Sunday 20 July 2014

Upaya Pemerintah Baru Untuk Pulihkan Ekonomi India

Perlambatan ekonomi telah menyelimuti negara India selama dua tahun terakhir, peristiwa ini telah membawa masyarakat setempat kepada keputusasaan. Disisi lain, pemerintahan baru tetap berusaha dan berjanji untuk menghidupkan kembali perekonomian negara dengan sejumlah langkah yang diambil.
Perdana Menteri Narenda Modi BJP yang baru meraih kekuasaan dalam pemilu terakhir berjanji untuk mengembalikan pertumbuhan negara dengan anggaran, temasuk lingkup yang lebih untuk investasi asing, pengeluaran untuk infrastruktur, pengetatan batas pinjaman dan pajak barang dan jasa (GST). Sedangkan menteri keuangan berencana untuk membatasi penarikan biaya dan mensubsidi makanan dan bahan bakar.
Dalam beberapa tahun terakhir, perekonomian India mengalami kesulitan, pertumbuhan pada tahun 2013-2014 hanya 4.7 persen dan pada tahun 2010-2011 hanya 8.4 persen. Menteri Keuangan Arun Jaitley berencana untuk merubah subsidi dari pemerintah yang setiap tahunnya dikenakan biaya 40 miliar dolar AS agar masyarakat lebih ditargetkan . Pemerintah sedang berupaya untuk meningkatkan batas atas investasi asing di sektor pertahanan dan asuransi dari 26% menjadi 49%.
Pertumbuhan yang lambat di sektor manufaktur juga telah menjatuhkan perekonomian. Defisit fiskal India juga telah menimbulkan kekhawatiran. Pemerintah  menetapkan target defisit fiskal sebesar 4,1% dari produk domestik bruto (PDB) untuk tahun ini dengan pemotongan lebih lanjut dalam beberapa tahun mendatang – 3,6% pada 2015-16 dan 3% pada 2016-17.

Sumber : Vibiznews