BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/5) - Pekan ini tingkat produksi industri
Amerika Serikat (AS) periode April dilaporkan kembali turun
memasuki bulan kelimanya berturut-turut, Penurunan ini dilansir
disebabkan oleh penurunan yang terjadi atas output pertambangan dan
utilitas. Seperti diketahui produksi tambang di AS dilaporkan turun 0,8
persen karena pengeboran minyak dan sumur gas jatuh 14,5 persen,
penurunan ini memasuki bulan keempatnya berturut-turut. Sementara itum
produksi utilitas juga anjlok 1,3 persen, disebabkan oleh
berkurangnya permintaan akibat cuaca yang lebih hangat untuk pemanasan.
Rilis data ini menyambung rilis data
pertumbuhan ekonomi AS untuk kuartal pertama lalu yang juga mengalami
perlambatan, sehingga banyak ekonom yang yakin bahwa pada kuartal kedua
ini ekonomi AS masih akan tertahan laju rebound nya. Seperti
dilaporkan The Fed, tingkat output industri AS turun 0,3 persen di bulan
April setelah di bulan sebelumnya juga mencatat penurunan yang serupa.
Angka pertumbuhan tingkat produksi di
bulan April ini masih belum sesuai dengan prediksi ekonom yang
sebelumnya memperkirakan produksi industri di Negeri Paman Sam ini
minimal dapat mencatat kenaikan tipis sebesar 0,1 persen dari bulan
sebelumnya. Tidak hanya rilis ini saja yang meleset dari prediksi
ekonom, pasalnya rilis data penjualan ritel AS di bulan April pun juga
dilaporkan cukup lemah.
Memasuki kuartal kedua tahun ini
terlihat jelas bagaimana ekonomi negara terkuat di dunia ini kehilangan
momentum pemulihannya setelah pertumbuhan yang melambat tiba-tiba pada
kuartal pertama. Sementara itu tidak jauh berbeda dengan output
industri, output manufaktur AS di bulan April juga tidak berubah setelah
mencatat kenaikan sebesar 0,3 persen yang tercatat di bulan
Maret. Penggunaan kapasitas industri dilaporkan turun menjadi 78,2
persen, terendah sejak Januari tahun lalu, dimana kala itu tercatat
sebesar 78,6 persen.
Sumber : Vibiznews