BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/5) - Tren bearish diperdagangan bursa saham
Hongkong pekan terakhir bulan April tampak masih berlangsung
disepanjang perdagangan diawal bulan Meid dengan Indeks Hang Seng yang
harus memperbesar volume pelemahan. Buruknya data dalam negeri serta
tekanan kuat data kawasan Asia yang negatif turut membebankan pergerakan
saham selama satu pekan.
Buruknya data penjualan retail Tiongkok
secara tahunan menjadi pelemah terbesar diawal perdagangan bursa saham
bulan mei, dengan menunjukan penurunan sangat signifikan menjadi 0.8%
dari hasil rilis sebelumnya pada 18.1% setelah direvisi dengan
ekspektasi penurunan oleh ekonom mejadi 4,28%. Pelemahan tersebut tampak
dilanjutkan oleh hasil rilis data manufaktur PMI Hongkong yang juga
menunjukan penurunan signifikan menjadi 48.6 basis poin dari hasil rilis
sebelumnya pada 49.6 basis poin dengan diperkirakan oleh ekonom akan
menunjukan peningkatan menjadi 50.57 basis poin.
Sedangkan pemberat terbesar dari kawasan
Asia adalah penurunan tingkat pertumbuhan pada indeks MSCI Tiongkok
oleh lembaga keuangan international Morgan Stanley pada perusahaan besar
dan menengah yang terdaftar pada bursa saham Tiongkok. Penurunan
Tingkat pertumbuhan tersebut juga berdampak pada perdagangan bursa saham
Tiongkok.
Secara sektoral diperdagangan bursa
saham Hongkong diawal bulan Mei tersebut tampak sektor perumahan menjadi
pelemah terbesar, dimana sektor perumahan tersebut harus berakhir
melemah sebesar 1.322,93 poin atau 3.63% dengan menjadi 35.140,37 poin
dari hasil rilis sebelumnya pada 36.463,30 poin, disusul sektor industri
yang harus berakhir melemah sebesar 408.08 poin atau 2.53% dengan
menjadi 15.695,43 poin dari hasil rilis sebelumnya pada 16.103,51 poin.
Berlanjut pada sektor keuangan yang juga
harus berakhir melemah sebesar 670.32 poin atau 1.68% dengan menjadi
39.662,46 poin dari hasil rilis sebelumnya pada 40.332,78 poin. Namun
pada sektor utilitas mampu ditutup sedikit menguat sebesar 6.57 poin
atau 0.01% yang menjadi 56.999,76 poin dari hasil rilis sebelumnya pada
56.993,19 poin.
Demikian juga dengan pergerakan indeks
Hang Seng diawal bulan yang berakhir melemah signifikan sebesar 319 poin
atau 1.13% dengan menjadi 27.748 poin dari hasil penutupan sebelumnya
pada 28.067 poin serta mencapai tertinggi pada 28.343,74 poin dan
terendah pada 27.207,28 poin. Tidak jauh berbeda pada pergerakan Indeks
Hang Seng berjangka diawal bulan yang juga harus berakhir melemah
sebesar 578 poin atau 2.05% dengan menjadi 27.514 poin dari hasil
penutupan sebelumnya pada 28.092 poin serta mencapai tertinggi pada
28.353 poin dan terendah pada 27.002 poin.
Saham-saham yang turut memberatkan
adalah saham Bank of China, saham HSBC, saham Hang Seng Bank, saham Bank
of Comunicatons, saham Comunications Bank of China, AIA Group, saham
Ping An Insurance, saham Lenovo, PetroChina, saham Kunlun Energy, Saham
Sino Land serta Saham China Resources Land & Investment.
Secara fundamental diperdagangan bursa
saham Hongkong selama pekan kedua tampak akan bergerak volatile yang
dikarenakan sepinya arahan fundamental dalam negeri. Namun dipenghujung
akhir pekan, bursa saham Hongkong diperkirakan akan melemah dengan
merespon pada penurunan pertumbuhan PDB Hongkong dikuartal pertama lalu.
Secara teknikal dipergerakan indeks Hang
Seng pekan kedua dengan MA5 yang masih bergerak diteritori bawah pada
BB10 daily serta pada indikator Stochastic pada weekly yang menunjukan
adanya indikasi penurunan, maka Analyst Vibiz Research Center
memperkirakan bahwa pergerakan indeks Hang Seng selama pekan kedua akan
memiliki range normal pada level support pada 27.160 poin dengan MA5
bawah BB10 daily dan 26.685 poin dengan MA5 tengah BB10 weekly serta
level resistance pada 27.970 poin dengan MA5 bawah BB10 daily dan 28.434
poin dengan MA5 atas BB10 weekly.
Sumber : Vibiznews