BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/5) - Bursa saham AS naik menuju rekor sementara Treasuri naik untuk hari kedua setelah data ekonomi menunjukkan pertumbuhan yang tidak merata menambahkan spekulasi bahwa Federal Reserve tidak akan terburu-buru untuk menaikkan suku bunga. Minyak mentah menguat.
Indeks Standard & Poor 500 menguat 0,3% menuju rekor pada pukul 12:36 siang di New York. Indeks Nasdaq Composite melonjak 0,4% ke semua waktu penutupan tertinggi. Imbal hasil Treasuri dengan tenor 10-tahun turun empat basis poin menjadi 2,21%, sedangkan Indeks Bloomberg Dollar Spot menghapus penurunan. Indeks Stoxx Europe 600 naik 0,4%. Sementara minyak mentah naik 3,1%.
Pembelian rumah yang sebelumnya dimiliki tak terduga turun pada bulan April, menandai pemulihan industri tetap tidak merata, sementara klaim pengangguran AS selama empat pekan terakhir turun ke level terendah dalam 15-tahun. Risalah Federal Reserve pada hari Rabu mengisyaratkan bahwa para pejabat tidak mungkin akan menaikkan suku pada bulan Juni, sementara menjaga tetap terbukanya opsi untuk melakukan pengetatan dalam tahun ini.
Pejabat The Fed bulan lalu tidak mengharapkan untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan mereka bulan Juni mendatang bahkan saat mereka menyimpulkan bahwa perlambatan ekonomi kuartal pertama tidak mungkin untuk bertahan, menurut hasil risalah. Ketua The Fed Janet Yellen dijadwalkan memberikan pidato terkait prospek ekonomi pada hari Jumat.(frk)
Sumber: Bloomberg
Thursday, 21 May 2015
Wednesday, 20 May 2015
Pasca Pertemuan The Fed Jadikan Emas Berada Di Level $ 1,210
BESTPROFIT FUTURES MALANG (21/5) - Emas berjangka menetap di level tertingginya pada Rabu ini, bergerak di atas level $ 1.210 per ons pasca rilis dari pertemuan FOMC bulan April menunjukkan bahwa hanya beberapa pejabat yang mengharapkan kenaikan suku bunga pada bulan Juni.
Emas untuk pengiriman bulan Juni, berada di level $ 1,211.10 per ons di perdagangan elektronik di Globex, setelah menetap di level $ 1,208.70 per ons, naik sebesar $ 2 atau 0,2 %, di Comex.
Risalah pertemuan bulan April menetapkan kebijakan FOMC yang dirilis tak lama setelah penutupan perdagangan logam mulia tersebut di Comex. Hanya "beberapa" pejabat The Fed berpikir data ekonomi akan meningkat untuk memicu kenaikan suku bunga pada pertemuan berikutnya pada bulan Juni mendatang.
Suku bunga yang lebih tinggi dapat mendukung mata uang dolar, bearish pada emas diikuti dengan mata uang dolar.
Emas pada hari Senin naik ke level tertingginya dalam lebih dari 3 bulan, kenaikan terjadi sampai akhir Selasa kemarin di level terendahnya dalam seminggu terakhir. Emas diperdagangkan antara resistance di level $ 1.225 per ons dan di level $ 1.180. (knc)
Sumber : MarketWatch
Emas untuk pengiriman bulan Juni, berada di level $ 1,211.10 per ons di perdagangan elektronik di Globex, setelah menetap di level $ 1,208.70 per ons, naik sebesar $ 2 atau 0,2 %, di Comex.
Risalah pertemuan bulan April menetapkan kebijakan FOMC yang dirilis tak lama setelah penutupan perdagangan logam mulia tersebut di Comex. Hanya "beberapa" pejabat The Fed berpikir data ekonomi akan meningkat untuk memicu kenaikan suku bunga pada pertemuan berikutnya pada bulan Juni mendatang.
Suku bunga yang lebih tinggi dapat mendukung mata uang dolar, bearish pada emas diikuti dengan mata uang dolar.
Emas pada hari Senin naik ke level tertingginya dalam lebih dari 3 bulan, kenaikan terjadi sampai akhir Selasa kemarin di level terendahnya dalam seminggu terakhir. Emas diperdagangkan antara resistance di level $ 1.225 per ons dan di level $ 1.180. (knc)
Sumber : MarketWatch
Dolar Menguat Pasca Risalah Pertemuan The Fed
BESTPROFIT FUTURES MALANG (21/5) - Dolar
menguat seiring rilis risalah dari pertemuan Federal Reserve pada bulan
April yang menyarankan bank sentral untuk tidak terburu-buru menaikkan
suku bunga.
Mata
uang AS berfluktuasi setelah pembuat kebijakan mengatakan bahwa pada
bulan lalu tidak mengharapkan untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan
berikutnya bulan Juni bahkan ketika menyimpulkan bahwa melambatnya laju
pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama tidak mungkin untuk bertahan,
menurut risalah pertemuan The Fed.
Dolar
diperdagangkan pada level 121,39 ¥ pada pukul 02:07 siang waktu New
York. Sedangkan mata uang AS berada di level $ 1,1088 per euro. (knc)
Sumber : Bloomberg
Topix Jepang Melanjutkan Level Tertingginya di 2007, Yen Melemah
BESTPROFIT FUTURES MALANG (21/5) - Saham
Jepang naik, dengan indeks Topix melonjak dari level tetinggi 7
1/2-tahun, setelah yen melemah karena investor mengkaji risalah dari
pertemuan terakhir Federal Reserve.
Topix
naik 0,3% menjadi 1,647.83 pada 09:06 pagi di Tokyo, setelah kemarin
ditutup pada level tertinggi sejak Oktober 2007. Indeks Nikkei 225 Stock
Average naik 0,2% menjadi 20,242.96. Yen diperdagangkan pada level 121,20
per dolar setelah menyentuh level terendah sejak 17 Maret, Rabu.
Risalah pertemuan terakhir Federal Reserve memperkuat bahwa suku bunga
kemungkinan akan meningkat pada semester kedua tahun ini, dengan para
pejabat tidak menginginkan untuk menaikkan suku bunga pinjaman pada
bulan Juni mendatang.
E-mini
berjangka pada indeks Standard & Poor 500 turun 0,2% setelah Indeks
saham AS tergelincir 0,1% pada hari Rabu di New York, terseret lebih
rendah oleh aksi jual pada saham penerbangan.(yds)
Sumber: Bloomberg
Saham Asia Menguat Pasca Risalah The Fed Jelang PMI China
BESTPROFIT FUTURES MALANG (21/5) - Saham
Asia menguat untuk pertama kalinya dalam tiga hari terakhir karena
investor mengkaji risalah dari pertemuan terakhir Federal Reserve dan
menunggu data manufaktur China.
Indeks MSCI Asia
Pacific naik 0,1% menjadi 153,02 pada 09:02 pagi di Tokyo. Risalah The
Fed memperkuat kajian bahwa suku bunga mungkin akan naik pada semester
kedua di tahun ini. Aktivitas manufaktur China mungkin menunjukkan
peningkatan bulan ini, perkiraan awal dari HSBC Holdings Plc dan Markit
Economics karena hari ini diperkirakan akan menunjukkan, menurut ekonom
yang disurvei oleh Bloomberg.
Indeks Topix Jepang
naik 0,3%. Indeks Kospi Korea Selatan sedikit berubah. Indeks Australia S
& P / ASX 200 naik 0,2%, sementara Indeks NZX 50 Selandia Baru
turun 0,2%. Pasar saham di China dan Hong Kong belum dibuka.
China CSI 300 Indeks
perusahaan teknologi melonjak 1,5% ke rekornya pada laporan Xinhua News
Agency bahwa pemerintah akan meningkatkan insentif bagi sektor industri
termasuk teknologi informasi dan robotika.
Kontrak berjangka
E-mini pada indeks Standard & Poor 500 turun 0,2%. Indeks saham AS
turun 0,1% pada hari Rabu di tengah aksi jual pada saham penerbangan.(yds)
Sumber: Bloomberg
Bursa Saham AS Stagnan Di tengah Aksi Jual Saham Penerbangan
BESTPROFIT FUTURES MALANG (21/5) - Bursa
saham AS ditutup sedikit berubah, dengan indeks Standard & Poor 500
tergelincir untuk hari kedua, setelah aksi jual dalam saham penerbangan
mengimbangi hasil risalah dari pertemuan Federal Reserve yang
menunjukkan para pejabat The Fed tidak akan terburu-buru untuk menaikkan
suku bunga.
Indeks
S&P 500 turun 0,1% ke level 2,125.80 pada pukul 4 sore di New York,
setelah sempat naik di atas semua waktu tertinggi.
Pejabat
The Fed bulan lalu tidak berharap untuk menaikkan suku bunga pada
pertemuan mereka bulan Juni bahkan saat mereka menyimpulkan bahwa
perlambatan ekonomi kuartal pertama tidak mungkin bertahan, menurut
risalah pertemuan. Beberapa anggota mengatakan bahwa mereka
mengantisipasi perekonomian akan siap untuk naik pada bulan Juni
mendatang.(frk)
Sumber: Bloomberg
Tuesday, 19 May 2015
Rilis Data Perumahan Bikin Wall Street Tergelincir
BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/5) - Wall Street hanya sedikit berubah pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta) dengan indeks Standard & Poor 500 tergelincir dari rekor tertinggi setelah data perumahan Amerika Serikat (AS) menunjukkan adanya lonjakan ke level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir. Data tersebut mendukung spekulasi akan kenaikan suku bunga acuan yang akan direncanakan oleh Bank Sentral AS (The Fed).
Mengutip Bloomberg, Rabu (20/5/2015), Indeks Standard & Poor 500 turun 0,1 persen menjadi 2.127,87 pada pukul 04.00 PM waktu New York, AS. Level tersebut hanya sedikit berubah dari posisi tertinggi yang pernah dicetak pada tiga sesi perdagangan sebelumnya. Indeks Dow Jones Industrial Averange naik 0,1 persen menuju rekor tertinggi sedangkan Indeks Nasdaq COmposite melemah 0,2 persen.
"Saat ada berita atau sentimen yang kuat, muncul kekhawatiran akan adanya kenaikan suku bunga," jelas Kepala Investasi McQueen, Ball & Associates di Bethlehem, Pennsylvania, AS. Ia melanjutkan, pelaku pasar kembali menebak-nebak apakah data ekonomi yang keluar bisa menjadi dasar bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga.
Sebuah laporan menunjukkan bahwa konstruksi rumah baru di Amerika naik pada April 2015 kemarin ke level tertinggi sejak November 2007. Selain itu, data mengenai peningkatan tenaga kerja juga menunjukkan bahwa pelemahan pertumbuhan ekonomi yang terjadi di awal tahun ini hanya bersifat sementara saja.
Dampak dari membaiknya beberapa data ekonomi tersebut adalah muncul kembali perdebatan kapan waktu yang tepat bagi Bank Sentral AS untuk menaikkan suku bunga. The Fed akan mengumumkan hasil pertemuan bulanan yang dilakukan pada April kemarin pada Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta).
Pada perdagangan di awal pekan ini, Wall Street mencetak rekor tertinggi karena didorong kenaikan saham-saham dari perusahaan teknologi. Salah satu saham yang mendongkrak kenaikan indeks di AS adalah saham Apple.
Saham pembuat produk iPhone tersebut naik 1,1 persen ke level US$ 130,19 setelah Carl Icahn, salah satu pemegang saham Apple terbesar mengatakan, saham Apple sebenarnya berada di bawah harga pasar. Menurutnya, saham Apple harusnya ditransaksikan di level harga US$ 240. (Gdn/Igw)
Sumber : Liputan6
Mengutip Bloomberg, Rabu (20/5/2015), Indeks Standard & Poor 500 turun 0,1 persen menjadi 2.127,87 pada pukul 04.00 PM waktu New York, AS. Level tersebut hanya sedikit berubah dari posisi tertinggi yang pernah dicetak pada tiga sesi perdagangan sebelumnya. Indeks Dow Jones Industrial Averange naik 0,1 persen menuju rekor tertinggi sedangkan Indeks Nasdaq COmposite melemah 0,2 persen.
"Saat ada berita atau sentimen yang kuat, muncul kekhawatiran akan adanya kenaikan suku bunga," jelas Kepala Investasi McQueen, Ball & Associates di Bethlehem, Pennsylvania, AS. Ia melanjutkan, pelaku pasar kembali menebak-nebak apakah data ekonomi yang keluar bisa menjadi dasar bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga.
Sebuah laporan menunjukkan bahwa konstruksi rumah baru di Amerika naik pada April 2015 kemarin ke level tertinggi sejak November 2007. Selain itu, data mengenai peningkatan tenaga kerja juga menunjukkan bahwa pelemahan pertumbuhan ekonomi yang terjadi di awal tahun ini hanya bersifat sementara saja.
Dampak dari membaiknya beberapa data ekonomi tersebut adalah muncul kembali perdebatan kapan waktu yang tepat bagi Bank Sentral AS untuk menaikkan suku bunga. The Fed akan mengumumkan hasil pertemuan bulanan yang dilakukan pada April kemarin pada Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta).
Pada perdagangan di awal pekan ini, Wall Street mencetak rekor tertinggi karena didorong kenaikan saham-saham dari perusahaan teknologi. Salah satu saham yang mendongkrak kenaikan indeks di AS adalah saham Apple.
Saham pembuat produk iPhone tersebut naik 1,1 persen ke level US$ 130,19 setelah Carl Icahn, salah satu pemegang saham Apple terbesar mengatakan, saham Apple sebenarnya berada di bawah harga pasar. Menurutnya, saham Apple harusnya ditransaksikan di level harga US$ 240. (Gdn/Igw)
Sumber : Liputan6
Di Facebook, Anak Magang Bisa Rapat Bareng Mark Zuckerberg
BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/5) - Dalam salah satu pernyatannya, Facebook mengungkapkan, perusahaan
tersebut berupaya memperlakukan siswa magang layaknya pegawai tetap.
Seorang gadis yang pernah magang di Facebook bahkan mengatakan, dirinya
berkesempatan duduk bersama di sebuah rapat dengan CEO Facebook Mark
Zuckerberg, salah satu miliarder termuda di dunia.
"Saya hanya mengamati, tapi sangat keren melihat seperti apa aslinya Zuckerberg," kata Elizabeth Gregory menggambarkan perasaannya saat rapat bersama pendiri Facebook tersebut seperti dilansir dari Business Insider, Rabu (20/5/2015).
Meskipun Gregory tidak banyak berkontribusi saat rapat, tapi dia mengaku belajar banyak hal dari sosok Zuckerberg. Menurutnya, dengan kesuksesan besar yang telah diraih Zuckerberg, dia merupakan pria yang sangat bijaksana dan ramah.
"Dia benar-benar pria yang baik dan selalu menyapa saya saat dirinya sedang berkeliling kantor. Itu tetap dilakukan meski dia sama sekali tak tahu siapa saya," kenang Gregory.
Menceritakan pengalaman lain saat magang di Facebook, Gregory mengatakan, kantornya sangat terbuka dan kolaboratif. Tak ada kubikel yang menghalangi kerjasama dan komunikasi antar pegawai.
Sumber : Liputan6
"Saya hanya mengamati, tapi sangat keren melihat seperti apa aslinya Zuckerberg," kata Elizabeth Gregory menggambarkan perasaannya saat rapat bersama pendiri Facebook tersebut seperti dilansir dari Business Insider, Rabu (20/5/2015).
Meskipun Gregory tidak banyak berkontribusi saat rapat, tapi dia mengaku belajar banyak hal dari sosok Zuckerberg. Menurutnya, dengan kesuksesan besar yang telah diraih Zuckerberg, dia merupakan pria yang sangat bijaksana dan ramah.
"Dia benar-benar pria yang baik dan selalu menyapa saya saat dirinya sedang berkeliling kantor. Itu tetap dilakukan meski dia sama sekali tak tahu siapa saya," kenang Gregory.
Menceritakan pengalaman lain saat magang di Facebook, Gregory mengatakan, kantornya sangat terbuka dan kolaboratif. Tak ada kubikel yang menghalangi kerjasama dan komunikasi antar pegawai.
Sumber : Liputan6
Emas Turun Tajam Akibat Penguatan Data Perumahan AS
BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/5) - Emas
mengalami penurunan terbesar sejak bulan April terkait spekulasi bahwa
membaiknya pasar perumahan AS akan meningkatkan kasus bagi Federal
Reserve AS untuk menaikkan suku bunga.
Sektor
perumahan AS mulai menguat ke tujuh tahun tertinggi pada bulan lalu,
menurut data pemerintah pada hari Selasa. Penguatan data perumahan
memperpanjang kenaikan dalam dolar, membatasi daya tarik emas sebagai
aset alternatif, setelah Bank Sentral Eropa mengatakan akan mempercepat
pembelian obligasi. Emas telah membukukan penurunan bulanan ketiga
beruntun karena prospek biaya pinjaman yang lebih tinggi mendorong
investor untuk mendukung aset dengan prospek imbal hasil yang lebih
baik, seperti saham.
Logam
turun dari level tertinggi dalam tiga bulan, dengan rebound dalam
perumahan mengindikasikan perekonomian mungkin cukup kuat bagi The Fed
untuk memulai pengetatan tahun ini. Risalah dari pertemuan terakhir bank
sentral akan dirilis Rabu besok. Kepemilikan pada ETP berbasis emas
turun ke level terendah sejak pertengahan Januari, menurut data yang
dikumpulkan oleh Bloomberg.
Emas
berjangka untuk pengiriman Juni turun 1,7% untuk menetap di level $
1,206.70 per ons pada pukul 1:43 siang di Comex New York, yang merupakan
penurunan terbesar untuk kontrak teraktif sejak 30 April. Pada Senin
kemarin, logam mulia naik ke level $ 1.232, tertinggi sejak 17 Februari
yang lalu.(frk)
Sumber: Bloomberg
Euro Tertekan Oleh Komitmen ECB Untuk Meningkatkan Pembelian Obligasi
BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/5) - Euro
turun tajam dalam dua bulan terakhir setelah seorang pejabat Bank
Sentral Eropa mengatakan para pembuat kebijakan berencana untuk
meningkatkan pembelian obligasi sebelum mengantisipasi jeda pertengahan
tahun.
Mata
uang tunggal tersebut merosot setelah anggota Dewan Eksekutif Benoit
Coeure mengatakan bahwa ECB akan meningkatkan pembelian di bawah program
pelonggaran kuantitatif mulai dari 60 miliar euro ($ 67 miliar) pada
bulan Mei dan Juni, menjelang drop-off dalam likuiditas pasar. Euro
memperpanjang penurunan terhadap dolar setelah laporan menunjukkan
konstruksi perumahan di AS mengalami lonjakan pada bulan April ke level
tertinggi dalam lebih dari tujuh tahun, yang mendukung langkah Federal
Reserve terhadap kenaikan suku bunga.
Euro
turun 1,6% ke level $ 1,1138 pada pukul 01:03 siang di New York,
terbesar sejak 19 Maret. Euro tergelincir 1% ke level 134,36 yen.
Sementara dolar naik 0,5% ke level 120,64 yen.(frk)
Sumber: Bloomberg
Ekonomi Jepang Tumbuh Lebih dari Perkiraan Pada Kuartal Ke Dua
BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/5) - Ekonomi
Jepang meningkat secara beruntun untuk kuartal kedua, melampaui
perkiraan sebelumnya ditengah meningkatnya pengualaran dan persedian di
sektor bisnis.
Gross
domestic product (GDP) naik 2,4% pada laju tahunan dalam tiga bulan
terakhir hingga Maret dari kuartal sebelumnya, ketika naik 1,1%, menurut
Kantor Kabinet pada Rabu. Perkiraan rata-rata dari 28 ekonom yang
disurvei oleh Bloomberg menyerukan kenaikan sebesar 1,6%.
Investasi
modal naik 0,4% dari tiga bulan sebelumnya, naik untuk pertama kalinya
dalam empat kuartal, data hari ini menunjukkan. Dari kuartal sebelumnya,
konsumsi swasta naik 0,4%, ini merupakan laju yang sama seperti tiga
bulan terakhir di 2014.
Persediaan modal menambahkan 0,5 persentase poin untuk pertumbuhan non-tahunan pada kuartal pertama, data menunjukkan.(yds)
Sumber: Bloomberg
Monday, 18 May 2015
Ekspor Arab Saudi Meningkat Tekan Harga Minyak
BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/5) - Harga minyak dunia tergelincir di awal pekan seiring dipicu kenaikan dolar Amerika Serikat (AS). Kenaikan harga minyak itu juga didorong dari kekhawatiran kelebihan pasokan minyak AS setelah Arab Saudi melaporkan ekspor minyak mentah tertinggi dalam hampir satu dekade.
Harga minyak Brent turun 54 sen menjadi US$ 66,27 per barel setelah sentuh level tertinggi US$ 67,88. Sementara itu, harga minyak acuan Amerika Serikat (AS) melemah 26 sen menjadi US$ 59,43 per barel.
Penurunan harga minyak ini mengikis keuntungan lebih dari US$ 1 per barel di tengah kekhawatiran gejolak di Timur Tengah. Selain itu, dolar AS naik lebih dari 1 persen terhadap sejumlah mata uang utama dalam tiga pekan ini.
Berdasarkan indeks komoditas telah turun 0,3 persen karena penguatan dolar AS. Ekspor minyak mentah Arab Saudi naik pada Maret ke level tertinggi juga membebani harga minyak di awal pekan ini.
"Dolar kembali menguat menegaskan keperkasaannya terhadap minyak. Meski pun ketegangan geopolitik di Timur Tengah menunjukkan tak semua orang yakin dengan reli harga minyak yang terus menerus," kata Tariq Zahir, Analis Tyche Capital Advisors seperti dikutip dari Reuters, Selasa (19/5/2015).
Para analis pun memperkirakan, kalau kelebihan pasokan minyak terus berlanjut maka berdampak negatif terhadap harga minyak. Hal ini terjadi bila produksi minyak AS terus meningkat ditambah produksi OPEC tetap kuat.
Goldman Sachs juga menyatakan, kalau harga minyak Brent berada di level US$ 55 per barel pada 2020 dibandingkan sebelumnya di kisaran US$ 65. (Ahm/)
Sumber : Liputan6
Harga minyak Brent turun 54 sen menjadi US$ 66,27 per barel setelah sentuh level tertinggi US$ 67,88. Sementara itu, harga minyak acuan Amerika Serikat (AS) melemah 26 sen menjadi US$ 59,43 per barel.
Penurunan harga minyak ini mengikis keuntungan lebih dari US$ 1 per barel di tengah kekhawatiran gejolak di Timur Tengah. Selain itu, dolar AS naik lebih dari 1 persen terhadap sejumlah mata uang utama dalam tiga pekan ini.
Berdasarkan indeks komoditas telah turun 0,3 persen karena penguatan dolar AS. Ekspor minyak mentah Arab Saudi naik pada Maret ke level tertinggi juga membebani harga minyak di awal pekan ini.
"Dolar kembali menguat menegaskan keperkasaannya terhadap minyak. Meski pun ketegangan geopolitik di Timur Tengah menunjukkan tak semua orang yakin dengan reli harga minyak yang terus menerus," kata Tariq Zahir, Analis Tyche Capital Advisors seperti dikutip dari Reuters, Selasa (19/5/2015).
Para analis pun memperkirakan, kalau kelebihan pasokan minyak terus berlanjut maka berdampak negatif terhadap harga minyak. Hal ini terjadi bila produksi minyak AS terus meningkat ditambah produksi OPEC tetap kuat.
Goldman Sachs juga menyatakan, kalau harga minyak Brent berada di level US$ 55 per barel pada 2020 dibandingkan sebelumnya di kisaran US$ 65. (Ahm/)
Sumber : Liputan6
Emas Berjangka Catatkan Penguatan Beruntun Kelima
BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/5) - Emas berjangka pada hari Senin mencatatkan
penguatan berturut-turut kelima setelah investor mengukur daya tarik
logam jelang rilis risalah pertemuan Federal Reserve bulan April pada
hari Rabu dan pembayaran Dana Moneter Internasional Yunani bulan depan.
Emas untuk pengiriman bulan Juni naik $ 2,30 di Comex, atau 0,2%, untuk menetap di level $ 1,227.60 per ons. Emas, yang telah membukukan keuntungan dalam empat sesi perdagangan terakhir, belum pernah menetap di level tertinggi ini sejak 10 Februari, berdasarkan kontrak teraktif.
Silver untuk pengiriman bulan Juli juga naik 16,9 sen, atau 1%, ke level $ 17,732 per ons.
Yunani terlihat mendekati akhir dari tenggat waktu yang ditentukan Bank Sentral Eropa. Hal tersebut dapat memaksa resolusi negara berjalan dalam bayangan lebih lama dengan kreditur dari zona euro selama jangka waktu bailout.(frk)
Sumber: MarketWatch
Emas untuk pengiriman bulan Juni naik $ 2,30 di Comex, atau 0,2%, untuk menetap di level $ 1,227.60 per ons. Emas, yang telah membukukan keuntungan dalam empat sesi perdagangan terakhir, belum pernah menetap di level tertinggi ini sejak 10 Februari, berdasarkan kontrak teraktif.
Silver untuk pengiriman bulan Juli juga naik 16,9 sen, atau 1%, ke level $ 17,732 per ons.
Yunani terlihat mendekati akhir dari tenggat waktu yang ditentukan Bank Sentral Eropa. Hal tersebut dapat memaksa resolusi negara berjalan dalam bayangan lebih lama dengan kreditur dari zona euro selama jangka waktu bailout.(frk)
Sumber: MarketWatch
Dolar Rebound Setelah Investor Memperkirakan Penguatan dalam Ekonomi AS
BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/5) - Dolar
Amerika melonjak dari level terendah empat bulan terkait spekulasi
bahwa ekonomi AS akan rebound dari perlambatan di kuartal pertama.
Mata
uang tersebut menguat dalam lima minggu terakhir, memangkas kerugian
empat hari terhadap euro, jelang rilis data perumahan dan manufaktur AS
akhir pekan ini. Meningkatkan indikator akan memperkuat dorongan bagi
Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam
lebih dari satu dekade.
Indeks
Bloomberg Dollar Spot, yang melacak greenback versus 10 mitra dagang
utama, naik 0,7% ke level 1,158.17 pada pukul 12:12 siang di New York.
Indeks tersebut menyentuh level 1,149.06 pada hari Jumat, level terendah
sejak bulan Januari, setelah laporan ekonomi yang lebih lemah dari
perkiraan menambah kekhawatiran pertumbuhan ekonomi AS terlalu rapuh
bagi The Fed untuk meningkatkan suku bunga utamanya dalam tahun ini.
Indeks tersebut telah turun selama lima minggu terakhir, penurunan
terpanjang sejak Oktober 2013.
Mata
uang AS naik 0,9% terhadap euro menjadi $ 1,1347 per euro, mencapai
kenaikan terbesar sejak 9 April. Menguat 0,5% terhadap yen menjadi
119,83 ¥.
The
Fed akan merilis risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC)
bulan April pada Rabu mendatang, yang dapat mencakup sebagai petunjuk
tentang kapan bank sentral akan meningkatkan suku bunga untuk pertama
kalinya sejak tahun 2006.(frk)
Sumber: Bloomberg
Rally Saham Apple & Bank Antarkan Bursa AS Ditutup Menguat
BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/5) - Saham
AS menguat ke level tertinggi sepanjang masa diikuti kenaikan saham
Apple Inc terkait komentar dari Carl Icahn dan perbankan mengalami rally
di tengah meningkatnya imbal hasil obligasi.
Indeks
Standard & Poor 500 naik 0,3 % ke level 2,129.01 pada pukul 4 sore
waktu New York, ditutup pada rekornya untuk sesi ketiga secara
berturut-turut. Sementara itu, Indeks Dow Jones Industrial Average
menguat 0,1 % dekati semua waktu tertinggi, untuk pertama kalinya sejak 2
Maret lalu.
Kenaikan mingguan back-to-back menghentikan up-and-down
secara beruntun dalam lima periode pada Indeks S&P 500, seiring
perusahaan multinasional mengalami rally di tengah melemahnya mata uang
dolar dan data ekonomi memicu spekulasi bahwa Federal Reserve tidak akan
terburu-buru untuk menaikkan suku bunga. Dengan meredanya aksi jual di
pasar obligasi global pada pekan lalu, ukuran volatilitas saham AS catat
penurunan beruntun terpanjang dalam 3 pekan terakhir dan ditutup dekati
level terendahnya pada tahun ini. (knc)
Sumber : Bloomberg
Saham Eropa Menguat Setelah Ekuitas Yunani Mengalami Rebound
BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/5) - Penguatan dalam saham produsen automotif mendorong bursa saham Eropa lebih tinggi, setelah ekuitas Yunani menguat.
Indeks
Stoxx Europe 600 naik 0,4% ke level 398,09 pada penutupan perdagangan
di London, setelah turun sebanyak 0,7%. Indeks tersebut sebelumnya naik
0,6%. Indeks ASE Yunani menguat 1,6%, menghapus penurunan 2,7% setelah
adanya laporan yang mengatakan bahwa Komisi Eropa mengusulkan kompromi
kesepakatan. Saham Porsche Automobil Holding SE dan Volkswagen AG naik
lebih dari 3% akibat pelemahan euro, mengirimkan Indeks DAX Jerman naik
1,3%.
Bursa
saham Eropa mengalami rebound pada hari Senin setelah Stoxx 600 turun
0,9% pada pekan lalu setelah euro menguat, sementara obligasi turun dan
data ekonomi AS meleset dari perkiraan. Indeks acuan Eropa kehilangan
4,3% dari rekor pada bulan April sampai Jumat pekan lalu, pemangkasan
kenaikan tahunan sampai 16%.
Perusahaan
perawatan kesehatan dalam indeks Stoxx 600 naik 1,2% pada hari Senin.
Orpea menambahkan 2,9% setelah operator keperawatan rumahan mengatakan
akan mengakuisisi saham Celenus Kliniken, penyedia rehabilitasi dan
pusat kejiwaan. Sementara Fresenius SE menambahkan 3,3%.(frk)
Sumber: Bloomberg
Subscribe to:
Posts (Atom)