Sunday 10 September 2023

Best Profit | Pemilik Emas yang Cemas Menantikan Berita Penting dari AS


Best Profit (11/9) – Apakah Anda pemilik emas atau investor emas? Jika ya, Anda mungkin sedang merasa cemas minggu ini. Harga logam mulia ini sedang mengalami perjalanan naik turun, dan semuanya karena satu faktor krusial – pengumuman data inflasi dari Amerika Serikat yang akan datang.

Tantangan di Pasar Emas

Hingga saat ini, pasar emas sedang mengalami perjalanan yang bergejolak. Harga emas melemah di pagi hari, melanjutkan tren negatif dari pekan sebelumnya. Harga per ons troy berada pada angka $1917.49, menandai penurunan sebesar 0.02%. Selama seminggu terakhir, harga emas merosot sebesar 1.08%, mengakhiri streak kenaikan selama dua pekan sebelumnya.

Ketakutan di kalangan investor emas bisa dirasakan, dan semuanya berkat pengumuman data inflasi AS untuk bulan Agustus yang semakin dekat. Menurut data dari Trading Economics, inflasi umum diperkirakan akan melonjak hingga 3.6% year-on-year, naik dari 3.2% pada bulan sebelumnya. Jika proyeksi ini tercapai, ini akan menjadi kenaikan kedua secara beruntun, setelah mencapai angka terendah 3% pada bulan Juni. best profit

Baca Juga : Dampak Penurunan Harga Emas: Apa yang Harus Diamati oleh Investor

Baca Juga : Wall Street Merosot Setelah Rilis Data Ekonomi AS Membangkitkan Kekhawatiran Inflasi dan Suku Bunga

Sementara itu, inflasi inti diperkirakan akan melunak hingga 4.3% year-on-year, turun dari 4.7% pada bulan sebelumnya. Namun, baik angka inflasi umum maupun inti masih jauh dari target Federal Reserve AS (The Fed), yang berada di sekitar 2%.

Tantangan Besar yang Dihadapi

Dampak dari angka inflasi ini sangat signifikan. Jika inflasi melampaui ekspektasi pasar, harapan peserta pasar untuk pemotongan suku bunga bisa hancur. Para investor memantau dengan cermat, karena mereka tahu bahwa setiap deviasi dari prediksi bisa mengguncang pasar.

Namun, ada beberapa faktor lain yang turut berperan di sini. Mencapai target inflasi The Fed dalam kondisi ekonomi saat ini tampaknya cukup sulit. Harga minyak mentah global terus naik secara konsisten karena pasokan minyak yang ketat, bahkan sempat mencapai $90 per barel pekan lalu. Lonjakan harga minyak ini berpotensi membuat inflasi AS kembali meningkat, menambah ketidakpastian dalam situasi ini. best profit

Keputusan The Fed yang Mencuat

Drama ini tidak berakhir dengan data inflasi. AS juga akan merilis data pasar tenaga kerja terkait klaim pengangguran nanti dalam pekan ini. Kenaikan angka pengangguran akan dianggap sebagai perkembangan positif bagi The Fed, mengingat latar belakang meningkatnya inflasi. Data ketenagakerjaan menjadi faktor penting yang memengaruhi kebijakan suku bunga bank sentral AS.

Saat ini, alat CME Fedwatch mengindikasikan bahwa 93% investor yakin The Fed akan mempertahankan suku bunga acuan pada kisaran 5.25%-5.5% dalam pertemuan bulan September yang akan datang. Namun, sebanyak 42% memperkirakan akan ada kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin.

Seperti yang dikatakan oleh Ilya Spivak, seorang analis di Tastylive, “Jika data memburuk dan mendorong The Fed untuk tetap mempertahankan sikap yang ketat, itu akan menjadi hal terburuk bagi emas.”

Sementara kita menunggu pengumuman-pengumuman penting ini, pemilik emas dan investor harus bersiap menghadapi minggu yang penuh ketidakpastian dan potensi gejolak pasar. Keputusan-keputusan yang akan diambil dalam beberapa hari ke depan pasti akan memiliki dampak besar pada nilai logam mulia ini. best profit