Monday 8 June 2015

Emas Rebound Dari Terendah 11 Pekan Ditengah Penurunan Dolar

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/6) - Emas berjangka rebound dari terendah 11 pekan ditengah penurunan dolar sehingga mendorong daya tarik logam mulia sebagai alternatif investasi.
Dolar turun sebanyak 0,9% terhadap sekumpulan 10 mata uang rekanan pasca seorang pejabat Prancis mengatakan bahwa Presiden Barack Obama mengatakan kepada para delegasinay dalam pertemuan Group of Seven bahwa dolar yang kuat akan menimbulkan permasalahan. Obama juga mengatakan bahwa ia tidak mengungkapkan kekhawatiran terkait masalah dari kekuatan mata uang. Platinum berjangka juga naik.
Emas berjangka untuk pengiriman Agustus naik 0,5% untuk menetap di level $ 1,173.60 per ons pada 1:39 di Comex New York. Pada tanggal 5 Juni, harga menyentuh level $ 1,162.10.
Platinum berjangka untuk pengiriman Juli naik 0,8% menjadi $ 1,101.20 per ons di New York Mercantile Exchange. Selisih perdagangan adalah 25% di atas rata-rata 100 hari, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg.
Palladium berjangka untuk pengiriman September turun 1% menjadi $ 743,75 per ons di Nymex. Harga turun untuk sesi ketujuh, yang merupakan kemerosotan terpanjang sejak 4 Februari tahun lalu.
Perak untuk pengiriman Juli turun 0,2% menjadi $ 15,959 per ons di Comex. Logam tersebut turun untuk sesi keempat, ini merupakan kemerosotan terpanjang sejak 11 Maret.(yds)
Sumber: Bloomberg

Saham Jepang Kembali Melemah untuk Hari Ketiga

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/6) - Saham Jepang jatuh untuk hari ketiga pasca yen menguat tajam dalam lebih dari dua bulan terakhir dan seiring negosiasi Yunani terus dilakukan dalam upaya untuk mempererat keanggotaan zona euro.
Indeks Topix turun sebesar 0,7 persen ke level 1,649.86 pukul 09:01 pagi di Tokyo, 32 saham dari 33 saham sub industri mengalami koreksi. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun sebesar 0,8 persen ke level 20,298.84. Yen ditransaksikan pada level 124,60 per dolar pasca menguat sebesar 0,9 persen pada hari Senin. Jepang akan melaporkan pesanan alat mesin dan data tingkat kepercayaan konsumen hari ini, bersamaan dengan pemberian arahan oleh Perdana Menteri Shinzo Abe untuk pertemuan nation summit G7 di Jerman.
Kontrak E-mini berjangka pada indeks Standard & Poor 500 naik 0,1 persen. indeks acuan kemarin ditutup melemah 0,7 persen ke level terendahnya dalam dua bulan terakhir karena investor tengah mempertimbangkan waktu kenaikan suku bunga AS dan prospek lanjutan pembicaraan utang Yunani.
Kreditor semakin jengkel dengan taktik negosiasi Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras ini. Presiden AS Barack Obama menyuarakan keprihatinan tentang kebuntuan atas bantuan keuangan Yunani pada pertemuan puncak pemimpin negara G-7. Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker mengatakan Yunani tidak melakukan cukup upaya untuk memastikan tetap berada pada zona euro. (izr)
Sumber: Bloomberg

Anjloknya Ekuitas Eropa Bayangi Bursa Saham AS Ditutup Melemah 0,6%

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/6) - Bursa Saham AS turun ke level 2 bulan terendah seiring pelemahan saham-saham perusahaan teknologi, sementara obligasi Treasury naik dan dolar anjlok. Sedangkan ekuitas Eropa dan obligasi Zona Eropa tergelincir ditengah para pemimpin G-7 (Group of Seven) mendorong resolusi terhadap krisis hutang Yunani.

Indeks Standard & Poor 500 melemah 0.6% pukul 4 sore ini waktu New York, ke level terendahnya sejak tanggal 7 April kemarin. Indeks Nasdaq 100 tergelincir 1%, sementara Dow Jones Industrial Average menghapus gain sepanjang tahun 2015 ini. Sementara itu Indeks Stoxx Europe 600 melemah 0.9%, mencatat penurunan terpanjang sepanjang tahun ini sejelan dengan Indeks DAX Jerman memasuki koreksi. Obligasi Treasury rebound dari penurunan mingguan tertajamnya sejak Februari tahun ini.

Para investor mengkaji waktu kenaikan suku bunga Federal Reserve setelah Jumat kemarin obligasi tumbang dan dolar reli menyusul rilis data yang menunjukkan bahwa perekrutan tenaga kerja mengalami kenaikan. Sementara euro naik untuk pertama kalinya dalam 3 hari terakhir setelah adanya aksi jual obligasi Eropa, menaikkan imbal hasil dan menaikkan daya tarik mata uang. Sedangkan G-7 pada hari ini menyerukan aksi terkait Yunani ditengah pembicaraan diantara Yunani dan para kreditor. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Sunday 7 June 2015

Meski Kaya Raya, Bos Facebook Pilih Hidup Sederhana

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/6) - Siapa pendiri jejaring sosial terpopuler di dunia, Facebook? Pastinya banyak dari Anda yang sudah mengetahui jawabannya. Ya, Mark Zuckerberg adalah orangnya.

Miliarder muda pendiri Facebook, Mark Zuckerberg merupakan pengusaha yang sangat populer. Di usianya yang belum mencapai 30 tahun, Zuckerberg dilaporkan memiliki pendapatan kotor sebesar US$ 10,5 miliar sepanjang 2013. Saat ini ia diperkirakan memiliki kekayaan bersih senilai US$ 12,4 miliar.

Bahkan, pada 2011 lalu, kekayaan Zuckerberg diklaim telah melampaui Larry Page dan Sergey Brin (dua pendiri Google), dengan pundi-pundi harta mencapai US$ 17 miliar.

Namun di balik seluruh kekayaan dan kesuksesannya itu, Zuckerberg dikenal sebagai konglomerat yang gemar menjalani hidup sederhana.

Dalam berkegiatan sehari-hari di kantor, Zuckerberg selalu memakai kaos abu-abu yang sama. Bukan berarti ia hanya memiliki satu kaos, tetapi ia memiliki banyak kaos dengan warna yang sama. Ia bahkan sempat dicap sebagai pria dengan fashion terburuk oleh sejumlah majalah lifestyle di Amerika Serikat.

Tak seperti konglomerat muda lainnya, ia pun lebih memilih mengendarai mobil seharga US$ 30 ribu atau Rp 360 juta. Masih banyak hal-hal mengejutkan lainnya yang belum diketahui banyak orang seputar kehidupan Zuckerberg.

Ia adalah seorang vegetarian. Namun anehnya ia diketahui sebagai fans berat model bisnis restoran cepat saji merakyat macam McDonald dan In-N-Out Burger.

Selain menyandang posisi sebagai bos besar Facebook, Zuckerberg lebih memilih untuk duduk di meja kerja yang sama dengan para karyawannya dibanding duduk di ruangan khusus dengan kursi dan meja kerja yang mewah.(dhi/isk)


Sumber : Liputan6

Aksi Jual Mereda, IHSG Berpeluang Menguat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/6) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan menguat pada perdagangan saham Senin (8/6/2015). Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya mengatakan, posisi indeks saham saat ini telah memasuki tren kenaikan dalam jangka pendek.

"Potensi IHSG hari ini akan melanjutkan penguatan, dalam jangka pendek berpotensi kembali ke jalur up trend," kata dia.

William menuturkan, tekanan aksi jual mulai berkurang sehingga berpeluang untuk melanjutkan kenaikan. Dia memprediksi IHSG bergerak pada level support 5.051 dan resistance pada level 5.228.

"IHSG memperlihatkan manuver cantik di akhir perdagangan pekan lalu. Tekanan mulai terlihat sangat terbatas, proses menguji support selayaknya telah berakhir sambil menunggu waktu untuk melakukan reli kembali,"ujarnya.

Berbeda, Analis PT MNC Securities Reza Nugraha mengatakan, IHSG berpeluang melemah pada hari ini. Lantaran, dari dalam negeri masih minim sentimen. Selain itu, dari regional masalah penyelesaian utang Yunani akan menjadi sentimen negatif bagi bursa Eropa yang kemudian berdampak pada bursa dalam negeri.

Reza memprediksi IHSG bergerak pada kisaran support 5.070 dan resistance pada level 5.125. "Bursa regional yang Yunani masalah utang, ketika mendekati momen tidak menyelesaikan pembayaran," ujarnya kepada Liputan6.com.


Sumber : Liputan6

Minim Sentimen, IHSG Diprediksi Melemah Pekan Ini

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/6) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak melemah pada perdagangan saham dalam sepekan (8-12 Juni 2015). Pelemahan tersebut terjadi karena belum ada sentimen positif yang mampu mendorong pergerakan indeks saham.

Analis PT MNC Securities, Reza Nugraha mengatakan, tekanan aksi jual membuat IHSG cenderung melemah. "Kami lihat seharusnya masih berpeluang mengalami penurunan, tekanan jual masih ada," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (8/6/2015).

Selain itu, sentimen negatif dari regional masih akan menekan IHSG. Dia menuturkan, jika Yunani tidak segera menyelesaikan masalah utangnya maka akan menjadi sentimen yang bisa menekan bursa Eropa yang kemudian imbasnya ke bursa domestik. "Sentimen bursa regional adalah utang Yunani, ketika mendekati waktunya tapi tidak menyelesaikan pembayaran," tambahnya.

Selain itu, laju inflasi yang tinggi pada Mei 2015 juga menjadi kekhawatiran tersendiri bagi pelaku pasar. Dengan tingginya laju inflasi, pemodal khawatir Bank Indonesia (BI) akan mengambil langkah untuk menaikan suku bunga acuan demi meredam laju inflasi.

Namun, dengan semakin dekatnya bulan Ramadan menjadi keistimewaan sendiri pada saham-saham pada sektor konsumsi. Sektor konsumsi diperkirakan akan menguat seiring dengan tingkat konsumsi masyarakat saat Ramadan. " Sektor yang menarik adalah sektor konsumsi, tapi di sektor lain terjadi penurunan, daya beli turun seperti konstruksi sepi," ujarnya.

Pada perdagangan saham pekan ini, Reza memprediksi IHSG bergerak pada level support 5. 020 dan resistance pada level 5.150.

Kebalikannya, Analis PT Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe mengatakan bahwa IHSG akan bergerak mendatar namun berpeluang menguat pada pekan ini. IHSG menguat setelah memanfaatkan pelemahan pada pekan lalu. Dia memperkirakan pada pekan ini IHSG akan bergerak pada level support 5.015-5.075. Sementara resistance pada level 5.220-5.250.

Kepala Riset NH Korindo Securities, Reza Priyambada berharap pada pekan ini IHSG berbalik arah. Apalagi, pada kemarin terlihat adanya aksi beli meskipun tipis. Dia memperkirakan IHSG berada pada rentan support 5.050-5.085 dan resistance pada level 5.175-5.225.

"Di akhir pekan kemarin dengan mulai adanya aksi beli meski tipis diharapkan dapat menjadi momentum pembalikan arah. Dengan asumsi aksi beli masih berlanjut dan ditopang oleh sentimen dari makro dan data-data ekonomi yang diharapkan dapat positif tentunya dapat mendukung penguatan IHSG," tandasnya.

Reza Nugraha merekomendasikan beli ketika melemah (buy on weakness/BOW) pada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). (Amd/Gdn)


Sumber : Liputan6

Harga Emas Makin Murah Pekan Ini

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/6) - Penguatan data-data ekonomi Amerika Serikat (AS) dan lemahnya permintaan dari China diprediksi dapat menarik turun harga emas pekan ini. Meski begitu, turunnya harga emas dapat menarik para pembeli dari Asia dan itu dapat mendorong naik harga emas di akhir pekan nanti.

Sebagai tambahan, sinyal apapun yang menandakan keluarnya Yunani dari zona euro juga dapat menekan harga emas.

Melansir laman International Business Times, Senin (8/6/2015), sebanyak 9 dari 13 partisipan Kitco News Survey memprediksi harga emas akan turun pekan ini. Sementara delapan lain menilai positif pergerakan emas pekan ini dan dua lainnya meramal harga logam mulia itu akan bergerak stagnan.

Para responden yang terlibat dalam survei tersebut adalah broker, pedagang, analis dan bankir investasi.

Selain memantau perkembangan di Yunani, para pengamat pasar juga akan mengawasi pergerakan dolar AS dan dampaknya pada nilai jual emas. Nilai tukar dolar menguat ke level tertinggi dalam 13 tahun terakhir terhadap yen pada pekan lalu dan menguat tipis terhadap euro.

Harga emas juga dapat berkonsolidasi menjelang pertrmuan para pejabat The Fed pada 16-17 Juni. The Fed diprediksi meningkatkan suku bunganya pada September dan merupakan kabar buruk bagi emas.

"Harga emas yang tak mampu naik merespons pelemahan dolar sepanjang pekan lalu merupakan fakta yang mengecewakan dan mendorong tren harga turun sejak naik hingga di atas US$ 1.220 per ounce pada pertengahan Mei," terang pedagang sekaligus pengamat emas Ken Morrison.

Sementara itu,  Ira Epstein, Managing Director Linn & Associates mengatakan, jika Yunani kembali ke pelukan zona euro maka itu akan berdampak positif pada harga emas. Sebaliknya jika tidak ada kepastian dari Yunani, maka pasar emas akan melemah pekan ini.

"Harga emas telah menunjukkan penurunan hingga di bawah level US$ 1.170 per ounce. Dan pekan ini pelemahan lebih lanjut akan terjadi," kata Senior Market Strategist di CMC Markets Colin Cieszynski.

President of Merk Investments Axel Merk mengatakan, dalam jangka pendek para konsumen akan berdatangan ke pasar karena harga murah. (Sis/Ndw)


Sumber : Liputan6

Emas Kembali Meredup Mendekati Level Terendahnya Pasca Data Payroll


BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/6) - Emas kembali meredum ditransaksikan mendekati level terendahnya dalam 11-pekan terakhir pasca rilis data payrolls AS yang lebih baik dari estimasi mendukung keinginan the Fed untuk segera meningkatkan biaya pinjaman AS, penguatan dolar dan meredupnya daya pikat bullion ini. Platinum mendekat level terendah dalam enam tahun terakhir.
Bullion untuk pengiriman segera turun sebanyak 0,2 persen menjadi $1,169.29 per ons, dan ditransaksikan di level $1,170.39 pukul 7:42 di Singapura, menurut harga generik Bloomberg. Emas turun pada hari Jumat pekan lallu ke level $1,162.88, level terendah sejak 19 Maret lalu dan mencatat penurunan sebesar 1,6 persen pekan lalu pasca rilis data pekerjaan Mei.
Emas turun sebesar 10 persen dari level penutupan tertingginya tahun ini pada bulan Januari lalu terkait prospek kenaikan suku bunga pertama sejak 2006. Kesempatan bagi Federal Reserve untuk memperketat kebijakan moneternya pada bulan September mendatang naik menjadi 33 persen pasca rilis data pekerjaan AS yang menunjukan kinerja terbaik dalam lima bulan terakhir, dari 27 persen sebelum angka dirilis pada hari Jumat. Kenaikan gaji menyarankan bank sentral membuat kemajuan menuju tujuannya kerja maksimal, menurut William C. Dudley, Presiden Fed Bank of New York.
Pengusaha menambahkan sebanyak 280.000 pekerja bulan lalu, mengalahkan perkiraan ekonom dalam survei Bloomberg, menurut data yang dirilis dari Departemen Tenaga Kerja. Pejabat The Fed akan melakukan pertemuan untuk membahas kebijakan pada tanggal 16-17 mendatang, dengan pertemuan berikutnya ditetapkan untuk bulan Juli dan September.
Bullion untuk pengiriman Agustus naik sebesar 0,2 persen ke level $1,170.10 di Comex di New York. Indeks Bloomberg Dollar Spot berada di level 1,192.92 pasca melonjak sebesar 0,8 persen pada hari Jumat lalu. Indeks telah meningkat 5,5 persen tahun ini pasca naik 11 persen pada tahun 2014 lalu. (izr)
Sumber: Bloomberg

Thursday 4 June 2015

Dolar Menguat Jelang Rilis Data Payrolls AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/6) - Dolar menguat, menghentikan pelemahan terburuk dalam dua hari terakhir sejak Maret lalu, seiring terhentinya aksi jual obligasi global.
Greenback menguat terhadap sebagian besar mata uang utama seiring obligasi imbal hasil acuan turun dari level tertingginya dalam delapan bulan terakhir dan obligasi Jerman naik, menghentikan aksi jual surat hutang yang menghapus semua keuntungan obligasi tahun ini. Sebuah rilis laporan pekerjaan AS pada Jumat pekan ini dapat mendukung rencana Federal Reserve untuk meningkatkan biaya pinjaman tahun ini, meningkatkan daya tarik dolar. Euro merosot pasca Yunani menangguhkan pembayaran kepada Dana Moneter Internasional pada hari Jumat.
Indeks Bloomberg Dollar Spot, yang melacak mata uang AS terhadap 10 mata uang utama, naik 0,2 persen ke level 1,182.73 pukul 02:31 di New York. Indeks turun sebesar 1,5 persen dalam dua hari terakhir hingga Rabu kemarin.
Greenback naik sebesar 0,3 persen menjadi $1,1246 per euro, pasca penurunan dua hari terburuk terhadap mata uang dalam lima tahun terakhir. Sementara itu, Dolar juga menguat 0,1 persen menjadi 124,29 yen. (izr)
Sumber: Bloomberg

Emas, Perak Turun ke Level Terendah dalam Empat Pekan Terkait Data Pekerjaan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/6) - Emas dan perak berjangka jatuh ke level terendah dalam empat pekan terakhir pasca rilis laporan yang menunjukkan sedikitnya pekerja AS yang mengajukan klaim pengangguran, memicu kekhawatiran bahwa kuatnya pasar tenaga kerja AS mendorong Federal Reserve segera menaikkan suku bunga tahun ini.
Aplikasi untuk tunjangan pengangguran turun sebanyak 8.000 menjadi 276.000 pada pekan yang berakhir 30 Mei lalu, menurut laporan dari Departemen Tenaga Kerja hari ini waktu setempat. Kepemilikan emas ETF kembali turun pada Rabu ke level terendahnya sejak 2009 lalu.
Emas hapus keuntungan untuk tahun ini seiring kemajuan data pekerjaan menambah keyakinan bahwa ekonomi cukup kuat menopang tingginya biaya pinjaman, membuka jalan bagi The Fed untuk segera meningkatkan suku bunga acuan untuk pertama kalinya sejak 2006 lalu. Meningkatnya suku bunga dapat menekan daya tarik emas, yang tidak membayar bunga, karena investor akan beralih ke aset berimbal hasil lebih tinggi termasuk obligasi baru.
Emas berjangka untuk pengiriman Agustus turun sebesar 0,8 persen untuk menetap di level $1,175.20 per ons pukul 1:44 di Comex di New York. Sebelumnya, harga emas menyentuh level $1,172.40, terendah untuk kontrak teraktif sejak 1 Mei lalu.
Perak untuk pengiriman Juli turun sebesar 2,3 persen menjadi $16,103 per ons. Harga perak menyentuh level $16,08, terendah sejak 1 Mei lalu. (izr)
Sumber: Bloomberg

Yunani Menunda Pembayaran Utang Bayangi Penurunan Saham Asia

BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/6) - Saham Asia turun untuk hari kelima, dengan indeks acuan regional menuju penurunan mingguan kedua, diikuti pelemahan pada ekuitas AS karena Yunani menunda pembayaran utang.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,3 % ke level 148,85 pada pukul 09:01 pagi waktu Tokyo, menuju penurunan sebesar 1,7 % sepanjang pekan ini di tengah aksi jual obligasi dan komoditas. Indeks Standard & Poor 500 kemarin melemah seiring produsen bahan baku mengalami penurunan dan Yunani menjadi negara pertama sejak tahun 1980-an yang menunda pembayaran utang kepada Dana Moneter Internasional. Sementara pejabat internasional telah melaporkan beberapa kemajuan pada pembicaraan dalam beberapa hari terakhir, Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan mereka jauh dari mencapai kesimpulan.
Penurunan obligasi global, menghidupkan kembali tanda-tanda tingkat inflasi di zona euro pada minggu ini, dengan imbal hasil obligasi tenor 10-tahun naik untuk pertama kalinya pada minggu ini. Obligasi Jerman tenor 10-tahun mencapai hampir 1 % sebelum turun kembali ke angka 0,84 %, sementara suku bunga dari Spanyol dan Italia mengalami penurunan.
Indeks Topix Jepang melemah 0,7 %. Indeks Australia S&P / ASX 200 merosot 0,1 %. Indeks Selandia Baru NZX 50 terdepresiasi 0,4 %, diiringi Indeks Korea Selatan Kospi. Sementara itu, Pasar perdagangan di China dan Hong Kong belum dibuka. (knc)
Sumber : Bloomberg

Saham Jepang Turun Terkait Yunani Menunda Pembayaran IMF

BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/6) - Saham Jepang turun, diikuti penurunan global, setelah Yunani menjadi negara pertama yang menunda pembayaran kepada Dana Moneter Internasional sejak tahun 1980-an seiring perjanjian dengan kreditur sudah sampai titik genting.
Indeks Topix turun 0,6 % ke level 1,663.62 pada pukul 09:01 pagi waktu Tokyo, menuju penurunan mingguan pertama dalam sebulan terakhir. Indeks Nikkei 225 Stock Average melemah 0,5 % ke level 20,396.35. Indeks MSCI World turun ke level terendahnya dalam sebulan terakhir setelah Perdana Menteri Yunani Alex Tsipras menolak tuntutan negaranya melanjutkan reformasi fiskal dalam pertukaran untuk dana bailout dan Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan "kami masih jauh dari mencapai kesimpulan."
Yunani pada Kamis kemarin mengatakan IMF akan menunda pembayaran utang sekitar $ 339 juta yang jatuh tempo pada Jumat ini, mengirimkan permintaan dana tersebut untuk total pembayaran sebesar $ 1,7 miliar karena bulan ini masuk dalam pembayaran pertama.
Yunani juga menolak usulan terbaru dari kreditor internasional, dengan Departemen Keuangan mengatakan rencana "tidak mencapai kesepakatan" dan kesepakatan memerlukan "konvergensi langsung dari lembaga untuk lebih realistis".
Kontrak E-mini pada Indeks Standard & Poor 500 merosot 0,1 % setelah ukuran yang mendasari kemarin melemah 0,9 % ke level sebulan terendah di New York. (knc)
Sumber : Bloomberg

Anjloknya Saham Komoditas & Pembahasan Hutang Yunani Bayangi Bursa AS Ditutup Melemah 0,9%

BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/6) - Bursa Saham AS ditutup melemah, dengan Indeks Standard & Poor 500 mencapai level 4 pekan terendah, pelemahan hari ini akibat merosotnya harga minyak dan logam yang membebani saham saham produsen komoditas dan Yunani meminta penagguhan terkait pembayaran hutangnya.

Freeport-McMoRan Inc., DuPont Co. dan fertilizer maker Mosaic Co. masing-masing turun 1.7%. Chesapeake Energy Corp. melemah 3.8% dengan memimpin penurunan saham perusahaan energi. Verizon Communications Inc. turun 2% setelah seorang analis menurunkan peringkatnya. L Brands Inc. menguat 1.2% seiring penjualan bulan Mei lampaui perkiraan. Wynn Resorts Ltd. menguat 7.2%.

Indeks S&P 500 melemah 0.9% ke level 2,095.84 pukul 4 sore ini waktu New York. Indeks acuan tersebut bergerak turun dibawah harga rata-rata selama 50 hari terakhir, meski masih sekitar 1.7% dari level tertingginya sepanjang sejarah. Sementara Dow Jones Industrial Average turun 170.96 poin atau 0.9% ke level 17,905.58. Sedangkan Indeks Nasdaq Composite turun 0.8%. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Wednesday 3 June 2015

Membaiknya Data Pekerjaan AS Kembali Redupkan Emas di Sesi Penutupan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (4/6) - Emas turun ke level 3 pekan terendah pada sesi penutupan hari Rabu setelah rilis data menunjukkan sektor swasta AS di Bulan Mei lalu mengalami lebih kenaikan pekerjaan dari yang diperkirakan sebelumnya dan adanya peningkatan prospek kesepakatan hutang hutang bagi Yunani.

Pegawai sektor swasta di AS mengalmai kenaikan sebesar 201,000 pekerjaan, diatas bulan April sebesar 165,000 dan perkiraan para ekonom yang menyatakan naik sebesar 200,000.

Spot emas turun 0.7% ke level $1,185.56 per ounce pukul 2:56 sore waktu New York setelah sempat turn lebih dari 1% yang sekaligus level terendah sejak tanggal 11 Mei kemarin sebesar $1,179.43. Sementara emas berjangka AS untuk pengiriman bulan Agustus ditutup turun sebesar $9.50 di level $1,184.90.

Emas turun meskipun dolar AS mencapai level terendah terhadap euro dalam 2 pekan terakhir setelah ECB (European Central Bank) mempertahankan kebijakan moneter. Bursa Saham Eropa melemah, akan tetapi Bursa Saham AS memperpanjang gain, sumber tekanan bagi harga emas, setelah Beige Book dari Federal Reserve menunjukkan aktifitas ekonomi AS mengalami peningkatan dari awal bulan April hingga akhir Mei kemarin. (bgs)
Sumber : Reuters

Euro Melonjak ke Level Tertinggi dalam Dua Pekan Pasca Komentar Draghi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (4/6) - Euro naik ke level tertingginya dalam dua pekan terakhir pasca Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi menunjuk tanda-tanda perbaikan ekonomi di kawasan eropa.
Mata uang Euro menguat terhadap sebagian besar mata uang utama pasca Draghi mengatakan laju inflasi akan mulai dipercepat akhir tahun ini. Sementara ia berkomitmen untuk melihat melalui program pelonggaran kuantitatif bank sentral, Presiden ECB mengatakan tidak ada kebutuhan untuk memperluas program pembelian obligasi tersebut. Obligasi yield tenor 10-tahun Jerman meningkat ke level tertinggi tahun ini, menambah daya tarik aset mata uang euro.
Gaffney mengatakan ia mengharapkan euro jatuh dalam jangka panjang dan melihat rally sebagai peluang penjualan.
Euro menguat 0,9 persen ke level $1,1251 pukul 14:53 di New York, menyentuh level tertinggi sejak 19 Mei lalu. Euro juga menguat sebesar 1,1 persen ke level 139,93 yen, mencapai level terkuat sejak 13 Januari lalu. Sementara Dolar naik 0,2 persen ke level 124,37 yen. (izr)
Sumber: Bloomberg

Indeks Saham Asia Naik Ditengah Optimisme Pembicaraan Utang Yunani

BESTPROFIT FUTURES MALANG (4/6) - Indeks saham Asia menguat setelah rebound pada saham AS seiring para investor berspekulasi bahwa Yunani akan mencapai kesepakatan dengan kreditur. Indeks acuan Jepang naik diiringi pelemahan mata uang yen terhadap dolar.

Indeks MSCI Asia Pacific diperdagangkan sedikit berubah pada level 150,23 pukul 09:10 pagi waktu Tokyo. Indeks Standard & Poor 500 menguat 0,2 % pada hari Rabu, terkait Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras mengadakan  pembicaraan dengan para pejabat Eropa di Brussels sampai tengah malam. Yunani akan mencapai kesepakatan pada "hari mendatang," menurut Perdana Menteri Alexis Tsipras, menambahkan tidak perlu ada kekhawatiran tentang pembayaran pertama dari 4 pembayaran Dana Moneter Internasional selanjutnya pada Jumat mendatang.

Imbal hasil obligasi Australia tenor 10-tahun dan Selandia Baru mengalami kenaikan setelah Mario Draghi mengatakan obligasi global menurun, mengirim imbal hasil obligasi Jerman tenor 10 tahun sampai 17 basis poin pada Rabu kemarin seiring Ketua Bank Sentral Eropa memperingatkan tentang volatilitas yang sedang berlangsung di pasar dan meramalkan lebih cepat inflasi. (knc)

Sumber : Bloomberg

Saham Jepang Dibuka Menguat Diiringi Pelemahan Yen

BESTPROFIT FUTURES MALANG (4/6) - Saham Jepang naik, menuju kenaikan pertama dalam 3 hari terakhir, seiring tanda-tanda Yunani yang akan mencapai kesepakatan dengan kreditur memicu penguatan mata uang euro terhadap yen, meningkatkan prospek laba pada sektor eksportir.
Indeks Topix naik 0,2 % ke level 1,672.72 pada pukul 09:01 pagi waktu Tokyo, dengan 3 saham yang naik untuk setiap 2 saham yang turun. Indeks Nikkei 225 Stock Average menguat 0,3 % ke level 20,543.31. Sementara itu, Yen diperdagangkan pada level 124,33 per dolar dan dilevel 140,02 per euro. Sedangkan Euro melonjak setelah Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengatakan tingkat inflasi pada tren perusahaan dan investor berspekulasi Yunani dan kreditur akan mencapai kesepakatan.
Perkembangan positif di kawasan euro menyebabkan "penguatan euro terhadap yen," menurut Mitsushige Akino, chief executive pada Ichiyoshi Asset Management Co di Tokyo. "Dalam jangka pendek, memberikan dampak positif bagi sektor ekspor saham."
Yen telah melemah 2,7 % terhadap euro dalam 2 hari terakhir. Penurunan dipercepat setelah Draghi mengatakan inflasi akan berada pada laju yang lebih cepat di kawasan euro dalam 19 negara.
Kontrak E-mini pada Indeks Standard & Poor 500 sedikit berubah setelah alat pengukur yang mendasari kemarin mengalami kenaikan sebesar 0,2 % di New York. (knc)
Sumber : Bloomberg

Optimisme Yunani Kirim Saham AS ditutup Menguat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (4/6) - Saham AS menguat, pasca jatuh untuk ketiga kalinya dalam empat sesi terakhir, saham perbankan dan asuransi naik diikuti dengan obligasi imbal hasil dan investor berspekulasi Yunani akan mencapai kesepakatan dengan kreditur.
Indeks Standard & Poor 500 naik sebesar 0,2 persen ke level 2,114.26 pada pukul 4 sore di New York, dan intraday naik kurang 0,5 persen dari level penutupan tertingginya yang ditetapkan bulan lalu.
Para investor berspekulasi bahwa Yunani akan mencapai kesepakatan dengan para pemimpin Eropa dan Dana Moneter Internasional sebelum tenggat waktu pembayaran berakhir bulan ini. Perdana Menteri Alexis Tsipras akan mendengar rincian proposal akhir dari kreditur ketika ia bertemu Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker di Brussels, Rabu.
Investor juga tengah memperhatikan data ekonomi untuk petunjuk pada saat Federal Reserve akan menaikkan suku bunga. Ekonomi tumbuh dalam dua bulan terakhir, bahkan seiring produsen di beberapa daerah tertekan akbiat penguatan dolar dan perlambatan investasi di sektor energi, laporan Beige Book Fed menunjukkan hari ini. Ekonom memproyeksikan kenaikan suku bunga pertama The Fed akan dilakukan pada bulan September mendatang. (izr)
Sumber: Bloomberg

Tuesday 2 June 2015

Harga Minyak Naik Terdorong Pelemahan Dolar

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/6) - Harga minyak mentah dunia naik ke level tertinggi di tahun ini, seiring pelemahan dolar dan harapan terjadinya penurunan persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS).

Melansir laman Wall Street Journal, Rabu (3/6/2015) ini, minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman Juli ditutup naik US$ 1,06 (1,8 persen) menjadi US$ 61,26 per barel di New York Mercantile Exchange. Ini menjadi penutupan tertinggi sejak 9 Desember 2014.

Sementara Brent, patokan minyak global, naik 61 sen (0,9 persen) menjadi US$ 65,49 per barel di ICE Futures Europe.

Harga minyak dikatakan sangat responsif terhadap pergerakan mata uang dalam beberapa pekan terakhir. Komoditas yang dihargakan dalam dolar seperti minyak menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya ketika dolar melemah.

Wall Street Journal Dollar Index, yang mendata nilai tukar dolar terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, mencatat penurunan 1,3 persen pada mata uang ini pada perdagangan Selasa sore.

"Dolar telah mengalah usai adanya berita membaiknya ekonomi Eropa yang mendorong euro dan ini meningkatkan harga minyak," kata Dominick Chirichella, Analis di Energy Management Institute.

Harga minyak AS tercatat naik 41 persen sejak jatuh ke posisi terendah hampir enam tahun pada Maret. Pedagang lebih percaya diri bahwa kelebihan pasokan pasar minyak mentah global akan berkurang, karena permintaan yang meningkat dan anjloknya pengeboran baru di AS.

Persediaan minyak mentah di AS tercatat menyusut selama empat minggu berturut-turut usai mencapai rekor tertinggi pada bulan April.

Analis yang disurvei The Wall Street Journal mengharapkan adanya laporan dari Administrasi Informasi Energi AS bahwa stok minyak mentah turun 1,6 juta barel dalam pekan yang berakhir 29 Mei.

"Gagasan bahwa kita akan melihat penarikan lain dalam stok minyak mentah telah menempatkan sedikit upaya kembali ke pasar," kata Gene McGillian, Analis Senior di Tradition Energy.

Analis juga mengharapkan EIA melaporkan bahwa stok produk minyak bumi naik dalam sepekan. American Petroleum Institute, sebuah kelompok industri, dijadwalkan akan merilis data persediaan untuk periode yang sama.

Para pedagang kini juga terus memantau berita terbaru dari Wina, di mana Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan bertemu pada tanggal 5 Juni. "Di AS, pasar mungkin akan membaik, tetapi tidak begitu cepat di sisi internasional," lanjut Chirichella.(Nrm/Igw)


Sumber : Liputan6

IHSG Berpeluang Lanjutkan Koreksi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/6) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpotensi melanjutkan pelemahan pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Hal itu seiring aksi jual investor asing yang masih terjadi di pasar modal apalagi sentimen Yunani masih mempengaruhi bursa saham global.

Analis PT MNC Securities, Reza Nugraha mengatakan, sentimen negatif yang masih meliputi bursa saham global mulai dari penyelesaian krisis utang Yunani tarik ulur berdampak terhadap laju IHSG. Selain itu, investor asing masih cenderung melakukan aksi jual juga menambah sentimen negatif ke IHSG.

"Gerak IHSG akan berada di kisaran 5.190-5.250 pada perdagangan saham Rabu pekan ini," ujar Reza, saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (3/6/2015).

Selain itu, Reza menilai, rencana aturan pemerintah melonggarkan kebijakan uang muka kendaraan dan properti belum dapat mengangkat IHSG. Apalagi memasuki bulan puasa, proyek-proyek pemerintah belum terlalu banyak. "Daya beli masyarakat memang meningkat dengan pelonggaran aturan uang muka tetapi proyek pemerintah belum banyak jalan," kata Reza.

Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menilai, IHSG sedang menguji level support 5.172 sedangkan level resistance terdekat di 5.285.

"Efek sesaat rilis data ekonomi awal bulan dibarengi pada hari libur akan memberikan efek jangka pendek dalam tekanan. IHSG masih berpotensi melakukan rebound," tutur William.

Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas, IHSG akan bergerak variasi dengan kecenderungan menguat di kisaran 5.200-5.236. Sejumlah rilis data ekonomi akan pengaruhi laju IHSG antara lain dari Jepang akan merilis data markit services PMI yang diperkirakan ke level 51,14 dibandingkan sebelumnya di level 51,14. Dari China juga merilis data HSBC China Services PMI yang diperkirakan naik ke level 53,31.

Untuk rekomendasi saham, William merekomendasikan saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT BW Plantation Tbk (BWPT).

Sedangkan Reza memilih saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) untuk dicermati pelaku pasar.

Pada penutupan perdagangan saham Senin 1 Juni 2015, IHSG melemah tipis 2,56 poin (0,05 persen) ke level 5.213,81. Indeks saham LQ45 mendaki 0,07 persen ke level 904,77. Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 100 miliar. (Ahm/)


Sumber : Liputan6

Top 5 Bisnis: Tarif Listrik Naik di Awal Juni Picu Perhatian

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/6) - Kabar kurang menyenangkan di awal Juni ini. Pemerintah melalui PT PLN (persero) kembali menaikkan tarif listrik 10 golongan pelanggan terhitung 1 Juni 2015.

Kenaikan tarif ini terjadi kesekian kalinya di tahun ini. Tarif listrik para pelanggan ini bergerak fluktuatif karena sudah tidak menikmati subsidi dari pemerintah.

Penyesuaian tarif dilakukan mengikuti kenaikan harga minyak dunia, dan inflasi. Artikel soal tarif listrik ini pun menuai perhatian pembaca Liputan6.com.

Selain soal tarif listrik, pembaca juga tertarik tentang rencana peresmian tol Cikampek-Palimanan. Berikut daftar 5 berita paling dicari pembaca, Rabu (3/6/2015):

1. Tarif Listrik Naik Awal Juni, Cek di Sini!

PT PLN (Persero) telah menerbitkan daftar tarif listrik Juni 2015 untuk 10 golongan pelanggan yang telah dikenakan sistem tarif penyesuaian (adjustment). Tarif listrik para  pelanggan ini bergerak fluktuatif karena sudah tidak menikmati subsidi dari pemerintah.

Plt Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN Sampurno Martono  menjelaskan, penyesuaian tarif dilakukan mengikuti kenaikan harga minyak dunia, dan inflasi.

"Meski nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat, tapi harga minyak dunia dan angka inflasi meningkat," kata dia saat dikonfirmasi Liputan6.com, Selasa (2/6/2015).

2. Miliarder Arab Saudi Beli Hunian Tertinggi di New York

Hampir semua benda bisa Anda beli dengan status sebagai salah satu miliarder dunia dengan harta yang nyaris tak ada habisnya. Baru-baru ini, miliarder asal Arab Saudi Fawaz Al Hokair menjadi sorotan setelah dirinya membeli penthouse atau ruang apartemen tertinggi di suatu bangunan senilai US$ 95 juta atau Rp 1,25 triliun (kurs: Rp 13.205) di New York.

Melansir laman Daily Mail, Selasa (2/6/2015), apartemen itu terletak di 432 Park Avenue dan merupakan hunian tertinggi di New York. Bangunan yang baru dibeli Al Hokair itu memiliki luas 8.255 kaki persegi, enam kamar tidur, tujuh kamar mandi, lantai kamar mandi yang hangat dan perapian musim dingin.

3. Usai Diresmikan, Tol Cikampek-Palimanan Digratiskan Sepekan

Pemerintah memastikan proyek tol Cikampek-Palimanan (Cikapali) sepanjang 116,75 kilometer (km) telah selesai dibangun. Tol ini merupakan bagian dari Tol Trans Jawa sepanjang 1.000 km.

Meski belum ada kepastian waktu peresmian tol ini, namun Kepala (Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Ahmad Gani Gazali mengatakan, ruas [tol Cikampek-Palimanan](2243739 akan digratiskan minimal selama seminggu sejak diresmikan nantinya.

4. Pengamat: Gaji PNS Wajar Naik

Pemerintah akan menaikan gaji pegawai negeri sipil (PNS) sekitar 4 persen setiap tahun. Kenaikan itu berada satu paket dengan gaji ke-13 PNS, TNI dan Polri.

Pengamat Politik dan Birokrasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Miftah Thoha, mengatakan kenaikan tersebut merupakan hal yang wajar. Dia bilang kenaikan gaji merupakan hak bagi PNS apalagi menimbang mahalnya harga bahan pokok.

5. Tol Cikampek-Palimanan Bakal Beroperasi 15 Juni?

Pemerintah memastikan pengoperasian tol Cikampek-Palimanan (Cikapali) sepanjang 116,75 kilometer (km) yang dibangun guna mengantisipasi kepadatan arus mudik Lebaran 2015, berlangsung sebelum pelaksanaan Ramadan.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Ahmad Gani Gazali mengungkapkan, peresmian jalan bebas hambatan tersebut direncanakan berlangsung pada pertengahan Juni ini.(Nrm/Ahm)


Sumber : Liputan6

Mayoritas Saham Asia Turun Ditengah Kebuntuan Yunani

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/6) - Sebagian besar saham Asia mengalami penurunan diikuti dengan saham Jepang terhadap yen dan para investor menunggu hasil dari pembicaraan antara Yunani dan kreditor.

Sekitar 3 saham yang turun untuk setiap 2 saham yang naik pada Indeks MSCI Asia Pacific, turun kurang dari 0,1 % ke level 150,41 pada pukul 09:02 pagi waktu Tokyo. Indeks Topix Jepang melemah 0,3 % setelah kemarin yen menguat 0,5 % terhadap dolar. Kebuntuan atas masa depan Yunani bertahan karena kedua belah pihak mengerjakan proposal saingan untuk menyelamatkan kondisi keuangan dengan membayangi pembayaran utang.

Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras menuju Brussels untuk melakukan pembicaraan dengan kreditur untuk mempersiapkan proposal akhir guna mengakhiri kebuntuan keuangan. Setelah para pemimpin Eropa dan kepala Dana Moneter Internasional mengadakan pembicaraan di Berlin pada Senin malam, para kreditur menyetujui dokumen yang dirancang untuk mencegah default yang akan disampaikan ke Yunani.

Indeks Australia S & P / ASX 200 turun 0,1 %, begitu pula Indeks NZX 50 Selandia Baru. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,1 %. Sedangkan Pasar perdagangan di China dan Hong Kong belum dibuka. (knc)

Sumber : Bloomberg

Saham Jepang Melemah pada Hari Kedua Seiring Penguatan Yen

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/6) - Saham Jepang turun seiring melemahnya data ekonomi AS mengirim penurunan mata uang dolar terhadap yen, meredam prospek laba bagi sektor eksportir.

Indeks Topix turun 0,4 % ke level 1,668.33 pada pukul 09:01 pagi waktu Tokyo, turun untuk hari kedua setelah rally selama 12 hari. Indeks Nikkei 225 Stock Average melemah 0.5x % ke level 20,432.99. Sementara itu, Yen diperdagangkan pada level 124,06 per dolar setelah kemarin menguat 0,5 %, menghentikan penurunan selama 7 hari yang dapat memicu mata uang Jepang ke level terendahnya sejak tahun 2002 silam. Data pabrik AS yang mengecewakan ditambah dengan tanda-tanda meningkatnya krisis utang Yunani, yang mengirim mata uang euro mengalami lonjakan, ditambahkan dengan penurunan greenback kemarin.

Pesanan pabrik AS pada bulan April turun 0,4 %, dibandingkan dengan penurunan 0,1 % yang diperkirakan oleh para ekonom. Itu merupakan kontraksi kedelapan dalam 9 bulan terakhir.

Euro melonjak tajam dalam 10 minggu terakhir terhadap dolar terkait kreditur Yunani yang mangatakan akan berencana untuk memecahkan kebuntuan untuk pencairan dana tambahan, yang berakhir dengan perundingan sengit pada bulan ini dengan kreditur dan mengurangi ancaman default.

Kontrak E-mini pada Indeks Standard & Poor 500 naik kurang dari 0,1 % setelah ukuran yang mendasari kemarin melemah 0,1 %  di New York. (knc)

Sumber : Bloomberg

Sunday 31 May 2015

Dolar Dekati Level Tertingginya pada Bulan April


BESTPROFIT FUTURES MALANG (1/6) - Dolar menguat, memperpanjang kenaikan pertama selama 2 minggu terakhir sejak Maret lalu, seiring para investor melihat laporan pekerjaan AS untuk bukti selanjutnya sebagai petunjuk Federal Reserve menentukkan kenaikan suku bunga pada tahun ini.

Indeks mata uang terhadap mata uang utama dekati level 6 pekan tertinggi setelah data menunjukkan dana lindung dan spekulan lainnya mendorong penguatan dolar. Sementara itu, Euro mengalami penurunan terkait Yunani berjuang untuk melakukan kesepakatan dengan Dana Moneter Internasional, Yunani akan melakukan pembayaran pertama dari 4 kali pembayaran bulan ini pada tanggal 5 mendatang. Reserve Bank of Australia (RBA) akan menetapkan kebijakan moneter pada hari Selasa.

Indeks Spot Dollar Bloomberg, yang melacak greenback terhadap 10 mitra dagang utama, naik 0,2 % ke level 1,194.47 pada pukul 10:35 pagi waktu Tokyo, setelah menyentuh level 1,197.76 pada tanggal 28 Mei, level tertingginya sejak 15 April lalu.

Dolar menguat 0,5 % ke level $ 1,0933 per euro. Mata uang bersama merosot 0,4 % ke level 135,85 ¥. Greenback berada di level ¥ 124,26 dari level sebelumnya 124,15 pada 29 Mei lalu. Itu menyentuh level 124,46 pada 28 Mei, yang merupakan level tertingginya sejak Desember 2002 silam.

Data pemerintah pada 5 Juni mendatang akan menunjukkan payrolls AS meningkat 225.000 pada bulan Mei setelah memperoleh sebanyak 223.000 pada bulan April, menurut perkiraan rata-rata dari 70 analis yang disurvei oleh Bloomberg. (knc)

Sumber : Bloomberg

Saham Jepang Melemah Setelah 11 Hari Mengalami Rally


BESTPROFIT FUTURES MALANG (1/6) - Saham Jepang turun untuk pertama kalinya dalam 12 sesi terakhir setelah data menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS mengalami kontraksi pada kuartal pertama.

Indeks Topix turun 0,6 % ke level 1,662.99 pada pukul 09:01 pagi waktu Tokyo setelah indeks tersebut naik 5,1 % pada bulan Mei, yang merupakan kinerja pada bulan terbaiknya sejak Februari lalu. Indeks Nikkei 225 Stock Average melemah 0,5 % ke level 20,462.61. Sementara itu, Yen diperdagangkan pada level 124,23 per dolar setelah sebelumnya merosot sebesar 4 % pada bulan Mei, penurunan bulanan terbesarnya sejak November silam. Data yang dirilis pada Jumat kemarin menunjukkan ekonomi terbesar dunia menyusut untuk pertama kalinya dalam satu tahun terakhir.

Produk domestik bruto (PDB) AS melemah pada tingkat tahunan sebesar 0,7 % di kuartal pertama. Cuaca buruk, menyebabkan defisit perdagangan meningkat diikuti penguatan dolar dan penurunan investasi dalam eksplorasi minyak menyusul penurunan harga bahan bakar berkontribusi kemerosotan pada kuartal lalu. The Institute for Supply Management-Chicago Inc barometer bisnis jatuh ke angka 46,2 pada bulan Mei dari bulan sebelumnya di angka 52,3.

Data Senin ini menunjukkan belanja modal Jepang secara tiba-tiba melonjak sebesar 7,3 % di kuartal pertama dari tahun sebelumnya, sementara laba perusahaan naik 0,4 %. (knc)

Sumber : Bloomberg

Minyak Hentikan Kenaikan Jelang Pertemuan OPEC


BESTPROFIT FUTURES MALANG (1/6) - Minyak Brent menghentikan kenaikan selama 2 hari terkait dengan Arab Saudi yang mempertahankan produksi minyak mentah pada rekornya bulan Mei jelang pertemuan OPEC pada pekan ini untuk membahas kebijakan produksinya.

Kontrak berjangka turun 0,8 % di London setelah Jumat kemarin naik 4,8 %. Arab Saudi meningkatkan produksinya sebesar 10.25 juta barel per hari, tidak berubah dari bulan April dan meningkat tajam yang akan kembali ke tahun 1989 silam menurut survei dari Bloomberg. Organisasi Negara Pengekspor Minyak mungkin akan mempertahankan kuota kolektif pada 30 juta barel per hari ketika mereka bertemu pada 5 Juni mendatang di Wina , menurut sebuah survei terpisah pada bulan lalu.

Pemulihan minyak dari level 6 tahun terendah pada Januari lalu ditengah spekulasi melimpahnya pasokan global akan bertahan. OPEC, yang memproduksi sebesar 40 % dari minyak mentah dunia, sesuai dengan strategi yang mendukung pangsa pasar, sementara pasokan AS tetap dekati rekornya.

Brent untuk pengiriman bulan Juli turun 53 sen ke level $ 65,03 per barel di London berbasis ICE Futures Europe exchange dan berada di level $ 65,20 pada pukul 12:01 siang waktu Sydney. Minyak mentah acuan Eropa diperdagangkan pada premium dari level $ 5,29 dibandingkan dengan minyak West Texas Intermediate (WTI).

WTI untuk pengiriman bulan Juli melemah 56 sen atau 0,9 %, ke level $ 59,74 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange. Kontrak naik 4,5 % ke level $ 60,30 pada hari Jumat. Volume semua berjangka yang diperdagangkan adalah sekitar 47 % di bawah rata-rata 100 hari. (knc)

Sumber : Bloomberg

Indeks Berjangka China Naik Setelah Data Output Industri Stabil

BESTPROFIT FUTURES MALANG (1/6) - Kontrak pada Indeks CSI 300 yang berakhir pada bulan Juni naik 0,4 % ke level 4,906.20 pada pukul 09:20 pagi waktu setempat. Indeks pabrik resmi naik pada bulan lalu, menunjukkan pelonggaran moneter pemerintah dan relaksasi aturan fiskal telah membantu pertumbuhan ekonomi.


Indeks Shanghai Composite turun 0,2 % ke level 4,611.75 pada hari Jumat. Indeks tersebut melemah sebesar 1 % pada pekan lalu terkait pada Kamis Kemarin mengakhiri penurunan selama 7 hari sebesar 6,5 %, melonjak sebesar 15 %. Indeks tersebut masih naik 126 % dibanding tahun lalu, yang merupakan kenaikan terbesarnya di antara indeks acuan global utama yang dilacak oleh Bloomberg.

Indeks resmi manufaktur Purchasing Managers (PMI) berada di angka 50,2 pada bulan Mei, menurut data dari biro statistik dan Federasi Logistik China dan Pembelian di Beijing. Itu dibandingkan dengan perkiraan rata-rata ekonom yang di survei oleh Bloomberg News di angka 50,3. Angka di atas 50 memberikan sinyal ekspansi.
Indeks CSI 300 naik 0,1 % pada Jumat kemarin. Indeks Hang Seng China Enterprises Hong Kong turun 0,6 %, sedangkan indeks Hang Seng melemah 0,1 %. Indeks ekuitas China-AS Bloomberg merosot 1,2 % di New York. (knc)

Sumber : Bloomberg

Emas Bergerak Naik Pasca Ekonomi AS Mengalami Kontraksi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (1/6) - Emas bergerak naik selama 3 hari terakhir setelah ekonomi AS mengalami kontraksi pada kuartal pertama, seiring prospek Federal Reserve yang akan menaikkan suku bunga. Bullion untuk pengiriman segera naik 0,5 % ke level $ 1,196.78 per ons dan berada di level $ 1,190.50 pada pukul 08:36 di Singapura, menurut harga dari Bloomberg. Sedangkan Emas di Shanghai sedikit berubah jelang rilis data manufaktur China.


Investor telah mengkaji data ekonomi AS sebagai petunjuk bank sentral menentukkan kenaikan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2006 silam. Produk domestik bruto (PDB) AS menyusut pada tingkat tahunan sebesar 0,7 %, dikarenakan cuaca musim dingin yang ekstrim, menurut data dari Departemen Perdagangan Jumat kemarin. Pemerintah sebelumnya memperkirakan ekonomi tumbuh 0,2 %. Sementara itu, Indeks kepercayaan konsumen turun ke level 6 bulan terendah pada bulan Mei, menurut sebuah laporan terpisah.

University of Michigan mengatakan pada Jumat kemarin bahwa indeks sentimen berakhir melemah menjadi 90,7 dari sebelumnya 95,9 pada bulan April. Perkiraan rata-rata para ekonom yang disurvei oleh Bloomberg menyerukan angka 89,5 setelah pembacaan awal bulan Mei di angka 88,6.

Emas untuk pengiriman bulan Agustus sedikit berubah pada level $ 1,190.30 per ons di Comex setelah sebelumnya mengalami penurunan pada minggu kedua. Sedangkan Bullion kemurnian 99,99 % diperdagangkan sedikit berubah pada level 237,70 yuan per gram ($ 1,188.88 per ons) di Shanghai Gold Exchange.

Perak untuk pengiriman segera turun 0,2 % ke level $ 16,7205 per ons. Platinum melemah 0,2 % ke level $ 1,110.05 per ons, sedangkan paladium naik 0,1 % ke level $ 778,18 per ons. (knc)
 
Sumber : Bloomberg

Thursday 28 May 2015

Harga Minyak Kembali Menguat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (29/5) - Harga minyak kembali menguat ke level tertinggi sepanjang tahun ini pada perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta), setelah data persediaan mingguan di Amerika Serikat (AS) memperlihatkan penurunan.

Mengutip Wall Street Journal, Jumat (29/5/2015), minyak jenis Light Sweet untuk pengiriman Juli 2015 ditutup naik 17 sen atau 0,3 persen menjadi US$ 57,68 per barel di New York Mercantile Exchange. Sedangkan harga minyak jenis Brent yang menjadi patokan global naik 52 sen atau 0,8 persen ke level US$ 62, 58 per barel di ICE Futures Europe.

Pada tahun lalu, banjir pasokan karena produksi melebihi pesanan membuat harga minyak terjatuh hingga lebih dari 50 persen ke kisaran US$ 40 per barel. Namun pada tahun ini terutama beberapa bulan terakhir harga minyak kembali merangkak naik secara berlahan. Penyebab naiknya harga minyak dalam beberapa pekan terakhir karena adanya ekspektasi bahwa kelebihan pasokan di pasar telah menyusut.

Departemen Energi Amerika Serikat mengungkapkan bahwa pasokan minyak mentah di AS turun 2,8 juta barel pada pekan yang berakhir pada 22 Mei 2015. Angka tersebut lebih tinggi dibanding dengan konsensus analis. Berdasarkan survei Wall Street Journal, analis memperkirakan bahwa penurunan pasokan minyak mentah di AS hanya 1,1 juta barel.

Dengan adanya penurunan pada laporan ini maka persediaan minyak mentah di AS telah mengalami penurunan dalam empat minggu berturut-turut setelah pada April 2015 lalu terus-menerus mencetak rekor stok tertinggi.

Persediaan minyak olahan atau bensin juga mengalami penurunan hampir 2,2 juta barel ke level terendah sejak Desember 2014 lalu. Pelaku pasar melihat dengan turunnya stok minyak olahan ini menunjukkan bahwa konsumsi di AS terus mengalami pertumbuhan.

"Angka-angka permintaan yang ada saat ini menuju ke level yang lebih baik," jelas analis  R.J. O’Brien & Associates LLC, Ric Navy. Harga minyak mentah dan minyak olahan dari waktu ke waktu terus membaik jika dibandingkan dengan akhir tahun lalu.

Harga minyak mentah memang terus mengalami kenaikan sejak Maret 2015 ini karena sebagian besar produsen minyak melakukan efisiensi dengan menutup beberapa kilang pengeboran. Hal ini membuat pelaku pasar melihat bahwa pasokan minyak akan berkurang sehingga bisa mendorong kenaikan harga.

"Penurunan produksi ini menjadi tanda baik untuk harga minyak mentah," jelas analis iiTrader, Chicago, AS, Bill Baruch. Namun jika harga minyak mampu bertahan di atas US$ 60 per barel dalam beberapa waktu, ada kemungkinan para produsen minyak tersebut akan kembali membuka operasional kilang yang mengalami efisiensi. (Gdn/Igw)


Sumber : Liputan6

Yen Turun Ke Level 12 Tahun Terendah Terhadap Dolar

BESTPROFIT FUTURES MALANG (29/5) - Yen turun ke level terendahnya dalam 12 tahun terakhir terhadap dolar seiring kebijakan moneter Jepang dan AS terlihat divergen lebih lanjut, mendorong perdebatan di antara para pejabat tentang apakah depresiasi terlalu cepat.
Yen sempat memangkas penurunan setelah Menteri Keuangan Jepang Taro Aso menjelaskan penurunan dalam beberapa hari terakhir terkait adanya pertemuan Kelompok Tujuh di Dresden, Jerman. Dia mengatakan bahwa Jepang akan memantau pergerakan valuta asing secara cermat.
Penurunan yen memberikan sinyal dari Federal Reserve bahwa bersiap-siap untuk menaikkan suku bunga. Sementara itu, Dolar menguat untuk hari kelima setelah sebuah laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan klaim pengangguran AS tetap di bawah angka 300.000 selama pekan ke 12 secara berturut-turut, menandakan tren pekerjaan tetap kuat.
Dolar menguat 0,2 % ke level 123,95 ¥ pada pukul 5 sore waktu New York, dan sebelumnya mencapai level 124,46, yang merupakan level tertingginya sejak Desember 2002 silam. Ini turun 0,4 % ke level $ 1,0949 per euro. (knc)
Sumber : Bloomberg

Emas Kembali Berkilau Pasca Penurunan Dalam 4 Sesi Beruntun

BESTPROFIT FUTURES MALANG (29/5) - Emas berjangka menetap di level tertinggi pada Kamis ini, menghentikan penurunan dalam 4 sesi secara beruntun, tetapi rally pada dolar AS membuat harga emas pada pekan kemarin masih lebih rendah 1 % hingga saat ini.
Emas untuk pengiriman bulan Juni naik $ 2,50 atau 0,2 %, untuk menetap di level $ 1,188.10 per ons di Comex. Emas untuk pengiriman bulan Agustus yang sekarang kontrak paling aktif, menetap di level $ 1,188.80, naik sebesar $ 2,30 atau 0,2 %.
Sementara itu, Silver untuk pengiriman bulan Juli menguat 2,2 sen atau 0,1 %, ke level $ 16,669 per ons.
Dalam perdagangan logam mulia lainnya, platinum untuk pengiriman bulan Juli turun $ 2,70 atau 0,2 %, berakhir pada level $ 1,116.30 per ons, sedangkan paladium untuk pengiriman bulan Juni melemah sebesar 20 sen ke level $ 784,80 per ons. (knc)
Sumber : MarketWatch

Jelang Rilis Data GDP Saham AS Tertekan ditengah Masalah Yunani

BESTPROFIT FUTURES MALANG (29/5) - Saham AS tergelincir mengirim indeks acuan mendekati rekor level tertingginya, jelang data ekonomi pada hari Jumat besok yang mungkin akan menunjukkan perekonomian AS mengalami kontraksi pada kuartal pertama sementara investor tengah mengamati perkembangan pembicaraan hutang Yunani.
Indeks Standard & Poor 500 turun sebesar 0,1 persen ke level 2,120.93 pada pukul 4 sore di New York, pasca sebelumnya merosot sebesar 0,5 persen. Indeks telah menguat 1,7 persen pada Mei, penguatan bulanan terbaik sejak Februari lalu.
Indeks S&P 500 ditutup kurang 0,3 persen dari rekor tertingginya pada Rabu kemarin, saham AS rebound dari penurunan terbesarnya dalam tiga pekan terakhir pasca Yunani mengatakan sudah mendekati kesepakatan dengan para kreditur.
Kreditur internasional Yunani telah berkali-kali mengatakan bahwa kedua belah pihak masih jauh dari kesepakatan untuk bantuan hutang sebelum batas waktu pembayaran pekan depan. Sementara Yunani tidak memiliki agenda resmi dengan pejabat G-7, topik pembicaraan akan didominasi oleh diskusi di sela-sela waktu, seiring menteri-menteri dari negara ekonomi terbesar dunia mendesak adanya resolusi krisis untuk menghentikannya masalah ini meluas dari kawasan Eropa. (izr)
Sumber: Bloomberg

Saham AS Turun ditengah Belum Jelasnya Kesepakatan Yunani

BESTPROFIT FUTURES MALANG (29/5) - Saham AS jatuh mengirim indeks acuan pangkas penguatan bulanan terbaik sejak Februari lalu, karena meningkatnya kekhawatiran tentang kesepakatan hutang Yunani.
Indeks Standard & Poor 500 turun sebesar 0,3 persen ke level 2,117.05 pukul 12:27 di New York, pasca menguat sebesar 0,9 persen pada Rabu kemarin. Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 64,86 poin, atau sebesar 0,4 persen, ke level 18,098.13. Indeks Nasdaq Composite terkoreksi 0,2 persen pasca penutupan kemarin menembus rekor tertingginya.
Indeks S & P 500 ditutup 0,3 persen dari rekor tertingginya pada Rabu kemarin, saham AS rebound dari penurunan terbesar dalam tiga pekan terakhir pasca Yunani mengatakan sudah mendekati kesepakatan dengan kreditur. Sembilan dari 10 sub kelompok ekuitas utama naik, dipimpin oleh saham teknologi. (izr)
Sumber: Bloomberg

Wednesday 27 May 2015

Dapat Ampunan Spesial, Ini Pajak yang Harus Dibayar Koruptor

BESTPROFIT FUTURES MALANG (28/5) - Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan berencana memberikan pengampunan spesial (Special Amnesty) berupa pidana pajak, pidana umum dan pidana khusus atau special amnesty bagi warga negara Indonesia yang membawa uang, aset dan harta  kekayaannya yang parkir di luar negeri masuk ke Indonesia.

Kebijakan ini rencananya juga berlaku untuk para koruptor meski dana yang disimpan berasal dari uang haram. "Kita tarik semua dana yang lari di luar negeri. Apakah uang itu dari hasil korupsi, illegal fishing, atau illegal logging, asal uang itu tidak berasal dari narkoba dan terorisme," kata Direktur Jenderal Pajak, Sigit Priadi Pramudito di Jakarta, Rabu (27/5/2015) malam.

Special amnesty bagi wajib pajak termasuk koruptor yang menyimpan dananya akan dibebaskan pidana pajak, pidana umum dan pidana khusus. Sementara Direktorat Jenderal Pajak akan memperoleh keuntungan mengantongi pajak atau tebusan sekian persen dari uang yang diparkir di Indonesia.

Besaran yang dikaji Ditjen pajak yaitu sekitar 10 persen-15 persen dari total dana yang ditarik dari luar negeri dan disimpan di Tanah Air. Sigit memperkirakan potensi penerimaan negara dari uang yang ditarik dari luar negeri itu sangatlah besar.

"Angka 10 persen sampai 15 persen itu hitungan kasar. Kita dengar berita uang WNI yang mengendap di Singapura saja mencapai Rp 3.000 triliun-Rp 4.000 triliun.  Belum di Macau atau Swiss, kalau Rp 1.000 triliun saja bisa masuk ke Indonesia, itu berarti bisa dapat Rp 100 triliun," kata dia.

Namun untuk menerapkan kebijakan ini, Ditjen Pajak  masih terus berdiskusi atau rekonsiliasi dengan para penegak hukum. Tujuannya agar  penegak hukum mempunyai persepsi sejalan tentang pengampunan spesial ini.

Pemerintah juga memerlukan dukungan dari DPR, sebab dibutuhkan suatu aturan baru untuk menghapus pidana umum dan pidana khusus.

Jika Rancangan Undang-undang (RUU) sudah masuk Prolegnas pada Juli 2015, Sigit menargetkan kebijakan ini bakal diterapkan pada September 2015 dan berlaku hingga akhir 2016. Pada tahap awal atau tiga bulan pertama, besaran pajak yang dikenakan dari uang yang diparkir di Indonesia sekitar 7,5 persen.

"Baru pada 2016 sekitar 10 persen," tuturnya. (Ndw/IGw)


Sumber : Liputan6

Yunani Segera Mencapai Kesepakan Hutang Kembali Kuatkan Euro

BESTPROFIT FUTURES MALANG (28/5) - Euro menguat terhadap sebagian besar mata uang utama terkait spekulasi bahwa Yunani akan segera mencapai kesepakatan dengan kreditur, mengurangi kekhawatiran Yunani akan keluar dari zona euro.
Euro hapus kerugiannya terhadap dolar pasca seorang pejabat pemerintah mengatakan Yunani mulai menyusun konsep kesepakatan terkait pendanaan dengan perwakilan dari kreditor internasional. Kesepakatan ini akan membuat anggaran dasar surplus rendah, perbaikan penjualan-pajak dan reformasi pensiun sistem, menurut sebuah e-mail kepada wartawan.
Euro naik sebesar 0,3 persen ke level $1,0901 pukul 15:57 di New York, pasca terkoreksi sebesar 0,5 persen sebelumnya. Euro melonjak sebesar 0,8 persen ke level 134,90 yen.
Sementara Komisi Eropa mengatakan kedua belah pihak belum mencapai kesepakatan, optimisme bahwa Yunani akan mencapai kesepakatan telah memberikan sentiment positive terhadap euro, yang telah turun sebesar 5 persen dalam dua pekan dari level tertingginya dalam tiga bulan terakhir. Euro tengah berada pada tren penurunan jangka panjang karena sudah mendekati level $1,0458, level terlemah sejak 2002 lalu.
Membaiknya data ekonomi dari AS juga meniupkan angin segar terhdapa dolar, yang cuku memberikan tekanan pada euro. Data ekonomi bulan April dari harga konsumen untuk pesanan barang tahan lama meningkat, menunjukkan perlambatan ekonomi kuartal pertama bersifat sementara. Ketua Federal Reserve Janet Yellen pekan lalu mengatakan ia mengharapkan kenaikan suku bunga dapat dilakukan tahun ini. (izr)
Sumber: Bloomberg

Emas Turun Seiring Membaiknya Perekonomian AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (28/5) - Harga emas telah menghapus hampir seluruh keuntungannya yang dicapai bulan ini, Rabu ini emas mencapai level terendahnya dalam 2 pekan terakhir. Tinkat kepercayaan konsumen warga Amerika masih membuktikan ketangguhanya dan pasar perumahan berada pada laju kenaikan, hal itu menurut rilis data pekan ini. Rilis data tersebut memberikan sinyal bahwa perekonomian AS tengah rebound dari penurunan pada kuartal pertama.
Pekan lalu Ketua Federal Reserve Janet Yellen menyatakan bahwa suku bunga akan dinaikkan pada tahun ini. Sementara pertemuan The Fed berikutnya akan dilaksanakan pada tanggal 17 Juni mendatang. Naiknya suku bunga akan mengantarkan para investors untuk beralih ke aset yang terdapat suku bunga, seperti obligasi, sehingga hal itu memangkas daya tarik emas yang secara umum hanya memberikan return melalui kenaikan harga.
Emas berjangka untuk pengiriman Agustus turun sebesar 0,1 persen untuk menetap di level $1,186.50 per ons pukul 1:44 di Comex di New York. Harga emas menyentuh level $1,183.90, merupakan level terendah sejak 12 Mei lalu. Emas jatuh dalam sesi keempat berturut-turut, penurunan terpanjang sejak 6 Maret lalu.
Agregat perdagangan naik dua kali lipat dibandingkan dengan moving average 100 hari, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg.
Bulan ini, emas telah naik sebesar 0,3 persen, memangkas keuntungan sebanyak 4,2 persen. (izr)
Sumber: Bloomberg

Rally Saham Teknologi Kirim Indeks Nasdaq Tembus Level Tertinggi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (28/5) - Indeks Nasdaq Composite menguat tajam sejak Januari lalu, ditutup pada rekor baru tertingginya seiring saham Broadcom Corp memimpin lonjakan saham teknologi. Optimisme bahwa Yunani akan membuat kemajuan dengan kreditur sehingga mendorong saham Eropa ke level tertingginya dalam satu bulan terakhir.

Indeks Nasdaq Composite melonjak sebesar 1,5 persen pukul 4 sore di New York, sementara indeks Standard & Poor 500 naik sebesar 1 persen menuju penguatan terbesar dalam dua pekan terakhir. Kedua indeks mengalami rebound pasca Selasa kemarin merosot tajam sejak 5 Mei. Indeks Stoxx Europe 600 menguat sebesar 1,3 persen, menghentikan penurunan selama tiga hari terakhir. Sementara itu, obligasi imbal hasil tenor 10-tahun Yunani jatuh 79 basis poin, sedangkan Indeks ASE naik sebesar 3,6 persen. Indeks Bloomberg Dollar Spot naik untuk ketujuh kalinya dalam delapan hari terakhir.

Saham Microsoft Corp dan Intel Corp naik setidaknya 2 persen, mendongkrak saham teknologi, sementara saham Broadcom naik ke level tertingginya dalam 14-tahun terakhir terkait laporan akuisisi. Ekuitas di AS dan Eropa mendapat dorongan pada awal perdagangan pasca seorang pejabat pemerintah Yunani mengatakan pemerintah Athena dan kreditur sudah mulai menyusun kesepakatan tingkat staf untuk mengatasi krisis utang. (izr)

Sumber: Bloomberg

Nikkei 225 Pimpin Gain Terpanjang Sejak 1988 Terkait Yen

BESTPROFIT FUTURES MALANG (28/5) - Saham-saham Jepang dibuka di zona hijau, dengan Indeks Saham Nikkei 225 menguat untuk hari ke-10, setelah yen diperdagangkan mendekati level terendah dalam hampir delapan tahun di tengah optimisme Yunani membuat kemajuan dengan para kreditur.
Indeks Nikkei 225 naik 0,6% ke level 20,590.19 pada pukul 09:03 pagi di Tokyo, memperpanjang 15 tahun tertinggi. Indeks Topix naik 0,5% ke level 1.670, dengan 26 dari 33 kelompok industri bergerak naik. Yen turun 0,1% ke level 123,77 terhadap dolar, membuat penurunan lima hari menjadi 2,2%.
Sementara itu, bursa saham Eropa menghentikan penurunan tiga hari setelah Yunani mengatakan telah mulai menyusun kesepakatan dengan kreditur untuk mengatasi krisis utang. Komisi Eropa mengatakan kesepakatan tidak akan terjadi dan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Waktu hampir habis bagi Yunani untuk menerima dana talangan hampir 1,6 miliar euro ($ 1.74 miliar) dalam pembayaran ke Dana Moneter Internasional yang dijadwalkan bulan depan.
Bursa saham berjangka AS sedikit berubah setelah ekuitas mengalami rebound pada Rabu kemarin, setelah Indeks Nasdaq Composite memuncaki rekor dan indeks Standard & Poor 500 naik 0,9%.(frk)
Sumber: Bloomberg