Thursday 7 September 2023

Best Profit | Dampak Penurunan Harga Emas: Apa yang Harus Diamati oleh Investor


Best Profit (8/9) – Di dunia pasar keuangan, sedikit aset yang telah menarik imajinasi investor seperti emas. Daya tariknya yang abadi sebagai simpanan nilai dan lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi telah membuatnya menjadi favorit baik bagi investor berpengalaman maupun pendatang baru. Namun, perkembangan terbaru telah mengirimkan gelombang kejut melalui pasar emas. Harga emas berjangka turun untuk sesi ketiga berturut-turut, meninggalkan investor dengan ketegangan menunggu isyarat dari Federal Reserve tentang suku bunga. Dalam artikel ini, kita akan mengupas faktor-faktor di balik penurunan harga emas baru-baru ini dan menjelajahi apa yang harus diamati oleh investor dalam beberapa minggu mendatang.

Penurunan Emas

Pagi Jumat, 8 September 2023, harga emas berjangka melanjutkan laju penurunannya, menandai sesi ketiga berturut-turut kerugian. Investor dengan cermat memantau data ekonomi terbaru dan pidato pejabat Federal Reserve, berharap untuk menguraikan lintasan masa depan suku bunga AS. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange turun sebesar $1.70 USD atau 0.09 persen menjadi ditutup pada $1,942.50 USD per ons. Ini mengikuti sesi perdagangan di mana mencapai tertinggi $1,947.90 USD dan terendah $1,940.30 USD.

Penurunan dalam harga emas berjangka berlanjut sebagai tren yang mengkhawatirkan. Pada Rabu, 6 September 2023, harga emas berjangka turun sebesar $8.40 USD atau 0.43 persen, ditutup pada $1,944.20 USD. Hal ini terjadi setelah penurunan signifikan sebesar $14.50 USD atau 0.74 persen pada Selasa, 5 September 2023, ketika harga emas berjangka ditetapkan pada $1,952.60 USD. Jumat sebelumnya, 1 September 2023, melihat sedikit kenaikan sebesar $1.20 USD atau 0.06 persen, ditutup pada $1,967.10 USD. best profit

Baca Juga : Best Profit | Wall Street Merosot Setelah Rilis Data Ekonomi AS Membangkitkan Kekhawatiran Inflasi dan Suku Bunga

Baca Juga : Dampak Penguatan Dolar AS dan Kenaikan Imbal Hasil Obligasi terhadap Harga Emas

Faktor-faktor yang Berperan

Beberapa faktor kunci berkontribusi pada tekanan penurunan harga emas. Bursa Comex tutup pada Senin, 4 September 2023, untuk Hari Buruh. Ketika dibuka kembali pada Kamis, 7 September 2023, harga emas berjangka mencapai level terendahnya sejak 25 Agustus. Penurunan telah dimulai sehari sebelumnya, didorong oleh data ekonomi AS yang kuat, yang meningkatkan harapan bahwa Federal Reserve akan menjaga suku bunga tinggi untuk beberapa waktu. Hal ini pada gilirannya meningkatkan imbal hasil obligasi pemerintah dan nilai dolar AS.

Data ekonomi yang dirilis pada Kamis, 7 September 2023, lebih lanjut melemahkan harga emas. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan penurunan 13.000 klaim pengangguran AS untuk pekan yang berakhir pada 2 September, mencapai level terendah sejak Februari.

Selain itu, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan peningkatan produktivitas tenaga kerja bisnis non-pertanian AS sebesar 3.5 persen pada kuartal kedua tahun 2023, mencerminkan revisi turun sebesar 0.2 poin persentase dari perkiraan awal. Produksi meningkat sebesar 1.9 persen, sementara jam kerja menurun sebesar 1.5 persen selama kuartal kedua tahun 2023. best profit

Apa yang Menanti

Peristiwa penting berikutnya bagi emas dan dolar AS adalah data Indeks Harga Konsumen (IHK) minggu depan. Rilis-rilis yang akan datang ini berpotensi memberikan dampak signifikan bagi pasar keuangan dan, sebagai hasilnya, pada harga emas.

Penting untuk dicatat bahwa emas bukan satu-satunya logam mulia yang merasakan tekanan ini. Perak, dengan pengiriman Desember, turun sebesar 26.30 sen atau 1.12 persen, ditutup pada $23.24 USD per ons. Platinum, yang dijadwalkan untuk pengiriman Oktober, mengalami penurunan sebesar $5.70 USD atau 0.62 persen, ditutup pada $909.60 USD per ons.

Saat kita menyaksikan harga emas terus mengalami penurunan untuk sesi ketiga berturut-turut, investor diingatkan akan keseimbangan yang rapuh yang ada dalam pasar keuangan. Data ekonomi, keputusan bank sentral, dan peristiwa global semuanya memainkan peran penting dalam membentuk lintasan harga emas. best profit

Bagi investor, pesan utamanya adalah untuk tetap waspada. Selalu pantau data Indeks Harga Konsumen yang akan datang, karena memiliki potensi untuk mengguncang pasar keuangan.

Wednesday 6 September 2023

Best Profit | Wall Street Merosot Setelah Rilis Data Ekonomi AS Membangkitkan Kekhawatiran Inflasi dan Suku Bunga


Best Profit (7/9) – Wall Street mengalami penurunan luas dalam perdagangan saham pada Rabu, 6 September 2023, dengan indeks Nasdaq memimpin koreksi dengan turun 1 persen. Indeks Nasdaq mengalami penurunan signifikan setelah data sektor jasa yang lebih kuat dari yang diperkirakan memicu kekhawatiran bahwa inflasi yang stabil dapat menyebabkan suku bunga tinggi yang berkelanjutan.

Seperti dilaporkan oleh Yahoo Finance, pada penutupan sesi perdagangan Wall Street, indeks Dow Jones turun sebanyak 198,78 poin, atau 0,57 persen, menjadi 34.443,19. Indeks S&P 500 juga mengalami penurunan sebesar 31,35 poin, atau 0,70 persen, mengakhiri pada 4.465,48. Indeks Nasdaq merosot sebanyak 148,48 poin, atau 1,06 persen, menjadi 13.872,47.

Tren Berdasarkan Sektor

Diantara 11 sektor industri utama dalam S&P 500, sektor teknologi mengalami koreksi terbesar dengan penurunan sebanyak 1,4 persen. Sebaliknya, sektor utilitas memimpin kenaikan dengan kenaikan sebesar 0,2 persen, sementara sektor energi adalah satu-satunya sektor yang mencatatkan kenaikan, naik sebesar 0,1 persen. Kenaikan sektor energi berkaitan dengan kenaikan harga minyak. best profit

Baca Juga : Dampak Penguatan Dolar AS dan Kenaikan Imbal Hasil Obligasi terhadap Harga Emas

Baca Juga : Harga Minyak Naik Ditengah Prospek Perpanjangan Pengurangan Pasokan OPEC+

Harga minyak berjangka naik pekan ini, meningkatkan kekhawatiran akan tekanan inflasi. Institute for Supply Management (ISM) melaporkan bahwa indeks manajer pembelian non-manufaktur naik menjadi 54,5 bulan lalu, melampaui ekspektasi 52,5. Selain itu, ukuran harga yang dibayarkan oleh bisnis sektor jasa meningkat.

Para pelaku pasar sedang mempertaruhkan kemungkinan sebesar 93 persen bahwa Federal Reserve (the Fed) akan menjaga suku bunga setelah pertemuannya pada 20 September 2023. Taruhan berikutnya untuk mempertahankan suku bunga pada November 2023 sekitar 57 persen, menurut FedWatch Tool dari CME Group.

“Data sektor jasa ISM yang lebih kuat dari perkiraan menunjukkan bahwa investor masih kesulitan dalam membaca situasi pasca COVID-19,” kata Carol Schleif, Chief Investment Officer BMO Family. best profit

Sementara itu, para pelaku pasar berharap adanya penurunan suku bunga.

Dampak pada Kinerja Saham

Investor saham juga merespons kenaikan imbal hasil obligasi AS berjangka 10 tahun dan 2 tahun.

“Saham-saham pertumbuhan telah memasukkan gagasan bahwa inflasi telah tertahan dengan baik dan bahwa the Fed akan melakukan pemotongan. Jika gagasan tersebut tidak berlaku lagi, mereka akan rentan,” komentar Patrick Kaser, Portfolio Manager di Brandywine Global. best profit

Laporan tersebut mengindikasikan pertumbuhan ekonomi “sedang” di Amerika Serikat selama beberapa minggu terakhir. Sementara itu, pertumbuhan lapangan kerja tetap “lemah,” dan inflasi melambat di sebagian besar negara bagian.

Pergerakan Saham

Sementara itu, saham Lockheed Martin turun sebanyak 4,8 persen karena produsen senjata AS mengurangi prospek pengiriman jet F-35. Roku Inc., di sisi lain, mengalami kenaikan harga saham sebesar 2,9 persen setelah mengumumkan rencana untuk mengurangi tenaga kerja sekitar 10 persen dan memberlakukan pembatasan perekrutan baru. best profit

Dalam hal volume perdagangan, Wall Street melihat sebanyak 9,39 miliar saham berpindah tangan selama sesi tersebut. Angka ini sedikit di bawah rata-rata pergerakan 10,17 miliar saham dalam 20 sesi terakhir, menunjukkan tingkat ketidakpastian yang tinggi dan perilaku perdagangan yang berhati-hati di kalangan investor.

Sebagai kesimpulan, penurunan terbaru dalam kinerja Wall Street menekankan kekhawatiran yang semakin meningkat seputar inflasi dan suku bunga. Koreksi ini telah memengaruhi berbagai sektor, dengan saham teknologi mengalami penurunan terbesar. best profit

Tuesday 5 September 2023

est Profit | Dampak Penguatan Dolar AS dan Kenaikan Imbal Hasil Obligasi terhadap Harga Emas

Best Profit (9/6) – Di dunia pasar keuangan, pergerakan berbagai aset seringkali dapat diatributkan pada interaksi kompleks antara faktor-faktor ekonomi dan sentimen investor. Salah satu aset yang baru-baru ini menjadi sorotan adalah emas, yang mengalami penurunan signifikan ke level terendah dalam seminggu pada penutupan perdagangan Selasa. Penurunan ini dapat diatributkan kepada dua faktor utama: penguatan dolar AS dan lonjakan imbal hasil obligasi.

Penurunan Harga Emas

Pasar berjangka emas mengalami pekan yang penuh gejolak, dengan harga mengalami fluktuasi. Pada Jumat, harga naik sebesar $1,20 menjadi $1.967,10 per ons, mengikuti penurunan sebesar $7,10 menjadi $1.965,90 per ons pada Kamis, dan kenaikan selanjutnya sebesar $7,90 menjadi $1.973,00 per ons pada Rabu. Perlu diingat bahwa Bursa Comex tutup pada hari Senin dalam rangka perayaan Hari Buruh. best profit

Baca Juga : Harga Minyak Naik Ditengah Prospek Perpanjangan Pengurangan Pasokan OPEC+

Baca Juga : Manfaatkan Ketenangan, Pemilik Emas Bisa Santai Pekan Ini

Pendorong Utama

Penurunan harga emas belakangan ini dapat diatributkan kepada dua pendorong utama: penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi. Faktor-faktor ini mendorong para investor untuk mencari perlindungan dan lindung nilai terhadap kekhawatiran yang tumbuh mengenai pertumbuhan ekonomi global, terutama dalam menghadapi serangkaian pertemuan Federal Reserve minggu ini.

Dolar AS telah menjadi aset pelindung nilai, mencapai level tertinggi dalam beberapa bulan terhadap sejumlah mata uang utama akibat kekhawatiran tentang pertumbuhan global, terutama di China dan zona Euro. Seiring dengan penguatan dolar, harga emas menjadi lebih mahal bagi pembeli asing. best profit

Indeks dolar AS, yang mengukur kinerja dolar terhadap enam mata uang utama lainnya, naik sebesar 0,5% menjadi 104,755, mendekati level tertinggi dalam lima bulan.

Dampak pada Harga Emas

Kenaikan imbal hasil obligasi Pemerintah AS semakin melemahkan harga emas. Para ekonom memperkirakan penurunan sebesar 2,3% pada bulan Juli. Lukman Otunuga, manajer analisis pasar di FXTM, mencatat, “Emas tampaknya mencari katalis fundamental baru untuk memicu pergerakan signifikan berikutnya.” best profit

Melihat ke Depan

Saat ini, semua mata tertuju pada sejumlah pembicara kunci Federal Reserve yang dijadwalkan akan berbicara minggu ini. Mereka diperkirakan akan memberikan wawasan lebih lanjut mengenai kebijakan moneter menjelang keputusan suku bunga akhir bulan ini. Presiden Federal Reserve Dallas, Lorie Logan, akan berbicara pada hari Rabu, diikuti oleh Presiden Federal Reserve Chicago, Austan Goolsbee, pada hari Kamis. Selain itu, anggota Komite Pasar Terbuka Federal Reserve, John Williams dan Michelle Bowman, juga akan memberikan pidato pada hari Kamis.

Selain emas, logam mulia lainnya juga terpengaruh. Perak untuk pengiriman Desember mengalami penurunan sebesar 2,81%, ditutup pada $23,873 per ons. Platinum untuk pengiriman Oktober juga mengalami penurunan sebesar 3,63%, ditutup pada $933,50 per ons.

Sebagai kesimpulan, penurunan harga emas belakangan ini dapat diatributkan kepada penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi. Meskipun faktor-faktor ini menciptakan hambatan bagi emas dalam jangka pendek, logam mulia ini tetap menjadi aset berharga bagi para investor yang mencari lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi. Saat keputusan Federal Reserve terungkap, lintasan harga emas ke depan akan closely watched oleh peserta pasar di seluruh dunia. best profit

Melihat ke Depan

Saat ini, semua mata tertuju pada sejumlah pembicara kunci Federal Reserve yang dijadwalkan akan berbicara minggu ini. Mereka diperkirakan akan memberikan wawasan lebih lanjut mengenai kebijakan moneter menjelang keputusan suku bunga akhir bulan ini. Presiden Federal Reserve Dallas, Lorie Logan, akan berbicara pada hari Rabu, diikuti oleh Presiden Federal Reserve Chicago, Austan Goolsbee, pada hari Kamis. Selain itu, anggota Komite Pasar Terbuka Federal Reserve, John Williams dan Michelle Bowman, juga akan memberikan pidato pada hari Kamis.

Selain emas, logam mulia lainnya juga terpengaruh. Perak untuk pengiriman Desember mengalami penurunan sebesar 2,81%, ditutup pada $23,873 per ons. Platinum untuk pengiriman Oktober juga mengalami penurunan sebesar 3,63%, ditutup pada $933,50 per ons.

Sebagai kesimpulan, penurunan harga emas belakangan ini dapat diatributkan kepada penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi. Meskipun faktor-faktor ini menciptakan hambatan bagi emas dalam jangka pendek, logam mulia ini tetap menjadi aset berharga bagi para investor yang mencari lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi. Saat keputusan Federal Reserve terungkap, lintasan harga emas ke depan akan closely watched oleh peserta pasar di seluruh dunia. Dalam dunia pasar yang selalu berubah, pemahaman yang cermat tentang dinamika seperti ini akan menjadi kunci untuk membuat keputusan investasi yang bijak. best profit

Monday 4 September 2023

Best Profit | Harga Minyak Naik Ditengah Prospek Perpanjangan Pengurangan Pasokan OPEC+

Best Profit (5/9) – Harga minyak mentah naik tipis pada akhir perdagangan Senin, di tengah ekspektasi bahwa OPEC+ akan membatasi pasokan dan spekulasi tentang kebijakan Federal Reserve AS terkait kenaikan suku bunga yang agresif. Kontrak berjangka minyak Brent untuk pengiriman November menambah 45 sen menjadi $89,00 per barel di London ICE Futures Exchange. Kontrak berjangka minyak West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Oktober naik 40 sen menjadi $85,95 per barel. Perdagangan minyak AS ditutup pada Hari Buruh, Senin, 4 September 2023.

Kenaikan Harga Minyak dalam Skala Kecil

Pasar minyak global mengalami kenaikan harga sedikit karena investor memantau erat perkembangan terkait keputusan OPEC+ dan kebijakan moneter Federal Reserve. Minyak Brent, sebagai tolok ukur harga minyak internasional, naik 45 sen, berakhir pada $89,00 per barel, sementara minyak WTI naik 40 sen menjadi $85,95 per barel. Libur Hari Buruh berdampak pada aktivitas perdagangan yang tenang di pasar minyak AS. best profit

Baca Juga : Manfaatkan Ketenangan, Pemilik Emas Bisa Santai Pekan Ini

Baca Juga : Inflasi AS Mendorong The Fed ke Tindakan Agresif

Upaya OPEC+ dan Arab Saudi

Arab Saudi memimpin upaya untuk mendukung harga minyak dengan secara sukarela mengurangi produksinya, sesuai dengan kesepakatan produksi yang dicapai oleh anggota OPEC+ termasuk Rusia. Kerajaan ini diperkirakan akan memperpanjang pemotongan produksi sukarela ini sebesar 1 juta barel per hari selama empat bulan berturut-turut hingga Oktober. Pengumuman ini datang sebelum harga jual resmi Arab Saudi, yang biasanya dirilis pada minggu pertama setiap bulan. best profit

Dinamika Pasokan Minyak dan Kerentanan Pasar

Diperkirakan pasokan minyak mentah global akan meningkat dalam enam hingga delapan minggu ke depan karena pemeliharaan kilang. Namun, pasokan minyak mentah jenis sour diperkirakan akan tetap terbatas.

Data Ekonomi dan Optimisme di China

Di Amerika Serikat, data ketenagakerjaan bulan Agustus memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menghentikan kenaikan suku bunganya bulan ini. John Evans dari PVM, perusahaan pialang minyak, menyatakan bahwa pasar tampaknya lebih reseptif dan kurang sinis pada hari ini. Dia menunjukkan bahwa dukungan terhadap sektor jasa dan relaksasi pembatasan perdagangan lintas batas oleh pemimpin China, Xi Jinping, mendapat respon positif dari pasar, meskipun tanpa kehadiran peserta dari Amerika Serikat. best profit

Sunday 3 September 2023

Best Profit | Manfaatkan Ketenangan, Pemilik Emas Bisa Santai Pekan Ini

Best Profit (4/9) – Harga emas menguat tipis pada hari ini, dan pergerakan harga emas diperkirakan akan tetap relatif tenang pekan ini karena minimnya rilis data ekonomi di Amerika Serikat.

Pada perdagangan pasar spot hari ini, Senin, 4 September 2023, pukul 05.26 WIB, harga emas berada di posisi $1.939,14 per ons troy atau mengalami kenaikan sebesar 0,02%. Kenaikan ini menjadi kabar baik menyusul penurunan harga emas sebesar 0,05% pada perdagangan pekan lalu, Jumat, 1 September 2023.

Pergerakan Harga Emas

Secara keseluruhan, harga emas berhasil mengalami kenaikan sebesar 1,27% selama pekan lalu. Ini berarti bahwa dalam dua pekan terakhir, harga emas telah mengalami kenaikan stabil setelah mengalami penurunan selama empat pekan berturut-turut dari akhir Juli hingga pertengahan Agustus. best profit

Dinamika Data Ekonomi AS

Hal ini berbeda dengan pekan sebelumnya, yang melihat berbagai data pasar tenaga kerja, termasuk tingkat pengangguran, dirilis secara berturut-turut. Data ekonomi AS sampai saat ini menunjukkan tren yang saling bertentangan. Di satu sisi, tingkat pengangguran di AS mengalami kenaikan, tetapi di sisi lain, aktivitas manufaktur mulai membaik.

Indeks ISM Manufaktur untuk Agustus juga meningkat menjadi 47,6 dari 47 pada Juli.

Pada Senin pekan lalu, AS juga merevisi pertumbuhan ekonomi kuartal II-2022 menjadi 2,1% (year on year) dari proyeksi sebelumnya yang sebesar 2,4%.

Kenaikan tingkat pengangguran dan revisi penurunan pertumbuhan adalah kabar baik bagi investor emas, karena menunjukkan perlambatan pasar tenaga kerja dan ekonomi AS. Ini membuka peluang untuk penurunan inflasi, memungkinkan Federal Reserve (The Fed) untuk mengambil sikap yang lebih akomodatif.

Namun, data positif pada payrolls non-farm dan aktivitas manufaktur menjadi katalis negatif. Dua data ini menunjukkan bahwa dalam sektor lain, ekonomi AS masih kuat, membuat sulit untuk menurunkan inflasi dengan cepat.

“Data ISM menahan kenaikan harga emas. Dengan data ekonomi yang kontradiktif ini, para investor emas akan mencari indikator lain untuk menilai keadaan ekonomi AS dan dampaknya terhadap kebijakan The Fed,” kata analis independen Tai Wong, seperti yang dikutip oleh Reuters. best profit

The Fed dijadwalkan akan mengadakan pertemuan pada 19-20 September mendatang. Alat CME Fedwatch menunjukkan bahwa 93% investor yakin The Fed akan mempertahankan tingkat suku bunga acuan saat ini sebesar 5,25%-5,5% dalam pertemuan bulan September ini. Sebanyak 7% memperkirakan kemungkinan kenaikan suku bunga sebesar 25 bps.

Secara keseluruhan, pemilik emas dapat mengharapkan pekan yang relatif tenang, dengan minimnya rilis data ekonomi di Amerika Serikat. best profit

Jangan lupa untuk tetap memantau perkembangan pasar emas, dan untuk saat ini, nikmati ketenangan pekan dengan data yang sedikit.

Pekan yang Penuh Ketenangan Bagi Pemilik Emas

Dalam dunia keuangan yang penuh ketidakpastian, di mana setiap data dan rilis berita dapat mengguncang pasar, pemilik emas akhirnya dapat bernapas lega. Pekan ini, logam mulia ini berpotensi untuk menikmati momen ketenangan, berkat kalender data ekonomi yang jarang di Amerika Serikat.

Navigasi Pasar Emas

Pekan yang tenang ini adalah perubahan drastis dari pekan sebelumnya, yang menyaksikan berbagai data pasar tenaga kerja dirilis dalam deretan. Meskipun mungkin terlihat seperti berita yang membingungkan, namun terdapat sisi positifnya. Tingkat pengangguran yang lebih tinggi, ditambah dengan revisi ke bawah pertumbuhan ekonomi, mengindikasikan bahwa pasar tenaga kerja dan ekonomi AS sedang mengalami perlambatan.

Hal ini, pada gilirannya, membuka peluang untuk penurunan inflasi dan sikap yang lebih ramah dari Federal Reserve (The Fed). Namun, data positif pada payrolls non-farm dan aktivitas manufaktur merupakan sisi negatif. Dua data ini mengindikasikan bahwa dalam sektor lain, ekonomi AS masih kuat, sehingga sulit untuk menekan inflasi dengan cepat. best profit

Thursday 31 August 2023

Best Profit | Inflasi AS Mendorong The Fed ke Tindakan Agresif

Best Profit (1/9) – Dalam dunia keuangan, sedikit komoditas yang seikonik dan dihormati seperti emas. Pesona berkilauannya telah menangkap imajinasi generasi, berfungsi sebagai simbol kekayaan, stabilitas, dan keamanan. Namun, beberapa hari terakhir telah menyaksikan perubahan dramatis dalam kisah logam berharga ini. Harga emas mengalami penurunan tajam, meninggalkan para investor dan analis dalam kebingungan. Apa yang telah menyebabkan penurunan tiba-tiba dalam harga emas, dan peran apa yang dimainkan oleh inflasi AS yang melonjak?

Lari Emas Berhenti

Emas, sering dianggap sebagai tempat berlindung dalam masa ketidakpastian ekonomi, telah menghadapi kendala. Harga komoditas yang berkilauan ini telah mengalami reli selama tiga sesi yang sukses, tetapi nasibnya berubah drastis setelah rilis data inflasi tinggi di Amerika Serikat. Lonjakan inflasi AS ini telah memicu ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve, memicu reaksi berantai yang mengguncang pasar emas. best profit

Angka-angka ini menandai eskalasi dari bulan sebelumnya yang sudah mencapai 3,0%, yang sudah merupakan level tertinggi dalam dua tahun.


Baca Juga : Mengapa Harga Emas Melonjak di Tengah Data Ekonomi AS yang Lemah

Baca Juga : Harga Emas Menguat Seiring Data Ekonomi AS Merosotkan Dolar dan Imbal Hasil Obligasi


Langkah Agresif The Fed

Penguatan dolar ini memiliki dampak penekan pada harga emas, karena harga emas dikutip dalam dolar AS.

Selain data inflasi, berbagai indikator ekonomi lain yang dirilis pada Kamis, 31 Agustus 2023, memberikan gambaran campuran. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan penurunan klaim awal tunjangan pengangguran sebesar 4.000 menjadi 228.000, musiman disesuaikan, untuk minggu yang berakhir pada 26 Agustus, menandai level terendah dalam empat minggu. best profit

Sementara itu, Chicago Business Barometer yang dirilis oleh Institute of Supply Management-Chicago mengalami kenaikan sebesar 5,9 poin menjadi 48,7 pada bulan Agustus. Ini menandai kenaikan bulanan ketiga berturut-turut dan level tertinggi sejak Agustus 2022.

Menunggu Laporan Pekerjaan Agustus

Investor sekarang dengan cemas menanti rilis laporan pekerjaan Agustus, yang akan memberikan gambaran lebih lanjut tentang keadaan ekonomi AS dan memberikan wawasan penting tentang tindakan potensial Federal Reserve. best profit

Sebuah Tindakan Berhati-hati

Sebagai kesimpulan, penurunan tajam dalam harga emas akhir-akhir ini dapat diatributkan pada interaksi kompleks dari faktor-faktor, dengan inflasi AS yang melonjak menjadi pusat perhatian. Saat data inflasi mengguncang pasar dan mendorong Indeks Dolar AS ke puncak baru, kilau emas redup sesaat. Namun, cerita ini belum berakhir, karena laporan pekerjaan Agustus mengintai di cakrawala, membawa beban ekspektasi investor dan membentuk arah masa depan pasar emas.

Dunia terus memperhatikan, dengan napas tertahan, ketika drama menggeliat dalam ranah berkilau emas ini. best profit

Wednesday 30 August 2023

Best Profit | Mengapa Harga Emas Melonjak di Tengah Data Ekonomi AS yang Lemah

Best Profit (31/8) – Dalam dunia keuangan, sedikit komoditas yang bersinar secerah emas. Ini adalah logam yang telah memikat umat manusia selama berabad-abad, melambangkan kekayaan, stabilitas, dan tempat aman bagi para investor. Baru-baru ini, dunia menyaksikan lonjakan luar biasa dalam harga emas, mencapai level yang belum pernah terlihat dalam hampir sebulan.

Lonjakan Gemerlap

Pada hari Rabu, pasar emas dunia menyaksikan lonjakan spektakuler ketika harga mencapai titik tertinggi dalam hampir sebulan. Lonjakan ini terutama dikaitkan dengan serangkaian data ekonomi yang kurang memuaskan yang muncul dari Amerika Serikat. Seperti yang dilaporkan oleh CNBC pada 31 Agustus 2023, harga emas spot dunia naik 0,5%, mencapai $1,945.81 per ons, hanya beberapa langkah dari puncaknya sejak 2 Agustus 2023. Secara bersamaan, kontrak berjangka emas AS juga naik 0,5%, mencapai $1,974.00. best profit

Baca Juga : Harga Emas Menguat Seiring Data Ekonomi AS Merosotkan Dolar dan Imbal Hasil Obligasi

Arah Ekonomi yang Sulit dan Terbangnya Emas

Daya dorong di balik lonjakan gemerlap ini dapat ditelusuri pada rilis laporan-laporan ekonomi. Laporan ADP dan angka revisi PDB keduanya di bawah ekspektasi, lebih memperkuat tren indikator ekonomi yang melemah dari yang diharapkan. Tren ini pada gilirannya telah memicu spekulasi bahwa Federal Reserve Amerika Serikat, yang sering disebut sebagai “The Fed,” mungkin akan menghentikan sementara kenaikan suku bunganya.

Selain laporan-laporan ini, hasil obligasi Amerika Serikat dengan tenor 10 tahun sebagai patokan mencapai titik terendah sejak 11 Agustus, sementara dolar AS turun ke level terendah dalam dua minggu setelah rilis data PDB yang mengindikasikan perlambatan ekonomi pada kuartal kedua. Penurunan jumlah pekerjaan di Amerika Serikat juga menambah sentimen negatif. best profit

Daya Tarik Tempat Aman Emas

Emas batangan, yang dihargai dalam dolar dan tidak memberikan bunga, cenderung mendapatkan dukungan ketika imbal hasil obligasi turun. Jim Wyckoff, Analis Pasar Senior di Kitco, mencatat, “Rally cerdas dalam seminggu terakhir ini menunjukkan bahwa para pedagang sedikit kekurangan. Pasar akan konsolidasi menjelang data utama inflasi dan gaji; langkah mundur ke atas tahun 1980 diperlukan untuk membangkitkan semangat hewani yang bullish.”

Ricardo Evangelista, Analis Senior di ActivTrades, menambahkan, “Kabar buruk bagi ekonomi adalah kabar baik bagi emas.” best profit

Baca Juga : Wall Street Terus Menguat

Kilauan Emas Terus Berlanjut

Lonjakan harga emas juga telah menimbulkan pergerakan positif dalam SPDR Gold Trust, dana perdagangan yang didukung emas terbesar di dunia. Ini melaporkan peningkatan kepemilikan sebesar 0,3% pada hari Senin, menunjukkan penurunan tekanan penjualan dari investor keuangan spekulatif.

Sebagai kesimpulan, lonjakan emas baru-baru ini adalah bukti dari statusnya yang langgeng sebagai aset tempat aman, terutama selama masa ketidakpastian ekonomi. Sementara para investor terus memantau indikator ekonomi utama, emas siap untuk mempertahankan kilauannya sebagai pilihan investasi yang berharga.

Lonjakan dalam harga emas bukan hanya headline keuangan; ini adalah refleksi narasi ekonomi yang sedang berlangsung. Saat dunia menyaksikan dan menunggu data ekonomi lebih lanjut, emas terus bersinar sebagai penanda stabilitas dan keamanan di tengah gejolak pasar keuangan.

Dalam iklim ekonomi yang penuh gejolak ini, daya tarik emas tetap kuat, memanggil para investor dengan janji keamanan dan kemakmuran. Saat kita melangkah lebih jauh, tetap perhatikan emas – logam berharga yang tidak pernah kehilangan kilauannya. best profit

Tuesday 29 August 2023

Best Profit | Harga Emas Menguat Seiring Data Ekonomi AS Merosotkan Dolar dan Imbal Hasil Obligasi

Best Profit (30/8) – Dalam perkembangan yang mengejutkan, harga emas melonjak tajam, mencapai level tertinggi dalam tiga minggu pada penutupan sesi perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB). Kenaikan luar biasa ini menandai sesi kedua berturut-turut dengan keuntungan bagi logam mulia ini. Peningkatan harga emas dipicu oleh melemahnya dolar AS dan penurunan imbal hasil obligasi pemerintah, kedua-duanya dipengaruhi oleh data ekonomi AS yang tidak memuaskan.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember di Bursa Komoditi New York mengalami lonjakan impresif sebesar $18.30 USD atau 0.94%, ditutup pada $1,965.10 USD per ons. Selama sesi perdagangan, harga emas mencapai puncaknya di $1,966.50 USD dan terendah di $1,941.70 USD. Peningkatan ini mengikuti tren di mana harga emas berjangka naik sebesar $6.90 USD atau 0.36% menjadi $1,946.80 USD pada hari Senin (28 Agustus 2023) setelah turun sebesar $7.20 USD atau 0.37% menjadi $1,939.90 USD pada hari Jumat (25 Agustus 2023). Kamis (24 Agustus 2023) juga menyaksikan penurunan ringan, dengan harga emas berjangka melorot sebesar $1.00 USD atau 0.05% menjadi $1,947.10 USD. best profit

Baca Juga : Best Profit | Wall Street Terus Menguat

Apa yang Mendorong Lonjakan Ini?

Angka-angka ini, lebih lemah dari yang diperkirakan, mengakibatkan penurunan indeks dolar AS dan imbal hasil Treasury. Imbal hasil obligasi 10 tahun turun menjadi 4.122% pada Selasa (29 Agustus 2023), menandai penurunan yang signifikan. Pada pekan sebelumnya, harga obligasi mencapai level tertinggi sejak tahun 2007, menurut data FactSet, dengan mencapai hanya sebesar 4.37%. Sementara itu, dolar AS turun di bawah level tertinggi sejak Maret. Indeks dolar AS yang mengukur nilai dolar terhadap enam mata uang utama lainnya diperdagangkan pada 103.516 pada Selasa (29 Agustus 2023). best profit

Apa yang Harus Dilakukan Investor?

Data ekonomi AS tetap menjadi fokus, karena diperkirakan angka-angka ini akan memengaruhi indeks dolar.

Selain lonjakan harga emas, logam mulia lainnya juga mengalami kenaikan. Perak untuk pengiriman bulan September naik sebesar 53.60 sen atau 2.21%, ditutup pada $24.788 USD per ons. Sementara itu, platinum untuk pengiriman bulan Oktober mengalami kenaikan sebesar $13.90 USD atau 1.43%, menetap pada $986.10 USD per ons. Lonjakan harga emas baru-baru ini adalah bukti dari permainan yang rumit antara data ekonomi, pasar valuta asing, dan sentimen investor.

Baca Juga : Menganalisis Divergensi Harga Emas Dunia: Lonjakan Pekan Lalu Terlalu Tinggi

Data ekonomi AS menjadi fokus utama karena angka-angka tersebut akan memiliki dampak besar terhadap indeks dolar.

Meskipun demikian, bagi para pedagang emas, yang paling penting adalah kebijakan moneter Federal Reserve. Aslam menjelaskan dalam komentarnya bahwa para pelaku pasar akan terus memantau perkembangan ini dengan cermat.

Sementara emas mendominasi berita, logam mulia lainnya juga mengalami perubahan. Perak untuk pengiriman September menguat sebesar 53,60 sen atau 2,21 persen, ditutup pada $24,788 USD per ons. Platinum untuk pengiriman Oktober juga naik sebesar $13,90 USD atau 1,43 persen, menetap pada $986,10 USD per ons. best profit

Monday 28 August 2023

Best Profit | Wall Street Terus Menguat

Best Profit (29/8) – Dalam dunia keuangan yang bergerak cepat, Wall Street tetap menjadi kekuatan yang tak tergoyahkan. Pada tanggal 28 Agustus 2023, pasar saham ini melonjak, meninggalkan jejak optimisme di belakangnya. Peningkatan ini dalam ranah keuangan dipicu oleh Jerome Powell, kepala Federal Reserve, dan pernyataan pentingnya dalam pertemuan tahunan bank sentral yang diadakan di Jackson Hole, Wyoming.

Reli Impresif Wall Street

Momentum Wall Street: Wall Street menunjukkan kekuatan yang tak tergoyahkan saat membangun kenaikan dari sesi sebelumnya. Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York melihat peningkatan impresif sebesar 213,08 poin, setara dengan sekitar 0,62 persen, mencapai 34.559,98. Sementara itu, S&P 500 naik 27,60 poin, sekitar 0,63 persen, dan berada pada 4.433,31. Indeks Komposit Nasdaq melonjak 114,48 poin, atau sekitar 0,84 persen, ditutup pada 13.705,13.

Wawasan Powell: Pernyataan Jerome Powell dalam pertemuan Jackson Hole memainkan peran kunci dalam menghidupkan kenaikan ini. Powell mengakui tingkat inflasi yang terus tinggi dan menekankan perlunya langkah-langkah untuk menstabilkan harga. Di masa ekonomi yang tidak pasti ini, keputusan kebijakan moneter yang hati-hati sangat penting, dan Federal Reserve berjalan dengan hati-hati dalam menentukan langkah-langkah selanjutnya. best profit

Baca Juga : Momentum Kedatangan Pidato Fed: Bagaimana Nasib Emas?

Teknologi Unggulan: Perlu dicatat bahwa perusahaan teknologi raksasa Nvidia mengalami lonjakan signifikan sebesar 1,78 persen, memperkuat posisinya sebagai saham yang paling banyak diperdagangkan dengan nilai sebesar $31 miliar. Sementara itu, saham raksasa industri Apple dan Alphabet mengalami peningkatan sebesar 0,9 persen.

Melonjaknya 3M: Konglomerat 3M mengalami lonjakan luar biasa sebesar 5,2 persen setelah mengumumkan kesepakatan tentatif untuk membayar $5,5 miliar untuk menyelesaikan 300.000 tuntutan hukum terkait penjualan earplug cacat kepada militer AS.

Emas Bersinar Terang: Emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange mencatat peningkatan seiring melemahnya dolar AS. Harga emas untuk pengiriman Oktober 2023 naik sebesar 0,4 persen menjadi $1.946,90 per ons, sementara indeks dolar AS turun sebesar 0,1 persen.

Pasar Eropa Bergabung dalam Reli

Indeks STOXX 600 Eropa melihat kenaikan yang kuat sebesar 0,9 persen, didorong oleh lonjakan dalam sektor teknologi.

London Beristirahat: Penting untuk dicatat bahwa Bursa Efek London di Inggris tutup karena libur bank musim panas. Sementara itu, indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, naik sebanyak 160,79 poin, sekitar 1,03 persen, mencapai 15.792,61. Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, mengalami lonjakan sebesar 180 poin, atau sekitar 1,93 persen, ditutup pada 9.518,90. Di Perancis, indeks Cac 40 di Euronext naik sebanyak 95,11 poin, atau sekitar 1,32 persen, hingga mencapai 7.324,71. best profit

Baca Juga : Harga Minyak Terkendala oleh Penguatan Dolar AS

Pergerakan Mata Uang: Di pasar mata uang, nilai tukar poundsterling terhadap dolar AS berada di kisaran $1,2599 per pound. Sedangkan terhadap euro, nilai tukar pound melemah sedikit sebesar 0,1 persen menjadi 1,1652 euro per pound.

Jalur Ke Depan

Dengan momentum Wall Street yang terus berkembang, para investor dan penggemar pasar dengan antusias menanti kebijakan Federal Reserve yang cermat sebagai tanggapan terhadap ketidakpastian ekonomi saat ini dan inflasi yang persisten.

Rally impresif di pasar saham, yang dipimpin oleh raksasa teknologi dan indikator positif di pasar emas, menegaskan ketahanan dan adaptabilitas dunia keuangan dalam menghadapi masa-masa sulit.

Manfaatkan Peluang

Saat lanskap keuangan terus berubah, penting bagi para investor untuk tetap terinformasi dan fleksibel. Dunia keuangan selalu berubah, dan peluang selalu ada bagi mereka yang siap dan bersedia menavigasi lika-liku pasar.

Baik Anda seorang investor berpengalaman atau baru memulai perjalanan keuangan Anda, perkembangan terbaru di Wall Street menjadi pengingat bahwa peluang selalu ada, bahkan di saat-saat sulit. Tetap waspada, diversifikasi portofolio, dan pertimbangkan untuk mencari nasihat dari ahli keuangan untuk mengoptimalkan pemanfaatan lanskap keuangan yang terus berkembang. best profit

Sebagai kesimpulan, reli terbaru di Wall Street dan sentimen positif di pasar Eropa menunjukkan ketahanan sistem keuangan global. Dengan pendekatan hati-hati dari Federal Reserve dan sektor teknologi yang memimpin, para investor memiliki alasan untuk tetap optimis. Di masa-masa dinamis seperti ini, tetap terinformasi dan fleksibel adalah kunci untuk mengejar peluang yang ditawarkan oleh dunia keuangan.

Sunday 27 August 2023

Best Profit | Menganalisis Divergensi Harga Emas Dunia: Lonjakan Pekan Lalu Terlalu Tinggi

Best Profit (28/8) – Harga emas mengalami lonjakan signifikan pekan lalu akibat pernyataan dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell.

Di dunia komoditas, emas selalu menjadi subjek yang menarik perhatian dan spekulasi. Saat kita memasuki minggu baru, sentimen di kalangan investor emas ritel tampak bullish, dengan banyak yang mengantisipasi kelanjutan dari lonjakan harga baru-baru ini. Namun, situasinya jelas berbeda di kalangan analis Wall Street, di mana pendapat mereka sangat beragam.

Apa yang Memicu Kenaikan Harga Emas?

Pekan lalu menyaksikan kenaikan harga emas dunia yang mencolok. Lonjakan ini sebagian besar dikaitkan dengan pernyataan yang dibuat oleh Jerome Powell, Ketua Federal Reserve. Powell mengonfirmasi bahwa Federal Reserve akan menjaga target inflasi sebesar 2% dan menyatakan ketidaknyamanannya untuk menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat. best profit

Baca Juga : Harga Minyak Terkendala oleh Penguatan Dolar AS

Menurut survei mingguan yang dilakukan oleh KitcoNews, sebagian besar investor ritel di pasar komoditas emas memperkirakan harga akan terus naik pekan ini. Mereka yakin bahwa momentum baru-baru ini akan berlanjut. Namun, situasinya jauh lebih rumit di Wall Street, karena para analis memiliki pandangan yang beragam terhadap prediksi mereka.

Pandangan Beragam dari Para Analis

Adrian Day, Presiden Asset Management di Adrian Day, menawarkan perspektif kontrarian. Dia berpendapat bahwa lonjakan harga emas baru-baru ini kemungkinan akan berbalik dalam minggu mendatang. Day mengaitkan potensi pembalikan ini dengan kekecewaan di kalangan investor emas yang berasal dari pernyataan Jerome Powell, serta pernyataan dari gubernur bank sentral lainnya. Dia mencatat, “Investor emas kemungkinan akan kecewa dengan pidato Jerome Powell, serta pidato para gubernur bank sentral lainnya, dan mungkin akan melepaskan keuntungan minggu lalu. Mereka merasa lelah.” Day menambahkan bahwa kekecewaan ini mungkin tidak berlangsung lama, terutama karena Amerika Serikat semakin mendekati resesi dan Federal Reserve mempertahankan pendiriannya.

Baca Juga : Momentum Kedatangan Pidato Fed: Bagaimana Nasib Emas?

Sebaliknya, James Stanley, seorang analis senior di Forex.com, memiliki pandangan yang lebih optimis terhadap harga emas. Dia menunjukkan bahwa emas telah menunjukkan ketahanan yang mengejutkan, bahkan di tengah penguatan dolar AS, dengan mengaitkannya dengan pelemahan euro. Stanley mencatat, “Keperkasaan Dolar AS sangat mengejutkan mengingat respons terhadap uji dukungan, namun emas terus menguat bahkan dalam kondisi seperti itu.” Dia juga menekankan bahwa indikator teknis untuk harga emas terlihat bullish, dengan menekankan pentingnya bagaimana pembeli bereaksi di level resistensi USD 1.925-USD 1.932. best profit

Sentimen dan Harapan Investor

Dalam survei terbaru yang dilakukan oleh Kitco News, 12 analis Wall Street berpartisipasi, mengungkapkan sentimen yang terbagi-bagi mengenai arah harga emas minggu ini. Menariknya, 42% dari analis memperkirakan harga emas akan lebih tinggi, sementara persentase yang sama mengantisipasi penurunan. Sisanya, sekitar 17%, mengambil sikap netral terhadap emas dalam minggu mendatang.

Dengan perspektif ritel, 559 peserta pasar ikut serta dalam jajak pendapat online. Di antara mereka, 69% (388 responden) memprediksi peningkatan harga emas, sementara 20% (114 responden) mengharapkan penurunan. Kelompok yang lebih kecil, sekitar 10% (57 pemilih), mengambil sikap netral dalam jangka pendek.

Berdasarkan data ini, investor ritel mengharapkan emas diperdagangkan sekitar USD 1.941 per ons minggu ini. best profit

Apa yang Menanti di Depan?

Marc Chandler, Managing Director di Bannockburn Global Forex, optimis tentang harga emas minggu ini. Chandler juga melihat tanda-tanda teknis yang positif, mengatakan, “Saya berpikir ada potensi untuk kembali ke kisaran USD 1.930. Indikator momentum telah muncul dan pola pembelian terlihat ketika rata-rata pergerakan 5 hari melintasi rata-rata pergerakan 20 hari. Tampilan teknis terlihat konstruktif.”

Saat investor menjelajahi dunia yang rumit dari pasar emas, jelas bahwa jalur ke depan tidak pasti. Saat data ekonomi terungkap, dan pasar mencerna perkembangan baru-baru ini, daya tarik best profit

Thursday 24 August 2023

Best Profit | Harga Minyak Terkendala oleh Penguatan Dolar AS


Best Profit | Dalam dunia komoditas yang dinamis, harga minyak mentah saat ini terpengaruh oleh penguatan dolar AS yang kembali menguat. Para pedagang dengan cermat memantau sinyal dari Ketua Federal Reserve AS, Jerome Powell, untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut tentang kebijakan moneter AS. Gabungan faktor-faktor ini menciptakan rasa ketidakpastian dalam pasar minyak dunia.

Penguasaan Dolar Terhadap Harga Minyak

Data terbaru dari Investing.com, tanggal Jumat, 25 Agustus 2023, menunjukkan bahwa meskipun harga minyak tampak relatif stabil dalam sesi perdagangan sebelumnya, mereka terus berada dalam zona merah untuk minggu kedua berturut-turut. Penurunan ini utamanya disebabkan oleh kekhawatiran atas perlambatan permintaan China dan peningkatan pasokan dari Amerika Serikat. Kontrak berjangka minyak Brent berhasil bertahan pada $83,27 per barel, sementara kontrak berjangka minyak West Texas Intermediate (WTI) mengalami sedikit penurunan menjadi $79 per barel. Dua kontrak minyak tersebut diperkirakan akan mengalami penurunan antara 1,9 persen hingga tiga persen untuk minggu ini.

Baca Juga : Best Profit | Momentum Kedatangan Pidato Fed: Bagaimana Nasib Emas?

Pidato Powell dan Lonjakan Dolar

Semua mata tertuju pada pidato yang akan datang dari Jerome Powell, karena hal ini membuat dolar AS melonjak ke level tertinggi dalam 2,5 bulan. Penguatan dolar ini memberikan tekanan berat pada pasar minyak. Powell diperkirakan akan memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai rencana bank sentral terkait suku bunga AS untuk sisa tahun ini. Kekhawatiran atas potensi sinyal hawkish dari Ketua Federal Reserve mendorong lebih banyak posisi mendukung dolar, hal ini mencolok mengingat inflasi AS yang stagnan dan pasar tenaga kerja yang kokoh. Para analis memberi peringatan bahwa Powell mungkin akan menguraikan jalur menuju suku bunga yang lebih tinggi dalam beberapa bulan mendatang. Penguatan dolar AS mencapai puncaknya pada hari Jumat, menandai posisi terkuatnya sejak awal Juni. Kekuatan dolar ini membuat minyak mentah lebih mahal bagi pembeli internasional. best profit

Baca Juga : Aktivitas Bisnis AS yang Belum Stabil dan Pelemahan USD

Prospek Penurunan Harga Minyak

Prospek penurunan harga minyak semakin menjadi perhatian utama. Meskipun terjadi peningkatan yang cukup dalam perdagangan hari Kamis, harga minyak masih menuju penurunan mingguan kedua berturut-turut. Reli yang teramati selama dua bulan terakhir tampaknya mulai mereda. Pasar sedang menghadapi kekhawatiran yang semakin besar terkait perlambatan permintaan di China, menyusul pemangkasan suku bunga yang lebih kecil dari perkiraan oleh Bank Sentral China awal minggu ini. Tanda-tanda melemahnya permintaan bahan bakar di AS juga turut menekan harga minyak. Data persediaan mengungkapkan peningkatan yang tidak terduga dan signifikan dalam stok bensin dan produk sulingan. Di sisi pasokan, produksi dan ekspor AS telah melonjak mendekati level sebelum pandemi COVID-19 dalam satu minggu terakhir, menunjukkan pasar tidak seketat yang diperkirakan sebelumnya. Meskipun demikian, harga minyak mentah tetap diperdagangkan sedikit lebih tinggi sepanjang tahun ini, mengikuti pemangkasan pasokan yang signifikan oleh Arab Saudi dan Rusia. best profit

Siap Menghadapi Perjalanan Berliku Minyak

Sebagai penutup, dalam dunia minyak mentah saat ini, pergerakan harga dipengaruhi oleh penguatan dolar AS yang kembali menguat. Para pedagang dan investor sama-sama harus bersiap menghadapi fluktuasi potensial karena pidato Jerome Powell semakin mendekat. Situasi saat ini menghadirkan tantangan dan peluang bagi mereka yang terlibat dalam industri minyak. Saat pasar menunggu kejelasan lebih lanjut mengenai arah kebijakan moneter AS, nasib harga minyak mentah berada dalam keseimbangan yang rapuh. Saatnya untuk berwaspada dan merencanakan strategi dalam lanskap komoditas global yang selalu berubah. best profit

Best Profit | Momentum Kedatangan Pidato Fed: Bagaimana Nasib Emas?

Best Profit (25/8) – Mata uang kripto bisa membuat kita merasa gugup, saham bisa membuat kita bahagia, tetapi emas? Itu selalu menjadi aset yang menarik perhatian dalam momen ekonomi yang penuh gejolak. Hari ini, harga emas masih berada dalam pusaran pergerakan yang tak terduga, menjelang pidato Chairman Federal Reserve Amerika Serikat (AS), Jerome Powell. Apa yang harus diharapkan oleh para pemilik emas? Apakah mereka akan merayakan atau menangis?

Harga Emas Menguat Menjelang Pidato Powell

Hari Kamis (24/8/2023) menjadi hari yang dinanti-nantikan oleh pemegang emas. Harga emas di pasar spot berada di posisi US$ 1.917,44 per troy ons. Ini menandai kenaikan sebesar 0,16%. Harga penutupan pada hari sebelumnya mencapai level tertinggi sejak 8 Agustus 2023, dengan pergerakan positif selama 13 hari perdagangan terakhir. Ini adalah tanda positif bagi para pemilik emas.

Pergerakan positif ini telah memperpanjang tren keempat hari berturut-turut, dengan kenaikan sebesar 1,55% selama periode tersebut. Namun, seperti dalam cerita pasar yang selalu berubah, harga emas mengalami pelemahan pada hari ini, Jumat (25/8/2023), dengan harga mencapai US$ 1.915,47 per troy ons, mengalami penurunan sebesar 0,10%. best profit

Baca Juga : Aktivitas Bisnis AS yang Belum Stabil dan Pelemahan USD

Apakah The Fed akan Tetap Hawkish?

Para analis dari High Ridge Futures, seperti David Meger, berpendapat bahwa para pelaku pasar mulai merasa khawatir. Mereka menduga bahwa Federal Reserve (The Fed) kemungkinan akan tetap mempertahankan sikap hawkishnya ke depan. Meger menjelaskan bahwa Jerome Powell, Ketua The Fed, mungkin akan menegaskan kembali pentingnya memerangi inflasi atau bahkan menaikkan suku bunga ke depan.

Meger menyatakan, “Pasar memiliki harapan bahwa The Fed akan terus memprioritaskan perang melawan inflasi. Terlebih lagi, data ketenagakerjaan masih kuat.” Data terbaru dari AS mencatat penurunan jumlah pengangguran sebesar 10 ribu, menjadi 230.000 pada pekan yang berakhir pada 19 Agustus 2023. Angka ini lebih rendah dari ekspektasi pasar sebesar 240 ribu. Penurunan pengangguran menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja AS masih panas, dan ini meningkatkan potensi untuk kenaikan inflasi. Dalam situasi seperti ini, The Fed akan kesulitan untuk mengubah sikapnya menjadi dovish. best profit

Perspektif Pasar Menunggu Pidato Powell

Momen krusial akan terjadi ketika Jerome Powell menyampaikan pidatonya di Simposium Ekonomi Jackson Hole, di Wyoming, selama tiga hari ke depan. Acara ini merupakan wadah di mana para gubernur bank sentral, menteri keuangan, ekonom, dan akademisi dari seluruh dunia berkumpul untuk membahas masalah ekonomi yang mendesak.

Baca Juga : Pergerakan Harga Emas sebagai Respons Terhadap Melemahnya Imbal Hasil Obligasi Pemerintah AS

Pada tahun sebelumnya, pidato Powell di Jackson Hole pada Agustus 2022 telah menciptakan gejolak di pasar keuangan dan komoditas. Powell secara tegas menyatakan bahwa The Fed akan tetap mengambil sikap hawkish, yang mengakibatkan harga emas langsung merosot sebesar 1,23% hanya dalam satu hari setelah pidato tersebut. Di sisi lain, indeks dolar AS menguat sebesar 0,31%.

Menanti Pidato Powell

Sekarang, pertanyaannya adalah, bagaimana pidato Powell hari ini akan memengaruhi harga emas? Jika Powell kembali menegaskan sikap hawkish, maka kemungkinan besar emas akan mengalami penurunan. Namun, jika pidatonya lebih dovish, kita bisa melihat emas menguat.

Analis Daniel Ghali dari TD Securities mengatakan, “Publik mengantisipasi bahwa Powell akan tetap mengambil sikap yang hawkish. Saat ini, pasar lebih menantikan tanda-tanda berapa lama suku bunga akan tetap tinggi, bukan lagi apakah suku bunga akan naik.” best profit