BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/8) - Minggu
ini gejolak di pasar global berpengaruh kecil untuk membawa orang
kembali pada emas terkait investor yang mengabaikan daya tarik logam
sebagai save haven, tetapi sebaliknya, lebih melihat kepada prospek suku
bunga AS yang lebih tinggi.
Emas
berjangka di New York turun untuk hari ketiga berturut-turut, atau yang
terpanjang bulan ini, bahkan karena kekhawatiran pertumbuhan global
hingga mendorong penurunan terbesar ekuitas global dalam empat tahun
terakhir. Citigroup Inc memangkas perkiraan untuk emas, perak dan logam
lainnya, dan investor menarik investasi mereka dari produk yang
diperdagangkan di bursa yang didukung oleh emas untuk pertama kalinya
dalam lima hari.
Pedagang
menetapkan harga di hampir 50 persen kemungkinan bahwa The Fed akan
mulai melakukan pengetatan kebijakan moneternya pada akhir tahun.
Tingkat suku bunga yang lebih tinggi membatasi daya tarik emas karena
logam tersebut tidak membayar bunga atau menawarkan pengembalian, tidak
seperti aset bersaing lainnya. Emas menuju penurunan tahunan ketiganya
langsung setelah beberapa investor kehilangan kepercayaan pada logam
sebagai penyimpan nilai.
Emas
berjangka untuk pengiriman Desember turun 1,2 persen untuk menetap di $
1,124.60 per onsnya pada 1:46 di Comex, New York. Harga tersebut turun
1,8 persen pada dua sesi sebelumnya.
Harga
memangkas penurunan setelah Presiden New York Fed William Dudley
mengatakan, kasus untuk menaikkan suku bunga pada bulan September kurang
menarik karena perkembangan keuangan dan pasar internasional. Beberapa
analis sekarang berfokus pada Oktober untuk kenaikan suku bunga.
Investor
menarik kembali spekulasi pada reli. Empat pilihan yang paling banyak
diperdagangkan pada hari Selasa kemarin mengalami penurunan sekitar 20
persen. Kontrak dengan lima pemilik volume tertinggi memberikan
investor hak untuk membeli emas berjangka November di $ 1.125, harga
untuk opsi tersebut lebih dari dua kali lipat pada minggu ini.
Perak
berjangka turun 3,9 persen menjadi $ 14,078 per ons di Comex, setelah
menyentuh $ 13,95, atau yang terendah sejak Agustus 2009. Harga turun
9,5 persen selama empat sesi, atau merupakan penurunan terbesarnya sejak
Juni 2013.
Paladium
melemah untuk hari keempat, turun sebesar 3,7 persen menjadi $ 519,20
per ons di New York Mercantile Exchange, terendahnya sejak September
2010. Di Afrika Selatan, produksi tambang platinum dan logam lainnya,
termasuk paladium, melonjak sebesar 84 persen dari tahun sebelumnya pada
bulan Juni lalu, di tunjukan oleh data resmi Selasa kemarin. Negara ini
merupakan produsen paladium terbesar dunia setelah Rusia. Platinum naik
di Nymex.(mrv)
Sumber: Bloomberg