Monday 18 September 2023

Best Profit | Peningkatan Harga Emas Global Saat Menantikan Keputusan Suku Bunga Fed

Best Profit (19/9) – Pasar emas global telah mengalami lonjakan yang luar biasa dalam beberapa minggu terakhir, dengan harga mencapai rekor tertinggi di China. Peningkatan harga emas yang berkelanjutan ini terutama disebabkan oleh konsumen yang mencari aset pelindung dalam menghadapi depresiasi yuan. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi faktor-faktor yang mendorong kenaikan harga emas, keputusan bank sentral yang akan datang, dan apa yang harus diperhatikan oleh para investor.

Harga Emas Melayang Tinggi di China

Dalam dunia keuangan, emas telah lama dianggap sebagai tempat berlindung bagi investor pada masa ketidakpastian ekonomi. Sentimen ini terutama terlihat di China, di mana harga emas baru-baru ini mencapai level yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kenaikan ini telah berlanjut selama beberapa bulan karena konsumen mencari perlindungan dalam logam mulia ini. best profit

Baca Juga : Apakah Emas Akan Merosot Bebas atau Meningkat Harga?

Baca Juga : Harga Emas Dunia Hari Ini di Level Terendah 3 Minggu

Harga emas di China melonjak ke level tertinggi dalam ingatan baru-baru ini, dan tren naik ini didorong oleh kekhawatiran atas depresiasi yuan. Selain itu, premi atas emas fisik mencapai tingkat tertinggi baru, menandakan permintaan yang kuat akan aset perlindungan ini.

Keputusan Federal Reserve Menyusul

Saat harga emas terus naik, investor global secara cermat mengawasi kebijakan bank sentral dan dampak potensialnya. Yang paling menarik adalah keputusan yang akan datang dari Federal Reserve (the Fed), bank sentral Amerika Serikat, terkait tingkat suku bunganya.

Para ahli pasar memperkirakan bahwa Fed akan menghentikan sementara kenaikan suku bunganya bulan depan. Harapan ini telah mendorong harga emas karena investor mencari lindung nilai terhadap potensi volatilitas pasar.

Menurut CNBC, pada tanggal 19 September 2023, harga emas di pasar spot naik sebesar 0,3% menjadi USD 1.933,5634 per ons, sementara harga berjangka AS naik sebesar 0,4% menjadi USD 1.955,3 per ons. Pada saat yang bersamaan, dolar AS melemah sebesar 0,2% terhadap mata uang utama lainnya, membuat emas lebih terjangkau bagi investor asing. best profit

Ketahanan Emas di Tengah Kenaikan Suku Bunga

Dalam situasi kenaikan suku bunga, aset seperti emas, yang tidak memberikan hasil, cenderung kurang menarik bagi investor. Namun, lonjakan harga emas saat ini menunjukkan bahwa bijak tradisional ini mungkin tidak berlaku saat ini.

Para analis berselisih pendapat tentang apakah harga emas akan terus naik. Beberapa percaya bahwa momentum teknis emas tidak cukup kuat untuk mendorongnya melewati level USD 1.980 per troy ons. Yang lain menunjukkan potensi bullish yang didorong oleh indikasi bank sentral bahwa kenaikan suku bunga akan segera berakhir. best profit

Namun, dia melihat potensi untuk pemulihan teknis di pasar.

Prospek Bullish Jangka Panjang Emas

Meskipun fluktuasi jangka pendek, banyak analis tetap optimis tentang prospek bullish jangka panjang emas. Salah satu faktor utama adalah peningkatan permintaan akan kenaikan upah, seiring dengan tuntutan pekerja di industri otomotif yang meminta kenaikan besar-besaran untuk melawan inflasi.

Everett Millman, seorang ahli logam mulia di Gainesville Coins, percaya bahwa ketahanan emas menunjukkan potensinya. Mengingat kebijakan moneter saat ini oleh Fed dan pergerakan kurs dolar AS, harga emas seharusnya tetap di atas USD 1.900 per troy ons. best profit

Ketidakpastian mengenai situasi ekonomi global terus mendukung harga emas. Sementara ada faktor yang bisa menjaga harga emas di atas USD 1.900, mungkin tidak cukup untuk mendorong kenaikan harga secara signifikan.

Saat bank sentral membuat keputusannya, investor akan terus memperhatikan emas sebagai cara untuk melindungi dan mengembangkan kekayaan mereka. best profit

Sunday 17 September 2023

Best Profit | Apakah Emas Akan Merosot Bebas atau Meningkat Harga?


Best Profit (18/9) – Dalam dunia investasi, sedikit aset yang telah menarik perhatian para investor dan trader sebanyak emas. Statusnya sebagai aset tempat perlindungan dan penyimpan nilai telah membuatnya menjadi favorit abadi. Namun, dalam beberapa waktu terakhir, harga emas mengalami volatilitas yang signifikan, dengan tarik-menarik antara kebijakan moneter yang hawkish dari Federal Reserve (The Fed) dan risiko pasar yang terus mengancam. Jadi, pertanyaan dengan nilai jutaan dolar adalah, kemana harga emas akan menuju? Mari kita telusuri faktor-faktor yang berperan.

Dilema Emas Saat Ini

Harga emas saat ini terjebak dalam pusaran kekuatan yang saling bertentangan, terutama dipicu oleh sikap hawkish dari Federal Reserve dan risiko pasar yang mengancam. Meskipun memiliki momentum teknis, beberapa analis berpendapat bahwa emas tidak memiliki dorongan yang cukup untuk menembus level $1,980 per ons troy.

Baca Juga : Harga Emas Dunia Hari Ini di Level Terendah 3 Minggu

Baca Juga : Persediaan Minyak Mentah Meningkat di AS, Data Minyak Bumi Beragam

Pekan lalu, kontrak emas Desember diperdagangkan pada $1,945.60 per ons troy, menunjukkan sedikit perubahan dari penutupan Jumat sebelumnya. Ini menandai minggu keempat berturut-turut di mana harga emas berakhir pekan tepat di bawah level resisten awal, berada di sekitar $1,950 per ons troy. best profit

Pengaruh The Fed

Menurut Kitco News, harga emas dunia akan menjadi sorotan tajam minggu ini ketika The Fed merilis keputusan kebijakan moneter terbaru dan memperbarui proyeksi ekonominya. Meskipun diperkirakan bahwa bank sentral AS tidak akan menaikkan suku bunga minggu ini, Ketua The Fed Jerome Powell diperkirakan akan tetap menjaga sikap hawkish terhadap kebijakan moneter.

Tindakan Powell dianggap hawkish karena pejabat Federal Reserve tidak menutup kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut. CME FedWatchTool saat ini menunjukkan kemungkinan sekitar 60 persen terkait suku bunga tetap tidak berubah sepanjang tahun ini. Namun, ekspektasi pasar dapat berubah dengan cepat.

Prospek Bullish Emas

Meskipun potensi dampak retorika Powell terhadap pergerakan emas, para analis berpendapat bahwa kebijakan moneter mungkin telah kehilangan sebagian efektivitasnya. Edward Moya, Analis Pasar Senior di OANDA, mencatat, “Pesan keseluruhan dari bank sentral di seluruh dunia adalah bahwa kenaikan suku bunga akan segera berakhir. Hal ini menjadi penguat bagi emas.” best profit

Colin Cieszynski, Kepala Strategi Pasar di SIA Wealth Management, berpendapat bahwa emas akan kesulitan untuk menembus di atas $1,980 per ons troy menjelang pertemuan bank sentral AS. Namun, dia melihat tanda-tanda potensial adanya pemantulan teknis di pasar.

Pandangan Bullish Jangka Panjang

Meskipun emas mungkin terbatas secara sementara, Cieszynski tetap mempertahankan pandangan bullish jangka panjang yang kuat. Optimisme ini diperkuat oleh tuntutan industri otomotif terhadap kenaikan upah yang signifikan untuk melawan inflasi, menciptakan dilema bagi bank sentral.

Selain itu, Everett Millman, seorang pakar logam mulia di Gainesville Coins, berpendapat bahwa ketahanan emas saat ini adalah bukti potensinya.

Sebagai kesimpulan, nasib harga emas tergantung pada berbagai faktor, dengan berbagai faktor yang memengaruhi jalannya. Sikap hawkish Federal Reserve, ketidakpastian ekonomi, dan kebijakan bank sentral global semua turut serta dalam menciptakan ketidakpastian. Meskipun pergerakan harga jangka pendek mungkin akan berliku, sentimen bullish jangka panjang menunjukkan bahwa kilau emas masih jauh dari redup. best profit

Thursday 14 September 2023

Best Profit | Harga Emas Dunia Hari Ini di Level Terendah 3 Minggu


Best Profit (15/9) – Di dunia komoditas yang selalu berfluktuasi, emas tetap menjadi simbol kekayaan dan stabilitas yang abadi. Namun, saat ini, harganya berada di level terendah dalam tiga minggu, menawarkan peluang unik bagi investor yang cerdik. Mari kita telusuri faktor-faktor di balik penurunan ini, apa artinya untuk masa depan, dan mengapa ini mungkin saat yang tepat untuk mempertimbangkan investasi emas.

Predikamen Logam Mulia Ini

Harga emas dunia telah berada di dekat level terendahnya dalam tiga minggu, sebuah situasi yang terjadi karena beberapa faktor kunci dalam lanskap ekonomi global. Berdasarkan data terbaru, pasar spot emas mengalami kenaikan yang moderat sebesar 0,1%, sehingga menempatkan nilai logam mulia ini pada $1.909,05 per ons. Ini merupakan penurunan signifikan dari level tinggi sebelumnya sebesar $1.900,81, yang terakhir kali terlihat pada tanggal 23 Agustus. Di sisi lain, kontrak berjangka emas di Amerika Serikat ditutup dengan perubahan yang hanya sedikit pada posisi $1.932,80. best profit

Baca Juga : Persediaan Minyak Mentah Meningkat di AS, Data Minyak Bumi Beragam

Baca Juga : Pemilik Emas Persiapkan Diri Anda! AS Akan Mengumumkan Kabar Penting

Mengurai Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Untuk memahami alasan di balik penurunan ini, penting untuk mengupas faktor-faktor yang terlibat. Pemicu utama penurunan harga emas ini adalah lonjakan tak terduga dalam harga produsen Amerika Serikat dan data penjualan ritel. Angka-angka ini telah melampaui perkiraan sebelumnya, menimbulkan kekhawatiran bahwa suku bunga AS mungkin akan tetap tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama. Hal ini pada gilirannya telah menyebabkan penguatan dolar AS, mengakibatkan imbal hasil obligasi yang lebih tinggi – semua faktor yang menekan pasar emas.

Data menunjukkan bahwa harga produsen AS meningkat sebesar 0,7% pada bulan Agustus, mencatatkan kenaikan terbesar dalam lebih dari setahun. Sementara itu, penjualan ritel AS melonjak sebesar 0,6%, melampaui perkiraan Reuters sebesar 0,2% untuk periode yang sama. Perkembangan ini telah membuat indeks dolar AS mencapai level tertinggi dalam enam bulan, mengurangi daya tarik emas bagi investor asing dan meningkatkan imbal hasil obligasi 10 tahun. best profit

Meger menyampaikan kekhawatiran tentang kemungkinan Federal Reserve untuk terus meningkatkan suku bunga dan kenaikan imbal hasil yang berkelanjutan, kedua faktor ini memberikan hambatan bagi pasar emas.

Peluang Emas yang Menjanjikan

Bagi investor yang memantau pasar emas, ada sedikit harapan di tengah badai. Menurut FedWatch Tool CME, meskipun pasar mengantisipasi bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunganya pada pertemuan kebijakan mendatang, ada kemungkinan sebesar 39% untuk kenaikan suku bunga pada bulan November. Suku bunga yang lebih tinggi cenderung mengurangi daya tarik emas batangan, yang tidak memberikan bunga.

Namun, para analis menyarankan bahwa level $1.900 untuk emas cukup stabil dan dapat menarik pemburu kesepakatan. best profit

Tinjauan Logam Mulia

Selain emas, logam mulia lainnya juga telah mengalami pergerakan sebagai tanggapan terhadap dinamika pasar ini. Harga perak turun sebesar 0,8%, mencapai $22,66 per ons, menandai level terendah dalam empat minggu.

Sebagai kesimpulan, meskipun harga emas saat ini mungkin terlihat meredup, mereka menawarkan peluang yang menarik bagi investor. Interaksi faktor-faktor ekonomi, termasuk data inflasi dan penjualan ritel, telah berkontribusi pada penurunan ini.

Sementara dunia terus memantau indikator-indikator ekonomi, masih harus dilihat bagaimana emas akan merespons dalam beberapa bulan mendatang. Untuk saat ini, panggungnya sudah siap, dan terserah pada para investor untuk mengambil langkah dalam dunia logam mulia. best profit

Wednesday 13 September 2023

Best Profit | Persediaan Minyak Mentah Meningkat di AS, Data Minyak Bumi Beragam


Best Profit (14/9) – Kilang minyak mentah AS telah beroperasi dengan penuh dalam beberapa waktu terakhir, mengakibatkan peningkatan yang signifikan dalam persediaan minyak mentah. Menurut laporan terbaru yang dirilis oleh Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Rabu, 13 September 2023, masukan kilang minyak mentah AS mencapai rata-rata 16,8 juta barel per hari selama pekan yang berakhir pada 8 September. Angka ini menunjukkan peningkatan yang besar sebesar 177.000 barel per hari dibandingkan dengan rata-rata pekan sebelumnya.

Kondisi Kilang Minyak

Laporan EIA juga mengungkapkan bahwa kilang minyak AS beroperasi pada tingkat kapasitas operasional sebesar 93,7% selama pekan sebelumnya. Hal ini menunjukkan kinerja yang kuat oleh kilang minyak, yang berkontribusi pada peningkatan pemrosesan minyak mentah.

Baca Juga : Pemilik Emas Persiapkan Diri Anda! AS Akan Mengumumkan Kabar Penting

Baca Juga : Lonjakan Harga Emas Didorong oleh Pelemahan Dolar AS

Penurunan Produksi Bensin dan Sulingan

Meskipun terjadi lonjakan dalam masukan minyak mentah, terdapat penurunan yang signifikan dalam produksi bensin dan sulingan selama periode yang sama. Produksi bensin rata-rata mencapai 9,2 juta barel per hari, sementara produksi sulingan berada pada angka 5,0 juta barel per hari. best profit

Persediaan Minyak Mentah

Salah satu informasi penting dari laporan ini adalah peningkatan dalam persediaan minyak mentah komersial di Amerika Serikat. Diluar Cadangan Minyak Strategis, persediaan minyak mentah meningkat sebesar 4,0 juta barel dibandingkan dengan pekan sebelumnya, mencapai total sebesar 420,6 juta barel. Meskipun terjadi peningkatan ini, persediaan tetap berada sekitar 2,0% di bawah rata-rata lima tahun untuk periode saat ini.

Peningkatan Persediaan Bensin dan Sulingan

Persediaan bensin mengalami peningkatan yang signifikan, naik sebanyak 5,6 juta barel dari pekan sebelumnya, dan juga tetap sekitar 2,0% di bawah rata-rata lima tahun untuk periode ini. Selain itu, persediaan bensin jadi dan komponen pencampur juga mengalami peningkatan selama pekan tersebut. best profit

Pasokan Produk Bensin Motor dan Bahan Bakar Sulingan

Temuan-temuan ini memberikan wawasan berharga tentang dinamika industri minyak bumi AS, dengan fokus pada produksi minyak mentah, pengolahan, dan tingkat persediaan. Data ini menunjukkan bahwa sementara masukan minyak mentah dan kapasitas pengolahan sedang meningkat, produksi bensin dan sulingan mengalami penurunan. Peningkatan persediaan minyak mentah, terutama minyak mentah komersial, patut diperhatikan dan dapat memiliki dampak pada pasar minyak global.

Sebagai kesimpulan, laporan terbaru dari Badan Informasi Energi AS menyoroti peningkatan dalam persediaan minyak mentah dan operasi kuat kilang minyak. best profit

Tuesday 12 September 2023

Best Profit | Pemilik Emas Persiapkan Diri Anda! AS Akan Mengumumkan Kabar Penting


Best Profit (13/9) – Emas, benda berkilau yang selalu memikat minat para investor, menghadapi waktu yang tegang menjelang pengungkapan data inflasi Amerika Serikat (AS). Harga emas di pasar spot mengalami penurunan tajam pada Selasa (12/9/2023), menutup perdagangan dengan harga US$ 1913,26 per troy ons, mengalami pelemahan sebesar 0,44%. Namun, apa yang membuat pasar emas begitu cemas?

Perdagangan Rabu (13/9/2023) tidak membawa berita baik bagi emas. Pada pukul 06:21 WIB, harga emas turun menjadi US$ 1.912,99 per troy ons atau mengalami pelemahan sebesar 0,01%. Ini adalah indikasi bahwa pasar emas masih berada dalam ketegangan yang mendalam.

Mengapa harga emas ambruk? Salah satu alasan utamanya adalah data inflasi AS yang akan segera diumumkan. Investor dan pelaku pasar sepertinya tidak ingin berspekulasi lebih jauh dan memilih untuk menunggu dengan hati-hati. Bob Haberkorn, seorang analis dari RJO Futures, mengungkapkan, “Investor dan pelaku pasar ramai-ramai keluar dari pasar emas dulu dan memilih untuk menunggu data inflasi. Sebagian memilih membeli emas di harga yang murah seperti sekarang.” best profit

Baca Juga : Lonjakan Harga Emas Didorong oleh Pelemahan Dolar AS

Baca Juga : Pemilik Emas yang Cemas Menantikan Berita Penting dari AS

Tantangan Data Inflasi AS

Menurut data Trading Economic, inflasi umum diperkirakan akan melonjak hingga 3,6% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Agustus 2023, meningkat dari 3,2% yoy pada bulan sebelumnya. Jika prediksi ini terbukti benar, ini akan menjadi kenaikan inflasi kedua setelah mencapai titik terendah sebesar 3% yoy pada Juni.

Namun, perlu dicatat bahwa inflasi inti, yang tidak termasuk komponen energi dan makanan, diperkirakan akan melandai ke 4,3% yoy dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai 4,7% yoy. Meskipun melandai, nilai inflasi umum dan inti masih jauh dari target bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), yang berada di sekitar 2%.

Dampak Terhadap Harga Emas

Apa artinya data inflasi AS bagi harga emas? Jika data inflasi ternyata melebihi ekspektasi pasar, harapan pelaku pasar terhadap pelonggaran suku bunga semakin menjauh. Ini, pada gilirannya, akan mempengaruhi harga emas yang akan semakin melemah. best profit

Lukman Otunuga, seorang analis dari FXTM, menjelaskan, “Kalau data inflasi ada di atas ekspektasi pasar maka harga emas akan semakin melemah. Inflasi naik membuat ruang The Fed untuk mengerek suku bunga semakin besar.”

Target inflasi yang sulit dicapai oleh The Fed tahun ini semakin menjadi masalah. Harga minyak mentah global yang terus naik akibat ketersediaan minyak yang ketat menjadi salah satu alasan. Harga minyak sempat mencapai US$ 90 per barel pekan lalu. Lonjakan harga minyak ini bisa memicu inflasi AS kembali melonjak, dan dengan inflasi yang sulit untuk diturunkan, harapan kenaikan suku bunga semakin menguat.

Konsekuensi Terhadap Dolar AS

Ekspektasi kenaikan suku bunga telah membawa dampak pada dolar AS. Indeks dolar AS menguat tajam ke 104,71 pada perdagangan kemarin, dari 104,57 pada perdagangan hari sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa pasar memperkirakan The Fed akan cenderung mempertahankan suku bunga tinggi, yang akan mendukung penguatan dolar AS.

Peter Fertig, seorang analis dari Quantitative Commodity Research, mengatakan, “Kenaikan harga minyak membuat ekspektasi pasar melihat The Fed melunak semakin menjauh.” Kenaikan harga minyak ini telah membuang jauh spekulasi pasar mengenai kemungkinan The Fed mengakhiri kenaikan suku bunga tahun ini. best profit

Dalam situasi seperti ini, para pemilik emas perlu waspada. Meskipun emas sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, situasi saat ini jauh dari biasanya. Emas berada dalam tantangan besar yang dihadapinya, dan investor harus siap dengan strategi yang tepat menghadapi gejolak pasar.

Situasi harga emas yang sedang berada dalam tekanan menjelang pengumuman data inflasi AS menimbulkan banyak pertanyaan. Para investor harus memperhatikan perkembangan dengan cermat karena data inflasi AS akan memiliki dampak signifikan pada harga emas. Tantangan terbesar adalah jika inflasi melebihi ekspektasi pasar, maka harga emas akan semakin melemah. Di sisi lain, dolar AS menguat, menunjukkan ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga yang lebih tinggi.

Dalam momen ketegangan seperti ini, para pemilik emas perlu memiliki strategi yang bijak dan siap untuk beradaptasi dengan perubahan pasar. Emas mungkin tetap menjadi investasi yang menarik, tetapi pemahaman yang baik tentang dinamika pasar saat ini adalah kunci untuk mengelola portofolio dengan bijak. best profit

Monday 11 September 2023

Best Profit | Lonjakan Harga Emas Didorong oleh Pelemahan Dolar AS

 


Peningkatan Harga Emas di Tengah Melemahnya Dolar AS

Best Profit (12/9) – Kontrak emas mengalami lonjakan sekali lagi pada akhir sesi perdagangan Senin, mencatatkan keuntungan untuk sesi kedua berturut-turut. Logam mulia ini mendapat dukungan dari melemahnya dolar AS, yang tengah diawasi dengan ketat oleh para investor.

Kinerja Emas

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange ditutup pada $1.947,20 per ons. Kenaikan sebesar $4,50 atau 0,23 persen. Puncak tertinggi selama sesi mencapai $1.954,60 dan terendah sebesar $1.939,50. Kenaikan sebesar 20 sen atau 0,01 persen pada Jumat lalu.
Dampak Pernyataan Gubernur Bank of Japan Gubernur Bank of Japan, Kazuo Ueda, baru-baru ini memberikan isyarat tentang kemungkinan berakhirnya kebijakan moneter longgar yang sudah berlangsung bertahun-tahun. Pernyataan ini memengaruhi penguatan yen Jepang sambil melemahkan dolar AS. best profit

Baca Juga : Dampak Penurunan Harga Emas: Apa yang Harus Diamati oleh Investor

Baca Juga : Pemilik Emas yang Cemas Menantikan Berita Penting dari AS

Pelemahan Dolar AS

Indeks dolar AS turun sebesar 0,5 persen. Mengurangi kenaikan bulanannya menjadi 0,9 persen.
Tantangan Menuju IHK AS Agustus. Para investor juga dengan antusias menanti rilis Indeks Harga Konsumen (IHK) AS untuk Agustus yang dijadwalkan pada tanggal 13 September 2023. Data ini diharapkan akan memberikan wawasan berharga tentang keputusan suku bunga Federal Reserve nanti dalam bulan ini.

Perkiraan Pasar

Jameel Ahmad, kepala analis di Pialang GTC berbasis Dubai, mengatakan, “Pemulihan sedikit dalam momentum pembelian emas yang terlihat dalam sesi perdagangan baru-baru ini kemungkinan akan menghadapi ujian menjelang pembacaan IHK AS yang akan datang, yang dianggap sebagai peristiwa risiko utama bagi para pedagang minggu ini. Saat ini, pasar beralih ke arah ekspektasi bahwa dolar AS akan tetap menjadi teman terbaik investor selama sisa tahun 2023, yang mengindikasikan keterbatasan potensi kenaikan harga emas.” best profit

Potensi Kenaikan Harga Emas

Para analis pasar meyakini bahwa harga emas mungkin akan mengalami momen penentuan minggu ini, dengan kemungkinan harga emas dapat menembus kisaran antara $1.940 hingga $1.980 per ons.

Tantangan Dari Dolar AS

Dengan dolar AS yang diperkirakan akan tetap kuat hingga sisa tahun 2023, para analis pasar juga berspekulasi bahwa potensi kenaikan harga emas mungkin akan terbatas dalam lingkungan pasar saat ini.

Kinerja Logam Mulia Lainnya

Perak untuk pengiriman Desember mengalami kenaikan sebesar 20,90 sen atau 0,90 persen, ditutup pada $23.383 per ons. Platinum untuk pengiriman Oktober mengalami kenaikan sebesar $7,50 atau 0,84 persen, menetap pada $902,30 per ons. best profit

Sunday 10 September 2023

Best Profit | Pemilik Emas yang Cemas Menantikan Berita Penting dari AS


Best Profit (11/9) – Apakah Anda pemilik emas atau investor emas? Jika ya, Anda mungkin sedang merasa cemas minggu ini. Harga logam mulia ini sedang mengalami perjalanan naik turun, dan semuanya karena satu faktor krusial – pengumuman data inflasi dari Amerika Serikat yang akan datang.

Tantangan di Pasar Emas

Hingga saat ini, pasar emas sedang mengalami perjalanan yang bergejolak. Harga emas melemah di pagi hari, melanjutkan tren negatif dari pekan sebelumnya. Harga per ons troy berada pada angka $1917.49, menandai penurunan sebesar 0.02%. Selama seminggu terakhir, harga emas merosot sebesar 1.08%, mengakhiri streak kenaikan selama dua pekan sebelumnya.

Ketakutan di kalangan investor emas bisa dirasakan, dan semuanya berkat pengumuman data inflasi AS untuk bulan Agustus yang semakin dekat. Menurut data dari Trading Economics, inflasi umum diperkirakan akan melonjak hingga 3.6% year-on-year, naik dari 3.2% pada bulan sebelumnya. Jika proyeksi ini tercapai, ini akan menjadi kenaikan kedua secara beruntun, setelah mencapai angka terendah 3% pada bulan Juni. best profit

Baca Juga : Dampak Penurunan Harga Emas: Apa yang Harus Diamati oleh Investor

Baca Juga : Wall Street Merosot Setelah Rilis Data Ekonomi AS Membangkitkan Kekhawatiran Inflasi dan Suku Bunga

Sementara itu, inflasi inti diperkirakan akan melunak hingga 4.3% year-on-year, turun dari 4.7% pada bulan sebelumnya. Namun, baik angka inflasi umum maupun inti masih jauh dari target Federal Reserve AS (The Fed), yang berada di sekitar 2%.

Tantangan Besar yang Dihadapi

Dampak dari angka inflasi ini sangat signifikan. Jika inflasi melampaui ekspektasi pasar, harapan peserta pasar untuk pemotongan suku bunga bisa hancur. Para investor memantau dengan cermat, karena mereka tahu bahwa setiap deviasi dari prediksi bisa mengguncang pasar.

Namun, ada beberapa faktor lain yang turut berperan di sini. Mencapai target inflasi The Fed dalam kondisi ekonomi saat ini tampaknya cukup sulit. Harga minyak mentah global terus naik secara konsisten karena pasokan minyak yang ketat, bahkan sempat mencapai $90 per barel pekan lalu. Lonjakan harga minyak ini berpotensi membuat inflasi AS kembali meningkat, menambah ketidakpastian dalam situasi ini. best profit

Keputusan The Fed yang Mencuat

Drama ini tidak berakhir dengan data inflasi. AS juga akan merilis data pasar tenaga kerja terkait klaim pengangguran nanti dalam pekan ini. Kenaikan angka pengangguran akan dianggap sebagai perkembangan positif bagi The Fed, mengingat latar belakang meningkatnya inflasi. Data ketenagakerjaan menjadi faktor penting yang memengaruhi kebijakan suku bunga bank sentral AS.

Saat ini, alat CME Fedwatch mengindikasikan bahwa 93% investor yakin The Fed akan mempertahankan suku bunga acuan pada kisaran 5.25%-5.5% dalam pertemuan bulan September yang akan datang. Namun, sebanyak 42% memperkirakan akan ada kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin.

Seperti yang dikatakan oleh Ilya Spivak, seorang analis di Tastylive, “Jika data memburuk dan mendorong The Fed untuk tetap mempertahankan sikap yang ketat, itu akan menjadi hal terburuk bagi emas.”

Sementara kita menunggu pengumuman-pengumuman penting ini, pemilik emas dan investor harus bersiap menghadapi minggu yang penuh ketidakpastian dan potensi gejolak pasar. Keputusan-keputusan yang akan diambil dalam beberapa hari ke depan pasti akan memiliki dampak besar pada nilai logam mulia ini. best profit

Thursday 7 September 2023

Best Profit | Dampak Penurunan Harga Emas: Apa yang Harus Diamati oleh Investor


Best Profit (8/9) – Di dunia pasar keuangan, sedikit aset yang telah menarik imajinasi investor seperti emas. Daya tariknya yang abadi sebagai simpanan nilai dan lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi telah membuatnya menjadi favorit baik bagi investor berpengalaman maupun pendatang baru. Namun, perkembangan terbaru telah mengirimkan gelombang kejut melalui pasar emas. Harga emas berjangka turun untuk sesi ketiga berturut-turut, meninggalkan investor dengan ketegangan menunggu isyarat dari Federal Reserve tentang suku bunga. Dalam artikel ini, kita akan mengupas faktor-faktor di balik penurunan harga emas baru-baru ini dan menjelajahi apa yang harus diamati oleh investor dalam beberapa minggu mendatang.

Penurunan Emas

Pagi Jumat, 8 September 2023, harga emas berjangka melanjutkan laju penurunannya, menandai sesi ketiga berturut-turut kerugian. Investor dengan cermat memantau data ekonomi terbaru dan pidato pejabat Federal Reserve, berharap untuk menguraikan lintasan masa depan suku bunga AS. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange turun sebesar $1.70 USD atau 0.09 persen menjadi ditutup pada $1,942.50 USD per ons. Ini mengikuti sesi perdagangan di mana mencapai tertinggi $1,947.90 USD dan terendah $1,940.30 USD.

Penurunan dalam harga emas berjangka berlanjut sebagai tren yang mengkhawatirkan. Pada Rabu, 6 September 2023, harga emas berjangka turun sebesar $8.40 USD atau 0.43 persen, ditutup pada $1,944.20 USD. Hal ini terjadi setelah penurunan signifikan sebesar $14.50 USD atau 0.74 persen pada Selasa, 5 September 2023, ketika harga emas berjangka ditetapkan pada $1,952.60 USD. Jumat sebelumnya, 1 September 2023, melihat sedikit kenaikan sebesar $1.20 USD atau 0.06 persen, ditutup pada $1,967.10 USD. best profit

Baca Juga : Best Profit | Wall Street Merosot Setelah Rilis Data Ekonomi AS Membangkitkan Kekhawatiran Inflasi dan Suku Bunga

Baca Juga : Dampak Penguatan Dolar AS dan Kenaikan Imbal Hasil Obligasi terhadap Harga Emas

Faktor-faktor yang Berperan

Beberapa faktor kunci berkontribusi pada tekanan penurunan harga emas. Bursa Comex tutup pada Senin, 4 September 2023, untuk Hari Buruh. Ketika dibuka kembali pada Kamis, 7 September 2023, harga emas berjangka mencapai level terendahnya sejak 25 Agustus. Penurunan telah dimulai sehari sebelumnya, didorong oleh data ekonomi AS yang kuat, yang meningkatkan harapan bahwa Federal Reserve akan menjaga suku bunga tinggi untuk beberapa waktu. Hal ini pada gilirannya meningkatkan imbal hasil obligasi pemerintah dan nilai dolar AS.

Data ekonomi yang dirilis pada Kamis, 7 September 2023, lebih lanjut melemahkan harga emas. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan penurunan 13.000 klaim pengangguran AS untuk pekan yang berakhir pada 2 September, mencapai level terendah sejak Februari.

Selain itu, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan peningkatan produktivitas tenaga kerja bisnis non-pertanian AS sebesar 3.5 persen pada kuartal kedua tahun 2023, mencerminkan revisi turun sebesar 0.2 poin persentase dari perkiraan awal. Produksi meningkat sebesar 1.9 persen, sementara jam kerja menurun sebesar 1.5 persen selama kuartal kedua tahun 2023. best profit

Apa yang Menanti

Peristiwa penting berikutnya bagi emas dan dolar AS adalah data Indeks Harga Konsumen (IHK) minggu depan. Rilis-rilis yang akan datang ini berpotensi memberikan dampak signifikan bagi pasar keuangan dan, sebagai hasilnya, pada harga emas.

Penting untuk dicatat bahwa emas bukan satu-satunya logam mulia yang merasakan tekanan ini. Perak, dengan pengiriman Desember, turun sebesar 26.30 sen atau 1.12 persen, ditutup pada $23.24 USD per ons. Platinum, yang dijadwalkan untuk pengiriman Oktober, mengalami penurunan sebesar $5.70 USD atau 0.62 persen, ditutup pada $909.60 USD per ons.

Saat kita menyaksikan harga emas terus mengalami penurunan untuk sesi ketiga berturut-turut, investor diingatkan akan keseimbangan yang rapuh yang ada dalam pasar keuangan. Data ekonomi, keputusan bank sentral, dan peristiwa global semuanya memainkan peran penting dalam membentuk lintasan harga emas. best profit

Bagi investor, pesan utamanya adalah untuk tetap waspada. Selalu pantau data Indeks Harga Konsumen yang akan datang, karena memiliki potensi untuk mengguncang pasar keuangan.

Wednesday 6 September 2023

Best Profit | Wall Street Merosot Setelah Rilis Data Ekonomi AS Membangkitkan Kekhawatiran Inflasi dan Suku Bunga


Best Profit (7/9) – Wall Street mengalami penurunan luas dalam perdagangan saham pada Rabu, 6 September 2023, dengan indeks Nasdaq memimpin koreksi dengan turun 1 persen. Indeks Nasdaq mengalami penurunan signifikan setelah data sektor jasa yang lebih kuat dari yang diperkirakan memicu kekhawatiran bahwa inflasi yang stabil dapat menyebabkan suku bunga tinggi yang berkelanjutan.

Seperti dilaporkan oleh Yahoo Finance, pada penutupan sesi perdagangan Wall Street, indeks Dow Jones turun sebanyak 198,78 poin, atau 0,57 persen, menjadi 34.443,19. Indeks S&P 500 juga mengalami penurunan sebesar 31,35 poin, atau 0,70 persen, mengakhiri pada 4.465,48. Indeks Nasdaq merosot sebanyak 148,48 poin, atau 1,06 persen, menjadi 13.872,47.

Tren Berdasarkan Sektor

Diantara 11 sektor industri utama dalam S&P 500, sektor teknologi mengalami koreksi terbesar dengan penurunan sebanyak 1,4 persen. Sebaliknya, sektor utilitas memimpin kenaikan dengan kenaikan sebesar 0,2 persen, sementara sektor energi adalah satu-satunya sektor yang mencatatkan kenaikan, naik sebesar 0,1 persen. Kenaikan sektor energi berkaitan dengan kenaikan harga minyak. best profit

Baca Juga : Dampak Penguatan Dolar AS dan Kenaikan Imbal Hasil Obligasi terhadap Harga Emas

Baca Juga : Harga Minyak Naik Ditengah Prospek Perpanjangan Pengurangan Pasokan OPEC+

Harga minyak berjangka naik pekan ini, meningkatkan kekhawatiran akan tekanan inflasi. Institute for Supply Management (ISM) melaporkan bahwa indeks manajer pembelian non-manufaktur naik menjadi 54,5 bulan lalu, melampaui ekspektasi 52,5. Selain itu, ukuran harga yang dibayarkan oleh bisnis sektor jasa meningkat.

Para pelaku pasar sedang mempertaruhkan kemungkinan sebesar 93 persen bahwa Federal Reserve (the Fed) akan menjaga suku bunga setelah pertemuannya pada 20 September 2023. Taruhan berikutnya untuk mempertahankan suku bunga pada November 2023 sekitar 57 persen, menurut FedWatch Tool dari CME Group.

“Data sektor jasa ISM yang lebih kuat dari perkiraan menunjukkan bahwa investor masih kesulitan dalam membaca situasi pasca COVID-19,” kata Carol Schleif, Chief Investment Officer BMO Family. best profit

Sementara itu, para pelaku pasar berharap adanya penurunan suku bunga.

Dampak pada Kinerja Saham

Investor saham juga merespons kenaikan imbal hasil obligasi AS berjangka 10 tahun dan 2 tahun.

“Saham-saham pertumbuhan telah memasukkan gagasan bahwa inflasi telah tertahan dengan baik dan bahwa the Fed akan melakukan pemotongan. Jika gagasan tersebut tidak berlaku lagi, mereka akan rentan,” komentar Patrick Kaser, Portfolio Manager di Brandywine Global. best profit

Laporan tersebut mengindikasikan pertumbuhan ekonomi “sedang” di Amerika Serikat selama beberapa minggu terakhir. Sementara itu, pertumbuhan lapangan kerja tetap “lemah,” dan inflasi melambat di sebagian besar negara bagian.

Pergerakan Saham

Sementara itu, saham Lockheed Martin turun sebanyak 4,8 persen karena produsen senjata AS mengurangi prospek pengiriman jet F-35. Roku Inc., di sisi lain, mengalami kenaikan harga saham sebesar 2,9 persen setelah mengumumkan rencana untuk mengurangi tenaga kerja sekitar 10 persen dan memberlakukan pembatasan perekrutan baru. best profit

Dalam hal volume perdagangan, Wall Street melihat sebanyak 9,39 miliar saham berpindah tangan selama sesi tersebut. Angka ini sedikit di bawah rata-rata pergerakan 10,17 miliar saham dalam 20 sesi terakhir, menunjukkan tingkat ketidakpastian yang tinggi dan perilaku perdagangan yang berhati-hati di kalangan investor.

Sebagai kesimpulan, penurunan terbaru dalam kinerja Wall Street menekankan kekhawatiran yang semakin meningkat seputar inflasi dan suku bunga. Koreksi ini telah memengaruhi berbagai sektor, dengan saham teknologi mengalami penurunan terbesar. best profit

Tuesday 5 September 2023

est Profit | Dampak Penguatan Dolar AS dan Kenaikan Imbal Hasil Obligasi terhadap Harga Emas

Best Profit (9/6) – Di dunia pasar keuangan, pergerakan berbagai aset seringkali dapat diatributkan pada interaksi kompleks antara faktor-faktor ekonomi dan sentimen investor. Salah satu aset yang baru-baru ini menjadi sorotan adalah emas, yang mengalami penurunan signifikan ke level terendah dalam seminggu pada penutupan perdagangan Selasa. Penurunan ini dapat diatributkan kepada dua faktor utama: penguatan dolar AS dan lonjakan imbal hasil obligasi.

Penurunan Harga Emas

Pasar berjangka emas mengalami pekan yang penuh gejolak, dengan harga mengalami fluktuasi. Pada Jumat, harga naik sebesar $1,20 menjadi $1.967,10 per ons, mengikuti penurunan sebesar $7,10 menjadi $1.965,90 per ons pada Kamis, dan kenaikan selanjutnya sebesar $7,90 menjadi $1.973,00 per ons pada Rabu. Perlu diingat bahwa Bursa Comex tutup pada hari Senin dalam rangka perayaan Hari Buruh. best profit

Baca Juga : Harga Minyak Naik Ditengah Prospek Perpanjangan Pengurangan Pasokan OPEC+

Baca Juga : Manfaatkan Ketenangan, Pemilik Emas Bisa Santai Pekan Ini

Pendorong Utama

Penurunan harga emas belakangan ini dapat diatributkan kepada dua pendorong utama: penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi. Faktor-faktor ini mendorong para investor untuk mencari perlindungan dan lindung nilai terhadap kekhawatiran yang tumbuh mengenai pertumbuhan ekonomi global, terutama dalam menghadapi serangkaian pertemuan Federal Reserve minggu ini.

Dolar AS telah menjadi aset pelindung nilai, mencapai level tertinggi dalam beberapa bulan terhadap sejumlah mata uang utama akibat kekhawatiran tentang pertumbuhan global, terutama di China dan zona Euro. Seiring dengan penguatan dolar, harga emas menjadi lebih mahal bagi pembeli asing. best profit

Indeks dolar AS, yang mengukur kinerja dolar terhadap enam mata uang utama lainnya, naik sebesar 0,5% menjadi 104,755, mendekati level tertinggi dalam lima bulan.

Dampak pada Harga Emas

Kenaikan imbal hasil obligasi Pemerintah AS semakin melemahkan harga emas. Para ekonom memperkirakan penurunan sebesar 2,3% pada bulan Juli. Lukman Otunuga, manajer analisis pasar di FXTM, mencatat, “Emas tampaknya mencari katalis fundamental baru untuk memicu pergerakan signifikan berikutnya.” best profit

Melihat ke Depan

Saat ini, semua mata tertuju pada sejumlah pembicara kunci Federal Reserve yang dijadwalkan akan berbicara minggu ini. Mereka diperkirakan akan memberikan wawasan lebih lanjut mengenai kebijakan moneter menjelang keputusan suku bunga akhir bulan ini. Presiden Federal Reserve Dallas, Lorie Logan, akan berbicara pada hari Rabu, diikuti oleh Presiden Federal Reserve Chicago, Austan Goolsbee, pada hari Kamis. Selain itu, anggota Komite Pasar Terbuka Federal Reserve, John Williams dan Michelle Bowman, juga akan memberikan pidato pada hari Kamis.

Selain emas, logam mulia lainnya juga terpengaruh. Perak untuk pengiriman Desember mengalami penurunan sebesar 2,81%, ditutup pada $23,873 per ons. Platinum untuk pengiriman Oktober juga mengalami penurunan sebesar 3,63%, ditutup pada $933,50 per ons.

Sebagai kesimpulan, penurunan harga emas belakangan ini dapat diatributkan kepada penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi. Meskipun faktor-faktor ini menciptakan hambatan bagi emas dalam jangka pendek, logam mulia ini tetap menjadi aset berharga bagi para investor yang mencari lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi. Saat keputusan Federal Reserve terungkap, lintasan harga emas ke depan akan closely watched oleh peserta pasar di seluruh dunia. best profit

Melihat ke Depan

Saat ini, semua mata tertuju pada sejumlah pembicara kunci Federal Reserve yang dijadwalkan akan berbicara minggu ini. Mereka diperkirakan akan memberikan wawasan lebih lanjut mengenai kebijakan moneter menjelang keputusan suku bunga akhir bulan ini. Presiden Federal Reserve Dallas, Lorie Logan, akan berbicara pada hari Rabu, diikuti oleh Presiden Federal Reserve Chicago, Austan Goolsbee, pada hari Kamis. Selain itu, anggota Komite Pasar Terbuka Federal Reserve, John Williams dan Michelle Bowman, juga akan memberikan pidato pada hari Kamis.

Selain emas, logam mulia lainnya juga terpengaruh. Perak untuk pengiriman Desember mengalami penurunan sebesar 2,81%, ditutup pada $23,873 per ons. Platinum untuk pengiriman Oktober juga mengalami penurunan sebesar 3,63%, ditutup pada $933,50 per ons.

Sebagai kesimpulan, penurunan harga emas belakangan ini dapat diatributkan kepada penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi. Meskipun faktor-faktor ini menciptakan hambatan bagi emas dalam jangka pendek, logam mulia ini tetap menjadi aset berharga bagi para investor yang mencari lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi. Saat keputusan Federal Reserve terungkap, lintasan harga emas ke depan akan closely watched oleh peserta pasar di seluruh dunia. Dalam dunia pasar yang selalu berubah, pemahaman yang cermat tentang dinamika seperti ini akan menjadi kunci untuk membuat keputusan investasi yang bijak. best profit

Monday 4 September 2023

Best Profit | Harga Minyak Naik Ditengah Prospek Perpanjangan Pengurangan Pasokan OPEC+

Best Profit (5/9) – Harga minyak mentah naik tipis pada akhir perdagangan Senin, di tengah ekspektasi bahwa OPEC+ akan membatasi pasokan dan spekulasi tentang kebijakan Federal Reserve AS terkait kenaikan suku bunga yang agresif. Kontrak berjangka minyak Brent untuk pengiriman November menambah 45 sen menjadi $89,00 per barel di London ICE Futures Exchange. Kontrak berjangka minyak West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Oktober naik 40 sen menjadi $85,95 per barel. Perdagangan minyak AS ditutup pada Hari Buruh, Senin, 4 September 2023.

Kenaikan Harga Minyak dalam Skala Kecil

Pasar minyak global mengalami kenaikan harga sedikit karena investor memantau erat perkembangan terkait keputusan OPEC+ dan kebijakan moneter Federal Reserve. Minyak Brent, sebagai tolok ukur harga minyak internasional, naik 45 sen, berakhir pada $89,00 per barel, sementara minyak WTI naik 40 sen menjadi $85,95 per barel. Libur Hari Buruh berdampak pada aktivitas perdagangan yang tenang di pasar minyak AS. best profit

Baca Juga : Manfaatkan Ketenangan, Pemilik Emas Bisa Santai Pekan Ini

Baca Juga : Inflasi AS Mendorong The Fed ke Tindakan Agresif

Upaya OPEC+ dan Arab Saudi

Arab Saudi memimpin upaya untuk mendukung harga minyak dengan secara sukarela mengurangi produksinya, sesuai dengan kesepakatan produksi yang dicapai oleh anggota OPEC+ termasuk Rusia. Kerajaan ini diperkirakan akan memperpanjang pemotongan produksi sukarela ini sebesar 1 juta barel per hari selama empat bulan berturut-turut hingga Oktober. Pengumuman ini datang sebelum harga jual resmi Arab Saudi, yang biasanya dirilis pada minggu pertama setiap bulan. best profit

Dinamika Pasokan Minyak dan Kerentanan Pasar

Diperkirakan pasokan minyak mentah global akan meningkat dalam enam hingga delapan minggu ke depan karena pemeliharaan kilang. Namun, pasokan minyak mentah jenis sour diperkirakan akan tetap terbatas.

Data Ekonomi dan Optimisme di China

Di Amerika Serikat, data ketenagakerjaan bulan Agustus memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menghentikan kenaikan suku bunganya bulan ini. John Evans dari PVM, perusahaan pialang minyak, menyatakan bahwa pasar tampaknya lebih reseptif dan kurang sinis pada hari ini. Dia menunjukkan bahwa dukungan terhadap sektor jasa dan relaksasi pembatasan perdagangan lintas batas oleh pemimpin China, Xi Jinping, mendapat respon positif dari pasar, meskipun tanpa kehadiran peserta dari Amerika Serikat. best profit

Sunday 3 September 2023

Best Profit | Manfaatkan Ketenangan, Pemilik Emas Bisa Santai Pekan Ini

Best Profit (4/9) – Harga emas menguat tipis pada hari ini, dan pergerakan harga emas diperkirakan akan tetap relatif tenang pekan ini karena minimnya rilis data ekonomi di Amerika Serikat.

Pada perdagangan pasar spot hari ini, Senin, 4 September 2023, pukul 05.26 WIB, harga emas berada di posisi $1.939,14 per ons troy atau mengalami kenaikan sebesar 0,02%. Kenaikan ini menjadi kabar baik menyusul penurunan harga emas sebesar 0,05% pada perdagangan pekan lalu, Jumat, 1 September 2023.

Pergerakan Harga Emas

Secara keseluruhan, harga emas berhasil mengalami kenaikan sebesar 1,27% selama pekan lalu. Ini berarti bahwa dalam dua pekan terakhir, harga emas telah mengalami kenaikan stabil setelah mengalami penurunan selama empat pekan berturut-turut dari akhir Juli hingga pertengahan Agustus. best profit

Dinamika Data Ekonomi AS

Hal ini berbeda dengan pekan sebelumnya, yang melihat berbagai data pasar tenaga kerja, termasuk tingkat pengangguran, dirilis secara berturut-turut. Data ekonomi AS sampai saat ini menunjukkan tren yang saling bertentangan. Di satu sisi, tingkat pengangguran di AS mengalami kenaikan, tetapi di sisi lain, aktivitas manufaktur mulai membaik.

Indeks ISM Manufaktur untuk Agustus juga meningkat menjadi 47,6 dari 47 pada Juli.

Pada Senin pekan lalu, AS juga merevisi pertumbuhan ekonomi kuartal II-2022 menjadi 2,1% (year on year) dari proyeksi sebelumnya yang sebesar 2,4%.

Kenaikan tingkat pengangguran dan revisi penurunan pertumbuhan adalah kabar baik bagi investor emas, karena menunjukkan perlambatan pasar tenaga kerja dan ekonomi AS. Ini membuka peluang untuk penurunan inflasi, memungkinkan Federal Reserve (The Fed) untuk mengambil sikap yang lebih akomodatif.

Namun, data positif pada payrolls non-farm dan aktivitas manufaktur menjadi katalis negatif. Dua data ini menunjukkan bahwa dalam sektor lain, ekonomi AS masih kuat, membuat sulit untuk menurunkan inflasi dengan cepat.

“Data ISM menahan kenaikan harga emas. Dengan data ekonomi yang kontradiktif ini, para investor emas akan mencari indikator lain untuk menilai keadaan ekonomi AS dan dampaknya terhadap kebijakan The Fed,” kata analis independen Tai Wong, seperti yang dikutip oleh Reuters. best profit

The Fed dijadwalkan akan mengadakan pertemuan pada 19-20 September mendatang. Alat CME Fedwatch menunjukkan bahwa 93% investor yakin The Fed akan mempertahankan tingkat suku bunga acuan saat ini sebesar 5,25%-5,5% dalam pertemuan bulan September ini. Sebanyak 7% memperkirakan kemungkinan kenaikan suku bunga sebesar 25 bps.

Secara keseluruhan, pemilik emas dapat mengharapkan pekan yang relatif tenang, dengan minimnya rilis data ekonomi di Amerika Serikat. best profit

Jangan lupa untuk tetap memantau perkembangan pasar emas, dan untuk saat ini, nikmati ketenangan pekan dengan data yang sedikit.

Pekan yang Penuh Ketenangan Bagi Pemilik Emas

Dalam dunia keuangan yang penuh ketidakpastian, di mana setiap data dan rilis berita dapat mengguncang pasar, pemilik emas akhirnya dapat bernapas lega. Pekan ini, logam mulia ini berpotensi untuk menikmati momen ketenangan, berkat kalender data ekonomi yang jarang di Amerika Serikat.

Navigasi Pasar Emas

Pekan yang tenang ini adalah perubahan drastis dari pekan sebelumnya, yang menyaksikan berbagai data pasar tenaga kerja dirilis dalam deretan. Meskipun mungkin terlihat seperti berita yang membingungkan, namun terdapat sisi positifnya. Tingkat pengangguran yang lebih tinggi, ditambah dengan revisi ke bawah pertumbuhan ekonomi, mengindikasikan bahwa pasar tenaga kerja dan ekonomi AS sedang mengalami perlambatan.

Hal ini, pada gilirannya, membuka peluang untuk penurunan inflasi dan sikap yang lebih ramah dari Federal Reserve (The Fed). Namun, data positif pada payrolls non-farm dan aktivitas manufaktur merupakan sisi negatif. Dua data ini mengindikasikan bahwa dalam sektor lain, ekonomi AS masih kuat, sehingga sulit untuk menekan inflasi dengan cepat. best profit