BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/9) - Di usia 21 tahun, Ritesh Agarwal, menjadi pengusaha muda dengan berhasil membangun jaringan hotel terbesar di India.
Semua bermula dari "musibah" kecil saat ia berusia 18 tahun.
Agarwal tak bisa masuk ke apartemennya di Delhi, yang memaksanya memesan hotel.
Pengalamannya sungguh tak mengenakkan, yang sebenarnya bukan untuk pertama kalinya ia alami.
"Penerima
tamunya tidur ... kasurnya berantakan, kamar mandi bocor dan mereka tak
menerima pembayaran dengan kartu kredit," kenang Agarwal.
Ia berpikir dirinya tidak sendirian dan dipastikan hampir semua pemakai jasa hotel di India pernah mengalami hal yang sama.
"Mengapa tidak ada standar kamar hotel yang baku di India, dengan harga yang relatif terjangkau?" katanya.
Dari
sini ia berkeliling India, merintis bisnis perhotelan, dan sekarang di
usia 21 tahun ia menjadi direktur utama Oyo Rooms, jaringan 1.000 hotel
yang beroperasi di 35 kota, dengan pendapatan bulanan mencapai tak
kurang dari US$3,5 juta.
Agarwal menjalankan bisnisnya dengan menggandeng hotel-hotel yang telah ada.
Ia
memperbaiki fasilitas, memberikan pelatihan kepada para karyawan,
mengganti nama hotel menjadi Oyo dan kemudian mengambil persentase dari
penerimaan hotel tersebut.
Pemilik hotel mendapat keuntungan karena berkat merek Oyo, tingkat hunian menjadi naik tajam.
Untuk
mendongkrak jumlah tamu yang menginap di jaringan hotel Oyo, ia dan
timnya mengembangkan aplikasi yang memungkinkan tamu untuk memesan kamar
dan bahkan mendapatkan petunjuk jalan atau navigasi ke hotel.
Oyo Rooms memberikan pelatihan karyawan dan menyediakan perangkat lunak bagi hotel yang ingin bergabung.
Meski
Oyo Rooms yang ia pimpin sekarang tumbuh pesat, Agarwal mengatakan tak
mudah membesarkan jaringan hotel ini dengan menyebut masa-masa awal yang
sangat sulit.
"Tak
ada yang percaya bahwa teknologi dan pendekatan bisnis yang saya
lakukan ini cocok untuk usaha perhotelan di India," kenang Agarwal.
Untunglah
ada beberapa yang percaya. Ia juga didukung oleh Thiel Fellowship,
program yang disponsori oleh salah seorang pendiri PayPal dan investor
awal Facebook, Peter Thiel.
Program ini menantang 20 anak muda untuk berhenti kuliah dan mendirikan usaha sendiri.
Agarwal memanfaatkan dana dari Thiel Fellowship untuk mendirikan dan mengembangkan Oyo Rooms.
Hotel pertamanya terletak di Gurgaon, di dekat Delhi, dengan modal awal US$900 per bulan pada Juni 2013.
"Saya
menjadi manajer, tukang listrik, penerima tamu, sekaligus karyawan yang
mengirim pesanan ke kamar. Di malam hari, saya sempatkan waktu untuk
mengembangkan aplikasi dan membuat situs internet," kata Agarwal.
"Pada saat yang sama saya juga membangun tim yang kuat," imbuhnya.
Investor berdatangan setelah mereka melihat sendiri perbedaan pendekatan dan model bisnis yang ia terapkan.
Sekarang
Oyo Rooms telah tumbuh pesat, yang membuatnya jauh lebih mudah untuk
mengajak investor menanam modal ke usaha yang ia jalankan.
Agarwal senang mengenang masa-masa awal mendirikan jaringan hotel, ketika banyak orang menganggapnya gila.
"Betul ini usaha gila, tapi pada saat yang sama ini bisa dilakukan, bisa diwujudkan" kata Agarwal.
Ambisius
Oyo Rooms kini memiliki jaringan 1.000 hotel di 35 kota di India.
Ia juga mengatakan tak mudah memulai usaha di usia remaja.
"Orang tak mudah diyakinkan ketika saya merekrut beberapa karyawan ... belum lagi ketika berhubungan dengan bank," katanya.
Salah
satu kunci keberhasilan Oyo Rooms mungkin saja adalah sifat Agarwal
yang ambisius, bahkan sejak ketika ia masih kanak-kanak.
Ia besar di Rayagada, kota kecil di negara bagian Orissa, di India timur.
Ia mulai membuat program komputer di usia delapan tahun, setelah membaca buku-buku komputer milik sang kakak.
Pada usia 13 tahun ia sudah bisa membantu orang-orang membuat situs internet.
Ia
juga menulis buku ketika berusia 17 tahun, yang ditujukan untuk
membantu calon mahasiswa mencari jurusan dan perguruan tinggi yang
sesuai.
Faktor lain adalah jumlah ponsel pintar dan penetrasi internet di India.
Sekarang
Oyo Rooms sudah "berdiri tegak" dan Agarwal mulai mengalihkan pandangan
ke luar negeri. Ia ingin jaringan hotelnya hadir di negara-negara lain.
Ketika
ditanya soal masukan kepada para wirausahawan yang ingin mengikuti
jejaknya, ia mengatakan, "Mulailah seawal mungkin ... jika Anda gagal,
Anda punya banyak waktu untuk belajar dan kemungkinan untuk sukses tentu
lebih besar jika Anda memulai usaha ketika masih muda."
sumber: bbcindonesia