BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/5) - Akhiri perdagangan bursa saham kawasan
Asia dipekan pertama bulan Mei lalu, tampak seluruh indeks ditutup
dizona negatif. Indeks Shanghai menjadi pelemah terbesar disepanjang
perdagangan bursa saham Kawasan Asia dipekan pertama. Buruknya hasil
rilis data fundamental dalam negeri serta tekanan kuat dari global
menjadi pelemah diseluruh perdagangan bursa saham dikawasan Asia selama
pekan pertama bulan Mei lalu.
Sempat ditutup libur panjang, tren
negatif tampak masih menyelimuti perdagangan bursa saham Jepang hingga
diakhir pekan pertama dibulan Mei. Yen Jepang yang berhasil bangkit dari
keterpurukan oleh buruknya data fundamental Amerika, turut melemahkan
Saham eksportir yang diperdagangkan bursa Tokyo Jepang.
Neraca perdagangan Amerika dibulan Maret
lalu yang mengecewakan dengan menunjukan penurunan signifikan dari
hasil rilis sebelumnya serta ADP Employment Change AS yang menunjukan
penurunan signifikan dari hasil rilis sebelumnya, menjadi penguat
terbesar bagi pergerakan Yen Jepang.
Secara keseluruhan diperdagangan bursa
saham Tokyo Jepang dipekan pertama tersebut tampak berakhir melemah
signifikan sebesar 151.81 poin atau 0.78% yang menjadi 19.379,19 dari
hasil penutupan sebelumnya pada 19.531,63 poin serta mencapai posisi
tertinggi pada 19.461,08 poin dan pencapaian terendah pada 19.257,85
poin. Tidak jauh berbeda dengan pergerakan indeks Nikkei berjangka yang
berakhir melemah signifikan sebesar 155 poin atau 0.78% yang menjadi
19.520 poin dari hasil penutupan sebelumnya pada 19.675 poin dengan
mencapai posisi tertinggi pada 19.800 poin dan posisi terendah pada
19.045 poin.
Laporan neraca perdagangan Amerika
Serikat dibulan Maret serta data ADP Employment Change AS dibulan April
menjadi pelemah terbesar bagi pergerakan kurs dolar AS diawal bulan Mei,
sehingga Yen Jepang berhasil terbebas dari tekanan kuat Yen Jepang.
Demikian juga dengan pergerakan saham eksportir diawal bulan yang harus
terpukul dalam oleh penguatan Yen Jepang.
Saham ekportir tersebut adalah saham
Canon, saham Hino Motor, saham Honda Motor, saham Denso, saham Isuzu
Motor, saham Mazda Motor, saham Panasonic, saham Toshiba, saham Toyota
Motor, saham Suzuki Motor serta saham Sharp.
Secara fundamental diperdagangan bursa
saham Tokyo Jepang dipekan kedua tampak masih akan menyikapi pada
fundamental Global yang dapat menguatkan Yen Jepang seperti data
pembukaan lapangan pekerjaan terbaru AS, penjualan retail serta klaim
pengangguran AS yang diprediksi akan menunjukan hasil negatif, sehingga
dapat melemahkan kembali saham-saham yang diperdagangkan dibursa saham
Tokyo Jepang selama pekan kedua.
Secara teknikal dipergerakan indeks
Nikkei pekan kedua tampak masih melanjutkan tren bearish dengan MA5 yang
masih bergerak diteritori bawah pada BB10 daily, maka Analyst Vibiz
Research Center memperkirakan bahwa range normal weekly Nikkei akan
memiliki level support pada 19.370 poin dan 19.140 poin serta level
resistance pada 19.900 poin dan 20.155 poin.
Sumber : Vibiznews