Monday 16 March 2015

Harga Minyak Sentuh Level US$ 43/Barel Terendah dalam 6 Tahun

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/3) - Harga minyak dunia merosot 2 persen pada perdagangan Senin pekan ini dengan harga acuan minyak mentah Amerika Serikat (AS) sentuh level terendah dalam enam tahun.
Hal itu didorong dari kenaikan hasil produksi minyak AS dan Libya. Ditambah kemungkinan kesepakatan mengakhiri sanksi nuklir terhadap Iran sehingga mendorong produksi minyak bertambah di pasar.
Harga minyak Brent ditutup melemah US$ 1,23 ke level US$ 53,44 per barel. Level ini terendah dalam enam tahun.
Sementara itu, harga minyak mentah acuan AS melemah 96 sen ke level US$ 43,88. Harga minyak itu turun mendekati 2 persen dari level terendah pada Maret 2009 sekitar US$ 42,85. Analis teknikal melihat, harga minyak bisa sentuh US$ 37.

Penyedia data memperkirakan, ada sekitar 3 juta barel minyak di Cushing, Oklahoma. Adanya kekhawatiran AS akan menyentuh produksi tertinggi telah menambah kekhawatiran di pasar.
Menurut sumber, Libya juga mencatatkan produksi minyak mencapai 490 ribu barel per hari. Kenaikan ini mencapai dua kali lipat.
Mengutip laman Reuters, Selasa (17/3/2015), AS dan Iran juga akan mencapai kesepakatan soal sanksi nuklir. Iran menyatakan akan menaikkan ekspor minyak bila sanksi telah dicabut. Hal itu menambah tekanan ke harga minyak.
"AS banjir pasokan minyak, dan produksi lain dari seluruh dunia juga belum mereview produksinya. Pertanyaannya hingga kapan penampungan minyak dapat bertahan sebelum full kapasitas," ujar Gene McGillian, Senior Market Analyst Tradition Energy.
Societe Generale memperkirakan, pasokan minyak sekitar 1,6 juta bpd, dan akan sentuh 1,7 juta bpd pada kuartal II. "Ini pertanda penurunan harga minyak," kata Analis Societe Generale, Michael Wittner. (Ahm/)

Sumber : Liputan6