Thursday 19 March 2015

Outlook Suku Bunga The Fed Angkat Dolar Rebound dari Penurunan Terbesar

BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/3) - Dolar rebound dari penurunan terbesarnya dalam 6 tahun terakhir di tengah spekulasi Federal Reserve yang tetap akan menaikkan suku bunga pada tahun ini bahkan setelah memangkas proyeksi suku bunga acuan.
Mata uang Dolar AS menguat terhadap 13 dari 16 mata uang utama pasca The Fed semakin mendekati untuk tingkat yang lebih tinggi dengan latar belakang pelonggaran global, yang dipimpin oleh Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank of Japan (BOJ). Ketua Fed Janet Yellen tidak akan mengabaikan kenaikan suku bunga pada awal Juni mendatang setelah bank sentral menghapus komitmennya untuk bersabar pada pengetatan kebijakan moneter hari Rabu.
Indeks Spot Dollar Bloomberg, yang mengukur kinerja mata uang terhadap 10 mata uang utama, naik 1,4 % ke level 1,211.18 pada pukul 15:05 siang waktu New York, menghentikan penurunan selama tiga hari. Indeks tersebut mencapai level 1,222.12 pada tanggal 13 Maret lalu, yang merupakan level tertingginya berdasarkan harga penutupan untuk kembali ke tahun 2004 silam.
Mata uang AS menguat 2 % ke level $ 1,0644 per euro, kenaikan pertamanya dalam 4 hari terakhir. Dolar naik 0,7 % ke level 120,94 yen.
Indeks Dollar Bloomberg kemarin melemah sebesar 1,8 %, merupakan penurunan terbesarnya sejak The Fed mengumumkan pembelian imbal hasil obligasi bulan Maret 2009, seiring ekspektasi dari bank sentral AS hampir setengahnya untuk menaikan suku bunga pada akhir tahun ini. Perkiraan para anggota The Fed, suku bunga di akhir tahun 2015 ini sebesar 0,625 %, dibandingkan dengan perkiraan bulan Desember tahun lalu sebesar 1,125 %. (knc)
Sumber : Bloomberg

Melemahnya Saham Energi, Jatuhkan Bursa AS 0.5% di Sesi Penutupan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/3) - Bursa Saham AS ditutup melemah, setelah mengalami reli pada hari Rabu kemarin terkait pernyataan kebijakan Federal Reserve, pelemahan hari ini akibat anjloknya saham perbankan dan perusahaan energi pasca penurunan harga minyak.

Indeks Standard & Poor 500 melemah 0.5% ke level 2,089.40 pukul 4 sore ini waktu New York. Sementara Indeks Nasdaq Composite menguat 0.2% setelah sempat kembali mencapai level 5,000.

Indeks S&P 500 berada pada laju sesi ke 22 secara beruntun tanpa kenaikan yang sekaligus sesi penurunan terpanjangnya sejak pelemahan selama 23 hari pada Juni 2010 silam. Indeks acuan tersebut tidak pernah turun selama 4 hari beruntun di tahun 2014 kemarin.

Sementara itu, dolar rebound dari penurunan tertajamnya terhadap euro dalam waktu 6 tahun terakhir. Indeks Spot Dolar Bloomberg mendulang gain 1.4% yang sekaligus menghentikan penurunan selama 3 hari terakhir.

Kemarin Indeks S&P 500 menguat sebesar 1.2% setelah The Fed menyatakan bahwa rilis data mengisyaratkan pertumbuhan ekonomi telah memasuki masa moderat. Bank Sentral AS tersebut juga menyatakan bahwa kenaikan suku bunga di bulan April mendatang sepertinya tidak akan terjadi dan The Fed tidak akan melakukan pengetatan kebijakan hingga cukup yakin dengan inflasi akan kembali ke targetnya dan pasar tenaga kerja kembali membaik. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Pasca Pernyataan The Fed Antarkan Saham Eropa Berakhir Menguat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/3) - Saham Eropa menguat ke level tertingginya sejak tahun 2000, terkait dengan Federal Reserve mengakui moderasi dalam pertumbuhan ekonomi, memicu spekulasi bahwa The Fed  tidak akan terburu-buru untuk menaikkan suku bunga.
Sebanyak 16 dari 19 kelompok industri pada Indeks Stoxx Europe 600 naik, dipimpin oleh perusahaan-perusahaan energi. Saham Royal Dutch Shell Plc naik 1,2 %, sementara saham Premier Oil Plc melonjak sebesar 8,1 %, yang merupakan kenaikan terbesarnya di Indeks Stoxx 600.
Indeks Stoxx 600 naik 0,6 % ke level 400,98 pada pukul 4:30 sore waktu London. Ekuitas kemarin naik diikuti saham Inggris setelah presentasi anggaran dan saham Swedia melonjak setelah menurunkan suku bunga acuan. Indeks Stoxx 600 telah melonjak sebesar 17 % pada tahun ini.
The Fed memangkas estimasi untuk suku bunga acuan AS pada akhir tahun 2015, mengurangi kekhawatiran bahwa memperketat kebijakan moneter yang akan menghambat permintaan untuk aset berisiko dan mengirim penguatan mata uang dolar. (knc)
Sumber : Bloomberg

Wednesday 18 March 2015

The Fed Pangkas Outlook Suku Bunga, Emas Mencatat Kenaikan Tajam di Sesi Penutupan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/3) - Harga emas naik tajam sejak Januari kemarin menyusul Federal Reserve menyatakan bahwa meningkatkan suku bunga bulan depan kemungkinan tidak akan terjadi dan The Fed memangkas outlook suku bunga pinjaman.

Pertumbuhan ekonomi AS telah memasuki Å“sedikit moderat dan laju inflasi telah berlanjut menurun dibawah target The Fed, hal itu disampaikan Federal Open Market Committee pada hari Rabu waktu AS. Bank Sentral AS menurunkan perkiraan rata-ratanya terkait suku bunga diakhir tahun 2015 ini sebesar 0.625%, dibandingkan dengan 1.125% pada perkiraan Desember tahun kemarin.

Sepanjang tahun 2015 ini emas telah mengalami penurunan sebesar 1,4% ini terkait kekhawatiran bahwa suku bunga yang akan dinaikkan, sehingga hal tersebut memangkas daya tarik logam mulia yang secar umum memberikan return melalui kenaikan harga. Acuan suku bunga sendiri telah mendekati 0 sejak tahun 2008 silam.

Emas untuk pengiriman segera naik sebesar 1.6% dengan ditutup di level $1,167.61 per ounce yang sekaligus mencatatkan gain tertingginya sejak 30 Januari lalu.

Sementara itu, para investor telah meninggalkan emas atas antisipasi kenaikan suku bunga pinjaman dalam waktu terdekat dan beralih ke aset dengan prospek imbal hasil yang lebih baik seperti obligasi dan ekuitas. Pada bulan Maret ini lebih dari $4 miliar telah beralih dari nilai reksadana berbasis bullion yang diperdagangkan di bursa yang juga merupakan penurunan bulanan tertajam sejak September tahun kemarin. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Dolar Merosot Tajam Sejak 2009 Pasca The Fed Pangkas Perkiraan Suku Bunga

BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/3) - Dolar merosot tajam dalam 6 tahun terakhir setelah Federal Reserve pangkas perkiraan suku bunga AS, The Fed mencabut janji untuk tetap "bersabar" menaikkan tingkat suku bunga.
Mata uang Dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama seiring pejabat bank sentral hampir setengahnya dari mereka memperkirakan untuk target tingkat tahun ini. Dolar berada di level terendahnya dalam 6 bulan terakhir, dengan para pedagang meningkatkan spekulasi untuk kenaikan lebih lanjut ke rekor tertingginya, karena The Fed mendekati pengetatan untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade terakhir.
Indeks Spot Dolar Bloomberg, yang mengukur kinerja mata uang terhadap 10 mata uang utama, merosot sebesar 1,75 % ke level 1,194.89, yang merupakan penurunan terbesarnya sejak The Fed mengumumkan pembelian obligasi pada Maret 2009 lalu. Pada hari Jumat, indeks tersebut mencapai level tertingginya berdasarkan harga penutupan kembali pada tahun 2004 silam.
Dolar melemah sebesar 1 % ke level 120,11 yen dan anjlok sebesar 2,5 % ke level $ 1,0864 per euro. (knc)
Sumber : Bloomberg

The Fed Pangkas Outlook Suku Bunga, Angkat Emas Naik Tajam Sejak Januari

BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/3) - Harga emas naik tajam sejak Januari kemarin menyusul Federal Reserve menyatakan bahwa meningkatkan suku bunga bulan depan kemungkinan tidak akan terjadi dan The Fed memangkas outlook suku bunga pinjaman.

Pertumbuhan ekonomi AS telah memasuki œsedikit moderat dan laju inflasi telah berlanjut menurun dibawah target The Fed, hal itu disampaikan Federal Open Market Committee pada hari Rabu waktu AS. Bank Sentral AS menurunkan perkiraan rata-ratanya terkait suku bunga diakhir tahun 2015 ini sebesar 0.625%, dibandingkan dengan 1.125% pada perkiraan Desember tahun kemarin.

Hingga tanggal 17 Maret kemarin emas telah mengalami penurunan sebesar 3% sepanjang tahun 2015 ini terkait kekhawatiran bahwa suku bunga yang akan dinaikkan, sehingga hal tersebut memangkas daya tarik logam mulia yang secar umum memberikan return melalui kenaikan harga. Acuan suku bunga sendiri telah mendekati 0 sejak tahun 2008 silam.

Emas untuk pengiriman segera naik sebesar 1.3% ke level $1,164.39 per ounce pukul 2:37 sore ini waktu New York yang sekaligus mencatatkan gain tertingginya sejak 30 Januari lalu.

Sementara itu, para investor telah meninggalkan emas atas antisipasi kenaikan suku bunga pinjaman dalam waktu terdekat dan beralih ke aset dengan prospek imbal hasil yang lebih baik seperti obligasi dan ekuitas. Pada bulan Maret ini lebih dari $4 miliar telah beralih dari nilai reksadana berbasis bullion yang diperdagangkan di bursa yang juga merupakan penurunan bulanan tertajam sejak September tahun kemarin. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Saham AS Ditutup Menguat Seiring Pernyataan The Fed

BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/3) - Saham AS naik, menghentikan penurunan sebelumnya, setelah Federal Reserve mengatakan data pertumbuhan ekonomi telah dimoderasi, memicu spekulasi bahwa The Fed tidak akan terburu-buru untuk menaikkan suku bunga.
Indeks Standard & Poor 500 menguat 1,2 % ke level 2,099.26 pada pukul 16:00 sore waktu New York. Indeks Russell 2000 naik 0,8 % ke rekornya. Indeks Nasdaq Composite meningkat 0,9 %, dan secara singkat naik kembali di atas level 5.000.
Bank sentral mengatakan kenaikan suku bunga pada bulan April kemungkinan tidak akan terjadi dan tidak akan melakukan pengetatan sampai "yakin" inflasi akan kembali ke targetnya dan selanjutnya pasar tenaga kerja akan meningkat. The Fed juga akan "bersabar" dalam menaikkan suku bunga.
Federal Reserve menurunkan perkiraan rata-ratanya terkait suku bunga di akhir tahun 2015 ini sebesar 0,625 %, dibandingkan dengan 1.125 % pada perkiraan bulan Desember tahun kemarin. Perkiraan rata-rata pada akhir tahun 2016 menurun menjadi 1.875 % dari sebelumnya sebesar 2,5 %, menurut ringkasan triwulan Federal Open Market Committee (FOMC) dari perkiraan ekonomi. (knc)
Sumber : Bloomberg

Bursa Eropa Berakhir Menguat Diikuti Saham Inggris

BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/3) - Bursa saham Eropa naik diikuti saham Inggris setelah presentasi anggaran dan ekuitas Swedia melonjak setelah menurunkan suku bunga.
Indeks Stoxx Europe 600 naik 0,3 % ke level 398,65 pada penutupan perdagangan, menghapus penurunan sebelumnya sebesar 0,4 %. Investor juga menunggu keputusan kebijakan Federal Reserve untuk menetukan waktu kenaikan suku bunga.
Indeks FTSE 100 Inggris menguat 1,6 % terkait Menteri Keuangan Britania Raya George Osborne menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Inggris untuk tahun 2015 dan 2016. Indeks OMX Stockholm 30 melonjak 1,7 % ke rekornya karena bank sentral Swedia memangkas suku bunga acuan dan diperluas program pelonggaran kuantitatif.
Perusahaan pembuat mobil catat penurunan terburuknya di antara 19 kelompok industri, dengan saham Bayerische Motoren Werke AG anjlok sebesar 4,2 % setelah memperkirakan melambatnya pertumbuhan laba pada tahun 2015. Indeks auto jatuh untuk hari kedua, setelah pada hari Senin naik ke rekornya. (knc)
Sumber : Bloomberg

Tuesday 17 March 2015

Iron Man Hadiahkan Lengan Robotik

BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/3) - Robert Downey Jr. yang memainkan peran sebagai Tony Stark dalam film laga Iron Man tergugah hatinya untuk menghadiahi lengan robotik buatan kepada seorang anak yang memerlukan.
Dalam suatu tayangan video yang diunggah ke YouTube, Iron Man melibatkan diri dalam menghadiahkan sebuah lengan bionik kepada Alex Pring, seorang bocah lelaki berusia 7 tahun yang memerlukannya.
Dari situs web University of Cental Florida (UCF), disebutkan bahwa kerja bersama ini melibatkan Albert Manero, seorang mahasiswa S3 bidang mekanika dari UCF.
Mahasiswa penerima beasiswa Fulbright ini memimpin Limbitless Solutions yang secara sukarela menggagas penciptaan lengan-lengan bionik dengan cetakan 3D untuk diberikan kepada anak-anak yang membutuhkan. Bocah penerima lengan buatan dari Iron Man itu dilahirkan dengan lengan kanan yang tidak tumbuh secara sempurna.
Microsoft OneNote mendukung gagasan ini melalui “The Collective Project”, yaitu kampanye yang bertujuan mempertunjukkan bagaimana teknologi menggalang upaya bersama untuk mengubah dunia.

Sumber : Liputan6

Bursa AS Tumbang Jelang Pernyataan The Fed

BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/3) - Bursa Amerika Serikat (AS) tumbang ditandai jatuhnya indeks saham Dow dan S&P 500 akibat meningkatnya kegelisahan menjelang pernyataan Federal Reserve (The Fed). Hanya indeks Nasdaq yang berakhir lebih tinggi.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 128,34 poin, atau 0,71 persen ke posisi 17.849,08. Indeks S & P 500 kehilangan 6,91 poin atau 0,33 persen menjadi 2.074,28 poin dan Nasdaq Composite menambahkan 7,93 poin, atau 0,16 persen, ke level 4.937,44 melansir laman Reuters.

Pelemahan ini dipicu investor cemas menanti keputusan Komite Pasar Terbuka The Fed yang akan memulai pertemuan kebijakan dua hari, yang akan diikuti dengan pernyataan dari Ketua Fed Janet Yellen.

Sebagian besar ekonom memperkirakan Fed akan tetap menjalankan rencananya menaikkan suku bunga. Strategi pasar mengatakan dengan atau tanpa perubahan dalam bahasa, the Fed mungkin masih berada di jalur untuk menaikkan suku awal Juni.

"Orang-orang menunggu untuk Fed untuk memberikan sedikit kejelasan," kata Michael O'Rourke, Kepala Strategi Pasar JonesTrading di Greenwich, Connecticut.

Selain kecemasan tentang pernyataan Fed, opsi kadaluarsa juga telah berkontribusi terhadap volatilitas bursa AS, menurut Bruce Zaro, Kepala Strategi Teknis, Bolton Global Asset Management di Boston.

Sementara tingkat yang lebih tinggi akan menjadi tanda kekuatan dalam ekonomi AS, beberapa investor mempertanyakan apakah ekonomi cukup kuat untuk menangani peningkatan biaya pinjaman.

Sekitar 6,1 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, di bawah rata-rata 6,6 miliar untuk bulan sampai saat ini, menurut BATS Global Markets.(Nrm)


Sumber : Liputan6

Sentimen The Fed Menekan Dolar Australia

BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/3) - Dolar Australia melemah menyusul Federal Reserve AS memulai melaksanakan pertemuan yang akan berlangsung selama 2 hari kedepan terkait kebijakan moneter.

Pukul 7 pagi ini waktu Australia, Aussie diperdagangkan di level US76.18c atau turun dari level US76.29c pada Selasa kemarin.

Sementara itu Dolar AS naik terhadap mata uang lainnya akibat Federal Open Market Committee The Fed mulai melaksanakan pertemuan terkait pembahasan suku bunga.

Para trader melakukan aksi wait and see terkait pengumuman resmi pada Kamis pagi besok guna mempertimbangkan apabila The Fed mengganti istilah "patience" dalam kemungkinannya menaikkan suku bunga.

Sedangkan melemahnya harga komoditas dan naiknya dolar AS juga memberikan tekanan kepada dolar Australia.

Mata uang Negeri Kangguru melemah pada hari Selasa kemarin setelah hasil pertemuan RBA (Reserve Bank of Australia) bulan Maret lalu meyakinkan para trader akan adanya pemangkasan suku bunga pada waktu terdekat ini. (bgs)

Sumber : MarketsSpectator

Para Investor Jual Aset ETP Tekan Emas Berjangka Ke Level 18 Pekan Terendah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/3) - Emas berjangka turun ke level 18 pekan terendahnya terkait para investor keluar dari dana yang berbasis logam menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve.
Holdings pada produk yang diperdagangkan di bursa emas kemarin merosot selama 14 hari beruntun, dalam jangka waktu terpanjang di lebih dari satu tahun terakhir. Hampir 90 % dari para ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memprediksikan bahwa pejabat The Fed akan bersabar untuk menaikkan suku bunga menurut pernyataan kebijakan pada akhir pertemuan mereka pada hari Rabu.
Logam mulia telah jatuh sebesar 3 % pada tahun 2015 karena meningkatnya kekhawatiran, mengirim para investor untuk aset dengan prospek hasil yang lebih baik terkait obligasi dan saham. Manajer investasi telah menurunkan spekulasi tingkat pembelian emas selama 6 minggu berturut-turut, dan aset ETP berada di level terendahnya sejak 21 Januari lalu.
Emas berjangka untuk pengiriman bulan April turun 0,4 % untuk menetap di level $ 1,148.20 per ons pada pukul 1:43 siang di Comex New York. Harga emas menyentuh level $ 1,141.60, yang merupakan level terendahnya sejak 7 November, sementara logam mencapai level $ 1,130.40 merupakan level terendah dalam 4 tahun terakhir. (knc)
Sumber : Bloomberg

Saham Komoditi Melemah Antarkan Bursa AS Ditutup Menurun

BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/3) - Saham AS turun dari reli terbesarnya dalam lebih dari sebulan terakhir seiring saham komoditas dan konsumen melemah jelang keputusan tingkat suku bunga Federal Reserve.
Indeks Standard & Poor 500 turun 0,3 % ke level 2,074.17 pada pukul 16:00 sore waktu New York, setelah sebelumnya mengalami penurunan sebesar 0,8 %. Indeks Nasdaq Composite naik 0,2 %, didorong oleh saham Apple Inc dan Facebook Inc.
Indeks S&P 500 telah melemah sebesar 2 % dari rekornya sejak 2 Maret lalu terkait munculnya kekhawatiran bahwa penguatan mata uang dolar akan mengurangi laba perusahaan. Pejabat The Fed akan mengkaji perekonomian dan menentukan waktu kenaikan suku bunga pertama sejak 2006 silam. The Fed akan bersabar untuk menentukan kenaikan suku bunga. (knc)
Sumber : Bloomberg

Monday 16 March 2015

Harga Minyak Sentuh Level US$ 43/Barel Terendah dalam 6 Tahun

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/3) - Harga minyak dunia merosot 2 persen pada perdagangan Senin pekan ini dengan harga acuan minyak mentah Amerika Serikat (AS) sentuh level terendah dalam enam tahun.
Hal itu didorong dari kenaikan hasil produksi minyak AS dan Libya. Ditambah kemungkinan kesepakatan mengakhiri sanksi nuklir terhadap Iran sehingga mendorong produksi minyak bertambah di pasar.
Harga minyak Brent ditutup melemah US$ 1,23 ke level US$ 53,44 per barel. Level ini terendah dalam enam tahun.
Sementara itu, harga minyak mentah acuan AS melemah 96 sen ke level US$ 43,88. Harga minyak itu turun mendekati 2 persen dari level terendah pada Maret 2009 sekitar US$ 42,85. Analis teknikal melihat, harga minyak bisa sentuh US$ 37.

Penyedia data memperkirakan, ada sekitar 3 juta barel minyak di Cushing, Oklahoma. Adanya kekhawatiran AS akan menyentuh produksi tertinggi telah menambah kekhawatiran di pasar.
Menurut sumber, Libya juga mencatatkan produksi minyak mencapai 490 ribu barel per hari. Kenaikan ini mencapai dua kali lipat.
Mengutip laman Reuters, Selasa (17/3/2015), AS dan Iran juga akan mencapai kesepakatan soal sanksi nuklir. Iran menyatakan akan menaikkan ekspor minyak bila sanksi telah dicabut. Hal itu menambah tekanan ke harga minyak.
"AS banjir pasokan minyak, dan produksi lain dari seluruh dunia juga belum mereview produksinya. Pertanyaannya hingga kapan penampungan minyak dapat bertahan sebelum full kapasitas," ujar Gene McGillian, Senior Market Analyst Tradition Energy.
Societe Generale memperkirakan, pasokan minyak sekitar 1,6 juta bpd, dan akan sentuh 1,7 juta bpd pada kuartal II. "Ini pertanda penurunan harga minyak," kata Analis Societe Generale, Michael Wittner. (Ahm/)

Sumber : Liputan6

Jelang Pertemuan The Fed Seret Dolar Turun dari Level 12 Tahun Tertinggi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/3) - Dolar melemah dari level tertingginya terhadap euro sejak tahun 2003 seiring data ekonomi menimbulkan keraguan terhadap luasnya pemulihan ekonomi AS jelang pertemuan pejabat Federal Reserve pekan ini untuk menetapkan kebijakan moneter.
Indeks mata uang terhadap mata uang utama turun setelah catat kenaikan dalam 4 pekan terakhir, terkait langkah manufaktur dan produksi industri menurun. Dolar AS menguat di tengah spekulasi The Fed yang akan menghapus atau mengubah komitmennya untuk "bersabar" pada waktu kenaikan suku bunga. Para pembuat kebijakan memulai pertemuan selama dua hari di Washington, dimulai hari Selasa.
Mata uang dolar melemah 0,7 % ke level $ 1,0571 per euro pada pukul 4:04 sore waktu New York setelah sebelumnya mencapai level $ 1,0458, yang merupakan level tertingginya sejak Januari 2003 silam. Mata uang AS sedikit berubah pada level 121,41 yen.
Indeks Spot Dolar Bloomberg, yang melacak dolar AS terhadap 10 mata uang utama turun 0,4 % ke level 1,216.70. Hari Jumat kemarin mencapai level 1,222.12, level tertingginya berdasarkan harga penutupan untuk kembali ke tahun 2004. (knc)
Sumber : Bloomberg

Emas Kembali Kehilangan Kemilaunya Jelang Pertemuan Federal Reserve

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/3) - Emas diperdagangkan dengan bergerak mendekati level 3 bulan terendahnya menyusul aksi wait and see para investor  terhadap pertemuan Federal Reserve.

Hal utama yang menjadi perdebatan pada pertemuan The Fed pekan ini yaitu mengenai apakah perekonomian AS telah mendapatkan dukungan yang cukup untuk menjamin komitmen yang menunda kenaikan suku bunga pinjaman. Sementara itu, para manajer investasi telah menurunkan spekulasinya terkait lonjakan pembelian emas pada pekan ke-6 secara beruntun ditengah berkembangnya spekulasi bahwa AS akan menaikkan suku bunga.

Emas berjangka untuk pengiriman bulan April naik 0.1% dengan ditutup di level $1,153.20 per ounce pukul 1:37 siang ini waktu New York di Comex. Pada 11 Maret kemarin emas sempat mencapai level $1,146.50 sekaligus level terendah sejak 1 Desember tahun lalu. Logam mulia tersebut telah mencatatkan penurunan mingguan keduanya secara beruntun.

Hasil pertemuan The Fed akan diumumkan pada tanggal 18 Maret mendatang pukul 2 siang waktu Washington. Kenaikan pada pasar tenaga kerja telah meningkatkan peluang Bank Sentral AS untuk menaikkan suku bunga, sehingga memangkas daya tarik emas dan mengantarkan para investor kepada aset dengan prospek imbal hasil yang lebih baik seperti obligasi dan ekuitas.

Sementara Perak berjangka untuk pengiriman bulan Mei mendulang gain 0.8% ke level $15.617 per ounce di Comex yang sekaligus membukukan kenaikan keduanya pada sesi ke-3.

Sedangkan Platinum berjangka untuk pengiriman bulan April turun 0.7% ke level $1,107.90 per ounce di New York Mercantile Exchange. Harga platinum sempat mencapai level $1,105 yang merupakan level terendah sejak Juli 2009 silam dan Palladium berjangka untuk pengiriman bulan Juni anjlok 1.1% ke level $780.10 per ounce. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Indeks S&P 500 Melonjak Tajam dalam 5 Pekan Terakhir

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/3) - Indeks Standard & Poor 500 mengalami kenaikan terbesarnya sejak 3 Februari lalu, di tengah transaksi perusahaan dan karena para investor mempertimbangkan waktu kenaikan suku bunga setelah data ekonomi yang lebih rendah dari perkiraan.

Perusahaan perawatan kesehatan dalam Indeks S&P 500 menguat 2,2 % seiring perusahaan Salix Pharmaceuticals Ltd mengambil alih penawaran sebesar $ 11.1 miliar dari Valeant Pharmaceuticals International Inc. Saham Life Time Fitness Inc melonjak 5,2 % setelah menyetujui untuk dibeli oleh perusahaan ekuitas swasta.

Indeks S&P 500 naik 1,3 % ke level 2,081.00 pada pukul 04:00 sore waktu New York, dan bergerak di atas harga rata-rata selama 50 hari terakhir.

Imbal hasil obligasi tenor 10-tahun sebelumnya melemah lima basis poin menjadi 2,06 %, yang merupakan level terendahnya dalam dua minggu terakhir.

Indeks S&P 500 telah kehilangan 1,8 % dari rekornya pada tanggal 2 Maret, terkait penguatan mata uang dolar dapat memicu pertumbuhan laba dan meredam kekhawatiran dari proyek investor. Indeks mata uang terhadap mata uang utama turun, setelah catat kenaikan dalam 4 pekan terakhir, sebelum pejabat The Fed memulai pertemuan selama dua hari. (knc)

Sumber : Bloomberg

Saham Eropa Memperpanjang Level 7 Tahun Tertinggi pada Sesi Penutupan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/3) - Saham Eropa memperpanjang kenaikan, dengan ekuitas Jerman mencapai rekor terbarunya.

Indeks Stoxx Europe 600 naik 0,9 % ke level 400,18 pada penutupan perdagangan di London, dengan perusahaan pembuat mobil terkemuka mengalami gain. Indeks DAX Jerman menguat 2,2 %, melebihi level 12.000 untuk pertama kalinya. Indeks Swiss Market naik 0,9 %, memperoleh kembali kerugian seiring bank sentral negara tersebut memangkas saham kecil terhadap mata uang euro.

Bank Sentral Eropa memulai program pelonggaran kuantitatif yang membantu mendorong Indeks Stoxx 600 naik selama pekan keenam. Indeks tersebut pada hari Senin ditutup di level tertingginya sejak Juni 2007 lalu dan sebesar 1,3 % dari tercapai rekornya ditahun 2000.

Indeks DAX telah rally sebesar 24 % pada tahun ini, dengan K + S AG dan Merck KGaA memimpin kenaikan pada hari Senin. Indeks Swiss SMI telah menguat sebesar 17 % dari level terendahnya pada bulan Januari. Para pejabat Swiss National Bank (SNB) sedang mempersiapkan prakiraan pertumbuhan ekonomi pertama mereka untuk menilai dampak dari langkah tersebut, dan Presiden Thomas Jordan akan memberikan pandangan mereka pada tanggal 19 Maret mendatang.

Indeks Stoxx 600 naik seiring perusahaan pembuat mobil menguat lebih dari 2,2 %, diikuti saham Volkswagen AG dan Daimler AG melonjak lebih dari 2,8 %. (knc)

Sumber : Bloomberg

Sunday 15 March 2015

Dolar Pertahankan Penguatan Terkait Outlook Suku Bunga AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/3) - Dolar mempertahankan reli pada pagi ini, perdagangan berada di dekat level tertinggi 12-tahun terhadap euro setelah investor mempertimbangkan timeline untuk suku bunga AS yang lebih tinggi menjelang pertemuan Federal Reserve dalam minggu ini. Minyak mentah memperpanjang kemerosotannya.
Greenback berada di level $ 1,0498 per euro pada pukul 8:16 pagi di Tokyo, setelah mencapai level terkuat sejak Januari 2003. Dolar mempertahankan gain mingguan 0,4% versus mata uang Australia dan Selandia Baru. Indeks Standard & Poor 500 berjangka tergelincir 0,1% menyusul penurunan 0,6% dalam indeks saham AS pada hari Jumat, sementara saham-saham Australia terkoreksi dan indeks saham berjangka Jepang berakhir mixed. Di sektor komoditi, minyak turun lebih dari 1,7% di Amerika Serikat dan London di tengah kekhawatiran atas berkepanjangannya kelimpahan minyak di pasar.
Indeks Bloomberg Dollar Spot berada pada dekade tinggi setelah prospek kenaikan suku bunga AS menopang daya tarik relatif greenback terhadap rekan-rekan mata uang global. Gubernur bank sentral dari Eropa hingga Asia melakukan pelonggaran kebijakan untuk meningkatkan ekspansi, dengan Perdana Menteri China, Li Keqiang menjanjikan dalam pidatonya di stasiun televisi lokal pada akhir pekan untuk melakukan intervensi jika pertumbuhan ekonomi negara tersebut tertinggal terlalu jauh. Sementara Indonesia mencatatkan perdagangan data pada hari Senin dan India akan melaporkan harga grosir, sebelum pertemuan The Fed pada tanggal 17-18 Maret.(frk)
Sumber: Bloomberg

Sentimen Domestik Warnai Laju IHSG

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/3) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan saham awal pekan ini. Hal itu seiring rilis pemerintah soal paket kebijakan ekonomi sehingga dapat menolong gerak Rupiah.

Analis PT Lautandhana Securindo, Willy Sanjaya menuturkan, pelaku pasar diharapkan dapat merespons positif paket kebijakan ekonomi untuk menstabilkan rupiah. Dengan respons positif itu diharapkan dapat mengangkat IHSG di awal pekan ini. Willy memperkirakan, IHSG akan bergerak di kisaran 5.425-5.550.

"Sentimen masih dari dalam negeri. Kami harapkan rupiah kembali menguat. Paket kebijakan ekonomi pemerintah iya pasti beri sentimen," ujar Willy saat dihubungi Liputan6.com, yang ditulis Senin (16/3/2015).

Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya mengatakan, IHSG masih akan melanjutkan pola uptren yang menuju target resistance 5.547 masih terus berlangsung.

"Selama support terdekat 5.401 masih kuat menghadapi ujian, maka potensi IHSG untuk menembus target resistance 5.547 masih cukup besar," kata William.

Ia menambahkan, proses gerak IHSG itu akan ditunjang dari rilis data ekonomi seperti BI Rate, dan nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS).

Sumber : Liputan6