BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/5) - Setelah sempat menyentuh posisi tertinggi, harga minyak mentah dunia
kembali susut 3 persen seiring menguatnya dolar Amerika Serikat (AS).
Melansir laman Reuters, harga minyak mentah Brent turun US$
2,23 atau 3,3 persen menjadi US$ 65,54 per barel. Pada minggu ini, Brent
turun 1,6 persen lebih rendah, dan menjadi penurunan mingguan sejak 30
April. Sedangkan harga minyak mentah AS turun US$ 1,99 atau 3,3 persen
menjadi US$ 58,94 per barel.
Pedagang dan investor kini kembali fokus pada kelebihan pasokan
minyak mentah setelah euforia lonjakan harga minyak mentah AS pertama
yang terjadi dalam beberapa bulan.
Penurunan harga minyak usai
dolar kembali menguat setelah melemah sejak awal Mei. Lonjakan ini
menjadi pertanda optimisme bahwa laporan pekerjaan AS di April akan
menunjukkan kekuatan ekonomi negara ini. Penguatan greenback akan
membuat komoditas berdenominasi dolar menjadi kurang terjangkau bagi
pemegang euro dan mata uang lainnya.
"Dolar jelas menjatuhkan di
hari ini, meskipun orang-orang juga mengambil pasar saham fundamental
dan beberapa keuntungan setelah bulan yang luar biasa dari keuntungan
yang kami punya," kata Phil Flynn, Analis Price Future Group di Chicago.
Perkiraan
pertumbuhan permintaan dan perlambatan pasokan minyak mentah telah
mendorong komoditas ini turun 50 persen dari posisi tertingginya dalam
enam tahun.
Persediaan minyak mentah AS turun hampir 4 juta barel pekan lalu,
penurunan mingguan pertama mereka sejak Januari, menurut data
pemerintah. Tapi stok minyak mentah masih berdiri di discouragingly
tinggi 487 juta barel. (Nrm)
Sumber : Liputan6