Thursday 24 August 2023

Best Profit | Harga Minyak Terkendala oleh Penguatan Dolar AS


Best Profit | Dalam dunia komoditas yang dinamis, harga minyak mentah saat ini terpengaruh oleh penguatan dolar AS yang kembali menguat. Para pedagang dengan cermat memantau sinyal dari Ketua Federal Reserve AS, Jerome Powell, untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut tentang kebijakan moneter AS. Gabungan faktor-faktor ini menciptakan rasa ketidakpastian dalam pasar minyak dunia.

Penguasaan Dolar Terhadap Harga Minyak

Data terbaru dari Investing.com, tanggal Jumat, 25 Agustus 2023, menunjukkan bahwa meskipun harga minyak tampak relatif stabil dalam sesi perdagangan sebelumnya, mereka terus berada dalam zona merah untuk minggu kedua berturut-turut. Penurunan ini utamanya disebabkan oleh kekhawatiran atas perlambatan permintaan China dan peningkatan pasokan dari Amerika Serikat. Kontrak berjangka minyak Brent berhasil bertahan pada $83,27 per barel, sementara kontrak berjangka minyak West Texas Intermediate (WTI) mengalami sedikit penurunan menjadi $79 per barel. Dua kontrak minyak tersebut diperkirakan akan mengalami penurunan antara 1,9 persen hingga tiga persen untuk minggu ini.

Baca Juga : Best Profit | Momentum Kedatangan Pidato Fed: Bagaimana Nasib Emas?

Pidato Powell dan Lonjakan Dolar

Semua mata tertuju pada pidato yang akan datang dari Jerome Powell, karena hal ini membuat dolar AS melonjak ke level tertinggi dalam 2,5 bulan. Penguatan dolar ini memberikan tekanan berat pada pasar minyak. Powell diperkirakan akan memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai rencana bank sentral terkait suku bunga AS untuk sisa tahun ini. Kekhawatiran atas potensi sinyal hawkish dari Ketua Federal Reserve mendorong lebih banyak posisi mendukung dolar, hal ini mencolok mengingat inflasi AS yang stagnan dan pasar tenaga kerja yang kokoh. Para analis memberi peringatan bahwa Powell mungkin akan menguraikan jalur menuju suku bunga yang lebih tinggi dalam beberapa bulan mendatang. Penguatan dolar AS mencapai puncaknya pada hari Jumat, menandai posisi terkuatnya sejak awal Juni. Kekuatan dolar ini membuat minyak mentah lebih mahal bagi pembeli internasional. best profit

Baca Juga : Aktivitas Bisnis AS yang Belum Stabil dan Pelemahan USD

Prospek Penurunan Harga Minyak

Prospek penurunan harga minyak semakin menjadi perhatian utama. Meskipun terjadi peningkatan yang cukup dalam perdagangan hari Kamis, harga minyak masih menuju penurunan mingguan kedua berturut-turut. Reli yang teramati selama dua bulan terakhir tampaknya mulai mereda. Pasar sedang menghadapi kekhawatiran yang semakin besar terkait perlambatan permintaan di China, menyusul pemangkasan suku bunga yang lebih kecil dari perkiraan oleh Bank Sentral China awal minggu ini. Tanda-tanda melemahnya permintaan bahan bakar di AS juga turut menekan harga minyak. Data persediaan mengungkapkan peningkatan yang tidak terduga dan signifikan dalam stok bensin dan produk sulingan. Di sisi pasokan, produksi dan ekspor AS telah melonjak mendekati level sebelum pandemi COVID-19 dalam satu minggu terakhir, menunjukkan pasar tidak seketat yang diperkirakan sebelumnya. Meskipun demikian, harga minyak mentah tetap diperdagangkan sedikit lebih tinggi sepanjang tahun ini, mengikuti pemangkasan pasokan yang signifikan oleh Arab Saudi dan Rusia. best profit

Siap Menghadapi Perjalanan Berliku Minyak

Sebagai penutup, dalam dunia minyak mentah saat ini, pergerakan harga dipengaruhi oleh penguatan dolar AS yang kembali menguat. Para pedagang dan investor sama-sama harus bersiap menghadapi fluktuasi potensial karena pidato Jerome Powell semakin mendekat. Situasi saat ini menghadirkan tantangan dan peluang bagi mereka yang terlibat dalam industri minyak. Saat pasar menunggu kejelasan lebih lanjut mengenai arah kebijakan moneter AS, nasib harga minyak mentah berada dalam keseimbangan yang rapuh. Saatnya untuk berwaspada dan merencanakan strategi dalam lanskap komoditas global yang selalu berubah. best profit