Wednesday 23 July 2014

Defisit Perdagangan Jepang Bulan Juni Diperluas Pasca Ekspor Turun

BESTPROFIT FUTURES (24/07) - Defisit perdagangan Jepang melebihi perkiraan para ekonom pasca ekspor Jepang secara tak terduga turun, menyeret perekonomian yang membuat penurunan lebih kuat dari yang diperkirakan pasca kenaikan pajak penjualan pada bulan April.


Defisit pada bulan Juni sebesar 822.2 miliar yen ($ 8.1 miliar), menurut laporan dari kementerian keuangan di Tokyo hari ini, melebihi estimasi rata-rata dalam survei Bloomberg News dari 32 ekonom sebesar 643 miliar yen. Ekspor Jepang turun 2 persen dari tahun sebelumnya, sementara impor naik 8,4 persen.


Dalam pekan ini,pemerintah telah memangkas proyeksi pertumbuhan untuk tahun yang berakhir pada Maret 2015, mengutip permintaan luar negeri yang lemah dan penurunan konsumsi setelah kenaikan pajak. Dengan impor bahan bakar fosil membengkakkan defisit perdagangan, sekarang berada di rekor 24 bulan, kenaikan ekspor diperlukan untuk membantu Perdana Menteri Shinzo Abe mempertahankan pertumbuhan negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia.


Para ekonom memperkirakan ekspor akan naik 1 persen pada bulan Juni setelah turun 2,7 persen di bulan Mei. Ekonomi Jepang akan tumbuh 1,2 persen
dalam tahun fiskal ini, Kantor Kabinet mengatakan awal pekan ini, potongan dari perkiraan sebelumnya pertumbuhan 1,4 persen selama periode tersebut.(frk)


Sumber
: Bloomberg

Ekuitas AS Tekan Emas Berjangka Turun Hari Kedua

BESTPROFIT FUTURES (24/07) - Emas berjangka turun untuk hari kedua secara beruntun karena reli ekuitas AS mencapai rekor tertingginya sehingga melemahkan permintaan untuk logam mulia sebagai aset alternatif.
Indeks  Standard & Poor 500 naik sebanyak 7,6 persen tahun ini, emas turun sebanyak 28 persen pada 2013, yang tertajam dalam tiga dekade terakhir, karena bursa saham meningkat di tengah tanda-tanda reboundnya perekonomian AS.
Tahun ini emas naik sebanyak 8,7 persen terkait meningkatnya gejolak di Ukraina dan Timur Tengah. Pagi tadi, logam naik sebanyak 0,4 persen setelah separatis menembak jatuh dua jet tempur Ukraina di kawasan yang sama dengan Malaysia Air yang jatuh pekan lalu.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember turun sebesar 0,1 persen untuk menetap di level $ 1,306.50 per ons pada pukul 1:36 siang di New York Comex. Perdagangan hari ini sebesar 29 persen untuk kali ini di bawah rata-rata dalam 100 hari terakhir, data yang dihimpun oleh Bloomberg kemarin menunjukkan, harga turun 0,6 persen. (vck)
Sumber: Bloomberg

Tuesday 22 July 2014

Tiongkok Suntik Pinjaman Besar, Utang Argentina Banyak Yang Belum Dibayar

Kepala negara Tiongkok, Presiden Xi Jinping saat berkunjung ke Argentina akhir pekan lalu mengadakan kesepakatan  dengan Presiden  Argentina, Cristina Fernandez de Kirchner untuk memberikan pinjaman sebesar 7.5 miliar dolar AS kepada Argentina, karena besarnya utang negara sebelumnya yang belum dibayar sehingga negara tidak dapat memanfaatkan pasar modal global.
Kesepakatan tunggal terbesar tersebut  meliputi pinjaman dana sebesar 4.7 miliar dolar AS dari China Development Bank untuk pembangunan dua bendungan hidroelektrik di Patagonia. Kedua bendungan akan dibangun oleh perusahaan teknik dan konstruksi Tiongkok , GeZhouba Group, bersama dengan perusahaan pembangunan, operasi dan pemeliharaan berbagai elektromekanis Argentina, Electroingenieria S.A,  dengan kapasitas pembangkit bangunan mencapai 1.740 watt.
Dana sebesar 2.1 miliar dolas AS lainnya juga diberikan bank Tiongkok untuk membantu membiayai proyek kereta api untuk mengangkut gandum dari daerah pertanian Argentina menuju ke sejumlah pelabuhan yang selama ini tertunda. Selain itu, kedua belah pihak juga telah menandatangani perjanjian barter, antar bank dalam negeri masing-masing untuk jangka waktu 3 tahun kedepan agar Argentina dapat membayar impor Tiongkok menggunakan mata uang yuan, sebesar 11 milar dolar AS.  Sebelumnya, pada tahun 2009, negara Amerika Latin telah menandatangani perjanjian yang serupa dengan Tiongkok.
Negara Argentina merupakan negara eksportir kedelai dan jagung terbesar ketiga didunia dan Tiongkok adalah peng-impor terbesar kedelainya. Pemerintahan Fernandez telah memberlakukan pengetatan impor dan pengontrolan modal untuk menjaga cadangan devisa berkurang, yang dibutuhkan untuk membayar hutang-hutangnya.
Kebijakan tersebut telah menghalangi investasi asing dan memaksa bank sentral untuk menguras cadangan devisa untuk menopang mata uang yang sedang merosot. Presiden Fernandez menganggap kesepakatan dengan negara perekonomian terbesar kedua didunia dapat membantu menstabilitasi nilai tukar negaranya pada saat ini.

Sumber : Vibiznews

Data API Khawatirkan Investor, Harga Minyak Mentah WTI Melemah

Harga minyak mentah WTI di Bursa Nymex pada perdagangan Selasa 22 Juli 2014 terpantau ditutup melemah cukup signifikan. Pelemahan harga minyak mentah WTI dipicu oleh rilis data API yang memberikan kekhawatiran terhadap para investor.
Rilis data persediaan minyak mentah AS oleh API pada Selasa lalu, terpantau menjadi sentimen negatif cukup kuat terhadap pergerakan harga minyak mentah WTI. Data persediaan minyak mentah tersebut yang berada di level pengurangan 555.000 barrel masih berada di bawah ekspektasi yang memperkirakan penguaran akan berada di kisaran 2,8 juta barrel. Imbas dari hal tersebut, harga minyak WTI mengalami pelemahan akibat penyesuaian terhadap kesalahan estimasi data.
Selain faktor rilis data API, harga minyak mentah baik WTI maupun Brent juga cukup tertekan oleh belum adanya indikasi gangguan supply minyak mentah sebagai kelanjutan dampak dari tidak stabilnya kondisi geopolitik global. Kondisi geopolitik global yang masih belum stabil di kawasan Gaza, Ukraina-Rusia, dan Libia terpantau belum berdampak pada terganggunnya supply minyak mentah dari beberapa negara tersebut mskipun output Libia dikabarkan turun ke 450.000 barrel per hari.
Pada perdagangan Selasa 22 Juli 2014 di Bursa Nymex, harga minyak mentah terpantau ditutup melemah cukup signifikan. Harga minyak mentah WTI berjangka Nymex untuk kontrak September 2014 turun 0,46% ke tingkat harga $102,39/barrel atau melemah $0,47/barrel.
Sementara pada perdagangan minyak mentah jenis Brent di Nymex, minyak mentah jenis tersebut juga harus ditutup melemah dini hari tadi. Harga minyak mentah jenis Brent berjangka Nymex untuk kontrak Desember 2014 turun 0,51% ke tingkat harga $107,53/barrel atau melemah $0,55/barrel.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memprediksi harga minyak mentah WTI akan cenderung bergerak melemah tipis pada perdagangan hari ini sebelum rilis data EIA. Hal tersebut dilandasi oleh potensi aksi wait and see yang cukup kuat pasca kesalahan estimasi pada data API yang cukup signifikan. Data persediaan minyak mentah EIA sendiri diprediksi akan berada di kisaran pengurangan sebesar 2,8 juta barrel. Terkait pergerakan harga minyak mentah, range normal diprediksi akan berada di kisaran $101-$104,25 pada WTI dan $106-$109 pada Brent.

Sumber : Vibiznews

Data AS Tekan Harga Emas LLG

Harga emas LLG pada perdagangan Selasa 22 Juli 2014 terpantau ditutup melemah cukup signifikan dini hari tadi. Pelemahan harga emas LLG yang cukup signifikan tersebut dipicu oleh penguatan bursa Wall Street dan juga data perekonomian AS yang berada dalam posisi positif.
Rilis-rilis data terkait pendapatan kuartal perusahaan di Wall Street dan juga perekonomian AS terpantau berhasil menggerus harga emas pada perdagangan Selasa lalu. Dari pergerakan bursa Wall Street, seluruh indeks terpantau berhasil ditutup di zona hijau pada perdagangan Selasa lalu. Beberapa rilis data pendapatan kuartalan perusahaan di Wall Street terpantau menjadi sentimen kuat yang menggerakan seluruh indeks untuk menutup perdagangan di zona hijau sehingga emas selaku aset safe haven, anjlok tergerus penguatan Wall Street tersebut.
Sementara dari rilis-rilis data perekonomian AS, data penjualan rumah AS dan inflasi juga turut menjadi momok terhadap pergerakan harga emas Selasa lalu. Dari data inflasi, terpantau inflasi inti AS berhasil ditekan pada Juni lalu bila dibandingkan periode yang sama pada tahun 2014. Inflasi inti AS yang berada pada level 2,0% di Juni 2014, berhasil diturunkan 0,1% ke level 1,9%. Sedangkan dari data penjualan rumah AS, penjualan rumah AS juga mengalami penguatan pada Juni lalu bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2013. Pada Juni 2014 lalu, penjualan rumah AS berada di level 5,04 juta atau naik 0,13 juta.
Pada perdagangan Selasa 22 Juli 2014, harga emas LLG terpantau harus ditutup melemah cukup signifikan meskipun sentimen positif dari belum stabilnya kondisi geopolitik global masih cukup kuat. Harga emas LLG turun 0,47% ke tingkat harga $1.306,35/t oz atau melemah $6,10/t oz.
Sedangkan dari perdagangan emas berjangka di Bursa Comex, harga emas juga terpantau ditutup melemah dini hari tadi. Harga emas berjangka Comex untuk kontrak Agustus 2014 turun hingga 0,58% ke tingkat harga $1.306,3/t oz atau melemah $7,6/t oz.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memprediksi harga emas pada perdagangan hari ini berpotensi untuk kembali menguat. Hal tersebut dilandasi oleh potensi penguatan sentimen positif dari belum stabilnya kondisi geopolitik global sekaligus aksi beli pasca penurunan harga pada perdagangan hari Selasa. Terkait pergerakan harga, range normal diprediksi akan berada di kisaran $1.294-$1.322 pada emas LLG dan $1.293-$1.324 pada emas berjangka COmex untuk kontrak Agustus 2014.

Sumber : Vibiznews

Saham Asia Naik Pasca Inflasi AS Meredam Kekhawatiran Tingkat Suku Bunga

BESTPROFIT FUTURES (23/07) - Saham Asia menguat untuk hari ketiga, dengan indeks acuan regional memperpanjang tertinggi enam tahun, setelah data inflasi meredam kekhawatiran kenaikan suku bunga di tahun depan.

Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,1 persen menjadi 148,07 pada pukul 09:02 pagi di Tokyo, setelah penutupan kemarin di level tertinggi sejak Juni 2008. Biaya hidup di AS naik pada laju yang lebih lambat di bulan Juni dan penjualan rumah naik ke tertinggi delapan bulan, menunjukkan ekonomi terbesar dunia adalah menghasilkan sedikit tekanan pada harga karena pertumbuhan berakselerasi.

Indeks Topix Jepang, indeks Kospi Korea Selatan dan Indeks S&P/ASX 200 Australia semua naik 0,2 persen. Indeks NZX 50 Selandia Baru tergelincir 0,1 persen. Pasar di China dan Hong Kong belum dibuka.

Indeks MSCI Asia Pacific diperdagangkan pada 13,5 kali perkiraan laba pada penutupan terakhir, dibandingkan dengan 16,6 untuk Indeks Standard & Poor 500, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.(frk)

Sumber : Bloomberg

Emas Berjangka Turun Terkait Spekulasi Suku Bunga The Fed

BESTPROFIT FUTURES (23/07) - Emas berjangka turun untuk kedua kalinya dalam tiga sesi terakhir karena spekulasi bahwa Federal Reserve yang akan menaikkan tingkat suku bunga AS lebih cepat dari perkiraan, melemahkan permintaan untuk logam mulia sebagai alternatif investasi..
Harga konsumen emas AS naik sebanyak 0,3 persen pada bulan Juni lalu setelah meningkat sebanyak 0,4 persen di bulan Mei lalu, menambah tekanan terhadap The Fed untuk meningkatkan suku bunga acuan dari rekor terendah. Dolar naik ke level tertinggi dalam empat minggu terakhir terhadap sejumlah mata uang utama.
Tahun ini Emas naik sebanyak 8,8 persen tekait gejolak di Timur Tengah dan Ukraina mendorong permintaan safe haven. Pemerintah Uni Eropa menekan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mempercepat penyelidikan atas jatuhnya pesawat Malaysia Air MH17. Sementara Menteri Luar Negeri AS John Kerry meminta  pertanggung jawaban pada penguasa Hamas  di Jalur Gaza untuk menghentikan pertempuran selama dua minggu dengan Israel.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember turun sebesar 0,6 untuk menetap di level $ 1.308 per ons pukul 1:37 di New York Comex. Sebelumnya, harga turun sebanyak 0,9 persen. (vck)
Sumber: Bloomberg

Monday 21 July 2014

Harga Minyak Mentah WTI Melambung Tinggi, Investor Pantau Rusia

Harga minyak mentah WTI di Bursa Nymex pada perdagangan Senin 22 Juli 2014 terpantau ditutup menguat signifikan dini hari tadi. Penguatan harga minyak mentah WTI di Nymex dipicu oleh peningkatan tensi konflik Ukraina dan Rusia.
Pergerakan harga minyak mentah WTI pada perdagangan Senin lalu di Nymex, terpantau kembali mendapatkan dorongan penguatan signifikan dari perkembangan konflik Ukraina-Rusia. Perkembangan dari konflik tersebut, yang menyebabkan tertembaknya pesawat Malaysia Airlines MH 17 telah turut membawa AS untuk melakukan intervensi. Berdasarkan berita kelanjutan dampak penembakan tersebut, dikabarkan Obama telah menekankan tanggung jawab Vladimir Putin terhadap penembakan tersebut. Di sisi lain, imbas dari hal tersebut, investor melihat potensi gangguan aliran supply dari Rusia akibat kemungkinan peningkatan sanksi terhadap Rusia.
Sementara itu, pada pergerakan harga minyak mentah jenis Brent, harga minyak mentah jenis tersebut juga turut mendapatkan dorongan dari faktor geopolitik global. Kembali memanasnya konflik internal di Libia, terpantau menmbangkitkan kembali harga minyak mentah Brent di Nymex. Peningkatan harga minyak mentah jenis Brent dipicu oleh pertempuran di kawasan bandara Tripoli pada Minggu lalu. Sebelumnya, harga minyak mentah jenis Brent sempat memasuki masa lesu akibat peningkatan ekspor minyak mentah Libia.
Pada perdagangan Senin 21 Juli 2014 di Bursa Nymex, harga minyak mentah WTI terpantau ditutup menguat signifikan. Harga minyak mentah WTI berjangka Nymex untuk kontrak September 2014  naik hingga 0,89% ke tingkat harga $102,86/barrel atau menguat $0,91/barrel.
Sedangkan pada perdagangan minyak mentah jenis Brent, minyak mentah Brent juga ditutup menguat signifikan dini hari tadi. Harga minyak mentah berjangka Brent untuk kontrak Desember 2014 naik 0,69% ke tingkat harga $108,08/barrel atau menguat $0,74/barrel.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memprediksi harga minyak mentah berpotensi untuk kembali menguat pada perdagangan hari ini di Nymex. Hal tersebut dilandasi oleh dorongan sentimen positif dari faktor geopolitik global yang cukup kuat. Terkait pergerakan harga, range normal diprediksi akan berada di kisaran $100,75-104 pada WTI dan $106,5-$109 pada Brent.

Sumber : Vibiznews

Harga Emas LLG Kembali Naik, AS dan Australia Tekan Rusia

Harga emas LLG pada perdagangan Senin 21 Juli 2014 terpantau ditutup menguat tipis dini hari tadi. Penguatan harga emas LLG dipicu oleh faktor geopolitik global yang masih belum stabil sehingga demand terhadap aset safe haven mengalami penguatan.
Perdagangan emas LLG pada Senin lalu, terpantau masih dapat ditutup menguat akibat dorongan dari situasi geopolitik global yang terus meningkat. Dari kelanjutan jatuhnya pesawat MH 17, tekanan AS dan juga Australia kepada Rusia terkait klarifikasi penembakan pesawat tersebut dianggap menjadi indikasi akan memanasnya konflik lanjutan Rusia-Ukraina.
Sebelumnya, konflik Ukraina-Rusia sudah sempat mereda pasca presiden Ukraina, Petro Poroshenko, dianggap dapat menyelesaikan konflik secara damai dengan Rusia. Namun, masih terus berlangsungnya konflik di perbatasan antara militer Ukraina dengan pasukan pro-separatis Rusia kembali membangkitkan tensi konflik tersebut yang puncaknya pada tertembak pesawat penumpan MH 17 milik Malaysia Airlines.
Selain faktor sentimen positif dari penembakan MH 17, harga emas juga cukup terangkat oleh konflik di Gaza. Meningkatnya serangan Israel ke jalur darat di wilayah tersebut, menjadi indikasi akan bertambah sengitnya peperangan tersebut. Terpantau dampak dari konflik tersebut, ratusan nyawa telah menjadi korban akibat peperangan Israel dengan Hamas. Imbas dari peningkatan ketidakstabilan kondisi geopolitik global tersebut, harga emas mendapatkan dorongan untuk kembali menguat meskipun secara teknikal masih cenderung sideways.
Pada perdagangan Senin 21 Juli 2014, harga emas LLG terpantau ditutup menguat tipis. Harga emas LLG pada dini hari tadi ditutup menguat 0,14% ke tingkat harga $1.312,45/t oz atau naik $1,85/t oz.
Sedangkan pada bursa berjangka Comex, harga emas juga terpantau ditutup menguat dini hari tadi. Harga emas berjangka Comex untuk kontrak Agustus 2014 ditutup naik 0,34% ke tingkat harga $1.313,9/t oz atau menguat $4,5/t oz.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memprediksi harga emas akan cenderung bergerak flat pada perdagangan hari ini akibat posisi wait and see para investor. Hal tersebut dilandasi oleh akan rilisnya beberapa data penting dari perekonomian AS seperti data inflasi dan home sales. Namun, bila dilandasi oleh dorongan sentimen dari faktor geopolitik global, harga emas masih akan mendapatkan cukup support untuk menguat. Terkait pergerakan harga emas, range normal diprediksi akan berada di kisaran $1.301-$1.324 pada emas LLG dan $1.302-$1.325 pada emas berjangka Comex kontrak Agustus 2014.

Sumber : Vibiznews

Indeks Saham Asia Naik Setelah Pasar Jepang di Buka kembali

BESTPROFIT FUTURES (22/07) - Bursa saham Asia menguat, dengan indeks acuan regional menuju gain untuk hari kedua, setelah pasar Jepang dibuka kembali pasca liburan. Saham industri dan material memimpin kenaikan.

Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,2 persen menjadi 147,15 pada pukul 09:01 pagi di Tokyo, sebelum pasar Hong Kong dan Cina di buka. Menteri-menteri luar negeri Uni Eropa akan bertemu pada hari ini yang akan membahas apakah mereka akan memperpanjang hukuman terhadap Rusia, di tengah kemarahan atas jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 di wilayah Ukraina.

Indeks Topix Jepang naik 0,6 persen. Indeks Australia S&P / ASX 200 naik 0,1 persen dan Indeks NZX 50 Selandia Baru turun 0,1 persen. Sementara itu, Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,1 persen.
Kontrak pada Indeks Hang Seng Hong Kong dan kontrak di Indeks Hang Seng China Enterprises dari saham Cina daratan yang diperdagangkan di Hong Kong sedikit berubah.

Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 sedikit berubah setelah tergelincir 0,2 persen kemarin.(frk)

Sumber : Bloomberg

WTI Dekati Level 3 Pekan Tertingginya Jelang Rilis Data Pasokan Minyak AS

BESTPROFIT FUTURES (22/07) - WTI (West Texas Intermediate) diperdagangkan mendekati level harga tertingginya dalam hampir 3 pekan terakhir menjelang rilis data pasokan minyak AS yang diperkirakan memberikan sinyal meningkatnya permintaan bahan bakar di AS, sebagai konsumen minyak terbesar di dunia.

Kontrak berjangka sedikit berubah di New York setelah kemarin naik 1.4%. Pekan lalu pasokan minyak mentah diperkirakan turun sebesar 2.8 juta barel menjadi 372.2 juta, menurut survei Bloomberg News menjelang rilis data dari EIA (Energy Information Administration) besok. Produksi minyak Libya turun 430,000 barel per hari setelah menurunna produksi dari ladang Sharara, menurut Oil Corp.

WTI untuk pengiriman bulan Agustus, yang akan berakhir hari ini berada pada level $104.65 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange, naik 6 sen pukul 9:08 pagi waktu Sydney. Kemarin WTI catat gain sebesar $1.46 ke level $104.59, level harga penutupan tertinggi sejak 1 Juli lalu. Hari ini kontrak bulan September turun 6 sen ke level $102.80. Volume semua kontrak berjangka diperdagangkan sebesar 38% dibawah 100 hari rata-rata. Harga telah mengalami kenaikan sebesar 6.3% sepanjang tahun 2014 ini.

Kemarin Brent untuk penyelesaian bulan September catat gain 44 sen atau 0.4% ke level $107.68 per barel di Bursa ICE Futures Europe, London. Acuan minyak mentah Eropa mengakhiri sesi lebih tinggi sebesar $4.82 dibanding WTI. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Emas Naik Untuk Ketiga Kalinya Dalam Empat Sesi

BESTPROFIT FUTURES (22/07) - Emas berjangka naik ketiga kalinya dalam empat sesi terakhir karena memuncaknya ketegangan di Ukraina sehingga meningkatkan permintaan untuk aset safe haven.
Sementara kemarin Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan bahwa pihak Rusia mempunyai rudal yang digunakan pemberontak Ukraina untuk menembak jatuh pesawat Malaysia Airlines. Pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa di Brussels besok akan membahas sanksi terhadap pihak Rusia.
Tahun ini emas naik sebanyak 9,4 persen, menyentuh level tertinggi selama 16 pekan berada di level $ 1,346.80 per ons pada 10 Juli lalu, di tengah meningkatnya gejolak di Ukraina dan Timur Tengah. Acuan ekuitas global jatuh untuk hari ini karena saham Rusia turun pada sesi keenam di tengah kuatnya tekanan internasional terhadap Presiden Vladimir Putin. Sementara permintaan untuk aset safe haven juga mengalami penguatan akibat meningkatnya kekerasan di Jalur Gaza.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember naik sebesar 0,3 persen untuk menetap di level $ 1,315.50 pukul 1:37 di New York Comex. Perdagangan emas adalah 30 persen di bawah rata-rata dalam 100 hari, data yang dihimpun oleh Bloomberg. (vck)
Sumber: Bloomberg

Sunday 20 July 2014

Jalin Kerjasama Dengan Semen Padang, Saham Karakatau Steel Masih Konsolidasi

PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) telah menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan PT Semen Padang guna memasok produk baja, yakni pelat baja, baja profil, baja tulangan, dan pipa baja (spiral dan ERW).
Baja ini akan dipakai untuk membangun pabrik Semen Padang dalam Proyek Indarung VI. Dalam proyek ini Krakatau Steel akan memasok sekitar 4.000 ton-5.000 ton baja yang diperlukan dalam pembangunan Proyek Indarung VI milik PT Semen Padang. Pengiriman pasokan baja perdana akan dilakukan pada September 2014 sebanyak lebih kurang 850 ton.
Pabrik Indarung VI berkapasitas 3,5 juta ton per tahun dan dibangun dengan alokasi dana sebesar Rp 3,25 triliun. Masa konstruksi proyek ditargetkan selesai selama 30 bulan dan proses mechanical completion (di luar masa commissioning) ditargetkan selesai pada kuartal III 2016.
Jika dilihat secara fundamental, di sepanjang kuartal pertama tahun ini KRAS harus menanggung rugi bersih sebesar US$46,43 juta, yang disebabkan membengkaknya beban pokok penjualan. Padahal, produsen baja pelat merah itu mampu mencetak tren positif pada periode yang sama tahun lalu dengan mencetak untung US$9,09 juta.
Dari sisi pendapatan bersih pun, Krakatau Steel menunjukkan penurunan sebesar 25,4% menjadi US$459,49 juta dari sebelumnya US$615,98 juta. Meski pendapatan turun signifikan, beban pokok penjualan hanya turun 20,4% dari US$564,02 juta menjadi US$448,9 juta. Kondisi tersebut menyebabkan laba bruto perseroan anjlok 79,6% menjadi hanya US$10,5 juta dari sebelumnya US$51,9 juta.
Dari segi fundamental, kondisi KRAS saat ini memang sedang kurang memuaskan. Oleh karena itu aksi korporasi yang dilakukan perseroan saat ini harus mempertimbangkan kembali kondisi historis perseroan agar tidak membuat laba bersih perseroan kian tergerus.
Dari lantai bursa siang akhir pekan lalu (18/7), saham KRAS  berada pada posisi 443 poin atau turun 1,13% dari posisi perdagangan terakhirnya dengan jumlah saham yang sudah ditransaksikan mencapai 1,13juta lot saham. 
Secara teknikal dapat dilihat bahwa saat ini indikator teknikal saham KRAS saat ini menunjukkan pola konsolidasi, digambarkan dengan indikator MA dan diikuti oleh pola indikator ADX yang menggambarkan pola serupa. Oleh karena itu secara teknikal, saham TLKM hingga awal pekan mendatang masing akan bergerak dengan pola menguat dengan level support pada 440 poin dan level resistence pada 453,8 poin.

Sumber : Vibiznews

Meningkatnya Pendapatan Penduduk Tiongkok Kurangi Kesenjangan Sosial

Pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang sedang berada di titik stabil tampaknya telah membawa kemakmuran bagi masyarakatnya. Biro Statistik Nasional setempat merilis data terbaru yang menunjukkan pendapatan rata-rata penduduk Tiongkok mengalami peningkatan 10.8 persen dalam semester pertama ditahun ini hingga mencapai 10.025 yuan atau 1.629 dolar AS dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu. 
Tingkat pertumbuhan setelah dikurangi inflasi mencapai 8.3 persen. Selain itu, kesenjangan pendapatan antara penduduk di daerah perkotaan dan pedesaan mulai berkurang dalam enam bulan pertama tahun 2014, dengan pertumbuhan pendapatan di daerah pedesaan  2,7 persen lebih tinggi daripada di daerah perkotaan.
Selama periode Januari – Juni, pendapatan rata-rata penduduk pedesaan mencapai 5.400 yuan atau 870 dolar AS, naik 9,8 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2013 kemarin setelah penyesuaian dengan inflasi. Sementara itu, pendapatan rata-rata penduduk perkotaan meningkat 7,1 persen dari periode yang sama tahun lalu mencapai 14.960 yuan atau 2.411 dolar AS.
Pada bulan November 2012 silam, pemerintah Tiongkok berjanji untuk menggandakan PDB 2010 dan pendapatan per kapita untuk penduduknya didesa mauapun dikota pada tahun 2020. Selama enam bulan pertama tahun ini, pertumbuhan ekonomi Tiongkok mencapai 7,4 persen dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua tahun ini mencapai 7,5 persen.

Sumber : Vibiznews

Upaya Pemerintah Baru Untuk Pulihkan Ekonomi India

Perlambatan ekonomi telah menyelimuti negara India selama dua tahun terakhir, peristiwa ini telah membawa masyarakat setempat kepada keputusasaan. Disisi lain, pemerintahan baru tetap berusaha dan berjanji untuk menghidupkan kembali perekonomian negara dengan sejumlah langkah yang diambil.
Perdana Menteri Narenda Modi BJP yang baru meraih kekuasaan dalam pemilu terakhir berjanji untuk mengembalikan pertumbuhan negara dengan anggaran, temasuk lingkup yang lebih untuk investasi asing, pengeluaran untuk infrastruktur, pengetatan batas pinjaman dan pajak barang dan jasa (GST). Sedangkan menteri keuangan berencana untuk membatasi penarikan biaya dan mensubsidi makanan dan bahan bakar.
Dalam beberapa tahun terakhir, perekonomian India mengalami kesulitan, pertumbuhan pada tahun 2013-2014 hanya 4.7 persen dan pada tahun 2010-2011 hanya 8.4 persen. Menteri Keuangan Arun Jaitley berencana untuk merubah subsidi dari pemerintah yang setiap tahunnya dikenakan biaya 40 miliar dolar AS agar masyarakat lebih ditargetkan . Pemerintah sedang berupaya untuk meningkatkan batas atas investasi asing di sektor pertahanan dan asuransi dari 26% menjadi 49%.
Pertumbuhan yang lambat di sektor manufaktur juga telah menjatuhkan perekonomian. Defisit fiskal India juga telah menimbulkan kekhawatiran. Pemerintah  menetapkan target defisit fiskal sebesar 4,1% dari produk domestik bruto (PDB) untuk tahun ini dengan pemotongan lebih lanjut dalam beberapa tahun mendatang – 3,6% pada 2015-16 dan 3% pada 2016-17.

Sumber : Vibiznews

Kilau Emas LLG Redup Jelang Akhir Juli

Harga emas LLG pada perdagangan pekan lalu terpantau ditutup melemah cukup signifikan secara agregat mingguan. Pelemahan harga emas pada pekan lalu didorong oleh kebijakan lanjutan oleh The Fed dan juga aksi profit taking oleh para investor.
Pergerakan harga emas LLG pada pekan lalu akhirnya memutus trend bullish secara agregat sepekan yang telah berlangsung hingga 6 pekan beruntun. Pergerakan yang cenderung terus menguat tersebut akhirnya berdampak pada aksi profit taking dalam skala signifikan sejak perdagangan awal pekan lalu. Terpantau pada hari pertama perdagangan pekan lalu, harga emas LLG anjlok hingga harga terendah sejak 19 Juni 2014.
Pelemahan signifikan pada hari pertama perdagangan pekan lalu, belum cukup untuk menjadi titik akhir pelemahan harga emas LLG. Pasca anjloknya harga di hari pertama perdagangan, harga emas LLG kian tergerus oleh rencana pemercepatan peningkatan suku bunga AS serta wacana pemberhentian pembelian obligasi pada Oktober 2014 oleh The FED. Hal tersebut berimbas pada penguatan Dollar AS dan juga pengurangan minat terhadap aset safe haven sehingga harga emas kian terpuruk.
Namun, pada pertengahan pekan, harga emas akhirnya dapat bergerak menguat meskipun belum ada fundamental positif kuat untuk sedikit menutup pelemahan signifikan pada dua hari pertama perdagangan pekan lalu. Terpantau pasca anjloknya harga pada dua hari pertama perdagangan, aksi beli teknikal memicu harga emas untu bangkit untuk kembali mendekat kisaran harga $1.300/t oz.
Walaupun pekan lalu terpantau tidak ada fundamental positif kuat pada pergerakan harga emas hingga pertengahan pekan, harga emas mendadak mendapatkan dorongan fundamental kuat akibat dorongan kisruh geopolitik global. Berita yang cukup mengagetkan dari tertembaknya maskapai Malaysia Airlines MH 17 di Ukraina, menjadi sentimen kuat yang mendorong harga emas naik signifikan hingga kembali menyentuh lebih dari kisaran $1.300/t oz. Penguatan signifikan harga emas akibat konflik tersebut, dilandasi oleh potensi semakin meningkatnya tensi konflik antara Ukraina dan Rusia pasca tertembaknya MH 17.
Dengan adanya fundamental positif kuat dari tertembaknya MH 17 di Ukraina, pada awalnya harga emas diperkirakan akan mampu bangkit dari potensi pelemahan pada awal pekan lalu. Namun, pergerakan melonjak signifikan pasca tragedi MH 17, terpantau membuat pergerakan emas memasuki masa lesu secara teknikal. Imbas dari hal tersebut, aksi profit taking kembali menggerus harga emas sehingga pergerakan harga emas yang telah bullish dalam 6 pekan terakhir, harus berakhir pekan lalu.
Pada perdagangan pekan lalu, harga emas LLG terpantau ditutup melemah signifikan secara agregat sepekan. Harga emas LLG ditutup turun 1,29% ke tingkat harga $1.310,60/t oz atau melemah $17,20/t oz.
Sedangkan pada perdagangan emas berjangka di Bursa Comex, harga emas berjangka juga terpantau ditutup melemah signifikan secara agregat sepekan. Harga emas berjangka Comex untuk kontrak Agustus 2014 turun hingga 2,09% ke tingkat harga $1.309,4/t oz atau melemah $28/t oz.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memprediksi harga emas akan kembali menguat pada perdagangan hari ini. Hal tersebut dilandasi oleh potensi aksi beli pasca anjloknya harga emas di akhir pekan lalu yang diperkuat oleh dorongan fundamental dari peristiwa penembakan MH 17. Terkait pergerakan harga emas, range normal diprediksi akan berada di kisaran $1.293-$1.334 baik pada emas LLG maupun emas berjangka Comex kontrak Agustus 2014.

Sumber : Vibiznews

Dollar Dekati Level 4 Pekan Tertingginya Jelang Rilis Data Indeks Harga Konsumen AS

BESTPROFIT FUTURES (21/7) - Dollar naik 0.2% dari level 4 pekan tertingginya terhadap mayoritas mata uang lainnya menjelang rilis data inflasi AS besok yang diperkirakan akan bertahan pada laju tertingginya sejak Oktober 2012 tahun lalu, sehingga mendorong Federal Reserve guna mengeluarkan pengetatan kebijakan.

Bulan ini Dollar AS naik terhadap 10 mata uang lainnya akibat para investor menaikkan spekulasi bahwa The Fed akan meningkatkan acuan suku bunga mendekati 0 dipertengahan tahun 2015 mendatang. Dollar Australia masih mengalami kenaikan menjelang rilis data tanggal 23 Juli mendatang yang akan mengindikasikan bahwa indeks harga konsumen naik dalam setahun terakhir hingga kuartal ke-2 ini, merupakan kenaikan tajam sejak 2011 lalu. Dollar Selandia Baru menguat terhadap 16 mata uang lainnya terkait spekulasi bahwa Reserve Bank pekan ini akan meningkatkan suku bunga pada pertemuan keempatnya secara berturut-turut.

Indeks Spot Dollar Bloomberg, yang mencatat pergerakan dollar terhadap 10 mata uang lainnya, berada pada level 1,009.42 pukul 7:40 pagi waktu Singapura. Tanggal 18 Juli lalu dollar berada pada level 1,011.12, level tertinggi sejak 20 Juni lalu.

Dollar berada pada level 101.35 yen. Dollar diperdagangkan pada level $1.3530 per euro setelah pekan lalu naik 0.6% dan ditutup pada level $1.3524. Dollar Australia naik 0.1% ke level 93.95 sen AS. Dollar Selandia Baru Naik 0.2% ke level 87.04 sen AS. Sementara Bursa Saham Jepang hari ini tutup karena hari libur nasional. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Thursday 17 July 2014

Harga Kopi Arabika Masih Terkoreksi di Bursa ICE US

Harga kopi Arabika di Bursa ICE US pada perdagangan Kamis 17 Juli 2014 terpantau ditutup menguat cukup signifikan. Penguatan harga kopi Arabika di Bursa ICE US masih dipicu oleh terkoreksinya harga pasca penurunan tajam harga kopi di akhir pekan lalu dan awal pekan ini.
Pergerakan harga kopi yang sebelumnya telah melemah hingga level terendah 5 bulan, terpantau masih melanjutkan pola koreksi pada perdagangan Kamis lalu di Bursa ICE US. Kondisi sentimen ataupun arahan pasar terkait belum jelasnya tingkat output Brasil pasca kekeringan sejak awal tahun lalu, masih menjadi landasan utama volatilitas harga kopi. Sebelumnya, harga kopi telah melambung tinggi hingga lebih dari $215/ton pada April lalu akibat sentimen kuat dari prediksi kerusakan lahan kopi Brasil yang kini telah melemah sejak Mei lalu.
Pada perdagangan Kamis 17 Juli 2014 di Bursa ICE US, harga kopi Arabika terpantau ditutup menguat cukup signifikan. Harga kopi berjangka ICE US untuk kontrak September 2014 ditutup naik 0,83% ke tingkat harga $163,85/ton atau menguat $1,35/ton.
Sedangkan dari Bursa LIFFE, harga kopi Robusta terpantau justru ditutup melemah pada perdagangan Kamis. Harga kopi Robusta berjangka LIFFE untuk kontrak September 2014 ditutup turun 0,50% ke tingkat harga $1.999/ton atau melemah $10/ton.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memprediksi harga kopi Arabika akan cenderung bergerak melemah pada perdagangan hari ini di Bursa ICE US. Hal tersebut dilandasi oleh masih belum adanya arahan sentimen positif kuat yang dapat memicu penguatan harga kopi Arabika pasca terkoreksinya harga di dua hari perdagangan terakhir. Terkait pergerakan harga, range normal diprediksi akan berada di kisaran $159-$168 pada Arabika dan $1980-2029 pada Robusta.

Sumber : Vibiznews

Eropa Memanas; Indeks Berjangka Turun, Euro Bund Tertinggi Sepanjang Sejarah

Perdagangan intraday EURO-BUND dini hari ini ( 18 Juli ) terpantau naik, dan nilai obligasi berjangka tersebut terpantau menguat setelah dibuka pada 147.9 di awal perdagangan (07.00 GMT) . Obligasi berjangka naik sekitar + 52 pips atau sekitar 0.35 % dan nilai bergulir terpantau berada pada 148.42. Instrumen ini nampak berada di kisaran rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Mengiringi hal ini perkembangan negatif terjadi pada perdagangan indeks saham berjangka di bursa Eroa dimana indeks saham berjangka unggulan Euro Stoxx 50 pada hari ini terpantau melemah sekitar -1.44 % pada 3155, dan indeks DAX yang nampak melemah sekitar -1.08 % pada 9752.
Dari Eropa terdapat sinyalemen naiknya tensi keamanan di kawasan ini. Pejabat Kementerian Dalam Negeri Ukraina, melaporkan bahwa sebanyak 280 penumpang dan 15 kru pesawat Malaysia Airlines MH17, dinyatakan tewas dengan jatuhnya pesawat terbang komersil tersebut.
Sampai saat ini masih terjadi saling tuduh antara kelompok militant Ukraina pro-Rusia dengan pemerintah Ukraina mengenai siapa yang bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat ini. Mengutip dari BBC , baik dari Pemerintah Ukraina dan kelompok pemberontak telah membantah menembak jatuh pesawat di daerah yang dekat dengan perbatasan Rusia.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa range normal Euro Bund pergerakan pada hari ini diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 147.54 dan level resistance pada kisaran 148.00.

Sumber : Vibiznews