Thursday 8 January 2015

Harga Minyak Terperosok ke Titik Terendah Sejak 2009

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/1) - Harga minyak tergelincir ke level terendah dalam lebih dari lima tahun merespons pernyataan analis yang memperkirakan membanjirnya pasokan minyak global bakal bertahan lebih dari semester I 2015.

Dilansir dari Bloomberg, Jumat (9/1/2015), harga minyak jenis Brent yang menjadi patokan harga internasional untuk pengiriman Februari turun US$ 19 sen menjadi US$ 50,96 per barel di London berbasis ICE Futures Europe exchange, atau berada pada level terendah sejak April 2009.

Berbeda dengan Brent, harga minyak West Texas Intermediate (WTI), yang jadi patokan minyak AS, untuk pengiriman Februari justru naik US$ 14 sen menjadi US$ 48,79 per barel di New York Mercantile Exchange.

Harga minyak telah turun lebih dari setengah sejak Juni akibat melonjaknya produksi di AS dan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) memutuskan untuk mempertahankan kuota produksinya.

Arab Saudi tidak akan menurunkan produksinya, meskipun produsen di luar kelompok OPEC dipersilakan untuk melakukannya, kata Ali Al-Naimi, Menteri Perminyakan Arab Saudi dalam sebuah konferensi di Abu Dhabi bulan lalu.

"Sepertinya mereka akan membiarkan harga terus turun," kata Kepala Strategi Komoditas di RBC Capital  Helima Croft di New York melalui sambungan telepon.

Runtuhnya harga minyak yang begitu cepat juga didorong ramalan Bank of America Corp yang mengatakan tidak ada tanda-tanda yang jelas tentang kapan pelemahan harga minyak akan berakhir.

AS memompa minyak mentah paling terbesar dalam lebih dari tiga dekade, menambah tingginya pasokan global yang diperkuat tambahan 2 juta barel minyak per hari dari  Qatar. (Ndw)


Sumber : Liputan6