BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/5) - Pertumbuhan ekonomi Hong Kong pada
kuartal pertama tahun ini menunjukkan tren yang cenderung “mereda” di
tengah kinerja ekspor dan sekt0r pariwisatanya yang melambat. Seperti
diketahui, pertumbuhan ekspor turun menjadi 0,4 persen dari 0,6 persen,
karena faktor eksternal di negara tujuan ekspor yang sedang goyah
perekoomiannya. Penurunan besar terjadi di ekspor jasa perjalanan
dimana pertumbuhan kedatangan wisatawan dan ekspor jasa wisata belanja
menurun tajam.
Produk domestik bruto (PDB) Hongkong
tercatat tumbuh sebesar 2,1 persen (yoy) pada kuartal pertama tahun
lalu setelah berhasil mencatat pertumbuhan sebesar 2,4 persen di kuartal
sebelumnya.
Laju pertumbuhan Hongkong terus melambat hingga saat ini setelah pada kuartal 3 tahun 2014 lalu sempat mencetak rebound yaitu
sebesar 2,9 persen. Permintaan domestik merupakan salah satu pendorong
utama pertumbuhan pada kuartal pertama tahun ini. Konsumsi swasta tumbuh
3,5 persen per tahun, didukung oleh kondisi pasar tenaga kerja yang
stabil di sepanjang kuartal tersebut. Laju investasi tumbuh 7,3 persen,
dipimpin oleh rebound pada mesin dan peralatan akuisisi.
Meski mencatat perlambatan pada
pertumbuhannya, pemerintah Hongkong menegaskan bahwa pasar tenaga kerja
Hongkong tetap dalam keadaan full employment saat ini, dengan
tingkat pengangguran bulanan rendah hanya sebesar 3,3 persen pada
kuartal pertama tahun ini. Faktor pemicu terbesar yang “merusak”
pertumbuhan kuartal pertama lalu adalah reli dolar AS yang menguat dan
tekanan ekonomi global sehingga menghambat laju ekspor Hongkong.
Namun, masih kuatnya permintaan domestik
tetap menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi yang stabil.
Pasalnya kondisi pasar tenaga kerja yang positif serta laju pendapatan
yang sesuai cukup memberikan dukungan kepada konsumsi lokal. Pada tahun
ini pemerintah Hongkong masih mempertahankan perkiraan pertumbuhan di
kisaran 1-3 persen, namun perkiraan inflasi untuk tahun ini dipangkas
menjadi 3,2 persen dari 3,5 persen akibat dari melemahnya harga minyak.
Prediksi inflasi inti tahun ini juga diturunkan menjadi 2,7 persen dari 3
persen.
Sumber : Vibiznews