Wednesday 14 January 2015

Obligasi global Reli Tekan Saham AS Di Sesi Siang

BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/1) - Saham AS jatuh, sementara obligasi di seluruh dunia mecatat reli karena sektor komoditas bergejolak dan penurunan tak terduga pada penjualan ritel Amerika memicu keprihatinan atas melambatnya pertumbuhan global. Tembaga tersungkur sejak 2011 lalu dan yen catat penguatan
Indeks Standard & Poor 500 turun 1,2% pada 12:45 siang di New York, ini merupakan penurunan hari keempat sebesar 3%. Freeport-McMoRan Inc anjlok 12% memperpanjang gain pekan ini menjadi 21%, sementara saham energi menuju penutupan terendah dalam dua tahun terakhir. Indeks Stoxx Europe 600 turun karena saham Rio Tinto Group dan BHP Billiton Ltd, perusahaan tambang terbesar dunia tersebut, jatuh setidaknya sekitar 4%. Tembaga jatuh 5,2% dan minyak mentah AS menghapus kenaikan setelah rilis data pasokan pemerintah. Yen menguat terhadap 16 mata uang utama, sedangkan imbal hasil dengan tenor 30 tahun merosot ke rekornya
Penjualan ritel jatuh bulan lalu yang mungkin akan memangkas proyeksi pertumbuhan. Harga komoditas yang jatuh karena melimpahnya pasokan diikuti dengan memudarnya permintaan, mengurangi prospek pendapatan bagi produsen dan meningkatkan daya tarik obligasi sebagai inflasi. Bank Dunia memangkas prospek pertumbuhan global, mengutip melemahnya ekspansi di Eropa dan China. Saham finasial di AS tergelincir pasca laba JPMorgan Chase & Co 's turun.(yds)
Sumber: Bloomberg

Pelemahan Saham Pertambangan, Minyak Akibatkan Bursa Eropa Ditutup Turun

BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/1) - Saham Eropa catat penurunan dari lima pekan tertinggi seiring saham energi dan pertambangan mengikuti harga komoditas yang lebih rendah karena kekhawatiran pertumbuhan global.
Indeks Stoxx Europe 600 turun 1,5 % ke level 339,67 pada penutupan perdagangan hari ini. Acuan penurunan sebelumnya telah di pangkas setelah salah seorang di utus datang ke pengadilan tertinggi di Uni Eropa mengatakan program pembelian obligasi oleh bank sentral di kawasan itu melalui transaksi moneter langsung "pada prinsipnya" sejalan dengan perjanjian blok itu.
Produsen minyak dan perusahaan sumber daya mencatatkan penurunan terbesar di antara semua dari 19 kelompok industri karena harga brent turun untuk hari kelima, sementara tembaga melemah ke level terendah dalam 5 1/2 tahun. Saham Rio Tinto Group dan BHP Billiton Ltd, perusahaan tambang terbesar dunia, turun setidaknya 4 %. BP Plc dan Royal Dutch Shell Plc melemah lebih dari 3 %. (vck)
Sumber: Bloomberg

Tuesday 13 January 2015

Emas Menguat Ke 11 Pekan Tertinggi Terkait Pemilu Yunani

BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/1) - Emas berjangka naik ke posisi tertinggi 11 pekan terakit spekulasi bahwa Yunani akan meninggalkan zona euro, meningkatkan daya tarik logam mulia sebagai aset safe haven. Perak naik ke level tertinggi satu bulan.
Emas berjangka untuk pengiriman Februari naik 0,1% untuk menetap di level $ 1,234.40 per ons pada pukul 1:45 siang di New York Comex. Sebelumnya, logam ini mencapai level $ 1,244.50, yang tertinggi untuk kontrak teraktif sejak 23 Oktober.
Perak untuk pengiriman Maret naik 3,6% menjadi $ 17,156 per ons. Harga menyentuh level $ 17,215, yang tertinggi sejak 12 Desember agregat perdagangan adalah 30% lebih dari rata-rata 100 hari, sementara emas naik 22%, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg.
Hingga kemarin perak turun sebanyak 2,9% sejak akhir kuartal ketiga, sementara emas naik 1,7%.
Platinum berjangka untuk pengiriman April naik 0,5% menjadi $ 1,247.80 di bursa New York Mercantile, yang merupakan gain beruntun keempat dan reli terpanjang sejak Oktober 9. Palladium juga naik untuk sesi keempat berturut-turut, menguat 0,2% menjadi $ 815,70 per ons.
Rasio emas-platinum naik sebanyak 0,7% menjadi 1,0002, yang tertinggi sejak 19 Desember, menurut harga Bloomberg.(yds)
Sumber: Bloomberg

Euro Turun Ke Level 9-Thn Terendah Terkait Outlook Stimulus; Rubel Turun

BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/1) - Euro catat penurunan ke level terendah dalam sembilan tahun terakhir setelah para pejabat memicu spekulasi bahwa Bank Sentral Eropa akan mulai membeli obligasi pemerintah pada awal pekan depan untuk mencegah deflasi.
Acuan mata uang dolar menguat hampir ke level tertinggi dalam satu dekade terakhir terkait spekulasi Federal Reserve yang akan menaikkan suku bunga tahun ini. Richard Clarida Pacific Investment Management Co mengatakan ia melihat mata uang euro turun. Mata uang euro melemah  setelah seorang pejabat Yunani mengatakan negara dapat keluar dari zona euro karena partai oposisi memimpin tipis menuju pemilu nanti. Sementara mata uang krona Swedia naik terhadap mata uang euro terkait harga konsumen yang turun kurang dari perkiraan para analis. Sedangkan mata uang rubel Rusia turun bersama dengan minyak.
Mata uang euro turun sebesar 0,5 % ke level $ 1,1771 pukul 01:26 siang di New York dan menyentuh level $ 1,1753, merupakan level terendah sejak 2005 lalu. Euro turun 1 % ke level 138,69 yen. Sementara yen menguat 0,5 % ke level 117,82 per dolar setelah mencapai level 117,74, merupakan level tertingginya sejak 17 Desember lalu.
Indeks Dollar Spot Bloomberg, yang memantau dolar AS terhadap 10 mata uang utama lainnya, stagnan pada level 1,143.41. Ditutup di level 1,147.54 pada 8 Januari, merupakan level tertinggi dalam data sejak 2004 lalu. (vck)
Sumber: Bloomberg

Bursa AS Ditutup Turun Pasca Berfluktuasi Ditengah Penurunan Minyak

BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/1) - Volatilitas menguat di pasar ekuitas AS karena Dow Jones Industrial Average menghapus reli sebesar 282 poin dan turun sebesar143 poin, kemudian melemah lagi di menit akhir perdagangan sehingga ditutup ke level terendahnya.
Saham AS berayun antara keuntungan dan penuruan karena harga minyak berfluktuasi mendekati level terendah dalam lima tahun terakhir, sementara tembaga turun. Indeks Standard & Poor 500 turun sebesar 0,3 % ke level 2,023 pukul 4 sore di New York, setelah sebelumnya naik sebesar 1,4 % dan kemudian turun 1 %. Indeks tersebut telah turun 1,6 % selama dua hari terakhir.
Indeks Dow Average turun 26,78 poin, atau 0,2 %, ke level 17,614.06.
Indeks S&P 500 bergerak sebesar 48 poin dari level tertingginya hari ini, merupakan intraday terbesar sejak berayun pada 15 Oktober lalu, ketika Indeks acuan menghapus hampir semua penurunan sebesar 3 %.
Indeks turun sebesar 0,8 persen kemarin karena aksi jual yang berlanjut terhadap minyak mentah yang menarik turun saham energi. Indeks tersebut telah turun sebesar 3,3 % sejak rekor tertingginya pada bulan Desember kemarin karena penurunan harga minyak ke level terendah sejak April 2009 lalu.
Minyak naik 0,8 % pada perdagangan elektronik pukul 15:50 sore di New York, setelah turun 0,4 % selama perdagangan reguler berlangsung. (vck)
Sumber: Bloomberg

Bursa AS Rebound Dari 2-Hari Penurunan; Euro, Tembaga Retreat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/1) - Ekuitas AS catat penguatan setelah turun dalam dua hari terakhir, Apple Inc memimpin reli saham teknologi dan hasil dari Alcoa Inc mendorong optimisme dalam perekonomian AS. Sementara penjualan retail mendiorong saham ke level tertinggi di Eropa, sedangkan minyak berfluktuasi setelah turun di bawah level $ 45 per barel di New York.
Indeks Standard & Poor 500 naik 0,7 % pukul 12:23 siang di New York, sehingga memangkas keuntungan karena turunnya pembangunan rumah di AS. Apple dan Amazon.com Inc naik lebih dari 2 %. Minyak West Texas Intermediate turun 0,8 % ke level $ 45,70 per barel, sehingga memangkas penurunan lebih dari 3 %. Sementara tembaga turun 3 %, karenan Indeks Bloomberg Commodity turun ke level terendah sejak 2002 lalu. Indeks Stoxx Europe 600 naik 1,4 %, sedangkan mata uang euro turun ke level terendah dalam sembilan tahun terakhir terkait spekulasi stimulus.
Indeks S&P 500 rebound dari penurunan dalam dua hari terakhir sebesar 3 % sebelumnya sebesar 1,6 % di bawah rekor pada 29 Desember lalu. Alcoa, produsen aluminium terbesar, melaporkan laba dan penjualan yang mengalahkan perkiraan analis. Sementara saham Apple reli setelah Credit Suisse AG menaikkan rating perusahaan. Penurunan harga BBM telah menahan ekspektasi inflasi, sehingga memangkas kesempatan dari Federal Reserve dalam menaikan suku bunga awal sementara meningkatkan spekulasi Bank Sentral Eropa yang akan memperluas stimulus. (vck)
Sumber: Bloomberg

Perusahaan Ritel Angkat Saham Eropa Di Sesi Penutupan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/1) - Saham Eropa menguat untuk hari kedua, karena perusahaan ritel meningkat serta data menunjukkan bahwa inflasi Inggris jatuh ke level terendah dalam 15 tahun terakhir.
Indeks Stoxx Europe 600 naik 1,4% menjadi 344,77 pada sesi penutupan perdagangan. Indeks ekuitas memperpanjang gain setelah laporan menunjukkan pertumbuhan harga konsumen Inggris melambat menjadi 0,5% pada bulan Desember, dibawah perkiraan, ditengah anjloknya harga minyak. Indeks FTSE 100 U.K. naik 0,6%. Dengan harga minyak mentah dibawah level $ 45 per barel, spekulasi meningkat bahwa Ban European Central Bank (ECB) perlu untuk meningkatkan langkah-langkah stimulus guna mencegah deflasi.
Sham perusahaan ritel naik tajam dari 19 sub industri dalam Stoxx 600. William Morrison Supermarket Plc melonjak 4,5% setelah pihaknya mengatakan akan memulai mencari calon CEO baru untuk menggantikan Dalton Philips, yang akan mengundurkan diri pada akhir tahun. Hal tersebut juga melaporkan penjualan di toko yang buka sedikitnya selama setahun terakhir turun 3,1%, tidak termasuk bahan bakar, dalam enam minggu yang berakhir pada 4 Januari lalu. Hal tersebut mengalahkan estimasi rata-rata analis untuk penurunan sebanyak 4%.
Tesco Plc menguat 3,6%, J Sainsbury Plc naik 3,6% dan Ocado Group Plc naik 2,5%.
Metro AG naik 4,5%. Operator Jerman Kaufhof department store melaporkan peningkatan laba kuartal pertama karena semua divisi memiliki penjualan toko yang sama pada bulan Desember.(yds)
Sumber: Bloomberg

Monday 12 January 2015

Yen Catat Kenaikan Seiring Pelemahan Minyak, Saham; Krone Turun

BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/1) - Yen catat kenaikan terhadap sebagian besar mata uang utama karena permintaan safe haven mata uang negara-negara penghasil minyak turun bersama dengan minyak mentah.
Acuan mata uang dolar berada hampir ke level tertinggi dalam satu dekade terakhir jelang rilis data ekonomi pekan ini yang dapat menjelaskan laju pertumbuhan perekonomian AS sehingga Federal Reserve mengkaji waktu kenaikan suku bunga pertamanya sejak 2006 lalu. Sementara perekonomian Brasil turun sehingga memangkas proyeksi pertumbuhan. Mata uang krone Norwegia, rubel Rusia dan dolar Kanada melemah terkait minyak turun ke level terendah hampir enam tahun terakhir. Sedangkan obligasi AS naik dan saham turun.
Yen menguat 0,2 % ke level 118,29 per dolar pukul 03:33 sore di New York setelah naik sebesar 1 % pada 9 Januari lalu. Yen menguat 0,2 % ke level 140,05 per euro untuk hari ketiga. Sementara mata uang euro stagnan pada level $ 1,1839 setelah turun 1,3 % pekan lalu dan menyentuh level $ 1,1754 pada 8 Januari lalu, merupakan level terendah sejak Desember 2005 silam.
Indeks Dollar Spot Bloomberg, yang memantau mata uang AS terhadap 10 mata uang utama lainnya, naik sebesar 0,1 % ke level 1,142.60. Ditutup di level 1,147.54 pada 8 Januari lalu, merupakan level tertinggi dalam data sejak tahun 2004 silam. (vck)
Sumber: Bloomberg

Emas Menguat Ke Level Tertinggi 4 Pekan Terkait Spekulasi The Fed

BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/1) - Emas berjangka naik ke level tertinggi dalam empat pekan terakhir terakit spekulasi bahwa Federal Reserve yang akan mempertahankan suku bunga AS yang rendah untuk waktu yang cukup guna meningkatkan perekonomian.
Penghasilan per jam rata-rata untuk semua karyawan di Amerika turun sebesar 0,2% pada Desember dari bulan sebelumnya, merupakan yang terbesar sejak pencatatan dimulai pada 2006 silam, data pemerintah menunjukkan  pada 9 Januari lalu. Harga emas di eropa naik ke level tertinggi sejak September 2013 karena Yunani siap untuk pemilu pada 25 Januari di tengah spekulasi bahwa Yunani akan keluar dari blok mata uang. Jepang berencana meningkatkan anggaran guna mendukung perekonomian yang jatuh ke dalam resesi.
Emas berjangka untuk pengiriman Februari naik 1,4% untuk menetap di level $ 1,232.80 per ons pada pukul 1:41 siang di New York Comex. Dalam perdagangan elektronik setelah penutupan, logam tersebut menyentuh level  $ 1,235.60, yang tertinggi untuk kontrak teraktif sejak 10 Desember.
Perak berjangka untuk bulan Maret memberikan naik 0,9% menjadi $ 16,564 per ons di Comex.
Platinum berjangka untuk pengiriman April naik 0,9% menjadi $ 1.241 per ons di New York Mercantile Exchange, setelah menyentuh level $ 1,246.60, yang tertinggi sejak 11Desember. Palladium berjangka untuk pengiriman Maret naik 1,7% menjadi $ 814,10 per ons, kenaikan tertajam sejak 21 November lalu.(yds)
Sumber: Bloomberg        

Saham AS Ditutup Turun Jelang Laporan Laba Perusahaan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/1) - Saham AS ditutup turun, pasca Standard & Poor 500 membukukan penurunan mingguan back-to-back pertama sejak Oktober tahun lalu, dikarenakan berlanjutnya aksi jual pada minyak mentah sehingga menyeret saham energi jelang data laba perusahaan.
Saham-saham energi turun sebanyak 2,8%, yang tertajam diantara 10 perusahaan di S&P 500, karena minyak mentah turun sebanyak 4%. Tiffany & Co turun 14% setelah peritel perhiasan menurunkan proyeksi tahunan pasca penjualannya mengalami penurunan selama liburan. SanDisk Corp mengalami penurunan tertajam hampir dalam enam bulan terakhir pasca melaporkan hasil awal dibawah perkiraan sendiri.
Indeks S&P 500 turun 0,8% menjadi 2,028.43 pada 04:00 sore di New York. Penurunan dipercepat pasca pasar saham dibuka seiring Indeks acuan rata-rata jatuh selama 50 hari terakhir. Indeks Dow Jones Industrial Average kehilangan 93,86 poin, atau 0,5%, ke 17,643.51. Indeks Nasdaq 100 turun 1% dikarenakn saham teknologi mencatat penurunan.(yds)
Sumber: Bloomberg

Saham Energi Tekan Bursa AS Pada Sesi Siang

BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/1) - Saham AS jatuh, pasca Standard & Poor 500 menbukukan penurunan mingguan back-to-back pertama sejak Oktober tahun lalu, dikarenakan berlanjutnya aksi jual pada minyak mentah sehingga menyeret saham energi jelang data laba perusahaan.
Saham-saham energi turun sebanyak 2,7%, yang tertajam diantara 10 perusahaan di S&P 500, karena minyak mentah turun sebanyak 4%. Tiffany & Co turun 12% setelah peritel perhiasan menurunkan proyeksi tahunan pasca penjualannya mengalami penurunan selama liburan. SanDisk Corp mengalami penurunan tertajam hampir dalam enam bulan terakhir pasca melaporkan hasil awal dibawah perkiraan sendiri.
Indeks S&P 500 turun 0,6% menjadi 2,032.30 pada 12:10 siang di New York. Penurunan dipercepat pasca pasar saham dibuka seiring Indeks acuan jatuh rata-rata selama 50 hari terakhir. Indeks Dow Jones Industrial Average kehilangan 67,18 poin, atau 0,4 persen, ke 17,670.19. Perdagangan di S & P 500 perusahaan adalah 4,8% di atas rata-rata 30 hari.
Indeks saham turun 0,7% pekan lalu, menyusul penurunan 1,5% di pekan sebelumnya, ditengah kekhawatiran atas melemahnya harga minyak, penurnan upah di AS serta rencana pembelian obligasi ECB tidak akan cukup untuk melawan deflasi.
Investor whipsawed selama seminggu pasca S&P 500 telah naik dan turun lebih dari 1% selama tiga hari yang berbeda, dengan laju harian rata-rata 1,3% untuk seminggu penuh. Volatilitas berlawanan dengan 2014, ketika Indeks saham berfluktuasi 0,53% rata-rata setiap hari pada tahun paling tenang di pasar saham AS sejak tahun 2006 silam.(yds)
Sumber: Bloomberg

Bursa Eropa Ditutup Naik Seiring Saham Perusahaan Kesehatan Catat Gain

BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/1) - Saham Eropa catat penguatan untuk ketiga kalinya dalam empat hari terakhir, yang di dorong oleh saham produsen obat dan ekuitas Yunani.
Indeks Stoxx Europe 600 naik 0,6 % ke level 339,87 pada penutupan perdagangan hari ini di London, setelah sebelumnya naik sebesar 1,1 % dan turun 0,4 %. Roche Holding AG membantu saham perusahaan perawatan kesehatan naik 0,9 %, dan Indeks ASE Yunani naik 3,8 %, menyelesaikan reli terbesarnya dalam dua hari terakhir sejak November lalu.
Indeks acuan Eropa turun 1 % pekan lalu untuk penurunan kedua, mencatatkan awal penurunan tahunan sejak 2008 lalu. Indeks tersebut turun 3,7 % dari level tujuh tahun tertinggi sejak 5 Desember sampai 9 Januari di tengah penurunan harga minyak dan ekuitas Yunani jelang negara itu melaksanakan pemilu pada 25 Januari nanti.
Indeks Stoxx 600 turun 1,3 % pada 9 Januari lalu di tengah penurunan saham kreditur di Spanyol dan Italia. Indeks IBEX 35 turun tajam sejak September 2012 hari ini, ditutup pada level terendah sejak 16 Oktober lalu. Sementara pada saat yang sama, pedagang membeli safe heaven karena potensi keluarnya Yunani dari zona euro sehingga memicu penurunan saham domino di Spanyol dan Italia. (vck)
Sumber: Bloomberg

Sunday 11 January 2015

Minyak Melanjutkan Penurunan Ditengah Upaya OPEC Memulihkan Harga

BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/1) - Minyak memperpanjang penurunan dari level terendah dalam lebih dari 5 1/2 tahun terakhir seiring Venezuela dan Iran menyerukan kepada para anggota OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries) untuk berkerja bersama dalam membanti pemulihan pasar minyak mentah.

Kontrak berjangka minyak turun seebsar 1.5% di London setelah mengalami penurunan mingguan ke-7. Harga minyak perlu balik ke level $100 per barel untuk keseimbangan ekonomi, hal itu disampaikan oleh Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Sementara Presiden Iran Hassan Rouhani menyatakan kerjasama diantara para anggota OPEC dapat menstabilkan harga minyak,

Tahun lalu minyak mentah mengalami penurunan hampir 50% ditengah melonjaknya pasokan global dan tanda-tanda merosotnya permintaan. OPEC sedang menghadapi melonjaknya produksi minyak  AS dengan menentang pemangkasan produksi, hal tersebut merupakan sinyal yang membiarkan harga turun ke level terendahnya dari laju output Amerika dalam lebih dari 3 dekade terakhir.

Brent untuk penyelesaian Februari turun sebesar 75 sen ke level $49.36 per barel di Bursa ICE Futures Europe, London dan berada pada level $49.52 pukul 11:30 pagi ini waktu Sydney. Tanggal 9 Januari lalu kontrak berjangka Brent turun 85 sen dan ditutup pada level $50.11, level terendah sejak April 2009 silam. Acuan minyak mentah Eropa tersebut diperdagangkan lebih tinggi seebsar $1.85 dibanding WTI (West Texas Intermediate).

WTI untuk pengiriman Februari turun sebesar 81 sen atau 1.7% ke level $47.55 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange. Tanggal 9 Januari lalu WTI turun 43 sen ke level $48.36. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Bursa Saham Asia Dibuka Melemah Pasca Penurunan Upah di AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/1) - Mayoritas Bursa Saham Asia melemah ditengah kekhawatiran rencana stimulus Eropa tidak dapat menyelesaikan pelambatan pertumbuhan ekonomi Eropa dan setelah secara mengejutkan upah warga Amerika merosot sehingga membayangi outlook suku bunga AS.

Sebanyak 2 saham melemah untuk setiap yang menguat pada Indeks MSCI Asia Pacific dengan bercokol pada level 470.28 pukul 9:07 pagi ini waktu Seoul. Bursa Saham Tokyo hari ini libur. Bursa Saham AS dan Eropa memberikan tekanan kepada ekuitas global, hal tersebut merupakan yang pertama kalinya dalam 3 hari terakhir terkait kekhawatiran bahwa kenaikan pembelian obligasi oleh ECB (European Central Bank) tidak akan cukup untuk mendongkrak perekonomian dan setelah rilis data menunjukkan pendapataan perjam di AS turun drastis terhadap rata-ratanya sejak mencapai rekor pada 2006 silam.

Indeks S&P/ASX 200 Australia melemah 0.5%, dengan volume 42% dibawah rata-rata 30 intraday, sementara Indeks NZX 50 Selandia Baru menguat 0.3%. Indeks Kospi Korea Selatan melemah 0.2%.

Di lain pihak Federal Reserve menyepakati untuk tidak menaikkan suku bunga sebelum akhir April tahun ini, sedangkan beberapa anggota The Fed merasa khawatir laju inflasi masih dibawah target seiring dengan turunnya harga minyak mentah, menurut hasil pertemuan The Fed bulan Desember yang dirilis pekan lalu. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Harga Emas Bisa Ambruk ke US$ 1.000 per Ounce di 2015?

BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/1) - Sepanjang 2015, harga emas diprediksi anjlok hingga menyentuh US$ 1.000 per ounce. Itu lantaran penguatan dolar yang diprediksi akan terus menjadi tekanan bagi logam mulia tersebut.

Sebanyak tujuh dari 10 analis yang mengikuti Kitco Gold Survey juga memprediksi harga emas akan merosot hingga US$ 1.000 per ounce.

Mengutip laman International Business Times, Senin (12/1/2015), sebagian besar partisipan mengatakan, kemungkinan ambruknya harga emas juga disebabkan analisis pergerakannya belakangan ini. Logam mulia tersebut terus diperdagangkan di bawah rata-rata perdagangannya dalam 200 hari di level  US$ 1.268 per ounce.

CEO US Global Investor Frank Holmes mengatakan prediksi ekonom Nouriel Roubini pada 2013 bahwa harga emas akan jatuh hingga US$ 1.000 per ounce sebelum akhir 2015 kemungkinan besar akan menjadi kenyataan. Sebabnya, harga emas kini berada di level yang rentan dan tingkat volatilitas yang cukup tinggi.

Dolar AS yang terus menguat akan menyebabkan tekanan berkelanjutan pada emas di 2015.

"Permintaan akan komoditas berdenominasi dolar seperti emas tampak melemah di tengah penguatan mata uang tersebut. Penguatan dolar membuat logam mulia tersebut menjadi lebih mahal bagi para investor di negata lain, mengurangi cahaya labanya," terang Holmes.

Namun Axel Merk dari Merk Investments mengatakan, satu-satunya skenario di mana prediksi Roubini menjadi kenyataan adalah saat para investor menjadi sangat cemas saat menghadapi The Fed yang tengah berencana menaikkan suku bunganya.

"Saya rasa, adalah Goldman Sachs yang dulu pernah mengatakan bahwa mereka merasa emas akan anjlok ke harga US$ 1.000 per ounce," ujarnya.

Dia menjelaskan, bahkan jika harga emas benar menyentuh level tersebut, kondisi itu tak akan bertahan lama.


Sumber : Liputan6

IHSG Tertekan Rupiah dan Minyak Dunia

BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/1) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal cenderung melemah selama sepekan. Minim sentimen positif membuat IHSG cenderung tak bertenaga.
Analis PT MNC Securities, Edwin Sebayang mengatakan ada dua faktor utama yang patut dicermati dan berpengaruh ke IHSG.
"Ada dua hal yakni pergerakan rupiah, lalu harga minyak bumi. Dua faktor perlu kita perhatikan," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (12/1/2015).
Dia menerangkan, kondisi rupiah sampai saat ini belum stabil. Dia bilang, rupiah masih mudah melemah karena memang kondisi perekonomian RI belum membaik. Lalu harga minyak dunia jatuh akan menghantam sisi penerimaan negara dari ekpor migas.
"Kalau harga minyak US$40, US$ 45 pendapatan negara turun," papar Edwin.
Pada perdagangan saham pekan ini dia memprediksi IHSG ada pada level support 5.175 dan resistance pada level 5.250.
Senada, Analis PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan, IHSG cenderung melemah sepekan ke depan. Penyebabnya, para pemodal memanfaatkan aksi ambil untung dari penguatan pekan lalu.
Kemudian, indeks saham cenderung tertekan karena pelaku pasar sedang fokus pada pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) di Yunani. "Bisa menyebabkan krisis zona Eropa memburuk," ujar Hans.
Hans memprediksi IHSG berada pada level support 5.200-5.169 dan resistance pada 5.250-5.262. "Tapi IHSG masih berpeluang turun 5.113," ujar Hans.

Sumber : Liputan6

Dolar Jatuh Terkait Penurunan Upah di AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/1) - Dolar memperpanjang penurunan,sementara Bursa Saham Australia dan minyak mentah menurun setelah secara mengejutkan upah di AS merosot yang membebani outlook suku bunga dan memicu kekhawatiran laju inflasi. Sementara itu, obligasi regional dan emas naik.

Dolar melemah sebesar 0.2% terhadap yen pukul 8:28 pagi ini waktu Tokyo dan euro menguat terhadap mata uang Australia dan Selandia Baru. Indeks S&P/ASX 200 Australia melemah 0.5%, sementara Kontrak Berjangka pada Indeks Standard & Poor 500 menguat 0.1% mengikuti pelemahan 0.8% pada Bursa Saham AS yang ditutup pada 9 Januari lalu. Minyak mentah di New York dan London memperpanjang penurunan setelah diakhir pekan lalu ditutup pada level terendahnya dalam 5 ½ tahun terakhir. Sementara imbal hasil obligasi Australia dan Selandia Baru dengan tenor 10 tahun turun 2 basis poin. Emas naik 0.3% pada di spot market kedua negara tersebut.

Penurunan tertajam pada pendapatan perjam di AS sejak mencapai rekornya pada 2006 silam telah membayangi kenaikan lebih besar dari yang diperkriakan sebelumnya mengenai payroll yang dirilis 9 Januari lalu dengan kekhwatiran bahwa penurunan ekonomi Eropa tidak dapat diatasi dengan menambah stimulus yang juga memicu permintaan akan aset safe haven. Bursa Saham AS dan Eropa memebrikan tekanan kepada penurunan ekuitas global, hal itu merupakan yang pertama kalinya dalam 3 hari terkahir. Sementara Australia hari ini dijadwalkan akan merilis data pembelian kartu dan kredit rumah.

Di lain pihak Federal Reserve menyepakati untuk tidak menaikkan suku bunga sebelum akhir April tahun ini, sedangkan beberapa anggota The Fed merasa khawatir laju inflasi masih dibawah target seiring dengan turunnya harga minyak mentah, menurut hasil pertemuan The Fed bulan Desember yang dirilis pekan lalu. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Thursday 8 January 2015

Harga Minyak Terperosok ke Titik Terendah Sejak 2009

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/1) - Harga minyak tergelincir ke level terendah dalam lebih dari lima tahun merespons pernyataan analis yang memperkirakan membanjirnya pasokan minyak global bakal bertahan lebih dari semester I 2015.

Dilansir dari Bloomberg, Jumat (9/1/2015), harga minyak jenis Brent yang menjadi patokan harga internasional untuk pengiriman Februari turun US$ 19 sen menjadi US$ 50,96 per barel di London berbasis ICE Futures Europe exchange, atau berada pada level terendah sejak April 2009.

Berbeda dengan Brent, harga minyak West Texas Intermediate (WTI), yang jadi patokan minyak AS, untuk pengiriman Februari justru naik US$ 14 sen menjadi US$ 48,79 per barel di New York Mercantile Exchange.

Harga minyak telah turun lebih dari setengah sejak Juni akibat melonjaknya produksi di AS dan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) memutuskan untuk mempertahankan kuota produksinya.

Arab Saudi tidak akan menurunkan produksinya, meskipun produsen di luar kelompok OPEC dipersilakan untuk melakukannya, kata Ali Al-Naimi, Menteri Perminyakan Arab Saudi dalam sebuah konferensi di Abu Dhabi bulan lalu.

"Sepertinya mereka akan membiarkan harga terus turun," kata Kepala Strategi Komoditas di RBC Capital  Helima Croft di New York melalui sambungan telepon.

Runtuhnya harga minyak yang begitu cepat juga didorong ramalan Bank of America Corp yang mengatakan tidak ada tanda-tanda yang jelas tentang kapan pelemahan harga minyak akan berakhir.

AS memompa minyak mentah paling terbesar dalam lebih dari tiga dekade, menambah tingginya pasokan global yang diperkuat tambahan 2 juta barel minyak per hari dari  Qatar. (Ndw)


Sumber : Liputan6

Emas Ditutup Naik Ditengah Stimulus AS & Eropa yang Divergen

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/1) - Divergen outlook ekonomi antara AS dan Eropa memicu harga emas berayun tajam dalam setahun terakhir akibat para investor menilai prospek kenaikan suku bunga Amerika terhadap outlook akan stimulus global.

Volatilitas emas selama 60 hari mendekati 18.8, level tertinggi sejak Januari 2014 lalu. Kontrak berjangka emas berakhir turun setelah berayun diantara gain dan loss akibat pelambatan pesanan pabrik Jerman telah memicu penurunan euro, sementara klaim pengangguran AS pekan lalu turun.

Bullion selama tahun 2014 lalu mencatat penurunan tahunan secara berturut-turut yang pertama kalinya sejak 1998 silam akibat penguatan perekonomian AS memberikan sinyal prospek akan kenaikan suku bunga, sehingga hal itu menurunkan permintaan emas sebagai tempat lindung nilai. Harga emas telah reli sekitar 7% setelah sempat turun ke level 4 tahun terendah pada November tahun lalu ditengah gejolak politik di Yunani dan perkiraan akan kenaikan stimulus ekonomi di Eropa dan China.

Emas berjangka untuk pengiriman Februari turun 0.2% dan ditutup pada level $1,208.50 per ounce pukul 1:47 siang di Comex, New York, setelah sempat naik sebesar 0.5 %. Sementara tahun lalu emas mengalami penurunan 1.5%. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Bursa AS Reli Untuk Hari Kedua, S&P 500 Menghapus Penurunan Tahun Ini

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/1) - Indeks Standard & Poor 500 catat penguatan di hari kedua, sehingga menghapus penurunan untuk tahun ini, terkait spekulasi bank sentral yang akan mendukung pertumbuhan bahkan ketika perekonomian AS menunjukkan tanda-tanda penguatan.
Indeks S&P 500 naik 1,8 % ke level 2,062.03 pukul 16:00 sore di New York, pasca reli sebesar 1,2 % kemarin untuk menghentikan aksi jual selama lima hari terakhir. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 320,27 poin, atau 1,8 %, ke level 17,904.79, sehingga menghapus penurunan untuk tahun 2015. Sementara saham perusahaan yang di perdagangan di S&P 500 sebesar 19 % di atas RSI 30-hari untuk hari ini.
Indeks S&P 500 telah naik 3 % selama dua hari terakhir, setelah melakukan start tahunan terburuk sejak 2008 lalu. Sementara indeks acuan telah rebound dari setengah penurunan setelah turun sebesar 4,2 % selama lima hari terakhir karena minyak mentah yang turun di bawah level $ 48 per barel untuk pertama kalinya sejak 2009 lalu.
Kemarin ekuitas reli mendorong risalah Federal Reserve yang mengisyaratkan adanya perubahan dalam kebijakan suku bunga dan optimisme atas pertumbuhan lapangan pekerjaan. Sebagian besar pejabat bank sentral sepakat dalam kebijakan baru mereka yang tidak mungkin untuk menaikkan suku bunga sebelum akhir April mendatang dan angka inflasi menyatakan kekhawatiran yang terlalu rendah.
Hasil pertemuan juga menunjukkan beberapa anggota The Fed prihatin terhadap risiko yang ditimbulkan oleh perekonomian di luar negeri. Langkah kebijakan bank sentral asing dapat membantu. (vck)
Sumber: Bloomberg