melemah dengan utang gap di level 5.273-5.278 yang berpeluang untuk diuji. "Untuk itu tetap mewaspadai potensi pembalikan arah melemah jika ada," tutur Reza.
Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, IHSG akan bergerak variatif di kisaran 5.285-5.342. Sejumlah sentimen yang akan pengaruhi IHSG antara lain dari Amerika Serikat akan merilis data inflasi yang diperkirakan stagnan ke level 0,2 persen Month on Month (MoM). Sedangkan dari Jepang akan merilis data neraca perdagangan yang diperkirakan ke 192,6 miliar Yen dibandingkan sebelumnya 229,3 miliar.
Untuk rekomendasi saham, William memilih saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar yaitu saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Indosat Tbk (ISAT).
Sedangkan Reza memilih saham JSMR, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), dan PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) untuk diperhatikan pelaku pasar. (Ahm/)
Sumber : Liputan6
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG masih melanjutkan kenaikan menuju level resistance 5.369 dan support level 5.271.
"Pergerakan IHSG masih akan berada di area positif pada Mei 2015 ini. Dalam jangka pendek IHSG masih berada dalam jalur menguat," kata William dalam ulasannya, Senin (25/5/2015).
Sementara itu, Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, IHSG akan berada di rentang support 5.280-5.305 dan resistance 5.350 pada perdagangan saham Senin pekan ini.
Menurut Reza, sebelumnya laju IHSG masih berada di area sekitar target resistance 5.325-5.350, namun sempat tertahan di atas area target support 5.270-5.288. "Adanya potensi penurunan mampu ditahan dengan masih adanya aksi beli yang memanfaatkan berita positif yang memicu aksi beli meski tipis," kata Reza.
Dengan melihat kondisi itu, Reza menilai, ada kemungkinan IHSG juga melemah dengan utang gap di level 5.273-5.278 yang berpeluang untuk diuji. "Untuk itu tetap mewaspadai potensi pembalikan arah melemah jika ada," tutur Reza.
Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, IHSG akan bergerak variatif di kisaran 5.285-5.342. Sejumlah sentimen yang akan pengaruhi IHSG antara lain dari Amerika Serikat akan merilis data inflasi yang diperkirakan stagnan ke level 0,2 persen Month on Month (MoM). Sedangkan dari Jepang akan merilis data neraca perdagangan yang diperkirakan ke 192,6 miliar Yen dibandingkan sebelumnya 229,3 miliar.
Untuk rekomendasi saham, William memilih saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar yaitu saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Indosat Tbk (ISAT).
Sedangkan Reza memilih saham JSMR, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), dan PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) untuk diperhatikan pelaku pasar. (Ahm/)
Sumber : Liputan6
Laju IHSG Masih Diwarnai Aksi Ambil Untung
BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/5) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak variatif dengan kecederungan menguat pada perdagangan saham selama sepekan.
Analis PT Waterfront Securities Oktavianus Marbun mengatakan, saat ini pelaku pasar masih memperhatikan sentimen dari penyematan prospek peringkat utang Indonesia dari stabil menjadi positif oleh lembaga pemeringkat internasional Standard and Poor's (S&P).
"Outlook BB+ dari peringkat S&P, baru itu tapi efek itu belum dahsyat," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Senin (25/5/2015).
Dia menambahkan, kalau pun terjadi kenaikan yang merespons berdampak ke saham-saham dari sektor perbankan. Lantaran, pada pekan lalu kenaikan sektor perbankan belum naik terlalu tinggi.
Namun demikian, dia bilang sekarang ini belum ada sentimen yang benar-benar positif mendorong laju IHSG. Jadi, dia berkata indeks saham juga akan diwarnai oleh aksi ambil untung.
"Kalau aksi ambil untung dulu tidak apa-apa, belum indikasi melemah, melemah paling koreksi sedikit. Belum ada indikasi fundamental tiba-tiba turun tajam," tutur dia.
Pada pekan ini, dia memprediksi IHSG bergerak pada level support 5.280-5.269. Kemudian resistance ada level 5.354-5.365.
Analis PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, IHSG diperkirakan bergerak pada rentan support 5.212-5.295 dan resistance pada level 5.340-5.355 selama sepekan. Dia menuturkan, IHSG masih mempertahankan tren kenaikan mesti akan diselingi oleh aksi jual.
"Masih adanya pelaku pasar yang memiliki anggapan masih rendahnya harga saham dibandingkan sebelum kejatuhan IHSG dapat mengimbangi aksi profit taking yang terjadi," ujar Reza.
Reza berharap, aksi jual dapat berkurang sehingga indeks saham dapat melanjutkan kenaikan dan membentuk tren kenaikan jangka menengah. "Kita harapkan adanya rilis data-data global yang positif setidaknya dapat membuat pelemahan jadi tertahan," tandasnya.
Pada pekan ini, Oktavianus merekomendasikan akumulasi saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Astra International Tbk (ASII), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI). (Amd/Ahm)
Sumber : Liputan6
Analis PT Waterfront Securities Oktavianus Marbun mengatakan, saat ini pelaku pasar masih memperhatikan sentimen dari penyematan prospek peringkat utang Indonesia dari stabil menjadi positif oleh lembaga pemeringkat internasional Standard and Poor's (S&P).
"Outlook BB+ dari peringkat S&P, baru itu tapi efek itu belum dahsyat," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Senin (25/5/2015).
Dia menambahkan, kalau pun terjadi kenaikan yang merespons berdampak ke saham-saham dari sektor perbankan. Lantaran, pada pekan lalu kenaikan sektor perbankan belum naik terlalu tinggi.
Namun demikian, dia bilang sekarang ini belum ada sentimen yang benar-benar positif mendorong laju IHSG. Jadi, dia berkata indeks saham juga akan diwarnai oleh aksi ambil untung.
"Kalau aksi ambil untung dulu tidak apa-apa, belum indikasi melemah, melemah paling koreksi sedikit. Belum ada indikasi fundamental tiba-tiba turun tajam," tutur dia.
Pada pekan ini, dia memprediksi IHSG bergerak pada level support 5.280-5.269. Kemudian resistance ada level 5.354-5.365.
Analis PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, IHSG diperkirakan bergerak pada rentan support 5.212-5.295 dan resistance pada level 5.340-5.355 selama sepekan. Dia menuturkan, IHSG masih mempertahankan tren kenaikan mesti akan diselingi oleh aksi jual.
"Masih adanya pelaku pasar yang memiliki anggapan masih rendahnya harga saham dibandingkan sebelum kejatuhan IHSG dapat mengimbangi aksi profit taking yang terjadi," ujar Reza.
Reza berharap, aksi jual dapat berkurang sehingga indeks saham dapat melanjutkan kenaikan dan membentuk tren kenaikan jangka menengah. "Kita harapkan adanya rilis data-data global yang positif setidaknya dapat membuat pelemahan jadi tertahan," tandasnya.
Pada pekan ini, Oktavianus merekomendasikan akumulasi saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Astra International Tbk (ASII), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI). (Amd/Ahm)
Sumber : Liputan6
Rayakan Ultah, Miliarder Ini Bagi-bagi Duit ke 8.000 Pegawai
BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/5) - Leonardo Del Vecchio, yang merupakan penemu perusahaan kacamata
ternama Italia, Luxoticca merayakan ulang tahunnya yang ke-80 pada
tanggal 22 Mei 2015.
Merayakan hari jadinya itu, ia membagi-bagikan uang berupa saham senilai US$ 10 juta setara Rp 131,6 miliar (kurs: Rp 13.158 per dolar AS) ke 8.000 karyawan di Luxottica.
“Saya berterimakasih dengan tulus pada para karyawan Luxoticca di Italia, semua yang merupakan jantung dari kesuksesan Luxottica”, ungkap Del Vecchio dilansir dari abs-cbnnews.com, Senin (25/5/ 2015).
Del Vecchio merupakan orang terkaya kedua di Italia dari uang yang dicetak perusahaannya Luxxotica. Kini perusahaan tersebut memproduksi kacamata untuk merek-merek ternama di seluruh dunia seperti Burberry, Bulgari, Chanel, Coach, DKNY, Dolce & Gabbana, Armani, Prada, Ralph Lauren, Tiffany dan Versace.
Luxottica mencatat rekor keuntungan pata tahun 2014 dan membuka tahun ini dengan mencetak kenaikan laba pada kuartal I 2015 hampir 34 persen berkat pertumbuhan penjualan di Amerika Utara.
“Dengan kado sederhana, saya ingin menunjukkan pentingnya karyawan bagi saya. Saya sungguh merasa kita adalah keluarga, lanjut dia.”
Merayakan hari jadinya itu, ia membagi-bagikan uang berupa saham senilai US$ 10 juta setara Rp 131,6 miliar (kurs: Rp 13.158 per dolar AS) ke 8.000 karyawan di Luxottica.
“Saya berterimakasih dengan tulus pada para karyawan Luxoticca di Italia, semua yang merupakan jantung dari kesuksesan Luxottica”, ungkap Del Vecchio dilansir dari abs-cbnnews.com, Senin (25/5/ 2015).
Del Vecchio merupakan orang terkaya kedua di Italia dari uang yang dicetak perusahaannya Luxxotica. Kini perusahaan tersebut memproduksi kacamata untuk merek-merek ternama di seluruh dunia seperti Burberry, Bulgari, Chanel, Coach, DKNY, Dolce & Gabbana, Armani, Prada, Ralph Lauren, Tiffany dan Versace.
Luxottica mencatat rekor keuntungan pata tahun 2014 dan membuka tahun ini dengan mencetak kenaikan laba pada kuartal I 2015 hampir 34 persen berkat pertumbuhan penjualan di Amerika Utara.
“Dengan kado sederhana, saya ingin menunjukkan pentingnya karyawan bagi saya. Saya sungguh merasa kita adalah keluarga, lanjut dia.”
Mayoritas orang terkaya di dunia harus bekerja keras untuk mencapai
tingkat kesuksesan tertingginya. Di antara ratusan miliarder yang hanya
menikmati harta warisan keluarga, banyak orang kaya yang harus banting
tulang untuk mendapatkan seluruh kekayaannya sekarang.
Salah satunya adalah Leonardo Del Vecchio. Menilik kehidupan masa
kanak-kanaknya, tak ada satu orang pun yang akan menyangka, Leonardo
dapat menjadi salah satu orang terkaya dunia sekarang.
Leonardo lahir tanpa ayah dari keluarga tak berada pada Mei 1935 di
Italia. Saat baru berusia 7 tahun, ibu Leonardo mengirimnya ke panti
asuhan Milan lantaran sudah tak punya biaya lagi untuk membesarkannya.
Tapi Leonardo yang kini memiliki harta US$ 20 miliar tak pernah
menyerah begitu saja pada hidupnya. Di usia remaja saat anak lain masih
senang bermain, Leonardo sudah menjadi buruh di perusahaan peralatan di
Milan.
Di sana, dia mulai belajar desain industrial di malam hari setelah
bekerja seharian. Leonardo akhirnya mulai tertarik dengan bingkai
kacamata dan memutuskan pindah ke Agordo, tempat yang fokus pada
industri kacamata.
Enam tahun kemudian, berbekal pengalaman kerja, Leondardo
memutuskan untuk memulai bisnis sendiri. Dengan visi fusturistiknya,
Leonardo berhasil mengambil berbagai keputusan penting yang membuatnya
unggul di bidang tersebut. (Ikr/Ndw)
Sumber : Liputan6
Thursday 21 May 2015
Emas Melemah Setelah Klaim Pengangguran AS Penurunan
BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/5) - Emas
berjangka turun ke level terendah dalam satu minggu setelah jumlah
rata-rata orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran dalam
empat minggu terakhir turun ke 15-tahun terendah, menghidupkan kembali
kekhawatiran bahwa suku bunga akan naik.
Rata-rata
turun menjadi 266.250 pada periode yang berakhir pada 16 Mei dari
271.750, berdasarkan angka pemerintah pada hari Kamis. Pada hari Rabu,
kepemilikan dalam ETP berbasis emas turun ke level terendah sejak bulan
Januari, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Emas
menguat pada hari Rabu setelah risalah dari pertemuan terakhir Federal
Reserve menunjukkan bahwa para pejabat pada pertemuan bulan April tidak
berharap untuk menaikkan suku bunga acuan di pertemuan berikutnya di
bulan Juni. Biaya pinjaman yang lebih tinggi mendorong investor untuk
mendukung aset yang berbunga, termasuk obligasi baru, membatasi daya
tarik logam, yang umumnya menawarkan pengembalian hanya melalui kenaikan
harga.
Emas
berjangka untuk pengiriman Juni turun 0,4% untuk menetap di level $
1,204.10 per ons pada pukul 2:13 siang di Comex New York. Harga emas
menyentuh level $ 1,200.80, yang merupakan terendah untuk kontrak
teraktif sejak 13 Mei.
Perak untuk pengiriman Juli naik 0,1% ke level $ 17,132 per ons.(frk)
Sumber: Bloomberg
Saham Jepang Berfluktuasi Menjelang Keputusan Kebijakan Bank Sentral
BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/5) - Saham
Jepang berayun antara naik dan turun seiring menguatnya saham produsen
energi dan perusahaan asuransi melemah menjelang keputusan kebijakan
moneter Bank of Japan.
Topix
turun 0,1% menjadi 1,645.28 pada 09:07 pagi di Tokyo setelah naik
sebanyak 0,1 persen. Indeks tersebut memimpin kenaikan mingguan sebesar
2,3, yang merupakan kinerja terbaik dalam tiga bulan terakhir. Indeks
Nikkei 225 Stock Average turun 0,1% menjadi 20,185.86. Yen
diperdagangkan pada 121,06 per dolar setelah naik 0,3% pada Kamis. Bank
sentral akan menjaga rencana pembelian aset tidak berubah pada pertemuan
yang berakhir pada Jumat pekan ini, menurut semua dari 36 ekonom yang
disurvei oleh Bloomberg. Sebuah laporan minggu ini menunjukkan ekonomi
Jepang tumbuh pada laju tercepat dalam satu tahun di kuartal terakhir.
E-mini
berjangka pada indeks Standard & Poor 500 sedikit berubah setelah
Indeks saham AS naik 0,2% pada hari Kamis di New York.(yds)
Sumber: Bloomberg
Saham Asia Menguat Mengikuti Ekuitas AS Ditengah Serangkaian Data Yang Bervariasi
BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/5) - Saham
Asia menguat, dengan indeks acuan memangkas penurunan mingguannya,
setelah saham AS naik ke rekornya ditengah data ekonomi yang bervariasi
sehingga memicu spekulasi bahwa Federal Reserve tidak akan menaikkan
suku bunganya lebih cepat.
Indeks
MSCI Asia Pacific naik 0,2% menjadi 153,09 pada 09:01 pagi di Tokyo,
berada pda laju penurunan 0,1% pekan ini. Indeks Standard & Poor 500
menguat 0,2% pada hari Kamis setelah data klaim pengangguran turun
sementara pembelian rumah tiba-tiba jatuh. Bank of Japan diperkirakan
untuk menjaga kebijakan utnuk tetap stabil ketika pertemuan kebijakan
selama dua hari pada hari ini.
Indeks
Topix Jepang sedikit berubah. Indeks Australia S & P / ASX 200 naik
0,2% dan indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,4%. Indeks NZX 50
Selandia Baru naik 0,2%.
Kontrak pada indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,2% dan kontrak pada Hang Seng China Enterprises menguat 0,4%.
E-mini berjangka pada indeks Standard & Poor 500 sedikit berubah.(yds)
Sumber: Bloomberg
Saham AS Naik Menuju Rekor Di tengah Mixed Data
BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/5) - Bursa
saham AS menguat, dengan indeks Standard & Poor 500 naik menuju
rekor, di tengah hasil yang lebih baik dari perkiraan dari
Salesforce.com Inc. dan Best Buy Co .sementara indeks untuk kekuatan
pertumbuhan ekonomi bergerak mixed.
Indeks S&P 500 naik 0,2% ke level 2,131.03 pada pukul 4 sore di New York, keempat tertinggi dalam enam sesi terakhir.
Setelah para pembuat kebijakan Federal Reserve berdebat mengenai waktu kenaikan suku bunga pertama mereka sejak tahun 2006.(frk)
Sumber: Bloomberg
Pertumbuhan Ekonomi Yang Tak Merata Angkat Saham AS & Treasuries
BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/5) - Bursa saham AS naik menuju rekor sementara Treasuri naik untuk hari kedua setelah data ekonomi menunjukkan pertumbuhan yang tidak merata menambahkan spekulasi bahwa Federal Reserve tidak akan terburu-buru untuk menaikkan suku bunga. Minyak mentah menguat.
Indeks Standard & Poor 500 menguat 0,3% menuju rekor pada pukul 12:36 siang di New York. Indeks Nasdaq Composite melonjak 0,4% ke semua waktu penutupan tertinggi. Imbal hasil Treasuri dengan tenor 10-tahun turun empat basis poin menjadi 2,21%, sedangkan Indeks Bloomberg Dollar Spot menghapus penurunan. Indeks Stoxx Europe 600 naik 0,4%. Sementara minyak mentah naik 3,1%.
Pembelian rumah yang sebelumnya dimiliki tak terduga turun pada bulan April, menandai pemulihan industri tetap tidak merata, sementara klaim pengangguran AS selama empat pekan terakhir turun ke level terendah dalam 15-tahun. Risalah Federal Reserve pada hari Rabu mengisyaratkan bahwa para pejabat tidak mungkin akan menaikkan suku pada bulan Juni, sementara menjaga tetap terbukanya opsi untuk melakukan pengetatan dalam tahun ini.
Pejabat The Fed bulan lalu tidak mengharapkan untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan mereka bulan Juni mendatang bahkan saat mereka menyimpulkan bahwa perlambatan ekonomi kuartal pertama tidak mungkin untuk bertahan, menurut hasil risalah. Ketua The Fed Janet Yellen dijadwalkan memberikan pidato terkait prospek ekonomi pada hari Jumat.(frk)
Sumber: Bloomberg
Indeks Standard & Poor 500 menguat 0,3% menuju rekor pada pukul 12:36 siang di New York. Indeks Nasdaq Composite melonjak 0,4% ke semua waktu penutupan tertinggi. Imbal hasil Treasuri dengan tenor 10-tahun turun empat basis poin menjadi 2,21%, sedangkan Indeks Bloomberg Dollar Spot menghapus penurunan. Indeks Stoxx Europe 600 naik 0,4%. Sementara minyak mentah naik 3,1%.
Pembelian rumah yang sebelumnya dimiliki tak terduga turun pada bulan April, menandai pemulihan industri tetap tidak merata, sementara klaim pengangguran AS selama empat pekan terakhir turun ke level terendah dalam 15-tahun. Risalah Federal Reserve pada hari Rabu mengisyaratkan bahwa para pejabat tidak mungkin akan menaikkan suku pada bulan Juni, sementara menjaga tetap terbukanya opsi untuk melakukan pengetatan dalam tahun ini.
Pejabat The Fed bulan lalu tidak mengharapkan untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan mereka bulan Juni mendatang bahkan saat mereka menyimpulkan bahwa perlambatan ekonomi kuartal pertama tidak mungkin untuk bertahan, menurut hasil risalah. Ketua The Fed Janet Yellen dijadwalkan memberikan pidato terkait prospek ekonomi pada hari Jumat.(frk)
Sumber: Bloomberg
Wednesday 20 May 2015
Pasca Pertemuan The Fed Jadikan Emas Berada Di Level $ 1,210
BESTPROFIT FUTURES MALANG (21/5) - Emas berjangka menetap di level tertingginya pada Rabu ini, bergerak di atas level $ 1.210 per ons pasca rilis dari pertemuan FOMC bulan April menunjukkan bahwa hanya beberapa pejabat yang mengharapkan kenaikan suku bunga pada bulan Juni.
Emas untuk pengiriman bulan Juni, berada di level $ 1,211.10 per ons di perdagangan elektronik di Globex, setelah menetap di level $ 1,208.70 per ons, naik sebesar $ 2 atau 0,2 %, di Comex.
Risalah pertemuan bulan April menetapkan kebijakan FOMC yang dirilis tak lama setelah penutupan perdagangan logam mulia tersebut di Comex. Hanya "beberapa" pejabat The Fed berpikir data ekonomi akan meningkat untuk memicu kenaikan suku bunga pada pertemuan berikutnya pada bulan Juni mendatang.
Suku bunga yang lebih tinggi dapat mendukung mata uang dolar, bearish pada emas diikuti dengan mata uang dolar.
Emas pada hari Senin naik ke level tertingginya dalam lebih dari 3 bulan, kenaikan terjadi sampai akhir Selasa kemarin di level terendahnya dalam seminggu terakhir. Emas diperdagangkan antara resistance di level $ 1.225 per ons dan di level $ 1.180. (knc)
Sumber : MarketWatch
Emas untuk pengiriman bulan Juni, berada di level $ 1,211.10 per ons di perdagangan elektronik di Globex, setelah menetap di level $ 1,208.70 per ons, naik sebesar $ 2 atau 0,2 %, di Comex.
Risalah pertemuan bulan April menetapkan kebijakan FOMC yang dirilis tak lama setelah penutupan perdagangan logam mulia tersebut di Comex. Hanya "beberapa" pejabat The Fed berpikir data ekonomi akan meningkat untuk memicu kenaikan suku bunga pada pertemuan berikutnya pada bulan Juni mendatang.
Suku bunga yang lebih tinggi dapat mendukung mata uang dolar, bearish pada emas diikuti dengan mata uang dolar.
Emas pada hari Senin naik ke level tertingginya dalam lebih dari 3 bulan, kenaikan terjadi sampai akhir Selasa kemarin di level terendahnya dalam seminggu terakhir. Emas diperdagangkan antara resistance di level $ 1.225 per ons dan di level $ 1.180. (knc)
Sumber : MarketWatch
Dolar Menguat Pasca Risalah Pertemuan The Fed
BESTPROFIT FUTURES MALANG (21/5) - Dolar
menguat seiring rilis risalah dari pertemuan Federal Reserve pada bulan
April yang menyarankan bank sentral untuk tidak terburu-buru menaikkan
suku bunga.
Mata
uang AS berfluktuasi setelah pembuat kebijakan mengatakan bahwa pada
bulan lalu tidak mengharapkan untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan
berikutnya bulan Juni bahkan ketika menyimpulkan bahwa melambatnya laju
pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama tidak mungkin untuk bertahan,
menurut risalah pertemuan The Fed.
Dolar
diperdagangkan pada level 121,39 ¥ pada pukul 02:07 siang waktu New
York. Sedangkan mata uang AS berada di level $ 1,1088 per euro. (knc)
Sumber : Bloomberg
Topix Jepang Melanjutkan Level Tertingginya di 2007, Yen Melemah
BESTPROFIT FUTURES MALANG (21/5) - Saham
Jepang naik, dengan indeks Topix melonjak dari level tetinggi 7
1/2-tahun, setelah yen melemah karena investor mengkaji risalah dari
pertemuan terakhir Federal Reserve.
Topix
naik 0,3% menjadi 1,647.83 pada 09:06 pagi di Tokyo, setelah kemarin
ditutup pada level tertinggi sejak Oktober 2007. Indeks Nikkei 225 Stock
Average naik 0,2% menjadi 20,242.96. Yen diperdagangkan pada level 121,20
per dolar setelah menyentuh level terendah sejak 17 Maret, Rabu.
Risalah pertemuan terakhir Federal Reserve memperkuat bahwa suku bunga
kemungkinan akan meningkat pada semester kedua tahun ini, dengan para
pejabat tidak menginginkan untuk menaikkan suku bunga pinjaman pada
bulan Juni mendatang.
E-mini
berjangka pada indeks Standard & Poor 500 turun 0,2% setelah Indeks
saham AS tergelincir 0,1% pada hari Rabu di New York, terseret lebih
rendah oleh aksi jual pada saham penerbangan.(yds)
Sumber: Bloomberg
Saham Asia Menguat Pasca Risalah The Fed Jelang PMI China
BESTPROFIT FUTURES MALANG (21/5) - Saham
Asia menguat untuk pertama kalinya dalam tiga hari terakhir karena
investor mengkaji risalah dari pertemuan terakhir Federal Reserve dan
menunggu data manufaktur China.
Indeks MSCI Asia
Pacific naik 0,1% menjadi 153,02 pada 09:02 pagi di Tokyo. Risalah The
Fed memperkuat kajian bahwa suku bunga mungkin akan naik pada semester
kedua di tahun ini. Aktivitas manufaktur China mungkin menunjukkan
peningkatan bulan ini, perkiraan awal dari HSBC Holdings Plc dan Markit
Economics karena hari ini diperkirakan akan menunjukkan, menurut ekonom
yang disurvei oleh Bloomberg.
Indeks Topix Jepang
naik 0,3%. Indeks Kospi Korea Selatan sedikit berubah. Indeks Australia S
& P / ASX 200 naik 0,2%, sementara Indeks NZX 50 Selandia Baru
turun 0,2%. Pasar saham di China dan Hong Kong belum dibuka.
China CSI 300 Indeks
perusahaan teknologi melonjak 1,5% ke rekornya pada laporan Xinhua News
Agency bahwa pemerintah akan meningkatkan insentif bagi sektor industri
termasuk teknologi informasi dan robotika.
Kontrak berjangka
E-mini pada indeks Standard & Poor 500 turun 0,2%. Indeks saham AS
turun 0,1% pada hari Rabu di tengah aksi jual pada saham penerbangan.(yds)
Sumber: Bloomberg
Bursa Saham AS Stagnan Di tengah Aksi Jual Saham Penerbangan
BESTPROFIT FUTURES MALANG (21/5) - Bursa
saham AS ditutup sedikit berubah, dengan indeks Standard & Poor 500
tergelincir untuk hari kedua, setelah aksi jual dalam saham penerbangan
mengimbangi hasil risalah dari pertemuan Federal Reserve yang
menunjukkan para pejabat The Fed tidak akan terburu-buru untuk menaikkan
suku bunga.
Indeks
S&P 500 turun 0,1% ke level 2,125.80 pada pukul 4 sore di New York,
setelah sempat naik di atas semua waktu tertinggi.
Pejabat
The Fed bulan lalu tidak berharap untuk menaikkan suku bunga pada
pertemuan mereka bulan Juni bahkan saat mereka menyimpulkan bahwa
perlambatan ekonomi kuartal pertama tidak mungkin bertahan, menurut
risalah pertemuan. Beberapa anggota mengatakan bahwa mereka
mengantisipasi perekonomian akan siap untuk naik pada bulan Juni
mendatang.(frk)
Sumber: Bloomberg
Tuesday 19 May 2015
Rilis Data Perumahan Bikin Wall Street Tergelincir
BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/5) - Wall Street hanya sedikit berubah pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta) dengan indeks Standard & Poor 500 tergelincir dari rekor tertinggi setelah data perumahan Amerika Serikat (AS) menunjukkan adanya lonjakan ke level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir. Data tersebut mendukung spekulasi akan kenaikan suku bunga acuan yang akan direncanakan oleh Bank Sentral AS (The Fed).
Mengutip Bloomberg, Rabu (20/5/2015), Indeks Standard & Poor 500 turun 0,1 persen menjadi 2.127,87 pada pukul 04.00 PM waktu New York, AS. Level tersebut hanya sedikit berubah dari posisi tertinggi yang pernah dicetak pada tiga sesi perdagangan sebelumnya. Indeks Dow Jones Industrial Averange naik 0,1 persen menuju rekor tertinggi sedangkan Indeks Nasdaq COmposite melemah 0,2 persen.
"Saat ada berita atau sentimen yang kuat, muncul kekhawatiran akan adanya kenaikan suku bunga," jelas Kepala Investasi McQueen, Ball & Associates di Bethlehem, Pennsylvania, AS. Ia melanjutkan, pelaku pasar kembali menebak-nebak apakah data ekonomi yang keluar bisa menjadi dasar bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga.
Sebuah laporan menunjukkan bahwa konstruksi rumah baru di Amerika naik pada April 2015 kemarin ke level tertinggi sejak November 2007. Selain itu, data mengenai peningkatan tenaga kerja juga menunjukkan bahwa pelemahan pertumbuhan ekonomi yang terjadi di awal tahun ini hanya bersifat sementara saja.
Dampak dari membaiknya beberapa data ekonomi tersebut adalah muncul kembali perdebatan kapan waktu yang tepat bagi Bank Sentral AS untuk menaikkan suku bunga. The Fed akan mengumumkan hasil pertemuan bulanan yang dilakukan pada April kemarin pada Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta).
Pada perdagangan di awal pekan ini, Wall Street mencetak rekor tertinggi karena didorong kenaikan saham-saham dari perusahaan teknologi. Salah satu saham yang mendongkrak kenaikan indeks di AS adalah saham Apple.
Saham pembuat produk iPhone tersebut naik 1,1 persen ke level US$ 130,19 setelah Carl Icahn, salah satu pemegang saham Apple terbesar mengatakan, saham Apple sebenarnya berada di bawah harga pasar. Menurutnya, saham Apple harusnya ditransaksikan di level harga US$ 240. (Gdn/Igw)
Sumber : Liputan6
Mengutip Bloomberg, Rabu (20/5/2015), Indeks Standard & Poor 500 turun 0,1 persen menjadi 2.127,87 pada pukul 04.00 PM waktu New York, AS. Level tersebut hanya sedikit berubah dari posisi tertinggi yang pernah dicetak pada tiga sesi perdagangan sebelumnya. Indeks Dow Jones Industrial Averange naik 0,1 persen menuju rekor tertinggi sedangkan Indeks Nasdaq COmposite melemah 0,2 persen.
"Saat ada berita atau sentimen yang kuat, muncul kekhawatiran akan adanya kenaikan suku bunga," jelas Kepala Investasi McQueen, Ball & Associates di Bethlehem, Pennsylvania, AS. Ia melanjutkan, pelaku pasar kembali menebak-nebak apakah data ekonomi yang keluar bisa menjadi dasar bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga.
Sebuah laporan menunjukkan bahwa konstruksi rumah baru di Amerika naik pada April 2015 kemarin ke level tertinggi sejak November 2007. Selain itu, data mengenai peningkatan tenaga kerja juga menunjukkan bahwa pelemahan pertumbuhan ekonomi yang terjadi di awal tahun ini hanya bersifat sementara saja.
Dampak dari membaiknya beberapa data ekonomi tersebut adalah muncul kembali perdebatan kapan waktu yang tepat bagi Bank Sentral AS untuk menaikkan suku bunga. The Fed akan mengumumkan hasil pertemuan bulanan yang dilakukan pada April kemarin pada Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta).
Pada perdagangan di awal pekan ini, Wall Street mencetak rekor tertinggi karena didorong kenaikan saham-saham dari perusahaan teknologi. Salah satu saham yang mendongkrak kenaikan indeks di AS adalah saham Apple.
Saham pembuat produk iPhone tersebut naik 1,1 persen ke level US$ 130,19 setelah Carl Icahn, salah satu pemegang saham Apple terbesar mengatakan, saham Apple sebenarnya berada di bawah harga pasar. Menurutnya, saham Apple harusnya ditransaksikan di level harga US$ 240. (Gdn/Igw)
Sumber : Liputan6
Di Facebook, Anak Magang Bisa Rapat Bareng Mark Zuckerberg
BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/5) - Dalam salah satu pernyatannya, Facebook mengungkapkan, perusahaan
tersebut berupaya memperlakukan siswa magang layaknya pegawai tetap.
Seorang gadis yang pernah magang di Facebook bahkan mengatakan, dirinya
berkesempatan duduk bersama di sebuah rapat dengan CEO Facebook Mark
Zuckerberg, salah satu miliarder termuda di dunia.
"Saya hanya mengamati, tapi sangat keren melihat seperti apa aslinya Zuckerberg," kata Elizabeth Gregory menggambarkan perasaannya saat rapat bersama pendiri Facebook tersebut seperti dilansir dari Business Insider, Rabu (20/5/2015).
Meskipun Gregory tidak banyak berkontribusi saat rapat, tapi dia mengaku belajar banyak hal dari sosok Zuckerberg. Menurutnya, dengan kesuksesan besar yang telah diraih Zuckerberg, dia merupakan pria yang sangat bijaksana dan ramah.
"Dia benar-benar pria yang baik dan selalu menyapa saya saat dirinya sedang berkeliling kantor. Itu tetap dilakukan meski dia sama sekali tak tahu siapa saya," kenang Gregory.
Menceritakan pengalaman lain saat magang di Facebook, Gregory mengatakan, kantornya sangat terbuka dan kolaboratif. Tak ada kubikel yang menghalangi kerjasama dan komunikasi antar pegawai.
Sumber : Liputan6
"Saya hanya mengamati, tapi sangat keren melihat seperti apa aslinya Zuckerberg," kata Elizabeth Gregory menggambarkan perasaannya saat rapat bersama pendiri Facebook tersebut seperti dilansir dari Business Insider, Rabu (20/5/2015).
Meskipun Gregory tidak banyak berkontribusi saat rapat, tapi dia mengaku belajar banyak hal dari sosok Zuckerberg. Menurutnya, dengan kesuksesan besar yang telah diraih Zuckerberg, dia merupakan pria yang sangat bijaksana dan ramah.
"Dia benar-benar pria yang baik dan selalu menyapa saya saat dirinya sedang berkeliling kantor. Itu tetap dilakukan meski dia sama sekali tak tahu siapa saya," kenang Gregory.
Menceritakan pengalaman lain saat magang di Facebook, Gregory mengatakan, kantornya sangat terbuka dan kolaboratif. Tak ada kubikel yang menghalangi kerjasama dan komunikasi antar pegawai.
Sumber : Liputan6
Emas Turun Tajam Akibat Penguatan Data Perumahan AS
BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/5) - Emas
mengalami penurunan terbesar sejak bulan April terkait spekulasi bahwa
membaiknya pasar perumahan AS akan meningkatkan kasus bagi Federal
Reserve AS untuk menaikkan suku bunga.
Sektor
perumahan AS mulai menguat ke tujuh tahun tertinggi pada bulan lalu,
menurut data pemerintah pada hari Selasa. Penguatan data perumahan
memperpanjang kenaikan dalam dolar, membatasi daya tarik emas sebagai
aset alternatif, setelah Bank Sentral Eropa mengatakan akan mempercepat
pembelian obligasi. Emas telah membukukan penurunan bulanan ketiga
beruntun karena prospek biaya pinjaman yang lebih tinggi mendorong
investor untuk mendukung aset dengan prospek imbal hasil yang lebih
baik, seperti saham.
Logam
turun dari level tertinggi dalam tiga bulan, dengan rebound dalam
perumahan mengindikasikan perekonomian mungkin cukup kuat bagi The Fed
untuk memulai pengetatan tahun ini. Risalah dari pertemuan terakhir bank
sentral akan dirilis Rabu besok. Kepemilikan pada ETP berbasis emas
turun ke level terendah sejak pertengahan Januari, menurut data yang
dikumpulkan oleh Bloomberg.
Emas
berjangka untuk pengiriman Juni turun 1,7% untuk menetap di level $
1,206.70 per ons pada pukul 1:43 siang di Comex New York, yang merupakan
penurunan terbesar untuk kontrak teraktif sejak 30 April. Pada Senin
kemarin, logam mulia naik ke level $ 1.232, tertinggi sejak 17 Februari
yang lalu.(frk)
Sumber: Bloomberg
Euro Tertekan Oleh Komitmen ECB Untuk Meningkatkan Pembelian Obligasi
BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/5) - Euro
turun tajam dalam dua bulan terakhir setelah seorang pejabat Bank
Sentral Eropa mengatakan para pembuat kebijakan berencana untuk
meningkatkan pembelian obligasi sebelum mengantisipasi jeda pertengahan
tahun.
Mata
uang tunggal tersebut merosot setelah anggota Dewan Eksekutif Benoit
Coeure mengatakan bahwa ECB akan meningkatkan pembelian di bawah program
pelonggaran kuantitatif mulai dari 60 miliar euro ($ 67 miliar) pada
bulan Mei dan Juni, menjelang drop-off dalam likuiditas pasar. Euro
memperpanjang penurunan terhadap dolar setelah laporan menunjukkan
konstruksi perumahan di AS mengalami lonjakan pada bulan April ke level
tertinggi dalam lebih dari tujuh tahun, yang mendukung langkah Federal
Reserve terhadap kenaikan suku bunga.
Euro
turun 1,6% ke level $ 1,1138 pada pukul 01:03 siang di New York,
terbesar sejak 19 Maret. Euro tergelincir 1% ke level 134,36 yen.
Sementara dolar naik 0,5% ke level 120,64 yen.(frk)
Sumber: Bloomberg
Ekonomi Jepang Tumbuh Lebih dari Perkiraan Pada Kuartal Ke Dua
BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/5) - Ekonomi
Jepang meningkat secara beruntun untuk kuartal kedua, melampaui
perkiraan sebelumnya ditengah meningkatnya pengualaran dan persedian di
sektor bisnis.
Gross
domestic product (GDP) naik 2,4% pada laju tahunan dalam tiga bulan
terakhir hingga Maret dari kuartal sebelumnya, ketika naik 1,1%, menurut
Kantor Kabinet pada Rabu. Perkiraan rata-rata dari 28 ekonom yang
disurvei oleh Bloomberg menyerukan kenaikan sebesar 1,6%.
Investasi
modal naik 0,4% dari tiga bulan sebelumnya, naik untuk pertama kalinya
dalam empat kuartal, data hari ini menunjukkan. Dari kuartal sebelumnya,
konsumsi swasta naik 0,4%, ini merupakan laju yang sama seperti tiga
bulan terakhir di 2014.
Persediaan modal menambahkan 0,5 persentase poin untuk pertumbuhan non-tahunan pada kuartal pertama, data menunjukkan.(yds)
Sumber: Bloomberg
Monday 18 May 2015
Ekspor Arab Saudi Meningkat Tekan Harga Minyak
BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/5) - Harga minyak dunia tergelincir di awal pekan seiring dipicu kenaikan dolar Amerika Serikat (AS). Kenaikan harga minyak itu juga didorong dari kekhawatiran kelebihan pasokan minyak AS setelah Arab Saudi melaporkan ekspor minyak mentah tertinggi dalam hampir satu dekade.
Harga minyak Brent turun 54 sen menjadi US$ 66,27 per barel setelah sentuh level tertinggi US$ 67,88. Sementara itu, harga minyak acuan Amerika Serikat (AS) melemah 26 sen menjadi US$ 59,43 per barel.
Penurunan harga minyak ini mengikis keuntungan lebih dari US$ 1 per barel di tengah kekhawatiran gejolak di Timur Tengah. Selain itu, dolar AS naik lebih dari 1 persen terhadap sejumlah mata uang utama dalam tiga pekan ini.
Berdasarkan indeks komoditas telah turun 0,3 persen karena penguatan dolar AS. Ekspor minyak mentah Arab Saudi naik pada Maret ke level tertinggi juga membebani harga minyak di awal pekan ini.
"Dolar kembali menguat menegaskan keperkasaannya terhadap minyak. Meski pun ketegangan geopolitik di Timur Tengah menunjukkan tak semua orang yakin dengan reli harga minyak yang terus menerus," kata Tariq Zahir, Analis Tyche Capital Advisors seperti dikutip dari Reuters, Selasa (19/5/2015).
Para analis pun memperkirakan, kalau kelebihan pasokan minyak terus berlanjut maka berdampak negatif terhadap harga minyak. Hal ini terjadi bila produksi minyak AS terus meningkat ditambah produksi OPEC tetap kuat.
Goldman Sachs juga menyatakan, kalau harga minyak Brent berada di level US$ 55 per barel pada 2020 dibandingkan sebelumnya di kisaran US$ 65. (Ahm/)
Sumber : Liputan6
Harga minyak Brent turun 54 sen menjadi US$ 66,27 per barel setelah sentuh level tertinggi US$ 67,88. Sementara itu, harga minyak acuan Amerika Serikat (AS) melemah 26 sen menjadi US$ 59,43 per barel.
Penurunan harga minyak ini mengikis keuntungan lebih dari US$ 1 per barel di tengah kekhawatiran gejolak di Timur Tengah. Selain itu, dolar AS naik lebih dari 1 persen terhadap sejumlah mata uang utama dalam tiga pekan ini.
Berdasarkan indeks komoditas telah turun 0,3 persen karena penguatan dolar AS. Ekspor minyak mentah Arab Saudi naik pada Maret ke level tertinggi juga membebani harga minyak di awal pekan ini.
"Dolar kembali menguat menegaskan keperkasaannya terhadap minyak. Meski pun ketegangan geopolitik di Timur Tengah menunjukkan tak semua orang yakin dengan reli harga minyak yang terus menerus," kata Tariq Zahir, Analis Tyche Capital Advisors seperti dikutip dari Reuters, Selasa (19/5/2015).
Para analis pun memperkirakan, kalau kelebihan pasokan minyak terus berlanjut maka berdampak negatif terhadap harga minyak. Hal ini terjadi bila produksi minyak AS terus meningkat ditambah produksi OPEC tetap kuat.
Goldman Sachs juga menyatakan, kalau harga minyak Brent berada di level US$ 55 per barel pada 2020 dibandingkan sebelumnya di kisaran US$ 65. (Ahm/)
Sumber : Liputan6
Emas Berjangka Catatkan Penguatan Beruntun Kelima
BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/5) - Emas berjangka pada hari Senin mencatatkan
penguatan berturut-turut kelima setelah investor mengukur daya tarik
logam jelang rilis risalah pertemuan Federal Reserve bulan April pada
hari Rabu dan pembayaran Dana Moneter Internasional Yunani bulan depan.
Emas untuk pengiriman bulan Juni naik $ 2,30 di Comex, atau 0,2%, untuk menetap di level $ 1,227.60 per ons. Emas, yang telah membukukan keuntungan dalam empat sesi perdagangan terakhir, belum pernah menetap di level tertinggi ini sejak 10 Februari, berdasarkan kontrak teraktif.
Silver untuk pengiriman bulan Juli juga naik 16,9 sen, atau 1%, ke level $ 17,732 per ons.
Yunani terlihat mendekati akhir dari tenggat waktu yang ditentukan Bank Sentral Eropa. Hal tersebut dapat memaksa resolusi negara berjalan dalam bayangan lebih lama dengan kreditur dari zona euro selama jangka waktu bailout.(frk)
Sumber: MarketWatch
Emas untuk pengiriman bulan Juni naik $ 2,30 di Comex, atau 0,2%, untuk menetap di level $ 1,227.60 per ons. Emas, yang telah membukukan keuntungan dalam empat sesi perdagangan terakhir, belum pernah menetap di level tertinggi ini sejak 10 Februari, berdasarkan kontrak teraktif.
Silver untuk pengiriman bulan Juli juga naik 16,9 sen, atau 1%, ke level $ 17,732 per ons.
Yunani terlihat mendekati akhir dari tenggat waktu yang ditentukan Bank Sentral Eropa. Hal tersebut dapat memaksa resolusi negara berjalan dalam bayangan lebih lama dengan kreditur dari zona euro selama jangka waktu bailout.(frk)
Sumber: MarketWatch
Dolar Rebound Setelah Investor Memperkirakan Penguatan dalam Ekonomi AS
BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/5) - Dolar
Amerika melonjak dari level terendah empat bulan terkait spekulasi
bahwa ekonomi AS akan rebound dari perlambatan di kuartal pertama.
Mata
uang tersebut menguat dalam lima minggu terakhir, memangkas kerugian
empat hari terhadap euro, jelang rilis data perumahan dan manufaktur AS
akhir pekan ini. Meningkatkan indikator akan memperkuat dorongan bagi
Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam
lebih dari satu dekade.
Indeks
Bloomberg Dollar Spot, yang melacak greenback versus 10 mitra dagang
utama, naik 0,7% ke level 1,158.17 pada pukul 12:12 siang di New York.
Indeks tersebut menyentuh level 1,149.06 pada hari Jumat, level terendah
sejak bulan Januari, setelah laporan ekonomi yang lebih lemah dari
perkiraan menambah kekhawatiran pertumbuhan ekonomi AS terlalu rapuh
bagi The Fed untuk meningkatkan suku bunga utamanya dalam tahun ini.
Indeks tersebut telah turun selama lima minggu terakhir, penurunan
terpanjang sejak Oktober 2013.
Mata
uang AS naik 0,9% terhadap euro menjadi $ 1,1347 per euro, mencapai
kenaikan terbesar sejak 9 April. Menguat 0,5% terhadap yen menjadi
119,83 ¥.
The
Fed akan merilis risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC)
bulan April pada Rabu mendatang, yang dapat mencakup sebagai petunjuk
tentang kapan bank sentral akan meningkatkan suku bunga untuk pertama
kalinya sejak tahun 2006.(frk)
Sumber: Bloomberg
Rally Saham Apple & Bank Antarkan Bursa AS Ditutup Menguat
BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/5) - Saham
AS menguat ke level tertinggi sepanjang masa diikuti kenaikan saham
Apple Inc terkait komentar dari Carl Icahn dan perbankan mengalami rally
di tengah meningkatnya imbal hasil obligasi.
Indeks
Standard & Poor 500 naik 0,3 % ke level 2,129.01 pada pukul 4 sore
waktu New York, ditutup pada rekornya untuk sesi ketiga secara
berturut-turut. Sementara itu, Indeks Dow Jones Industrial Average
menguat 0,1 % dekati semua waktu tertinggi, untuk pertama kalinya sejak 2
Maret lalu.
Kenaikan mingguan back-to-back menghentikan up-and-down
secara beruntun dalam lima periode pada Indeks S&P 500, seiring
perusahaan multinasional mengalami rally di tengah melemahnya mata uang
dolar dan data ekonomi memicu spekulasi bahwa Federal Reserve tidak akan
terburu-buru untuk menaikkan suku bunga. Dengan meredanya aksi jual di
pasar obligasi global pada pekan lalu, ukuran volatilitas saham AS catat
penurunan beruntun terpanjang dalam 3 pekan terakhir dan ditutup dekati
level terendahnya pada tahun ini. (knc)
Sumber : Bloomberg
Saham Eropa Menguat Setelah Ekuitas Yunani Mengalami Rebound
BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/5) - Penguatan dalam saham produsen automotif mendorong bursa saham Eropa lebih tinggi, setelah ekuitas Yunani menguat.
Indeks
Stoxx Europe 600 naik 0,4% ke level 398,09 pada penutupan perdagangan
di London, setelah turun sebanyak 0,7%. Indeks tersebut sebelumnya naik
0,6%. Indeks ASE Yunani menguat 1,6%, menghapus penurunan 2,7% setelah
adanya laporan yang mengatakan bahwa Komisi Eropa mengusulkan kompromi
kesepakatan. Saham Porsche Automobil Holding SE dan Volkswagen AG naik
lebih dari 3% akibat pelemahan euro, mengirimkan Indeks DAX Jerman naik
1,3%.
Bursa
saham Eropa mengalami rebound pada hari Senin setelah Stoxx 600 turun
0,9% pada pekan lalu setelah euro menguat, sementara obligasi turun dan
data ekonomi AS meleset dari perkiraan. Indeks acuan Eropa kehilangan
4,3% dari rekor pada bulan April sampai Jumat pekan lalu, pemangkasan
kenaikan tahunan sampai 16%.
Perusahaan
perawatan kesehatan dalam indeks Stoxx 600 naik 1,2% pada hari Senin.
Orpea menambahkan 2,9% setelah operator keperawatan rumahan mengatakan
akan mengakuisisi saham Celenus Kliniken, penyedia rehabilitasi dan
pusat kejiwaan. Sementara Fresenius SE menambahkan 3,3%.(frk)
Sumber: Bloomberg
Subscribe to:
Posts (Atom)