BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/5) - Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
(RUPS) PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) memutuskan untuk membagikan
dividen sebesar Rp 193,9 miliar atau setara Rp 36 per saham. Adapun
besaran dividen ini setara 35% dari perolehan laba bersih perseroan di
sepanjang tahun 2014 sebesar Rp 554 miliar.
Sementara sebagian dana dari laba bersih
atau sebesar Rp 2 miliar disisihkan sebagai dana cadangan standar.
Adapun sisanya sebesar Rp 358 miliar akan ditahan oleh perseroan. Laba
ditahan tersebut guna memperkuat modal kerja bisnis perseroan untuk
ekspansi kedepannya.
Pada tahun lalu MPPA berhasil membukukan
laba bersih sebesar Rp 554,01 miliar atau 24,52% dari periode yang sama
tahun sebelumnya sebesar Rp 444,9 miliar. Kenaikan laba bersih seiring
dengan penjualan di 2014 yang tercatat menjadi Rp 13,59 triliun atau
naik 14,01% dari posisi sebelumnya sebesar Rp 11,92 triliun.
Sementara hingga kuartal I 2015, laba
bersih MPPA melonjak 60 persen menjadi Rp81,583 miliar atau Rp15 per
saham dibandingkan laba bersih periode sama tahun sebelumnya yang
Rp50,968 miliar atau Rp9 per saham. Kinerja tersebut ditopang oleh
penjualan bersih yang naik menjadi Rp3,34 triliun dari penjualan bersih
tahun sebelumnya yang Rp3,12 triliun dan beban pokok naik jadi Rp2,75
triliun dari Rp2,59 triliun. Adapun untuk Laba bruto meningkat menjadi
Rp597,39 miliar dari laba bruto tahun sebelumnya yang Rp429,91 miliar.
Sementara laba usaha naik jadi Rp97,47 miliar dari laba usaha tahun
sebelumnya Rp68,15 miliar.
Tahun ini, MPPA menganggarkan belanja
modal hingga Rp 800 miliar untuk ekspansi.. Perseroan akan terus
melanjutkan pembangunan baru sejumlah gerai ritelnya. Namun, secara
rutin, perseroan biasanya menganggarkan belanja modal tahunan sekitar
4%-5% dari total pendapatan tahun ini. Adapun, manajemen menargetkan
penjualan 2015 sekitar Rp 16 triliun, atau naik 15% dari tahun lalu.
Maka, belanja modal MPPA tahun ini ada di kisaran Rp 640 miliar hingga
Rp 800 miliar yang akan dipenuhi dari kas internal.
Adapun dana tersebut utamanya akan
digunakan untuk pembangunan gerai baru dan renovasi sejumlah gerai yang
sudah ada. Sepanjang 2015, anak usaha Grup Lippo ini berencana membangun
13 gerai Hypermart baru. Selain itu, perseroan juga akan mendirikan
sekitar lima gerai Foodmart di Jabodetabek dan juga akan digunakan untuk
merenovasi 10 gerai yang sudah ada.
Menilik kabar dari lantai bursa
perdagangan saham pada Rabu (13/5/15) saham MPPA tutup turun 1,5% pada
level 3,930 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada
level 3,990 dan bergerak dalam kisaran 3,920 – 3,990 dengan volume
perdagangan saham mencapai 1,5 juta lembar saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat
sisi indikator teknikal, harga saham MPPA sejak awal bulan Januari
terlihat terus mengalami penguatan tajam namun saat ini dalam upaya
pertahankan tren konsolidasi. Terpantau indikator MA sudah bergerak flat
dan pola Black Marubozu menembus Middle Bolinger Band. Selain itu
indikator Stochastic mulai bergerak ke area jenuh beli setelah
sebelumnya berada pada area tengah.
Sementara indikator Average Directional
Index terpantau bergerak naik didukung oleh +DI yang juga bergerak naik
yang menunjukan pergerakan MPPA dalam potensi pertahankan penguatan
terbatas. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya,
diprediksi laju MPPA masih akan dalam tren sideways dan menunggu
sentimen fundamental yang menggerakan MPPA. Rekomendasai Trading pada
target level resistance di level Rp4500 hingga target support di level
Rp3880.
Sumber : Vibiznews